Anda di halaman 1dari 96

LAPORAN PERANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA


BAHASA INGGRIS DENGAN PENERAPAN MODEL
DIGITAL STORYTELLING PADA PESERTA DIDIK
KELAS X MIPA C DI SMAN 3 JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA


PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

Disusun Oleh :
Anissa Nurul Aini
199506022020122017

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 131
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA


BAHASA INGGRIS DENGAN PENERAPAN MODEL
DIGITAL STORYTELLING PADA SISWA KELAS X
MIPA C DI SMAN 3 JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA


PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

Disusun Oleh :
Anissa Nurul Aini
199506022020122017
Telah Disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS pada
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan 131 Tahun 2022

COACH MENTOR
Tanda tangan Tanda tangan

Aep Ermana M.Si. Dra. Helmi Rosana, M.A.


NIP 197102101998021002 NIP 196502051988032006
Tanggal, 21 April 2022 Tanggal, 21 April 2022

ii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis memanjatkan puji serta syukur kepada Allah


S.W.T, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa
Inggris dengan Penerapan Model Digital Storytelling Pada Peserta Didik
Kelas X MIPA C di SMAN 3 Jakarta” dengan baik.
Selama penulisan laporan aktualisasi ini, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan.
Namun berkat doa, dukungan, motivasi, saran, petunjuk, serta bimbingan
dari beberapa pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
perancangan aktualisasi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Mochamad Miftahulloh Tamary. S.STP. M.T., M.Sc., selaku kepala


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta.
2. Indang Murningsih, S.Pd., M.M., selaku kepala Bidang
Pengembangan Kompetensi Dasar dan Manajerial BPSDM Provinsi
DKI Jakarta.
3. Nahdiana, selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
4. Dra.Helmi Rosana, M.A, selaku mentor yang telah memberikan
banyak bantuan dan bimbingan kepada saya hingga
terselesaikannya Rancangan Aktualisasi ini.
5. Aep Ermana, M.Si, selaku coach yang sabar membimbing penulis.
6. Seluruh Widyaiswara BPSDM yang secara langsung maupun tidak
langsung telah memberikan bimbingan dan ilmu yang bermanfaat
kepada penulis.
7. Orang tua yang selalu memberikan dukungan penuh, kasih saying,
dan perhatian yang tak pernah putus.
8. Seluruh rekan-rekan guru di SMA Negeri 3 Jakarta.

iii
9. Teman-teman kelompok 4 angkatan 131 Latsar CPNS Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2022.
10. Serta ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Dengan segenap kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya


bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
adanya koreksi maupun masukan dari semua pihak untuk kesempurnaan
Rancangan Aktualisasi ini.
Akhir kata, penulis berharap dengan adanya Rancangan Aktualisasi
ini dapat menjadi motivasi serta bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 21 April 2022

Penulis
Anissa Nurul Aini

iv
DAFTAR ISI

LAPORAN PERANCANGAN AKTUALISASI ............................................ i


LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Aktualisasi ....................................................................... 3
C. Manfaat Aktualisasi...................................................................... 3
BAB II PROFIL INSTANSI LOKUS AKTUALISASI .................................. 4
A. Visi dan Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ............................ 4
B. Nilai-Nilai Organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ............... 4
C. Tugas Organisasi SMAN ............................................................. 6
D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta ....................................... 7
BAB III ANALISIS PERMASALAHAN TUGAS DAN FUNGSI .............. 10
A. Identifikasi dan Analisis Masalah ............................................... 10
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Peran dan Kedudukan PNS
untuk Terwujudnya SMART Governance ......................................... 14
C. Alternatif Penyelesaian Masalah Prioritas ................................. 18
BAB IV RENCANA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS ............. 21
A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ........................... 21
B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS .......... 70
C. Penjadwalan .............................................................................. 71
D. Aktor Yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi ................ 77
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 78
LAMPIRAN .............................................................................................. 79

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta ............... 8

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Sekolah SMAN 3 Jakarta ...................... 9

Gambar 3. 1 Diagram fishbone penyebab terjadinya isu ......................... 16

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Identifikasi Isu pada Uraian Tugas ..................................... 11

Tabel 3. 2 Analisis Isu Menggunakan APKL ....................................... 13

Tabel 3. 3 Penilaian Kualitas Isu .......................................................... 14

Tabel 3. 4 Analisis Penyebab Masalah Prioritas Menggunakan USG

................................................................................................................. 17

Tabel 3. 5 Analisis Tapisan McNamara Untuk Menentukan Alternatif

Solusi Penyelesaian Masalah ............................................................... 18

Tabel 4. 1 Rancangan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi . 24

Tabel 4. 2 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar ........... 70

Tabel 4. 3 Penjadwalan Aktualiasi ........................................................ 72

Tabel 4. 4 Pihak-Pihak Yang Terlibat Peran dalam Kegiatan

Aktualisasi .............................................................................................. 77

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Konsultasi Bersama Mentor ............................................. 79

Lampiran 2 Surat Persetujuan Mentor ................................................. 79

Lampiran 3 Foto Penggunaan Media pada Kegiatan Pembelajaran .. 80

Lampiran 4 Urutan Isu Prioritas Berdasarkan Angket Yang Diisi Oleh

Guru ........................................................................................................ 82

Lampiran 5 Nilai Aktual Isu ................................................................... 82

Lampiran 6 Nilai Problematik Isu.......................................................... 83

Lampiran 7 Nilai Kekhalayakan Isu ...................................................... 83

Lampiran 8 Nilai Layak Isu .................................................................... 83

Lampiran 9 Rekapitulasi nilai Isu Prioritas dengan APKL.................. 83

Lampiran 10 Angket Siswa tentang Kemampuan Berbicara Bahasa

Inggris ..................................................................................................... 84

Lampiran 11Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X MIPA C ..... 85

Lampiran 12 Hasil Literasi Siswa Kelas XI MIPA D ............................. 85

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara atau ASN
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja di instansi pemerintah.
Seorang ASN memilik peranan penting dalam pembangunan nasional. ASN
sendiri memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa. Untuk mewujudkan ketiga fungsi
tersebut, maka seorang ASN harus memiliki nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK,
dimana seorang ASN harus berorientasi pelayanan, memiliki Akuntabilitas,
Kompeten, bersikap Harmonis, Loyal terhadap Bangsa dan Negara,
Adaptif, serta dapat Berkolaboratif. Nilai-nilai dasar tersebut diharapkan
dapat terinternalisasi dan menjadi habituasi dalam diri seorang ASN
sehingga dapat memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik yang dapat
memberikan kepuasan bagi masyarakat.
Dinas Pendidikan yang merupakan salah satu bagian dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas
Pendidikan memiliki kewajiban memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada masyarakat yang sesuai dengan misi Dinas Pendidikan yaitu
“Mewujudkan Pendidikan yang Tuntas dan berkualitas untuk Semua.”
SMA Negeri 3 secara susunan organisasi berada dibawah Suku
Dinas Pendidikan Wilayah yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan
pendidikan pada jenjang menengah sebagai kelanjutan dari SMP, MTs, dan
atau bentuk lain yang sederajat. Dalam menyelanggaraan pendidikan, guru
merupakan hal yang penting dan vital. Guru merupakan salah satu profesi
ASN yang tugas dan fungsinya telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018

1
Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik. ASN guru memiliki tugas utama tersebut yang diwujudkan
dalam pelaksanaan kegiatan di instansinya. Guru dituntut untuk
menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional dengan
menyesuaikan segala kondisi dan situasi yang terjadi termasuk di masa
pandemi dan era industry 4.0 seperti sekarang ini. Dimana penguasaan
Bahasa asing sangatlah penting, salah satunya Bahasa Inggris.
Seluruh elemen sekolah dihadapkan pada perubahan situasi dan
kondisi serta dituntut untuk dapat segera beradaptasi. Tidak terkecuali, guru
Bahasa Inggris yang dituntut untuk membuat peserta didik mencapai
kompetensi minimum yang telah ditetapkan. Namun, kebijakan yang dapat
berubah kapanpun seiring dengan kenaikan kasus covid-19 di Jakarta
membuat semakin sulitnya guru untuk memberikan pembelajaran dengan
maksimal. Banyak kendala yang dihadapi oleh guru, sehingga diperlukan
kecermatan dalam memahami kebutuhan peserta didik serta kreativitas
guru agar pembelajaran berjalan dengan baik namun tetap menyenangkan.
Proses pembelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Jakarta masih
terfokus pada pembelajaran secara konvensional dengan metode
pembelajaran yang tidak variatif serta lebih terfokus pada reading skill saja,
sehingga keterampilan dalam berbahasa inggris yang lain terabaikan, salah
satunya adalah kemampuan berbicara Bahasa Inggris yang masih kurang
optimal. Pada era sekarang, pengetahuan dan penggunaan teknologi oleh
peserta didik berkembang sangat pesat. Bahkan, IPTEK memberikan
kontribusi dan peran yang sangat besar dalam perkembangan dunia
pendidikan. Sudah banyak pembelajaran konvensional berkembang ke
arah pembelajaran yang lebih terbuka dan modern dengan memanfaatkan
teknologi. Pemilihan model pembelajaran digital storytelling bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa inggris siswa kelas X MIPA C
di SMA Negeri 3 Jakarta.

2
B. Tujuan Aktualisasi

Tujuan pelaksanaan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS dari kegiatan


Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 131 Tahun 2022 adalah
sebagai berikut:

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari aktuliasasi ini adalah mengimplementasikandan
menghabituasi nilai-nilai dasar PNS Ber-AKHLAK yang bertujuan
mewujudkan PNS professional serta dapat memiliki sikap perilaku bela
negara.

2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas pada peserta
didik kelas X MIPA C sehingga dapat meningkatkan kemampuan
berbicara Bahasa Inggris di SMAN 3 Jakarta.

C. Manfaat Aktualisasi
Hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini diharapkan bermanfaat
bagi:
1. Bagi penulis
a. Mengaktualisasi dan menghabituasi nilai-nilai dasar ASN
b. Meningkatkan profesionalitas dalam melaksanakan tugas guru
2. Bagi organisasi
a. Memberikan kontribusi terhadap visi dan misi DKI Jakarta
b. Mewujudkan visi dan misi sekolah
c. Memberikan masukan terhadap kegiatan pembelajaran
3. Bagi masyarakat
a. Memberikan pelayanan di bidang pendidikan
4. Bagi siswa
a. Meningkatkan kepercayaan diri siswa
b. Meningkatkan motivasi belajar siswa

3
BAB II
PROFIL INSTANSI LOKUS AKTUALISASI

A. Visi dan Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki visi yaitu “Jakarta kota


maju, lestari, dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan
keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua” dengan misi
sebagai berikut:
1. Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya
dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang
kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan,
dan memanusiakan.
2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum
melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan, dan keterjangkauan
kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan sosial, percepatan
pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan berbisnis,
serta perbaikan pengelolaan tata ruang.
3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya,
mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan
kota dan warga secara efektif, meritokratis, dan berintegritas.
4. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan
tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan
sosial.
5. Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan
Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan, dan kebhinekaan.

