Disusun Oleh:
Novrianto Hermawan
NPM 18.406060.82
Disusun Oleh:
Novrianto Hermawan
NPM 18.406060.82
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan
kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan tugas laporan Observasi ini.
Laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan mata kuliah PLPBK mahasiswa
Bimbingan dan Konseling. Laporan ini disusun dan dilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai
dari September sampai dengan Desember2021.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, Pengalamanan bermaksud mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu atas terlaksananya laporan ini, antara lain :
1. Ibu Siti Rahmi, S.Sos.I.,M.Pd sebagai ketua jurusan BK FKIP UBT.
2. Ibu Nurul Fadilah, S. Pd.I., M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan serta arahan dalam pelaksanaan sampai penyelesainnya laporan PLP ini.
3. Bapak Winarno, M.Pd sebagai ketua Panitia UPT PLP FKIP UNIVERSITAS BORNEO
TARAKAN.
4. Bapak Muh. Farhan,S.Ag sebagai Plh.KEPALA SEKOLAH MAN TARAKAN yang telah
memberikan kesempatan kepada Pengalamanan untuk melakukan penelitian.
5. Bapak Adi Suryanto,S.Pd sebagai guru pamong MAN TARAKAN yang memberikan arahan
kepada Pengalamanan dalam melakukan kegiatan PLP ini.
6. Bapak dan Ibu guru beserta staf Tata Usaha MAN tarakan, yang telah memberikan petunjuk
dan bimbingan serta memberikan layanan yang baik selama PLP.
7. Rekan mahasiswa PLP atas bantuan dan doronngan semangat yang diberikan.
8. Orang tua atas doa dan dukungannya kepada saya dan selalu memberikan masukan.
9. Segenap pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu terkait atas bantuan dalam arah
kesuksesan laporan ini.
Pengalamanan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Akhirnya
Pengalamanan berharap laporan observasi ini bermanfaat bagi semua pihak
Tarakan, 9 Desember 2021
Mahasiswa PLP
Novrianto Hermawan
NPM. 18.406060.82
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………ix
ABSTRAK………………………………………………………………………………….x
A. P ersiap an 20
B. Pelaks an aan 21
C. Program PLP-BK 22
D. Kekuatan BK di sekolah…………………………………………………………..24
E. Kelemahan BK disekolah………………………………………………………….25
F. Pengalamanan Pelayanan Mandiri tersupervisi…………………………………….27
G. Dukungan Dan Hambatan Pelaksanaan PLP-BK…………………………………28
H. Analisis Hasil……………………………………………………………………..29
A. Kesimpulan………………………………………………………………..31
B. Saran……………………………………………………………………….31
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….33
LAMPIRAN………………………………………………………………34
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. Denah Bangunan.......................................................................................................................4
3. Denah Pagar..............................................................................................................................4
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Dalam laporan PLP Prodi BK, anda diwajibkan melampirkan beberapa tagihan dibawah ini;
1. Jurnal Harian
2. Program BK
3. Instrumen Need Asessment dan Tabulasi
4. Denah sekolah
5. Struktur Organisasi BK
6. Daftar Hadir Kelas Binaan
7. Laporan Konseling Individu/kelompok
8. Kumpulan RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan)
9. Media Layanan BK yang digunakan/dibuat
10. Dokumentasi (cantumkan identitas gambarnya)
ix
ABSTRAK
PENGALAMAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)
LOKASI MADRASAH ALIYAH NEGERI TARAKAN
KOTA TARAKAN, PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Oleh:
Novrianto Hermawan
18.406060.82
Dalam Pengalaman Lapangan Persekolahan (PLP) dimulai dari observasi dalam rangka
pengenalan lapangan, latihan keterampilan dasar penyelenggaraan konseling, latihan
terbimbingan (supervised practice) dalam program pemagaman. Pelatihan dalam mebuat RPL
sampai pelaksanaan RPL. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas saya tidak
lepas dari pengawasan dan bimbingan guru pamong. Serta guru pamong saya mengevaluasi
pelaksanaan RPL saya dikelas dan memberikan masukan-masukan untuk pelaksanaan RPL
selanjutnya. Begitu pun dalam kegiatan saya berikutnya, seperti konseling individual,
konseling kelompok,dan bimbingan kelompok. Semua proses itu berlangsung dibawah
pengawasan dosen pembimbing dan konselor pamong.
Kata Kunci: PLP, Micro Teaching, Kurikulum 2013, Madrasah Aliyah Negeri Tarakan
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kegiatan Pengalaman Lapangan Persekolahan (PLP) yang dilaksanakan
Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan sebagai perwujudan Tri Darma perguruan tinggi.
Salah satu program yang selalu dilakukan dalam pengabdian perguruan tinggi kepada
sekolah yakni program Pengalaman Lapangan Persekolahan (PLP). Dalam melaksanakan
program ini, mahasiswa diharapkan dapat pengalaman lapangan mengenai kegiatan dan
segala hal yang menyangkut kegiatan pembelajaran maupun aktifitas sekolah.
Sebelum membahas lebih jauh tentang pedoman Pengalamanan, perlu dicermati
dulu tentang berbagai bimbingan dan konseling ahli bimbingan dan konseling yang
memandirikan, khususnya dalam jalur pendidikan dasar dan menengah merupakan
habitat yang paling berpeluang bagi calon guru bimbingan dan konseling (konselor)
professional untuk menampilkan kinerja maksimal mereka. Dengan demikian diharapkan
lulusan memiliki nilai jual tinggi bagi pemakai layanan. Habitat terbaik bagi konselor
professional sebagaimana yang digambarkan sebelumya mencakup “wilayah layanan
yang bertujuan memandirikan individu yang normal dan sehat dalam menavigasi
perjalanan hidupnya melalui pengambilan keputusan termasuk yang terkait dengan
keperluan untuk memilih, meraih serta mempertahankan karier untuk mewujudkan
kehidupan yang produktif dan sejarah, serta untuk menjadi warga masyarakat yang
peduli kemaslahatan umum (the common good) melalui pendidikan “ ( Sternberg, 2003).
Frasa pembatas “ melalui pendidikan ini secara sadar ditambahkan karena kemampuan
peserta didik untuk mengeksporasi, memilih berjuang, meraih, serta mempertahankan
karier itu ditumbuhkan secara isi-mengisi atau komplementer oleh guru BK (konselor)
pamong dan Dosen Pembimbing dalam setting pendidikan, khususnya dalam jalur
pendidikan formal dan kampus.
Pengalaman lapangan secara komprehensif, pada dasarnya, dilaksanakan pada
pendidikan profesi guru bimbingan dan konseling atau konselor. Namun disadari pula
bahwa untuk penguasaan kompetensi akademik yang diampu di jenjang pendidikan S1
memerlukan Pengalamanum. Oleh karena itu perlu dikemas model Pengalamanum yang
mewadahi hajat Pengalaman calon guru bimbingan dan konseling (konselor).
Dalam Layanan Bimbingan dan konseling kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa PLP dalam berbagai bentuk layanan, maka dalam hal ini mahasiswa PLP
diberi tugas untuk menyelesaikan 4 layanan dengan masing-masing 3 pertemuan,
diantaranya yaitu layanan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok dan
konseling individual. Dalam pelaksanaan PLP, mahasiswa melakukan penerapan layanan
bimbingan dan konseling memerlukan adanya kerja sama dengan pihak sekolah baik
kepala sekolah, wali kelas dan guru mata pelajaran.
Dalam pelaksanakan Pengalaman lapangan bimbingan dan konseling, mahasiswa
mengikuti pedoman yang ada di prodi bimbingan dan konseling serta disesuaikan dengan
layanan-layanan yang terdapat disekolah sehingga mampu terlaksana kegiatan yang
sesuai dengan diharapkan. Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling di SMA
perlu adanya kecermatan dan betul-betul teliti sebab remaja tidak ingin diperlukan seperti
anak kecil namun juga tidak ingin juga diabaikan. Pada masa ini dalam melaksanakan
layanan perlu adanya sikap pengertian antara sesama. Remaja perlu diberikan layanan
dengan metode pembelajaran yang serring sehingga bentuk layanan yang diberikan dapat
diterima dengan baik.
Sekolah merupakan bagian penting dalam proses pendidikan di Indonesia.
Madrasah Aliyah Negeri Tarakan merupakan salah satu sekolah yang dijadikan lokasi
dalam melaksanakan kegiatan PLP oleh Universitas Borneo Tarakan. Dalam analisis
situasi ini menjelaskan menggenai latar belakang sekolah Madrasah Aliyah Negeri
Tarakan.
2
(c.) Kecamatan : Tarakan Tengah
(d.)Nomor Telp/Fax : (0551) 23413 Tarakan
(e.) E-mail : mantarakan2014@gmail.com
b. Keadaan Sekolah
1.) Keadaan Bangunan Sekolah
(a.) Konstruksi Bangunan : Permanen
(b.)Status Kepemilikan : Milik Pemkot (Hak Pakai)
(c.) Luas Tanah : 2730 M2
(d.)Luas Bangunan : 1349 M2
(e.) Rumah DInas Kepala Sekolah : -
(f.) Rumah Dinas Guru :-
(g.)Asrama/Mess Siswa :-
3
Sumber: Madrasah Aliyah Negeri Tarakan (2021)
4
2) Sarana dan Prasarana
Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana
Jumlah
No Jenis/Ruangan/Bangunan Luas Keterangan
(Buah)
Ruang Kepala
1. Sekolah 1 6x8M
2. Ruang Administrasi/TU* 1 4 x 15 M
3. Ruang Guru 1 9x8M
4. Ruang BP/BK - -
5. Ruang Belajar/Teori 16 529,7 M2
Ruang
6. Laboratorium Fisika
- -
Ruang
Laboratoriu
7. m Biologi 1 45,06 M2
8. Ruang Laboratorium KiIPA - -
9. Ruang Laboratorium Bahasa - --
10. Ruang Komputer 1 45,06 M2
11. Ruang Keterampilan - -
12. Ruangan Kesenian - -
13. Ruang Perpustakaan 1 8 x 8 M2
14. Ruang UKS - -
15. Ruang Serba Guna - -
16. Ruang OSIS 1 2 x 8 M2
17. Mushallah/Ruang Ibadah - -
18. Kantin 4 42 M2
19. Lapangan Olahraga 1 162 M2
20. Ruang Tamu - -
21. Gudang 1 7 M2
22. Ruang Piket/Pos Jaga 1 2x3 M
23. Kamar WC 7 12 M2
a. Keadaan Kelas
Sekolah Madrasah Aliyah Negeri memiliki 16 ruang kelas dengan 2
program studi IPA dan IPS. Kelas X memiliki 4 kelas, 2 kelas dengan program
studi IPA dan 2 kelas dengan program studi IPS. Kelas XI memiliki 7 kelas, 4
kelas dengan program studi IPA dan 3 kelas dengan program studi IPS. Kelas
XII memiliki 5 kelas, 2 kelas dengan program studi IPA dan 3 kelas dengan
program studi IPS. Total keseluruhan kelas berdasarkan program studi adalah 8
5
kelas dengan program studi IPA dan 8 kelas dengan program studi IPS.
6
Tabel 1.3 Jumlah Siswa Berdasarkan Agama
Siswa
N Total
Agama
o
X XI XII
L P Total L P Total L P Total L P Total
1. Islam 70 71 141 101 137 238 73 101 174 244 309 553
2. Katolik
3. Protestan
4. Hindu
5. Budha
Sumber: Madrasah Aliyah Negeri Tarakan (2021)
7
174 terdiri dari 244 siswa laki-laki dan 309 siswa perempuan dengan total keseluruhan
siswa laki-laki dan perempuan adalah 553 siswa.
