Anda di halaman 1dari 48

BIROKRASI INDONESIA

SEMESTER 4
UNIVERSITAS TERBUKA
SUKANAGARA
KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH:
• Tri Vani Yudi Setiani
• Ajeng Sinambut Kasih
• Muhamad Ilyasa
• Yayang Mellya Marlyana
• Nina Sri Nurinayah
• Anis Widiastuti
• Nifa Eka Garini
• Yuliati Kurnia
• Sinta Bela
• M Rizwan
• Yuliawati
Modul 1
pengertian dan teori teori klasik birokrasi
Kegiatan bebelajar 1
1. Pengertian birokrasi
A. Batasan pengertian

Birokrasi dapat di artikan sebagai pemerintahan atau pengatura yang dilakukan dari meja ke
meja secara terpisah. Pengaturan,peraturan dan pengambilan keputusan secata terpisah-pisah dan
pengawasan pada satu tangan. Demikian pula dalam hal pengangkatan pejabatannya tidak didasarkan
kehendak penguasa tetapi di dasarkan persyaratan-persyaratan yang objektif, seperti pendidikan,
keahlian, pengalaman dan senioritas.
B. Teori birokrasi menurut Weber
Ada 2 jenis birokrasi
1. Birokrasi partimonial yaitu di angkat berdasarkan kriteria subjektif karena ada hubungan emosional
dengan pejabat yang mengangkat.
2. Birokrasi rasional yaitu diangka berdasarkan kriteria objektif, yakni syarat-syarat uamh sudah di
tetapkan lebih dulu sebelum seseorang masuk menjadi pegawai pemerintah.

Ada 5 konsep legitimasi mengenai otoritas yang sah menurut Weber.


1. Ditegakannya peraturan (code) yang sah.
2. Hukum sebagai sistem aturan abstrak.
3. Menjalankan otoritas dan mematuhi tatanan impersonal.
4. Anggota yang taat hukum.
5. Anggota organisasi tidak boleh taat pada atasan tetapi pada aturan.
WEBER
MERUMUSKAN 8 PROPOSISI TENTANG
PENYUSUNAN SISTEM OTORITAS LEGAL

1. Tugas pejabat berdasarkan aturan yang seimbang


2. Tugas dibagi atas bidang-bidang menurut fungsi, syarat otoritas dan sanksi-sanksi
3. Jabatan disusun secara hirearkis
4. Aturan yang sesuai dengan teknis maupun secara legal
5. Sumber daya sangat berbeda dengan anggota sebagai individu pribadi
6. Pemegang jabatan sesuai dengan kompetisinya.
7. Administrasi didasarkan pada dokumen tertulis
8. Sistem yang legal dilihat dari bentuk aslinya sebuah staf administrasi birokrasi
Weber
mengemukanan ciri-ciri birokrasi

1. Staf bertugas impersonal.


2. Hirearki jabatan jelas.
3. Fungsi-fungsi jabatan yang rinci.
4. Kontrak jabatan.
5. Kualifikasi profesional.
6. Gaji sesuai aturan.
7. Jabatan sebagai lapangan kerja pokok.
8. Sistem karier berdasarkan merit.
9. Jabatan harus sesuai kompetisi.
10. Disiplin dan kontrol yan seragam.
Kegiatan Belajar 2
Birokrasi Menurut Weber

Weber meyakini bahwa birokrasi itu harus memperoleh kekuasaan yang dilimpahkan dari pejabat
yang diatasnya sebagai sumber otoritas. Birokrasi adalah pejabat-pejabat yang diangkat dengan suatu
kontrol tertentu dengan adanya hak-hak yang melekat pada dirnya dan birokrasi dapat dianalisis tanpa
prasangka adanya birokratisme (yang sering diartikan sebagai penyalahgunaan birokrasi.
Mekanisme yang membatasi lingkup sistem otoritas umum dan biroksari khusus di kelompokan
menjadi 5 kategori
1. Kolegialitas
2. Pemisahan kekuasaan
3. Administrasi amatir
4. Demokrasi langsung
5. Representasi (perwakilan)
MODUL 2
Konsep-konsep Modern tentang Birokrasi

