SEMESTER 4
UNIVERSITAS TERBUKA
SUKANAGARA
KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH:
• Tri Vani Yudi Setiani
• Ajeng Sinambut Kasih
• Muhamad Ilyasa
• Yayang Mellya Marlyana
• Nina Sri Nurinayah
• Anis Widiastuti
• Nifa Eka Garini
• Yuliati Kurnia
• Sinta Bela
• M Rizwan
• Yuliawati
Modul 1
pengertian dan teori teori klasik birokrasi
Kegiatan bebelajar 1
1. Pengertian birokrasi
A. Batasan pengertian
Birokrasi dapat di artikan sebagai pemerintahan atau pengatura yang dilakukan dari meja ke
meja secara terpisah. Pengaturan,peraturan dan pengambilan keputusan secata terpisah-pisah dan
pengawasan pada satu tangan. Demikian pula dalam hal pengangkatan pejabatannya tidak didasarkan
kehendak penguasa tetapi di dasarkan persyaratan-persyaratan yang objektif, seperti pendidikan,
keahlian, pengalaman dan senioritas.
B. Teori birokrasi menurut Weber
Ada 2 jenis birokrasi
1. Birokrasi partimonial yaitu di angkat berdasarkan kriteria subjektif karena ada hubungan emosional
dengan pejabat yang mengangkat.
2. Birokrasi rasional yaitu diangka berdasarkan kriteria objektif, yakni syarat-syarat uamh sudah di
tetapkan lebih dulu sebelum seseorang masuk menjadi pegawai pemerintah.
Weber meyakini bahwa birokrasi itu harus memperoleh kekuasaan yang dilimpahkan dari pejabat
yang diatasnya sebagai sumber otoritas. Birokrasi adalah pejabat-pejabat yang diangkat dengan suatu
kontrol tertentu dengan adanya hak-hak yang melekat pada dirnya dan birokrasi dapat dianalisis tanpa
prasangka adanya birokratisme (yang sering diartikan sebagai penyalahgunaan birokrasi.
Mekanisme yang membatasi lingkup sistem otoritas umum dan biroksari khusus di kelompokan
menjadi 5 kategori
1. Kolegialitas
2. Pemisahan kekuasaan
3. Administrasi amatir
4. Demokrasi langsung
5. Representasi (perwakilan)
MODUL 2
Konsep-konsep Modern tentang Birokrasi
Kegiatan Belajar 1
Konsep Modern tentang Birokrasi: Birokrasi sebagai Organisasi Rasional, sebagai Inefisiensi, dan
Kekuasaan yang Dijalankan Pejabat
Dari hasil pemahaman tentang konsep-konsep birokrasi dengan berbagai agumen yang
diperdebatkan oleh para penulis birokrasi berikut ini disajikan tujuh kelompok konsep modern tentang
birokrasi (Albrow, 82-103:1989). Pada awal kegiatan belajar ini anda dipersilahkan terlebih dahulu untuk
memulai membaca dan memahami konsep birokrasi sebagai organisasi yang rasional.
BIROKRASI SEBAGAI ORGANISASI RASIONAL
Mekanisme sosial menunjukan ada hubungan kerja sama antara orang-orang dalam organisasi, di
mana dalam terjadinya proses hubungan sosial tersebut diperlukan tindakan-tindakan yang rasional
atau efisien, artinya membandingkan antara hasil yang di peroleh dengan pengorbanan yang di lakukan
untukmemperoleh hasil tersebut.
BIROKRASI SEBAGAI INEFISIENSI ORGANISASI
Rupanya pengertian konsep birokrasi sebagai inefisiensi organisasi merupakan kebalikan dari
pengertian konsep birokrasi rasional. Konsep birokrasi rasional penih dengan muatan pencapaian tujuan
dengan memperhitungkan segala resiko dan untung rugi serta efisiensi tinggi, sedang konsep birokrasi
inefisiensi organisasi adalah upaya pencapaian tujuan organisasi yang di tandai dengan bekerja yang
lamban, tidak mementingkan pelayanan terbaik. Tidak kerja penuh, kurang inisiatif dan terlalu banyak
formalitas.
