Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DAUR HIDUP DAN KINERJA ORGANISASI

“Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi”

Dosen Pengampu

Abdul Haris Prawiranegara, M.M.

Disusun oleh Kelompok 3 :

1. Kamila Bilqis (126405212104)


2. Lailatul Nisa Fitriani (126405212107)
3. Miftakhul Firda N. A. (126405212110)
4. Muhammad Adnanda (126405212121)
5. Nanang Prianto (126405212129)

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
2022/2023
Kata Pengantar

Segala puji kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya
yang dilimpahkan kepada kami sehngga kami dapat membuat makalah ini dan dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa senantiasa kami curahkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad S.A.W yang kita nantikan safaatnya di
Yaumul Akhir.

Tidak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Abdul Haris selaku Dosen
Pembimbing mata kuliah Studi Perilaku Organisasi yang telah memberikan tugas ini,
serta kepada seluruh pihak yang turut serta membantu penyaji makalah dalam
menyelesaikan makalah ini. Yang terakhir, dengan segala kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini, penulis selalu berharap agar para pembaca bersedia mamberikan
kritikan membangun. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan karena didunia tidak ada yang
sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah. Oleh sebab itu kami menanti kritik
dan saran untuk kemudian dapat kami revisi lagi dan kami ditulis di masa yang akan
datang.

Tulungagung, 30 September 2022

Penysusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

2.1 Daur hidup organisasi.................................................................................................. 2

2.2 Kelahiran sampai kematian organisasi ........................................................................ 2

2.2.1 Kelahiran Organisasi (Organizational Birth) ....................................................... 2

2.2.2 Pertumbuhan Organisasi (Organizational Growth) ............................................. 3

2.2.3 Penurunan Organisasi (Organizational Decline) ................................................. 3

2.2.4 Kematian Organisasi (Organizational Death) ...................................................... 5

2.3 Penilaian kerja organisasi ............................................................................................ 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 8

3.2 Saran ............................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah organisasi lahir ketika beberapa Individu dan entrepreneur yang terpanggil
mengetahui dan kemudian mengambil manfaat dari adanya peluang dalam menggunakan
keahlian dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai. Mereka menaklukkan peluang
tersebut dengan mendirikan sebuah organisasi untuk menghasilkan sesuatu, baik berupa
produk atau Jasa. Peluang tersebut perlu dikelola dan dipelihara dengan baik, jika
menginginkan kelangsungan atau sustainabilitas dari masa hidup organisasi tersebut.

Organisasi yang telah berhasil mengatasi keunikan lingkungannya akan mampu


menarik sumberdaya dalam menghadapi berbagai permasalahan sebagai upaya
mempertahankan pertumbuhan dan daya tahannya. Permasalahan pertama yang dihadapi
adalah bertahan dari kerentanan kelahiran organisasi (organizational birth). Permasalahan
lain timbul pada saat organisasi tumbuh, dan ketika organisasi dewasa, permasalahan
permasalahan tersebut harus dikelola untuk menghindari awal kemunduran atau kematian.

Keempat prinsip tahapan dari kehidupan organisasi adalah kelahiran, pertumbuhan,


kemunduran dan kematian. Organisasi melewati tahapan-tahapan ini berbeda-beda dan
mungkin saja sebagian organisasi tidak mengalami semua tahapan ini. Lebih Jauh lagi,
beberapa organisasi langsung menuju kematian dari tahap kelahiran tanpa mengalami
tahapan pertumbuhan. Beberapa organisasi lainnya menghabiskan banyak waktu pada
tahapan pertumbuhan, dan beberapa pengamat telah mengidentifikasi bahwa ada beberapa
sub tahapan pertumbuhan dimana organisasi harus mampu mengatasinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana daur hidup organisasi?