Kegiatan Belajar 1
 Konsep Modern tentang Birokrasi: Birokrasi sebagai Organisasi Rasional, sebagai Inefisiensi, dan
Kekuasaan yang Dijalankan Pejabat
Dari hasil pemahaman tentang konsep-konsep birokrasi dengan berbagai agumen yang
diperdebatkan oleh para penulis birokrasi berikut ini disajikan tujuh kelompok konsep modern tentang
birokrasi (Albrow, 82-103:1989). Pada awal kegiatan belajar ini anda dipersilahkan terlebih dahulu untuk
memulai membaca dan memahami konsep birokrasi sebagai organisasi yang rasional.
 BIROKRASI SEBAGAI ORGANISASI RASIONAL
Mekanisme sosial menunjukan ada hubungan kerja sama antara orang-orang dalam organisasi, di
mana dalam terjadinya proses hubungan sosial tersebut diperlukan tindakan-tindakan yang rasional
atau efisien, artinya membandingkan antara hasil yang di peroleh dengan pengorbanan yang di lakukan
untukmemperoleh hasil tersebut.
 BIROKRASI SEBAGAI INEFISIENSI ORGANISASI
Rupanya pengertian konsep birokrasi sebagai inefisiensi organisasi merupakan kebalikan dari
pengertian konsep birokrasi rasional. Konsep birokrasi rasional penih dengan muatan pencapaian tujuan
dengan memperhitungkan segala resiko dan untung rugi serta efisiensi tinggi, sedang konsep birokrasi
inefisiensi organisasi adalah upaya pencapaian tujuan organisasi yang di tandai dengan bekerja yang
lamban, tidak mementingkan pelayanan terbaik. Tidak kerja penuh, kurang inisiatif dan terlalu banyak
formalitas.
 BIROKRASI SEBAGAI KEKUASAAN YANG DIJALANKAN OLEH PEJABAT
Pengertian itu digunakan oleh De Gournay dan Mil yaitu dari konsep asal birokrasi. Kekuasaan
yang dijalankan oleh pejabat adalah keingnginan modern untuk memandang birokrasi tidak dalam arti
kekuasaan suatu kelas melainkan sebagai kekuasaan untuk kebaikan seluruh rakyat, dan dari sini jelas
bahwa argument normative dimulai.
KEGIATAN BELAJAR 2
Konsep Modern tentang Birokrasi : Birokrasi sebagai Administrasi Negara, Birokrasi
sebagai administrasi yang di jalankan oleh Pejabat, Birokrasi sebagai sebuah Organisasi,dan
Birokrasi sebagai Masyarakat Modern

 BIROKRASI SEBAGAI ADMINISTRASI NEGARA


Weber dalam definisinya tentang demokrasi mengemukakan cirri-ciri yang paling mendasar yang
melihat pada sifat birokratik. Administrasi birokratik dicirikan dengan:
• Hierarki
• Kontinutas
• Impersonalitas
• Keahlian
 BIROKRASI SEBAGAI ADMINISTRASI YANG DIJALANKAN OLEH PEJABAT
Telah kita ketahui tentang konsep birokrasi menurut weber (yang berbeda dengan tipe idealnya)
secara sadar karena disamakan dengan administrasi yang dijalankan oleh pejabat yang di tunjuk, di
mana staf-staf administrasi yang sehari-harinya menjalankan otoritas merupakan bagian penting. Sifat-
sifat itu terdiri atas orang-orang yang dapat disebutnya sebagai birokrasi-birokrasi.
 BIROKRASI SEBAGAI SEBUAH ORGANISASI
Organisasi diartikan sebagai suatu tatanan hubungan sosial, suatu pemeliharaan yang dengannya
individu-individu tertentu memiliki tugas-tugas khusus, itulah pendapat Weber tentang organisasi
setelah mengacu kepada pendapat Mosca dan Michel. Kehadiran seorang pemimpin dan biasanya juga
seorang staf administrasi merupakan suatu ciri tetap dari organisasi , para pemilik organisasi di mana
struktur organisasi harus di pertahankan.
 BIROKRASI SEBAGAI MASYARAKAT MODERN
Tradisi pemikiran barat tentang tipe-tipe kemasyarakatan yang luas diperkenalkan oleh Marx dan
para pengikutnya. Gagasan tentang masyarakat birokratis dapat dikembangkan oleh para pembangkang
Marxis. Mosca merupakan salah satu penentang gagasan masyarakat sebagai birokrasi.
MODUL 3
BIROKRASI DI INDONESIA
MASA KERAJAAN TRADISIONAL