BIROKRASI SEBAGAI KEKUASAAN YANG DIJALANKAN OLEH PEJABAT
Pengertian itu digunakan oleh De Gournay dan Mil yaitu dari konsep asal birokrasi. Kekuasaan
yang dijalankan oleh pejabat adalah keingnginan modern untuk memandang birokrasi tidak dalam arti
kekuasaan suatu kelas melainkan sebagai kekuasaan untuk kebaikan seluruh rakyat, dan dari sini jelas
bahwa argument normative dimulai.
KEGIATAN BELAJAR 2
Konsep Modern tentang Birokrasi : Birokrasi sebagai Administrasi Negara, Birokrasi
sebagai administrasi yang di jalankan oleh Pejabat, Birokrasi sebagai sebuah Organisasi,dan
Birokrasi sebagai Masyarakat Modern
Kegiatan belajar 1.
A. Birokrasi masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya yang berkembang sekitar abad ke - 7 sampai dengan abad ke - 14 masehi
menguasai wilayah sekitar indonesia sebelah barat semenanjung Malaysia dan bagian selatan Filipina.
1. Struktur pemerintahan
Pada massa kerajaan Sriwijaya, raja (haji) adalah pemegang otoritas tertinggi. Raja di keliling
oleh keluarga sebagai bawahan dan stafnya.
2. Pemerintah daerah
Daerah yang di kuasai oleh Sriwijaya merupakan hasil penaklukan, seperti daerah melayu yang
berdasarkan berita 1 Tsing dapat di ketahui pernah merdeka dan rupanyah hampir setara dengan
Sriwijaya tetapi kemudian di duduki dan di jadikan wilayah Sriwijaya.
Kerajaan Majapahit
1. Wilayah kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit yang berkembang antara abad XIII-XVIL wilayahnyah meliputi
:Negara melayu dari ujung utara Jambi sampai ujung selatan Sumatera kemudian negri Tanjung negara
yang meliputi daerah di Kalimantan dan di dserah"timur pulau jawa.
2. Struktur pemerintahan
a. Pemerintah pusat
pusat pemerintahan Majapahit adalah raja yang sering di sebut prabu beliau menduduki jabatan
itu karena keturunan.
Kegiatan Belajar 2
B. BIROKRASI MASA KERAJAAN KUTAI dan MATARAM
Kerajaan Kutai
1. wilayah kerajaan Kutai
Kutai Kartanegara adalah nama suatu kerajaan yang terletak di Muara sungai mahakam di dalam
Kabupaten Kutai provinsi Kalimantan Timur.
2. Struktur pemerintahan
Pada masa pemerintahan aji pangeran sinum panji mandapat (1605)kerajaan mulai berkembang
di tanda denganpembentukan undang- undang dasar yang di kenal dengan uupuji Selatan.
Kerajaan Mataram
1. Wilayah kerajaan Mataram
Integrasi Majapahit yang di ikuti oleh kekuasaan religio megis tali kekeluargaan sistem pajak dan
kekuatan militer,
2. Struktur pemerintahan
Berdasarkan kekuatan krismatis tradisional di bangun suatu tata pemerintahan Mataram yang
berpusat pada raja raja pada masa sultan Agung di bantu oleh seorang kepercayaan yang di sebut sebagai
patih dan bergelar tumanggung.
3. Pembinaan wilayah
Pada modern, pemerintah lebih aktif, serta melakukan "intervensi - intervensi" untuk
mempercepat perubahan ke arah yang di inginkan demikian pula dalam hal pengendalian integrasi
bangsa.
