Dosen Pengampu:
Samsul Arifin, S, Sos, M.Ag
Disusun Oleh:
1. Lucha Nadrotun Naima (10010321015)
2. Ade Wibawa Kusuma (10020321033)
3. Elly Wulandari (10020321041)
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmatnya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Penyebab Lahirnya Perubahan Lingkungan Organisasi”. Makalah ini sebagai salah
satu tugas dalam mata kuliah Sosiologi Organisasi.
Makalah ini telah kami selesaikan secara maksimal sehingga makalah ini bisa
selesai dengan lancar. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Bapak Samsul Arifin,
S, Sos, M.Ag yang telah membimbing kami.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1 Komang Wardana, et al., Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, cet ke-1, h. 165.
4
kekuatan dan kelemahan sumber daya manusianya sehingga mampu memaksimalkan
kinerja organisasi dan memecahkan masalah dengan tepat.
Pemimpin yang efektif sanggup mempengaruhi karyawan untuk mempunyai
optimisme yang lebih besar, rasa percaya diri, serta komitmen kepada tujuan dan misi
organisasi (Gary Yuk, 2009). Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap pemimpin
berkewajiban untuk memberikan perhatian sungguh-sungguh dalam membina dan
menggerakan dan mengarahkan seluruh potensi karyawan dan lingkungannya agar
dapat mewujudkan stabilitas organisasi dan peningkatan produktivitasnya yang
berorientasi pada tujuan organisasi
1.3 Tujuan
1. Pembaca dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan definisi lingkungan atau
iklim organisasi.
2. Pembaca dapat memahami sebuah iklim dalam organisasi.
3. Pembaca dapat memahami perubahan iklim dan adaptasi dalam sebuah
organisasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
ketidakpuasan tanpa adanya rasa takut akan tindakan balasan dan perhatian.
Ketidakpuasan seperti itu dapat ditangani dengan cara yang positif dan bijaksana.
2
Iklim keterbukaan, bagaimanapun juga hanya tercipta jika semua anggota memiliki
tingkat keyakinan yang tinggi dan mempercayai keadilan tindakan. Berbeda dengan
Donnelly (dalam Hendrawati 2002: 6) berpendapat bahwa iklim organisasi adalah
serangkaian sifat lingkungan kerja yang dinilai langsung dan tidak langsung oleh
karyawan yang dianggap menjadi kekuatan utama dalam menmpengaruhi perilaku
karyawan.
a. Struktur organisasi
Bukti-bukti yang ada bahwa semakin tinggi penstrukturan suatu organisasi,
lingkungannya akan terasa penuh ancaman.
b. Ukuran (besarnya) dan posisi kerja seseorang dalam organisasi.
2 (http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/12/Bab-15-16-Perubahan-Organisasi.pdf)
diakses 15 November 2015
7
Organisasi yang kecil selalu mempunyai iklim yang terbuka, saling
mempercayai dan saling bergantungan.Sedangkan organisasi yang besar
dianggap sebaliknya.
c. Teknologi kerja
Para manajer yang memberikan lebih banyak umpan balik, otonomi, dan
identitas tugas pada bawahannya ternyata sangat membantu terciptanya iklim
yang berorientasi pada prestasi, dimana para pekerja merasa lebih bertanggung
jawab atas pencapaian sasaran organisasi dan kelompok.
a. Struktur organisasi
Semakin besar otonomi serta kebebasan yang dimiliki karyawan,
akan semakin banyak perhatian manajemen terhadap karyawan dan
semakin besar kesempatan yang diberikan oleh manajemen untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Dengan demikian, iklim organisasi akan semakin baik. Ukuran
besar kecilnya organisasi akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap tingkat kualitas iklim organisasi. Organisasi Yang kecil
biasanya lebih terbuka, hubungan antar anggota lebih dekat dan
tergantung,sedangkan pada organisasi yang besar adalah
sebaliknya.
