Anda di halaman 1dari 23

STUDI KELAYAKAN BISNIS

BISNIS TEMBAKAU AROMA

Disusun Oleh :

Kelompok 4

ARIF RAHMAN AZIZ ( 1810521053 )

MUHAMMAD RIFFAN ANUGRAH SYOFYAN ( 2010523019 )

FAIZ HAMID RIZALDI

JURUSAN S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2022
DAFTAR ISI

BAB I --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENDAHULUAN -----------------------------------------------------------------------------------------------

1.1 Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------------------


2.1 Gambaran Umum Usaha ------------------------------------------------------------------------------

BAB II -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS -------------------------------------------------------------------

2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran--------------------------------------------------------------------------


2.2 Permintaan ----------------------------------------------------------------------------------------------
2.3 Penawaran ----------------------------------------------------------------------------------------------
2.4 Strategi Pemasaran -------------------------------------------------------------------------------------
2.5 Analisis Peluang Usaha -------------------------------------------------------------------------------
2.6 Supplier --------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB III ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ASPEK OPERASIONAL --------------------------------------------------------------------------------------

3.1 Lokasi-----------------------------------------------------------------------------------------------------
3.2 Perlengkapan dan Peralatan -------------------------------------------------------------------------
3.3 Teknologi -----------------------------------------------------------------------------------------------
3.4 Harga -----------------------------------------------------------------------------------------------------
3.5 Layout ---------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB IV ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ASPEK MANAJEMEN ----------------------------------------------------------------------------------------

4.1 Struktur Organisasi ------------------------------------------------------------------------------------


4.2 Kebutuhan dan Kualitas Tenaga Kerja -------------------------------------------------------------

BAB V -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS--------------------------------------------------------------------

BAB VI--------------------------------------------------------------------------------------------------------
ASPEK KEUANGAN ------------------------------------------------------------------------------------------

BAB VII -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI -------------------------------------------------------------------------


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok oleh pemerintah
dengan rata-rata kenaikan sebesar 12% pada tanggal 1 Januari 2022, ditandai dengan
keluarnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 192/PMK.010 Tahun 2021
tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot,
dan Tembakau Iris serta merosotnya perekonomian akibat pandemic COVID-19,
berdampak pada menurunnya daya beli dan konsumsi rokok oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini terbukti dengan menurunnya tingkat perokok aktif kisaran usia >15 tahun di
Indonesia pada tahun 2021 dan 2022. Persentase penduduk berumur 15-
29 tahun yang merokok turun menjadi 9,98% pada 2021. Ini pertama kali persentase ini
menyentuh di bawah 10% dalam tiga tahun terakhir.
Sebagian besar perokok aktif di Indonesia adalah remaja dengan rentang usia 15-
25 tahun. Dan Indonesia adalah salah satu Negara pengonsumsi rokok terbanyak di dunia.
Dengan perbandingan jumlah perokok di Indonesia yaitu sebanyak 28,7% (Data pada
tahun 2021). Dengan menurunnya daya beli masarakat serta semakin maraknya
persaingan industry rokok di Indonesia yang ditandai dengan munculnya merk-merk
rokok baru, maka dibutuhkan pula inovasi-inovasi baru. Sehingga bisa menjangkau
banyak konsumen dan bersaing dengan merk-merk rokok terkenal yang sudah ada.
Selama ini diketahui hampir semua rokok di Indonesia memiliki rasa yang sama
yaitu rasa original, perpaduan antara tembakau dan cengkeh . Masih sedikit yang
membuat rokok dengan rasa yang unik, seperti rasa rasa kopi, rasa buah atau rasa
minuman lainnya. Opsi lainnya yang tersedia yaitu rokok elektrik dengan liquid berbagai
rasa yang tentunya juga lebih mahal. Maka, tidak tertutup kemungkinan bagi pengusaha
untuk mengisi posisi tersebut. Karena industry rokok rasa ini masih diimpor dari luar
negeri.
Berikut beberapa alasan mengapa bisnis ini menguntungkan :

1. Harga rokok yang semakin mahal

Naiknya harga rokok yang beriringan dengan naiknya harga cukai membuat beberapa
perokok merasa keberatan. Bisnis rokok tingwe ini bisa menjadi opsi yang lebih
ekonomis untuk para perokok.