B. Nilai-Nilai Organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki nilai-nilai organisasi atau


nilai budaya kerja yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 54 Tahun 2020 tentang Budaya Kerja, adapun nilai-

4
nilai budaya kerja di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai
berikut:
1. Berintegritas
Bermakna adanya keselarasan antara perkataan dan perbuatan
dengan memegang teguh prinsip, aturan dan norma yang berlaku,
meliputi perilaku:
a. Jujur dan dapat dipercaya;
b. Konsisten dan berani menegakkan kebenaran;
c. Tulus melayani;
d. Memenuhi komitmen;
e. Berdedikasi tinggi.
2. Kolaboratif
Bermakna bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan
untuk mencapai tujuan bersama dengan membentuk tim dan
membangun kemitraan yang efektif, meliputi perilaku:
a. Saling percaya;
b. Saling menghormati;
c. Aktif dalam perbincangan tematik;
d. Produktif dan kreatif menangani konflik; dan
e. Mampu melakukan coaching dan mentoring
3. Akuntabel
Bermakna melaksanakan pekerjaan secara tuntas dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan target kinerja, meliputi
perilaku:
a. Bertanggung jawab;
b. Profesional;
c. Transparan;
d. Cermat dalam bertindak; dan
e. Dapat diandalkan.
4. Inovatif

5
Bermakna menciptakan gagasan pembaharuan untuk meningkatkan
mutu layanan melalui evaluasi, pemecahan masalah dan perbaikan
secara terus menerus meliputi perilaku:
a. Menyukai tantangan dan rasa ingin tahu yang tinggi;
b. Berpikir di luar kebiasaan;
c. Kreatif dan visioner;
d. Terbuka terhadap masukan/kritik dan ide-ide baru;dan
e. Mampu menciptakan ide-ide yang orisinal.
5. Berkeadilan
Bermakna kepedulian/kepekaan untuk memastikan hak berbagai
pihak dapat terakomodasi, meliputi perilaku:
a. Objektif;
b. Proporsional;
c. Mengedepankan kesetaraan;
d. Kesamaan hak; dan
e. Mendorong kemajuan bersama.

C. Tugas Organisasi SMAN

Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 376 Tentang


Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Sekolah Menengah Atas Negeri
Tugas dan Fungsi SMAN adalah sebagai berikut:
1. SMAN mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan menengah
umum program 3 (tiga) tahun bagi tamatan Sekolah Menengah
Pertama atau yang sederajat.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
SMAN menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RKAS) serta pengembangan SMAN;
b. Penyelenggaraan pendidikan menengah atas sesuai dengan
kurikulum;

6
c. Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi para peserta didik;
d. Pelaksanaan dan pembinaan hubungan kerja sama dengan
orang tua/wali peserta didik dan masyarakat;
e. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan terhadap guru,
tenaga fungsional kependidikan lainnya, laboran, pustakawan
dan tenaga fungsional/profesi lainnya;
f. Pengelolan kepegawaian, keuangan, dan barang SMAN;
g. Pelaksanaan pengelolaan prasarana, sarana, dan fasilitas
SMAN;
h. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggan
SMAN;
i. Pengelolaan kearsipan, data, dan informasi SMAN;
j. Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara SMAN;
dan
k. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi SMAN.

D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 3, tugas


pokok guru di antaranya ialah sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan dengan
mengkaji kurikulum dan silabus pembelajaran, mengkaji
program tahunan dan semester, dan membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran sesuai standar proses atau rencana
pelaksanaan pembimbingan
2. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan dengan
melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan dengan
mengumpulkan dan mengolah informasi untuk mengukur

7
pencapaian hasil belajar peserta didik pada aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
4. Membimbing dan melatih peserta didik dilakukan melalui kegiatan
kurikuler dan/atau ekstrakurikuler
5. Melaksanakan tugas tambahan yang meliputi:
a. Pembina ekstrakurikuler Rohis
b. Staf kesiswaan

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta

8
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Sekolah SMAN 3 Jakarta

9
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi dan Analisis Masalah

1. Identifikasi isu berdasarkan uraian tugas


Dari uraian tugas di atas setelah dikonsultasikan dengan mentor,
rekan sejawat dan guru MGMP Bahasa Inggris, maka uraian tugas yang
memiliki isu adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan
b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan
c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan

Tabel berikut ini menjelaskan isu yang ada pada masing-masing


uraian tugas dan deskripsi keterkaitan dengan mata pelatihan Agenda
3.

10
Tabel 3. 1 Identifikasi Isu pada Uraian Tugas
No. Uraian Tugas Isu Deskripsi Keterkaitan dengan Data/Fakta/Output
materi agenda III
1 Merencanakan pembelajaran Kurang optimalnya Manajemen ASN Berdasarkan observasi yang dilakukan
atau pembimbingan. penggunaan media Guru kurang mengeksplor media selama PJJ maupun PTMT, masih
pembelajaran yang pembelajaran yang menarik di banyak nya guru yang menggunakan
bervariasi. internet, sehingga anak-anak metode pembelajaran satu arah dan
merasa jenuh dan monoton dengan tidak menggunakan media
media yang sama. pembelajaran yg menarik, sehingga
banyak siswa yang merasa bosan.

Berdasarkan angket yang diberikan


kepada guru-guru di sekolah,
sebanyak 36,4%% menjawab bahwa
penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi masih kurang optimal.

Lampiran 3, dan 4
2. Melaksanakan pembelajaran Kurang optimalnya Manajemen ASN Berdasarkan hasil nilai keterampilan
atau pembimbingan kemampuan berbicara Guru belum maksimal dalam salah satu nya adalah nilai kecakapan
Bahasa Inggris siswa menyusun sistematika instruksi Bahasa Inggris, masih terdapat siswa
penugasan yang jelas. Penugasan yang tidak lulus KKM.
terhadap peserta didik dianggap
terlalu monoton dan kurang optimal Berdasarkan angket yang diberikan
dalam pelaksanaan keterampilan pada siswa terdapat 60% siswa yang
berbicara merasa kesulitan dalam berbicara
Bahasa Inggris.
Smart ASN
Guru yang belum optimal dalam Berdasarkan angket yang diberikan
melatih kemampuan berbicara siswa kepada guru-guru disekolah, sebanyak
karena pembelajaran lebih fokus 63,6% menjawab bahwa kemampuan
kepada kemampuan membaca berbicara Bahasa Inggris siswa dirasa
masih kurang optimal.

11
Lampiran 4, 10, dan 11

3. Menilai hasil pembelajaran atau Rendahnya minat baca Manajemen ASN Berdasarkan hasil observasi kegiatan
pembimbingan buku berbahasa inggris Kurang bervariasinya beberapa literasi hanya Sebagian siswa yang
buku bacaan yang sesuai dengan memilih buku berbahasa inggris dan
tema. Peserta didik juga kesulitan progress mingguan bacaan yang
dalam menemukan buku dikirimkan oleh peserta didik kurang
berbahasa inggris. Guru kurang dari 50% kepada guru penanggung
memaksimalkan perannya dalam jawab.
kegiatan literasi.
Lampiran 12
Smart ASN
masih susah nya dan sedikitnya
akses buku berbahasa inggris dan
tidak adanya pemanfaatan
teknologi dalam mengembangkan
minat baca siswa.
4. Merencanakan dan melaksanakan Rendahnya Manajemen ASN Berdasarkan angket mini survey yang
pembelajaran atau penguasaan kosakata Guru belum maksimal dalam dilakukan, masih banyak siswa yang
pembimbingan. siswa memberikan pembelajaran penguasaan kosakata nya kurang.
kosakata kepada siswa. Terdapat 53,8% siswa yang menjawab
Smart ASN penguasaan kosakatanya masih
Guru belum menggunakan media kurang.
interacktif dalam memberikan
pembelajaran kosakata. Berdasarkan angket yang diberikan
kepada guru-guru di sekolah,
sebanyak 36,4% menjawab bahwa
penguasaan kosakata siswa masih
rendah.

Lampiran 4, dan 10

12
2. Menentukan Isu Prioritas
Penentuan isu prioritas (core issue) dilakukan dengan menggunakan
metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Metode
APKL ini menggunakan teknik scoring dalam penetapan isu prioritas
dengan skala penilaian untuk masing-masing parameter adalah 1 – 5. Isu
yang memiliki total skor tertinggi akan diangkat menjadi isu prioritas (core
issue).
Tabel 3. 2 Analisis Isu Menggunakan APKL

NO ISU PERMASALAHAN A P K L Total Rank

1 3 3 3 3 12 III
Kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi di SMAN 3
Jakarta
2 Kurang optimalnya kemampuan berbicara 4 4 4 4 16 I
bahasa Inggris siswa di SMAN 3 Jakarta

3 3 3 3 3 12 IV
Rendahnya minat baca buku berbahasa Inggris
siswa di SMAN 3 Jakarta
4 4 4 3 4 15 II
Rendahnya penguasaan kosakata siswa di
SMAN 3 Jakarta
Keterangan : 1 = sangat rendah; 2= rendah; 3=sedang; 4=tinggi; 5=sangat tinggi

Isu terpilih atau isu prioritas berdasarkan analisis APKL adalah


kurang optimalnya kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa di SMA
Negeri 3 Jakarta, adapun penilaian terhadap kualitas isu prioritas adalah
sebagai berikut:

13
Tabel 3. 3 Penilaian Kualitas Isu
No. Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/Sumber
1 Aktual : Hasil penugasan Berdasarkan hasil keterampilan
Benar-benar kecakapan yang berbicara Bahasa Inggris di kelas
terjadi dan diberikan oleh guru X MIPA C sebanyak 19 siswa dari
sedang hangat kepada peserta didik 36 siswa (50%) yang mendapatkan
dibicarakan masih ada yang tidak nilai berbicara dibawah
mencapai kompetensi kompetensi minimum
minimum
Lampiran 11
2 Problematik: Keterampilan berbicara Berdasarkan angket mini survey
Isu yang memiliki Bahasa Inggris peserta yang dibagikan kepada siswa,
dimensi masalah didik dalam terdapat 55% siswa yang merasa
kompleks, pembelajaran di kelas kurang optimal dalam kemampuan
sehingga perlu akan berpengaruh berbicara Bahasa inggris.
dicarikan pada kualitas diri
solusinya sehingga menurunnya Lampiran 10
daya saing di kemudian
hari
3 Kekhalayakan: Kurangnya Berdasarkan angket penilaian
Isu yang keterampilan berbicara APKL, isu ini mendapat skor
menyangkut Bahasa Inggris yang Kekhalayakan 3 (sedang)
hajat hidup dimiliki oleh peserta sebanyak 45%, 4 (tinggi) sebanyak
orang banyak didik tentu dapat 36% dan skor kekhalayakan 5
memengruhi pesan (sangat tinggi) sebanyak 18%
atau informasi diterima
oleh pendengar Lampiran 7, dan 9
khususnya guru yang
menilai tugas. Akhirnya
hal ini dapat membuat
kesalahpahaman akan
maksud dari ucapan
yang disampaikan.
4 Kelayakan: Isu keterampilan Berdasarkan angket penilaian
Isu yang masuk berbicara Bahasa APKL, isu ini mendapat skor 5
akal dan realistis Inggris peserta didik (sangat tinggi) sebanyak 36% dan
serta relevan dinilai realistis dan 4 (tinggi) sebanyak 36%
untuk relevan dialami dalam
dimunculkan kegiatan pembelajaran Lampiran 8, dan 9
inisiatif dan tentunya masih
pemecahan dapat ditemukan
masalahnya pemecahan
masalahnya dengan
beberapa perubahan
atau inovasi pada
kegiatan pembelajaran

B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Peran dan Kedudukan PNS


untuk Terwujudnya SMART Governance

1. Identifikasi penyebab isu prioritas dikaitkan dengan Peran dan


Kedudukan PNS

14
Berdasarkan analisa diatas, maka rumusan isu prioritas adalah
“Kurang optimalnya kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa di
SMAN 3 Jakarta” Isu prioritas ini muncul karena beberapa penyebab isu
jika dikaitkan dengan peran dan kedudukan PNS sebagai berikut:
a. Manajemen dan SMART ASN
Berkaitan dengan nilai-nilai manajemen ASN dan Smart ASN,
hendaknya guru diberikan bekal keterampilan yang baik dalam
menggunakan aplikasi atau media pembelajaran yang interaktif.
Sekolah dapat memberikan pelatihan kepada guru-guru tentang
penggunaan media belajar yang efektif dalam rangka pembelajaran
yang bermakna dan menyenangkan.
b. PNS sebagai Pelayan Publik
Kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran berbicara
Bahasa Inggris belum menjadi habitus atau kebiasaan dalam diri
peserta didik. Sebagai pelayan publik, seorang PNS guru harus
memberikan pelayan secara baik, seperti memberi motivasi kepada
siswa agar lebih percaya diri dalam berbicara berbahasa Inggris.
Sebagai pelayan publik, selain memberikan motivasi kepada
siswa, guru juga harus dapat menciptakan lingkungan yang
mendukung terhadap kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan
sehingga siswa dapat merasa nyaman dalam menjalankan
kegiatannya.
c. ASN Menguasai Teknologi dan Bahasa Asing
Sebagai ASN kita diminta untuk gesit dan responsif dalam
mengikuti perubahan teknologi, salah satu penyebab kurang
optimalnya kemampuan berbicara Bahasa inggris pada siswa adalah
kurang tepatnya metode speaking skill yang digunakan. Oleh karena
itu sebagai ASN, guru seharusnya mampu menguasai dan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat.

