SK Manajemen Resiko Fasilitas Dan Lingkungan Tahun 2018 RS Unand Edited
SK Manajemen Resiko Fasilitas Dan Lingkungan Tahun 2018 RS Unand Edited
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di Rumah Sakit
Universitas Andalas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program
kerja rumah sakit secara keseluruhan. Program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan meliputi seluruh area rumah sakit, serta pelaksanaan program
melalui inspeksi fasilitas secara komprehensif, memperhatikan segala sesuatu
seperti benda tajam, lokasi dimana jalan keluar (arah evakuasi) dan titik
kumpul bila terjadi kebakaran atau bencana lainnya. Inspeksi berkala
didokumentasikan dan inspeksi berkala ini membantu rumah sakit
merencanakan dan melaksanakan peninkatan, dan penganggarkan rencana
jangka panjang perbaikan dan penggantian fasilitas. Dengan memahami risiko
yang potensial terjadi yang disebabkan fasilitas, rumah sakit dapat menyusun
rencana proaktif untuk mengurangi risiko terhadap pasien, keluarga,
karyawan dan pengunjung. Rencana tersebut meliputi fasilitas dan
keselamatan serta keamanan. Program manajemen resiko fasilitas dan
lingkungan di Rumah Sakit Universitas Andalas merupakan kerangka konsep
yang menyeluruh untuk memandu prakarsa dan kegiatan. Program
manajemen resiko fasilitas dan lingkungan ini akan menjelaskan kerangka
kerja melalui pendekatan yang sistematik untuk mengidentifkasi,
menganalisis, mengelola permasalahan dan evaluasi yang akan digunakan
untuk mendukung Rumah Sakit Universitas Andalas dan menjadi
tanggungjawab semua orang dalam menjalankan kegiatannya di rumah sakit
Universitas Andalas.
Untuk tercapainya program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan yang
meliputi seluruh area di rumah sakit, maka program ini disusun berdasar sub
standar sebagai berikut :
A. Keselamatan dan Keamanan
1. Keselamatan: Bangunan, wilayah, dan peralatan rrmah sakit tidak
menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, staf, atau pengunjung.
2. Keamanan: Perlindungan dari kerugian, kerusakan, gangguan, atau
akses dari penggunaan oleh pihak yang tidak berwenang
B. Bahan Berbahaya Beracun, mulai dari penanganan, penyimpanan, dan
penggunaan bahan radioaktif dan lainnya dikendalikan, dan limbah
berbahaya ditangani secara aman.
C. Manajemen keadaan darurat, yaitu respon terhadap epidemi, bencana,
dan keadaan darurat direncanakan dan dijalankan secara efektif.
D. Penanggulangan kebakaran, yaitu properti dan para penghuni rumah
sakit di lindungi dari bahaya kebakaran dan asap.
E. Peralatan medis, yaitu peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan
dengan cara sedemikian rupa agar mengurangi resiko
F. Sistem utilitas, yaitu listrik, air, dan sistem utilitas lainnya dipelihara
sehingga resiko kegagalan dalam kegiatan kerja dapat diminimalkan.
I. LATAR BELAKANG
Program manajemen keselamatan dan keamanan meliputi seluruh area
rumah sakit, serta pelaksanaan program melalui inspeksi fasilitas secara
komprehensif, memperhatikan segala sesuatu seperti benda tajam atau
furnitur yang rusak yang dapat menyebabkan cidera, sampai lokasi dimana
jalan keluar (arah evakuasi) dan titik kumpul bila terjadi kebakaran atau
bencana lainya. Inspeksi berkala didokumentasikan dan inspeksi berkala ini
membantu rumah sakit merencanakan dan melaksanakan peningkatan, dan
penganggaran rencana jangka panjang perbaikan dan pengantian fasilitas.
Dengan memahami risiko ysng potensial terjadi yang disebabkan fasilitas,
rumah sakit dapat menyusun rencana proaktif untuk mengurangi risiko
terhadap pasien, keluarga, karyawan dan pengunjung. Rencana tersebut
meliputi manajemen keselamtan bangunan, sarana dan prasarana dan
peralatan.
Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang dalam
penyelenggaraan fungsinya menggunakan bahan berbahaya atau B3 sebagai
unsur pendukung dalam kegiatan pelayanan medis dan penunjalg medis
seperti gas medis, reagen untuk pemeriksaan laboratorium, disinfektan,
sabun antiseptik, bahan-bahan kimia bersifat asam/basa. Setiap hari petugas
rumah sakit terpapar bahaya dari bahan-bahan kimia itu. Bahaya dapat
meningkat dalam kondisi tertentu mengingat sifat bahan-bahan kimia yang
digunakan seperti mudah terbakar, beracun, dan sebagainya. Bekerja dengan
bahan-bahan kimia mengandung risiko bahaya, baik dalam proses
penyiopanan, transportasi, distribusi, dan penggunaannya.