Siswa
Total
No. Kewarganegaraan
X XI XII
L P å L P å L P å L P å
7 55
1. WNI Asli 70 1 141 101 137 238 73 101 174 244 309 3
WNI
2. Keturunan
- Cina
- Arab
- India
3 WNA
- Malaysia
7 55
JUMLAH 70 1 141 101 137 238 73 101 174 244 309 3
Sumber: Madrasah Aliyah Negeri Tarakan (2021)
Siswa
Total
No. Keterangan
X XI XII
L P Å L P Å L P Å L P Å
1. Mutasi Keluar 3 - 3 - - - - - - 3 - 3
2. Mutasi Masuk - - - - - - - - - - - -
3. Berhenti/Putus Sekolah - - - - - - - - - - -
Jumlah 3 - 3 - - - - - - 3 - 3
Sumber: Madrasah Aliyah Negeri Tarakan (2021)
8
g. Data Keadaan Guru
Data guru sebagai pendidik. Terdapat 41 guru yang menjadi tenaga
pengajar di Madrasah Aliyah Negeri Tarakan meliputi Pegawai PNS dan honor
sekolah. Total 12 guru berjenis kelamin laki-laki dan 29 guru berjenis kelamin
perempuan dengan jam kerja yang berbeda-beda sesuai jabatan maupun guru bidang
studi.
9
Biologi, PMR, LM.
15. Nely Shorianingsih, S.Pd P IV/a PNS 36
Biologi, Wali Kelas
Biologi, Ka.Lab.IPA,
16. Warsini, S.Pd P IV/a PNS 36
Pemb. Rohis Putri
Penjas Orkes, Pemb.
17. Drs. Abdul Malik L IV/a PNS 26
Takraw, Wali Kelas
B.Indonesia,
24, 2,
18. Andi Ferial, S.Pd P III/b PNS Pemb.Mading, Wali
6
Kelas
B.Indonesia, Wali
19. Hj. Nurul Hayati, S.Pd P III/b PNS 24, 6
Kelas
Bhs.Inggris, Pemb.
20. Suriati Jamaluddin, S.S P III/a PNS OSIS, Wali Kelas, LM. 30
Bhs.Inggris
Honor Seni Prakarya, Pemb.
21. Sri Supadmi, A.Md P - 26
Sekolah Adiwiyata
22. Sitti Hasnah, S.Ag P Honor Akidah Akhlak 8
-
Sekolah
Honor Seni Budaya, SKI,
23. Sulang, S.Ag P - 29
Sekolah P.Seni, Piket
Honor Ekonomi, Sejarah, Wali
24. Hasmah, S.Pd P - 26
Sekolah Kelas
25. Sisilia Damayanti, S.S P Honor Geografi 12
-
Sekolah
Honor Mateatika peminatan, 24, 1,
26. Pipit Tarakanita, S.Pd P -
Sekolah piket, UKS 6
Penjas, Pemb.Voli,
27. Adli Fitrian, S.Pd L Honor Wali Kelas, 36
-
Sekolah
Pemb.Pramuka
Honor Penjas, Pemb.Futsal,
28. Yudi Saputra, S.Pd L - 9
Sekolah Sepak Bola
Honor Prakarya, Wali Kelas,
29. M. Novi A, S.Pd L - 43
Sekolah Olim Fisika
Honor Bhs.Indonesia, Sejarah
30. Rosnawati, S.Pd P - 16, 6
Sekolah Peminatan
Honor LM. Geografi, Sejarah
31. Fatmawati Razak, S.E P - 22
Sekolah Wajib
32. Hera Hestyana, S.Pd P Honor KiIPA, OSN KiIPA 14, 2
-
Sekolah
Honor Matematika Wajib,
33. Hardani, S.Pd L - 24, 1
Sekolah Piket
Honor KiIPA, Sejarah, Piket,
34. Nida Haerani, S.Pd P - 29
Sekolah Wali Kelas
35. Novi Nuriyatul Islamy, S.Pd P - Honor Bhs.Arab, Sejarah, 23
10
Sekolah Piket
36. Salmawati, M.Pd P Honor Sosiologi, piket 30, 1
-
Sekolah
Honor Matematika Wajib,
37. Dewi Andriani, S.Pd P - 45
Sekolah Piket, Wali Kelas, KIR
Honor Geografi, OSN
38. Fitriani, S.Pd,Gr P - 18, 2
Sekolah Geografi
39. Rikawati, M.Pd P Honor BK, Pemb. Pix R, Piket 11
-
Sekolah
Honor Bimbingan dan
40. Rita Heriyanti, S.Pd P - 8, 1
Sekolah Konseling, Piket
LM.Bhs.Inggris,
41. Siti Hadijah, S.Pd P Honor Sejarah Peminatan, 33
-
Sekolah
Piket
Sumber: Madrasah Aliyah Negeri Tarakan (2021)
h. Data Keadaan Pegawai
Terdapat 15 pegawai yang menjadi tenaga pengajar di Madrasah Aliyah Negeri
Tarakan meliputi Pegawai PNS dan honor sekolah yang menjalankan tugasnya
masing-masing sesuai dengan jabatan yang dimiliki.
Tabel 1.8 Data Keadaan Pegawai
Gol/
Status Pendidikan
No. Nama Pegawai L/P Ruan Jabatan
Pegawaian Terakhir
g
1. Abdurrahman, S.E L III/d PNS S1 Kepala Tata Usaha
2. Achmad Junaidi, S.E L III/a PNS S1 Bendahara
3. Abdul Rasyid, S.H L III/d PNS S1 Kepegawaian
4. Achmad Syam L II/a PNS MAN Pengelola BMN
Honor
5. Parman L - MAN Staf Tata Usaha
Sekolah
6. Asriani, S.Kom P - Honor S1 Staf Tata Usaha
Sekolah
7. Sam Hogu, S.Kom L - Honor S1 Staf Tata Usaha
Sekolah
8. Pudjiana P - Honor MAN Petugas Perpustakaan
Sekolah
9. Nuraini, S.Kom P - Honor S1 Staf Tata Usaha
Sekolah
10. Diana Afriani, S.Kom P - Honor S1 Staf Tata Usaha
Sekolah
11. Samsul L - Honor SMP Cleaning Service
Sekolah
12. Umi Kholifah P - Honor SMAN Cleaning Service
Sekolah
13. Toni Eko Wijaya L - Honor MAN Security
11
Sekolah
14. Partono L - Honor SMA Security
Sekolah
15. Suharno L - Honor SMA Cleaning Service
Sekolah
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif guna
memperoleh hasil prestasi belajar siswa yang maksimal dalam akademik,
12
seni dan olahraga serta mengembangkan keterampilan teknologi yang tepat
guna
3) Menumbuh kembangkan kemampuan komunikasi siswa dalam
pengguasaan berbahasa Arab dan Inggris sesuai jenjangnya
4) Menerapkan managemen partisipasif dengan melibatkan peran serta warga
Madrasah dan Stake Holder
5) Meningkatkan kualitas pelayanan ketatausahaan Madrasah, Perpustakaan
dan laboratorium
c. Tujuan
a) Peningkatkan kualitas penyelenggara kegiatan belajar mengajar
b) Pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan secara efektif guna memperoleh
hasil prestasi belajar siswa yang maksimal dalam akademik, seni dan olahraga
serta mengembangkan keterampilan teknologi yang tepat guna
c) Penumbuh kembangan kemampuan komunikasi siswa dalam penguasaan
Bahasa Arab dan Inggris sesuai jenjangnya
d) Peningkatan kualitas pelayanan ketatausahaan Madrasah, perpustakaan dan
laboratorium
4) Tata Tertib
a. Siswa
1.) Seragam
a.) Bagi Putra
(1.) Memakai seragam dengan memasukkan baju, kecuali baju batik, almamater
dan baju muslim
(2.)Pakaian seragam yang digunakan siswa/siswi sesuai dengan hari efektif
sekolah sebagai berikut:
(a.) Senin dan Selasa:
1. Memakai baju putih lengkap dengan atribut madrasah
2. Memakai celana abu-abu, sepatu hitam, dan kaos kaki putih
3. Memakai topi dan dasi (saat upacara)
(b.)Rabu:
1. Memakai baju almamater dengan atribut madrasah
13
2. Memakai celana hitam
3. Memakai sepatu hitam dan kaos kaki hitam
(c.) Kamis:
1. Memakai baju batik
2. Memakai celana putih
3. Memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih
(d.)Jumat:
1. Memakai baju olah raga/muslim (menyesuaikan)
2. Memakai sepatu dan kaos kaki bebas
(e.) Sabtu:
1. Memakai baju pramuka
2. Memakai celana pramuka
3. Memakai sepatu hitam dan kaos kaki hitam
b.) Bagi Putri
(1.)Pakaian seragam yang digunakan siswa/siswi sesuai dengan hari efektif
sekolah sebagai berikut:
(a.) Senin dan Selasa:
1. Memakai baju putih lengkap dengan atribut madrasah
2. Memakai rok abu-abu bukan span dan jilbab abu-abu (memakai
ciput)
3. Memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih
(b.)Rabu:
1. Memakai baju almamater dengan atribut madrasah
2. Memakai rok hitam bukan span dan jilbab warna hitam (memakai
ciput)
3. Memakai sepatu hitam dan kaos kaki hitam
(c.) Kamis:
1. Memakai baju batik
2. Memakai rok putih bukan span dan jilbab warna putih (memakai
ciput)
14
3. Memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih
(d.)Jumat:
1. Memakai baju olah raga (baju tidak dimasukkan bagi putri)/muslim
(menyesuaikan)
2. Memakai sepatu dan kaos kaki bebas
3. Jilbab warna hitam (memakai ciput)
(e.) Sabtu:
1. Memakai baju pramuka
2. Memakai rok pramuka bukan span dan jilbab warna coklat (memakai
ciput)
3. Memakai sepatu hitam dan kaos kaki hitam
2.) Perilaku
a.) Datang dan pulang sesuai dengan waktu yang ditentukan (mengikuti
jam uang ada disekolah)
b.) Lewat jam 07:25 siswa dipulangkan
c.) Tidak memakai aksesoris berupa kalung, gelang, anting (putra)
d.) Tidak memakai perhiasan berlebihan (putri)
e.) Tidak memanjangkan kuku (putra dan putri)
f.) Tidak memakai cat kuku (kuteks) bagi putri dan putra
g.) Tidak membawa dan menggunakan alat makeup (putri)
h.) Rambut pendek proporsional (pendek rapi) bagi putra
i.) Menjaga adab perilaku terhadap guru, teman dan seluruh warga MAN
Tarakan
j.) Tidak boleh membawa hp yang beraplikasi OS (Android, IPhone dan
sejenisnya)
k.) Tidak membawa rokok dan merokok di sekolah maupun di lingkungan
sekitar sekolah dengan menggunakan atribut sekolah
l.) Tidak melakukan tindakan kriminal dilingkungan sekolah, berupa:
(1.) Berkelahi
(2.) Membawa sajam
15
(3.) Menggunakan obat terlarang (narkotika) dan minum-minuman
keras
(4.) Mengambil barang milik orang lain (mencuri)
(5.) Merusak fasilitas sekolah
(6.) Berpacaran dilingkungan sekolah
(7.) Melakukan perbuatan asusila
(8.) Bolos sekolah
(9.) Kehadiran tidak boleh kurang dari 80% (24 alpa atau tanpa
keterangan dalam setahun
(10.) Orang tua menyampaikan kepada pihak sekolah bila anaknya
sakit atau izin
Apabila siswa/siswi tidak mematuhi tata tertib seperti yang sudah ditentukan
diatas maka siap menerima sanksi sesuai dengan mekanisme yang berlaku di
MAN Tarakan:
a.) Panggilan orang tua
b.) Teguran tertulis (surat perjanjian)
c.) Skorsing
d.) Pengembalian siswa kepada orang tua
16
B. Penyusunan Program dan Rancangan Kegiatan PLP
PLP adalah titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati
dan dialami oleh mahasiswa di bangku kuliah. PLP merupakan ajang pelatihan untuk
menerapkan berbagai pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan dalam rangka
pembentukan guru yang profesional. Dengan demikian PLP adalah suatu program yang
mensyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar
sebelumnya ke dalam pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan
jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
Kegiatan PLP ini diarahkan dalam bentuk : pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing,
dan pelatihan mandiri. Semua kegiatan ini harus terjadwal secara sistematis, di bawah
bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong.
