Anda di halaman 1dari 24

Syok Sepsis Dan

Anafilaktik

I WAYAN GEDE S.
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mahasiswa mampu mendiskusikan dan
memahami proses terjadinya syok sepsis
 Mahasiswa mampu mendiskusikan dan
memahami proses terjadinya anafilaktik
SYOK DISTRIBUTIF
SYOK SEPSIS
SYOK SEPSIS
DEFINISI
 Sepsis merupakan respons sistemik
pejamu terhadap infeksi, saat patogen
atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi
darah sehingga terjadi aktivasi proses
inflamasi.
 Rangkaian patofisiologi sepsis didasari
terjadinya inflamasi sistemik yang
melibatkan berbagai mediator inflamasi.
KOMPLIKASI
 Terjadinya gangguan pada sistem
koaglukosasi juga sangat berperan
dalam timbulnya berbagai komplikasi
yang disebabkan oleh sepsis.
 Komplikasi yang ditimbulkan oleh sepsis
dapat berupa systemic inflammatory
response syndrome (SIRS), disseminated
intravascular coaglukosation (DIC),
renjatan septik dan gagal multi organ.
ETIOLOGI
 Bakteri Gram negatif (60-70% kasus).
Staphylococci, pneumococci,
streptococci
 Bakteri Gram positif lain lebih jarang
menimbulkan sepsis dengan angka
kejadian antara 20-40% dari seluruh
angka kejadian sepsis.
 Jamur oportunistik, virus, atau protozoa
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
 ABC
 Terapi Antibiotik Rasional pada Sepsis
 Terapi Antibiotik pada Mikroorganisme
Resisten Antibiotik
 Resusitasi Awal dan Penanganan Infeksi
 Tata Laksana Hemodinamik dan Terapi
Penunjang
SYOK ANAFILAKTIF
SYOK ANAFILAKTIF
SYOK ANAFILAKTIF
 Salah satu manifestasi klinis dari anafilaksis
dan merupakan bagian dari syok
distributif yang ditandai oleh adanya
hipotensi yang nyata akibat vasodilatasi
mendadak pada pembuluh darah
 Disertai kolaps pada sirkulasi darah yang
menyebabkan terjadinya sinkop dan
kematian pada beberapa pasien.
EPIDEMIOLOGI
 Di Amerika Serikat menunjukkan 10 dari 1000
orang mengalami reaksi anafilaksis tiap
tahunnya.
 Rata-rata reaksi anafilaksis akibat makanan
adalah 0.0004%, 0.7-10% untuk penisilin, 0.22-
1% untuk media radiokontras, dan 0.5-5%
untuk gigitan serangga
 Lebih dari 90% kematian karena anafilaksis
makanan terjadi pada pasien asma
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan syok anafilaktik harus cepat
dan tepat mulai dari hentikan alergen yang
menyebabkan rekasi anafilaksis
 baringkan penderita dengan kaki diangkat
lebih tinggi dari kepala
 penilaian A,B,C dari tahapan resusitasi
jantung paru
 pemberian adrenalin dan obat-obat yang
lain sesuai dosis
 monitoring keadaan hemodinamik penderita
 berikan terapi cairan secara intravena
 observasi keadaan penderit bila rujuk ke
rumah sakit.
PENCEGAHAN
 Pencegahan merupakan langkah
terpenting dalam penatalaksanaan syok
anafilaktik terutama yang disebabkan
oleh obat-obatan.
 Apabila ditangani secara cepat dan
tepat sesuai dengan kaedah
kegawatdaruratan, reaksi anafilaksis
jarang menyebabkan kematian
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai