Anda di halaman 1dari 16

UJI TARIK

Dr. Ir. Wijang W. Raharjo


APA ITU UJI TARIK?
Uji tarik adalah salah satu uji mekanik (stress – strain)
yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan bahan
terhadap gaya tarik.
Ada 3 cara pembebanan yang dilakukan untuk
mengetahui hubungan stress – strain :
1. Uji tarik
2. Uji tekan
3. Uji puntir/geser
UJI MEKANIK (STRESS – STRAIN)

a. Tegangan

b. Regangan

Uji tarik Uji tekan

a. Tegangan Geser

Tegangan geser adalah


fungsi dari torsi yang
diterapkan (T), sedangkan
regangan geser berhubungan
b. Regangan Geser dengan sudut puntir ()

Uji Geser Uji puntir


Sumber : Callister, 1990
Prinsip uji tarik

Uji tarik dilakukan dengan


cara spesimen ditarik
hingga putus. Dengan
menarik spesimen maka
dapat diketahui
bagaimana material
tersebut bereaksi
terhadap gaya tarikan dan
mengetahui sejauh mana
material tersebut
bertambah panjang

Mesin uji tarik


Sumber : Callister, 1990
Mengapa uji tarik diperlukan?

Dengan melakukan uji tarik


maka akan diperoleh profil
tarikan yang lengkap
berupa kurva hubungan
antara gaya tarik dengan
perubahan panjang yang
sangat diperlukan dalam
proses desain yang
menggunakan material
tersebut.

Kurva hasil uji tarik


www.infometrik.com
Tipikal hasil uji tarik

• Bahan ulet
(Garis warna hijau)
Terjadi pertambahan panjang
yang besar sehingga memiliki
nilai regangan yang besar juga
• Bahan getas
(Garis warna merah)
Terjadi pertambahan panjang
yang sangat kecil sehingga
memiliki nilai regangan yang
sangat kecil juga.

Sumber : https://www.nde-ed.org
Sifat material yang diperoleh dari hasil uji tarik

• Kekuatan Tarik : tegangan maksimum yang mampu


ditahan struktur pada pembebanan tarik

𝜎𝑢 =𝑃𝑢/𝐴o (N/m2)
• Kekuatan Luluh : Tegangan yang terjadi di batas
antara daerah elastis dengan plastis

𝜎𝑦 =𝑃𝑦/𝐴𝑜 (N/m2)
• Keuletan : ukuran derajat deformasi plastis pada
saat putus.
∆𝑙
ℇ = x100%
𝑙𝑜
STRESS
Tegangan merupakan gaya per unit luas dari material yang menerima
gaya tersebut.
Force
 N /m 2

A
STRENGTH
Kekuatan merupakan kemampuan bahan untuk menahan deformasi
tanpa kerusakan. Semakin besar beban yang mampu diterima oleh
material maka material tersebut dapat dikatakan memiliki kekuatan
yang tinggi

STIFFNESS
Kekakuan : sifat yang didasarkan pada sejauh mana bahan mampu
menahan perubahan bentuk. Ukuran kekakuan suatu bahan dapat
dilihat dari nilai modulus elastisitasnya. yang diperoleh dengan
membagi tegangan satuan dengan perubahan bentuk satuan-satuan
yang disebabkan oleh tegangan tersebut.
HARDNESS
Kekerasan : ukuran kemampuan material menahan deformasi plastis
lokal akibat penetrasi pada permukaan.

TOUGHNESS
Ketangguhan: kemampuan bahan untuk menyerap energi hingga
spesimen putus. Energi yang diserap digunakan untuk berdeformasi
dan mengikuti arah pembebanan yang terjadi.
Ketangguhan suatu material dapat dilihat dari luas daerah di bawah
kurva stress-strain. Semakin besar luas daerah di bawah kurva,
maka material tersebut dikatakan semakin tangguh
RESILIENCE

Kemampuan suatu bahan


untuk menyerap energi pada
waktu berdeformasi secara
elastis dan kembali ke bentuk
semula apabila beban
dihilangkan. Modulus of
resilience dapat ditentukan
dengan menghitung luas area
yang terdapat di bawah
daerah elastis

www.nptel.ac.in
YIELD STRENGTH
Besarnya tegangan yang
dibutuhkan untuk mendeformasi
plastis.
Sebagian besar material
mengalami perubahan sifat dari
elastis menjadi plastis, yang
berlangsung sedikit demi sedikit
dan titik saat deformasi plastis
mulai terjadi, sukar ditentukan
secara teliti, sehingga tegangan
luluh dihitung pada perpotongan
antara kurva tegangan-regangan
dengan garis sejajar dengan
kemiringan kurva pada regangan
tertentu, yaitu sebesar 0.002 atau
0.2% offset Tegangan luluh pada Tegangan luluh di
0.002 regangan daerah luluh yang jelas

Sumber : Callister, 1990


ULTIMATE TENSILE STRENGTH

Besarnya tegangan yang


diperoleh dari hasil
perbandingan gaya
maksimum terhadap luas
penampang spesimen
mula-mula

𝑃𝑚𝑎𝑘𝑠
𝜎𝑢 =
𝐴𝑜

http://www.wikimedia.org
FRACTURE STRENGTH
Besar tegangan yang terjadi pada
saat spesimen putus. Engineering
fracture strength memiliki nilai yang
lebih rendah dibandingkan dengan
ultimate tensile strength, karena
gaya yang terjadi dibagi luas
penampang mula-mula. Tetapi pada
kondisi sesungguhnya nilai fracture
strength lebih besar karena gaya
dibagi luas penampang aktual yang
lebih kecil dibandingkan luas
penampang mula-mula.

Sumber : Callister, 1990


MODULUS OF ELASTICITY
Gradien kurva dalam daerah elastis dimana perbandingan tegangan dan
regangan selalu konstan

Δ𝝈
E= (N/m2)
Δℇ

Sumber : Callister, 1990


ELASTIC REGION
Suatu daerah yang apabila
spesimen diberi gaya sebelum
batas luluh dan apabila gaya
tersebut dihilangkan maka
spesimen akan kembali ke
kondisi semula atau tidak ada
pertambahan panjang pada
spesimen.

PLASTIC REGION
Suatu daerah dimana bahan
mengalami pertambahan
panjang akibat pembebanan
dan apabila beban tersebut
dihilangkan maka bahan
tersebut tidak bisa kembali ke
bentuk semula. Apabila beban
tersebut ditambah secara
kontinu maka bahan juga akan
mengalami pertambahan
panjang secara kontinu hingga http://www.thumpertalk.com
putus.
Standard uji tarik komposit

ASTM D638-90

Sumber : Gibson, 1994

Anda mungkin juga menyukai