Nomor Dokumen NOMOR REVISI HALAMAN 445/4/K3RS/08/2023 00 1/3 Tanggal Terbit Ditetapkan 13 Januari 2023 Direktur RSUD Weda
SPO
dr. Selvia D. Denggo, M.Kes, Sp.PK
NIP: 19710204 200212 2 005 Penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun ( B3 ) medis adalah semua limbah rumah sakit yang dihasilkan dari PENGERTIAN kegiatan di rumah sakit , baik cair atau padat yang mengandung bahan berbahaya dan beracun ( B3 ) medis. Sebagai acuan penerapan agar limbah rumah sakit tertangani TUJUAN dan tidak menjadi sumber penyakit bagi pekerja, lingkungan dan masyarakat sekitar. 1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-undang No:44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 4. Undang-undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup KEBIJAKAN 5. Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 6. Keputusan Menteri Keseshatan Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 7. Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 1. Petugas wajib menggunakan alat pelindung diri seperti: sarung tangan, masker dan sepatu kerja setiap akan memulai pekerjaan PROSEDUR 2. Pemilahan dan pewadahan bahan berbahaya dan beracun medis dilakukan bila ada penghasil B3 medis 3. Pemilahan Limbah medis padat dilakukan berdasarkan jenis sumber yang terdiri dari : PENANGANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) MEDIS PADAT DAN CAIR Nomor Dokumen NOMOR REVISI HALAMAN 445/4/K3RS/08/2023 00 2/3 Tanggal Terbit Ditetapkan 13 Januari 2023 Direktur RSUD Weda
SPO
dr. Selvia D. Denggo, M.Kes, Sp.PK
NIP: 19710204 200212 2 005 a. Limbah medis padat non tajam, yaitu: 1) Limbah infeksius/limbah medis (botol infuse, alat suntik/spuit, kassa, kapas, perban, kateter, sarung tangan, masker, jaringan tubuh, kantong darah, botol obat, pisau bedah, pot urine/faeses, pot sputum, reagent, dll) 2) Limbah patologi (sisa jaringan tubuh) 3) Limbah farmasi (obat kadaluarsa, sisa obat, botol obat plastik/kaca, DOS, bungkus plastik) 4) Limbah kimiawi (bahan kimia, reagent kadaluwarsa) 5) Limbah radioaktif (larutan fixer, catridge film, film, sarung tangan, kertas dan plastik yang terkontaminasi radioaktif) 6) Limbah kontener bertekanan (tabung atau PROSEDUR silinder yang bertekanan tinggi 7) Limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi (Mercury yang terdapat di tensimeter dan thermometer manual) b. Limbah medis padat tajam 4. Limbah benda tajam (jarum suntik, pisau bedah) 5. Khusus untuk limbah medis tajam (jarum suntik/neddle) dimasukkan ke dalam safety box. 6. Khusus Limbah patologi (sisa jaringan tubuh) dimasukkan tersendiri ke dalam wadah yang dilapisi kantong plastik warna kuning yang berlabel limbah infeksius (tidak di campur dengan limbah padat medis lainnya) 7. Semua limbah padat medis non tajam dimasukkan ke dalam wadah yang dilapisi kantong plastik warna kuning yang berlabel limbah infeksius PENANGANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( B3 ) MEDIS Nomor Dokumen NOMOR REVISI HALAMAN 445/4/K3RS/08/2023 00 3/3 Ditetapkan Direktur RSUD Weda Tanggal Terbit SPO 13 Januari 2023 dr. Selvia D. Denggo, M.Kes, Sp.PK NIP: 19710204 200212 2 005 8. Setelah 2/3 kantong plastik terisi, maka langsung di ikat (pengemasan), proses selanjutnya yaitu pewadahan di tempat sampah yang mempunyai label limbah infeksius PROSEDUR 9. Hanya limbah berbentuk padat yang dimasukkan ke dalam wadah limbah padat medis 10. Pastikan wadah limbah padat medis selalu dalam keadaan tertutup 1. Instalasi pengelolaan Air Limbah (IPAL) dan Sanitasi UNIT TERKAIT 2. Semua unit yang menghasilkan bahan berbahaya dan beracun (B3) medis yang ada di RSUD Weda