Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LEDIESTYA BILQIS NUR FEBRIA

KELAS :F
NIM : 11000122130380
MATA KULIAH : ILMU NEGARA

Pengaturan Wilayah Darat, Laut, dan Udara di Indonesia


Berdasarkan UU Nomor 43 Tahun 2008

Dasar hukum pengaturan Wilayah Republik Indonesia berpegangan pada Pasal 1


angka 1 UU 43/2008 yang berisi pengertian wilayah negara, yaitu “Wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan
wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut territorial beserta dasar
laut dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan
yang terkandung di dalamnya.” yang mana pasal tersebut memiliki arti bahwa wilayah
Indonesia meliputi wilayah darat, perairan, dasar laut, serta tanah di bawahnya dan ruang
udara di atasnya, termasuk seluruh kekayaan di dalamnya. Adapun batas-batas wilayah
negara Indonesia yang dikutip dari Pasal 6 mengenai batas wilayah, yaitu
a. Darat berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste;
b. Laut berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini, Singapura, dan Timor Leste;
c. Sedangkan perbatasan di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan laut,
dan perbatasan dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum
internasional.
Selain itu, batas wilayah negara, termasuk titik-titik koordinatnya ditetapkan berdasarkan
perjanjian bilateral atau trilateral, dan dalam hal wilayah negara yang tidak berbatasan
dengan negara lain, Indonesia menetapkan Batas Wilayah Negara secara unilateral
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.
A. Batas Teritorial Daratan Indonesia Berdasarkan pasal 6, ayat 1 (huruf a), UU
Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara.

Daratan Indonesia berbatasan dengan wilayah kepunyaan Malaysia (yang berada di


pulau Kalimantan), Timor Leste, dan Papua Nugini. Perbatasan teresebut biasanya
ditandai dengan adanya garis demarkasi. Perbatasan-perbatasan tersebut ada karena
telah disepakati oleh pemerintah Hindia Belanda dan pemerintah Inggris di
Kalimantan dan Papua, sedangkan pemerintah Portugis di Pulau Timor. Kesepakatan
tersebut berdasarkan adanya prinsip uti possidetis juris, yaitu prinsip yang
menyatakan negara yang merdeka mewarisi wilayah bekas negara penjajahnya, yang
berlaku dalam hukum internasional. Berikut adalah dasar hukum penentuan batas
wilayah darat Indonesia, yaitu:

a. Batas darat antara Indonesia dan Malaysia ditetapkan atas dasar Konvensi Hindia
Belanda dan Inggris Tahun 1891, Tahun 1915, dan Tahun 1928.
b. Batas wilayah daratan antara Indonesia dan Timor Leste ditetapkan atas dasar
Konvensi tentang Penetapan Batas Hindia Belanda dan Portugal Tahun 1904 dan
Keputusan Permanent Court of Arbitration (PCA) Tahun 1914.
c. Batas darat antara Indonesia dan Papua Nugini ditetapkan atas dasar Perjanjian
Batas Hindia Belanda dan Inggris Tahun 1895.

B. Batas Teritorial Laut Indonesia Berdasarkan pasal 6, ayat 1 (huruf b), UU


Nomor 43 Tahun 2008.

Sesuai dengan pasal 8 UU 43/2008, wilayah yurisdiksi Indonesia berbatasan dengan


wilayah yurisdiksi Australia, Filipina, India, Malaysia, Papua Nugini, Palau,
Thailand, Timor Leste, dan Vietnam. Batas-batas tersebut termasuk titik koordinatnya
yang ditetapkan berdasarkan perjanjian bilateral atau trilateral. Letak wilayah
yurisdiksi tersebut berada di landas kontinen, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Zona
Tambahan. Adapun penjelasan dari dari tiga wilayah yurisdiksi tersebut, yaitu:

a. Landas Kontinen Indonesia merupakan dasar laut dan tanah dibawahnya di luar
perairan wilayah Republik Indonesia hingga  kedalaman 200 meter atau lebih,
dimana masih mungkin diselenggarakan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan
alam.
b. Zona Ekonomi Eksklusif merupakan jalur di luar dan berbatasan dengan laut
wilayah Indonesia sebagaimana yang ditetapkan berdasarkan undang-undang yang
berlaku tentang perairan Indonesia. Zona ini meliputi dasar laut, tanah di
bawahnya dan air di atasnya dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut diukur
dari garis pangkal lebar laut teritorial diukur.
c. Zona Tambahan merupakan zona yang lebarnya tidak melebihi 24 mil laut yang
diukur dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur.

C. Batas Teritorial Udara Indonesia Batas Wilayah Udara Indonesia.

Berdasarkan pasal 6 UU 43/2008, batas wilayah ruang udara dengan angkasa luar
ditetapkan mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan laut, dan perbatasan
dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.
Adapun dua jenis batas wilayah udara di Indonesia, yaitu horizontal dan vertikal yang
mana batas horizontal mengikuti dengan batasan daratan dan lautan Indonesia, dan
vertikal yang masih menjadi perdebatan antarnegara.
Referensi:
- UU 43/2008
- Pasal 1 angka 1
- Pasal 6 ayat 1
- Bernadetha Aurelia Oktavira, S. H. (2022, 24 Maret) Dasar Hukum Pengaturan
Wilayah Negara Republik Indonesia dikutip dari Hukum Online:
https://www.hukumonline.com/klinik/a/dasar-hukum-pengaturan-wilayah-negara-
republik-indonesia

Anda mungkin juga menyukai