Untuk mempertahankan kekuatan raja atas para bawahannyah, raja Mataram menggunakan 3
cara
• Pertama, menggunakan kekuasaan, bahkan sampai bisa menjatuhkan hukuman mati atas lawan -
lawannya besarta keluarga nyah.
• Kedua, ialah memaksa orang terkemuka yang berpengaruh tinggal di keraton
• Ketiga, menjalin persekutuan melalui hubungan perkawinan.
MODUL 4
BIROKRASI MASA PEMERINTAHANHINDIA BELANDA
PENGERTIAN PRIYAYI
Priyayi adalah orang-orang yang menjadi pegawai pemerintah Hindia Belanda
yang berasal dari kaum pribumi.
• Tahun 1890 ada sekelompok kecil yang terdiri dari orang-orang jawa yang dapat menandingi orang-
orang Eropa dengan cara-cara, mereka ini adalah orang-orang yang berpendidikan yaitu priyayi-priyayi
lulusan dari sekolah Belanda (HBS)
• Awal tahun 1990 para priyayi sudah meningkatkan keterampilan diluar bidang pemerintahan, yaitu
kepandaian menunggang kuda, kepandaian bermain olahraga tenis dsb
• Tahun 1990 kerja sama antara orang-orang Eropa dengan priyayi-priyayi sudah sangat nampak, salah
satu argumentasi yang mendukung adalah bantuan yang diberikan para priyayi dalam penambahan
kebutuhan baru
PENGERTIAN BINNENLAND BESTUUR
(BB)
Binnenlandsch Bertuur (BB) adalah pegawai pemerintahan Hindia Belanda yang terdiri atas
orang-orang Belanda.
SEKILAS TENTANG
BB
• Pada abad ke-18 Jawanisasi BB ini dan Westernisasi priyayi yang sedikit-sedikit sampai pada derajat
tertentu merupakan percampuran antara 2 tradisi tetapi tidak semua adat istiadat yang oleh orang-orang
Belanda dilukiskan sebagai "Jawa Tradisional" yang benar-benar asli.
• Akhir Abad ke-19 merupakan masa sulit bagi BB mereka menderita karena tingkat gaji yang rendah dan
kenaikan pangkat yang semakin dipersulit, padahal kenaikan pangkat ini merupakan hal yanh sangat
penting dalam lembaga yang sangat hierarkis ini, mereka juga kehilangan kedudukannya yang sangat
besar dalam strata sosial Hindia Belanda.
• Pada Abad ke-20 munculnya kelompok yang tidak menyetujui dengan tradisi tentang unsur-unsur
tradisional untuk memelihara kewibawaan bupati dan priyayi yang diyakini BB
HUBUNGAN ANTARA PRIYAYI DAN BB
KEGIATAN BELAJAR 1
PERUBAHAN SOSIAL
A. FAKTOR INTERN
Faktor intern adalah berbagai kondisi atau perkembangan perkembangan sosialyang terjadi yang
mendorong terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat itu.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Penemuan BaruPenemuan dapat dibagi 2 hal, yaitu yang bersifat material dan immaterial.
2. Gerakan SosialGerakan sosial menurut Herbert Blumer (dalam Lawang, 2000) dapat dilihat sebagai usaha kolektif.
3. Demografis
4. Karisma Individu
5. Konflik
B. FAKTOR EKSTERN
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar masyarakat itu sendiri yang menyebabkan terjadinya
perubahan sosial. Faktor ekstern, antara lain :
1. Budaya Asing
2. Penjajahan
3. Lingkungan/Alam
Kegiatan Belajar 2
BIROKRASI DAN PERUBAHAN SOSIAL
Prinsip-prinsip Demokrasi
• Merupakan suatu pandangan hidup yang secara esensial yang terkandung dalam dasar dasar moral.
Reformasi Birokrasi
• Merupakan upaya untuk memperlancar pelayanan publik dengan memperbaik kondisi birokrasi, baik
secara kelembagaan maupun kultural.