2. Bagaimana kelahiran sampai kematian organisasi?
3. Bagaimana penilaian kinerja organisasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui daur hidup organisasi


2. Untuk mengetahhui kelahiran sampai kematian organisasi
3. Untuk mengetahui penilaian kinerja organisasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Daur hidup organisasi

Sebagaimana sebuah organisme, sebuah organisasi memiliki daur hidup. Daur hidup
organisasi adalah tahapan-tahapan yang pasti dilalui oleh sebuah organisasi mulai dari
awal hidup hingga matinya organisasi. Setidaknya, terdapat empat tahapan dalam daur
hidup organisasi (organizational life cycle), yaitu tahap kelahiran (organizational birth),
pertumbuhan (organizational growth), penurunan (organizational decline), dan
kematian (organizational death). Setiap organisasi mengalami perbedaan tingkatan
dalam melewati setiap tahapan daur hidup. Ada sebagian organisasi tidak mengalami
setiap tahap daur organisasi, dan ada organisasi yang melalui dan mampu bertahan
dalam waktu yang lebih lama.

2.2 Kelahiran sampai kematian organisasi

2.2.1 Kelahiran Organisasi (Organizational Birth)


Tahap pertama adalah kelahiran organisasi (organizational birth). Lahir
organisasi disebabkan oleh adanya individu-individu yang bergabung dengan
mendayagunakan kemampuan-kemampuannya untuk maksud dan tujuan
tertentu. Pada tahap ini, sebuah organisasi bisa saja terus tumbuh dan
berkembang, dan bisa saja langsung mati. Hal ini tergantung pada komitmen,
dan pengelolaan organisasi tersebut. Maka tidak salah jika dikatakan bahwa

2
masa ini adalah masa yang paling menentukan dalam pertumbuhan dan
perkembangan organisasi.
2.2.2 Pertumbuhan Organisasi (Organizational Growth)
Tahap berikutnya setelah organisasi dapat bertahan dalam kelahirannya adalal
tahap pertumbuhan, di mana dengan mendayagunakan peluang dan sumber
daya dimiliki organisasi dapat tumbuh dan berkembang (organizational
growth).
Tahap pertumbuhan dalam daur hidup organisasi merupakan tahap
pengembangan nilai untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan
sumber daya organisasi. Larry Greiner (1970) mengajukan teori tentang daur
pertumbuhan organisasi agar se buah organisasi mampu bertahan dan
berkembang di tengah persaingan. Menurut teori Greiner ini, organisasi
mengalami lima tahapan evolusi dan setiap tahapannya akan menghadapi krisis
permasalahan yang berbeda. Untuk dapat memperoleh kemajuan, maka
organisasi harus dapat berhasil mengelola dan memecahkan persoalan dari
setiap krisis permasalahan yang dihadapinya. (Akdon, 2007: 65-66)

2.2.3 Penurunan Organisasi (Organizational Decline)


Tahap berikutnya dalam daur hidup organisasi adalah masa penurunan
organisasi. Setiap organisasi pasti mengalami masa penurunan. Penurunan
organisasi (organizational decline) akan terjadi apabila organisasi tidak mampu
mengelola dengan baik permasalahan yang dihadapi. Tahap penurunan

3
organisasi terjadi ketika organisasi mengalami kesalahan atau kegagalan dalam
mengantisipasi tekanan baik dari dalam maupun luar, sehingga organisasi tidak
dapat bertahan. Tahap penurunan organisasi diidentifikasi oleh William Weitzel
dan Ellen Jonsson ke dalam lima tahapan yang terlihat dalam Gambar 27
berikut.

Akdon (2007: 69) menjelaskan setiap stage dalam Gambar 27, sebagai berikut:
1) Blinded. Pada tahap ini, organisasi tidak dapat me-manage permasalahan yang
terjadi baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Hal ini biasanya
dikarenakan kurangnya sistem pengawasan dan sistem informasi organisasi.
Dengan demikian, untuk menghindari penurunan organisasi pada tahap ini
memerlukan sistem informasi yang baik, sehingga akan terjalin kerja sama
yang baik untuk dapat memajukan organisasi.
2) Inaction. Pada tahap ini, meskipun keadaan organisasi semakin memburuk
yang ditandai dengan pengurangan keuntungan atau pendapatan namun
pemimpin organisasi hanya melakukan sedikit pemecahan dari permasalahan
yang dihadapi. Hal ini merupakan refleksi dari kurangnya informasi yang
dipercaya dapat membuat organisasi bertahan.
3) Faculty action. Tahap berikutnya adalah kesalahan para pemimpin dalam
memecahkan persoalan. Permasalahan yang dihadapi organisasi semakin