Dipandang dari sudut kurikulum, PLP adalah suatu program mata kuliah proses
pembelajaran yang menjadi persyaratan dalam pendidikan prajabatan guru. PLP
dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki atau menguasai
kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga setelah mahasiswa tersebut
menjadi guru, dapat mengemban tugas dan tanggung jawabnya secara profesional.
Dibandingkan dengan pelatihan prajabatan pada lembaga pelatihan lainnya, PLP
hampir sama dengan pelatihan kerja. Kesamaannya, yaitu mempersiapkan para calon
pengemban tugas agar mampu melaksanakan tugas-tugas rutin, dan peka terhadap
kemungkinan dan kekurangannya. Dipandang dari isi, PLP adalah seperangkat
komponen pelatihan prajabatan guru yang berlangsung dalam siklus teori-Pengalaman
secara berlapis dan berulang pada setiap langkah yang dipersyaratkan dalam program
pelatihan tersebut. Setiap langkah dalam komponen pelatihan itu selalu mengacu pada
teori yang telah dipelajari menuju kepada Pengalaman pelaksanaan tugas. Selanjutnya
teori dapat dibenarkan, diperbaiki ataun ditolak berdasarkan efektivitas dan
ketepatannya dalm Pengalaman dan kondisi tertentu.
17
1. Sosialisasi dan koordinasi
Melakukan observasi dengan tujuan mempelajari, mengamati, atau melihat
secara langsung proses belajar mengajar yang dilakukan guru BK didalam kelas.
Hasil observasi membantu mahasiswa untuk mengetahui proses dan situasi
pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri Tarakan, mengetahui kemampuan peserta
didik dalam pembelajaran, mengetahui metode dan media yang digunakan guru
dalam belajar mengajar, mengetahui sarana dan prasarana serta fasilitas yang dapat
digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran, dan mengetahui perilaku peserta
didik didalam dan diluar kelas. Hal ini ditujukan agar mahasiswa dapat pengalaman
dan pengetahuan serta bekal yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar dan
mengajar didalam kelas, sehingga dapat mengambil sikap yang tepat saat
pembelajaran dikelas.
2. Perangkat pembelajaran
Setelah mengikuti Pengalamanum bimbingan dan konseling diharapkan
mahasiswa dapat mengembangkan dan mengintegrasikan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam pengembangan program bimbingan dan konseling, melaksanakan
program secara terbimbing, dan mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan program.
Serta dalam pembuatan RPL, dan berbagai layanan yang di tugaskan oleh panitia PLP
BK seperti , melaksanakan klasikal sebanyak tiga kali tatap muka, melaksanakan
bimbingan kelompok tiga kali tatap muka, bimbingan konseling individual tiga kali.
Semua harus terlaksana sebelum melaksanakan pelajaran.
18
kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh mahasiswa PLP. Bertujuan agar
mahasiswa PLP mengetahui kelebihan dan kekurangan nya selama kegaitan belajar
mengajar. Evaluasi yang dilakukan juga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam mengajar agar kegiatan pembelajaran dapt berjalan dengan lebih baik dan
efektif.
C. Tujuan
Setelah mengikuti program PLP di sekolah, mahasiswa BK diharapkan mampu:
19
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, PROGRAM PLP-BK,
A. Persiapan
Pengalaman atau latihan mengajar yang dilakukan mahasiswa PLP adalah
memPengalamankan secara langsung mengajar di kelas sesuai dengan petunjuk dan
mengikuti kurikulum serta rencana pembelajaran pada saat pertemuan yang telah
ditentukan. Sebelum mengajar, calon guru terlebih dahulu mempersiapkan seperangkat
alat pembelajaran. Semua ini harus dilaksanakan layaknya seperti guru-guru yang akan
mengajar siswa di kelas. Berikut ini adalah tahapan mengajar terbimbing yang dilakukan:
1. Pendahuluan
a. Mengontrol keadaan kelas, penulis melihat apakah peserta didik siap secara fisik dan
mental untuk menerima pembelajaran. Misalnya, melihat apakah semua sarana dan
prasarana kelas sudah memadai dan siap untuk digunakan serta melihat apakah peserta
didik siap belajar.
b. Persiapan kelas, penulis melakukan persiapan kelas dengan mengucapkan salam dan
berdoa bersama peserta didik.
c. Mengadakan apresiasi dan motivasi peserta diidk tentang potensi dirinya serta
pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari.
d. Penyajian materi atau kegiatan inti pembelajaran.
20
3. Penutup pembelajaran
Setelah pembelajaran inti, penulis menutup kegiatan pembelajaran dengan
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Mengadakan tes/kuis
b. Bersama peserta didik membuat kesimpulan
c. Mengadakan refleksi
d. Berdoa
e. Mengucapkan salam
A. Pelaksanaan PLP
Pelaksanaan latihan mengajar sangat diharapkan dapat memenuhi
kompetensi guru serta pengajaran yang baik sesuai yang tercantum dalam Alat
Penilaian Kemampuan Guru (APKG) dan tentu saja harus sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun. Kecuali adanya faktor-faktor yang
menyebabkan pembelajaran tidak sesuai rencana, yang karenanya seorang calon
guru yang akan menjadi guru harus terbiasa mengendalikan situasi dalam kelas.
Kegiatan yang dilakukan di dalam kelas dibagi menjadi tiga tahapan.
Tahapan pertama adalah pre-activity atau kegiatan awal dalam pembelajaran. Di
sini seorang guru mencoba untuk memotivasi siswa dalam belajar dan mencoba
mengaktifkan perhatian dan pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang
akan diajarkan. Kegaiatan ini bisa dilakukan dengan kegiatan tanya jawab yang
memancing pengetahuan dasar siswa, bisa juga dengan menunjukkan suatu
gambar yang menarik yang berhubungan dengan materi, ataupun
mendemonstrasikan suatu kegiatan yang mana kesemua hal ini adalah untuk
membimbing siswa menuju materi yang akan diajarkan. Pada tahap pertama
atau awal ini, mahasiswa PLP memulai kegiatan dengan memberi salam dan
berdoa, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa untuk siap belajar,
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan topik yang akan
disampaikan kepada peserta didik.
Tahapan kedua adalah while-activity atau kegiatan inti pembelajaran,
setelah guru memberi siswa pemanasan di kegiatan awal, guru kemudian
21
membawa siswa pada kegiatan inti yaitu penyampaian materi pembelajaran.
Di dalam menyampaikan materi guru hendaknya melakukannya dengan
sistematais, sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan memberi banyak
contoh-contoh yang bisa ia temui maupun lakukan. Penjelasan hendaknya
jelas dan tidak membingungkan siswa. Setelah memberikan penjelasan yang
memadai, kegiatan selanjutnya adalah pemberian latihan untuk menilai sejauh
mana siswa telah memahami pelajaran yang kemudian didiskusikan agar
seluruh kelas mengerti.
Tahap terakhir atau post-activity adalah kegiatan akhir pembelajaran.
Pada tahap ini, guru mengajak siswa untuk kembali menyimpulkan apa yang
mereka pelajari hari ini, dan membimbing siswa untuk mengetahui poin-poin
penting yang ada dalam materi tersebut. Selanjutnya guru dapat memberikan
evaluasi individu maupun pekerjaan rumah untuk melihat pencapaian siswa
berikutnya dan menganalisa bagian-bagian yang mungkin perlu diremidial
atau dijelaskan ulang.
Sebelum ataupun setelah praktek mengajar guru pamong memberikan
bimbingan dan masukan serta berdiskusi dengan mahasiswa tentang
kegiatan belajar mengajar sehingga pratik mengajar yang selanjutnya
dapat ditingkatkan agar lebih baik.
22
pimpinan sekolah; (2) assessment kebutuhan atau masalah siswa, yang
menyangkut karakteristik siswa, seperti aspek-aspek fisik (kesehatan
dan keberfungsiannya), kecerdasan, sikap dan kebiasaan belajar, minat
– minatnya (pekerjaan, jurusan, olahraga, seni dan keagamaan),
masalah – masalah yang dialami, kepribadian, atau tugas – tugas
perkembangannya.
2. Penyusunan Program
Setiap mahasiswa PLP harus menyusun program PLP sebagai acuam dalam
melaksanakan kegiatan PLP selama satu semester. Program PLP disusun berdasarkan
kebutuhan peserta didik ( hasil need assessment ) yang diperoleh melalui aplikasi
instrumentasi. Struktur program pelayanan bimbingan konseling mencakup, aspek-
aspek berikut :
a. Rasional, yaitu dasar pemikiran tentang urgensi bimbingan dan konseling dalam
keseluruhan program sekolah. Ini dapat menyangkut konsep dasar yang
digunakan, kaitan bimbingan dan konseling dengan pembelajaran, dampak
perkembangan IPTEK dan sosial budaya terhadap gaya hidup masyarakat
( termasuk para siswa ), dan hal-hal lain yang diangap relevan.
b. Visi dan misi, yaitu menuliskan visi dan misi bimbingan dan konseling dari
sekolah yang akan menjadi dasar dan arah dalam pelayanan bimbingan dan
23
konseling yang akan dilakukan selama PLP.
c. Deskripsi kebutuhan, ini dapat dibuat dalam dua bentuk. Pertama, bentuk
rumusan tugas-tugas perkembangan, yakni standar kompetensi kemandirian.
Kedua, berbentuk daftar permasalhan dan kebutuhan pelayanan pelayanan
bimbingan dan konseling yang diidentifikasi berdasarkan hasil assessment
kebutuhan.
d. Tujuan, yaitu tujuan umum yang ditargetkan akan dicapai melalui pelayanan
bimbingan dan konseling selama masa PLP berlangsung
e. Komponen program, yaitu komponen program dan aktivitas pelayanan yang
akan dilakukan selama masa PLP, ini mencakup (1) komponen pelayanan dasar
(2) komponen pelayanan responsif, (3) komponen perencanaan individual, dan
(4) komponen dukungan sistem (manajemen)
f. Rencana operasional (action plan), di perlukan untuk menjamin peluncuran
program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Rencana kegiatan adalah uraian detail dari program yang menggambarkan
struktur isi program, baik kegiatan di sekolah ataupun diluar sekolah, untuk
memfasilitasi peserta didik mencapai tugas perkembangan atau kompotensi
tertentu.
g. Pengembangan rencana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (RPBK) atau
sering disebut pula dengan satuan layanan (SATLAN) untuk setiap bentuk
layanan yang akan dilakukan.
h. Evaluasi , yaitu bentuk prosedur dan instrumentasi yang akan digunakan dalam
pelaksanaan evaluasi baik untuk menilai keberhasilan layanan yang diberikan
bimbingan dan konseling selama masa PLP-BK maupun untuk menilai
keberhasilan program secara menyeluruh.
i. Anggaran, yaitu perkiraan anggaran yang diperlukan untuk mendukung
implementasi program PLP-BK telah disusun yang dinyatakan secara cermat,
rasional dan realistik.
C. Kekuatan BK di sekolah
24
Salah satu yang menjadi kekuatan BK di MAN Tarakan adalah adanya
jam pelayanan klasikal pada kelas X, XI, dan XII hal ini memberikan
keuntungan bagi guru BK agar dapat berinteraksi dengan siswa dan
memberikan informasi baru bagi siswa terkait permasalahan yang mereka
hadapi saat ini serta pemberian motivasi bagi siswa XII. Guru bimbingan dan
konseling sangat berbeda dengan guru mata pelajaran karena guru bimbingan
dan konseling tidak memberikan materi pelajaran melainkan layanan yang
berguna untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dan
membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. Serta
kekuatan yang membantu guru bimbingan dan konseling yaitu adanya ruangan
khusus untuk melaksanakan konseling. Dalam bimbingan dan konseling di
MAN Tarakan memiliki satu rungan BK yang dimana tempat konseling dalam
ruangan tersebut.