Kegiatan Belajar 3
Pembinaan Karier dan Etika Birokrasi
A.MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
Undang-undang yang mengatur tentang kepegawaian dewasa ini adalah UU No.8 Tahun 1974,
yang telah di ubah dengan UU No. 43 Tahun 1999. Untuk itu diperlukan PNS yang profesional dan
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan.
Kategori Pegawai Negeri menurut UU No. 43/1999 Pasal 2 bahwa Pegawai Negeri terdiri atas :
• Pegawai Negeri Sipil (PNS)
• Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)
• Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
• Selanjutnya Pegawai Negeri Sipil terbagi atas :
• Pegawai Negeri Sipil Pusat
• Pegawai Negara Sipil Daerah
1. Pembinaan pegawai negeri sipil
Sistem karier, didasarkan atas kecakapan.
a) Sistem Karier terbuka
b) Sistem Karier tertutup
1. Sistem karier tertututp dalam arti depertemen
2. Sistem karier tertutup dalam arti provinsi
3. Sistem karier tertututp dalam arti negara
Sistem prestasi kerja
2. Formasi
Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai negeri sipil yang diperlukan oleh satuan
organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok untuk jangka waktu tertentu.
Tujuan penetapan formasi adalah agar satuan-satuan organisasi negara yang dimaksud dapat
mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang cukup sesuai dengan beban kerja yang diperlukan satuan –
satuan organisasi itu
Dasar penyusunan formasi
• Jenis pekerjaan
• Sifat pekerjaan
• Perkiraan beban kerja
• Perkiraan kapasitas pekerjaan
• Kebijaksanaan pelaksanaan pekerjaan
• Jenjang dan jumlah jabatan
• Alat
Sistem penyusunan formasi
• Sistem sama
• Sistem ruang lingkup
• analisis kebutuhan pegawai
• anggaran belanja pegawai
3. Penggajian pegawai negeri sipil
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 15 tahun 1985 perbandingan gaji pegawai negeri sipil
terendah dan tertinggi adalah Rp33.200,00 dan Rp265.000,00 berarti 1:8 dengan tidak menutup
kemungkinan kenaikan gaji pokok sesuai dengan kondisi perekonomian Negara.
4. Pangkat Pegawai Negeri sipil
Etika Pemerintahan
Etika pemerintahan adalah aplikasi etika umum yang mengatur prilaku pemerintah. Pemerintah
adalah lembaga atau organisasi yang merupakan alat kelengkapan negara yang brtugas mewujudkan cita-
cita negara.
Good governance
Good governance adalah bentuk baru paradigma pemerintahan yang sekarang ini dianggapa
paling ideal dalam mengatur negara/ penyelenggara pemerintahan.
Kriteria tata pemerintahan yang baik menurut konsep GG adalah :
1. Partisipasi
2. Supremasi hukum
3. Transparansi
4. Responsif
5. Membangun konsensus
6. Kesetaraan
7. Efektif dan efisien.
8. Bertanggung jawab
9. Visi strategis
3. Langkah-langkah menuju GG dalam kerangka UU No.32/2004
• Langkah pertama yang harus diambil untuk melaksanakan otonomi daerah yang baik adalah,
mengubah cara berpikir para penyelengara pemerintahan yang semula sering mengambil
keuntungan dari pemberlakuan suatu undang-undang baru, diarahkan untuk memberi pelayanan
tanpa pamrih, dilandasi sikap moral mengabdi/melayani masyarakat
• Langkah kedua yang perlu diambil adalah penegakan hukum, terhadap aparat yang berlakuntidak
etis untuk menjadi shock tetapi bagi yang lain.
• Meningkatkan kesejahteraan pegawai dengan kenaikan gaji berkala yang lebih besar.