Kegiatan belajar 1.
A. Birokrasi masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
 Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya yang berkembang sekitar abad ke - 7 sampai dengan abad ke - 14 masehi
menguasai wilayah sekitar indonesia sebelah barat semenanjung Malaysia dan bagian selatan Filipina.
1. Struktur pemerintahan
Pada massa kerajaan Sriwijaya, raja (haji) adalah pemegang otoritas tertinggi. Raja di keliling
oleh keluarga sebagai bawahan dan stafnya.
2. Pemerintah daerah
Daerah yang di kuasai oleh Sriwijaya merupakan hasil penaklukan, seperti daerah melayu yang
berdasarkan berita 1 Tsing dapat di ketahui pernah merdeka dan rupanyah hampir setara dengan
Sriwijaya tetapi kemudian di duduki dan di jadikan wilayah Sriwijaya.
 Kerajaan Majapahit
1. Wilayah kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit yang berkembang antara abad XIII-XVIL wilayahnyah meliputi
:Negara melayu dari ujung utara Jambi sampai ujung selatan Sumatera kemudian negri Tanjung negara
yang meliputi daerah di Kalimantan dan di dserah"timur pulau jawa.
2. Struktur pemerintahan
a. Pemerintah pusat
pusat pemerintahan Majapahit adalah raja yang sering di sebut prabu beliau menduduki jabatan
itu karena keturunan.
Kegiatan Belajar 2
B. BIROKRASI MASA KERAJAAN KUTAI dan MATARAM

 Kerajaan Kutai
1. wilayah kerajaan Kutai
Kutai Kartanegara adalah nama suatu kerajaan yang terletak di Muara sungai mahakam di dalam
Kabupaten Kutai provinsi Kalimantan Timur.
2. Struktur pemerintahan
Pada masa pemerintahan aji pangeran sinum panji mandapat (1605)kerajaan mulai berkembang
di tanda denganpembentukan undang- undang dasar yang di kenal dengan uupuji Selatan.

 Kerajaan Mataram
1. Wilayah kerajaan Mataram
Integrasi Majapahit yang di ikuti oleh kekuasaan religio megis tali kekeluargaan sistem pajak dan
kekuatan militer,
2. Struktur pemerintahan
Berdasarkan kekuatan krismatis tradisional di bangun suatu tata pemerintahan Mataram yang
berpusat pada raja raja pada masa sultan Agung di bantu oleh seorang kepercayaan yang di sebut sebagai
patih dan bergelar tumanggung.
3. Pembinaan wilayah
Pada modern, pemerintah lebih aktif, serta melakukan "intervensi - intervensi" untuk
mempercepat perubahan ke arah yang di inginkan demikian pula dalam hal pengendalian integrasi
bangsa.
Untuk mempertahankan kekuatan raja atas para bawahannyah, raja Mataram menggunakan 3
cara
• Pertama, menggunakan kekuasaan, bahkan sampai bisa menjatuhkan hukuman mati atas lawan -
lawannya besarta keluarga nyah.
• Kedua, ialah memaksa orang terkemuka yang berpengaruh tinggal di keraton
• Ketiga, menjalin persekutuan melalui hubungan perkawinan.
MODUL 4
BIROKRASI MASA PEMERINTAHANHINDIA BELANDA

 PENGERTIAN PRIYAYI
Priyayi adalah orang-orang yang menjadi pegawai pemerintah Hindia Belanda
yang berasal dari kaum pribumi.

 KESEDERAJATAN HUBUNGAN ANTARA MEMEGANG DAN MAJIKAN


Hubungan-hubungan patron-klien yaitu hubungan yang tidak menunjukkan ketidakseimbangan
hak dan kewajiban seperti hubungan majikan dan buruh
SEKILAS TENTANG PRIYAYI

• Tahun 1890 ada sekelompok kecil yang terdiri dari orang-orang jawa yang dapat menandingi orang-
orang Eropa dengan cara-cara, mereka ini adalah orang-orang yang berpendidikan yaitu priyayi-priyayi
lulusan dari sekolah Belanda (HBS)
• Awal tahun 1990 para priyayi sudah meningkatkan keterampilan diluar bidang pemerintahan, yaitu
kepandaian menunggang kuda, kepandaian bermain olahraga tenis dsb
• Tahun 1990 kerja sama antara orang-orang Eropa dengan priyayi-priyayi sudah sangat nampak, salah
satu argumentasi yang mendukung adalah bantuan yang diberikan para priyayi dalam penambahan
kebutuhan baru
PENGERTIAN BINNENLAND BESTUUR
(BB)

