LEMBAR PENUGASAN
Ganjil
Semester : ………………………… 2022/2023
Tahun : …………..
TB.B1.2223.08
DITUGASKAN KEPADA KELOMPOK NO : …………………………..……………………………………
KETERANGAN TUGAS :
……………………………………………
JR/MPS/2022
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK BIOENERGI DAN KEMURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Jalan Let. Jend. Purn. Dr.(HC) Mashudi No 1, Jatinangor Kab. Sumedang 45363
Tel. (022) 7798600 ext. 129, Fax. (022) 86010043
http://www.tb.che.itb.ac.id, e-mail: tbk@che.itb.ac.id
LEMBAR DATA
Ganjil
Semester : ………………………… 2022/2023
Tahun : …………..
JR/MPS/2022
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK BIOENERGI DAN KEMURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Jalan Let. Jend. Purn. Dr.(HC) Mashudi No 1, Jatinangor Kab. Sumedang 45363
Tel. (022) 7798600 ext. 129, Fax. (022) 86010043
http://www.tb.che.itb.ac.id, e-mail: tbk@che.itb.ac.id
LEMBAR LAPORAN
NO NIM NAMA
1. 14520008
……………………. Resti Maulani
………………………………..……………….……………………..
2. 14519034
……………………. Raffy Effendy
………………………………………..……….……………………..
3. ……………………. ………………………………………..……….……………………..
Keadaan Ruangan :
P bar 98,72
: ……………………………………………………………. kPa
Temperatur 26,17
: ……………………………………………………………. 0C
JR/MPS/2022
TB3001 LABORATORIUM DASAR
TEKNIK BIOENERGI DAN KEMURGI
SEMESTER I-2022/2023
MODUL DIS
(DISTILASI SEDERHANA)
LAPORAN SINGKAT
Pembimbing:
Distilasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk memisahkan campuran yang
berdasarkan pada perbedaan titik didih dan tingkat volatilitas. Dari distilasi dihasilkan dua
buah produk yaitu, distilat dan bottom. Kemurnian distilat yang dihasilkan dipengaruhi oleh
perbedaan tingkatan volatilitas dari masing masing zat, konsentrasi dari umpan, interaksi
antar komponen komponennya, dan laju pemanasan. Tujuan dari percobaan ini adalah
mempelajari perilaku proses distilasi sederhana satu tahap terhadap campuran metanol-air
pada berbagai variasi komposisi umpan yakni 15%-mol, 25%-mol, dan 35%-mol atau laju
pemanasan.
Pada percobaan distilasi ini, didapat volume distilat dari variasi umpan 15%-mol, 25%-mol,
dan 35%-mol berturut-turut yaitu 70,7 mL; 101,5 mL; dan 101,5 mL. Kemudian, juga didapat
hasil perhitungan neraca massa terhadap umpan distilasi. Dari 232,5 g umpan 15%-mol
metanol, didapat massa distilat sebesar 62,2 g, massa residu sebesar 2,98 g, dan massa bottom
sebesar 160,45 g. Dari 225,5 g umpan 25%-mol metanol, didapat massa distilat sebesar 85,54
g, massa residu sebesar 4,35 g, dan massa bottom sebesar 129,28 g. Dari 221,05 g umpan
35%-mol metanol, didapat massa distilat sebesar 83,17 g, massa residu sebesar 4,64 g, dan
massa bottom sebesar 126,57 g. Dengan demikian, pada percobaan distilasi ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan jumlah massa setelah dan sebelum proses distilasi
atau terdapat sejumlah massa yang hilang selama proses distilasi berlangsung.
Kata kunci: umpan, distilasi, distilat, bottom, residu
BAB I
PENDAHULUAN
Batu didih
Neraca digital
Gelas ukur
Gelas kimia
Labu takar
Pipet tetes
Mikropipet
Syringe
Pompa
Batang pengaduk
2.2 Skema Alat Percobaan
Berikut merupakan skema alat alat yang akan digunakan pada percobaan distilasi
sederhana:
Berdasarkan grafik, diketahui nilai Retention Factor (Rf) dari kromatografi gas
yang digunakan yaitu 0,6674. Nilai Retention Factor (Rf) tersebut menunjukkan waktu
tinggal suatu komponen dalam fasa diam berdasarkan perbandingan jarak komponen dan
gas pembawa yang digunakan. Selanjutnya, nilai Retention Factor (Rf) ini akan
digunakan untuk mengoreksi data hasil analisis kromatografi gas pada percobaan.
Berdasarkan diagram di atas, dapat dikatakan semakin tinggi fraksi mol metanol
pada umpan, maka temperatur yang dibutuhkan lebih rendah. Karena temperatur yang
harus dicapai lebih rendah, waktu yang diperlukan untuk distilat menetes juga lebih
singkat.
Selanjutnya, karena fraksi metanol dalam umpan lebih tinggi, maka komponen
yang lebih volatil atau yang akan menguap lebih banyak. Sehingga, volume distilat yang
dihasilkan dalam waktu yang sama akan lebih banyak.
