Disusun oleh :
Kelompok 1
Dosen Pengampu :
Fakultas Farmasi
Universitas Mulawarman
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
berkat dan rahmat-Nyalah makalah yang berjudul “Pancasila Dalam Konteks Sejarah
Perjuangan Bangsa Indonesia” ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Dalam menyelesaikan tugas ini kami banyak mendapatkan ilmu pengetahuan baru
khususnya mengenai sejarah Pancasila dalam perjuangan bangsa Indonesia. Kami sebagai
penulis makalah ini berharap semoga makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan
banyak manfaat serta ilmu pengetahuan bagi pembacanya kelak.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna, dan
memiliki banyak kekurangan yang membutuhkan perbaikan. Sehingga saya mengharapkan
masukan serta kritik membangun dari para pembaca makalah ini, guna menyempurnakan
makalah ini.
Penulis ………………….……
Kelompok 1 …. ….
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Sebelum Kemerdekaan............................................................................................................3
B. Masa orde lama........................................................................................................................4
C. Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.........................................5
D. Pancasila Pada Masa Orde Baru............................................................................................9
E. Pada masa reformasi.............................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanggal 1 Juni 1945 disebut sebagai tanggal lahirnya Pancasila dari
pidato Ir.Soekarno di hadapan para anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Lima dasar atau lima sila yang beliau ajukan
beliau namakan sebagai filosofische grondslag. Pancasila yang disahkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan dasar filsafat Negara Republik Indonesia.
C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah di sampaikan di atas, tujuan dan
manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut;
PEMBAHASAN
A. Sebelum Kemerdekaan
Perjalanan sejarah Bangsa Indonesia pada abad ke 7 menunjukkan fakta yang
sangat menarik untuk dipelajari kembali. Terdapat Kerajaan Samudera Pasai, Sriwijaya,
Demak, Mataram Majapahit, Kutai, Singosari dan lain-lain yang memiliki jiwa dan
kepribadian yang sama, walaupun kadang-kadang tidak tertutup kemungkinan untuk
terjadinya konflik (Syarbaini, 2006). Berdasarkan sejarah kerajaan yang ada hingga saat
inilah melahirkan Sumpah Pemuda sebagai refleksi Susilawati, Napak Tilas Pancasila
dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia: Kajian Pustaka 917 rasa nasionalisme yang
kuat dan dinamika kehidupan bangsa yang dinamis berbasis nilai-nilai Pancasila melalui
3 pernyataan sikap: “Kami putra putri Indonesia Mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia; Mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; Menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Pancasila terdapat dalam wujud dalam nilai, kebiasaan, adat, agama, watak dan
perangai pada setiap jiwa Bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila bukan hal baru,
tetapi merupakan rumusan yang di kembangkan dan dirumuskan kembali. Kesepakatan
Bangsa Indonesia, menetapkan 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila. Proses pengesahan
UUD 1945 dilakukan pada Tanggal 18 Agustus 1945 merupakan momentum penting
bagi Bangsa dan Negara Indonesia, karena pada saat itu merupakan momentum
penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Proses pengesahan ini akhirnya disepakati
dengan meniadakan rumusan 7 kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk pemeluknya” sebagai produk Piagam Jakarta. Peniadaan 7 kata ini berawal dari
respon kurang sepakat dari golongan non muslim dan bermuara pada kerelaan golongan
muslim demi kepentingan nasional (Maryani, 2014).
Dalam sistem kenegaraan, masa Orde Lama bagi Bangsa Indonesia adalah masa
pencarian bentuk implementasi atau penerapan Pancasila. Hal ini terlihat dari penerapan
Pancasila dalam bentuk yang berbeda-beda. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang
berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966 (Syarbaini, 2003).
Pada saat itu, kondisi konflik ideologi, politik, dan bisa dikatakan cukup menegangkan, kacaunya
politik dan keamanan dalam negeri serta kondisi sosial budaya yang berada dalam suasana
transisi dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka sehingga bisa dikatakan bahwa
periode ini merupakan periode transisional.
Periode 1945 – 1950 ditandai oleh upaya-upaya mengganti Pancasila sebagai dasar
negara dengan ideologi yang menyimpang. Di satu pihak, PKI melakukan pemberontakan di
Madiun Tahun 1948 dan melakukan upaya untuk mengganti Pancasila dengan paham komunis.
Di pihak lain, DI/TII juga melakukan upaya untuk mendirikan negara dengan dasar Islam. Hal
yang menguntungkan pada periode ini adalah masih tingginya nilai persatuan dan kesatuan
ketika menghadapi Belanda yang masih ingin mempertahankan penjajahannya di bumi Indonesia
(Maryani, 2014). Nilai persatuan mendapat tantangan yang cukup hebat setelah penjajah dapat
diusir. Demokrasi yang diterapkan adalah Demokrasi Parlementer. Presiden berfungsi sebagai
Kepala Negara dan Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintahan.
Periode 1950 -1959 Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal (Taufik, 2013) . Sistem
pemerintahan yang liberal lebih menekankan hak-hak individual ternyata tidak menjamin
stabilitas pemerintahan. Walaupun dasar negara tetaplah Pancasila, tetapi rumusan sila keempat
tidak berdasarkan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting). Munculnya
pemberontakan RMS, PRRI, dan Permesta yang ingin melepaskan diri dari NKRI, membuat
persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat. Terjadi krisis politik, ekonomi, dan
keamanan, karena anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun UUD seperti yang
diharapkan. Akhirnya, pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 untuk membubarkan
Konstituante, menyatakan UUD 1950 tidak berlaku, dan kembali kepada UUD 1945.