Binnenlandsch Bertuur (BB) adalah pegawai pemerintahan Hindia Belanda yang terdiri atas
orang-orang Belanda.
SEKILAS TENTANG
BB
• Pada abad ke-18 Jawanisasi BB ini dan Westernisasi priyayi yang sedikit-sedikit sampai pada derajat
tertentu merupakan percampuran antara 2 tradisi tetapi tidak semua adat istiadat yang oleh orang-orang
Belanda dilukiskan sebagai "Jawa Tradisional" yang benar-benar asli.
• Akhir Abad ke-19 merupakan masa sulit bagi BB mereka menderita karena tingkat gaji yang rendah dan
kenaikan pangkat yang semakin dipersulit, padahal kenaikan pangkat ini merupakan hal yanh sangat
penting dalam lembaga yang sangat hierarkis ini, mereka juga kehilangan kedudukannya yang sangat
besar dalam strata sosial Hindia Belanda.
• Pada Abad ke-20 munculnya kelompok yang tidak menyetujui dengan tradisi tentang unsur-unsur
tradisional untuk memelihara kewibawaan bupati dan priyayi yang diyakini BB
HUBUNGAN ANTARA PRIYAYI DAN BB

Priyayi dan BB hubungan keduanya kurang baik. BB menjaga jarak dalam


berhubungan dengan priyayi.
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
HINDIA BELANDA

1. Kewajiban Etisi dan Etis


• Setelah tahun 1900 kaum pembaharu yang menekankan kemajuan pribumi dengan
berbagai celaan dan pujian disana sini, diberi julukan etisi.
• Pada tahun 1901 Ratu Wilheina secara resmi membuka suatu era kolonila baru, ketika
beliau berbicara tentang Kewajiban Etis dan Tanggung Jawab Moral
2. Pendidikan Belanda
• Tahun 1900 terbitnya majalah bulanan pertama yang memuat terjemahan, dan peraturan-
peraturan dan keputusan-keputusan resmi memgenai pemerintah yang diharapkan
mampu menaikkan derajat kaum pribumi
• Tahun 1970 sejumlah priyayi mendidik anak-anaknya hasik dari pendidikan Belanda ini
membuktikan betaoa pentingnya pendidikan Belanda pada waktu itu
KESIMPULAN
Lambat laun banyak priyayi muda yang mendapatkan pendidikan lebih baik walaupun didikan Belanda
dan akhirnya pada abad ke-19 sudah muncul adanya kesadaran mengenai pola hubungan antara rakyat
dan priyayi atau antara pangreh praja dengan BB yang lebih baik dengan lebih memfungsikanpejabat

sebagai pemimpin rakyat.


MODUL 5
Birokrasi Dan Kelompok strategis
Kegiatan Belajar 1
 Pengertian Kelompok Strategis
Dalam masyarakat terdapat kepentingan bersama dimana usaha memperoleh kesempatanatau
kekuasaan untuk mempertahankan kepentingan tersebut.Orientasi kelompok ini adalah pengambilalihan
suatu keadaan, baik melalui likuidasi maupun koalisi.
 Ciri-Ciri Kelompok Strategis
• Pembentukan Kelompok Strategis
• Orientasi Pengambilalihan
• Paradoks Pembentukan Kelas
• Analisi Kelompok Strategis
• Metode Analisis
Kegiatan Belajar 2
Tindakan Strategis dan Dinamika Masyarakat

• DIALEKTIKA PERKEMBANGAN MASYARAKAT


Yaitu bila suatu gagasan atau teknologi baru diperkenalkan kepada suatu masyarakat yang sudah
mapan, gagasan, dan teknologi itu segera akanberhadapan dengan cara kerja dan nilai yang sudah ada
dalam masyarakat tersebut.
• FAKTOR-FAKTOR YANG MENGUATKAN DAN MELEMAHKAN KELOMPOK
Kebersamaan kepentingan, yaitu melindungi atau memperluas hasil pengambilalihan, adalah
pengikat dan penguat suatu kelompok strategis untuk seluruh kelompok, system politik adalah factor
penguat terebut. Konflik antar kelompok dapat pula membangkitkan kesadaran kepentingan bersam,
kohesi kelompok dan solidaritas.
• KESENGAJAAN DAN KENETULAN
Rangkaian kejadian-kejadian yang muncul di dalam kelompok strategis menentukan kerangka
politik dari konflik kelompok.
• PUTUSAN DAN TINDAKAN STRATEGIS
Tindakan strategis adalah tindakan yang direncanakanuntuk jangka panjang dan di arahkan
untuk mencapai suatu tujuan penting yang kompleks.
Kegiatan Belajar 3
BIROKRASI SEBAGAI LALU LINTAS TINDAKAN KELOMPOK STRATEGIS