2. Rasa yang lebih beragam

Tembakau tingwe memiliki jenis dan rasa yang beragam. Kamu bisa menemukan
tembakau rasa buah-buahan, madu, susu, bahkan rum.varian rasa tersebut bisa menarik
perhatian perokok yang sudah bosan dengan rasa rokok yang itu-itu saja. pastikan juga
semua pembeli kamu sudah cukup umur dan bukan ibu hamil.

1.2 Gambaran Umum Usaha


Bisnis yang akan dimulai yaitu bisnis tembakau aroma berupa tembakau
lintingan, karena merokok lintingan mulai jadi tren baru di masyarakat. Disini kami
berperan sebagai penyedia tembakau racikan dengan liquid vape dan juga sebagai
franchise dan reseller dari berbagai merk tembakau aroma buah dan minuman lainnya.
Tidak hanya tembakau saja, namun juga kelengkapan lainnya seperti alat lintingan, kertas
dan juga busa filter.

BAB II
ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS

2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran


1. Segmentasi, targeting, positioning
a. Segmentasi
Untuk produk ini, perusahaan memilih segmen konsumen perokok aktif
khususnya remaja atau anak anak muda dan orang dewasa pada umumnya,
yang berdomisisli di kota Padang. Rentang usia yang perusahaan segmen
yaitu 18-30 tahun. Alasan perusahaan mensegmen konsumen anak muda pada
khususnya, karena mereka cenderung menyukai hal baru dan berbeda salah
satu daya tariknya ialah meracik rokok yang berbeda dari produk yang
beredaran di pasaran.
b. Targeting
Targeting telah diperoleh berdasarkan segmentasi sebelumnya. Perusahaan
memilih pasar sasaran yaitu pemasaran terkonsentrasi (niche marketing) yang
mana perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan hanya
melayani dua segmen saja yaitu segmen usia dan demografi. Dengan harapan
mendapat profit yang maksimal dan juga agar akses kepada konsumen
menjadi lebih mudah
c. Positioning
Diferensiasi dari produk perusahaan. Berdasarkan keunggulan yang
dimiliki produk ini, seperti cita rasa yang unik, dan beraneka ragam,
diferensiasi produk pada satu jenis, dan proses produksi yang baik, serta dapat
mengikuti selera konsumen, maka posisi produk ini adalah produk yang
berkualitas tinggi dan akan disukai oleh target pemasaran produk ini.

2.2 Permintaan
a. Perkembangan permintaan saat ini
Dewasa ini kita cermati bahwa daya beli masyarakat akan rokok cukai menurun,
namun permintaan akan rokok tetap tinggi, karena konsumen diam – diam beralih
pada rokok illegal. Hal ini tentu beresiko. Beberapa golongan konsumen juga beralih
pada rokok elektrik seperti pod dan vape yang sangat unik, karena punya rasa yang
berbeda dan khas, namun harganya sangat mahal. Rokok linting adalah alternatif
yang tepat untuk para perokok tersebut karena selain harganya yang relatif lebih
murah tanpa meningggalkan cita rasa rokok tersebut.
b. Prospek permintaan dimasa datang
Dengan semakin dikenalnya produk ini, dan juga semakin maraknya tren
melinting sendiri, kami yakin permintaan akan semakin meningkat dari waktu ke
waktu. Namun butuh waktu yang tidak singkat mengingat beberapa dari perokok juga
tidak bisa lepas dari candu rokok citarasa yang lama.

2.3 Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Saat ini tidak banyak penawaran disektor ini, karena memang produk ini belum
terkenal luas dan saat ini konsumennya baru segelintir di Padang.
Tembakau merupakan salah satu komoditi unggulan sektor pertanian. Berdasarkan
data Kementerian pertanian (Kementan), produksi tembakau Indonesia pada 2021
diperkirakan mencapai 261.011 ton. Jumlah ini turun tipis sebesar 0,16% dari tahun
lalu yang mencapai 261.439 ton.
b. Prospek penawaran dimasa datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha tembakau aroma dan lintingan
pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang
memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan
semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat
teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi penjual maupun pembeli
dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi
pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk
menarik pasar.