Salah satu darnpak penyelenggaraan pelayanan kesehatan, rumah sakit
menghasilkan limbah B3 yang umurnnya bersifat infeksius dan beracun,
antara lain bekas balutan, jarum suntik bekas pakai, jaringan, organ dan
bagian tubuh, cairan tubuh pasien, sisa obat, muntahan pasien, obat
kadaluarsa, lampu TL bekas, suku cadang alat kesehatan yang mengandung
logam berat, sisa reagen.
Klasifkasi/penggolongan bahan dan limbah berbahaya diperlukan untuk
memudahkan pengenalal serta caja penanganan dan trarsportasi secara
aman, Penanganan yang benar dapat mengurangi/menghilangkan risiko
bahaya yang diakibatkannya, baik bagi petugas rumah sakit maupun
lingkungan sekitamya.
Hazard, adalah sumber bahaya, suatu peristiwa yang hebat, atau
kemungkinan dapat menimbulkan kerugian atau korban manusia (contoh:
Gempa Bumi, Banjir atau Konflik). Disaster adalah segala kejadian yang
menyebabkan kerugian, gangguan ekonomi, kerugian jiwa manusia dan
gangguan kesehatan dan pelayanan kesehatan dengan skala yang cukup
besar sehingga memerlukan penanganan lebih besar dari biasanya.
Bencana adalah kondisi yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan
korban massal. Korban bencana dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) yaitu:
korban meninggal, korban cidera, dan pengungsi. Meskipun terjadi secara
tiba-tiba, bencana tidak terjadi secara acak, berbagai hal dapat menunjukkan
potensipotensi untuk teiadinya suatu bencana. Bencana itu sendiri dapat
terjadi bukan hanya karena alam /Natural Disaster (contoh: Gempa Bumi,
Tsunami, letusan Gunung Api, Tanah longsor, Angin Tornado, Badai Petir,
Banjir, Kemarau, dll) ,namun dapat juga disebabkan oleh faktor manusia
/Man made Disaster ( contoh: Runtuhnya Gedung, Kebakaran, Kerusuhan/
Huhu Hara, ledakan, dll).
Bilamana terjadi bencana (disaster), maka Rumah Sakit perlu
memikirkan kemungkinan terjadinya dampak kerugian antara lain:
Korban manusia (karyawan, keluarga, penduduk sekitar atau pihak
lain) dari yang teringan seperti luka sampai yang terberat atau korba
jiwa.
Kerusakan asset, meskipun kerugian ini bersifat financial, namun
dapat mengakibatkan kerugian secara ganda karena kehilangan
produksi.
Kerusakan atau pencemaran lingkungan, merupakan kerugian yang
kadang sulit untuk dinilai dalam besaran uang, karena dapat
merusak citra dan dapat bersifat perrnanen.
Tuntutan ganti rugi, akan menjadi konsekuensi pihak Rumah Sakit
yang berasal dari pihak-pihak hh seperti kar5rawan, keluarga,
penduduk sekitarnya dan pemerintah.
II. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
1. Untuk memastikan bahwa bangunan, peralatan dan sistem yang
digunakan tidak menimbulkan bahaya dan aman bagi masyarakat/
penghuni Rumah Sakit.
2. Program ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi petugas
rumah sakit dalam pengelolaan bahan dan limbah berbahaya yang ada
di lingkungan Rumah Sakit Universitas Andalas.
3. Untuk memastikan terdapatnya perencanaan menglradapi dan
mengelola keadaan darurat, epidemi, dan bencana yang mungkin
timbul serta berdampak pada pelayanan rumah sakit
4. Rumah sakit memastikan bahwa seluruh orang dan properti yang ada
aman dan terlindungi dari bahaya kebakaran, asap, atau kedaruratan
lainnya di dalam rumah sakit
5. Untuk meningkatkan penggunaan peralatan medis yang aman dan
efektif
6. Menjamin ketersediaan air dan listrik selama 24 jam dalam sehari 7
hari dalam seminggu untuk kebutuhan pasien
7. Untuk menetapkan proses dalam mengelola sumber daya selama
bencana, termasuk sumber-sumber altemative
8. Memastikan adanya aktifitas pelayanan kesehatan selama bencana
dengan membentuk klinik atau Rumah Sakit lapangan.
9. Memastikan identitas karyawan/pekerja dan tanggung jawabnya
dalam tiap bencana.
10. Tercapainya Pencegalran kebakaran melalui pengurangan risiko
kebakaran, seperti menyimpan dan menangani secara aman bahan-
bahan mudah terbakar, termasuk gas medis, seperti oksigen dan
lain{ain juga terkait dengan mekanisme supresi seperti selang air,
supresan kimia (chemical suppressants), atau sistem sprinkler
11. Terjaminnya atau adanya jalan keluar yang aman dan tidak ada
hambatan bila tejadi kebakaran
12. Terciptanya sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti patroli
kebakaran, deteksi asap ,atau alarm kebakaran dan sistem
komunikasi yang efektif.
13. Terencananya sistem keamanan dalam keselernatan gedung sejak
mulai pembangunan terkait dengan sistem proteksi gedung terhadap
pemadaman kebakaran dan bahaya yang terkait dengan setiap
pembangunan di atau bersebelahan dengan bangunan yang ditempati
pasien.
