Dosen Pengampu :
Herna Deswarti, S.E.,M.M.
Di susun Oleh :
Nama NIM
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segalarahmat-Nya sehingga tugas makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada ibu Nora Ariani SE.M.M, S.Pd., M.M.
Selaku dosen dalam Ekonomi Manajerial dan kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh Karena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
A. Definisi Masalah...............................................................................................2
B. Proses Mendefinisikan Masalah......................................................................3
C. Memngembangkan Pendekatan Riset Pemasaran ........................................3
A. Kesimpulan ......................................................................................................6
B. Saran ................................................................................................................7
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemasaran syariah merupakan disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari satu pemrakarsa kepada stakeholders-nya.
Keseluruhan proses pemasaran tersebut sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip syariah dan
muamalah dalam Islam.1Pemasaran menjadi salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
para pengusaha untuk berkembang dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial. Sedangkan menurut Kertajaya, pemasaran syariah atau syariah
marketing adalah strategi bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang harus
memayungi seluruh aktifitas dalam sebuah perusahaan yang meliputi proses, menciptakan,
menawarkan, pertukaran nilai, dari seorang produsen, atau serta perusahaan, atau perorangan.
Dengan demikian, penerapan sistem pemasaran syariah dengan perpegang teguh
pada nilai-nilai Al-Quran dan As-Sunnah, Nabi Muhammad SAW sebagai teladan telah
melakukan bisnis secara professional. Landasan dan nilai-nilai tersebut yang menjadi suatu
syariah dan hukum dalam melakukan bisnis yang adil, benar dan berkembang di kalangan
masyarakat.4 Pelaksanaan transaksi mumalah sesuai prinsip syariah harus berdasarkan pada
prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, transparansi, etika, dan moralitas.
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana konsep produk syariah dan konvensional?
b. Bagaimana strategi pemasaran produk lembaga keuangan bank/ non bank?
c. Bagaimana bauran pemasaran?
d. Apa perbedaan produk lembaga keuangan bank dan non bank?
C. Tujuan masalah
a. Untuk mengetahui konsep produk syariah dan konvensional
b. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk lembaga keuangan bank /non
bank
c. Untuk mengetahui bauran pemasaran
d. Untuk mengetahui perbedaan produk lembaga keuangan bank dan non bank
BAB II
PEMBAHASAN
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain,
baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, wesek unjuk, cek atau sarana
lainnya.
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan
atau antar pihak ketiga.
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
j. Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk berharga yang
tidak tercatat di bursa efek.
k. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam bal debitur tidak
memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib
dicairkan secepatnya.
l. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
m. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip madin keuntungan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
n. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
dengan Undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain melakukan aktifitas usaha seperti di atas, bank Umum dapat pula melakukan kegiatan-
kegiatan berikut :
a. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa usaha, modal ventura, perusahaan efek asuransi serta lembaga kliring
penyelesaian dan penyimpanan, dengan memeenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank
Indonesia.
c. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit,
dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan Bank Indonesia.
d. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
Terhadap aktifitas usaha Bank Umum ini terdapat pembatasan atau pelarangan,
yaitu ; (a) melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf
b dan c ; (b) melakukan usaha perasuransian ; dan (c) melakukan usaha laiin di luar kegiatan
usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 dan pasal 7 (ketentuan pasal 10).
Di samping lingkup aktifitas usaha bank umum seperti diuraikan di atas, pemerintah
dapat pula menugaskan bank Umum untuk melaksanakan program pemerintah guna
mengembangkan sektor-sektor perekonomian tertentu, atau memberi perhatian yang lebih
besar pada koperasi dan pengusaha golongan ekonomi lemah, dalam rangka meningkatkan
taraf hidup orang banyak, berdasarkan ketentuan yang diatur lebih lanjjut dengan peraturan
pemerintah,
2. Bank Perkreditan Rakyat
Menurut ketentuan pasal 13 LTU Nomor 7 tahun 1992 tentang usaha perbankan,
usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabunngan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit.
c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,
sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.
Sementara itu menurut ketentuan pasal 14, Bank Perkreditan Rakyat dilarang :
a. Menerima simpanan giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
c. Melakukan penyertaan modal.
e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 13.