D. Kelemahan BK di Sekolah
Adapun kelemahan BK di MAN Tarakan, yaitu masih ada peserta didik
yang belum memiliki kesadaran untuk datang ke ruang BK karena anggapan
siswa, yang datang ke ruang BK hanya siswa yang melakukan kesalahan di
sekolah. Serta masih ada beberapa siswa yang menganggap materi layanan
bimbingan klasikal tidak perlu dan tidak adanya penilaian dari mata pelajaran
BK yang membuat peserta didik kurang tertarik dari layanan tersebut. Bahkan
siswa kelas XII saat ini kurangnya berpatisipasi untuk datang ke ruangan bk
menanyakan karir selanjutnya. Kelas XII ini kebanyakan santainya dari pada
serius.
25
menganalisis dan kemudian tindak lanjut dari layanan yang diberikan.
Dari hasil identifikasi kebutuhan dan masalah siswa kemudian
Pengalamanan merancang sebuah action plan (rencana kegiatan), setelah itu
mahasiswa PLP menyusun sebuah program tahunan dan program semester
dengan acuan dari action plan (rencana kegiatan) dan melihat dari aspek
kebutuhan siswa (AKPD) yang terbaru. Tugas perkembangan peserta didik
yang telah teridentifikasi masalah maka perlu di tindak lanjuti dengan
melakukan layanan dalam bimbingan dan konseling sesuai standari kompetensi
yang ada. Dalam layanan bimbingan dan konseling, standar kompetensi
tersebut dikenal dengan nama Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik
(SKKPD).
26
bekerja sama dengan guru pamong. Dalam hal ini bimbingan kelompok dilaksanakan saat
jam mengajar dengan membagi kelas menjadi dua kelompok. Dimana kelompok pertama
dipegang oleh guru pamong dan kelompok kedua dipegang oleh penulis.
3) Layanan Konseling Individual
Layanan konseling Individual dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa serta
dilakukan dalam ruangan konseling sendiri yang hanya didalamnya ada konselor dan
konseli. Layanan ini dilakukan oleh siswa asuh Pengalamanan sendiri yang dilakukan
dengan melihat hasil AKPD yang telah ada.
27
F. Dukungan dan Hambatan Pelaksanaan PLP-BK
a. Dukungan Pelaksanaan PLP-BK
Dukungan dalam kegiatan ini yaitu semangat siswa dalam
mengikuti layanan yang diberikan. Kegiatan yang diberikan oleh mahasiswa
PLP mendapatkan respon positif dari siswa terutama dalam layanan
kelompok (konseling kelompok dan bimbingan kelompok). Hal ini membuat
kegiatan berjalan dengan lancar karena keaktivan dari anggota yang
mengikutinya.
Fasilitas yang ada pun sebagai sarana penunjang dalam proses
pemberian layanan. Fasilitas yang dimiliki Bimbingan dan Konseling sangat
memudahkan guru BK dalam melaksanakan layanan untuk siswa. Serta
adanya jam pemberian layanan yang memudahakan interaksi guru BK
dalam melihat perkembangan peserta didiknya.
28
kurang memiliki waktu untuk berdiskusi.
G. Analisis Hasil
Program PLP dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
oleh pihak UPT PLP yakni 16 September 2021 sampai dengan 28
Desember2021. Selama pelaksanaan program ini dapat dikatakan berjalan
dengan baik dan sesuai dengan yang telah di programkan.
Selama Pengalaman mengajar, mahasiswa PLP tidak mendapat kesulitan
yang berarti. Peserta didik, guru pembimbing, dosen pembimbing dan seluruh
warga sekolah Madrasah Aliyah Negeri Tarakan sangat membantu dalam
menjalankan program PLP ini. Beberapa sarana dan prasarana juga sangat
membantu dalam menunjang kegiatan Pengalaman mengajar.
29
baik dan lancar, serta seluruh karyawan di Madrasah Aliyah Negeri Tarakan yang
telah membantu dalam melaksanakan program PLP.
2. Faktor Penghambat
Selama pelaksanaan program PLP berlangsung, selain dari faktor yang
mendukung kelancaran program PLP, mahasiswa juga mengalami beberapa hambatan,
yakni beberapa siswa yang pasif dan kurangnya alat mengajar seperti LCD. Dan
adapun kelas dimana siswanya tidak ada di tempat saat jam pelajaran BK, hanya ada
empat siswa saja yang berada dalam kelas saat jam pelajaran berlangsung.
3. Upaya Dalam Mengatasi Hambatan
Maka dengan ini upaya yang dilakukan mahasiswa PLP dalam mengatasi
hambatan tersebut adalah dengan membuat media dan alat pembelajaran sesuai dengan
materi atau topik yang diajarkan dan menggunakan metode pembelajaran yang
komunikatif dan menyenangkan sehingga peserta didik termotivasi dalam
berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung didalam kelas. Dan adapun tanggapan
dari siswa kelas cowo yang menginginkan kelasnya digabungkan dengan kelas siswa
wanita agar kegiatan belajar pembelajaran semakin semangat, ini curhatan siswa laki-
laki.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program Pengalaman Lapangan Persekolahan (PLP) adalah suatu program mata
kuliah yang harus ditempuh oleh seorang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yang dilaksanakan langsung di sekolah yang telah ditunjuk oleh pihak
Universitas Borneo Tarakan. Program ini juga merupakan ajang pelatihan bagi
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai calon guru untuk
30
menerapkan berbagai pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan berlangsung di
kampus yang sekaligus dapat berfungsi sebagai wadah pembentukan guru yang
professional.
Sesuai dengan pengalaman mahasiswa selama melakukan Pengalaman Lapangan
Persekolahan (PLP) di Madrasah Aliyah Negeri Tarakan selama kurang lebih 3 bulan,
mulai dari pendaftaran hingga tersusunnya laporan ini, pelaksanaan PLP berlangsung
dengan baik. Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa PLP
mengalami kendala dan masalah dalam pelasksanaan PLP. Namun karena adanya
kerjasama dan komunikasi yang baik antara mahasiswa, guru pamong, pihak sekolah,
dosen pembimbing, UPT PLP, dan Universitas Borneo Tarakan (UBT) sehingga kendala
serta masalah tersebut dapat teratasi. Maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan
pelaksanaan PLP pada tahun ini telah terlaksana dengan baik.
B. Saran
1) Untuk Sekolah
a. Diharapkan untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana sekolah
b. Selalu membuka komunikasi dengan mahasiswa
c. Memberi masukan dan kritikan yang membangun bagi mahasiswa yang
kurang baik disekolah baik ketika mengajar maupun non mengajar
d. Diharapkan untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan dari
mahasiswa PLP yang melakukan Pengalaman PLP di Madrasah Aliyah
Negeri Tarakan
e. Hubungan yang terjalin antara pihak sekolah dan pihak Universitas Borneo
Tarakan lebih ditingkatkan dengan saling memberi masukan antara kedua
belah pihak.
2) Untuk Mahasiswa
a. Mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan program PLP
disekolah
b. Menjalin hubungan baik dengan siapa saja dan dapat menempatkan diri
dengan baik seperti bersikap, bertutur kata, dan berperilaku ketika berada dil
31
ingkungan sekolah
c. Mempersiapkan dengan sebaik mungkin materi, media, metode yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran dan berusaha sebaik mungkin untuk
meminimalkan kesalahan ketika mengajar dikelas
DAFTAR PUSTAKA
UPT PLP 2021. Edisi Revisi. Panitia Pengenalan Lapangan Persekolaha (PLP) Tahun
Akademik 2021/2021. FKIP Universitas Borneo Tarakan.
32
LAMPIRAN
Dalam laporan PLP Prodi BK, anda diwajibkan melampirkan beberapa tagihan dibawah ini;
1. Jurnal Harian
2. Program BK
3. Instrumen Need Asessment dan Tabulasi
4. Denah sekolah
5. Struktur Organisasi BK
6. Daftar Hadir Kelas Binaan
7. Laporan Konseling Individu/kelompok
33
8. Kumpulan RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan)
9. Media Layanan BK yang digunakan/dibuat
10. Dokumentasi (cantumkan identitas gambarnya)
34
2 Kamis , 17 07.08-7.15 Menunggu kedatangan Terlaksana
September 2021 guru pamong
35
September 2021 pamong
12 Selasa , 29 IZIN
September 2021
13 Rabu , 30 09.35-10.15 Mengajar kelas XI IPA 4 Terlaksana
September 2021
36
November 2021 Mengajar kelas XI IPS 3
12.40-13.20 Terlaksana
18 Selasa , 05 08.35-09.15 Mengajar kelas XI IPS 2 Terlaksana
November 2021
11.35-12.15 Mengajar kelas XI IPA 1 Terlaksana
19 Rabu , 06 09.35-10.15 Mengajar kelas XI IPA 4 Terlaksana
November 2021
Mengajar kelas X IPA 1
11.35-12.15 Terlaksana
20 Kamis, 07 07.15-08.00 Diskusi bersama guru Terlaksana
November 2021 pamong
10.00-selesai Bimbingan assessment Terlaksana
Mengajar kelas XI IPS 1
14.40-15.20 Terlaksana
21 Jumat , 08 07.15-selesai Piket Terlaksana
November 2021
Bimbingan melaksanakan
09.00 – 11.00 Terlaksana
bimbingan kelompok
37
28 Sabtu , 16 08.35 – 09.15 Mengajar kelas XI IPA 3 Terlaksana
November 2021
09.00- 11.00 Melaksanakan bimbingan Terlaksana
kelompok
38
12.40 – 13.20 Mengajar kelas XI IPA 1 Terlaksana
37 Rabu, 27 09.35 – 10.15 Mengajar kelas XI IPA 4 Terlaksana
November 2021
11.35 – 12. 15 Mengajar kelas X IPA 1 Terlaksana
39
47 Senin, 09 07.30 – 09.00 Mengawas Ujian Terlaksana
Desember 2021
09.30 – 11. 00 Mengawas Ujian Terlaksana
40
10.00 – 14.30 Rapat bersama guru Terlaksana
membahas hasil nilai
akhir siswa untuk raport
57 Jumat, 20 Izin Sakit Izin Sakit
Desember 2021
41
09.30 – Membantu teman PLP Terlaksana
selesai biologi ujian di kelas XI
IPS 1
66 Jumat, 10 Izin sakit Izin sakit
Desember2021
Mengetahui,
42
Guru BK Pamong Pengalamanan,
Novrianto Hermawan
Adi Suryanto, S.pd
NPM. 1840606082
Keterangan: Jurnal harian merupakan rekap setiap kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pengalamanan, baik
kegiatan yang telah direncanakan dan ditulis maupun kegiatan yang dilaksanakan tanpa direncanakan terlebih
dahulu. Di dalam jurnal harian, minimal tercantum;
a. Hari/ tanggal : hari/ tanggal pelaksanaan kegiatan
b. Waktu : pukul berapa aktivitas dilaksanakan
c. Kegiatan : kegiatan yang telah dilaksanakan
Catatan : catatan-catatan tertentu yang dipandang perlu, misalnya Rencana follow-up dari kegiatan yang telah
dilaksanakan
Lampiran 2 , Program BK (prota dan prosem)
Juli Agustus September Oktober Novemper Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
Komponen
Bulan
Dan Keg Layanan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PERSIAPAN
Pembagian tugas guru bimbingan dan
1
konseling/konselor X X
2 Assesmen kebutuhan (Sosiometri) X
Menyusun program bimbingan dan
3
konseling X
Konsultasi program bimbingan dan
4
konseling X X
5 Pengadaan sarana / prasarana BK X
PELAKSANAAN
LAYANAN DASAR
1 Layanan Orientasi X X
2 Bimbingan Klasikal X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
3 Bimbingan Kelompok
4 Pengembangan Media BK
Libur Semester 2 / KenaikanKelas
Ulangan Akhir Semester 1
UlanganTengahSemester 1
UlanganTengahSemester 1
Kelas meting/Remidi
5 Papan Bimbingan
Ulangan Akhir Semester 2
Libur Semester 1
Kelas meting/Remidi
6 Leaflet
LAYANAN RESPONSIF
1 Konseling Individual disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
2 Konseling Kelompok disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
3 Alih Tangan Kasus disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
4 Konsultasi disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
5 Bimbingan Teman Sebaya disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
6 Konferensi Kasus disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
7 Konseling Melalui elektrik disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
PEMINATAN & P. INDIVIDUAL
1 Bimbingan Klasikal disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
2 Konseling Individual disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
3 Konseling Kelompok disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
4 Bimbingan kelas besar disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
5 Bimbingan Kelompok disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
6 Konsultasi disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan
8 Career day 43 X X
DUKUNGAN SISTEM
1 Pengembangan Jejaring
2 Kegiatan Manajemen X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
3 Pengembangan staf X
6 Pengembangan Profesi Konselor
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
1 Evaluasi Proses X X X X X X X X X X
2 Evaluasi Hasil X X X X X X X X X X
3 Supervisi X
4 Pembuatan Laporan X X X X X X X X X X
Program semester
Jenis Bidang
No Kegiatan/Layanan Bimbingan Fungsi BK Tujuan Sasara Waktu
P S B K n
A PERSIAPAN
1 Pembagian tugas Tercapainya efektivitas KLS XI Juli
guru bimbingan dan layanan bimbingan dan
konseling/konselor konseling
2 Assesmen kebutuhan Terungkapnya KLS XI Juli
(sosiometri) kebutuhan peserta
didik/konseli
3 Menyusun program Layanan bimbingan KLS XI Juli
bimbingan dan dan konseling lebih
konseling terarah dan tetap
sasaran
4 Konsultasi program Mendapat dukungan KLS XI Juli
bimbingan dan dari Kepala dan
konseling Komite Sekolah
5 Pengadaan sarana / Terpenuhinya KLS XI Juli
prasarana BK kebutuhan sarana yang
menunjang
keberhasilan layanan
BK
44
B LAYANAN BK
1 LAYANAN
DASAR
a. Layanan
Orientasi
Tata tertib sekolah √ Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI Jul
dapat memahami
pentingnya tata tertib
sekolah, dan mau
mematuhinya dalam
kehidupan sehari-hari
b. Layanan
Informasi/
Bimbingan Klasikal
Dahsyatnya Pemahaman Peserta didik/konseli
√ dapat menyadari
keutamaan
bersyukur nikmat dari pemberian- KLS XI Juli
Nya serta memiliki
sikap bersyukur
terhadap nikmat yang
telah diberikan oleh-
Nya
Berpikir dan Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI Juli
bersikap positif dapat memahami
√ pentingnya berpikir
dan bersikap positif
serta menerapkannya
dalam kehidupan
hingga menjadi pribadi
yang sukses
Kecerdasan emosi Peserta didik/konseli
Pemahaman KLS XI
dan pengendalian √ dapat memahami Agust
diri tentang kecerdasan
emosi dan
pengendalian diri serta
pelunya mentaati
norma dan peraturan
yang berlaku
Mekanisme Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI
√ dapat memahami akan Agust
pertahanan diri
pentingnya mekanisme
pertahanan diri serta
berbagai jenis atau
bentuk dari mekanisme
pertahanan diri yang
dapat dilakukan
45
Manajemen waktu Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI
√ dapat memahami Sept.