15
2. Analisis Fish Bone ( Menemukan Penyebab Masalah Prioritas)
Setelah ditentukan isu utama (core issue) dilakukan identifikasi
masalah dengan menggunakan fishbone diagram. Fishbone diagram
digunakan untuk memahami persoalan dengan memetakan masalah
berdasarkan cabang-cabang terkait dan lebih menekankan pada
hubungan sebab akibat. Penyebab-penyebab masalah dikelompokkan
dalam empat kategori utama yang terdiri dari material (bahan), man
(manusia), machine (mesin), method (metode). Hasil identifikasi
penyebab masalah disajikan dalam gambar.

Gambar 3. 1 Diagram fishbone penyebab terjadinya isu

3. Analisis penyebab masalah prioritas menggunakan USG


Dari penyebab-penyebab masalah yang telah teridentifikasi,
dilakukan penapisan untuk menentukan penyebab utama masalah yang
akan dicarikan solusinya. Metode penapisan yang digunakan adalah
metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth). Metode USG ini
menggunakan teknik scoring dengan skala penilaian untuk masing-

16
masing parameter adalah 1 – 5. Penyebab yang memiliki total skor
tertinggi akan dipilih untuk dicari solusinya.
Tabel 3. 4 Analisis Penyebab Masalah Prioritas Menggunakan USG
PENILAIAN SKOR
U S G
SITUASI TOTAL

Siswa kurang percaya diri berbicara 4 4 4 12


bahasa inggris.
Penggunaan metode speaking 4 5 4 13
skill yang kurang tepat, mudah,
dan menyenangkan.
3 4 4 11
Lingkungan yang tidak mendukung untuk
berlatih berbicara bahasa inggris.
4 4 4 12
Kurang menguasainya materi grammar,
ungkapan dan kosakata yang terbatas,
Keterangan : 1 = sangat rendah; 2= rendah; 3=sedang; 4=tinggi; 5=sangat tinggi

Berdarkan analisis di atas, maka penyebab masalah prioritas adalah:


Penggunaan metode speaking skill yang kurang tepat, mudah,
dan menyenangkan.

4. Dampak jika masalah prioritas tidak diselesaikan


Jika permasalahan ini tidak segera dipecahkan, maka akan
menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kesulitan dalam berkomunikasi
Jika kita tidak menguasai dan tidak mampu berbicara bahasa
inggris, maka akan kesulitan jika harus berkomunikasi dengan orang
lain. Walau Indonesia memiliki populasi yang banyak, namun tidak
jarang ditemukan terutama di kota besar orang asing, perusahaan
multinasional atau perusahaan asing serta banyaknya tempat wisata
atau industri tourisme yang membuat kita berinteraksi dengan orang
asing tersebut. Jika tidak menguasai bahasa inggris maka bisa
komunikasi akan sulit dan dapat menimbulkan kesalahpahaman.

17
b. Relasi pertemanan sempit
Saat ini orang sudah tidak asing dengan sosial media, di sosial
media terdapat berbagai macam orang dari berbagai belahan dunia,
jika kita tidak mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris yang baik,
maka akan akan sulit bagi kita untuk memperluas jejaring pertemanan
dengan berbagai belahan dunia.
c. Wawasan atau pengetahuan yang akan terbatas
Bahasa inggris merupakan bahasa internasional, tidak banyak
suatu informasi, berita yang ditulis dengan Bahasa inggris dan tidak
terdapat versi bahasa Indonesia. Dengan terbatasnya kemampuan
berbahasa inggris maka akan sulit mendapatkan atau memahami
informasi yang hanya tertuang dalam Bahasa Inggris.

C. Alternatif Penyelesaian Masalah Prioritas

Setelah melihat faktor-faktor penyebab masalah tersebut di atas


yaitu, Penggunaan metode speaking skill yang kurang tepat,
mudah, dan menyenangkan. maka tahapan selanjutnya adalah
menentukan alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut
dengan penapisan menggunakan Metode McNamara. Metode
McNamara menggunakan teknik scoring dengan skala penilaian 1-5
untuk masing-masing parameter yaitu, efektivitas, kemudahan, dan
biaya. Solusi yang memiliki skor tertinggi akan dipilih untuk
diimplementasikan. Alternatif penyelesaian masalah yang dapat
dilakukan sebagai berikut:

Tabel 3. 5 Analisis Tapisan McNamara Untuk Menentukan Alternatif


Solusi Penyelesaian Masalah
No. Alternatif Solusi Tapisan Total Rank
Pemecahan Efektivitas Biaya Kemudahan
Masalah
1 Diadakannya 4 5 3 12 II
kegiatan English day
di sekolah

18
2 Menggunakan 2 4 4 10 IV
aplikasi discord
3 Menggunakan 3 4 4 11 III
metode guessing
game
4 Menggunakan model 5 4 4 13 I
digital storytelling

Berdasarkan analisis Tapisan McNamara untuk menentukan solusi


prioritas, maka gagasan penyelesaian isu yang terpilih adalah :
“Penggunaan Model Digital Storytelling Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas X MIPA C di SMAN
3 JAKARTA”. Gagasan ini sebagai pemecahan isu yang akan dilanjutkan
untuk menyusun rancangan aktualisasi. Berikut adalah penjelasan
mengenai gagasan penyelesaian terpilih berdasarkan unsur 5W+1H serta
keterkaitannya dengan peran dan kedudukan ASN untuk mendukung
tercapainya Smart Governance melalui penerapan Manajemen ASN dan
SMART ASN:
-What : Apa yang dilakukan ?
Pelaksanaan peningkatan kemampuan berbicara Bahasa
Inggris peserta didik kelas X MIPA C dengan menggunakan Digital
Storytelling di SMAN 3 Jakarta. Melalui media digital storytelling efek visual
yang diberikan dapat berupa penggunaan warna yang beragam, kategori
visual dan kata serta pembendaharaan visual dan kata yang beragam,
sehingga memotivasi anak-anak dalam belajar. Menurut Boltman dalam
(Marfuaty & Wahyudi, 2016) mendefinisikan Story telling sebagai sebuah
dari sebuah keterampilan bernarasi dari cerita-cerita dalam bentuk syair
atau prosa, yang dipertunjukkan oleh seseorang di hadapan audience
secara langsung dimana cerita tersebut dapat disampaikan kembali dengan
cara diceritakan atau dinyanyikan, baik dengan music atau tanpa music.
Dapat juga melalui gambar ataupun dengan iringan lain yang mungkin
dapat dipelajari secara lisan, baik melalui sumber cetak ataupun melalui
sumber rekaman yang lainnya.

19
Berdasarkan penjelasan di atas, maka media digital storytelling
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media kegiatan belajar yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
berbicara bahasa Inggris.

-Where : Di mana dilakukan?


Kegiatan akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan aktualisasi di
tempat kerja SMAN 3 Jakarta.

-When : Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan?


Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada saat aktualisasi di tempat
kerja yaitu pada 28 April s.d. 17 Juni 2022.

-Who : Siapa saja yang terlibat di dalam kegiatan?


Dalam pelaksanaan kegiatan ini saya berkoordinasi dengan Kepala
Sekolah SMAN 3 Jakarta, Guru Bidang Mata Pelajaran, dan sasaran dari
aktivitas ini ialah peserta didik kelas X MIPA C SMAN 3 Jakarta.

-Why : Mengapa kegiatan ini dilakukan?


Kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi penyebab isu yang muncul,
yaitu: Pertama, Siswa yang kurang percaya diri dalam berbicara Bahasa
Inggris; Kedua, Penggunaan metode Speaking skill yang kurang tepat,
mudah, dan menyenangkan; Ketiga, lingkungan yang tidak mendukung
untuk berlatih berbicara Bahasa Inggris; Keempat, kurang menguasainya
materi grammar, ungkapan-ungkapan, serta kosakata yang terbatas.

-How : Bagaimana kegiatan dilakukan ?


Kegiatan ini terdiri atas 4 kegiatan dan tahapan dengan output yang
diharapkan adalah semakin meningkat kemamapuan berbicara Bahasa
Inggris peserta didik SMAN 3 Jakarta dengan menerapkan digital
storytelling pada tahun ajar 2021/2022.

20
BAB IV
RENCANA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Berdasarkan gagasan penyelesaian isu terpilih maka didapatkan


judul aktualisasi “Peningkatan Kemampuan berbicara bahasa Inggris
Dengan Menggunakan Model Digital Storytelling Pada Peserta Didik Kelas
X MIPA C di SMA Negeri 3”.
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi perlu adanya penerapan nilai-nilai
dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Berikut adalah
rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK:
1. Unit Kerja : Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
SMA Negeri 3 Jakarta

2. Identifikasi Isu :
a. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi di SMA Negeri 3 Jakarta
b. Kurang optimalnya kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa
di SMA Negeri 3 Jakarta
c. Rendahnya minat baca buku berbahasa Inggris di SMA Negeri 3
Jakarta
d. Rendahnya penguasaan kosakata siswa di SMA Negeri 3 Jakarta

3. Isu yang diangkat :


Berdasarkan analisis APKL adalah kurang optimalnya
kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa kelas X MIPA C di
SMA Negeri 3 Jakarta

21
4. Gagasan pemecahan :
Berdasarkan hasil tapisan alternatif pemecahan masalah dengan
metode McNamara didapatkan gagasan pemecahan masalah
yang dapat diterapkan “Peningkatan Kemampuan Berbicara
Bahasa Inggris dengan Menggunakan Model Digital Storytelling
pada Kelas X MIPA C di SMA Negeri 3 Jakarta. Berdasarkan hal
tersebut, rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai
berikut:
1. Persiapan dan perencanaan kegiatan
1.1. Menyampaikan ide dan gagasan kepada kepala
sekolah.
1.2. Melakukan diskusi dengan rekan guru Bahasa
Inggris.
1.3. Menyusun perangkat pembelajaran seperti
bahan ajar, silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
1.4. Mempersiapkan bahan cerita, serta alat
penunjang yang digunakan dalam kegiatan.
2. Pembuatan Model Pembelajaran Digital Storytelling
2.1. Membuat Konsep Model Digital Storytelling.
2.2. Melakukan uji coba penerapan model digital
storytelling.
2.3. Melaporkan konsep dan hasil uji coba kepada
atasan.
3. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan model
digital storytelling
3. 1 Meminta izin serta berkordinasi dengan atasan.
3. 2 Melakukan pre-test kemampuan berbicara Bahasa
Inggris siswa.

