Anda di halaman 1dari 2

Nama : Frichenia Hallo

NIM : 20110005

Kelas : A17.1 Surveilans

1. Berikan alasan kenapa anda menyatakan bahwa penyakit tersebut berpotensi


menimbulkan KLB dan Wabah
2. Jelaskan mekanisme penularan dari penyakit tersebut
3. Jelaskan respon tindakan penanggulangan dari penyakit tersebut
4. Jelaskan metode pencegahan dari penyakit tersebut
5. Bagaiman sistem deteksi dini dari penyakit tesebut

Jawaban:

1. Chikungunya merupakan penyakit yang ditularkan oleh vektor nyamuk. Jenis nyamuk
yang menularkan virus Chik ini adalah vektor nyamuk Aedes aegypti, Aedes
albopictus, dan Culex fatigans. Alasan saya menyatakan bahwa penyakit ini
berpotensi menimbulkan KLB atau wabah adalah hanya karena vektor nyamuk
sebagai alasannya. Jumlah vektor nyamuk yang menularkan virus ini sangat banyak,
jika tidak diberantas maka nyamuk-nyamuk ini akan menularkan penyakit tak hanya
Chik saja melainkan DBD juga bisa. Apalagi jika musim penghujan tiba, kasus
penyakit Chik ini bisa melonjak naik jika tidak dilakukan pemberantasan dengan
tepat.
2. Virus Chikungunya ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes sp. dan
Culex fatigans yang di dalam liurnya mengandung virus Chikungunya. Biasanya
setelah masuk di dalam tubuh manusia, virus ini membutuhkan waktu sekitar 4 – 7
hari untuk mulai menginfeksi manusia tersebut hingga sakit. Tetapi ada pengecualian
di sini, di mana meskipun virus ini sudah masuk ke dalam tubuh manusia, jika sistem
kekebalan manusia tersebut kuat. Maka virus tidak akan bisa menyebabkan infeksi
dan manusia tersebut tidak akan sakit. Sedangkan jika di dalam liur nyamuk, virus ini
berkembang sekitar 10 hari untuk mulai aktif dan menginfeksi manusia lagi.
3. Terkena penyakit chikungunya ini memerlukan tindakan yang memadai sebagai
respon cepat. Pertama penderita harus istirahat full agar sistem kekebalan bisa bekerja
dengan maksimal, perbanyak minum air, bawa ke rumah sakit, dan jangan lupa
mengonsumsi obat penyakit ini dengan teratur. Itu jika penyembuhan pasiennya.
Tetapi jika dari upaya eksternal, maka respon cepat bisa dilakukan dengan upaya
pengendalian jentik maupun vektor tersebut dengan membentuk tim penanggulangan
secepatnya.
4. Untuk mencegah agar masyarakat tidak terinfeksi penyakit chikungunya ini. Maka
harus dilakukan pemberantasan vektor nyamuk penyebab, dalam hal ini adalah Aedes
sp. dan Culex fatigans. Memberantas jentik-jentik nyamuk melalui larvasidasi,
menaburkan bubuk abate ke dalam penampungan air, menggunakan kelambu
berbahan kimia, fogging, dan lain-lain. Tindakan pencegahan ini akan bisa menekan
kasus penyakit chikungunya, jika dilakukan dengan baik dan benar.
5. Sistem deteksi dini chikungunya di tahap mendasar adalah dengan melakukan
kegiatan pengamatan sistematis secara terus-menerus atau bisa dibilang kegiatan
surveilans. Dengan surveilans, kita bisa memperkirakan terjadinya suatu infeksi
penyakit serta dapat menanggulanginya. Tahap selanjutnya jika dihadapkan dengan
pasien tersangka, maka langkah yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan
metode forward chaining. Konsep metode ini adalah menggunakan pengetahuan,
fakta, serta teknik penalaran, di mana konsep ini berbasis komputer. Dengan
menggunakan metode ini, penderita maupun petugas medis bisa langsung mengetahui
penyakit yang dialami lebih dini, sehingga tindakan pengobatan bisa ditindaklanjuti
dengan cepat.

Referensi:

Himawan, R. (2017). Sistem Pakar Dengan Metode Forward Chaining Untuk


Mendiagnosa Penyakit Chikungunya. Skripsi, 1–49.

Anda mungkin juga menyukai