pentingnya manajemen
waktu serta mampu
menerapkan
manajemen waktu
tersebut dalam
kehidupan sehari-hari
Kesehatan Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI
√ dapat memahami Sept.
reproduksi remaja
tentang kesehatan
reproduksi ,
pentingnya merawat
organ atau alat
reproduksi yanag ada
pada pria dan wanita
serta menjaga prilaku
pelecehan seksual
Bahaya narkoba dan Pemahaman Peserta didik/konseli
√ memiliki pemahaman
dampaknya
tentang jenis dan
bentuk narkoba dengan
benar, dapat KLS XI
memahami dampak Okt
dari mengkonsumsi
narboka serta memiliki
perasaan positif untuk
mencegah dampak
negatif narboka
Jiwa Kepemimpinan Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI
√ dapat memahami apa Okt
yang disebut
pemimpin, dapat
mengenal fungsi dan
tugas kepemimpinan
serta gaya
kepemimpinan
Mental disorder dan √ Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI Nov
permasalahannya dapat memahami
tentang penyakit
mental (mental
disorder) serta tanda-
tandanya atau
gejalanya, dapat
menjadi individu yang
sehat secara rohani dan
46
jasmani
Dampak pacaran di Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI Nov
√
kalangan remaja memiliki pemahaman
akan pacaran dan
dampak negatif dari
pacaran sehingga dapat
memutuskan untuk
memfokuskan diri pada
tugas pokok pelajar
Kepekaan diri dan Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI
√ memiliki kepekaan diri Des
Sosial
dan sosial, dapat
memahami pentingnya
hidup bersosial serta
dapat berprilaku yang
bertanggung jawab
dalam masyarakat
c. Bimbingan
Kelompok
Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman
Pemahaman dan kesadaran bahwa
Bahaya Merokok dan menyontek adalah
KLS XI Agust
pencegahan perbuatan tidak baik
(tercela), memahami
penyebab dan dampak
dari perbuatan
√ √ menyontek serta
mampu untuk
menghindarinya
Pergaulan Bebas Pemahaman Peserta didik/konseli
√ memiliki budaya dan KLS XI Sept
dan
Pencegahan kebiasaan membuang
sampah pada
tempatnya
d. Papan Juli -
Bimbingan Des
e. Pengemb. Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI
Media BK √ √ √ √ memperoleh informasi Juli -
yang bermanfaat bagi Des
dirinya
f. Leafleat Pemahaman Peserta didik/konseli KLS XI
√ √ √ √
memperoleh informasi
melalui media cetak
3. LAYANAN
47
RESPONSIF
Pengentasa
1. Konseling Terbantunya peserta KLS XI Juli –
n
Individual didik dalam mengatasi Des
hambatan/memecahkan
masalah yang
dialaminya
Pencegahan
2. Konseling Terbantunya KLS XI Juli –
dan
Kelompok memecahkan masalah Des
Pengentasa
n peserta didik melalui
kelompok
3. Konsultasi Pemahaman Terbantunya KLS XI Juli –
dan memberikan informasi Des
pengentasan yang dibutuhkan oleh
peserta didik
Pengentasa
4. Konferensi Diperolehnya KLS XI Juli –
n
Kasus kesepakatan bersama Des
mengenai masalah
peserta didik
Pengentasa
5. Advokasi Terentaskannya KLS XI Juli –
n
masalah konseli yang Des
terkait dengan pihak
lain agar hak-hak
konseli tetap
terlindungi
Pengentasa
6. Konseling Terselenggaranya KLS XI Juli –
n
Elektronik layanan Bimbingan Des
dan Konseling yang
lebih efektif
7. Kotak masalah Pemahaman Tertampungnya KLS XI Juli –
dan masalah peserta Des
pengentasan didik/konseli yang
introvert
PEMINATAN Pemahaman Terentaskannya
DAN PERENC. dan masalah konseli yang
INVIDIVUAL pengentasan terkait dengan
pemilihan jurusan dan
rencana karir masa
depan
DUKUNGAN
SISTEM
a. Melaksanakan dan Pengumpulan data dan
48
menindaklanjuti kebutuhan peserta
assesmen didik
b. Kunjungan rumah Mengetahui langsung
kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
melaporkan Pertanggungjawaban
program kinerja kepada kepala
bimbingan dan sekolah
konseling
d. Membuat evaluasi Penilaian ketercapaian
program layanan
bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan
Bukti fisik pelaksanaan
administrasi
bimbingan dan
bimbingan dan
konseling
konseling
f. Pengembangan
Pengembangan diri /
keprofesian
profesi
konselor
49
Lampiran 3, instrument need assessment dan tabulasi
50
51
52
Lampiran 4, Denah Sekolah
53
Sumber: Madrasah Aliyah Negeri Tarakan (2021)
Gambar 1.3 Denah Pagar
54
Lampiran 5 , Struktur Organisasi BK
55
56
Lampiran 6, Daftar Hadir Kelas Binaan
57
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI MIA 1
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
58
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI MIA 2
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
59
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI MIA 2
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
60
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas XI MIA 3
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
61
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI MIA 4
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
62
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI IIS 1
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
63
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI IIS 1
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
64
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI IIS 2
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
1 0025331080 ARDIANSYAH L
2 0036763439 ARYA DWI PANGGA L
3 0025317308 DENDY EKO RHUHANDITO L
4 0032872266 DODI ARA WARDANA L
5 0031497693 ERDIN KHALID SAPUTRA L
6 0020062692 GILAR HARRIS SATRIO L
7 0040320246 IKSAN L
8 0014856897 IRODAT MAULANA ZAILANI L
9 0025673560 JUNAID L
10 0026401698 KEVIN JUANDERSON L
11 0033316158 LUTHFI NUR IHSAN L
12 0025633719 MOAD AZLAN L
13 0031695209 MUHAMMAD AKMAL L
14 0025312610 MUHAMMAD ALFIAN NUR REZKY L
15 0037380487 MUHAMMAD SHOLEH ISWADI L
16 0031221568 MUHAMMAD YUSRIL L
17 0028140742 MUHAMMAD YUSUF IBRAHIM L
18 0025749771 NARWING L
19 0027419508 NUR FATWAH L
20 0031222199 NURIYANSYAH L
21 0006728659 RAHMAD YANDI L
22 0 RAHMANSYAH L
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
65
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI IIS 2
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
1 0025331080 ARDIANSYAH L
2 0036763439 ARYA DWI PANGGA L
3 0025317308 DENDY EKO RHUHANDITO L
4 0032872266 DODI ARA WARDANA L
5 0031497693 ERDIN KHALID SAPUTRA L
6 0020062692 GILAR HARRIS SATRIO L
7 0040320246 IKSAN L
8 0014856897 IRODAT MAULANA ZAILANI L
9 0025673560 JUNAID L
10 0026401698 KEVIN JUANDERSON L
11 0033316158 LUTHFI NUR IHSAN L
12 0025633719 MOAD AZLAN L
13 0031695209 MUHAMMAD AKMAL L
14 0025312610 MUHAMMAD ALFIAN NUR REZKY L
15 0037380487 MUHAMMAD SHOLEH ISWADI L
16 0031221568 MUHAMMAD YUSRIL L
17 0028140742 MUHAMMAD YUSUF IBRAHIM L
18 0025749771 NARWING L
19 0027419508 NUR FATWAH L
20 0031222199 NURIYANSYAH L
21 0006728659 RAHMAD YANDI L
22 0 RAHMANSYAH L
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
66
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI IIS 2
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
1 0025331080 ARDIANSYAH L
2 0036763439 ARYA DWI PANGGA L
3 0025317308 DENDY EKO RHUHANDITO L
4 0032872266 DODI ARA WARDANA L
5 0031497693 ERDIN KHALID SAPUTRA L
6 0020062692 GILAR HARRIS SATRIO L
7 0040320246 IKSAN L
8 0014856897 IRODAT MAULANA ZAILANI L
9 0025673560 JUNAID L
10 0026401698 KEVIN JUANDERSON L
11 0033316158 LUTHFI NUR IHSAN L
12 0025633719 MOAD AZLAN L
13 0031695209 MUHAMMAD AKMAL L
14 0025312610 MUHAMMAD ALFIAN NUR REZKY L
15 0037380487 MUHAMMAD SHOLEH ISWADI L
16 0031221568 MUHAMMAD YUSRIL L
17 0028140742 MUHAMMAD YUSUF IBRAHIM L
18 0025749771 NARWING L
19 0027419508 NUR FATWAH L
20 0031222199 NURIYANSYAH L
21 0006728659 RAHMAD YANDI L
22 0 RAHMANSYAH L
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
67
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SEMESTER . . . . . . . .