22
3. 3 Memaparkan materi serta kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan model digital storytelling.
3. 4 Memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan
storytelling dengan tema/verita yang sudah
ditentukan.
4. Observasi Perkembangan Kemampuan Berbicara Bahasa
Inggris Siswa.
4.1. Melakukan pengawasan kepada peserta didik
selama proses pelaksanaan kegiatan.
4.2. Melakukan pengamatan terhadap
perkembangan kemampuan berbicara siswa.
4.3. Melakukan kontrol terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dengan model digital
storytelling.
4.4. Melakukan penilaian akhir (post-test) terhadap
kemampuan berbicara siswa setelah
menerapkan model digital storytelling.
5. Pelaksanaan evaluasi kegiatan dan pembuatan laporan
hasil kegiatan
5.1. Melakukan analisis mengenai proses, masalah,
hambatan yang dihadapi selama kegiatan.
5.2. Memberikan evaluasi dan umpan balik terhadap
kegiatan yang dilakukan kepada peserta didik.
5.3. Mendiskusikan hasil evaluasi kepada rekan
sejawat dan kepala sekolah.
5.4. Menyusun laporan hasil kegiatan penerapan
model digital storytelling pada peningkatan
kemampuan berbicara Bahasa Inggris.

23
Berikut adalah hasil kegiatan dan tahapan kegiatan aktualisasi berdasarkan keterkaitannya dengan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK, Visi dan Misi Organisasi, serta Nilai-Nilai Organisasi:
Tabel 4. 1 Rancangan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Output/Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
Agenda 2
1 2 3 4 5 6 7
1 Persiapan dan 1.1 • Dokumentasi BERORIENTASI Dengan adanya Kegiatan perencanaan
perencanaan Menyampaikan saat PELAYANAN rencana penerapan penerapan model digital
kegiatan ide dan menyampaikan Saya akan berkomitmen model digital storytelling telah
gagasan ide dan memberikan pelayanan storytelling sebagai memberikan penguatan
kepada kepala gagasan prima dengan cara cara peningkatan terhadap nilai budaya
sekolah. kepada kepala menyampaikan ide dan kemampuan berbicara organisasi, yaitu:
sekolah. gagasan penggunaan Bahasa inggris peserta kolaboratif, akuntabel, dan
• Surat media model digital didik telah inovatif. Kolaboratif
Persetujuan storytelling secara berkontribusi terhadap karena perencanaan
Mentor responsif sebagai visi Jakarta yang didiskusikan dan
upaya peningkatan pertama, yaitu : dikonsultasikan guna
kemampuan berbicara Jakarta kota maju, mendapatkan masukan
bahasa inggris peserta dan berbudaya yang dan saran yang baik bagi
didik khususnya dalam warganya terlibat kegiatan yang akan
mata pelajaran yang dalam mewujudkan dilakukan dengan Kepala
saya ampu yaitu keberadaban, Sekolah serta rekan
Bahasa Inggris. keadilan dan sejawat. Akuntabel
kesejahteraan bagi karena arahan dan
AKUNTABEL semua. Dengan masukan dari atasan
Saya akan berkonsultasi dengan dilaksanakan dengan baik
bertanggungjawab atas Kepala Sekolah dan sehingga penerapan
kepercayaan yang rekan guru dalam model digital storytelling
diberikan dalam penerapan model yang akan digunakan telah
menyampaikan ide dan digital storytelling pada sesuai dengan ketentuan

24
gagasan dengan lebih kegiatan yang telah disepakati
dulu menjelaskan pembelajaran, maka bersama. Inovatif karena
secara transparan fakta saya juga telah digital storytelling
yang ada di lapangan memberikan kontribusi merupakan salah satu
dengan bukti data dan untuk mewujudkan model pembelajaran kreatif
fakta secara jujur dan Misi ke-1 yaitu yang dapat meningkatkan
apa adanya mengenai menjadikan Jakarta kemampuan berbicara
kendala yang dirasakan kota yang aman, Bahasa Inggris peserta
dalam pembelajaran sehat, cerdas, didik.
keterampilan berbicara berbudaya, dengan
bahasa inggris, kondisi memperkuat nilai-
motivasi belajar peserta nilai keluarga dan
didik khususnya dalam memberikan ruang
mata pelajaran yang kreativitas melalui
saya ampu yaitu kepemimpinan yang
Bahasa Inggris. melibatkan,
menggerakkan dan
KOMPETEN memanusiakan.
Saya akan terus belajar Kemudian dengan
dan meningkatkan tahapan Menyusun
kapabilitas dengan cara perangkat
menyampaikan bahwa pembelajaran seperti
ide dan gagasan bahan ajar, silabus,
penggunaan model Rencana Pelaksanaan
digital storytelling Pembelajaran (RPP),
sebagai usaha serta mempersiapkan
meningkatkan bahan cerita, dan alat
kemampuan berbicara penunjang yang
bahasa inggris yang diperlukan dalam
merupakan salah satu kegiatan, maka saya
bentuk perwujudan juga telah memberikan
tanggung jawab saya kontribusi untuk
dalam menjalankan mewujudkan Misi ke-3
tugas guru untuk yaitu menjadikan

25
memberikan kinerja Jakarta tempat
terbaik kepada peserta wahana aparatur
didik. negara yang
berkarya, mengabdi,
HARMONIS melayani, serta
Saya akan menyelesaikan
menunjukkan rasa permasalahan kota
peduli dan menghargai dan warga, secara
dengan cara efektif, meritokratis,
menyampaikan ide serta dan berintegritas.
gagasan kepada Kepala
Sekolah dan rekan guru,
dimana saya
menghargai pendapat
serta saran dan
masukan dari atasan
pada saat
menyampaikan ide dan
gagasan pelaksanaan
kegiatan penerapan
model digital storytelling
pada siswa. Tindakan
tersebut merupakan
penerapan nilai
perbedaan (diversity)
terhadap cara pandang
menilai sesuatu.

LOYAL
Saya akan berdedikasi
dan mengutamakan
kepentingan bangsa
dan negara dengan
menjaga nama baik

26
sesama ASN, pimpinan,
instansi, dan negara
melalui penyampaian
gagasan dan pendapat
demi perbaikan dan
kemajuan peserta didik.
Dengan begitu saya
sudah melakukan
kontribusi terhadap
kepentingan
peningkatan kualitas
pendidikan.

ADAPTIF
Saya akan terus
berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan cara
saat melaksanakan
pembelajaran dengan
model digital
storytelling, saya akan
menyesuaikan dengan
kebutuhan materi
belajar peserta didik
serta menunjukkan
sikap antusias dalam
pelaksanaannya.

KOLABORATIF
Saya akan membangun
kerjasama yang sinergis
dengan cara saat

27
melaksanakan
melaksanakan
pembelajaran dengan
model digital
storytelling, saya akan
meminta kesediaan
peserta didik untuk
bekerjasama untuk
secara aktif
berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.
1.2 Melakukan Dokumentasi saat BERORIENTASI
diskusi dengan berdiskusi dengan PELAYANAN
guru Bahasa guru MPGMP Saya akan berkomitmen
Inggris. sekolah memberikan pelayanan
prima demi kepuasan
masyarakat dengan
melakukan perbaikan
tiada henti serta
berusaha meningkatkan
kualitas pendidikan di
kelas melalui diskusi
dengan rekan sesame
guru Bahasa Inggris.
Tindakan tersebut
merupakan penerapan
nilai kualitas dengan
peningkatan mutu
layanan yang diberikan
kepada peserta didik.

AKUNTABEL
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan

28
yang diberikan dengan
bertanggung mencari
solusi perbaikan
terhadap masalah yang
ada di kelas dengan
berdiskusi dengan rekan
sejawat untuk
berkonsultasi meminta
saran dan masukan
pada kegiatan
perbaikan yang akan
saya lakukan. Hal
tersebut merupakan
penerapan nilai
integritas dalam hal
pelaksanaan tugas
penyelesaian masalah
dalam kelas.

KOMPETEN
Saya akan terus belajar
dan mengembangkan
kapabilitas dengan
membangun
kemampuan dengan
mencari pengalaman
dan pengetahuan
sebanyak-banyaknya
dalam teamwork,
sebagai upaya
perencanaan yang
matang. Tindakan
tersebut menunjukkan
penerapan sikap

29
learning agility dalam
keinginan
menyelesaikan suatu
masalah di dalam kelas.

HARMONIS
Saya akan saling peduli
dan menghargai
perbedaan dengan
menyesuaikan diri
terhadap situasi dan
kondisi lingkungan
sekitar selama
berinteraksi dengan
rekan sejawat. Hal
tersebut menunjukkan
penerapan sikap
selaras dalam
hubungan antara rekan
kerja di sekolah.

ADAPTIF
Saya akan terus
berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan
bertindak aktif
memberikan ide atau
gagasan untuk
menghadapi
permasalahan yang
dihadapi di kelas
dengan rekan sejawat.

30
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
proaktif dengan
memiliki inisiatif dalam
melakukan perbaikan.

KOLABORATIF
Saya akan membangun
kerja sama yang
sinergis dengan saling
berinteraksi dengan
rekan sejawat untuk
saling melengkapi
gagasan dan ide yang
telah dimiliki kemudian
didiskusikan agar ide
tersebut dapat berjalan
sesuai dengan rencana.
Hal tersebut
menunjukkan sikap
sinergi dalam bekerja
sama dengan sesama
guru Bahasa Inggris
untuk menyelesaikan
permasalahan.
1.3 Menyusun Dokumen bahan BERORIENTASI
perangkat ajar, silabus, dan PELAYANAN
pembelajaran RPP yang Saya akan bertanggung
seperti bahan digunakan jawab atas kepercayaan
ajar, silabus, yang diberikan dengan
Rencana cara menyusun RPP
Pelaksanaan secara sistematis dan
Pembelajaran rapi sebagai bentuk
(RPP) melaksanakan tugas

31
dan tanggung jawab
yang diberikan atasan.
Tindakan tersebut
merupakan penerapan
sikap responsif sebagai
tenaga pendidik yang
menjalankan tugas
sehari-harinya yaitu
membuat rencana
pembelajaran.

AKUNTABEL
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan
yang diberikan dengan
menyusun perangkat
pembelajaran dengan
penuh tanggung jawab
dan berintegritas tinggi
guna menghasilkan
suatu rancangan
kegiatan yang
sempurna. Tindakan
tersebut merupakan
penerapan sikap
integritas dalam
menjalankan tugas
sebagai seorang guru.

KOMPETEN
Saya akan terus belajar
dan mengembangkan
kapabilitas, dengan
mencari sumber-sumber

32
yang mendukung
pembelajaran sebagai
bahan ajar serta mampu
membuat instrument
penilaian yang sesuai
dengan kriteria yang
dibutuhkan untuk
mengatasi masalah
kemampuan berbicara
bahasa inggris peserta
didik. Tindakan tersebut
menunjukkan kinerja
terbaik dan ahli
dibidangnya dalam
dunia pendidikan yaitu
kegiatan belajar
mengajar.

LOYAL
Saya akan berdedikasi
dan mengutamakan
kepentingan peserta
didik dengan rela
berkorban meluangkan
waktu dan pikiran saya
untuk menyiapkan
bahan ajar dan
instrument penilaian
yang akan digunakan
nanti pada saat
pembelajaran di kelas.
Tindakan yang akan
saya lakukan itu
menunjukkan dedikasi

33
dalam pekerjaan saya
sebagai seorang
pendidik.