14. Untuk menjamin pemilihan peralatan medis yang tepat,
15. Mendukung proses pelayanan medis di Rumah Sakit Universitas
Andalas.
16. Memastikan persiapan staf yang efektif dan bertanggung jawab atas
penggunaan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan, dan terus-
menerus memastikan ketersediaan peralatan yang efelctif dan arnan
melalui program pengadaan dan pemeliharaan yang dtencanakan,
perbaikan tepat viralrtu, monitoring dan evaluasi dari semua peristiwa
yang dapat berdampak negatif terhadap keselamatan pasien atau staf.
17. Terencananya pemeliharaan sistem utilitas secara komprehensif untuk
menjamin ketersediaan listrik dan air bersih ,yang terpenting untuk
memenuhi kebutuhan asuhan pasien
18. Selalu siaga dalam keadaan darurat, apabila terjadi gangguan
ketersediaan listrik dan air serta apabila terjadi terkontaminasinya air
19. Menjamin kehandalan (realibility) alat untuk mencapai usia pakai alat
yang maksimal
20. Menjamin seluruh alat non medis dapat berfungsi dengan baik dal
layak pakai.
21. Mengurangj faktor kesalahan dan meningkatkan faktor keselamatan
terhadap pasien dan operator (patient safety)
III. PEMBIAYAAN
Pembiayaan program Keselamatan bersumber dari anggaran Rumah
Sakit Universitas Andalas.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
1. MANAJEMEN KESELAMATAN
N NAMA KEGIATAN POKOK
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN SASARAN
O DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Pemeliharaan gedung 1) Pemeliharaan kebersihan gedung 1) Faktor kekuatan struktur bangunan
2) Perapihan (housekeeping) 2) Keamanan dan kenyamanan pengguna
3) Pemeriksaan dan/ atau pengujian bangunan gedung.
4) Perbaikan dan/atau penggantian bahan atau 3) Durabilitas bangunan gedung
perlengkapan bangunan gedung
b. Pemeliharaan arsitektur 1) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur 1) Faktor kekuatan struktur bangunan
dan struktur struktur bangunan gedung Rumah Sakit dari 2) Keamanan dan kenyamanan pengguna
pengaruh korosi, cuaca, kelembaban, dan bangunan gedung
pembebanan di luar batas kemampuan struktur 3) Efektifitas penggunaan bangunan
serta pencemaran lainnya. gedung
2) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur
pelindung struktur.
3) Melakukan pemeriksaan berkala sebagai bagian
dari perawatan preventif (preventive maintenance).
4) Mencegah dilakukan perubahan dan/atau
penambahan fungsi kegiatan yang menyebabkan
meningkatnya beban yang bekerja pada bangunan
gedung Rumah Sakit, di luar batas beban yang
direncanakan.
5) Melakukan cara pemeliharaan dan perbaikan
struktur yang benar oleh petugas yang
mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di
bidangnya. Memelihara bangunan agar
difungsikan sesuai dengan penggunaan yang
direncanakan.
c. Rehabilitasi Memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian 1) Efektifitas penggunaan bangunan
dengan maksud menggunakan sesuai dengan gedung.
fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur 2) Keamanan dan kenyamanan pengguna
maupun struktur bangunan gedung tetap bangunan gedung.
dipertahankan seperti semula, sedang utilitas
dapat berubah.
d. Renovasi Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat 1) Efektifitas penggunaan bangu.nan
sebagian dengan maksud menggunakan sesuai gedung.
fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, 2) Keamanan dan kenyamanan pengguna
baik arsitektur, struktur maupun utilitas bangunan gedung
bangunannya.
e. Restorasi Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat 1) Faktor kekuatan struktur bangunan
sebagian dengan maksud menggunakan untuk 2) Keamanan dan kenyamanan pengguna
fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah bangunan gedung
dengan tetap mempertahankan arsitektur
bangunannya sedangkan struktur dan utilitas
bangunannya dapat berubah.
f. Pemeliharaan tata ruang 1) Pemeliharaan Kondisi permukaan tanah dan/atau 1) Keemanan lingkungan bangunan
luar halaman luar bangunan gedung. gedung
2) Pemeliharaan pertamanan di luar dan di dalam 2) Kenyamanan setiap elemen pengguna
bangunan gedung Rumah Sakit, seperti vegetasi bangunan gedung
(landscape) bidang perkerasan (tardscapel,
perlengkapan ruang luar (landscape furniture),
saluran pembuangan dan pintu gerbang, lampu
penerbangan luar, serta pos/gardu jaga.
3) Pemeliharaan kebersihan di luar bangunan
gedung Rumah Sakit, pekarangan dan
lingkungannya.