MAN TARAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Kelas : XI IIS 3
Mata Pelajaran :
Semester :
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
Tanggal Kehadiran
NO NISN NAMA L/P
68
Lampiran 7 , Laporan Konseling Individu/Kelompok
Konseling Kelompok
LAPORAN KONSELING KELOMPOK
1. Identitas Konseling
N NAMA KELAS
4. M. Deni W XI IPA 2
5. Randy S XI IPS 2
Masalah yang dialami angota kelompok yaitu sering terlambat dan kurang disiplin
b. Tujuan Konseling
69
Membuat klien dapat mengubah perilaku buruknya yang suka terlambat di sekolah
dengan mengunakan teknik behavioral contrak. Dengan teknik ini setiap anggota
kelompok menuliskan perilaku yang ingin diubahnya di selembar kertas dan
menyimpan selembar kertas tersebut. Fungsi kertas selembar yang sudah di catat
tentang perilaku yang ingin di ubahnya itu, untuk sebagai pengingat dalam
menjalankan teknik. Diharapkan dari teknik ini stiap anggota dapat mengikuti
peraturan yang di tulis di selembar kertas dan dapat menerapkannya, agar menjadi
perilaku yang dapat di inginkannya.
Dari konseling kelompok, konselor memberikan waktu 1 minggu kepada anggota kelompok
untuk menjalankan teknik yang diberikan kepada setiap-setiap anggota kelompok. Setelah
satu minggu, kemudian konselor mengumpulkan kembali anggota kelompok untuk
mengetahui sampai di mana perkembangan yang sudah di jalankan oleh anggota
kelompok dengan mengadakan konseling kelompok yang kedua. Selain itu konselor juga
dapat mengecek absensi keterlambatan terhadap setiap anggota kelompok.
Demikian laporan pelaksanaan konseling dan semoga konseling terebut mampu membuat
konseli menjadi pribadi yang lebih dapat disiplin.
Konselor Pelaksan
70
Novrianto Hermawan
NPM.18406060.82
LAPORAN KONSELING KELOMPOK
1. Identitas Konseling
N NAMA KELAS
7. Harwan XI IPS 3
Masalah yang dialami anggota kelompok yaitu merokok. Anggota kelompok sulit
untuk menghentikan kecanduannya dengan rokok.
b. Tujuan Konseling
71
Membuat anggota dapat mengubah perilaku buruknya yang suka merokok dengan
mengunakan teknik behavioral contrak. Dengan teknik ini setiap anggota kelompok
menuliskan hal-hal apa saja yang dapat menghentikan kecanduaan rokok di selembar
kertas dan menyimpan selembar kertas tersebut. Fungsi kertas selembar yang sudah di
catat tentang hal-hal apa saja yang dapat menghentikan kecanduaann rokok, untuk
sebagai pengingat dalam menjalankan teknik. Diharapkan dari teknik ini stiap anggota
dapat mengikuti peraturan yang di tulis di selembar kertas dan dapat menerapkannya,
agar menjadi perilaku yang dapat di inginkannya.
Dari konseling kelompok, konselor memberikan waktu 1 minggu kepada anggota kelompok
untuk menjalankan teknik yang diberikan kepada setiap-setiap anggota kelompok. Setelah
satu minggu, kemudian konselor mengumpulkan kembali anggota kelompok untuk
mengetahui sampai di mana perkembangan yang sudah di jalankan oleh anggota
kelompok dengan mengadakan konseling kelompok yang kedua. Selain itu konselor juga
dapat melihat perilaku anggota kelompok di lingkungan sekolah.
Demikian laporan pelaksanaan konseling dan semoga konseling terebut mampu membuat
konseli menjadi pribadi yang lebih mandiri.
Konselor Pelaksana,
Novrianto Hermawan
NPM. 1640606003
72
LAPORAN KONSELING KELOMPOK
1. Identitas Konseli
NO NAMA KELAS
4. Emy XI IPA 4
8. Nurhayati XI IPA 4
Masalah yang dialamai anggota kelompok yaitu tentang sering di ejekin teman
sekelasnya atau biasanya di sebut dengan bullying.
b. Tujuan Konseling
Tujuan konseling tersebut agar setiap anggota kelompok dapat berani bertindak ketika
di bullying oleh teman sekelasnya. Dengan mengunakan teknik clien center, di sini
73
anggota kelompok dan konselor merencanakan tindakan apa yang harus di lakukan
oleh para korban bullying agar dapat menghentikan perilaku bullying tersebut.
Dari konseling kelompok, konselor memantau perkembangan yang dilakukan oleh setiap
anggota kelompok. Dan memberikan sesi kedua dalam konseling kelompok untuk
konselor dapat mengetahui apakah dengan teknik tersebut klien dapat melakukan
tindakan yang sesuai di rencanakan
Demikian laporan pelaksanaan konseling dan semoga konseling terebut mampu membuat
konseli menjadi pribadi yang lebih mandiri.
Konselor Pelaksana,
Novrianto Hermawan
NPM. 18.406060.82
Konseling Individu
74
FORMAT LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL
1. Identitas Konseli
Inisial : MA
Kelas : XI IPA 2
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan*)
2. Prosedur Konseling : Pemanggilan/Kemauan Sendiri *)
3. Identifikasi Masalah
Deskripsi Masalah Konseli
Konseli berinisial MA ini adalah salah satu siswa yang memiliki kecerdasan diatas
rata-tara. MA ini adalah siswa yang teladan akan tugasnya disekolah, cerdas, rajin,
egois tinggih. Dalam permasalahan yang saya kumpulkan adalah siswa MA ini
egois, sehingga semua teman-teman sekolahnya tidak suka sama MA. Dari sikap
yang egois serta terlalu rajin memanggil guru. MA ini adalah AUTIS, bisa saja siswa
ini tidak sadarkan diri ketika konsentrasinya terganggu oleh keramaian yang
dirasakan. Bahkan sampai menimbulkan rasa emosi dengan cara memukul dinding
sekolah, atau mengamuk. Selama kejadian MA ini mengamuk, MA di psikoterapi
selama dua bulan, setelah itu MA sempat tidak melanjutka lagi psikoterapi. Akan
tetapi digantikan dengan obat yang diberikan dokter. Ketika pergi kesekolah MA
harus meminum obat penenang agar tidak menimbulkan MA ini emosi dan
mengamuk. MA ini juga sering bercerita sendiri, katanya dia suka penasaran dengan
apa yang ingin dia kerjakan, makanya dia sering berbicara sendiri layaknya seperti
orang yang tidak waras. Tetapi ketika rasa ingin tahunya ingin dia pecahkan, dia
akan berusaha sendiri mencari tahu melalui goole. MA ini juga siswa yang aktif,
tidak ingin tertinggal dalam pelajaran. Dari sifat egois MA ini dia dibenci oleh
teman-temannya.
Tujuan Konseling
Tujuan konseli adalah memberi pengertian kepada teman-teman yang membencinya, serta
memaklumi bahwa MA ini adalah seorang anak autis yang berbeda diantara teman-temannya
75
Person Centered
Behavior Counseling (teknik Konseling **:
REBT
SFBC
Lainnya :
4. Evaluasi dan Follow Up
Setelah saya melakukan konselin individual, saya follow up kembali MA ini , ternyata selama
saya memberikan saran dan masukan yang baik, serta memotivasi MA, sudah ada sedikit rasa
tenangnya ketika temannya mengejek atau menghindar dari MA. Sabar adalah jalannya agar
tidak membuat MA stress dalam menghadapi teman-temanya.
Demikian laporan pelaksanaan konseling dan semoga konseling terebut mampu membuat
konseli menjadi pribadi yang lebih mandiri.
*) coret yang sesuai
tulis teknik yang digunakan
**)
Konselor Pelaksana,
Novrianto Hermawan
NPM : 18.406060.82
76
Tanggal Pelaksanaan: Tarakan, 20 November 2021
Waktu : 09.15 – 11.45
2. Identitas Konseli
Inisial : KH
Kelas : XI IPA 3
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan*)
2. Prosedur Konseling : Pemanggilan/Kemauan Sendiri *)
3. Identifikasi Masalah
Deskripsi Masalah Konseli
Masalah yang dialami konseli adalah hasil assessment “teman yang tidak disenangi”
KH tidak disenangi oleh temannya karena sifatnya yang egois, kalau ngomong suka
ngegas,suka bikin temannya tekanan,suka bikin jengkel dan sebagainya. Karna
begitu KH didalam kelas menjadi pribadi yang pendiam. Sebelumnya KH ini adalah
siswa pindahan dari bogor. Masuk diMAN mulai dari kelas 10. KH bercerita tentang
teman-temanya di kelas, dia sedih kenapa temannya tidak bisa menerima KH ini,
padahal KH ini adalah baik, katanya.
Tujuan Konseling
Agar KH bisa terbiasa dan sadar jika temanya berprilaku seperti itu. KH harus
menjadi pribadi percaya diri, tidak lemah dan kuat.
77
Demikian laporan pelaksanaan konseling dan semoga konseling terebut mampu membuat
konseli menjadi pribadi yang lebih mandiri.
*) coret yang sesuai
tulis teknik yang digunakan
**)
Konselor Pelaksana,
Novrianto Hermawan
NPM : 18.406060.82
78
Lampiran 8, kumpulan RPL ( Rencana Pelaksanaan Layanan )
A. Identitas
I. Tujuan :
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berfikir dan
bersikap positif serta menerapkannya dalam kehidupan hingga
menjadi pribadi yang sukses.
2. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat berfikir positif
dan senyum.
3. Peserta didik/konseli dapat memahami tips untuk selalu
berfikir positif.
M. Kegiatan Bimbingan :
79
No Tahap Kegiatan Waktu
- Pengucapan salam oleh konselor
1 Permulaan - Berdoa
- Menanyakan kabar
- Pengalamanan menanyakan kalau ada siswa yang
belum mengerti dan memberikan penjelasannya.
2 Peralihan - Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta
didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap
inti
Kegiatan - Mendengarkan materi yang akan diberikan guru BK
3
inti - Melakukan Brainstorming/curah pendapat
- Menyimpulkan
4 Penutup
- Mengevaluasi
Lampiran materi
80
BERPIKIR DAN BERSIFAP POSITIF
A. Pentingnya Berfikir Positif
Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik saja, berpikir
positif, bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu yang baik-baik
saja. Dalam menjalani hidup, tentu saja kita sebagai manusia selalu ada masalah dan
tantangan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Apa yang Tuhan berikan itu pastilah
untuk menguji kita sebagai hamba apakah tetap berada dijalan-Nya atau tidak. Setiap orang
punya masalah tapi yang membedakan orang yang satu dengan yang lain adalah bagaimana
orang tersebut me-manage dan menyikapi masalah yang dihadapi. Secara sadar ataupun
tidak, kita sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap keadaan atau situasi yang kita
alami. Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja tidak baik, apalagi kalau kita sampai
berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?
81
Membangun Sikap Berfikir Positif
Ada 9 cara untuk membangun sikap menjadi lebih positif, antara lain :
1. Anda bisa memilih bersifap optimis
2. Anda bisa memilih menerima segalanya apa adanya
3. Anda bisa memilih bersikap antusias
4. Anda bisa memilih lebih peka
5. Anda bisa memilih humor
6. Anda bisa memilih sportif
7. Anda bisa memilih rendah hati
8. Anda bisa memilih bersyukur
9. Anda bisa memilih beriman
82
a. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan
tadi pada selembar kartu berukuran 3 x 5. Bawalah kartu tadi setiap hari selama
seminggu. Baca an perhatikanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan
afirmasi, misalnya di meja belajar Anda, atau di cermin kamar tidur atau mandi.
Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian pemikiran Anda selama seminggu itu.
b. Pilihlah seseorang yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang
positif dalam diri orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang
tersebut dengan hal-hal positif tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula
orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan mohonlah agar Tuhan menolongnya.
c. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 100”.
Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui
bernilai “100”, dan perlakukanlah mereka secara demikian. Anda pasti akan heran
sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama ini
Anda anggap remeh.
d. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-
kata “tidak dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar
Anda menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
e. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi
kepada orang lain dengan tulus. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang
belum Anda kenal.
83
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING
Standar Kompetensi / - Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
Tugas Perkembangan secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi
Kompetensi Dasar Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berpikir dan bersikap
positif serta menerapkannya dalam kehidupan hingga menjadi pribadi yang
sukses
84
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (BIMBINGAN KLASIKAL)
SEMESTER GANJIL 2021/2021
A. Identitas
H. SKKPD : Pemahaman
I. Tujuan :
M. Kegiatan Bimbingan :
85
No Tahap Kegiatan Waktu
- Menanyakan kabar
- Menyampaikan tujuan-tujuan yang akan dicapai
- Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
tanggung jawab peserta didik.