Berkaitan dengan pemberian kredit, pemberian jaminan, penempatan investasi surat
berharga dan lain-lain yang serupa, berlaku juga ketentuan seperti Bank Umum. 1
b. Syariah
Menurut Niazi, praktek perbankan dalam Islam telah ada sejak lama, Ia menyebutkan
bahwa pengusaha muslim telah mengenal usaha penukaran uang (Money changer), yang
dalam sejarah Islam dikenal dengan sarraf dan adanya siftajah yakni sejenis letter of credit
atau kertas pembayaran (bill of exchange) menandakan telah dikenal operasional transper
dana (remmitance) dalam masyarakat muslim. Pengharaman bunga dalam mekanisme
perbankan Islam, menyebabkan bisnis mereka tidak mampu bersaing dengan pebisnis lain
yang non muslim yang menerapkan bunga yang tinggi.
Diakui sebagai pelopor pembentukan perbankan Islam modern adalah Ahmad el-
najjar, ia mendirikan sebuah bank sejenis bank tabungan yang berbasis mudharabah (profit
sharing) dan tidak menerkan bunga dalam penyimpanan dan pemberian kreditnya di kota Mit
Ghamr Mesir tahun 1963 dan berakhir pada tahun 1967. Bank yang sejenis berkembang
hingga mencapai 9 bank di Mesir. Bank-bank ini memfokuskan usahanya pada pembiayaan
usaha dagang dan industri skala kecil. Sedangkan bank Islam dalam arti komersial yang
sesungguhnya adalah Dubai Islamic Bank yang didirikan di Dubai pada tahun 1975.
Semenjak itu banyak bank-bank Islam di seluruh penjuru dunia. Hingga tahun 1994 saja
diperkirakan terdapat lebih sekitar 117 bank Islam dan lembaga keuangan lainnya di negara
muslim dan 9 bank Islam di negara non muslim.
Prinsip-prinsip nilai dan mekanisme-mekanisme operasional dari satu sistem
perbankan tertentu akan membedakannya dengan perbankan lain. Dalam perbankan Islam,
internalisasi nilai-nilai syariah dan operrasional perbankan dapat dilihat dari produk-produk
maupun jasa layanan yang ditawarkan perbankan syariah. Secara garis besar, produk-produk
dan jasa layanan perbankan syariah dapat dogolongkan berdasarkan prinsip-prinsip akad
sebagai berikut :
1
Yuliatin, “Perbankan Dalam Dimensi Konvensional Dan Syariah,” Perbankan Dalam Dimensi
Konvensional Dan Syariah, 1995, 9–10.
Internalisasi nilai-nilai syari’ah dalam operasional perbankan dapat dilihat dari
produk-produk maupun jasa layanan yang ditawarkan perbankan syari’ah. Secara garis besar,
produk-produk dan jasa layanan perbankan syari’ah dapat digolongkan berdasarkan prinsip-
prinsip akad sebagai berikut:
1. Prinsip titipan atau simpanan ( depository/ al-wadi ’ah)
2. Prinsip bagi hasil (profit sharing)
3. Prinsip jual-beli ( sale and purehase)
4. Prinsip sewa (operational lease and finaneial lease)
5. Prinsip jasa (fee-based serviees)2
2
Yuliatin.
c. Mendefinisikan target pemasaran membutuhkan segmentasi pemasaran, proses dari
pembagian secara keseluruhan pemasaran dan memisahkan itu untuk dikelola berdasarkan
dari demografis
d. Segmentasi adalah konsep pemasaran yang sangat penting, proses segmentasi pemasaran
termasuk:
a) Menentukan karakteristik dari bagian yang menggunakan geografi, demografi,
psikologi, perilaku, dan atau teknografi
b) Pemisahan dan pernargetan di segmen ini dalam pemasaran berdasarkan karakteristik
itu
c) Memeriksa untuk melihat apakah ada segmen pemasaran yang cukup luas untuk
mendukung produk yang dikelompokkan
d) Ketika target pemasaran ditentukan pengelompokkan bisa dikembangkan dengan
strategi pemasaran ke target pemasaran
2. Orang atau Target Pemasaran (People)
Target pemasaran terdiri dari pembeli yang membutuhkan saham umum atau karakteristik
yang diputuskan perusahaan untuk melayani. Target pemasaran bisa memuat beberapa
perbedaan tingkat. Sebuah produk fokus terhadap target pemasaran yang spesifiknya
memiliki perbedaan yang tajam dengan satu strategi pemasaran dari masa pemasaran.