4) Melakukan cara pemeliharaan taman yang benar
oleh petugas yang mempunyai keahlian dan/atau
kompetensi di bidangnya.
g. Tata Graha (house keeping) 1) Pemeliharaan Kebersihan (clearing Service). 1) Keamanan dan kenyamanan pengguna
2) Pemeliharaan dan Perawatan (Hygiene Service) bangunan gedung
3) Pemeliharaan Pest Control. 2) Pencegahan terhadap berbagai penyakit
4) Program General Cleaning.
h. Pemeliharaan Peralatan 1) Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala 1) Keamanan dan kenyamanan pengguna
Mekanikal sistem tata udara, agar mutu udara dalam ruagan bangunan gedung
tetap memenuhi persyaratan teknis dan 2) Proteksi bangunan terhadap sengatan
kesehatan yang disyaratkan meliputi listrik
pemeliharaan peralatan utama dan saluran 3) Proteksi bangunan terhadap kebakaran
udara. 4) Proteksi bangunan terhadap
2) Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala pencemaran air dan udara
sistem disaibusi air yang meliputi penyediaan air
bersih, sistem instalasi air kotor, sistem hidran,
sprinkler dan septik tank serta unit pengolah
limbah.
3) Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala
sistem transportasi dalam gedung, baik berupa
lift, eskalator, travelator, tangga, dan peralatan
transportasi vertikal lainnya.
i. Pemeliharaan Peralatan 1) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara 1) Keamanan dan kenyamanan pengguna
Elektical pada perlengkapan pembangkit daya listrik bangunan gedung
cadangan. 2) Proteksi bangunan terhadap sarnbaran
2) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara petir dan sengatan listrik
pada perlengkapan penangkal petir. 3) Proteksi bangunan terhadap kebakaran
3) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara
sistem instalasi listrik, baik untuk pasokan daya
listrik maupun untuk penerangan mangarn.
4) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara
jaringan instalasi tata suara dan komunikasi
(telepon) serta data.
5) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara
jaringan sistem tanda bahaya dan alarm.
j. Kegiatan Pokok Kegiatan 1) Menyusun rencana pemeliharaan bangunan yang 1) Keamanan dan kenyamanan pengguna
Keselamatan Dalam berkaitan dengan kegiatan K3RS bangunan gedung
Gedung 2) Membuat, menJrusun, mengumpulkan dan 2) Proteksi bangunan terhadap kecelakaan
mengevaluasi kebijakan, pedoman, prosedur, kerja dan Penyakit Akibat Kerja
instruksi kerja yang berkaitan dengan program
keselamatan Kesehatan Kerja rumah sakit
3) Membuat pemetaan area berisiko berdasarkan
potensi bahaya
4) Berkonsultasi dengan user/ Liaison Officer gedung
5) Melakukan perbaikan terhadap elemen bangunan
yang berisiko tinggi yang bisa mengakibatkan
terjadinya kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat
Kerja
6) Menyusun saran dan rekomendasi kepada
pimpinan dan unit kerja dalam rangka
pencegahan kecelalaan kerja dan Penyakit akibat
kerja
7) Pengawasan berkala terhadap bangunan gedung
2. MANAJEMEN KEAMANAN
NAMA KEGIATAN POKOK
NO CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN SASARAN
DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Pengawasan terhadap 1) Melakukan identifikasi, inventarisasi dan Tercapainya keamanan 100% di Rumah
lokasi pelayanan pemantauan gedung, sarana prasarana, fasilitas Sakit Universitas Andalas
tertentu dan peralatan yang tidak aman dan penjagaan
oleh petugas Satpam di setiap Akses masuk
area Rumah Sakit Universitas Andalas.
b. Pengawasan ketat Melakukan sosialisasi, promosi berupa tulisan di Tercapainya Kemanan 100% di Ruang
terhadap ruang spanduk, poster, banner dan buletin rumah sakit perawatan Bayi.
perawatan bayi dan pemasangan CCTV di area perawatan bayi dan
anak-anak untuk anak-anak
mencegah penculikan
dan perdagangan pada
bayi dan anak-anak
c. Penanganan pada bayi /Melakukan koordinasi internal dengan unit kerja Pengendalian pengunjung dapat
anak yang ditinggalkanterkait di rumah sakit dan koordinasi eksternal terkendali terutama diluar jam
oleh orang tuanya di dengan pihak kepolisian dan Penjagaan oleh kunjungan
rumah sakit dengan petugas satpam di area perawatan bayi dan anak-
merawat bayi. anak & pembatasan jumlah penunggu pasien di
ruang perawatan.
d. Pengawasan terhadap Penjagaan di setiap akses masuk ke area Rumah Pengendalian pengunjung dapat
semua pengunjung yang Sakit Universitas Andalas, Pelaksanaan terkendali terutama diluar jam
masuk ke rumah sakit penyaringan Pengunjung, menerapkan Kartu kunjungan
Identitas karyawan/tamu/penunggu pasien &
pelaksanaan Patroli.
e. Manajemen insiden Mensosialisasikan pelaporan kecelakaan kerja dari Tercapainya pelaporan insiden
karyawan pengunjung Penyakit akibat kerja Menyusun pedoman dan
dan pasi melaksanakan koordinasi internal dengan Komite
K3.