- Kesepakatan layanan
2 Peralihan - Guru BK memberikan penjelasan tentang topic yang
akan dibicarakan
- Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti.
- Mendengarkan materi yang akan diberikan guru BK
- Melakukan Brainstroming/curah pendapat
Kegiatan - Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
3
inti - Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya
kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai
- Menyimpulkan
- Mengevaluasi
- Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan bermaknaan
4 Penutup
kegiatan secara lisan
- Guru Bk memberi penguatan dan rencana tindak
lanjut
- Menutup dan berdoa
86
6. Bagaimana cara melatih kepekaan diri?
Lampiran materi
KEPEKAAN DIRI DAN SOSIAL
A. Pengertian Kepekaan Diri dan Sosial
1. Kepekaan diri dan sosial
Merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi - reaksi yang terjadi di
lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun
nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal nilai moral baik buruk,
pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada keberhasilan atau pola
perilaku yang mengakibatkan kegagalan. Tumbuhnya kepekaan diri dan kepekaan sosial
tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk kepekaan diri antar
lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan lain-lain.
Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku ikut-
ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.
2. Kepekaan Terhadap Pemberitaan
Berita di media massa itu sangat dahsyat pengaruhnya, sehingga mempengaruhi
pikiran dan sikap jutaan pembaca atau penerimanya. Inilah yang disebut bahwa berita
dapat membentuk opini publik. Bahayanya apabila berita itu menyangkut citra dan
martabat seseorang. Khususnya bila berita itu tidak benar, isu, gosip, ditambah-
tambah, dibelok-belokan, atau fitnah. Hal inilah yang sering dikeluhkan bahwa
pemberitaan dapat menghakimi atau “membunuh karakter” seorang individu. Ini tidak
87
adil dan kejam! Disamping itu, jurnalistik memang menganut prinsip anomali, yakin
sesuatu yang aneh, “sakit”, penyimpangan dan unik dinilai sebagai daya tarik berita.
Namun sayang, suatu berita dianggap seolah-olah mewakili keadaan mayoritas pada
umumnya. Oleh karena itu diperlukan kepekaan hati, sikap kritis, dan bijak setiap
menerima/mencerna setiap berita. Selain itu sikap dalam menghadapi setiap gosip
atau pemberitaan yang belum tentu benar pemberitaannya.
3. Mencermati Fenomena Perilaku Ikut-ikutan
Tidak semua hal yang diikuti dan serempak dilakukan orang banyak adalah
kebenaran! Tidak setiap perkara yang dianut oleh mayoritas masyarakat itu, pasti
suatu kebaikan. Sering kali suatu kebenaran itu hanya diikuti dengan sebagian kecil
masyarakat yaitu masyarakat yang masih teguh memegang nilai-nilai/norma. Dan
merekalah yang bakal sukses dan memperoleh kebahagiaan sebenarnya.
Contoh 1:
Mayoritas masyarakat barat menganut pergaulan bebas¬ dengan segala dampaknya.
Sehingga penyakit HIV/AIDS merajalela. Pornografi dan pornoaksi menjadi
kebiasaan banyak orang tetapi GAYA HIDUP INI SESAT
Contoh 2 :
Budaya tidak merokok sepertinya sedikit masyarakat yang mengikutinya sebagian kecil
saja orang yang tidak merokok atau instansi yang bebas asap rokok. Tapi bukankah
sebenarnya perilaku TIDAK MEROKOK YANG SEHAT ?
Untuk itu, kita perlu mengantisipasi prilaku ikut-ikutan. Kita memiliki pribadi yang
berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa yang kita cintai.
88
berkumpul bersama dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya. Tiap ada
kegiatan bersama, orang yang semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata
Allah, kesendirian adalah hal yang tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia
tidak memiliki penolong yang sepadan. Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam
sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain. Karena itu, dalam rangka
membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan masukilah kehidupan
bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.
89
yang sedang membutuhkan pertolongan. Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk
menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang perlu
diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.
5. Mengembangkan Empati
Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.
Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non
verbal, seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang
yang memiliki kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah
bergaul, dan lebih peka. Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan
diri untuk bergaul dengan orang lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar
kita.
6. Berperilaku Prososial
Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk
menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan
orang lain, seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama
dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya
kesediaan untuk berkorban bagi orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan
tidak menempatkan diri sendiri lebih tinggi dari orang lain.
7. Melihat Dan Bertindak
Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat
menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-
anak jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan
perhatian lebih, bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.
Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain
yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang
itu, melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini
tidak harus dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk
perbuatan lain, misalnya berdoa untuk orang itu.
C. Melatih Kepekaan Diri
Andaikata kita ingin tahu bagaimana masa depan kita, sederhana sekali, Iihat apa yang kita
lakukan saat ini. Kalau saat ini kita pemalas, yang akan terjadi adalah masa depan yang
90
suram. Begitupun bila licik, pasti masa depan kita tidak berbeda jauh dengan kelicikan
yang dikerjakan saat ini. Karena segala yang kita lakukan akan kembali kepada pelakunya
Perbuatan baik akan menjadi buah kebaikan, tidak sekarang mungkin nanti. Begitu pula
jika amat buruk yang dikerjakan, pasti berbuah keburukan pula. Kita semua sungguh harus
menyadari dan memahami, tidak ada yang celaka, kecuali buah dari pekerjaan kita sendiri.
Standar kompetensi / - Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni
Tugas Perkembangan
Kompetensi dasar Peserta didik dapat mengerti tentang kepekaan diri dan sosial, dapat memahami pentingnya
hidup bersosial serta dapat berperilaku yang bertanggung jawab dalam masyarakat
91
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (BIMBINGAN KLASIKAL)
SEMESTER GANJIL 2021/2021
A. Identitas
I. Tujuan :
- peserta didik/konseli dapat memahami tentang kesalahan
reproduksi, pentingnya merawat organ atau alat reproduksi
yang ada pada pria dan wanita serta menjaga prilaku pelecehan
seksual.
J. Strategi : Bimbingan Klasikal
M. Kegiatan Bimbingan :
92
No Tahap Kegiatan Waktu
belum mengerti dan memberikan penjelasannya.
- Pengalamanan menyiapkan siswa untuk melakukan
komitmen atau kontra tentang layanan/kegiatan
yang akan dilakukannya.
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
media power point.
Kegiatan - Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.
3
inti - Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan.
- Menyimpulkan
4 Penutup - Mengevaluasi
- Berdoa dan perpisahan
93
Lampiran materi
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
94
e.Vagina mengeluarkan cairan
f. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina
g. Tubuh bertambah tinggi
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab, yaitu :
a.Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya
b. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua
c.Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri
d. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya
95
C. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil
pembuahan.
D. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi
perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari,
30 hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun
kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh
darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml.
3. Mimpi Basah, Bagaimana Bisa Terjadi ?
Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam
testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada
dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung
sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata
disebut mimpi basah. Masturbasi adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan
tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.
3. Kehamilan
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam
berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses
kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
1. Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur
2. perma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam
rahim dan selanjutnya ke saluran telur
3. Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi
Tanda-tanda kehamilan :
1. Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau
sepanjang hari
2. Mengantuk, lemas, letih dan lesu
3. Amenorhea (tidak mengalami haid)
4. Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu
5. Dibuktikan melalui tes laboratorium
96
6. Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola
Mammae (sekitar puting) membesar
C. Alat Reproduksi
Berikut alat reproduksi wanita dan pria, diantaranya :
1.Alat Reproduksi Wanita dan Fungsinya
Alat-alat reproduksi wanita yaitu:
Genetalia Eksterna
1. Mons Veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu
untuk estetika
2. Labia Mayora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan
mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual
3. Labia Minora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta
merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf
4. Klitoris merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras
apabila mendapatkan rangsangan seksual
5. Vestibulum berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang
berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama
6. Hymen merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina,
membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari
genetalia interrnal dapat mengalir keluar.
Genetalia Interna
a. Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid
dan sekret dari dalam uterus, alat untuk bersenggama, jalan lahir bayi waktu
melahirkan
b. Uterus berfungsi sebagai tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam
rahim pada saat hamil. Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang
melekat pada dinding rahim
c. Tuba Fallopi berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan
ovarium ke dalam uterus
97
d. Ovarium berfungsi memproduksi ovum
e. Ligamentum berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi
Wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan
berhubungan dengan organ sekitarnya.
2. Alat reproduksi pria dan fungsinya
Alat-alat reprofroduksi pria yaitu :
Genetalia Eksterna
a. Penis berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi.
b. Skrotum berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu.
Genetalia Interna
1) Testis berfungsi sebagai memproduksi sperma, tempat memproduksi testosteron
yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan.
2) Epididimis berfungsi sebagai menghubungkan testis dengan saluran vas deferens
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya
mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma.
3) Vans deferens berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika
seminalis Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.
4) Vesika seminalis berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya
alkalis atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan
sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah
bergerak dalam mencapai ovum. Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa
sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual.
5) Kelenjar prostat berfungsi sebagai mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang
encer berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain.
6) kelenjar bulbo uretralis berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma
lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan
pembuahan.
98
manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilalkukan dengan cara generative atau
sexual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebih
dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.
Organ Reproduksi Manusia
a. Pria
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam Organ reproduksi luar terdiri
dari :
1. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan
betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis
diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis
serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
99
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1) Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di
dalam tongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
2) Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum
yang telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.
3) Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar
dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah
ditangkap oleh fimbriae.
4) Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan
silia pada dindingnya.
5) Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada
dindingnya.
6) Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir
dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang
hanya untuk satu janin.
7) Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina
dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
100
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING
Standar Kompetensi / - Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya
Tugas Perkembangan baik sesama jenis maupun lawan jenis
Kompetensi Dasar Peserta didik dapat memahami tentang kesehatan reproduksi, pentingnya
merawat organ atau alat reproduksi yang ada pada pria dan wanita serta
menjaga perilaku pelecehan seksual
101
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (BIMBINGAN KELOMPOK)
SEMESTER GANJIL 2021/2021
A. Identitas
K. Kegiatan Bimbingan :
102
No Tahap Kegiatan Waktu
- Penjelasan tentang tujuan kegiatan bimbingan
kelompok
- Bertanya, kesiapan, apersepsi, mengecek perasaan
dan sikap menuju kegiatan inti.
2 Peralihan - Konselor bertanya kepada anggota kelompok,
tentang materi apa yang akan di angkat atau di bahas
dalam diskusi nantinya.
- Pengalamanan menjelaskan secara singkat dan jelas
arti penting berkomunikasi bersama orang lain
sebagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari .
- Pengalamanan memberikan contoh bagaimana
berkomunikasi dengan cara yang baik.
Kegiatan
3 - Selanjutnya Pengalamanan memberikan penjelasan
inti
tentang apa yang dimaksud dengan permainan
simulasi.
- Setelah itu peserta didik diberikan permainan
simulasi yaitu permainan tebak kata dan gaya untuk
melihat komunkasi yang terjalin antara sesa.
- Menyimpulkan
- Mengevaluasi
- Menanyakan kembali tindak lanjut kegiatan BKP
- Pengalamanan meminta siswa kembali berkumpul
4 Penutup dalam kelompok kelas, Pengalamanan menanyakan
dan mendiskusikan tentang bagaimana perasaan
mereka setelah mengikuti bimbingan kelompok dan
permainan simulasi yang diberikan.
- Berdoa dan perpisahan
L. Sumber Materi : Buku Komunikasi Antar Pribadi (Rd. Nia Karnia Kurniawati), dan
buku teori dan Pengalamanan bimbingan dan konseling Konseling (Tatiek Romlah)
103
Lampiran materi
104
konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain (Cangara, 2004:33).