A. TUJUAN TINDAKAN STRATEGIS


• Sejak tahun 1950 para petani kecil di Schwaben, Jerman, menerima pekerjaan di
• pabrik untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik, tidak berarti dengan demikian
• masa lalu kehidupan pedesaan mereka hilang begitu saja.
• Lain kejadian di Hohenlohe, melalui program bantuan industri di masukan ke
• Hohenlohe, suatu daerah pertanian yang penting di negara bagian Baden-Wutemberg, Jerman, di akhir
tahun 1960-an.
B. INSTITUSI DAN TINDAKAN STRATEGIS
Ada 3 tipe pengambilan kelompok strategis dalam menciptakan kerangka persyaratan
politik dan ekonomi yang sesuai dengan sumber pendapatan dan carapengambilan mereka yang
spesifik, yaitu :
1. Secara perorangan.
2. Kooperatif dan
3. Kolektif
C. BIROKRASI DAN TINDAKAN KELOMPOK STRATEGIS
Max Weber menggambarkan kekuasaan birokrasi sebagai tipe kekuasaan legalyang paling
murni, ditandai oleh peraturan atas dasar Undang Undang sebagai gantiketergantungan pribadi.
D. BIROKRATISASI
Biroratisasi merupakan proses yang berkatian dengan pembentukan dan susunannegara di
suatu pihak dan pada lapisan dan mobilitas sosial.
MODUL 6
BIROKRASI DAN PERUBAHAN SOSIAL

KEGIATAN BELAJAR 1
PERUBAHAN SOSIAL
A. FAKTOR INTERN
Faktor intern adalah berbagai kondisi atau perkembangan perkembangan sosialyang terjadi yang
mendorong terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat itu.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Penemuan BaruPenemuan dapat dibagi 2 hal, yaitu yang bersifat material dan immaterial.
2. Gerakan SosialGerakan sosial menurut Herbert Blumer (dalam Lawang, 2000) dapat dilihat sebagai usaha kolektif.
3. Demografis
4. Karisma Individu
5. Konflik
B. FAKTOR EKSTERN
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar masyarakat itu sendiri yang menyebabkan terjadinya
perubahan sosial. Faktor ekstern, antara lain :
1. Budaya Asing
2. Penjajahan
3. Lingkungan/Alam
Kegiatan Belajar 2
BIROKRASI DAN PERUBAHAN SOSIAL

A. Birokrasi masa revolusi dan demoraai parlementer


Peran penting dalam pergolakan tahun 1940an adalah angkatan bersenjata. hindia dan
belanda hanya memiliki angkatan bersenjata (KNIL) sekitar 33.000 org pada tahun 1936 yg
tugasnya adalah menangani keamanan dalam negri
B. Birokrasi masa demokrasi terpimpin (1959-1966)
Mengatasi permasalahan ekonomi yang sedang di hadapi maka salah satu strategi yang di
terapkan pada masa ini,yaitu di lakukan pengambilalihan perusahaan asing seperti perkebunan,bank,dan
perusahaan dagang belanda menjadi milik nasional ,dimna periwira angkatan bersenjatan kebanyakan di
tempatkan pada posisi yang penting dalam menejemen perusahaan.
C. BIROKRASI DAN PERUBAHAN SOSIAL