B. MANAJEMEN PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
NAMA KEGIATAN
NO POKOK DAN RINCIAN CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN SASARAN
KEGIATAN
1 Kegiatan Pokok Inventarisasi Bahan dan Limbah Berbahaya Terlaksananya pendataan jenis dan
Pengelolaan Bahan dan Inventarisasi bahan berbahaya diperoleh dari unit kerja jumlah B3 yang dikelola dan
Limbah Berbahaya perencana kebutuhan bahan berbahaya terkait jurnlah tersusunnya daftar inventaris B3
a. Inventarisasi bahan dan jenis bahan berbahaya yang akan diadakan pada
dan limbah tahun berjalan.
berbahaya
b. Tata laksana
1. Perencanaan Bahan Berbahaya 1. Terlaksananya penyusunan rencana
pengelolaan bahan a) Perencanaan Kebutuhan B3 untuk pelayanan medis kebutuhan B3
dan limbah dan penunjang medis direncanakan oleh Instalasi
berbahaya Farmasi berdasarkan usulan kebutuhan dari seluruh
unit pengguna;
b) Kebutuhan B3 untuk pemeliharaan sarana rumah
sakit dan gas medis sentral direncanakan oleh
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
berdasarkan data penggunaan dan rencana
pemeliharaan sarana;
c) Kebutuhan B3 untuk kegiatan pemeliharaan
kebersihan lingkungan
d) Kebutuhan B3 untuk kegiatan pencucian linen
rumah sakit
e) B3 untuk kebutuhan kerumahtanggaan lainnya
direncanakan oleh Subagian Rumah Tangga dan
Bagian Umum.
c. Pengusulan Bahan 1) Perencanaan kebutuhan B3 yang disusun Instalasi 1. Terlaksananya pengkajian
Berbahaya Farmasi disampaikan kepada Direktur Umum dan kebutuhan B3 oleh unit kerja
Sumber pengkaji
2) Perencanaan kebutuhan B3 yang disusun oleh
Kesehatan Lingkungan, Instalasi Farmasi, dan
Subbagian Rumah Tangga (Bagian Umum) disampaikan
kepada Direktur Umum dan Sumber Daya untuk
selanjutnya dikaji oleh Bagian Perencanaan dan
Evaluasi
d. Pengadaan Bahan 1) Proses pengadaan B3 dilaksanakan oleh Unit Layanan 1) Terlaksananya proses pengadaan B3
Berbahaya Pengadaan sesuai prosedur pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan pengadaan yang
yang berlaku. Setiap jenis B3 harus dilengkapi dengan berlaku
material safety data sheet (MSDS). MSDS adalah lembar
pengaman B3 yang memuat informasi tentang identitas
produsen, nama produk, nama kimia bahan aktif,
komposisi dan kandungan bahan, identifikasi bahaya,
tindakan pertolongan pertarna akibat adanya
kontaminasi, bahaya kebakaran, penanganan
tumpahan, cara penanganan dan penyimpanan, alat
pelindung diri dan pengendalian paparan, keterangan
fisika dan kimia, status stabilitas dan reaktivitas,
informasi bahaya keracunan, informasi ekologi,
pertimbangan pemusnahan/pembuangan, transportasi,
regulasi.
2) Keharusan penyediaan MSDS oleh penyedia
barang/jasa dicantumkan dalam kontrak kerja
pengadaan barang/jasa yang menggunakan B3.
Penyedia B3 harus menyertakan dokumen MSDS B3
dimaksud pada saat pengiriman. Pokja atau Pejabat
Pengadaan memastikan klausul kelengkapan MSDS
tercantum dalam dokumen pengadaan, dan Panitia
Penerima Barang/Jasa memastikan kelengkapan MSDS
saat pengiriman B3
3) MSDS yang dikirim oleh penyedia barang/jasa
diserahkan kepada Perencana B3
e. Penyimpanan Bahan 1) Sistem penyimpanan B3 (ruang, lemari, dan Tersedianya ruang penyimpanan B3
Berbahaya pengelompokan penyimpanan) harus memperhatikan yang memenuhi standar keselamatan
informasi yang tercantum dalam MSDS. dan keamanan serta terlaksananya
2) Setiap ruang, lemari dan kemasan penyimpanan B3 system pencatatan persediaan B3
harus dipasang symbol yang sesuai.
3) Pada tahap penyimpanan di Gudang B3 dilakukan
pemasangan simbol B3 yang sesuai pada kemasan B3
yang belum terpasang simbol B3;
4) Setiap unit kerja yang menyimpan B3 membuat catatan
persediaan B3 menggunakan formulir Kartu
Persediaan.