4
kompleks, sehingga memungkinkan pemimpin organisasi melakukan
kesalahan dalam pengambilan keputusan dikarenakan konflik organisasi atau
keputusan yang terlambat dibuat.
4) Crisis. Pada saat yang bersamaan krisis dalam organisasi akan terjadi dan
hanya perubahan yang bersifat radikal dalam penerapan struktur dan strategi
organisasi yang dapat menghentikan penurunan yang terjadi pada organisasi,
sehingga organisasi dapat bertahan.
5) Dissolution. Pada tahap ini, organisasi sudah kehilangan kepercayaan dari
pihak yang berkepentingan, sehingga dapat mengurangi pasaran dan reputasi
organisasi. Dengan demikian, tahap ini akan mengarah pada tahapan kematian
organisasi (organizational death).
2.2.4 Kematian Organisasi (Organizational Death)
Kematian organisasi ditandai dengan ketidakmampuan organisasi menghidupi
diri nya sendiri, tidak mampu beroperasi dan beraktivitas lagi. Pada tahap ini
suatu organisasi hanya menjadi kenangan masa lalu.

2.3 Penilaian kerja organisasi


Kinerja memiliki pengertian yang sangat beragam, namun demikian, secara umum
sebagian pakar mendefinisikan kinerja sebagai sebuah hasil dari suatu proses kerja yang
telah diselesaikan, sedangkan sebagian ahli menyatakan bahwa kinerja adalah suatu
perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pengertian ini
mengisyaratkan bahwa kinerja dipandang dari dua sisi kerja, yaitu; hasil kerjanya, dan
proses kinerja itu sendiri. Untuk lebih jelasnya, berikut dipaparkan beberapa definisi
kinerja menurut para ahli: Menurut Bernardin and Russel (1998: 239), “Performance is
defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity
during a time period“. (Kinerja didefinisikan sebagai catatan dari hasil yang produksi
atas fungsi pekerjaan atau selama periode waktu). Sedangkan menurut Ilgen and
Schneider (Williams, 2002: 94): “Performance is what the person or system does”
(Kinerja adalah apa yang dilakukan oleh seseorang atau sistem). Hal senada
dikemukakan oleh Mohrman et al (Williams, 2002: 94) sebagai berikut: “A
performance consists of a performer engaging in behavior in a situation to achieve
results” (Kinerja terdiri dari pekerja yang melibatkan diri dalam perilaku pada situasi
untuk mencapai hasil). Dari definisi kinerja di atas mengisyaratkan bahwa suatu kinerja

5
diukur dari baik atau tidaknya aktifitas yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang
baik atau hasil yang diinginkan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Kinerja bukan sesuatu hal yang berdiri
sendiri, tetapi kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagaimana menurut
Armstrong (1998:16-17), faktor-faktor tersebut adalah:
1. Faktor individu (personal factors). Faktor individu berkaitan dengan keahlian,
motivasi, komitmen, dll.
2. Faktor kepemimpinan (leadership factors). Faktor kepemimpinan berkaitan
dengan kualitas dukungan dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan,
manajer, atau ketua kelompok kerja.
3. Faktor kelompok/rekan kerja (team factors). Faktor kelompok/rekan kerja
berkaitan dengan kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan kerja.
4. Faktor sistem (system factors). Faktor sistem berkaitan dengan sistem/metode
kerja yang ada dan fasilitas yang disediakan oleh organisasi.
5. Faktor situasi (contextual/situational factors). Faktor situasi berkaitan dengan
tekanan dan perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal.

