KELAS :F
NIM : 11000122130380
MATA KULIAH : ILMU NEGARA
a. Batas darat antara Indonesia dan Malaysia ditetapkan atas dasar Konvensi Hindia
Belanda dan Inggris Tahun 1891, Tahun 1915, dan Tahun 1928.
b. Batas wilayah daratan antara Indonesia dan Timor Leste ditetapkan atas dasar
Konvensi tentang Penetapan Batas Hindia Belanda dan Portugal Tahun 1904 dan
Keputusan Permanent Court of Arbitration (PCA) Tahun 1914.
c. Batas darat antara Indonesia dan Papua Nugini ditetapkan atas dasar Perjanjian
Batas Hindia Belanda dan Inggris Tahun 1895.
a. Landas Kontinen Indonesia merupakan dasar laut dan tanah dibawahnya di luar
perairan wilayah Republik Indonesia hingga kedalaman 200 meter atau lebih,
dimana masih mungkin diselenggarakan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan
alam.
b. Zona Ekonomi Eksklusif merupakan jalur di luar dan berbatasan dengan laut
wilayah Indonesia sebagaimana yang ditetapkan berdasarkan undang-undang yang
berlaku tentang perairan Indonesia. Zona ini meliputi dasar laut, tanah di
bawahnya dan air di atasnya dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut diukur
dari garis pangkal lebar laut teritorial diukur.
c. Zona Tambahan merupakan zona yang lebarnya tidak melebihi 24 mil laut yang
diukur dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur.
Berdasarkan pasal 6 UU 43/2008, batas wilayah ruang udara dengan angkasa luar
ditetapkan mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan laut, dan perbatasan
dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.
Adapun dua jenis batas wilayah udara di Indonesia, yaitu horizontal dan vertikal yang
mana batas horizontal mengikuti dengan batasan daratan dan lautan Indonesia, dan
vertikal yang masih menjadi perdebatan antarnegara.
Referensi:
- UU 43/2008
- Pasal 1 angka 1
- Pasal 6 ayat 1
- Bernadetha Aurelia Oktavira, S. H. (2022, 24 Maret) Dasar Hukum Pengaturan
Wilayah Negara Republik Indonesia dikutip dari Hukum Online:
https://www.hukumonline.com/klinik/a/dasar-hukum-pengaturan-wilayah-negara-
republik-indonesia