Namun, jika dilihat pada grafik di atas, volume distilat yang dihasilkan pada akhir
waktu menjadi lebih sedikit. Pada mulanya campuran masih berupa cair jenuh, kemudian
setelah dipanaskan dan mencapai kesetimbangan uap-cair, volume distilat akan
berkurang. Hal ini dikarenakan, komponen dengan volatilitas lebih tinggi sudah menguap
terlebih dahulu di awal, dan setelah waktu yang cukup lama, komponen dengan
volatilitas lebih rendah lah yang tertinggal pada umpan, sehingga menyebabkan waktu
penguapan lebih lama dan volume distilat yang dihasilkan lebih sedikit.
Berdasarkan diagram T-x-y, semakin besar fraksi mol metanol, maka semakin
banyak volume yang dihasilkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan grafik perbandingan
volume distilat kumulatif terhadap waktu distilasi di atas, yang menggambarkan bahwa
umpan dengan fraksi 15%-mol metanol menghasilkan volume distilat yang lebih sedikit
dibandingkan dengan umpan yang memiliki fraksi 25%-mol dan 35%-mol metanol.
Selain berdasarkan fraksi metanol dalam umpan, fraksi metanol yang dihasilkan
pada distilat juga dipengaruhi oleh waktu distilasi. Semakin lama waktu distilasi, fraksi
metanol dalam distilat semakin menurun. Hal ini, komponen metanol dengan kemurnian
tinggi sudah terlebih dahulu menetes di awal proses distilasi, dan pada akhir distilasi
hanya tertinggal komponen metanol dengan kemurnian lebih rendah. Peristiwa ini
ditunjukkan dengan grafik perbandingan fraksi metanol dalam distilat hasil umpan
15%-mol metanol terhadap waktu distilasi.
Berdasarkan tabel berikut, jumlah massa sebelum dan sesudah proses distilasi
tidak sama, melainkan ada massa yang hilang. persen massa yang hilang pada percobaan
distilasi terhadap umpan 15%-mol, 25%-mol, dan 35%-mol metanol berturut-turut yaitu
2,98%; 2,83%; dan 3,02%. Adanya sejumlah massa yang hilang dapat diakibatkan oleh
uap yang lolos melalui celah temperatur pada karet penyumbat, sambungan konektor
pada alat distilasi yang longgar, ataupun karena ada yang masih tertinggal pada
kondensor.
Distilat Fraksi
Massa Massa Air Massa Fraksi Air
dan Metanol
Metanol (g) (g) Total (g) (m/m)
Sampel (m/m)
Namun, berdasarkan pada tabel di atas, dapat ditentukan fraksi massa metanol
dan air dalam distilat dari umpan dengan variasi 15%-mol metanol, yaitu metanol
sebanyak 80% dan air sebanyak 20%.
3.8 Perbandingan Hasil Distilasi dengan Perhitungan Neraca Massa Tak Tunak dengan
Persamaan Rayleigh
Selanjutnya, perhitungan yang didapat dari percobaan dibandingkan dengan
perhitungan menggunakan Persamaan Rayleigh. Hal ini digunakan untuk menentukan
perbandingan antara komponen yang terdistilasi dengan komponen yang tertinggal pada
labu distilasi. Fraksi mol metanol yang tertinggal pada labu dihitung dengan diagram
T-x-y menggunakan temperatur distilat.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Semakin tinggi fraksi mol metanol pada umpan, semakin cepat distilat dihasilkan;
2. Semakin tinggi fraksi mol metanol pada umpan, semakin banyak volume, jumlah
mol, dan massa distilat yang dihasilkan;
3. Semakin lama waktu distilasi, semakin menurun kemurnian metanol yang
dihasilkan pada distilat;
4. Terdapat sejumlah massa yang hilang setelah proses distilasi berlangsung.
4.2 Saran
Saran untuk percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan larutan umpan dilakukan lebih teliti agar bahan yang dimasukkan tidak
salah karena tertukar.
2. Pengukuran dilakukan menggunakan alat dengan ketelitian yang lebih tinggi agar
hasil lebih akurat.
3. Menggunakan alat kromatografi gas lebih dari satu agar percobaan tidak terhambat
di bagian analisis kromatografi gas.
4. Membuat teklap percobaan yang lebih terstruktur dan spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Chegg. Methanol-Water Phase Diagram (for 1 atm). Diakses pada 21 September 2022 di
https://www.chegg.com
Geankoplis, Christie John. 2003. Transport Processes and Separation Process. New Jersey:
Pearson Prentice Hall.
Jones, Frank E. (1992). ITS-90 Density of Water Formulation for Volumetric Standard
Calibration. Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology,
97(3), 337
Smart Lab. (2017). MSDS Metanol. Diakses pada 21 September 2022 di
https://smartlab.co.id/assets
Smith, J.M., H.C.Van Ness, and M.M. Abbott, 2001, Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics Sixth Edition, New York: The McGraw Hill Companies, Inc.