Penilaian Kinerja Menurut Mondy (2008:257) Penilaian Kinerja (performance


appraisal) adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu
atau tim. Selanjutnya dijelaskan bahwa meskipun penilaian kinerja merupakan salah
satu unsur manajemen kinerja, sistem tersebut penting karena mencerminkan secara
langsung rencana strategi organisasi. Fokus penilaian kinerja pada sebagian besar
perusahaan tetap pada karyawan individu, sistem penilaian yang efektif akan
mengevaluasi prestasi dan rencana-rencana untuk pengembangan, tujuan, dan sasaran.

Proses Penilaian Kinerja Menurut Mondy (2008:259) Proses Penilaian Kinerja dapat
dilakukan melalui lima langkah siklus sebagaimana ditampilkan dalam gambar berikut:

6
Karakteristik Penilaian Kinerja Dalam menetapkan kriteria (Standar) Kinerja, Mondy
(2008) membaginya menjadi 5 (lima) kriteria, yaitu;
1. Sifat
Sifat-sifat karyawan tertentu seperti sikap, penampilan, dan inisiatif adalah dasar untuk
beberapa evaluasi.
2. Perilaku
Ketika hasil tugas seseorang sulit ditentukan, organisasi bisa mengevaluasi perilaku
atau kompetensi orang tersebut yang berhubungan dengan tugas.
3. Kompetensi Kompetensi
Meliputi sekumpulan luas pengetahuan, keterampilan, sifat, dan perilaku yang bisa
bersifat teknis, berkaitan dengan keterampilan antar pribadi, atau berorientasi bisnis.
4. Pencapaian Tujuan
Jika organisasi menganggap hasil akhir lebih penting dari pada cara, hasil-hasil
pencapaian tujuan menjadi faktor yang tepat untuk dievaluasi. Hasil-hasil yang dicapai
harus berada dalam kendali indiidu atau tim dan haruslah hasil-hasil yang mengarah
pada kesuksesan perusahaan.
5. Potensi Perbaikan
Ketika organisasi mengevaluasi kinerja para karyawan, banyak kriteria yang digunakan
berfokus pada masa lalu.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Daur hidup organisasi adalah tahapan-tahapan yang pasti dilalui oleh sebuah organisasi
mulai dari awal hidup hingga matinya organisasi. Setidaknya, terdapat empat tahapan
dalam daur hidup organisasi, yaitu tahap kelahiran, pertumbuhan, penurunan, dan
kematian. Setiap organisasi mengalami perbedaan tingkatan dalam melewati setiap tahapan
daur hidup. Ada sebagian organisasi tidak mengalami setiap tahap daur organisasi, dan ada
organisasi yang melalui dan mampu bertahan dalam waktu yang lebih lama.

Kinerja memiliki pengertian yang sangat beragam, namun demikian, secara umum
sebagian pakar mendefinisikan kinerja sebagai sebuah hasil dari suatu proses kerja yang
telah diselesaikan, sedangkan sebagian ahli menyatakan bahwa kinerja adalah suatu
perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pengertian ini
mengisyaratkan bahwa kinerja dipandang dari dua sisi kerja, yaitu; hasil kerjanya, dan
proses kinerja itu sendiri. Menurut Mondy (2008:257) Penilaian Kinerja adalah sistem
formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Karakteristik
Penilaian Kinerja Dalam menetapkan kriteria (Standar) Kinerja, Mondy (2008)
membaginya menjadi 5 (lima) kriteria, yaitu; Sifat, Perilaku, Kompetensi, Pencapaian
Tujuan , Potensi Perbaikan

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan. Untuk kedepannya kami akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan
detail dengan sumber dan referensi yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat dibutukan kami untuk
kedepannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?id=YCXvDwAAQBAJ&pg=PA78&dq=bagaimana
+daur+hidup+organisasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_se
arch&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwjInMOQjZj6AhWpZ2wGHcWWCAwQ6wF
6BAgMEAU#v=onepage&q=bagaimana%20daur%20hidup%20organisasi&f=false

Anda mungkin juga menyukai