ADAPTIF
Saya akan terus
berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan cara
berpikir kreatif dan
semangat dalam
menyiapkan bahan ajar
serta membuat
instrument penilaian.
Hal tersebut
menunjukkan inovasi
dan antusias pengajar
dalam mempersiapkan
pengajaran di kelas.

KOLABORATIF
Saya akan membangun
kerja sama yang
sinergis dengan rekan
kerja sesama pengajar
kelas X untuk mencari
bahan ajar dan
membuat instrumen
penilaian yang tepat dan
sesuai materi
pembelajaran secara
komunikatif. Tindakan
tersebut menunjukan

34
sikap dari kesediaan
bekerja sama dengan
partner kerja.
1.4 • Dokumentasi BERORIENTASI
Mempersiapkan alat-alat PELAYANAN
bahan cerita penunjang Saya berkomitmen
serta alat-alat yang memberikan pelayan
penunjang digunakan. prima kepada peserta
yang digunakan • Foto bahan didik dengan memahami
dalam kegiatan cerita yang kebutuhan yang
diambil dari diperlukan dalam
youtube / penerapan model digital
internet storytelling serta
(screen memenuhi kebutuhan
capture) seperti bahan cerita
serta alat penunjang
yang diperlukan.
Tindakan tersebut
menunjukan sikap
responsif dalam
memberikan mutu
pelayanan terbaik.

AKUNTABEL
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan
yang diberikan dengan
melaksanakan tugas
secara bertanggung
jawab dan berintegritas
tinggi dengan
mempersiapkan bahan
dan alat yang akan
digunakan dalam

35
kegiatan. Hal tersebut
menunjukkan sikap
konsisten guru
terhadap tugasnya
dalam mempersiapkan
hal-hal secara matang
sebelum melaksanakan
kegiatan.

ADAPTIF
Saya akan terus
berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan
cepat menyesuaikan
terhadap perubahan
dalam mempersiapkan
bahan cerita yang
sesuai dengan era saat
ini serta mempersiapkan
alat penunjang yang
menggunakan teknologi.
Tindakan tersebut
menunjukkan adanya
sikap antusias dalam
menghadapi perubahan.

KOLABORATIF Saya
membangun Kerjasama
yang sinergis dengan
menggerakan berbagai
sumberdaya yang ada
disekolah sebagai alat

36
penujang kegiatan
penerapan model digital
storytelling serta
berbagai sumber lain
agar tujuan
pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
Tindakan tersebut
adalah nilai sinergi
untuk hasil yang lebih
baik dalam memberikan
pelayanan.
2 Pembuatan 2.1 Membuat Konsep model Berorientasi Dengan adanya Kegiatan pembuatan
Model konsep model digital storytelling. Pelayanan rencana penerapan inovasi model digital
Pembelajaran Digital Saya akan berkomitmen model digital storytelling telah
Digital storytelling. memberikan pelayanan storytelling sebagai memberikan penguatan
Storytelling prima demi kepuasan cara peningkatan terhadap nilai budaya
masyarakat dengan kemampuan berbicara organisasi yaitu :
berusaha memahami Bahasa inggris peserta berintegritas, kolaboratif,
dan memenuhi didik telah dan inovatif.
kebutuhan peserta didik berkontribusi terhadap
dengan membuat visi Jakarta yang Berintegritas
konsep model digital pertama, yaitu : Karena konsisten
storytelling yang Jakarta kota maju, memberikan pelayanan
menarik demi dan berbudaya yang prima dengan cara
menghasilkan kualitas warganya terlibat melaksanakan pembuatan
materi belajar yang baik dalam mewujudkan inovasi media
dan mencapai keberadaban, pembelajaran menulis
kepuasan peserta didik keadilan dan sebagai upaya
dalam proses belajar kesejahteraan bagi peningkatan keterampilan
mengajar. semua. Dengan menulis demi menerapkan
berdiskusi dengan pelayanan yang
Kompeten rekan guru, membuat

37
Saya akan terus konsep penerapan berkualitas pada mata
mengembangkan model digital pelajaran Bahasa Inggris.
kapabilitas selama storytelling, melakukan
melaksanakan tugas uji coba, hingga Kolaboratif
dengan cara membuat melaporkan hasil uji Karena pada kegiatan ini
konsep model coba kepada atasan, peserta meminta
pembelajaran menulis maka saya juga telah persetujuan kepada atasan
digital storytelling untuk memberikan kontribusi dan berkoordinasi dengan
menunjukkan learning untuk mewujudkan rekan guru Bahasa Inggris
agility saya sebagai Misi ke-1 yaitu mengenai konsep model
guru. menjadikan Jakarta digital storytelling.
kota yang aman,
Loyal sehat, cerdas, Inovatif
Saya akan berdedikasi berbudaya, dengan Karena model digital
dan mengutamakan memperkuat nilai- storytelling dapat dijadikan
kepentingan bangsa nilai keluarga dan alternatif solusi.
dan negara dalam memberikan ruang
memegang teguh kreativitas melalui
ideologi Pancasila kepemimpinan yang
ketika membuat konsep melibatkan,
penerapan model digital menggerakkan dan
storytelling sebagai memanusiakan.
bentuk kontribusi agar Karena dengan
menghasikan bahan melakukan konsultasi,
ajar yang sesuai. koordinasi dan
2.2 Melakukan Laporan hasil uji Berorientasi kerjasama bersama
uji coba coba Pelayanan atasan mengenai
penerapan Saya akan berkomitmen pembuatan konsep
model digital memberikan pelayanan model digital
storytelling. prima demi kepuasan storytelling, maka saya
masyarakat dengan juga telah memberikan
berusaha memahami kontribusi untuk
dan memenuhi mewujudkan Misi ke-3
kebutuhan peserta didik yaitu menjadikan

38
dengan melakukan uji Jakarta tempat
coba model digital wahana aparatur
storytelling demi negara yang
menghasilkan berkarya, mengabdi,
kepuasan kegunaan melayani, serta
serta pemanfaatan menyelesaikan
maksimal model permasalahan kota
pembelajaran yang dan warga, secara
sudah diuji coba. efektif, meritokratis,
dan berintegritas.
Akuntabel
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan
yang diberikan untuk
melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
dalam melakukan uji
coba model digital
storytelling secara
konsisten agar dapat
dimanfaatkan
semaksimal mungkin.

Kompeten
Saya akan terus
mengembangkan
kapabilitas sehingga
dapat melaksanakan
tugas dengan cara
melakukan uji coba

39
model digital storytelling
agar saat pelaksanaan
dapat berjalan dengan
baik. Tindakan tersebut
menunjukkan learning
agility saya sebagai
guru.

Adaptif
Saya akan terus
berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan
bertindak proaktif akan
kebutuhan belajar
peserta didik ketika
melakukan uji coba.
2.3 Melaporkan Persetujuan dan Harmonis
konsep dan masukan Saya akan saling peduli
hasil uji coba mengenai model dan menghargai
kepada atasan digital storytelling. perbedaan demi
membangun lingkungan
kerja yang kondusif
dengan cara
menemukan
keselarasan dari
atasan yang berkaitan
dengan konsep model
digital storytelling.

Kolaboratif
Saya akan membangun
Kerjasama yang

40
sinergis dalam
memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi ketika
memberi masukan saat
berdiskusi dengan
atasan mengenai hasil
uji coba kosnsep media
digital storytelling.
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
Kerjasama saya
dengan atasan.
3 Pelaksanaan 3.1 Meminta Dokumentasi foto BERORIENTASI Dengan adanya Kegiatan pelakasanaan
Kegiatan izin dan PELAYANAN rencana penerapan pembelajaran dengan
dengan berkordinasi Saya akan berkomitmen model digital story menerapkan model digital
menerapkan dengan kepala memberikan pelayanan telling sebagai cara storytelling telah
model digital sekolah. prima demi kepuasan peningkatan memberikan penguatan
storytelling. masyarakat dengan kemampuan berbicara terhadap nilai budaya
cara bersikap solutif dan Bahasa inggris peserta organisasi, yaitu :
dapat diandalkan didik telah berintegritas, dan
melalui meminta izin berkontribusi terhadap kolaboratif. Berintegritas
dan berkoordinasi visi Jakarta yang karena dengan tulus
dengan kepala sekolah pertama, yaitu: melayani siswa dalam
sebagai pimpinan di Jakarta kota maju, kegiatan pembelajaran
sekolah terkait dan berbudaya yang dengan menerapkan
pelaksanaan kegiatan warganya terlibat model digital storytelling.
pembelajaran dengan dalam mewujudkan Kolaboratif karena dalam
penerapan model digital keberadaban, pelaksanaan kegiatan
storytelling guna keadilan dan pembelajaran dengan
meningkatkan mutu kesejahteraan bagi model digital storytelling,
pendidikan yang lebih semua. Dengan guru bersama-sama
baik. Dengan demikian meminta izin dengan siswa saling

41
saya akan memberikan persetujuan serta bekerja sama mendukung
kualitas pendidikan kordinasi dengan kegiatan yang akan
yang terbaik bagi kepala sekolah terkait dilaksanakan siswa demi
peserta didik yang saya pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas
ajar. penerapan model pendidikan.
digital storytelling,
AKUNTABEL maka saya telah
Saya bertanggung memberikan kontribusi
jawab atas kepercayaan untuk mewujudkan
yang diberikan dengan Misi ke--1 yaitu
melakukan tugas menjadikan Jakarta
sebagai pendidik secara kota yang aman,
jujur, bertanggung sehat, cerdas,
jawab, dan disiplin berbudaya dengan
dalam kegiatan meminta memperkuat nilai-
izin untuk melakukan nilai keluarga dan
kegiatan pembelajaran memberikan ruang
serta siap berkordinasi kreativitas melalui
dengan kepala sekolah kepemimpinan yang
dalam setiap kegiatan melibatkan,
yang saya lakukan. Hal menggerakkan dan
tersebut merupakan memanusiakan.
penerapan nilai Kemudian dengan
transparan dan dapat melakukan pretest
dipercaya dalam hal kepada peserta didik,
pelaksanaan tugas memaparkan materi
mengajar dan mendidik dengan penerapan
siswa di sekolah. model digital
storytelling, serta
ADAPTIF pemberian tugas
Saya akan terus latihan kepada siswa
berinovasi dan antusias dengan menerapkan
dalam menggerakkan model digital
ataupun menghadapi storytelling, maka saya

42
perubahan dengan juga telah
bertindak proaktif dalam berkontribusi untuk
berkordinasi kepada mewujudkan Misi ke-3
Kepala Sekolah yang Jakarta yaitu
dilakukan dengan menjadikan Jakarta
jangka waktu tertentu tempat wahana
dalam rangka untuk aparatur negara yang
perbaikan terhadap berkarya, mengabdi,
kualitas pendidikan di melayani,serta
kelas dengan menyelesaikan
penerapan model digital permasalahan kota
storytelling. Hal tersebut dan warga, secara
merupakan penerapan efektif, meritokratis,
nilai proaktif saya dan berintegritas.
sebagai guru dalam
pelaksanaan kegiatan.