b. Teknologi kerja (Teknologi yang digunakan dalam organisasi)
Teknologi yang bersifat rutin sering menimbulkan suatu iklim yang
selalu berorientasi pada peraturan yang kaku. Teknologi kerja yang
8
dinamis (bergerak maju) biasanya akan menimbulkan suatu bentuk
komunikasi yang terbuka dengan disertai oleh kreativitas yang
baik.
c. Kebijakan dan praktek manajemen
Para manajer yang memberikan lebih banyak umpan balik,
autonomi, dan identitas tugas pada bawahannya ternyata sangat
membantu terciptanya suatu iklim organisasi yang baik dan
berorientasi pada prestasi, dimana karyawan lebih bertanggung
jawab pada sasaran organisasi.
Di dalam setiap organisasi, iklim memiliki peran yang kuat dalam membentuk
budaya kerja dan pengalaman anggota organisasi. Untuk memahami iklim organisasi
dengan baik, langkah pertama yang perlu diambil adalah melakukan observasi secara
aktif terhadap lingkungan kerja dan interaksi yang terjadi di dalamnya. Perhatikan
pola-pola perilaku, komunikasi antar anggota organisasi, dinamika tim, serta sikap
dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi tersebut. Selain itu, penting untuk
berinteraksi dengan anggota organisasi secara terbuka dan aktif. Ajukan pertanyaan
kepada sesama anggota organisasi, manajer, dan pimpinan untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana mereka melihat dan merasakan
iklim di organisasi tersebut. Diskusikan tentang nilai-nilai yang dijunjung tinggi,
ekspektasi yang ada, serta proses pengambilan keputusan. Melalui dialog ini, kita
dapat memperoleh wawasan yang lebih kaya dan perspektif yang beragam.
9
perubahan tersebut. Dengan pemahaman yang mendalam tentang iklim organisasi,
Anda dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif,
produktif, dan menyenangkan bagi semua orang yang terlibat.
1. Lingkungan eksternal.
Industri atau bisnis yang sama mempunyai iklim organisasi yang umum
yang sama. Misal iklim organisasi yang umum perusahaan asuransi
umumnya sama demikian juga sama dengan iklim organisasi pemerintah,
sekolah dasar , atau industri, memiliki iklim umum yang sama. Faktor
umum yang sama tersebut disebabkan pengaruh lingkungan eksternal
organisasi.
2. Strategi organisasi
Kinerja suatu perusahaan atau dinas bergantung pada strategi apa yang
akan diupayakan untuk melakukan sesuatu, energi yang dimiliki oleh
karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diperlukan oleh strategi,
dan faktor-faktor lingkungan penentu dari level energi tersebut. Strategi
yang berbeda menimbulkan pola iklim yang berbeda.Strategi organisasi
secara tidak langsung mempengaruhi iklim organisasi.
3. Pengaturan organisasi
Pengaturan organisasi memiliki pengaturan yang paling kuat terhadap
iklim organisasi. Menurut Stringer (2002), banyak sekolah menengah di
Amerika Serikat yang menjadi contoh baik bagaimana pengaturan
organisasi menentukan iklim organisasi.
4. Kekuatan sejarah
10
Semakin tua umur suatu organisasi semakin kuat pengaruh kekuatan
sejarahnya.Pengaruh tersebut dalam bentuk tradisi dan ingatan yang
membentuk harapan anggota organisasi dan mempunyai pengaruh
terhadap iklim organisasi.
5. Kepemimpinan
Perilaku pemimpin mempengaruhi iklim organisasi yang kemudian
mendorong motivasi karyawan.Motivasi karyawan merupakan pendorong
utama terjadinya kinerja yang baik untuk karyawan.
11
Ditekankan pada kondisi dimana manajer dan para pekerja mau
mendengarkan pendapat yang berbeda. Kedua belah pihak Iklim organisasi
perlu tetap konsisten dengan jenis-jenis pelatihan yang mencoba untuk
memupuk perilaku-perilaku yang tidak konsisten dengan iklim organisasi
tidak bakal berhasil.