 perubahan birokrasi dalam pembangunan


• - Teknologi baru
Di indonesia pemerintah yang menentukan jenis teknologi apa yang di gunakan untuk
meningkatkan produktifitas,seperti bidang perikanan.
• - Perubahan kelembagaan
Contoh perubahan kelembagaan adalah sewaktu di laksanakannya progr bisma dalam rangka
usaha meningkatkan produk beras dan pemperbaiki sistem pemasarannya.
 4. faktor yang mendorong timbulnya reformasj birokrasi dan kebijakan pertimbangan
dalam menyusun strategi
1. Adanya kebutuhan melakukan perubahan dan pembaharuan
2. memahami perubahan yang terjadi di lkngkungab strategi global
3. memahami perubahan yg terjafi di lingkungan strategi nasional
4. memahami perybahan yg gerjadi dalam paradigma menajemen pemetintahan yg menuju otonomi
desentralisasi daerah
 Sikap terhafap prioritas pembangunan4 perubahan konteksual oleh Mustopadidjaja(1997-:33)
1. perubahan pola usaha mengarah pada peenuhankebutuhan pelanggan yg sebekumnya hanya
berorintasi kepada produk
2. pada situasi saat ini di mana perekonomian global tanpa batas ukuran keberhasilan usaha suatu
organisasi yang beroriemtasi pada bisnis
3. pemenuhan keperluan akan barang dan jasa membutuhkan suatu dukungan organisasi yg fleksibel
4. Barang dan jasa yang di perlukan pelanggan,muembuthkan kerja di dalam kelomppk yang mampu
beradaptasi dengan cepat dan gesit.
MODUL 7
PERANAN BIROKRASI DALAM PEMBANGUNAN
Kegiatan Belajar 1

A.Birokrasi sebagai alat integrasi nasiaonal


• Kualitas kerja sama antar pemimpin politik dengan birokrat
• Peranan asas desentralisasi
• Tekanan pada efisiensi
• Lingkungan politik,proposionalisme
• Kondisi adanya perwakilas etnis
• Pengendalian terhadap korupsi.
B. Birokrasi sebagai pelapor pembangunan
Penguasaan para birokrat atas bidang tugasnya menyebabkan mereka selalu lebih siap untuk
mempertahankan konsep-konsep, pandangan dan rencana kebijanaknnya cibanding para politisi.
C.Birokrasi sebagai agen sosialisasi politik
• Etika pembangunan
• konsep pembangunananusiawi
• Kebebasan
• persamaan
• Demokrasi dan partisipasi
• Keadilan sosial dan pemerataan
Kegiatan Belajar 2
Birokrasi dan Perkembangan Demokrasi

 Prinsip-prinsip Demokrasi
• Merupakan suatu pandangan hidup yang secara esensial yang terkandung dalam dasar dasar moral.
 Reformasi Birokrasi
• Merupakan upaya untuk memperlancar pelayanan publik dengan memperbaik kondisi birokrasi, baik
secara kelembagaan maupun kultural.
Kegiatan Belajar 3
Pembinaan Karier dan Etika Birokrasi

A.MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
Undang-undang yang mengatur tentang kepegawaian dewasa ini adalah UU No.8 Tahun 1974,
yang telah di ubah dengan UU No. 43 Tahun 1999. Untuk itu diperlukan PNS yang profesional dan
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan.
Kategori Pegawai Negeri menurut UU No. 43/1999 Pasal 2 bahwa Pegawai Negeri terdiri atas :
• Pegawai Negeri Sipil (PNS)
• Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)
• Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
• Selanjutnya Pegawai Negeri Sipil terbagi atas :
• Pegawai Negeri Sipil Pusat
• Pegawai Negara Sipil Daerah
1. Pembinaan pegawai negeri sipil
 Sistem karier, didasarkan atas kecakapan.
a) Sistem Karier terbuka
b) Sistem Karier tertutup
1. Sistem karier tertututp dalam arti depertemen
2. Sistem karier tertutup dalam arti provinsi
3. Sistem karier tertututp dalam arti negara
 Sistem prestasi kerja
2. Formasi
Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai negeri sipil yang diperlukan oleh satuan
organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok untuk jangka waktu tertentu.
Tujuan penetapan formasi adalah agar satuan-satuan organisasi negara yang dimaksud dapat
mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang cukup sesuai dengan beban kerja yang diperlukan satuan –
satuan organisasi itu
 Dasar penyusunan formasi
• Jenis pekerjaan
• Sifat pekerjaan
• Perkiraan beban kerja
• Perkiraan kapasitas pekerjaan
• Kebijaksanaan pelaksanaan pekerjaan
• Jenjang dan jumlah jabatan
• Alat
 Sistem penyusunan formasi
• Sistem sama
• Sistem ruang lingkup
• analisis kebutuhan pegawai
• anggaran belanja pegawai
3. Penggajian pegawai negeri sipil
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 15 tahun 1985 perbandingan gaji pegawai negeri sipil
terendah dan tertinggi adalah Rp33.200,00 dan Rp265.000,00 berarti 1:8 dengan tidak menutup
kemungkinan kenaikan gaji pokok sesuai dengan kondisi perekonomian Negara.
4. Pangkat Pegawai Negeri sipil