KOLABORATIF
Saya akan membangun
Kerjasama yang
sinergis dengan
berkordinasi bersama
atasan sebagai kepala
sekolah dan terbuka
dalam kerjasama
dengan pihak lain dalam
pelaksanaan kegiatan
sehingga dapat
memberikan nilai
tambah dalam
pelaksanaan kegiatan.
Nilai tersebut adalah
sikap sinergi untuk

43
mencapai tujuan
Bersama.
3.2 Melakukan • Rekapitulasi BERORIENTASI
pre-test hasil nilai pre- PELAYANAN
kemampuan test siswa. Saya berkomitmen
berbicara • Rubrik memberikan pelayanan
Bahasa Inggris penilaian yang prima dengan cara
tanpa model digunakan. melakukan pre-test
digital kemampuan berbicara
storytelling. peserta didik sebelum
menggunakan model
digital storytelling,
sebagai upaya
pengukuran
kemampuan peserta
didik demi menerapkan
pelayanan yang
berkualitas pada mata
pelajaran yang saya
ampu yaitu Bahasa
Inggris.

AKUNTABEL
Saya bertanggungjawab
atas kepercayaan yang
diberikan dalam
melakukan pre-test
kemampuan berbicara
peserta didik. Saya
akan memaparkan hasil
pre-test kepada peserta
didik dengan jujur, dan
dapat
dipertanggungjawabkan.

44
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
transparan dan
berintegritas dengan
bersikap terbuka dan
jujur atas pemberian
penilaian pre-test
peserta didik.
KOMPETEN
Saya terus belajar dan
meningkatkan
kapabilitas dengan cara
membuat pre-test
mengenai kemampuan
berbicara Bahasa
inggris peserta didik
sebelum penggunaan
model pembelajaran
story telling sebagai
usaha mengetahui
kemampuan peserta
didik, agar dapat
memperoleh
keberhasilan setelah
penggunaan model
digital storytelling.
Tindakan tersebut
menunjukan sikap
kinerja terbaik dalam
melakukan pelaksanaan
kegiatan.

HARMONIS

45
Saya akan saling peduli
dan menghargai
perbedaan dengan
membangun lingkungan
belajar yang kondusif,
tidak membeda-
bedakan siswa
berdasarkan suku, ras,
maupun agama.
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
selaras dalam hal
pembelajaran dalam
kelas.

3.3 Dokumentasi foto BERORIENTASI


Memaparkan dan video PELAYANAN
materi dan Saya akan berkomitmen
kegiatan memberikan pelayanan
pembelajaran prima demi kepuasan
dengan masyarakat dengan
menggunakan berusaha memahami,
model digital memenuhi, kebutuhan
storytelling. peserta didik dengan
menyampaikan materi
pembelajaran
menggunakan model
digital storytelling demi
menghasilkan
kepuasan dalam hal
kegunaan serta
pemanfaatan maksimal.

AKUNTABEL

46
Saya bertanggungjawab
atas kepercayaan yang
diberikan dalam
melaksanakan model
pembelajaran story
telling secara konsisten
dengan mengaitkannya
ke dalam materi teks
naratif yang dipelajari
pada mata pelajaran
yang saya ampu yaitu
Bahasa Inggris.
Tindakan tersebut
merupakan penerapan
sikap integritas dalam
menjalani tugas saya
sebagai guru.

KOMPETEN
Saya terus belajar dan
meningkatkan
kapabilitas dengan cara
melaksanakan model
pembelajaran digital
storytelling sebagai
sebagai salah satu
usaha pengoptimalan
kemampuan berbicara
Bahasa Inggris peserta
didik. Tindakan tersebut
merupakan nilai kinerja
terbaik yang saya
berikan kepada peserta
didik guna

47
meningkatkan
kemampuan mereka,

LOYAL
Saya akan berdedikasi
dan mengutamakan
kepentingan bangsa
dan negara dalam
memegang teguh
ideologi Pancasila, UUD
1945, Setia pada NKRI
serta Pemerintahan
yang sah ketika
menyampaikan materi
pembelajaran
menggunakan model
pembelajaran digital
storytelling sebagai
bentuk komitmen saya
sebagai guru.

ADAPTIF
Saya terus berinovasi
dan antusias dalam
menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan
dengan cara saat
melaksanakan model
pembelajaran digital
storytelling, saya akan
menyesuaikan dengan
kebutuhan materi
belajar peserta didik
serta menunjukkan

48
sikap antusias dalam
pelaksanaannya.

KOLABORATIF
Saya membangun
kerjasama yang sinergis
dengan cara saat
melaksanakan model
pembelajaran digital
storytelling, saya akan
meminta kesediaan
peserta didik untuk
bekerjasama untuk
secara aktif
berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Tindakan tersebut
merupakan penerapan
nilai kesediaan
bekerjasama dalam
pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di
kelas.
3.4 • Hasil tugas BERORIENTASI
Memberikan siswa PELAYANAN
siswa tugas • Dokumentasi Saya akan berkomitmen
untuk foto, dan memberikan pelayanan
melakukan video prima demi kepuasan
storytelling masyarakat dengan
terhadap berusaha memahami
tema/cerita dan memenuhi
yang diberikan. kebutuhan peserta didik
dengan pemberian
tugas dengan

49
menggunakan digital
storytelling yang
menarik demi
menghasilkan kualitas
kegiatan pembelajaran
yang baik

KOMPETEN
Saya akan terus belajar
mengembangkan
kapabilitas sehingga
dapat membantu orang
lain belajar dengan cara
pemberian tugas berupa
“menceritakan kembali
sebuah cerita yang
diberikan” kepada
peserta didik untuk
tercapainya learning
agility saya sebagai
guru dan kesuksesan
belajar bagi peserta
didik.

ADAPTIF
Saya akan terus
berinovasi dan antusias
menggerakkan
menghadapi perubahan
dengan cara melakukan
inovasi terhadap bentuk
atau format tugas yang
diberikan kepada
peserta didik sebagai

50
wujud terus berinovasi
dan antusias dalam
menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan.

KOLABORATIF
saya akan membangun
Kerjasama yang
sinergis antar peserta
didik dalam
melaksanakan tugasnya
dan memberi
kesempatan pada setiap
peserta didik untuk
berkontribusi dalam
melakukan penilaian
teman sejawat kepada
tugas temannya.
Tindakan tersebut
merupakan penerapan
nilai Kerjasama dalam
pelaksanaan kegiatan.
4 Observasi 4.1 Melakukan Dokumentasi foto BERORIENTASI Dengan adanya Kegiatan observasi
perkembangan pengawasan PELAYANAN rencana penerapan perkembangan
kemampuan kepada peserta Saya berkomitmen model digital story kemampuan berbicara
berbicara didik selama memberikan pelayan telling sebagai cara Bahasa Inggris siswa telah
Bahasa Inggris proses prima demi kepuasan peningkatan memberikan penguatan
siswa pelaksanaan masyarakat dengan kemampuan berbicara terhadap nilai budaya
kegiatan. ramah, serta dapat Bahasa inggris peserta organisasi, yaitu:
diandalkan dalam didik telah berintegrasi, akuntabel,
melakukan pengawasan berkontribusi terhadap dan berkeadilan.
selama kegiatan visi Jakarta yang Berintegrasi karena
pembelajaran dengan pertama, yaitu: dengan jujur, konsisten,
menerapkan model Jakarta kota maju, dan tulus dalam

51
digital storytelling. dan berbudaya yang melakukan observasi
Tindakan tersebut warganya terlibat terhadap perkembangan
menunjukkan nilai dalam mewujudkan siswa selama proses
responsif saya sebagai keberadaban, kegiatan berlangsung.
guru dalam keadilan dan Akuntabel karena dapat
menjalankan tugas. kesejahteraan bagi mempertanggungjawabkan
AKUNTABEL semua. dengan hasil observasi yang
Saya akan bertanggung melakukan dilakukan, serta
jawab atas kepercayaan pengawasan kepada professional dalam
yang diberikan dengan peserta didik selama melakukan tugas sebagai
melaksanakan tugas proses kegiatan, serta guru. Berkeadilan karena
pengawasan kepada melakukan kontrol objektif dalam pemberian
peserta didik selama terhadap pelaksanaan nilai terhadap kemampuan
kegiatan pembelajaran kegiatan maka saya berbicara Bahasa inggris
berlangsung dengan telah berkontribusi peserta didik.
bertanggung jawab, dan untuk mewujudkan
disiplin. Tindakan Misi ke-1 yaitu
tersebut menunjukan menjadikan Jakarta
penerapan nilai kota yang aman,
integritas saya dalam sehat, cerdas,
menjalankan tugas saya berbudaya dengan
sebagai guru. memperkuat nilai-
nilai keluarga dan
KOMPETEN memberikan ruang
saya terus belajar dalam kreativitas melalui
mengembangkan kepemimpinan yang
kapabilitas dengan melibatkan,
melaksanakan menggerakkan dan
pengawasan selama memanusiakan.
kegiatan pembelajaran Kemudian pada
dengan kualitas terbaik. tahapan pengamatan
Tindakan tersebut perkembangan
merupakan penerapan kemampuan berbicara
nilai kinerja terbaik Bahasa Inggris

52
yang akan saya berikan peserta didik serta
dalam menjalankan melakukan penialian
tugas. terhadap peserta didik,
maka saya telah
HARMONIS berkontribusi untuk
saya akan saling peduli mewujudkan Misi ke-3
dan menghargai setiap yaitu menjadikan
orang apapun latar Jakarta tempat
belakangnya termasuk wahana aparatur
menghargai pendapat negara yang
serta tidak membeda- berkarya, mengabdi,
bedakan siswa selama melayani, serta
melakukan menyelesaikan
pengawasan. Sehingga permasalahan kota
akan muncul lingkungan dan warga, secara
kelas yang kondusif. efektif, meritokratis,
Tindakan tersebut dan berintegritas.
merupakan penerapan
nilai kepedulian saya
kepada para peserta
didik tanpa melihat latar
belakang peserta didik
tersebut.

LOYAL
Saya berdedikasi dan
mengutamakan Bangsa
dan Negara dengan
menjaga nama baik
ASN, pimpinan, dan
instansi dengan
melaksanakan tugas
sebaik mungkin.
Tindakan tersebut

53
menunjukkan dedikasi
dan pengabdian saya
kepada Bangsa dan
Negara.

ADAPTIF
Saya akan terus
berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan
bertindak aktif dalam
melakukan pengawasan
selama proses
pembelajaran dan dapat
menyesuaikan dengan
segala perubahan yang
ada selama proses
kegiatan pembelajaran.
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
proaktif dalam mencari
solusi perbaikan
masalah yang dihadapi.
4.2 Melakukan • Dokumentasi BERORIENTASI
pengamatan foto PELAYANAN
terhadap • Foto catatan Saya berkomitmen
perkembangan hasil memberikan pelayan
kemampuan pengamatan prima demi kepuasan
berbicara masyarakat dengan
siswa. melakukan pengamatan
perkembangan peserta
didik selama kegiatan
pembelajaran dengan

54
menerapkan model
digital storytelling.
Tindakan tersebut untuk
menunjukkan nilai
kualitas yang
didapatkan melalui
penerapan model digital
storytelling.

AKUNTABEL
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan
yang diberikan dengan
tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
saat melakukan
pengamatan terhadap
perkembangan
kemampuan berbicara
siswa setelah
penerapan model digital
storytelling. Dengan
demikian pengamatan
yang dilakukan
merupakan tindakan
integritas saya sebagai
guru dalam
melaksanakan tugas.

KOMPETEN
Saya akan terus belajar
dan mengembangkan
kapabilitas dengan
membantu para peserta

55
didik sehingga adanya
perkembangan
kemampuan berbicara
Bahasa Inggris peserta
didik. Hal tersebut
menunjukkan sikap ahli
di bidangnya dan untuk
melihat keberhasilan
peserta didik selama
mengikuti kegiatan
pembelajaran.

