Anda di halaman 1dari 8

KONSEP dan PRINSIP dan PEMBELAJARAN

AULIA ABDILLAH (855852591)


CITRA AYUDHISTIRA (855857164)
LAMSERIANA THERESIA OKTIN NAINGGOLAN (855857118)
LESTARI SITUMORANG (855856495 )
MARIA IMELDA HUTAPEA (855852283)
NURHIDAYAH LUBIS (855856581)
NURAINUN MARDHIAH (855856986)
WIDILAH WITARI SIREGAR (855856639)

UPBJJ UT MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
Konsep Dan Prinsip Belajar dan
Pembelajaran

Konsep Belajar Prinsip Belajar

Proses 1.Motivasi
Proses Mental Motivasi Intrinsik
Proses
Motivasi Ekstrinsik
Emosional

Perubahan P
2.Perhatian
perilaku Proses Mental
Kawasan : Pemusatan Pikiran
Proses Emosional
Pemusatan Perasaan
Proses Mental
Kognitif,
Psikomotorik
Proses
Dan Afektif
Emosional
Aktivitas
Proses Mental
Pengalaman Proses Emosional
Aktivitas Mental
Lingkungan
Aktivitas Emosional
Fisik dan
Lingkungan
Sosial Balikan
Proses Emosional
Proses Pembelajaran
Benar atau salah

Perbedaan Proses Mental


Individual Proses Emosional
Individu

Proses Mental

Proses
Emosional
ISTILAH DALAM PETA KONSEP

Didalam pembelajaran modul 1 mengenai hakikat strategi pembelajaran yang dimana


pembahasannya di kegiatan belajar satu membahas tentang konsep dan prinsip belajar dan
pembelajaran yang dimana pembahasan nya lebih mendalami tentang konsep dan prinsip belajar.

A. Konsep Belajar

Belajar merupakan proses perubahan antara tidak tau menjadi tau yang dimana di
wujudkan sebagai bentuk-bentuk respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan
atau pemahaman.

Menurut gagne (1985), bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman (lihat Ratna Wils Dahar, 1989, hal 11). Dari pengertian
belajar tersebut, terdapat tiga atribut pokok (ciri utama) belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku,
dan pengalaman.

1. Proses

Belajar adalah adalah proses kesiapan individu untuk menerima sesuatu (mental) dan reaksi
yang di tunjukkan terhadap perihal yang ditunjukkan yang berupa perasaan senang, marah,
perasaan suka atau tidak suka (emosional). Proses mental dan emosional atau proses berpikir dan
merasakan maksudnya yaitu, dalam aktivitas belajar proses berfikir tidak dapat diamati oleh orang
lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang sedang belajar). Hal itulah yang
membuat proses berfikir dan merasakan sejalan.

Misalnya, ada seorang siswa yang hanya duduk saja pada saat kita menjelaskan pelajaran
kepada mereka, apakah siswa tersebut belajar? Bila siswa tersebut duduk sambil menyimak
pelajaran yang kita jelaskan, maka siswa itu belajar, karena pada saat menyimak pelajaran berarti
terjadi proses mental dan emosional yang artinya siswa tersebut berpikir dan merasakan bahwa
pelajaran yang ia simak masuk kedalam pikirannya. Akan tetapi bila siswa duduk sambil melamun
atau pikirannya melayang-layang ke hal lain diluar pelajaran yang sedang diajarkan, jelas siswa
tersebut tidak sedang mencerna pelajaran yang sedang diajarkan.

2. Perubahaan perilaku
Perubahan perilaku dapat terjadi karena adanya proses belajar, kematangan dan
pengalaman. Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik berupa
pengetahuan, keterampilan, atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Perubahan perilaku karena
kematengan terjadi pada saat seorang anak kecil dapat merangkak, duduk, atau berdiri. Perubahan
perilaku karena adanya pengalaman hal itu terjadi akibat interaksi dari lingkungannya.