2.4 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran produk akan menggunakan bauran pemasaran 4P. berikut
penjelasannya:
1. Price (Harga)
Harga produk penjualan terjangkau untuk konsumen terutama konsumen remaja
yang menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau. Yang lainnya seperti
Mahasiswa dan pekerja Kantoran Lainnya
2. Place (Tempat)
Tempat beroperasi direncanakan berada di wilayah yang padat aktivitas, seperti
tempat tongkrongan untuk mengobrol atau mengerjakan Tugas sekolah dan tempat-
tempat yang terdapat insitusi Pendidikan serta kantoran lainnya. Sehingga dengan
penempatan tersebut diharapkan dapat dengan mudah dijangkau oleh konsumen.
Selain toko offline, kami juga akan membuat toko online agar jangkauan pasarnya
lebih luas.
3. Product (Produk)
Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan bahan baku
yang berkualitas dan eksklusif. Produk tersebut kami ambil dari supplier-supplier
yang terpercaya dan sudah memiliki nama di kalangan usaha tembakau aroma/
tembakau linting. Selain menjual produk perusahaan, perusahaan juga melakukan
pelayanan untuk memuaskan para pelanggan, sehingga jika pelanggan merasa puas
dengan pelayanan dan produk perusahaan, maka yang perusahaan harapkan adalah
pelanggan datang kembali untuk membeli produk barang perusahaan
4. Promotion (promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin sosial media untuk membantu
memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak anak –
anak muda menggunakan sosial media sehingga informasi tentang produk perusahaan
lebih cepat di dapat oleh para konsumen perusahaan.
2.5 Analisis Peluang Usaha
Analisis SWOT adalah analisis kelayakan yang dilakukan terhadap suatu usaha
meliputi strength atau kekuatan usaha. Weakness atau kelemahan usaha. Opportunity atau
peluang yang akan diraih sehubungan dengan usaha yang akan dijalnkan, threath atau
ancaman yang mungkin akan timbul dan mengganggu jalannya usaha. Analisis SWOT
yang dilakukan terhadap usaha kami adalah:

1. Strength
a) Produk yang unik
b) Terbuat dari tembakau pilihan yang berkualitas tinggi
c) Rasanya yang nikmat dan variatif bagi para perokok aktif
d) Proses pengolahan yang baik dan profesional
e) Harga yang cukup terjangkau
f) Belum banyak saingan usaha sejenis.
2. Weakness
a) Promosi terbanyak masih MLM ( mulut ke mulut) .
b) Harga bahan baku terutama tembakau tidak stabil.
c) Ketersediaan stok yang tidak menentu.
d) Kurang dinikmati oleh golongan dewasa
3. Opportunity
a. Dapat menjadi ikon kumpul anak muda gaul, teman untuk hang out
bareng.
b. Trend pasar positif untuk rook Low Tar Low Nikotin (LTLW) di
Indonesia
c. Target konsumen yang banyak.
4. Threath
a. Regulasi dan Perda mengenai anti-rokok
b. Tidak semua perokok mau repot-repot melinting rokok mereka sendiri.
c. Pengetahuan para perokok aktif di Sumbar tentang tembakau aroma
yang masih minim mengharuskan pelaku usaha harus giat memasarkan
produk dengan memberikan informasi yang jelas kepada calon
konsumen.
d. Berkurangnya even yang disponsori oleh industry rokok

Supplier

Untuk menyediakan produk berkualitas baik, kami memilih supplier tembakau


terbaik pula. Melansir dari laman pertanian.go.id, berikut merupakan lima daerah
penghasil tembakau terbaik di Indonesia :

 Temanggung

Tembakau tak pernah lepas dari kota kecil di Jawa Tengah, yakni
Temanggung. Daerah ini berada di dataran tinggi dengan letak geografis yang
membentang dari lereng Gunung Sumbing sampai Gunung Sindoro, menjadikan
Temanggung sebagai „surga‟ tembakau.

Tembakau Srintil merupakan primadona utama dari Temanggung. Beberapa


penikmat rokok kretek menyebut, rokok tanpa tembakau dari Temanggung tidak
akan menjadi rokok yang mantap dan berkualitas.