MODUL 8
Birokrasi dan Pembangunan Ekonomi
Kegiatan Belajar 1
Pembangunan Birokrasi Dalam konteks Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Ada tiga model yang sering digunakan untuk menganalisis karakteristik birokrasi di indonesia, yaitu :
1. Model Kognitif yang bersumber pada birokrasi tradisional didalam kerangka otoritas tradisional.
2. Model kognitif kedua adalah hasil rekayasa sosial penguasa kolonial dengan menempatkan wahana
struktural apolitis, terisolasi dari rakyat, yang dipimpin oleh elite tradisional yang disebut triyayi.
3. Model kognitif ketiga adalah model birokrasi sebagai tipe ideal yang dikonseptualisasikan Max Weber
MODUL 8
MODEL PEMBANGUNAN TEKNOKRATIK BIROKRATIS
Kegiatan Belajar 2
Profil Birokrasi di Indonesia
Birokrasi yang ada didasarkan atas sistem nilai konvensional , bercampur dengan gaya kolonial
serta nilai-nilai modern yang ternokratis. Posisi dan status sosial berhubungan erat dengan hierarki
birokrasi. Birokrasi Indonesia banyak dipengaruhi dinamika politik ekonomi Orde Baru.
Model Birokrasi Masa Depan
Model ideal bangun birokrasi dalam konteks hubungan kekuasaan adalah birokrasi haruslah
apolitis, dalam pengertian bahwa tugasnya melayani masyarakat secara keseluruhan harus dibebaskan
dari pengaruh interes tertentu dari pemerintah selaku pemberi tugas.
MODUL 9
MASALAH MASALAH BIROKRASI DI INDONESIA
Kegiatan Belajar 1
INEFISIENSI, NEPOTISME DAN KORUPSI
Korupsi dan Nepotisme
Korupsi adalahmenerima yang sebenarnya bukan haknya atau menerima suap karena dengan
kekuasaannya dapat memakaa orang harus memberi sesuatu sebab jika tidak memberi sesuatu akan
mendapat kerugian waktu, tenaga, dan kesempatan bagi yang berkepentingan dengan birokrat.
Nepotisme adalah praktik seoean pegawai negeri yang mengangkat seorang atau lebih sari
keluarga dekatnya menjadi pegawai pemerintah atau memberi perlakuan yang istimewa kepada
mereka dengan maksud untuk menjunjung nama keluarga, menambah pengahsilan keluarga atau
untuk membantu menegakan suatu organisasi politik.
Penyebab Korupsi
Penyebab tindakan korupsi karena berlakunya kewajiban-kewajiban tradisional pada keluarganya
dan masih adanya substruktur birokrasi patrimorial. Faktor lain penyebab korupsi adalah
demonstrationseffeksan kurang terbuknya proses pembuatan undang – undang bagi golongan-golongan
tertentu yang meempjnyai kepentingan.
Akibat Korupsi
• Mengganggu proses kemajuan negara
• Memperbesar masalah-masalah yang menyangkut kurangnyahasrat untuk terjun dibidang usaha
• Mempertajam permasalahan masyarakat plural
• Mengakibatkan turunya disiplin sosial
Upaya-upaya menghilangkan Korupsi
Cara untuk mengurangi terjadinya korupsi antara lain asalah danya niat atasan, sanksi tegas,
kesejahteraan ditingkatkan, sederhanakan setiap prosedur administrasi, camour tangan pemerintah
dibatasi sedemikian rupa, memberi kesempatan yang sebesar-besarnya kepada kelompok kepentingan.
Kegiatan Belajar 2
Besarnya Aparat Birokrasi dan Luasnya Tugas Pemerintahan
Perubahan perilaku dalam birokrasi sangat penting agar pelayanan kepada masyarakat semakin
baik, yakni pelayanan yang transparan, jujur, murah, mudah, dan cepat. Selain itu perubahan perilaku
birokrat juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga tercipta
pemerintahan yang bersih.
TERIMAKASIH
JANGAN BERTANYA KITA SEDANG TIDAK DI
JALAN JADI GAK BAKALAN TERSESAT!!!