Perubahan perilaku adalah suatu perubahan yang didasari oleh hasil belajar yang dimana
ada 3 aspek pengetahuan, keterampilan dan penguasaan.

a. Pengetahuan
Didalam perubahan perilaku terjadi apa yang telah di ketahui oleh manusia ataupun
individu yang dimana awal mulanya fakta, kebenaran atau informasi yang diperoleh
melalui pengalaman atau pembelajaran.
b. Keterampilan
Setelah dalam perubahan perilaku timbulnya keterampilan yang dimana awal mulanya
hanya sekedar pengetahuan sekarang bertambahnya kemampuan untuk melakukan
sesuatu dengan baik, cepat, dan tepat.
c. Penguasaan nilai-nilai atau sikap
Ketika suatu individu mengetahui pengetahuan dan lalu meningkatkan keterampilan
dari suatu proses pembelajaran maka adanya reaksi yang ditimbulkan atau nilai-nilai
sikap yang diterapkan ataupun dilaksanakan.
3. Pengalaman

Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori episodik, yaitu memori yang menerima
dan menyimpan peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat tertantu, yang
berfungsi sebagai referensi. Pengalaman terbagi atas dua hal yaitu pengalaman langsung dan
pengalaman yang tidak langsung.

a. Pengalaman Langsung
Pengalaman langsung ialah pengalaman yang diperoleh atau dirasakan oleh invidu ataupun
perserta didik pada saat peristiwa yang sedang terjadi. Contohnya, bila siswa mengetahui bahwa
berat jenis minyak kelapa lebih kecil daripada berat jenis air, karena melakukan sendiri percobaan,
maka belajar seperti itu disebut sebagai pengalaman langsung.

b. Pengalaman tidak langsung

Pengalaman tidak langsung ialah pengalaman yang hanya diperoleh dari cerita,
pendengaran dan dirasakan yang dimana dapat diuji kebenarannya. Misalnya, siswa mengetahui
bahwa pernah terjadi tsunami di Provinsi Banda Aceh. Siswa mengetahuinya dari buku sejarah
dan penjelasan dari gurunya. Hal inilah yang disebut pengalaman tidak langsung.

B. Prinsip Belajar

Prinsip belajar merupakan sebagai motor penggerak aktivitas. Bila motornya tidak ada,
maka aktivitas tidak akan terjadi dan bila motornya lemah, aktivitas yang terjadi pun lemah pula.

1. Motivasi

Motivasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu. Terdapat dua
motivasi yaitu: (1) Motivasi Intrinsik atau motivasi internal, (2) motivasi ekstrinsik atau motivasi
eksternal. Motivasi intrinsiki muncul karena kemauan diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik
muncul karena adanya pujian, hadiah, menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, memberi
nasihan, dan juga teguran.

Motivasi intrinsik atau motivasi internal adalah dorongan kemauan yang berasal dari dalam
diri tanpa ada nya rangsangan dari luar. Contohnya, bila seorang siswa bersungguh-sungguh
mempelajari seni suara, karena ia ingin menjadi penyanyi yang baik, maka motivasi belajar akan
muncul dengan kuat. Jadi munculnya motivasi intrinsik dalam belajar, karena siswa ingin
menguasai kemampuan yang terdapat di dalam tujuan pembelajaran.

Motivasi ekstrinsik atau motivasi eksternal yaitu dorongan kemauan yang berasal dari luar
diri karena adanya rangsangan dari luar. Contohnya, seorang siswa yang bersungguh-sungguh
belajar, karena ada yang menjanjikan untuk mendapatkan hadiah bila mendapatkan nilai yang baik.
Ia bersungguh-sungguh belajar bukan karena ingin menguasai kemampuan dalam pelajaran,
tetaapi karena ingin mendapatkan hadiah.