Untuk dapat menciptakan iklim organisasi yang sehat maka harus didukung oleh
dengan faktor-faktor yang ada dapat direalisasikan pada organisasi, dapat
menimbulkan suatu situasi atau suasana yang ditimbulkan oleh organisasi, norma,
nilai yang berkembang dalam organisasi dan diuraikan di atas dapat disimpulkan
bahwa iklim organisasi yang baik adalah sifat lingkungan kerja yang khas dari
organisasi itu dengan yang lainnya. Karena kegiatan organisasi ditanggapi baik secara
langsung maupun tidak langsung diinterpretasikan oleh individu. Individu yang ada di
iklimnya dan akhirnya akan menentukan bahwa karyawan itu dapat menentukan
pekerjaannya dengan optimal dan berprestasi yang tinggi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Iklim organisasi adalah karakteristik situasional yang ada dalam suatu organisasi dan
dapat diketahui kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam menjalankan aktivitas dan
dapat mempengaruhi karakter/tingkah laku individu tersebut. Iklim organisasi tidak
muncul dengan sendirinya. Iklim organisasi perlu diciptakan dan dibina agar dapat
bertahan lama, guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif. Terdapat 4
faktor yang mempengaruhi lahirnya iklim organisasi yaitu Struktur organisasi, Ukuran
(besarnya) dan posisi kerja seseorang dalam organisasi, Teknologi kerja, serta Kebijakan
dan prakter kerja. Iklim suatu organisasi dipengaruhi oleh lingkungan eksternal, strategi,
praktik kepemimpinan, pengaturan organisasi, dan sejarah organisasi. Iklim organisasi
yang baik yaitu memiliki sifat lingkungan kerja yang khas dari organisasi itu dengan yang
lainnya.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Serta kami sebagai penulis mengharapkan pembaca dapat memahami
tentang apa yang telah kami jabarkan sejauh ini mengenai segala macam informasi
mengenai kajian dalam materi mengenai lingkungan atau iklim yang terdapat dalam suatu
organisasi serta pemahaman mengenai adaptasi terhadap perubahan iklim organisasi.
Karena memahami perubahan iklim berorganisasi melibatkan pemahaman yang
komprehensif dalam perencanaan dan keputusan strategis. Dengan hal ini, organisasi
dapat mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dan mengembangkan strategi adaptasi
yang efektif untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin nyata.
13
DAFTAR PUSTAKA
Wardana Komang,, et al., Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, cet ke-1,
h. 165.
14
DENZIN, N. K., & LINCOLN, Y. S. (1998). MAJOR PARADIGMS AND PERSPECTIVES.
STRATEGIES OF QUALITATIVE INQUIRY, NYK DENZIN AND YS LINCOLN,(EDS.) SAGE
PUBLICATION, THOUSAND OAKS.
DESHPANDE, R., & WEBSTER JR, F. E. (1989). ORGANIZATIONAL CULTURE AND MARKETING:
DEFINING THE RESEARCH AGENDA. JOURNAL OF MARKETING, 53(1), 3-15.
Deshpande, R., & Webster Jr, F. E. (1989). Organizational Culture and Marketing: Defining
The Research Agenda. Journal of marketing, 53(1), 3-15.
Eriyanti, F. (2006). Dinamika Posisi Identitas Etnis Tionghoa dalam Tinjauan Teori Identitas
Sosial. Jurnal Demokrasi, 5(1).
Galbraith, J. R. (2008). Organization Design. Handbook of organization development, 325-
352.
Geier, M. T. (2016). Leadership in Extreme Contexts: Transformational Leadership,
Performance Beyond Expectations?. Journal of Leadership & Organizational Studies,
23(3), 234-247.
Sutrisno, H. E. (2019). Budaya Organisasi. Jakarta: Prenada Media. Trang,
D. S. (2013). Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi,
1(3).
Tucunan, R. J. A., Supartha, W. G., & Riana, I. G. (2014). Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional terhadap Motivasi dan kinerja Karyawan. E-jurnal ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana, 3(09), 533-550.
15