No. Pangkat Golongan Ruang


1. Juru muda Ia
2. Juru muda tingkat 1 Ib
3. Juru Ic
4. Juru tingkat 1 Id
5. Pengatur muda Iia
6. Pengatur muda tingkat 1 Iib
7. Pengatur Iic
8. Pengatur tingkat 1 Iid
9. Penata muda IIIa
10. Penata muda 1 IIIb
11. Penata IIIc
12. Penata tingkat 1 IIId
13. Pembina Iva
14. Pembina tingkat 1 Ivb
15. Pembina utama muda Ivc
16. Pembina utama madya Ivd
17. Pembina utama IVd
6. Daftar Urutan Kepangkatan
diatur dalam peraturan pemerintah Nomor 15 Tahun 1979.
7. Pensiun
8. Netralisasi Birokrasi
Adanya larangan bagi PNS untuk menjadi pengurus partai politik
9. Manajemen ASN
Meliputi manajemen Pegawai Negera Sipil (PNS) dan Manajemen Pegawai Pemerintah dengan
perjanjian Kerja (PPPK).
10.Pangkat dan jabatan
PNS diangkat berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi,kualifikasi, dan persyaratan
yang dimiliki oleh yang bersangkutan.
B. PERANAN ETIKA BIROKRASI PEMERINTAHAN DALAM MEWUJUDKAN
GOOD GOVERNANCE

 Etika Pemerintahan
Etika pemerintahan adalah aplikasi etika umum yang mengatur prilaku pemerintah. Pemerintah
adalah lembaga atau organisasi yang merupakan alat kelengkapan negara yang brtugas mewujudkan cita-
cita negara.
 Good governance
Good governance adalah bentuk baru paradigma pemerintahan yang sekarang ini dianggapa
paling ideal dalam mengatur negara/ penyelenggara pemerintahan.
Kriteria tata pemerintahan yang baik menurut konsep GG adalah :
1. Partisipasi
2. Supremasi hukum
3. Transparansi
4. Responsif
5. Membangun konsensus
6. Kesetaraan
7. Efektif dan efisien.
8. Bertanggung jawab
9. Visi strategis
3. Langkah-langkah menuju GG dalam kerangka UU No.32/2004

• Langkah pertama yang harus diambil untuk melaksanakan otonomi daerah yang baik adalah,
mengubah cara berpikir para penyelengara pemerintahan yang semula sering mengambil
keuntungan dari pemberlakuan suatu undang-undang baru, diarahkan untuk memberi pelayanan
tanpa pamrih, dilandasi sikap moral mengabdi/melayani masyarakat
• Langkah kedua yang perlu diambil adalah penegakan hukum, terhadap aparat yang berlakuntidak
etis untuk menjadi shock tetapi bagi yang lain.
• Meningkatkan kesejahteraan pegawai dengan kenaikan gaji berkala yang lebih besar.
MODUL 8
Birokrasi dan Pembangunan Ekonomi
Kegiatan Belajar 1
Pembangunan Birokrasi Dalam konteks Pembangunan Ekonomi di Indonesia
 Ada tiga model yang sering digunakan untuk menganalisis karakteristik birokrasi di indonesia, yaitu :
1. Model Kognitif yang bersumber pada birokrasi tradisional didalam kerangka otoritas tradisional.
2. Model kognitif kedua adalah hasil rekayasa sosial penguasa kolonial dengan menempatkan wahana
struktural apolitis, terisolasi dari rakyat, yang dipimpin oleh elite tradisional yang disebut triyayi.
3. Model kognitif ketiga adalah model birokrasi sebagai tipe ideal yang dikonseptualisasikan Max Weber
MODUL 8
MODEL PEMBANGUNAN TEKNOKRATIK BIROKRATIS
Kegiatan Belajar 2
 Profil Birokrasi di Indonesia
Birokrasi yang ada didasarkan atas sistem nilai konvensional , bercampur dengan gaya kolonial
serta nilai-nilai modern yang ternokratis. Posisi dan status sosial berhubungan erat dengan hierarki
birokrasi. Birokrasi Indonesia banyak dipengaruhi dinamika politik ekonomi Orde Baru.
 Model Birokrasi Masa Depan
Model ideal bangun birokrasi dalam konteks hubungan kekuasaan adalah birokrasi haruslah
apolitis, dalam pengertian bahwa tugasnya melayani masyarakat secara keseluruhan harus dibebaskan
dari pengaruh interes tertentu dari pemerintah selaku pemberi tugas.
MODUL 9
MASALAH MASALAH BIROKRASI DI INDONESIA