Periode 1956-1965, merupakan masa suramnya perjalanan Pancasila dalam sejarah
Bangsa Indonesia. Periode ini juga dikenal dengan dikenal sebagai periode Demokrasi Terpimpin
(Syarbaini, 2003). Demokrasi berada pada kekuasaan pribadi Presiden Soekarno bukan berada
pada kekuasaan rakyat sehingga menimbulkan beberapa penyimpanan dalam pelaksanaan
pemerintahan Indonesia, Beberapa wujud nyata yang dilihat dari berbagai penyimpangan tersebut
adalah otoriternya Soekarno, mengangkat Soekarno menjadi presiden seumur hidup, politik
konfrontasi, menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis, yang ternyata tidak cocok bagi
NKRI dan lain-lain. Akibat penyimpangan tersebut, terjadi kemerosotan moral di sebagian
masyarakat sehingga muncul beberapa kelompok yang berusaha untuk menggantikan Pancasila
dengan ideologi lain. Kondisi ini menyebabkan kudeta PKI dan kondisi ekonomi yang
memprihatinkan.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam BPUPKI yaitu:
Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin mengusulkan calon rumusan
dasar negara sebagai berikut:
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan (permusyawaratan, perwakilan, kebijaksanaan)
5) Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial)
Pada akhir pidatonya Muh. Yamin menyerahkan rancangan usulan sementara berisi
rumusan Undang Undang Dasar RI.
Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan teori-teori Negara sebagai berikut:
Dalam hal ini Ir.Soekarno menyampaikan dasar Negara yang terdiri atas lima prinsip
yang rumusannya yaitu:
Ir. Soekarno juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat
negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Soekarno mengubah nama Panca
Dharma untuk kelima dasar menjadi Pancasila. Pada akhir Sidang Pertama, Ketua
Sidang BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil yang terdiri dari delapan orang
(Panitia Delapan) dan diketuai oleh Ir. Soekarno yang memiliki tugas antara lain,
mengumpulkan dan menggolong-golongkan usul yang diajukan peserta sidang.
‘‘ …….. maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu hukum
dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’’
Panitia Delapan menyetujui sepenuhnya rancangan preambule hukum dasar yang disusun
oleh sembilan orang anggota BPUPKI dan menyampaikannya kepada sidang BPUPKI ke-II
pada tanggal 10 Juli 1945. Pada tanggal 11 Juli 1945, ketua BPUPKI membentuk tiga
panitia :
Hasil Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang disampaikan pada sidang BPUPKI
terdiri atas tiga naskah yaitu :
a. Rancangan pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia atas
Penjajahan Belanda.
b. Rancangan pembukaan yang didalamnya terkandung dasar Negara Pancasila.
c. Rancangan pasal-pasal Undang Undang Dasar.
Instruksi Presiden tersebut mulai berlaku pada tanggal 13 April 1968. Pada
tanggal 22 Maret 1978 dengan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) Pasal 4 menjelaskan,
“Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila merupakan penuntun dan pegangan
hidup dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara bagi setiap warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara Negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik Pusat maupun di Daerah dan dilaksanakan secara bulat dan utuh”.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah Pancasila pada masa sebelum kemerdekaan secara garis besar yakni
Munculnya kerajaan di Indonesia pada abad ke VII di Indonesia telah memberikan
pengaruh terhadap nilai-nilai Pancasila seperti nilai sosial politik dan nilai Ketuhanan.
Nilai yang ada pada Pancasila sudah ada sejak lama karena terdapat dalam wujud dalam
nilai, kebiasaan, adat, agama, watak dan perangai pada setiap jiwa Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu Pancasila bukan hal baru, tetapi merupakan rumusan yang di
kembangkan dan dirumuskan kembali.
Sejarah pancasila pada masa orde baru secara garis besar yakni, Dalam sistem
kenegaraan, masa Orde Lama bagi Bangsa Indonesia adalah masa pencarian bentuk
implementasi atau penerapan Pancasila. Hal ini terlihat dari penerapan Pancasila dalam
bentuk yang berbeda-beda.
Sejarah pancasila pada masa orde baru secara garis besar antara lain, setelah
lengsernya Ir. Soekarno sebagai presiden, selanjutnya Jenderal Soeharto yang memegang
kendali terhadap negeri ini. Dengan berpindahnya kursi kepresidenan tersebut, arah
pemahaman terhadap Pancasila pun mulai diperbaiki
Sejarah Pancasila pada masa reformasi secara garis besar antara lain, Gerakan
reformasi yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia dimulai dengan diangkatnya Prof. Dr.
B.J Habibie yang menggantikan Presiden Soeharto pada Tanggal 21 Mei 1998 . Gerakan
reformasi merupakan gerakan moral politik yang menuntut adanya reformasi di segala
bidang terutama bidang hukum, politik, ekonomi, dan pembangunan yang dilakukan
oleh masyarakat dan dipelopori oleh mahasiswa, cendekiawan dan masyarakat dari
berbagai lapisan.
B. Saran
Kita sebagai generasi muda penerus bangsa alangkah baiknya mempelajari
serta memahami sejarah perkembangan pancasila beserta perjuangan para tokoh
pendiri bangsa indonesia dalam merumuskan serta mengembangkan pancasila
sebagai dasar negara kita agar kedepannya nilai-nilai pancasila dapat lebih dihargai
serta diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, selain itu pula diharapkan agar
kedepannya generasi selanjutnya akan senantiasa menghargai serta menghormati
pancasila serta tokoh-tokoh yang berjuang dalam proses perkembangan pancasila
bagi bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Susilawati. 2021. Napak Tilas Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia: Kajian Pustaka.
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(2), 916-921