2. Perhatian

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang tertujuj pada suatu objek atau
sekumpulan objek yang memerankan aktivitas, konsentrasi, dan kesadaran. Guru harus berusaha
untuk membuat siswa memusatkan perhatian mereka pada mata pelajaran tersebut. Jadi semakin
banyak fokus siswa pada mata pelajaran maka proses pembelajaran semakin baik. untuk melihat
perhatian pada suatu objek dapat dilihat dari dua hal :

a. Seseorang tersebut merasa bahwa adanya kaitan antara dirinya dengan objek tersebut.
Contoh : Seorang siswa tertarik dalam mata pelajara penjas karena dia mempunyai hobi dalam
olahraga.

b. Objek tersebut dilihat berbeda dari yang lain.


Contoh : siswa menyukai pelajaran IPA karena setelah guru memberi teori langsung diadakan
praktikum sehingga peljaran tidak monoton.

Jadi dari konsep belajar dengan penuh perhatian maka seseorang ataupun guru akan
merasakan manfaatnya yaitu :

1. Dengan belajar dengan penuh perhatian maka seseorang akan mendapatkan hasil
belajar yang maksimal
2. Guru dapat menumbuhkan perhatian siswa pada saat pembelajaran sedang
berlangsung. Didalam perhatian terdapat pengalaman, cita-cita, bakat dan minat yaitu
sebagai berikut :
a. Pengalaman

Pengalaman ialah sesuatu yang dirasakan pada saat ini maupun pada masa lampau yang
akan membentuk kepribadian yang matang.

b. Cita-cita
Cita-cita ialah sesuatu impian yang ingin dicapai baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang dan harus terlaksana.

c. Bakat

Bakat ialah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan tersebut
sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan hal-hal tertentu dengan lebih
cepat dan lebih baik dibandingkan dengan orang biasa

d. Minat

Minat ialah rasa keingin tahuan yang berlebih atas suatu objek ataupun sesuatu yang dilihat
menarik.

3. Aktivitas

Aktivitas ialah suatu kegiatan yang dilakukan individu dalam waktu tertentu. Di dalam
aktivitas, harus melibatkan mental dan emosional agar proses belajar dapat berlangsung dengan
aktif.

a. Mental

Mental adalah proses pemikiran yang harus terlibat dalam proses pembelajaran agar dapat
mendukung aktifitas pembelajaran tersebut menjadi lebih efisien. Dimana Mental atau pikiran
dalam suatu aktivitas pembelajaran harus selalu aktif oleh siswa, agar mereka dapat memahami
dengan baik akan materi yang telah diberikan oleh guru dan proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar. Apabila siswa tidak mengaktifan mental atau pikiran mereka itu berarti aktivitas
belajar dikatakan tidak sedang berjalan.

b. Emosional

Emosional adalah Rasa atau perasaan yang juga harus dilibatkan dalam proses
pembelajaran. Bukan hanya mental tapi perasaan juga harus diaktifkan dalam proses pembelajaran
agar pembelajaran berjalan dengan menyenangkan, tidak monoton dan lebih bermakna lagi
4. Balikan

Balikan ialah sesuatu kegiatan timbal balik yang dilakukan dalam proses pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran. Misalnya guru akan mengadakan test untuk mata pelajaran tertentu setelah
melakukan pemeriksaan maka guru akan menyampaikan apa saja kekurangan yang harus
diperbaiki oleh siswa sehingga akan terjadi timbal balik untuk siswa tersebut. Dan diharapkan
siswa akan menjadi lebih baik lagi pada test selanjutnya dan tidak mengulangi kesalahan yang
sama

5. Perbedaan individual

Perbedaan individual ialah suatu individu memiliki perbedaan sifat antara individu satu
dengan individu lain nya dan dapat juga memiliki perbedaan atas pengalaman, minat, bakat,
kebiasaan belajar, kecerdasan dan tipe belajar. Jadi guru harus memiliki sifat yang adil dan
bijaksana dalam memperlakukan siswa sesuai dengan perbedaan mereka, dan dalam proses
mengajar guru juga harus mempunyai kunci ataupun metode agar secara keseluruhan siswa dapat
lebih mudah memahami pembelajaran sesuai kemampuan mereka masing-masing

Anda mungkin juga menyukai