HARMONIS
Saya akan saling peduli
dan menghargai
perbedaan dengan
membangun lingkungan
kelas yang kondusif
melalui pengamatan
terhadap perkembangan
kemampuan berbicara
Bahasa Inggris tanpa
melihat latar belakang
peserta didik. Tindakan
tersebut menunjukkan
sikap selaras antara
pihak sekolah dan
peserta didik, serta
sikap menghargai
perbedaan yang
dilakukan saya sebagai
guru.

KOLABORATIF

56
saya membangun
kerjasama yang sinergi
antar guru dan peserta
didik dengan terbuka
dalam bekerjasama dan
memberi kesempatan
kepada para peserta
didik untuk memberikan
hasil pengamatan
mereka terhadap teman
sejawatnya. Tindakan
tersebut merupakan
penerapan nilai
sinergis untuk
mendapatkan gambaran
lebih luas terhadap
perkembanagan peserta
didik.
4.3 Melakukan Dokumentasi foto BERORIENTASI
kontrol dan video PELAYANAN
terhadap Saya berkomitmen
pelaksanaan memberikan pelayan
kegiatan prima demi kepuasan
pembelajaran masyarakat dengan
dengan model ramah, cekatan, dan
digital tanggap dalam
storytelling. melakukan kontrol
terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan
model digital
storytelling. Tindakan
tersebut menunjukkan
nilai kualitas saya

57
sebagai guru dalam
menjalankan tugas.

AKUNTABEL
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan
yang diberikan dengan
tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
saat melakukan kontrol
kegiatan pembelajaran
dengan model digital
storytelling serta
bertanggungjawab
dalam melaksanakan
tugas saya. Tindak
tersebut menunjukkan
nilai integritas saya
sebagai guru.

KOMPETEN
Saya akan terus belajar
dan mengembangkan
kapabilitas dalam
menghadapi tantangan
yang selalu berubah
disetiap kegiatan
pembelajaran dengan
model digital
storytelling. Tindakan
tersebut menunjukkan
sikap learning agility
dalam pelaksanaan

58
tugas saya sebagai
guru.

HARMONIS
Saya akan saling peduli
dan menghargai
perbedaan dengan
membangun lingkungan
kelas yang kondusif
melalui pengontrolan
selama proses kegiatan
pembelajaran tanpa
melihat latar belakang
peserta didik. Tindakan
tersebut menunjukkan
sikap selaras antara
pihak sekolah dan
peserta didik, serta
sikap menghargai
perbedaan yang
dilakukan saya sebagai
guru.

ADAPTIF
Saya akan terus
berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan
bertindak aktif dalam
mengontrol kegiatan
belajar mengajar
dengan menggunakan
model digital

59
storytelling. Serta
antuasias dalam
berinovasi untuk
mengatasi kendala yang
muncul selama proses
kegiatan. Tindakan
tersebut menunjukkan
sikap proaktif dan
antusias dalam
pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar.

KOLABORATIF
saya membangun
kerjasama yang sinergi
antar guru dan peserta
didik dengan terbuka
dalam bekerjasama dan
memberi kesempatan
kepada para peserta
didik untuk melakukan
kontrol kegiatan
pembelajaran secara
sinergis untuk
mencapai hasil
kemampuan berbicara
Bahasa Inggris yang
lebih baik.
4.4 Melakukan Hasil nilai BERORIENTASI
penilaian akhir kemampuan PELAYANAN
(post-test) berbicara Bahasa Saya berkomitmen
terhadap Inggris siswa memberikan pelayan
kemampuan prima demi kepuasan
berbicara siswa masyarakat dengan

60
setelah memahami dan
menerapkan memenuhi kebutuhan
model digital peserta didik yaitu
storytelling. mendapatkan penilaian
terhadap kegiatan
pembelajaran dengan
menerapkan model
digital storytelling.
Tindakan tersebut
menunjukkan perapan
nilai responsif saya
sebagai guru sehingga
dapat timbul kepuasan
peserta didik dalam
mengikuti kegiatan
pembelajaran.

AKUNTABEL
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan
yang diberikan dengan
tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
saat melakukan dan
menyampaikan
penilaian hasil tugas
individu dengan model
digital storytelling
secara transparan
kepada peserta didik.

KOMPETEN
Saya akan terus belajar
mengembangkan

61
kapabilitas sehingga
dapat melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik dengan cara
memberikan penilaian
hasil tugas individu
dengan model digital
storytelling untuk
menunjukkan kinerja
terbaik saya sebagai
guru.

LOYAL
Saya akan berdedikasi
dan mengutamakan
kepentingan bangsa
dan negara dengan cara
menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan,
Instansi, dan Negara
memberikan penilaian
hasil tugas dengan
model digital storytelling
sebagai bentuk
dedikasi saya dalam
menjalankan tugas
seorang guru
5 Pelaksanaan 5.1 Melakukan Catatan selama BERORIENTASI Dengan adanya Kegiatan pelaksanaan
evaluasi analisis proses kegiatan PELAYANAN rencana penerapan evaluasi kegiatan dan
kegiatan dan mengenai terkait masalah, Saya berkomitmen model digital story pembuatan laporan hasil
pembuatan proses, hambatan yang memberikan pelayan telling sebagai cara kegiatan telah memberikan
laporan hasil masalah, dihadapi selama prima demi kepuasan peningkatan penguatan terhadap nilai
kegiatan. hambatan yang kegiatan. masyarakat dengan kemampuan berbicara budaya organisasi, yaitu: :
dihadapi melakukan perbaikan Bahasa inggris peserta berintegritas, kolaboratif,

62
selama tiada henti terhadap didik telah dan akuntabel.
kegiatan. pelaksanaan kegiatan berkontribusi terhadap Berintegritas karena
pembelajaran dengan visi Jakarta yang melaksanakan kegiatan
menerapkan model pertama, yaitu: evaluasi dan membuat
digital storytelling Jakarta kota maju, laporan hasil kegiatan
sehingga menghasilkan dan berbudaya yang dilakukan sesuai aturan
kualitas hasil yang warganya terlibat dan pedoman laporan
memuaskan. Tindakan dalam mewujudkan kegiatan. Kolaboratif
tersebut menunjukkan keberadaban, karena melaksanakan
nilai responsif saya keadilan dan evaluasi dan laporan
sebagai guru dalam kesejahteraan bagi kegiatan dilakukan dengan
menjalankan tugas dan semua. Dengan berkonsultasi bersama
mendapatkan kepuasan melakukan analisis Kepala Sekolah dan rekan
dari peserta didik. terhadap proses, sejawat. Akuntabel
masalah, hambatan karena hasil kegiatan
AKUNTABEL yang dihadapi selama berupa evaluasi dan
Saya akan bertanggung kegiatan. Serta laporan kegiatan dilakukan
jawab atas kepercayaan memberikan evaluasi secara profesional dan
yang diberikan dengan dan umpan balik bertanggung jawab.
menjalanakan tugas kepada peserta didik
menganalisis proses, selama mengikuti
masalah, hambatan kegiatan dengan
yang dihadapi pada menggunakan model
kegiatan pembelajaran digital storytelling,
dengan model digital maka saya telah
storytelling dengan berkontribusi untuk
cermat dan secara mewujudkan Misi ke-3
konsisten melakukan yaitu menjadikan
perbaikan dalam Jakarta tempat
melakukan tugas. wahana aparatur
Tindakan tersebut negara yang
menunjukkan nilai berkarya, mengabdi,
integritas saya sebagai melayani, serta
guru yang juga menyelesaikan

63
konsisten dalam permasalahan kota
melakukan evaluasi dan warga, secara
terhdap kegiatan yang efektif, meritokratis,
dilakukan. dan berintegritas.
Kemudian tahapan
KOMPETEN berdiskusi dengan
Saya akan terus belajar atasan dan juga rekan
dan mengembangkan sejawat, serta
kapabilitas dengan melakukan
meningkatkan penyusunan laporan
kompetensi diri untuk hasil kegiatan, maka
menjawab proses, atau saya telah
masalah yang dihadapi berkontribusi untuk
selama kegiatan mewujudkan Misi ke-1
pembelajaran dengan yaitu menjadikan
model digital Jakarta kota yang
storytelling. Tindakan aman, sehat, cerdas,
tersbut merupakan berbudaya dengan
penerapan nilai memperkuat nilai-
learning agility saya nilai keluarga dan
sebagai guru. memberikan ruang
kreativitas melalui
ADAPTIF kepemimpinan yang
Saya akan terus melibatkan,
berinovasi dan antusias menggerakkan dan
dalam menggerakkan memanusiakan.
ataupun menghadapi
perubahan dengan terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas untuk
memperbaiki kegiatan
proses pembelajaran
berdasarkan hasil

64
analisis terhadap,
masalah yang dihadapi.
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
proaktif dan inovasi
saya sebagai guru
dalam pelaksanaan
kegiatan belajar
mengajar
5.2 • Dokumentasi BERORIENTASI
Memberikan foto dan PELAYANAN
evaluasi dan video Saya berkomitmen
umpan balik • Catatan memberikan pelayan
terhadap evaluasi prima demi kepuasan
kegiatan yang masyarakat dengan
dilakukan memahami dan
kepada peserta memenuhi kebutuhan
didik. peserta didik yaitu
dengan memberikan
umpan balik serta
evaluasi terhadap
kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
Tindakan diatas
merupakan penerapan
nilai responsif saya
sebagai guru.

AKUNTABEL
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan
yang diberikan dengan
tidak menyalahgunakan
jabatan saya sebagai

65
guru dalam memberikan
umpan balik kepada
peserta didik, serta
memberikan evaluasi
dan umpan balik yang
dapat dipertanggung
jawabkan, jujur, dan
berintegritas tinggi.
Tindak tersebut
merupakan salah satu
sikap integritas saya
dalam menjalankan
tugas.

HARMONIS
Saya akan saling peduli
dan menghargai
perbedaan dengan
mendiskusikan hasil
evaluasi kegiatan dan
umpan balik dengan
peserta didik secara
terbuka dan menerima
perbedaan saran dan
masukan dari peserta
didik terhadap kegiatan
pembelajaran yang
dilakukan. Tindakan
tersebut menunjukkan
sikap menghargai
perbedaan terhadap
cara pandang dan
peduli terhadap
kegiatan belajar

66
mengajar di dalam
kelas.

KOLABORATIF
Saya akan membangun
kerja sama yang
sinergis dengan
mendiskusikan hasil
evaluasi kegiatan dan
umpan balik selama
proses kegiatan kepada
peserta didik. Tindakan
tersebut menunjukkan
sikap adanya
kesediaan bekerja
sama demi hasil yang
lebih baik.
5.3 Catatan hasil HARMONIS
Mendiskusikan diskusi seperti Saya akan saling peduli
hasil evaluasi saran, masukan dan menghargai
kepada rekan dalam kegiatan perbedaan dengan
sejawat dan menggunakan mendiskusikan hasil
kepala sekolah. model digital evaluasi kegiatan
storytelling. dengan rekan sejawat
dan Kepala Sekolah
secara terbuka dan
menerima perbedaan
pendapat dan masukan.
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
menghargai perbedaan
terhadap cara pandang.

LOYAL

67
Saya akan berdedikasi
dan mengutamakan
kepentingan bangsa
dan negara dengan
mendiskusikan hasil
evaluasi kegiatan
dengan rekan sejawat
dan Kepala Sekolah
dengan memberikan
gagasan terbaik.
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
kontribusi dalam
melakukan perbaikan.

