Anamnesis :
Seorang anak perempuan usia 6 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas dengan
keluhan demam mendadak tinggi sejak 3 hari yang lalu. Anak juga mengeluh nyeri otot,
sendi, dan kepala. Tidak ada batuk dan pilek. Ibu telah mendapatkan sirup parasetamol
3x1 sendok, demam sempat turun namun naik kembali setelah 2 jam. Riwayat anak
tetangga juga memiliki keluhan yang sama dan saat ini dirawat di RS. Keluhan kelainan
saat BAB dan BAK disangkal.
PEMBAHASAN
1. Anamnesis
Rizky Hari apa dia demam dan sampai kapan, Ada/tidak riwayat perdarahan,
lingkungan (adanya air menggenang dll)
Carissa --> Demam nya berapa menurut ibunya, RPD,
2. Demam mendadak tinggi dan 3 hari lalu
Rizky Adanya infeksi virus. Umumnya virus bs tinggi demamnya. Perbedaan
adalah lama dari viremia. Dengue viremia tinggi pada hari 1-3. Reaksi sama, dengue
akan dimakan makrofag akan aktif, dan mengeluarkan IL-6. Ada lagi TNF alfa
dominan utk penyebab demam. Kenapa turun dikai pct? Krn demam bifasik.
Dengue pada hari ke 3 akan turun dan masuk fase kritis. DD dr demam: malaria dan
yellow fever, leptospirosis (demam bifasik)
3. Nyeri otot, sendi dan kepala
Irawan Anak ini baru berada di fase demam. Wajah merah, eritema kulit dan
nyeri retro orbital dan sakit seluruh tubuh. Tanda bahaya saat demam, nyeri perut,
muntah, dan letargi
Rara Proses inflamasi pelepasan mediator kimiawi banyak jumlah
menekan free nerve ending nyeri otot dan sendi
Arista IFN gamma yang jumlahnya berlebih
Kharisma terjadi di fase inkubasi range 4-6 hari. Gejala spesifik di range tsb spt
wajah kemerahan dan sakit2 (kepala, bola mata fotofobia). Selain itu juga ada
gejala anoreksia krn perubahan sensasi lidah diikuti sakit tenggorokan juga bs.
4. Batuk pilek bagaimana hubungan dengan keluhan?
Rizky ciri khas demam tinggi juga di usia 6 th adl pneumonia. Bs disebabkan
bakteri juga (mycoplasma pneumonia) menaikkan suhu, pegel. Kalau terbukti
pneumonia beda tatalaksana. Jadi hanya menyingkirkan diagnosis
5. Pemberian PCt kemudian naik lagi demam
Carissa fungsi PCT hanya menurunkan demam. Kalau virus masih menciptakan
pyrogen demam akan naik Kembali.
6. Riwayat anak tetangga keluhan sama dan opname
Kharisma Lingkungan mjd factor resiko utama endemic virus masuk ke
daerah/daerah endemic
Arista Kepadatan penduduk, jarak terbang 50-100m
7. Hubungan kelainan BAB dan BAK
Dewanti warning sign jika terdapat darah dalam BAK dan BAB
Kharisma menghilangkan diagnosis lain. Demam gejala umum, bs jadi anaknya
ISK atau karena diare juga bisa. Dokter juga harus menanyakan hidrasi, jika BAK
berkurang maka dehidrasi dan harus segera ditangani
Hasil pemeriksaan fisik (Rifka)
Keadaan umum : CM Compos Mentis
Tanda vital : BB 22 kg, TB : 125 cm, Tekanan darah : 100/70 mmHg, denyut
0
nadi 110x/menit, suhu 39,5 C, frekuensi napas 28x/menit
BMI : 14,08
TD : Normal
Nadi : takikardi
Suhu : tinggi
Napas : Takipneu
Hasil : Kepala: Faring tidak hiperemis, sistem lain tidak ada
pemeriksaan kelainan.Thorax: vesicular (+/+) N
lain Abdomen: supel, nyeri tekan (-)
Fever
Kharisma DD perdarahan tidak biasa, DBD diumumkan terjadinya perdarahan Petekie
lebih mudah kemerahan (ruam) adanya perdarahan gastro lebih berat fase akhir
bisa syok. Pada DBD ada warning sign (muntah, sakit perut, oliguria, trombositopenia
<100.000
Rizky kenapa haematokrit ga meningkat? DBD bs juga trombositopenia <100.000 dan
peningkatan Ht 10%
Plasma keluar cairan dikit eritrosit masih banyak krn besar datng hari ke-4, mungkin
beberapa jam kemudian baru naik
Ciri kebocoran plasma adalah neutrofil lebih rendah drpd limfosit
Terapi
Dokter menyarankan untuk pasien untuk dapat di rawat inap dan mendapatkan terapi
sudah ada warning sign tatalksana grup D
- IVFD RL 3cc/kgbb/jam
- Parasetamol syrup 10mg/kgBB/tiap 4-6jam (bila suhu >37.5)
- Inj.Ondansentron 0.2mg/kgBB/8jam antiemetic, anti mual
- Edukasi anak banyak minum
Selama perawatan di Puskesmas anak dilakukan pemantuan terhadap jumlah trombosit
dan hematokrit setiap 4 jam. Setalah menjalani perawatan di Puskesmas, kondisi
semakin lemah dan kesadaran tampak menurun, disertai dengan nyeri perut.
Pemeriksan fisik tekanan darah: 80/60mmHg, nadi lemah, akral lembab. Pemeriksaan
lab didapatkan data.
PEMBAHASAN
1. Kesadaran menurun, nyeri perut
Rizky larutan itu masuk ke fase maintenance (hanya menjaga). Pemberian RL
belum 1 hari, jadi jika belum membaik harus ditingkatkan isotonis nya belum
adekuat utk mengganti plasma yang bocor
Tekanan nadi : systole-diatole = <20 syok
Carissa TD 80/60 terjadi indikasi syok krn penurunan aliran darah
Terapi
Pasien dirujuk dan mendapatkan
terapi
IVFD RL 7cc/kgbb/jam
Pada hari dirujuk ke IGD Rumah Sakit anak didapatkan klinis suhu badan turun dibawah
normal,tampak mengantuk, dengan kulit basah/lembab disertai dengan nafas cepat.
Hb (g/dl) 15 12 – 17
6 3
AE (10 /mm ) 5.05 4,2-5,4
Netrofil(%) 68 40 – 74
Limfosit (%) 20 19 – 48
Eosinofil(%) 4 1–6
3
AT (/µl) rendah 25. 000 150 - 450 x10
1. Kegawatan Syok:
Evaluasi akral
dingin, nadi tak
teraba, CRT 4
Pemberian resusitasi cairan IVFDdRLtik20cc/kgbb dengan bolus secepatnya (II)
Evaluasi akral
dingin, nadi
lemah, CRT 3
d tik i (
Pemberian resusitasi cairan IVFD RL 20cc/kgbb dengan bolus secepatnya
Evaluasi akral
lemah, nadi
lemah, CRT 3
d tik i (
Pemberian resusitasi cairan IVFD Koloid 20cc/kgbb dengan bolus secepatnya
Evaluasi akral
hangat, nadi
kuat,CRT 2
d tik i
Syok teratasi kemudian dilanjutkan Infus
Pada hari ke-7 perawatan, pasien diperbolehkan pulang, dengan hasil pemeriksaan fisik
o
sebagai berikut : suhu 36,5 C; denyut nadi 88 x/menit, tekanan darah 110/80 mmHg,
frekuensi napas 24 x/menit, thoraks dalam batas normal, hepar tidak teraba.
Hematokrit 42 % 26-51%