Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN ISOLASI RONGGA MULUT


Isolasi rongga mulut adalah suatu teknik yang dilakukan untuk mengeluarkan cairan dan
serpihan dirongga mulut, untuk pengendalian terhadap saliva sekeliling gigi yang akan dirawat
(MOSBY Comprehensive REVIEW of Dental Assisting, Betty Ladley, dkk).
Isolasi rongga mulut juga diartikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk memperoleh
daerah kerja yang bersih dan kering, mudah dilihat, memudahkan operator dalam bekerja dan
nyaman bagi pasien (Bahan ajar Dental Assistant Jurusan Keperawatan Gigi, 2016). Isolasi
daerah kerja adalah alat yang mengatasi gangguan pada perawatan restorative dan endodontic
pada waktu bekerja seperti gangguan saliva dan lidah (Dha Asmalia; 2013).

B. TUJUAN ISOLASI RONGGA MULUT


Tujuan isolasi rongga mulut adalah untuk memelihara daerah perawatan agar tetap bersih,
kering asepsis, bebas dari kontaminasi air ludah. Selain itu meminimalkan gerakan pasien untuk
selalu berkumur, sehingga akan memperlama waktu perawatan.

C. MACAM-MACAM ISOLASI RONGGA MULUT


a. Saliva Ejector
Saliva ejector merupakan alat isolasi rongga mulut yang berguna untuk menyedot saliva
dalam proses perawatan gigi. Saliva ejector ini merupakan salah satu Assistant’s Unit yang
berada di sebelah kiri pasien, sehingga seorang asisten bertanggung jawab penuh dalam
mengoperasikan alat ini, terutama dilakukan saat :
1) Preparasi kavitas
2) Sterilisasi kavitas
3) Penumpatan bahan tambalan
4) Scaling Saliva ejector mempunyai dua macam jenis tip, yaitu yang terbuat dari plastic
merupakan dispossible tip dan dari stainless steel yang selalu disterilkan/didesinfektan.

Cara pengoperasian :
a) Pasangkan dispossible tip pada saliva ejector.
b) Tekan tombol “ON” pada dental unit.
c) Putarlah tombol saliva ejector sehingga terdengan suara gemuruh udara.
d) Masukkan saliva ejector ke dalam rongga mulut terutama pada daerah vestibulum oris
bawah dan di bawah lidah.

b. Suction
Kerja suction hampir sama dengan saliva ejector, hanya yang disedot adalah selain air
ludah juga dapat menyedot darah. Jadi suction ini lebih tepat digunakan pada waktu tindakan
exodontia atau bedah mulut dan merupakan bagian dari Assistant’s Unit.

Cara penggunaan suction dan saliva ejector umumnya sama.

c. Tongue Holder
Tongue holder merupakan alat isolasi rongga mulut dengan system kerja penahan lidah
untuk mempermudah proses kerja operator dalam perawatan. Aplikasinya digunakan bersamaan
dengan cotton roll. Tongue holder terdiri dari:
1) Penahan lidah
2) Penahan dagu
3) Tangkai dan klep
4) Klep penjepit
5) Per pada tangkai
6) Klep pengatur penahan dagu

Cara pemasangan tongue holder :


a) Tentukan sisi mana yang akan dipasang tongue holder
b) Pasang penahan lidah pada tangkai dan klep
c) Pasang cotton roll pada lidah
d) Tongue holder siap dipasang
e) Atur klep penahan dagu
d. Cotton Roll
Cotton roll merupakan bahan yang berbentuk gulungan yang terletak pada sebelah
bukan/labial dan lingual tergantung elemen gigi yang dirawat. Pemakaian isolasi rongga mulut
yang lain dapat digantikan oleh cotton roll, ketika dilakukan tahap penambalan gigi. Cotton roll
dapat terbuat dari kapas atau kertas tissue, hal ini tergantung kesukaan operator.