Kegiatan Belajar 1
INEFISIENSI, NEPOTISME DAN KORUPSI
 Korupsi dan Nepotisme
Korupsi adalahmenerima yang sebenarnya bukan haknya atau menerima suap karena dengan
kekuasaannya dapat memakaa orang harus memberi sesuatu sebab jika tidak memberi sesuatu akan
mendapat kerugian waktu, tenaga, dan kesempatan bagi yang berkepentingan dengan birokrat.
Nepotisme adalah praktik seoean pegawai negeri yang mengangkat seorang atau lebih sari
keluarga dekatnya menjadi pegawai pemerintah atau memberi perlakuan yang istimewa kepada
mereka dengan maksud untuk menjunjung nama keluarga, menambah pengahsilan keluarga atau
untuk membantu menegakan suatu organisasi politik.
 Penyebab Korupsi
Penyebab tindakan korupsi karena berlakunya kewajiban-kewajiban tradisional pada keluarganya
dan masih adanya substruktur birokrasi patrimorial. Faktor lain penyebab korupsi adalah
demonstrationseffeksan kurang terbuknya proses pembuatan undang – undang bagi golongan-golongan
tertentu yang meempjnyai kepentingan.
 Akibat Korupsi
• Mengganggu proses kemajuan negara
• Memperbesar masalah-masalah yang menyangkut kurangnyahasrat untuk terjun dibidang usaha
• Mempertajam permasalahan masyarakat plural
• Mengakibatkan turunya disiplin sosial
 Upaya-upaya menghilangkan Korupsi
Cara untuk mengurangi terjadinya korupsi antara lain asalah danya niat atasan, sanksi tegas,
kesejahteraan ditingkatkan, sederhanakan setiap prosedur administrasi, camour tangan pemerintah
dibatasi sedemikian rupa, memberi kesempatan yang sebesar-besarnya kepada kelompok kepentingan.
Kegiatan Belajar 2
Besarnya Aparat Birokrasi dan Luasnya Tugas Pemerintahan

 Besarnya Aparat Birokrasi


Besarnya aparat birokrasi di sebabkan oleh beberapa faktor:
1. Banyaknya pengangguran disebabkan kurangnya kesempatan kerja
2. Keinginan masyarakat menjadi PNS sangat kuat
3. Kecenderungan pemerintahan membuka kesempatan menjadi PNS karena untuk menjadi pegawai
swasta sangat berat
4. Adanya KKN dan pengumuman lowongan kerja tifak transparan
 Luasnya Tugas Pemerintahan
Luasnya tugas birokrasi pada pemerintahan yang sedang berkembang itu wajar karena negara
sedang giat-giatnya membangun. Maka demikian, perlunya kerja sama antara sektor pemerintahan dan
swasta agar tidak dominan di satu sektor.
 Anasir-anasir tradisional
a. Pengaruh yang kuat dari hubungan antara anggota-anggota sekeluarga, sedesa, sedaerah, sesuku dan
sebagainya
b. Elite yang berkuasa, yaitu birokrasi harus digunakan untuk kepentingan elit itu dan semua orang yang
menyokongnya.
c. Aspek lain dari pengaruh gagasan tradisional adalah tentang jabatan yang bertahan.
d. Sifat birokrasi yangkuat dalam segala hubungan.
e. Sifat hubungan antara birokrasi dan rakyat biasa.
Kegiatan belajar 3
ARTI PENTINGNYA REFORMASI BIROKRASI

Perubahan perilaku dalam birokrasi sangat penting agar pelayanan kepada masyarakat semakin
baik, yakni pelayanan yang transparan, jujur, murah, mudah, dan cepat. Selain itu perubahan perilaku
birokrat juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga tercipta
pemerintahan yang bersih.
TERIMAKASIH
JANGAN BERTANYA KITA SEDANG TIDAK DI
JALAN JADI GAK BAKALAN TERSESAT!!!

Anda mungkin juga menyukai