f. Distribusi Bahan 1) Untuk B3 medis, pendistribusian dilakukan oleh Terlaksananya sistem distribusi FIFO,
Berbahaya petugas Gudang B3 berdasarkan bon perrnintaan dari terkendalinya jumlah B3
unit pengguna yang ditanda tangan oleh Kepala/
Penanggung Jawab unit pengguna (user);
2) Untuk B3 kebutuhan pemeliharaan sarana rumah sakit
dilakukan oleh petugas Gudang Logistik Nonmedis
berdasarkan permintaan dari unit kerja yang ditanda
tangan oleh Kepala/Penanggung Jawab unit pengguna
(user) yang telah mendapat persetujuan Kepala
Subinstalasi Sarana;
3) Untuk B3 kebutuhan pemeliharaan kebersihan
lingkungan, pendistribusian dilakukan oleh supervisor
perusahaan jasa pemeliharaan kebersihan yang
ditunjuk berdasarkan kebutuhan bahan pembersih di
unit kerja;
4) Untuk B3 kebutuhan pencucian linen didistribusikan
oleh petugas Linen;
5) Untuk B3 kebutuhan kerumahtanggaan didistribusikan
oleh Urusan Gudang Iogistik Subbagian Rumah Tangga,
Bagian Umum, berdasarkan permintaan dari unit kerja
yang ditanda tangan oleh Kepala/Penanggung Jawab
unit pengguna (user) yang telah mendapat persetujuan
Kepala Subbagian Rumah Tangga;
6) Distribusi B3 menerapkan sistem FIFO (first in first
out);
7) Distribusi B3 harus memperhatikan sisa persediaan di
unit pengguna untuk menglrindari penumpukan dan
B3 kadaluarsa;
8) Petugas gudang B3 membuat daftar/ catatan distribusi
(Jenis dan jumlah B3 serta lokasi distribusi)
9) Proses transportasi B3 dari Gudang B3 ke unit
pengguna menggunakan trolley dengan kemasan asli
dari produsen.
g. Pengelolaan Limbah 1) Inventarisasi Limbah Padat Terlaksananya identifikasi jenis dan
berbahaya padat 2) Pengurangan dan Pemilahan Limbah Padat jumlah limbah B3, terlaksananya
3) Penyimpanan sistem pencatatan B3 serta
4) Pengumpulan terlaksananya proses pengelolaan
5) Pengangkutan limbah yang aman dan memenuhi
6) Pengolahan / Pemusnahan persyaratan
7) Pelaporan
h. Pengelolaan limbah 1) Kegiatan pemenuhan ketentuan teknis sarana Terlaksananya proses pengelolaan
berbahaya berbentuk pengolahan, pencatatan debit dan pH, pengolahan dan limbah cair yang memenuhi baku
cair pemantulan kualitas air limbah. mutu
2) Pemenuhan ketentuan teknis berupa pemasangan
Jloumeter pada bak outlet dan pemasangan titik
koordinat lokasi IPAL
3) Pencatatan debit harian dilakukan dengan mengamati
dan mencatat angka yang tertera pada floumeter pada
setiap hari kerja pada waktu yang sama. Debit harian
dihitung dengan mengurangi angka Jlowmefer pada
hari pencatatan dikurangi flowmeter pada hari
pencatatan dikurangi angka flowmeter hari sebelumnya.
4) Pengukuran pH harian dilakukan menggunakan pH
meter pada setiap hari kerja pada waktu yang sama.
5) Pengolahan air limbah
6) Pemantauan kualitas air limbah dilakukan setiap
bulan dengan mengambil sampel dari bak inlet dan bak
outlet.
i. Pengelolaan Limbah 1) Kegiatan pengendalian emisi gas buang akibat Terlaksananya pemeliharaan boiler
Gas penggunaan boiler dari genset, meliputi pemenuhan dan genset sesuai standar,
ketentuan teknis cerobong, pencatatan operasionalisasi terpenuhinya baku mutu emisi
boiler dan genset dan pemantauan kualitas. cerobong, serta terlalsananya system
2) Ketentuan teknis dalam pengelolaan limbah gas terdiri pencatatan operasional boiler dan
dari pembuatan sarana sampling pada ketinggian genset
cerobong antara delapan kali diameter cerobong dari
lekukan bawah cerobong hingga dua kali diameter
cerobong dari puncak cerobong, pemasangan nomor
dan titik koordinat cerobong.
3) Pencatatan operasionalisasi boiler dan genset (lama
operasional dan jumlah bahan bakar yang digunakan)
dilakukan untuk menentukan frekuensi pemeriksaan
kualitas emisi. Rumah Sakit Universitas Andalas
memiliki dua unit steam boiler berbahan bakar Gas
LPG dan dua unit genset berbahan bakar solar.
4) Pemantauan kualitas emisi gas buang dilakukan per
enam bulan dengan mengambil sampel gas buang dari
lubang sampel di setiap cerobong yang difungsikan
j. Penanganan 1) Penanganan kontaminasi B3 terhadap petugas Terlaksananya penanganan
Kontaminasi Bahan dilakukan sesuai informasi pertolongan pertama yang kontaminasi bahan dan limbah
dan Limbah tercantum dalom MSDS B3 dimaksud. Secara umum berbahaya secara aman
Berbahaya tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan
sebagai berikut:
a) Bila terhirup, pindahkan penderita ke area terbuka
(udara segar), jaga agar tetap hangat dal istirahatkan
dalam posisi yang nyaman untuk bernapas.
longgarkan pakaian, dasi dan ikat pinggang, beri
pemapasan buatan bila diperlukan.
b) Bila kontak dengan kulit, bilas dengan air yang
banyak minimal 15 menit, lepaskan pakaian dan
sepatu yang terkontaminasi. Hubungi petugas medis
bila gejala iritasi tetap ada setelah proses
pembilasan.
c) Bila kontak dengan mata, bilas mata dengan air
yang banyak, lepaskan lensa kontak dan buka
kelompak mata lebar-lebar. Lanjutkan proses
pembilasan mata minimal selama 15 menit.
d) Bila tertelan, beri minum segelas air atau susu bila
penderita sadar. Jangan masukkan apa pun ke
mulut penderita bila dalam keadaan tidak sadar.