LAMPIRAN A
DATA LITERATUR
pH - Netral pada 20 °C
Sumber: Jones, Frank E. (1992). ITS-90 Density of Water Formulation for Volumetric Standard
Calibration. Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology, 97(3), 337
A.3 Data Kapasitas Panas Air di Berbagai Temperatur
Tabel A.3 Data Kapasitas Panas Air di Berbagai Temperatur
Sumber: vaxasoftware.com
A 6.20963
B 2354.731
C 7.559
Sumber: vacuu-lan.com
A.5 Diagram T-x-y untuk Metanol-Air
Gambar A.1 Diagram T-x-y untuk Metanol-Air
Sumber: chegg.com
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
𝑇 = ( 2354,731
6,210−𝑙𝑛(0,987) ) − 7, 559
𝑇 = 97, 86 ˚𝐶
0,15×0,965×250×32,04
𝑉𝑚 = 0,843×0,95×18,02−0,15(0,843×0,95×18,02+0,965(1−0,95)×32,04−0,965×32,04
𝑉𝑚 = 72, 751
24,305−15,875
ρ 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 = 25,525−15,875
× 0, 965
ρ 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 = 0, 843
B.6 Penentuan Konsentrasi atau Fraksi Metanol dengan Analisis Gas Kromatografi
Nilai Csc atau fraksi mol distilat didapat dengan perbandingan nilai area peak
(%Asc) dengan nilai Rf.
Contoh perhitungan untuk menentukan jumlah mol larutan distilat yaitu sebagai berikut.
15,36
𝑀𝑜𝑙 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎𝑡 = 0,76×32,04+(1−0,76)×18,02
𝑀𝑜𝑙 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎𝑡 = 0, 768
Contoh perhitungan pada variasi umpan 15%-mol metanol yaitu sebagai berikut.
6,92
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 232,55
× 100%
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 2, 98%
B.9 Penentuan Neraca Massa Metanol
Penentuan massa total metanol dalam larutan umpan dilakukan dengan
menjumlahkan massa metanol dalam distilat, bottom, residu, serta yang hilang.
Pada percobaan ini, tidak ada massa total metanol dalam umpan yang didapat
karena kurangnya data yang didapat dari percobaan.
( )𝐿
𝑙𝑛 𝐿𝑜 =0,78
LAMPIRAN C
DATA ANTARA
26.17 987.17 49
Termometer 1 y = 0,8788x + 7
Termometer 2 y = 0,889x + 8
C.4 Kalibrasi Gas Kromatografi
30 30.73
60 30.73
90 31.61
120 32.93
150 34.25
6 0.042 43.543
180 36.00
210 37.76
240 39.08
270 40.40
300 42.16
C.6 Proses Distilasi
18 17 0.438325 0.656765058
24 16 0.414338 0.620824093
Tabel C.10 Data Analisis Gas Kromatografi dari Metanol 25%-mol
Waktu Larutan Volume Distilat Fraksi Asc Metanol Csc Atau Fraksi
Sampel (menit) Sesaat (mL) (a/a) Metanol (n/n)
12 27 0.602942 0.903419239
Tabel C.12 Data Penentuan Fraksi Mol Kumulatif Metanol untuk Umpan 1
Mr Jumlah
Jumlah
Distilat dan Larutan Jumlah Mol Massa Massa Air Massa Total
Mol Air
Sampel Total Mol (mol) Metanol Metanol (g) (g) (g)
(mol)
(g/mol) (mol)
Tabel C.13 Data Penentuan Fraksi Mol Kumulatif Metanol untuk Umpan 2
Mr Jumlah
Jumlah
Distilat dan Larutan Jumlah Mol Massa Massa Air Massa Total
Mol Air
Sampel Total Mol (mol) Metanol Metanol (g) (g) (g)
(mol)
(g/mol) (mol)
Distilat-3 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data data data data
Distilat-4 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data data data data
Tabel C.14 Data Penentuan Fraksi Mol Kumulatif Metanol untuk Umpan 3
Mr Jumlah
Jumlah
Distilat dan Larutan Jumlah Mol Massa Massa Air Massa Total
Mol Air
Sampel Total Mol (mol) Metanol Metanol (g) (g) (g)
(mol)
(g/mol) (mol)
Distilat-1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data data data data
Distilat-2 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data data data data
Distilat-3 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data data data data
Distilat-4 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
data data data data data data data
Mol Metanol
Distilat Waktu (menit) Mol Metanol (mol)
Kumulatif (mol)
C.10 Perbandingan Perhitungan Neraca Massa Tak Tunak dengan Persamaan Rayleigh
Tabel C.19 Perbandingan Perhitungan Neraca Massa Tak Tunak dengan Persamaan Rayleigh
y (Fraksi Mol
x (Fraksi Mol
Distilat Temperatur Metanol di ln (L/Lo)
Metanol di 1/(y-x)
ke- Distilat Distilat pada Percobaan
Labu)
Percobaan)
9:00 26 987 53
12:00 26 987 45
Termometer 1 7 93 0.8789 7
Termometer 2 8 95 0.8891 8
6 30 27
60 27
90 28
120 29.5
150 31
180 33
210 35
240 36.5
270 38
300 40
18 24 Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
24 24 Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
Bottom Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
Residu Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
6 25 Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
12 26.5 Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
18 26 Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
24 24 Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
Bottom Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
Residu Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data