 Deli
Sejak era kolonial, Deli telah dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau
terbaik dunia. Perpaduan antara benih, iklim, dan jenis tanah di daerah Deli
menghasilkan tembakau dengan aroma serta cita rasa yang sedap dan gurih.
Tembakau Deli juga cocok dipakai sebagai pembungkus cerutu.
 Lombok

Lombok merupakan wilayah yang sangat subur untuk pertanian tembakau.


Pada musim tertentu, lahan persawahan di sana akan tampak hijau oleh daun-daun
tembakau. Jenis tembakau Senang merupakan salah satu dari jenis tembakau
Lombok yang paling digemari dan dicari oleh para pencita rokok kretek.

 Madura

Sebagian besar tembakau Madura diserap oleh pabrik rokok sebagai bahan
baku utama rokok maupun sebagai racikan atau campuran kretek. Madura juga
terkenal dengan tembakau Campalok. Keberadaan tembakau ini cukup langka.
Sebab lahan tanam tembakau Campalok hanya terdiri atas dua petak berbentuk
huruf U dan cuma menghasilkan 7 kilogram tembakau setiap musimnya. Lahan
tersebut berada di di dusun Jembengan, Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-guluk,
Sumenep, Madura.

 Jember

Jember cukup terkenal sebagai salah satu daerah penghasil utama tembakau
di Indonesia. Jenis tembakau yang banyak ditanam di wilayah ini adalah
tembakau Besuki na-oogst. Selain karena aromanya yang khas, tembakau jenis ini
terkenal karena elastisnya sehingga sangat pas untuk menjadi bungkus cerutu. Hal
itu yang membuat tembakau ini terkenal di pasar internasional.

 Malang

Adalah salah satu distributor kertas rokok terbesar yang menjual produk
secara grosir. Selain itu juga dapat memesan kertas rokok secara costum, yang
artinya bisa memilih desain kertas rokok sendiri. Dan juga di Malang merupakan
slaah satu produsen busa filter rokok terbesar di Indonesia. Tersedia berbagai
macam ukuran busa filter rokok dan tentunya dengan harga yang lebih murah

 Barack Taste

Barack Taste adalah salah satu produsen tembakau olahan di Indonesia yang
berbasis di cianjur, Jawa Barat. Puluhan rasa tembakau dijual oleh barrack Taste.
Seperti Wine, Cofee, Teh dan Soju, dengan total rasa sampai dengan 100 jenis.
Dan juga, melalui media sosial mereka juga diumumkan bahwa Barack Taste
mebuka pendaftaran bagi yang ingin menjadi reseller, dropshiper dan franchise
dengan mereka. Selain Barack Taste, masih ada produsen tembakau olahan lain
yang ikut serta dan mengenalkan produk-produk uniknya melalui Festival
Tembako Indonesia ini. Beberapa produsen yang hadir antara lain, Camlok,
Queen Bee, Mahabharata, dan lain sebagainya
BAB III

ASPEK OPERASIONAL

3.1 Lokasi

Tempat beroperasi direncanakan berada di wilayah yang padat aktivitas, seperti


tempat tongkrongan untuk mengobrol dan tempat-tempat yang mayoritas
penduduknya usia 18-30 tahun. Kami berencana mendirikannya didaerah Kapalo
Koto atau sekitarnya, dikarenakan lokasi tersebut adalah kawasan kos dan kontrakan
mahasiswa dan juga dekat dengan berbagai Sekolah Menengah Atas, dan juga
kawasan tersebut mudah dijangkau oleh calon konsumen

Keunggulan dari lokasi produk:

1. Tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja yang kami pekerjaan adalah tenaga kerja
yang ahli dalam meracik tembakau, dan tenaga kerja biasa yang bekerja sebagai
pelayan. Jika perusahaan memerlukan tenaga kerja tambahan nantinya akan
sangat mudah untuk mencarinya karena dekat dengan pusat perkotaan yang padat
penduduk.
2. Tersedianya sarana dan prasarana, di pusat perkotaan ini tentunya untuk masalah
sarana dan prasarana sangat mudah memperolehnya dibandingkan dengan
wilayah lainnya.
3. Kemudahan untuk melakukan ekspansi, salah satu pertimbangan perusahaan
dalam melakukan ekspansi adalah adanya konsumen potensial yang bisa
perusahaan lihat dan perkiraannya.
4. Kondisi adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat memberikan respon
positif.
3.2 Perlengkapan dan Peralatan

Perlengkapan Peralatan
Rak pajangan Kemoceng
Etalase Plastik ziplock
Meja Plastik
Kursi Asbak rokok
Tong sampah Sapu
Mesin kasir Pel
Timbangan digital Serokan
Lampu
Tisu

3.3 Teknologi
Dikarenakan usaha yang akan dijalankan adalah reseller, maka tidak ada mesin yang
digunakan. Hanya wadah – wadah tertutup tempat meracik tembakau mentah dengan
liquid aroma dan juga tempat penyimpanan kedap udara.