Jangan dirangsang untuk muntah.
e) Bila tertusuk jarum suntik, bilas dengan air yang
banyak minimal 15 menit. Jangan tekan luka
tusukan agar virus keluar bersama darah.
k. Penanganan Setiap tumpahan dilakukan penanganan menggunakan Terlaksananya penanganan tumpahan
Tumpahan Bahan spill kit, yaitu seperangkat alat dan bahan untuk bahan berbahaya yang aman,
Berbahaya penanganan tumpahan bahan berbahaya berupa cairan terlapornya setiap kejadian
tubuh pasien, obat sitotoksik, tumpahan air raksa, dan penanganan tumpahan, serta
bahan kimia berbahaya lainnya dalern junrlah kurang dari tersedianya fasilitas penanganan
satu liter tumpahan bahan berbahaya
Satu unit spill kit terdiri dari:
1. Bubuk penyerap tumpahan berupa pasir zeolit dan
bubuk belerang. Bubuk belerang khusus digunakan
untuk menyerap tumpahan air raksa, sementara untuk
tumpahan bahan atau limbah berbahaya lainnya
menggunakan pasir zeolit;
2. Kertas tisu;
3. Cairan klorin 0,5% sebagai bahan disinfektan;
4. Sapu dan pengki plastik ukuran kecil;
5. Tanda pembatas area;
6. Alat pel warna kuning;
7. Double buclcet;
8. Kantong plastik warna kuning;
9. Kantong plastik warna ungu;
10. Botol kaca;
11. Sendok plastik;
12. Pinset;
13. Senter;
14. Label sticker.
Alat pelindung diri untuk penanganan tumpahan bahan
atau limbah berbahaya terdiri dari:
a. Disposable masker;
b. Sarung tangan karet sekali pakai;
c. Apron plastik sekali pakai;
d. Sepatu boot.
15. Spill kit beserta kelengkapan APD penanganan
tumpahan bahan berbahaya tersedia minimal satu unit
peruangan perawatan/tindakan/laboratorium dan
disimpan di area/ruangan penyimpanan sarana
kebersihan dan/atau di ruang penyimpanan B3. Setiap
kejadian penanganan tumpahan bahan dan lirnlah
harus dilaporkan K3RS dan Kesling
l. Edukasi Pelatihan pengelolaan bahan dan lirnbah berbahaya Terlaksananya prosedur pengelolaan
diselenggarakan bagi petugas rumah sakit dengan limbah dan bahan berbahaya sesuai
mekanisme sebagai berikut: SPO
1. Orientasi pengelolaan limbah rumah sakit
2. Pelatihan pengelolaan B3
3. Sosialisasi pengelolaan bahan dan limbah berbahaya
melalui leaflet
Limbah B3 Rumah Sakit Dari Berbagai Sumber Lokasi
N Tahun 2018
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelatihan orientasi Rumah
1 Sakit Universitas Andakas bagi
petugas Satpam
2 Monitoring CCTV
Perbaikan / Penambahan titik
3
CCTV
Pemusatan Monitoring CCTV di
4
satu titik
Pembuatan Grand Master Key
7
tiap gedung-gedung bertingkat
Penggantian kunci-kunci
8 ruangan dan Master Key di
COT-EU & RIK
Pengendalian petugas medical
9
representatives
B. MANAJEMEN PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
N Tahun 2018
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan rencana √ √ √ √
1
kebutuhan B3
2 Pengusulan kebutuhan B3 √ √ √ √
3 Pengadaan B3 √ √ √ √
4 Pendistribusian B3 √ √ √ √
5 Pemusnahan limbah Infeksius √ √ √ √ √
6 Monitoring IPAL √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Uji kualitas limbah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Inspeksi tempat sementara √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
pembuangan limbah B3
9 Pelatihan pengelolaan B3 √
10 Sosialisasi melalui leaflet
C. MANAJEMEN KEADAAN DARURAT
N Tahun 2018
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membuat Rencana Kerja √ √
Menyusun Organisasi Tim √ √
2
Bencana
Membuat Kerangka Acuan √
3
Pelatihan dan Simulasi
Pelaksanaan Pelatihan dan √
4
Simulasi Bencana
Penyusunan Pedoman, √
5
Ketentuan, SPO Bencana
Inventarisasi, pengawasan √ √
6
sarana Bencana
7 Pencatatan dan Pelaporan √
8 Monitoring dan Evaluasi √
D. MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN
E. N Tahun 2018
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Program Kerja √
Identifikasi dan penilaian risiko √ √ √ √
2
kebakaran
Inspeksi fasilitas berisiko √ √ √ √
4
kebakaran
Pemetaan Area risiko √
5
Kebakaran dan ledakan
Pelatihan, sosialisasi edukasi √
7 dan informasi pencegahan
kebakaran rumah sakit
Pemeriksaan dan pengujian √
8
sarana proteksi kebakaraan
Penyusunan panduan, SPO √
9
Keselamatan Kebakaran
Pengumpulan dokumen √ √ √ √
10
keselamatan kebakaran
11 Membuat laporan √
E. MANAJEMEN ALAT MEDIK
N Tahun 2018
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inventarisasi √
2 Pemantauan fungsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Pemeliharaan √
4 Kalibrasi √
F. MANAJEMEN SISTEM UTILITAS
N Tahun 2018
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Monitoring Listrik Arus Kuat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Monitoring Listrik Arus lemah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Monitoring Mekanik non √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3
standart
VII. MONITORING DAN EVALUASI
A. MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
1. MANAJEMEN KESELMATAN
a. MONITORING
Setiap satu bulan sekali IPSRS melakukan evaluasi
pelaksanaan pembangunan/perbaikan sarana Rumah Sakit
b. EVALUASI
Evaluasi dan rekomendasi pemenuhan sarana keselamatan
2. MANAJEMEN KEAMANAN
a. MONITORING
Setiap satu bulan sekali Bagian keamanan Rumah Sakit
Universitas Andalas melakukan evaluasi program keamanan.
