Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN BELAJAR DI LUAR SEKOLAH

MATA PELAJARAN KIMIA


“PENGARUH ZAT ELEKTROLIT PADA PERISTIWA
KOROSI”
DISUSUN OLEH
Nama :
1. Mohamad Aditya Bilondatu
2. Ismail Abd Kadir
3. Fajriyani Ade Nuranisa
4. Raihana Ismail
5. Friska Pou
6. Sri Amelia Rajak
7. Moh Rizky Naito
8. Moh Asqar S. Kono
Guru Pembimbing :
1. Itin Sritawaty Haya S.pd
2. Lisnawati Didipu S.pd M.si
3. Rimadiyanti E. Anthuna M.pd

SMA NEGERI 1 TELAGA


PROVINSI GORONTALO
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

MAPEL:KIMIA

Judul : Korosi
Kelas / Semester : XII / I
Waktu : 2 x 45 menit
Metode : Eksperimen

I. Petunjuk Belajar :
1. Baca secara cermat petunjuk langkah-langkah sebelum Anda melakukan kegiatan
2. Pelajari buku Kimia kelas XII SMA dan buku lain yang relevan berkaitan dengan materi
tersebut untuk memperkuat konsep dan pemahaman Anda.
3. Buatlah kelompok maksimal 4 kelompok dalam kelas
4. Tanyakan pada Guru mata pelajaran jika ada hal-hal yang kurang jelas

II. Tujuan Praktikum


1. Mengetahui proses perkaratan paku dengan berbagai perlakuan
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan paku mengalami korosi

III. Informasi Pendukung


Pada peristiwa perkaratan, besi teroksidasi oleh oksigen yang ada di udara. Perkaratan
dapat dipercepat dengan adanya air. Itulah sebabnya, rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3.xH2O. Warna karat besi jauh berbeda dengan besi yang mengkilap, yaitu berwarna
coklat kemerahan. Karat besi sangat berpori dan selalu mengelupas sehingga perkaratan dapat
terjadi terus menerus. Oleh karena ini perlu dilakukannya praktikum ini.

Korosi adalah degradasi atau penurunan mutu logam akibat reaksi kimia suatu logam
dengan lingkungannya. Korosi merupakan masalah besar bagi bangunan dan peralatan yang
menggunakan material dasar logam seperti gedung, jembatan, mesin, pipa, mobil, kapal dan
lain sebagainya. Terdapat dua macam proses korosi, yakni :

1. Korosi Proses kimia


2. Korosi Elektrokimia

IV. Alat dan Bahan


 3 buah paku
 3 buah tabung reaksi
 air biasa
 air laut

V. Langkah-Langkah Percobaan
1. Beri tanda berbeda A, B, C, pada masing-masing gelas plastik
2. Masukkan air biasa pada gelas A, air laut di gelas B, l, dan biarkan C kosong
3. Masukkan paku pada masing-masing gelas, dengan setiap gelas berisi 1 paku
4. Tutup gelas C dengan plastic wrap
5. Data Pengamatan Dan Pembahasan
VI. Hasil Pengamatan
Adapun pembahasan dalam laporan praktikum korosi ini adalah sebagai berikut :
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan korosi pada paku. Diberikan tiga perlakuan
yang berbeda pada masing-masing tabung reaksi yang berisi paku, yaitu gelas yang dibiarkan
kosong terbuka, tabung yang dibiarkan kosong, tabung yang diberi air biasa, tabung yang diberi
air laut.
Dari hasil pengamatan selama 7 hari, didapatkan pada pada medium tabung reaksi
yang diberi air biasa pada hari pertama dan kedua tidak terjadi korosi. Namun pada hari ketiga
mulai terlihat sedikit korosi pada paku, dan korosi bertambah banyak dimulai pada hari keenam.
Pada tabung reaksi kedua dimasukkan air laut, sama seperti gelas sebelumnya pada
hari pertama tidak terjadi perubahan. Pada hari kedua mulai terjadi korosi dan korosi tidak
terlalu bertambah hingga hari ketujuh. Pada tabung reaksi ketiga tabung dibiarkan kosong
terbuka tidak terjadi korosi pada paku dari hari pertama hingga hari ketujuh. Dari perlakuan
berbeda yang diberikan pada paku, dapat dibandingkan pada tabung reaksi ketiga yang
dibiarkan kosong namun yang membedakan adalah gelas .

VI. Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Korosi adalah reaksi pada logam menjadi ion pada permukaan logam yang terkontak
langsung pada penyebab korosi seperti oksigen, lingkungan berair serta faktor kepada
pelarut.
2. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau
larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita
menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang  dapat
membuatnya berkarat.

Anda mungkin juga menyukai