3.4 Harga
Untuk harga, setiap produk memiliki harga berbeda-beda tergantung kualitas, rasa,
dan kuantitas yang diminta customer.
Item Satuan Harga
Tembakau biasa 50 gram Rp. 8000
Tembakau rasa dan aroma buah 50 gram Rp. 18.000
Tembakau rasa dan aroma minuman 50 gram Rp. 20.000
Busa filter rokok size mini 1 bungkus (100 buah ) Rp. 3000
Busa filter rokok size normal 1 bungkus (100 buah) Rp. 4000
Busa filter rokok size jumbo 1 bungkus (100 buah) Rp. 5000
Busa filter rokok rasa mint 1 bungkus (100 buah) Rp. 8000
Kertas rokok biasa hambar 1 set (50 lembar) Rp. 500
Kertas rokok biasa manis 1 set (50 lembar) Rp. 1000
Kertas rokok motif manis 1 set (50 lembar) Rp. 2000
Alat lintingan 1 buah Rp. 8000

3.5 Layout
Layout merupakan tata letak toko dalam berperoduksi.
BAB IV

ASPEK MANAJEMEN

4.1 Struktur Organisasi


1. Bagan Organisasi
Dalam pendirian usaha ini tentunya membutuhkan pengelolaan barang.
keuangan dan tenaga pekerja yang baik agar hasil yang diharapkan dapat tercapai.
Berikut adalah bagan struktur organisasi dari perusahaan ini.

PIMPINAN/
OWNER

BAGIAN BAGIAN
PRODUKSI KEUANGAN

a. Job description

Nama posisi : Owner


Nama pemegang posisi : Muhammad Riffan Anugrah Syofyan
Bertanggung jawab pada : Pemilik modal
Berwenang pada : Bagian marketing dan bagian finace
Bertugas : Menjalankan roda perusahaan agar mampu
menguasai pasar
Bertanggung Jawab : Memimpin dan mengambil keputusan bagi perusahaan
Memiliki Wewenang : Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubunganya
dengan dunia luar
b..Job description
Nama posisi : Marketing
Nama pemegang posisi : Arif rahman aziz
Bertanggung jawab pada : Owner
Bertugas : Merumuskan program pemasaran yang tepat untuk meningkatkan
Penjualan
Bertanggung jawab : Menjamin kepuasan pelanggan terhadap jasa yang diberikan
Berwewenang : Memimpin dan mengatur staff marketing

c.Job description
Nama posisi : Finance
Nama pemegang posisi : Faiz hamid rizaldi
Bertanggung jawab pada : Owner
Bertugas : Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan, dan
Pembayaran
Bertanggung jawab : Menyiapkan laporan keuangan untuk pimpinan
Berwewenang : Memimpin dan mengatur staff finance

4.2 Kebutuhan Tenaga Kerja dan Kualitas Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang kami pekerjaan adalah tenaga kerja yang ahli dalam meracik
tembakau, dan tenaga kerja biasa yang bekerja sebagai pelayan . Jika perusahaan
memerlukan tenaga kerja tambahan nantinya akan sangat mudah untuk mencarinya
karena dekat dengan pusat perkotaan yang padat penduduk.
BAB V

ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS

Sering kali bisnis mengalami kegagalan disebabkan karena terbentur dengan


masalah hukum atau tidak memperoleh izin dari pemerintah setempat. Hal ini menyebabkan
pentingnya mengetahui aspek hukum apa saja yang harus dipenuhi sebelum bisnis
dijalankan untuk mencegah masalah tersebut dikemudian hari. Ketentuan hukum untuk jenis
usaha tersebut berbeda-beda tergantung pada kompleksitas dari bisnis tersebut. Adapun
dalam usaha ini, terdapat beberapa perizinan yang harus didapatkan.

 Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha yang didirikan adalah badan usaha yang berbentuk perseorangan yang
kepemilikan usaha sepenuhnya dimiliki oleh pengusul.

a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


SIUP adalah izin usaha yang dikeluarkan Instansi Pemerintah melalui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan. SIUP adalah
surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha
untuk melaksanakan usaha di bidang perdagangan dan jasa.

b. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


SITU adalah izin yang diberikan kepada perorangan, perusahaan, badan untuk
memperoleh tempat usaha sesuai dengan tata ruang wilayah yang diperlukan dalam
rangka penanaman modal. Dasar hukum untuk SITU biasanya dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah berupa Perda. Pada perda tersebut diatur bagaimaa proses
memperoleh SITU dan informasi lainnya.

c. Surat Izin Domisili Usaha


Sesuai namanya adalah surat yang menyatakan domisili seseorang atau suatu badan
usaha. Surat keterangan domisili dibutuhkan untuk mengurus berbagai dokumen legal
lainnya seperti SIUP, Tanda Daftar Perusahaan, NPWP, dan untuk mengurus usaha
perdagangan lainnya

d. Surat Izin Gangguan (HO)


Izin Gangguan (HO) merupakan pemberian izin tempat usaha/kegiatan kepada orang
pribadi/badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian, dan
gangguan, tidak termasuk tempat/kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Daerah.

e. NPWP
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Demi mewujudkan
usaha yang taat pada pajak, maka usaha ecoplastic juga mengurus NPWP usaha.

f. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


TDP (Tanda Daftar Perusahaan) adalah bukti Perusahaan/ Badan Usaha telah melakukan
wajib daftar berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang “Wajib Daftar
Perusahaan”
BAB VI

ASPEK KEUANGAN

Proyeksi Penjualan

Proyeksi Penjualan
Jenis Produk Harga
Perhari Perbulan Pertahun

Tembakau Rp18.000 Rp540.000 Rp16.200.000 Rp194.400.000

Lokasi Usaha

Bangunan : Rp. 30.000.000

Perlengkapan

Perlengkapan Unit Harga/unit Harga Total


Rak pajangan 3 Rp1.000.000 Rp3.000.000
Etalase 3 Rp2.000.000 Rp6.000.000
Meja 4 Rp300.000 Rp1.200.000
Kursi 16 Rp150.000 Rp2.400.000
Tong sampah 2 Rp50.000 Rp100.000
Mesin kasir 1 Rp2.000.000 Rp2.000.000
Timbangan digital 2 Rp50.000 Rp100.000
TOTAL Rp14.800.000

Peralatan

Perlengkapan Unit/pack Harga/unit Harga Total


Kemoceng 1 Rp30.000 Rp30.000
Plastik ziplock 10 Rp40.000 Rp400.000
Plastik 10 Rp35.000 Rp350.000
Asbak rokok 4 Rp10.000 Rp40.000
Sapu 1 Rp15.000 Rp15.000
Pel 1 Rp15.000 Rp15.000
Serokan 1 Rp15.000 Rp15.000
Lampu 5 Rp25.000 Rp125.000
Tisu 5 Rp10.000 Rp50.000
TOTAL Rp1.040.000

Biaya Gaji

Jabatan Gaji Pokok/bulan


Bagian produksi Rp2.400.000
Bagia Keuangan Rp2.400.000
TOTAL Rp4.800.000
BAB VII

ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI

6.1 Aspek Sosial


1. Tersedianya referensi baru bagi para perokok yang ingin merasakan cita rasa baru
rokok.
2. Toko kami merupakan tempat khusus bagi para perokok, sehingga memberikan
kenyaman bagi para customer kami tanpa harus mengkhawatirkan orang-orang
disebelahnya.
3. Selain untuk membeli produk kami, customer juga bisa duduk-duduk santai sambil
bercerita dengan teman-temannya.

6.2 Aspek Ekonomi


1. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
2. Modal yang digunakan merupakan modal bersama.
3. Keadaan ekonomi masyarakat sekitar sangat berpengaruh terhadap usaha ini.
4. Ekonomi masyarakat sekitar lumayan stabil dan berdampak baik bagi usaha ini.

Anda mungkin juga menyukai