Mendefinisikan target pemasaran membutuhkan segmentasi pemasaran, proses dari
pembagian secara keseluruhan pemasaran dan memisahkan itu untuk dikelola berdasarkan
dari demografis. Menemukan karakteristik dari bagian yang menggunakan geografi,
demografi, psikologi, perilaku dan atau teknografi.
a. Pemisahan dan penargetan di segmen ini dalam pemasaran berdasarkan karakteristik itu
b. Memeriksa untuk melihat apakah ada segmen pemasaran yang cukup luas untuk
mendukung produk yang dikelompokkan
c. Ketika target pemasaran ditentukan, pengelompokkan bisa dikembangkan dengan strategi
pemasaran ke target pemasaran
3. Produk (Product)
Barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan untuk target pemasaran termasuk
berbagai bauran produk, ciri-ciri, desain, paket, ukuran, pelayanan, jaminan dan kebijakan
pengembalian (garansi).
a. Produk adalah apa saja yang bisa ditawarkan ke pasar untuk perhatian, perolehan,
penggunaan, atau pemakaian yang diinginkan atau dibutuhkan secara memuaskan.
b. Jasa adalah suatu aktifitas atau manfaat yang bisa memuaskan ke pihak lain yang dasarnya
berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.
c. Produk termasuk pengemasan, sebagai bagian dari total penawaran. Merk yang digunakan
untuk pengemasan sebagai pengenal, untuk meningkatkan nilai produk.
d. Produk dan jasa juga seharusnya mempunyai tujuan, yang menemukan nilai asli produk,
penggunaan, perbedaan, alasan, atau fungsi untuk konsumen.
4. Harga (Price)
Semua aspek mengenai harga. Konsumen bersedia membayar harga. Harga eceran,
diskon, tunjangan, kuantitas diskon, kredit berjangka, penjualan dan periode pembayaran.
5. Tempat atau Distribusi (Place)
Aktifitas perusahaan yang membuat ketersediaan produk, menggunakan distribusi
dan saluran penjualan, liputan, lokasi, persediaan barang dan karakteristik transportasi serta
alternatif. Rantai persediaan terdiri dari empat mata rantai, yaitu: produsen, distribusi, grosir,
persediaan eceran untuk konsumen, dan pengguna.
6. Promosi (Promotion)
Elemen komunikasi termasuk aktivitas komunikasi langsung dan tidak langsung.
Aktivitas berkomunikasi dari seluruh produk, termasuk:
a. Penjualan Pribadi
b. Iklan atau penjualan tidak langsung seperti televisi, radio, majalah. Iklan memiliki sifat
terstruktur dan komunikasi tidak langsung yang tersusun dari informasi. Biasanya dibayar
untuk produk (barang dan jasa) dan mengidentifikasi sponsor melalui berbagai macam media.
c. Promosi penjualan contoh: barang, kupon, uang jasa, tunjangan, pameran, acara, dan
banyak lagi.
d. Jaminan seperti buku kecil, majalah, brosur, film, promosi produk, dan laporan tahunan.
e. Pemasaran langsung seperti online, surat langsung, manajemen data, majalah,
telemarketing. Termasuk interaktif seperti internet atau web.
f. Acara dan pengalaman
g. Hubungan masyarakat: menerbitkan pers, publisitas
7. Mitra (Partners)
Penjual dapat menolak membuat harga konsumen dan membangun hubungan pelanggan
sendiri. Mereka bekerja lebih dekat dengan perseroan lain departemen (didalam mitra) dan
seringkali bersama rekan dan mengadakan perjanjian dengan mereka diluar perusahaan
tersebut. Perubahan yang terjadi pada penjual bagaimana mereka terhubung dengan penyedia
dan ada satu orang yang lain. Bersama kemitraan, bersama yang hubungan kemitraan dan
aliansi. Hubungan hukum antara dua pihak, hubungan hukum yang biasanya tidak melibatkan
hubungan dan kerjasama dengan pihak-pihak tertentu dan bersama alasan yang benar dan
tanggung jawab sebagai usaha yang sama. Dari Philip Kotler: nilai rantai, pemasok,
distributor dan pelanggan. Mengikutsertakan dengan spesifik pemasok atau distributor
menciptakan nilai pengiriman jaringan, juga disebut garis rantai pasokan. Pemasaran,
kemitraan hubungan mitra pengelolaan.
8. Persentasi (Presentation)
Tindakan menyajikan salah satu atau 9P kepada pelanggan anda, para pemasok, grosir,
distributor barang, tenaga penjualan, pemasaran perantara, klien, dan mitra. Simbol itu
merupakan gambaran yang mewakili deskriptif atau persuasif transaksi (penjualan dan
sebagai hasil). Sesuatu yang ditetapkan untuk perhatian pikiran.
9. Ketertarikan (Passion)
Intens, mengemudi atau perasaan yang tidak dapat diatasi. Emosional sebagai bagian dari
alasan pemasaran yang menjual produk atau jasa serta pengambilan keputusan yang kuat
untuk menyukai serta pengabdian kepada beberapa kegiatan; ketertarikan dalam kemitraan
anda atau persentasi dari salah satu 9P untuk setiap sasaran atau mitra. 3
5
Jamal Wiwoho, “9028-20333-1-Pb(1),” Peran Lembaga Keuangan Bank Dan Lembaga Keuangan
Bukan Bank Dalam Memberikan Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat, 2011, hal. 90-91.
BAB III
PNUTUP
A. Kesimpulan
Praktek perbankan konvensional sebenarnya sudah ada sejak zaman babilonia,
Yunani dan Romawi. Praktek-praktek perbankan saat itu sangat membantu dalam lalu lintas
perdaganagan. Pada awalnya praktek perbankan terbatas pada tukar menukar uang. Lama
kelamaan praktek tersebut berkembang menjadi usaha menerima tabungan, menitipkan
ataupun meminjamkan uang dengan memungut bunga pinjaman.
Produk dan Service Konvensional
a. Giro
b. Deposito
c. Simpanan Pembangunan Daerah (SIMPEDA)
d. Tabungan Aneka Guna (TAG)
e. Tabungan Haji Akbar
f. Tabunganku
Menurut Niazi, praktek perbankan dalam Islam telah ada sejak lama, Ia menyebutkan
bahwa pengusaha muslim telah mengenal usaha penukaran uang (Money changer), yang
dalam sejarah Islam dikenal dengan sarraf dan adanya siftajah yakni sejenis letter of credit
atau kertas pembayaran (bill of exchange) menandakan telah dikenal operasional transper
dana (remmitance) dalam masyarakat muslim. Pengharaman bunga dalam mekanisme
perbankan Islam, menyebabkan bisnis mereka tidak mampu bersaing dengan pebisnis lain
yang non muslim yang menerapkan bunga yang tinggi.
Produk dan Service Syariah :
a. Tabungan Syariah
b. Deposito Syariah
c. Gadai Syariah
d. Pinjaman Syariah
B. Saran
Maka diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar lebih giat lagi belajar tentang
Manajemen Pemasaran Syariah , supaya kita lebih mengetahui apa saja ilmu ilmu yang
terkandung dalam kehidupan, yang wajib diketahui, dipelajari, dn di praktekkan, serta
dilaksanakan dalam kehidupan.
Mungkin inilah yang wacanakan pada penulisan saya ini meskipun penulisan ini jauh
dari smpurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kealahan dari
penulisan saya, karna saya manusia biasa tempat salah dan dosa, saya juga butuh saran dan
kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada masa
sebelumnya. Saya juga mengucapkan terimakasih atas dosen pembimbing Mata Kuliah
Mnajemen Pemasaran Syariah, ibu Herna Deswarti,
DAFTAR PUSTAKA
Engel. “済無 No Title No Title No Title.” Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 2014, 94–96.
Entaresmen, R Ajeng. “Hasanah Di Pt . Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang X.”
Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa 9, no. 1 (2016): 64–67.
Wiwoho, Jamal. “9028-20333-1-Pb(1).” Peran Lembaga Keuangan Bank Dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank Dalam Memberikan Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat,
2011, hal. 90-91.
Yuliatin. “Perbankan Dalam Dimensi Konvensional Dan Syariah.” Perbankan Dalam
Dimensi Konvensional Dan Syariah, 1995, 9–10.