b. EVALUASI
1) Setiap satu bulan sekali Evaluasi staf, pasien dan
pengunjung,evaluasi rekanan keamanan
2) Bila teradi kejadian yang tidak diharapkan segera
dilakukan evaluasi ke Kepala Bagian Umum
2. MANAJEMEN KEAMANAN
a. PENCATATAN
1) Setiap hari petugas keamanan melakukan pencatatan
setiap pemantauan serta kegiatan yang dilakukan di
buku mutasi
2) Melaporkan setiap kejadian peristiwa yang terjadi ke
Diretur Utama mingguan, bulan dan tahunan
c. PELAPORAN
1) Melaporkan setiap kejadian peristiwa yang terjadi ke
Diretur Utama mingguan, bulan dan tahunan
2) Bila tejadi kejadian yang tidak diharapkan segera
dilaporkan ke Diretur Utama
B. MANAJEMEN PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
1. PENCATATAN
Pencatatan pengelolaan bahan dan limbah berbahaya
dilakukan terhadap:
a. Daftar inventaris B3;
b. Jumlah persediaan B3;
c. Pendistribusian B3;
d. Daftar inventaris limbah berbahaya;
e. Jenis dan jumlah B3 berdasarkan unit kerja pengguna
B3;
f. Jenis limbah B3 berdasarkan unit kerja;
g. Logbook atau catatan harian volume limbah B3;
h. Volume pengangkutan (manifest) limbah B3
i. Neraca limbah B3;
j. Jumlah persediaan tempat sampah;
k. Pendistribusian tempat sampah;
l. Jumlah persediaan safety box;
m. Pendistribusian safety box;
n. Jumlah persediaan label dan simbol limbah B3;
o. Pendistribusian label dan sirnbol label B3;
p. Pendistribusian spill kit;
q. Penanganan tumpahan menggunakan spill kit;
r. Jumlah persediaan alat dan bahan kebersihan;
s. Pendistribusian alat dan bahan kebersihan;
t. Debit dan pH air limbah.
2. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pengelolaan limbah gas disampaikan
setiap enam bulan kepada;
a. Diretur Umum dan Sumber Daya
b. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan
Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Daerah Sumatera
Barat dan BPLH Kota Padang.
C. MANAJEMEN KEADAAN DARURAT
1. PENCATATAN
Komite K3RS membuat laporan terkait kewaspadaan
bencana
2. PELAPORAN
Setiap bulan dan setiap tahun kepada Diretur Umum dan
Sumber Daya terkait bencana internal
D. MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN
1. PENCATATAN
1. Jumlah APAR dikalibrasi
Data diambil dari laporan seberapa banyak APAR,
Hydran, Smoke detector dan spinkler
2. Kalibrasi dan monitoring APAR
Data diambil dari hasil inspeksi dan monitoring yang
dilakukan dalam tiga bulan terkait ruangan apa saja
yang beresiko kebakaran
2. PELAPORAN Laporan pertriwulan disampaikan ke Diretur
Umum dan Sumber Daya. Dilakukan pengkajian sebagai
berikut:
a. Membuat hasil monitoring dan isnpeksi
b. Membuat kajian kondisi APAR
E. MANJEMEN ALAT MEDIK
1. PENCATATAN
a. Membuat laporan tahunan pemantauan fungsi alat
kesehatan
b. Membuat laporan tahunan pemeliharaan alat
kesehatan
c. Membuat laporan tahunan perbaikan alat kesehatan
d. Membuat laporarn tahunan pengujian/kalibrasi dan
inspeksi alat kesehatan
2. PELAPORAN
a. laporan Triwulan kebutuhan bahan pemeliharaan
kepada Direktur Umum dan Sumber Daya
b. Laporan Triwulan kondisi peralatan kesehatan kepada
Direktur Umum dan Sumber Daya
F. MANAJEMEN SISTEM UTILITAS
1. PENCATATAN
Scanned by CamScanner