Syarat pembuatan Cotton Roll :


1. Untuk pasien dewasa Panjang : 3-4 elemen gigi permanen Diameter : 1 cm
2. Untuk pasien anak-anak Panjang : 3-4 elemen gigi susu Diameter : 0,5 cm e.

e. Rubber Dam
Rubber Dam (isolasi karet) pertama kali ditemukan pada tahun 1864 oleh Sanford
Barnum. Alat ini terbuat dari karet tipis, biasanya berbentuk persegi panjang. Alat ini dinilai
efektif dalam mengisolasi daerah kerja (satu gigi atau lebih) dalam rongga mulut. Sangat baik
untuk mengisolasi pada prosedur endodontic, ektraksi radiks, dan perawatan saluran akar, serta
perawatan penambalan.

Tujuan penggunaan rubber dam :


1. Untuk memelihara daerah operasi agar tetap bersih, kering, asepsis, bebas dari
kontaminasi saliva. 2. Untuk menjaga pasien supaya tidak tertelan intrumen yang kecil,
bahan pengisi, obat-obatan, jaringan, pulpa yang nekrosis.
3. Melindungi lidah, pipi dan bibir atau semua jaringan lunak supaya tidak terluka oleh
alat-alat yang dipakai.
4. Mengurangi kontak instrument dengan mukosa, sehingga mengurangi terjadinya luka
pada jaringan dan mengurangi perdarahan.
5. Member kenyamanan pada pasien sehingga pasien merasa enak karena dilindungi oleh
alat ini.
6. Dapat mencegah bau mulut dari pasien tercium oleh dokter atau operator sehingga
dapat mengganggu jalannya proses perawatan.

Rubber dam terdiri dari:


1) Rubber sheets Berupa lembaran dengan ukuran 5x5 inchi atu 6x6 inchi. Dilubangi dan
dikaitkan pada gigi atau beberapa gigi.
2) Rubber dam stamp Berupa karet dan tinta yang berfungsi sebagai penanda letak gigi.
3) Rubber dam punc Bagian ini berfungsi untuk membuat lubang pada rubber sheet
sepanjang 0,5 – 2,5 mm. Berbentuk seperti tang, dengan satu sisi berbentuk roda dan sisi
lain berbentuk seperti karet runcing, dimana bagian yang runcing akan masuk ke dalam
lubang. Apabila punc ditekan maka rubber sheet yang telah diberi tanda akan berlubang.
4) Clamps Berfungsi untuk memegang rubber sheet pada gigi dan menyisihkan gingival
dari gigi. Ukuran alat ini bermacam-macam.
5) Forceps Bagian ini berfungsi untuk memasang dan melepas clamps.
6) Dental Floss Alat ini berbentuk seperti benang yang digunakan untuk mencari jalan
bila daerah interproximal gigi terlalu berdempetan. Selain itu juga berfungsi untuk
menahan rubber sheet supaya tidak terjadi kebocoran di sekitar gigi yang dirawat.
7) Rubber dam holder Berbentuk kerangka atau frame dari bahan logam/plastic berbentuk
huruf “U”.

Cara Memasang Rubber dam :


1. Menjelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan.
2. Bila terdapat kalkulus pada gigi pasien, maka harus dilakukan skaling terutama jika
kalkulus berada pada gigi yang akan dirawat.
3. Memilih clamps yang akan dipakai, lalu dicoba pada rahang pasien.
4. Gunakan dental floss pada ruang interdental agar memudahkan rubber sheet untuk
masuk.
5. Pemasangan rubber dam
- Ambil dental floss dengan panajng secukupnya untuk mengikat clamps.
-Gunanya jika clamps lepas tidak akan jatuh/tertelan.
- Kemudian clamps dipasang pada gigi Ada 2 macam cara memasang rubber dam, yaitu:
a) Memasang rubber sheet terlebih dulu kemudian memasang clamps, atau
b) Memasang clamps terlebih dulu kemudia memasukkan rubber sheet
6. Cek pernapasan pasien, apakah pasien merasa terganggu karena hidung terhalang
rubber sheet atau tidak.
7. Keringkan gigi
8. Pasangkan saliva ejector
9. Oleskan larutan antiseptic pada gigi dan rubber dam disekitar gigi pasien

Anda mungkin juga menyukai