Komunikasi antarpribadi dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan di
antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat
seseorang bisa memperoleh kemudahaan dalam hidupnya karena memiliki
banyak sahabat. Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang juga dapat
berusaha membina hubungan yang baik, sehingga menghindari dan
mengatasi terjadinya konflik dengan orang lain.
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali KAP
sebagai berikut.
- Bersifat spontan.
- Tidak berstruktur.
- Kebetulan.
105
Hubungan diadik mengartikan KAP sebagai komunikasi yang berlangsung
antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas.Untuk
memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang
peserta dalam situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117).Trenholm
dan Jensen (1995:26) mendefinisikan Komunikasi Antar
Pribadi sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka
(komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah:
1. Spontan dan informal.
2. Saling menerima feedback secara maksimal.
3. Partisipan berperan fleksibel.
c. Pengembangan
Komunikasi antar pribadi dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan
dari komunikasi impersonal komunikasi antar pribadi dapat dilihat dari dua sisi
sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal dan komunikasi pribadi atau
intim. Oleh karena itu, derajat komunikasi antar pribadi berpengaruh terhadap
keluasan dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap. Pendapat Berald
Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin
banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter
antar pribadi yang terbawa dalam komunikasi tersebut. Edna Rogers (2002: 1),
mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses Komunikasi
antar pribadi mengasumsikan bahwa Komunikasi antar pribadi membentuk
struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.
106
a. Komponen – komponen utama
- Bersifat spontan
- Tidak berstruktur
- Kebetulan
b. hubungan Diadik
107
c. Pengembangan
Komunikasi antar pribadi dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan
dari komunikasi impersonal dan komunikasi pribadi perkembangan dari
komunikasi impersonal dan komunikasi pribadi atau intim. Oleh karena
itu, derajat komunikasi antar pribadi berpengaruh terhadap keluasan dan
kedalam informasu sehingga merubah sikap. Pendapat Berald Miller dan
M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin
banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak
karakter antar pribadi yang terbawa dalamkomunikasi tersebut.
1. Arus pesan dua arah.
2. Konteks komunikasi dua arah.
3. Tingkat umpan balik tinggi.
4. Kemampuan mengatasi selektivitas tinggi.
5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak relatif lambat.
6. Efek yang terjadi perubahan sikap.
108
4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi
5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relative lambat
6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap
Identitas
109
No Tahap Kegiatan Waktu
- Menanyakan kabar
- Menyelaskan pengertian dan tujuan bimbingan
kelompok
- Bertanya, kesiapan siswa, kalau ada siswa yang
belum mengerti dan memberikanpenjelasannya.
2 Peralihan - Pengalamanan menyiapkan siswa untuk melakukan
komitmen atau kontrak tentang layanan/kegiatan
yang akan dilakukannya.
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui
media mind mapping.
- Peserta didik diminta untuk menjelaskan apa yang
berada dalam mappingnya kepada teman-temannya
sesuai dengan materi yang sudah dibagikan setiap
Kegiatan kelompok.
3
inti - Kemudian peserta didik diminta untuk apa tujuan
dari mind mapping yang dijelaskan.
- Peserta didik lain memberikan pendapat dan
pertanyaan jika teman-temannya tidak mengerti
tentang apa yang dijelaskan temannya dalam mind
mapping.
- Menyimpulkan dan mengevaluasi hasil presentasi
4 Penutup
- Berdoa dan perpisahan
110
Lampiran materi
A. PERGAULAN BEBAS/ SEKS BEBAS
Pengertian pergaulan bebas kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana”bebas” yang dimaksud adalah melewati batas batas
norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik dilingkungan maupun dari
media massa. Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks
bebas, narkoba ,kehidupan malam, dan lain-lain. Pada hal pergaulan bebas yang sangat menyorot
adalah pada “free sex”.
Sedangkan remaja adalah individu yang labil emosinya rentang tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar. Karena remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.
Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul
bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun
sampai dengan 24 tahun. Seseorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-
kanak, namun ,masih belum cukup matang untuk untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode
coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian
pacaran dimasa dulu.
Akibatnya, dijaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Ole karena itu,
dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealism dan kenyataan. Anak
hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita,
111
sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan
dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
B. PERNIKAHAN DINI
Pernikahan dini menurut Indraswari (dalam Syafiq Hasyim, 1999: 31) dapat diartikan
sebagai pernikahan yang dilakukan sebelum usia 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi
laki-laki, batasan usia ini mengacu pada ketentuan formal batas minimum usia menikah yang
berlaku di Indonesia. Definish Indahswari mengenai pernikahan dini menekankan pada batas
usia pernikahan dini. Batas usia yang ditetapkan mengacu pada ketentuan formal dalam UU
perkawinan
Pernikahan diri merupakan sebuah perkawinan di bawah umur yang target persiapannya
(persiapan fisisk, persiapan mental, dan persiapan materi) belum dikatakan maksimal. Remaja
melakukan pernikahan dini dianggap belum memenuhi persiapan isik, persiapan mental dan
persiapan materi yang dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan.
Definisih lain dikemukakan oleh Riduan Syarani (1980:8) pernikahan dini adalah
pernikahan antara seseorang pria dan seseorang wanita yang masih belum
C. BULLYING
1. Pengertian bullying
Kata bullying berasal dari bahasa inggris, yaitu dari kata bull yang berarti banteng yang
senang meru nduk kesana kemari. Dalam bahasa Indonesia, secara etimologi kata bully berarti
penggertak, orang yang mengganggu orang lemah. Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku
kekerasan dimana terjadi pemaksaan secara psikologis ataupun fisik terhdap seseorang atau
sekelompok orang yang lebih “lemah” oleh seseorang atau sekelompok orang. Pelaku bulling
yang biasa disebut bulli bisa seseorang, bisa juga sekelompok orang, dan ia atau mereka
mempersepsikan dirinya memiliki power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap
korbannya. Korban juga mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang lemah, tidak berdaya dan
selalu merasa terancan oleh bully.
2. Peran dalam bullying
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam perilaku bullying dapat dibagi menjadi 4 (empat)
yaitu :
a. Bullies ( pelaku bullying ) yaitu murid yang secara fisik atau emosional melukai murid
lainya secara berulang-ulang. Remaja yang diidentifikasi sebagai pelaku bullying sering
112
memperlihatkan fungsi psikososial yang lebih buruk daripada korban bullying dan murid yang
tidak terlibat dalam totura. Pelaku bullying juga cenderung memperlihatkan symptom depresi
yang lebih tinggi daripada murid yang tidak terlibat dalam perilaku bullying dan symptom
depresi yang lebih rendah daripada victim atau korban. Olweus mengemukakan bahwa pelaku
bullying cenderung mendominasi orang lain dan memiliki kemampuan sosial dan pemahaman
akn emosi orang lain yang sama.
b. Victim (korban bullying) yaitu murid yang sering menjadi target dari perilaku agresif,
tindakan yang menyakitkan dan hanya memperhatikan sedikit pertahanan melawan
penyelenggaranya. Menurut Byrne dibandingkan dengan teman sebayanya yang tidak menjadi
korban, korban bullying cenderung menarik diri, depresi, cemas dan takut akan situasi baru.
Murid yang menjadi korban bulling dilaporkan lebih menyendiri dan kurang bahagia disekolah
serta memiliki teman dekat yang lebih sediki daripada murid lain. Korban bullying juga
dikarakteristikkan dengan perilaku hati-hati, sensitive, dan pendiam.
Korban bullying biasanya merupakan anak baru di suatu lingkungan, anak termuda
disekolah, biasanya yang lebih kecil, tekadang ketakutan, mungkin tidak terlindungi, anak yang
pernah mengalami trauma atau pernag disakiti sebelumnya dan biasanya sangat peka,
menghindari teman sebaya untuk menghindari kesakitan yang lebih parah, dan merasa sulit
untuk meminta pertolongan.
c. Faktor kelompok sebaya
Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman disekitar rumah, kadang kala
terdorong untuk melakukan bullying dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk
dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku
tersebut.
113
e. Tayangan televisi dan media cetak
Televise dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari segi tayangan yang mereka
tampilkan. Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak
anak meniru adegan-adengan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%)
dan kata-katanya(43%).
I. Metode : Diskusi
J. Media : -
114
K. Kegiatan Bimbingan :
115
Lampiran Materi
A. PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA
Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris disebut dengan juvenile
delinquency berasal dari kata “juvenile” yang berarti anak-anak dan “delinquere” yang
berarti terabaikan. Oleh karena itu, kenakalan remaja dapat didefinisikan sebagai suatu
kondisi yang dilakukan oleh para remaja untuk berbuat onar. Kondisi ini merupakan
kondisi patologis, karena para remaja tersebut berbuat atau bertindak di luar batas norma-
norma hukum yang berlaku, serta merugikan lingkungan sosialnya.
116
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh seseorang sejak ia lahir.
Keluargalah yang seharusnya membentuk control diri yang kuat sehingga seorang
remaja tidak terjerumus ke dalam kenakalan. Keluarga yang tidak harmonis
seperti perceraian kedua orang tua, tidak adanya komunikasi yang baik di dalam
keluarga, serta keluarg ayang selalu dirundung perselisihan, akan memicu
perilaku negative pada remaja. Keluarga juga sangat berperan penting dalam
melakukan edukasi dan memberikan pengetahuan agama kepada anaknya sedari
lahir, sehingga pada saat mereka beranjak remaja, mereka memiliki kontrol diri
yang kuat
b. Lingkungan Sosial
Selain keluarga, seseorang juga akan melakukan proses sosioligis ke lingkungan
sekitar. Jika lingkungan tempat ia tinggal merupakan lingkungan yang rawan
kejahatan, maka potensi seorang anak untuk melakukan tindak kejahatan juga
akan semakin besar
c. Pergaulan
Pergaulan dengan teman sebaya juga wajib menjadi tanggung jawab keluarganya
dalam memberikan pengatahuan kepada remaja untuk memilih teman yang baik.
Teman sebaya seringkali menjadi faktor utama bagi seorang remaja untuk
melakukan tindak kejahatan.
d. Pendidikan
Pendidikan sangat berguna dalam mebentuk kepribadian seseorang agar memiliki
pengetahuan akan baik buruknya suatu perbuatan. Pendidikan baik harus sejak
dini diajarkan oleh kedua orang tua, sebelum melanjutkan ke sekolah
e. Penggunaan Waktu Luang
Sebaiknya, remaja mempergunakan waktu luangnya dengan hal-hal yang bersifat
positif, seperti membantu sesama, olahraga, menjalani hobi, dan lain sebagainya.
Hal itu akan menjauhkan remaja untuk mengisi waktu luang untuk melakukan
perbuatan anti normative
f. Masuknya Kebudayaan Luar
Kebudayaan luar yang tidak sesuai dengan adat dan norma yang berlaku di Indonesia
117
seharusnya harus dihindari atau bahkan tidak diikuti. Apalagi dengan
perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin dinamis, membuat seorang
remaja makin meninggalkan budaya budaya aslinya.
118
Memberikan fasilitas yang diperlukan untuk perkembangan
jasmani dan rohani
Menghilangkan atau menekan penyebab-penyebab timbulnya
kenakalan remaja
119
(Pengantaran) (bimbingan
kelompok)
(bimbingan kelompok)
(konseling individual)
120
(konseling individu)
(bimbingan klasikal)
121
(Mengawas ujian) (Ujian PP)
(Ujian PLP)
122
LAMPIRAN –
LAMPIRAN
123
124
125
126
127
RIWAJAT HIDUP
128
pendidikan ke sekolah menengah atas di Madradah Aliyah Negeri
Tarakan dan lulus pada tahun 2017.
Pendidikan perguruan tinggi dimulai pada tahun 2018,
dimana penulis melanjutkan Strata 1 di Universitas Borneo
Tarakan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta
mengambil program studi Bimbingan dan Konseling. Pada bulan
juli 2021 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat, Kota Tarakan.
Kemudian pada bulan September 2021, penulis melaksanakan
Pengalaman Lapangan Persekolahan (PLP) di Madrasah Aliyah
Negeri tarakan sampai dengan bulan Desember 2021.
129