KOLABORATIF
Saya akan membangun
kerja sama yang
sinergis dengan
mendiskusikan hasil
evaluasi kegiatan
dengan rekan sejawat
dan Kepala Sekolah.
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
adanya kesediaan
bekerja sama demi
hasil yang lebih baik.
5.4 Menyusun Laporan hasil AKUNTABEL
laporan hasil kegiatan Saya akan bertanggung
kegiatan jawab atas kepercayaan
penerapan yang diberikan dengan
model digital menyusun laporan hasil
storytelling kegiatan penerapan

68
pada model digital
peningkatan storytelling. Tindakan
kemampuan tersebut menunjukkan
berbicara sikap integritas dalam
Bahasa Inggris. menyelesaikan laporan.

KOMPETEN
Saya akan terus belajar
dan mengembangkan
kapabilitas dengan
menyusun laporan hasil
kegiatan penerapan
model digital storytelling
sebaik mungkin.
Tindakan tersebut
menunjukkan sikap
kinerja terbaik dalam
menghasilkan laporan
kegiatan.

LOYAL
Saya akan berdedikasi
dan mengutamakan
kepentingan bangsa
dan negara dengan cara
menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan,
Instansi, dan Negara
membuat laporan
evaluasi sebagai bentuk
dedikasi saya dalam
menjalankan tugas
seorang guru.

69
ADAPTIF
Saya akan terus
berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan
menyusun laporan hasil
kegiatan penerapan
model digital storytelling
sesuai pedoman yang
diberikan. Tindakan
tersebut menunjukkan
sikap proaktif dalam
penyusunan laporan
kegiatan.

B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS

Berdasarkan rancangan kegiatan dan tahapan kegiatan aktualisasi berdasarkan keterkaitannya dengan nilai-nilai
dasar PNS BerAKHLAK, maka terdapat penggunaan kata kunci pada masing-masing nilai yang diterapkan. Berikut adalah
rekapitulasi rencana penerapan nilai-nilai dasar PNS.
Tabel 4. 2 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar
No. Kegiatan Nilai Dasar/ Kata Kunci Ju
Berorientasi Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif mla
Pelayanan h
1 Persiapan dan Responsif (3) Integritas (2) Kinerja terbaik Selaras Kontribusi Antusias (3) Sinergi (2) 25
perencanaan kegiatan Kualitas Konsisten (2) Perbedaan Dedikasi Inovasi Bekerjasama
Transparan Learning Proaktif (2)
agility

70
Ahli
dibidangnya
2 Pembuatan model Kualitas Konsisten Learning Perbedaan Kontribusi Proaktif Kerjasama 11
pembelajaran digital Kepuasan (2) agility (2) Selaras
storytelling.
3 Pelaksanaan Kegiatan Kualitas (3) Integritas Learning Keselarasan Komitmen Proaktif Kerjasama (2) 20
dengan menerapkan Kepuasan Transparan agility Antusias (2) Sinergi
model digital (2) Kinerja terbaik Inovasi
storytelling. Dapat (2)
dipercaya
4 Observasi Kualitas (2) Integritas (3) Kinerja Peduli Dedikasi (2) Proaktif (2) Sinergi (2) 25
perkembangan Responsif (2) Transparan terbaik (2) Perbedaan Pengabdian Antusias
kemampuan berbicara Kepuasan Ahli di Selaras (2)
Bahasa Inggris siswa. bidangnya
Learning
agility
5 Pelaksanaan evaluasi Responsif (2) Integritas (3) Kinerja Peduli Dedikasi Inovasi Kerjasama (2) 19
kegiatan dan Kepuasan Konsisten terbaik Perbedaan Kontribusi Proaktif (2)
pembuatan laporan Learning (2)
hasil kegiatan. agility
Total 19 17 15 12 9 16 12 100
C. Penjadwalan

Untuk melaksanakan kegiatan dan tahapan kegiatan yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi maka
perlu dilakukan penjadwalan agar berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan dan tahap kegiatan
tersebut akan dilakukan selama masa aktualisasi di tempat tugas yaitu di SMA Negeri 3 Jakarta dengan jadwal sebagai
berikut :

71
Tabel 4. 3 Penjadwalan Aktualisasi
April Mei Juni Tanggal
No Kegiatan/Tahapan Output/Hasil
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Kegiatan 1 : Persiapan
dan perencanaan 27 April – 30 April 2022
kegiatan
Menyampaikan ide Dokumentasi
dan gagasan saat
kepada kepala menyampaik
sekolah. an ide dan
gagasan
1.1 kepada 27 April 2022
kepala
sekolah.
Surat
Persetujuan
Mentor
Melakukan diskusi Dokumentasi
dengan guru saat
Bahasa Inggris. berdiskusi
1.2 28 April 2022
dengan guru
MPGMP
sekolah.
Menyusun Dokumen
perangkat bahan ajar,
pembelajaran silabus, dan
seperti bahan ajar, RPP yang
1.3 29 April 2022
silabus, Rencana digunakan.
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)

72
Mempersiapkan Dokumentasi
bahan cerita serta alat-alat
alat-alat penunjang penunjang
yang digunakan yang
dalam kegiatan digunakan.
1.4 Foto bahan 29-30 April 2022
cerita yang
diambil dari
youtube
(screen
capture).
Kegiatan 2 : Pembuatan
4 Mei 2022 – 12 Mei 2022
model digital storytelling
Konsep
2.1 Membuat konsep
model digital 4 – 5 Mei 2022
model Digital storytelling
storytelling
2.2 Melakukan uji coba Laporan hasil
6 – 7 Mei 2022
model digital stgorytelling uji coba
Persetujuan
2.3 Melaporkan konsep dan masukan
dan hasil uji coba kepada mengenai 12 Mei 2022
atasan model digital
storytelling
Kegiatan 3 : Pelaksanaan
Kegiatan dengan
13 Mei – 27 Mei 2022
menerapkan model digital
storytelling.
Meminta dan Dokumentasi
berkoordinasi foto
3.1 13 Mei 2022
dengan kepala
sekolah.
Melakukan pretest Rekapitulasi
3.2 kemampuan hasil nilai 13 Mei 2022
berbicara Bahasa

73
Inggris tanpa model pre-test
digital storytelling. siswa.
Rubrik
penilaian
yang
digunakan.
Memaparkan Dokumentasi
materi dengan foto dan
3.3 menggunakan video 17 - 18 Mei 2022
model digital
storytelling.
Memberikan siswa Dokumentasi
tugas untuk foto dan
melakukan video
19 – 27 Mei 2022
3.4 storytelling
terhadap
tema/cerita yang
diberikan.
Kegiatan 4 : Observasi
perkembangan
17 Mei – 27 Mei 2022
kemampuan berbicara
Bahasa Inggris siswa.
Melakukan Dokumentasi
pengawasan foto
kepada peserta
4.1 17 Mei – 27 Mei 2022
didik selama proses
pelaksanaan
kegiatan.
Melakukan Dokumentasi
pengamatan foto,
terhadap Foto catatan
4.2 17 Mei – 27 Mei 2022
perkembangan hasil
kemampuan pengamatan
berbicara siswa.

74
Melakukan kontrol Dokumentasi
terhadap foto dan
pelaksanaan video
4.3 kegiatan 17 Mei – 27 Mei 2022
pembelajaran
dengan model
digital story telling.
Melakukan Hasil nilai
penilaian terhadap kemampuan
kemampuan berbicara
4.4 berbicara siswa Bahasa 17 Mei – 27 Mei 2022
setelah Inggris siswa
menerapkan model
digital story telling.
Kegiatan 5 : Pelaksanaan
evaluasi kegiatan dan
30 Mei – 13 Juni 2022
pembuatan laporan hasil
kegiatan.
Melakukan analisis Catatan
mengenai proses, selama
masalah, hambatan proses
yang dihadapi kegiatan
selama kegiatan. terkait
5.1 masalah, 30 Mei – 3 Juni 2022
hambatan
yang
dihadapi
selama
kegiatan.
Memberikan Dokumentasi
evaluasi dan foto dan
5.2 umpan balik video; 30 Mei – 3 Juni 2022
terhadap kegiatan Catatan
yang dilakukan evaluasi

75
kepada peserta
didik.
Mendiskusikan Catatan hasil
hasil evaluasi diskusi
kepada rekan seperti
sejawat dan kepala saran,
sekolah masukan
5.3 dalam 6 Juni 2022
kegiatan
menggunaka
n model
digital
storytelling
Menyusun laporan Laporan hasil
hasil kegiatan kegiatan
penerapan model
digital storytelling
5.4 6 Juni – 13 Juni 2022
pada peningkatan
kemampuan
berbicara Bahasa
Inggris

76
D. Aktor Yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi banyak aktor atau pihak-


pihak yang terlibat dan berperan dalam kegiatan aktualisasi. Pihak-pihak
tersebut berperan sesuai dengan perannya masing-masing. Siapa sajakah
pihak-pihak yang akan terlibat untuk dapat menyelesaikan permasalahan
“Kurang Optimalnya Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa
Kelas X MIPA C, adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Pihak-Pihak Yang Terlibat Peran dalam Kegiatan


Aktualisasi

No Pihak/aktor yang Peran dalam kegiatan Keterangan


terlibat aktualisasi
1 Kepala SMA Negeri 3 Memberikan arahan, saran, serta Dra. Helmi Rosana, M.A.
Jakarta masukan dalam perencanan dan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi
2 Coach Ang.131 Kel.4 Memberikan arahan, saran, serta Aep Ermana, M.Si
masukan dalam perencanan dan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi
3 Rekan Guru Bahasa Memberikan arahan, saran, serta Seluruh guru MGMP
Inggris SMA Negeri 3 masukan dalam perencanan dan Bahasa Inggris
Jakarta pelaksanaan kegiatan aktualisasi
4 Rekan Guru SMA Memberikan arahan, saran, serta Seluruh rekan guru SMA
Negeri 3 Jakarta masukan dalam perencanan dan Negeri 3 Jakarta
pelaksanaan kegiatan aktualisasi
5 Peserta didik Sebagai sasaran kegiatan Peserta didik kelas X MIPA
aktualisasi pemanfaatan media C
Thinglink sebagai inovasi media
pembelajaran

77
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2019). Permendikbud No. 6
Tahun 2019 Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Pendidikan Dasar Menengah, Sekolah Menengah Atas
Gubernur Provinsi DKI Jakarta. (2020). Peraturan Gubernur Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 54 Tahun 2020 Tentang Budaya Kerja.
Jakarta: Provinsi DKI Jakarta.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta. (2018). Peraturan Gubernur Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 376 Tentang Pembentukan,
Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah Atas Negeri. Jakarta:
Provinsi DKI Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018
Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan
Pengawas sekolah.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. 2022. Keputusan Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 36 Tahun 2022 tentang Pedoman dan Sistematika Produk
Pembelajaran Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Jakarta

78
LAMPIRAN

Lampiran 1 Konsultasi Bersama Mentor

Lampiran 2 Surat Persetujuan Mentor

79
Lampiran 3 Foto Penggunaan Media pada Kegiatan Pembelajaran

80
81
Lampiran 4 Urutan Isu Prioritas Berdasarkan Angket Yang Diisi Oleh Guru

Lampiran 5 Nilai Aktual Isu

82
Lampiran 6 Nilai Problematik Isu

Lampiran 7 Nilai Kekhalayakan Isu

Lampiran 8 Nilai Layak Isu

Lampiran 9 Rekapitulasi nilai Isu Prioritas dengan APKL

83
Kurang Optimalnya Kemampuan Berbicara
Bahasa Inggris
6

0
A P K L

1 2 3 4 5

Lampiran 10 Angket Siswa tentang Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris

84
Lampiran 11 Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X MIPA C

Lampiran 12 Hasil Literasi Siswa Kelas XI MIPA D

85
86
87

Anda mungkin juga menyukai