Dibuat Oleh :
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan karunia-Nya kelompok ini dapat menyelesaikan makalah dengan
judul: “PPN,PBB DAN RETRIBUSI DAERAH”. Makalah ini dibuat sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah “PPN,PBB DAN
RETRIBUSI DAERAH”.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, dan tak luput dari kesalahan serta kekurangan,
untuk itu saya senantiasa terbuka untuk menerima segala kritik dan saran dari
pembaca.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang bersangkutan. Terimaksih.
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 4
BAB I PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 5
PENGERTIAN PPN 5
PENGERTIAN PPN MENURUT PARA AHLI 5
BARANG ATAU JASA YANG DIKENAKAN PPN 6
TARIF PPN 7
PEMBAYARAN DAN PELAPORAN 8
SUBJEK DAN WAJIB PPN 8
RUMUS PPN 8
DASAR PENGHITUNGAN PPN 9
BAB II PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 10
PENGERTIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 10
SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 11
TIDAK TERMASUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 11
UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR PAJAK BUMI
DAN BANGUNAN 12
TARIF PAJAK 12
CARA MENDAFTARKAN OBJEK PAJAK
BUMI DAN BANGUNAN 12
HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK DALAM
MENDAFTARKAN OBJEK PAJAK 13
DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 14
NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK 15
NILAI JUAL KENA PAJAK 16
3|Page
BAB III RETRIBUSI DAERAH 17
PENGERTIAN RETRIBUSI DAERAH 17
JENIS-JENIS RETRIBUSI DAERAH 17
PERBEDAAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN
PAJAK DAERAH 21
OBJEK RETRIBUSI DAERAH 23
SUBJEK RETRIBUSI DAERAH 23
CONTOH RETRIBUSI DAERAH 23
BAB IV PENUTUP 24
DAFTAR PUSTAKA 25
4|Page
BAB I
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
PENGERTIAN PPN
PPN adalah pungutan yang dikenakan dalam setiap proses produksi maupun
distribusi. Itulah alasannya kita sering menemukan PPN dalam transaksi sehari-
hari. Sebab, dalam PPN, pihak yang menanggung beban pajak adalah konsumen
akhir/pembeli.
Sebagai bukti bahwa PPN adalah kewajiban pembeli, kita bisa menemukan PPN
pada lembaran struk belanja atau pembelian. Pada struk tersebut kita dapat
menemukan tulisan PPN maupun terjemahannya dalam Bahasa Inggris
yakni Value Added Tax (VAT).
5|Page
pembangunan dalam rangka meningkatkan pendapatan negara, mendorong
ekspor dan beban pajak secara merata.
3. Menurut Suparmono
PPN adalah pajak yang dikenakan pada konsumsi domestik (area bea
cukai) untuk konsumsi BKP dan JKP.
Barang atau jasa yang dikenai PPN jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu,
untuk memudahkan Anda membedakan mana barang yang dikenakan PPN dan
tidak.
6|Page
Jasa angkutan umum di darat dan air serta jasa angkutan dalam negeri
yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan luar negeri.
Jasa tenaga kerja.
Jasa perhotelan.
Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan
pemerintahan secara umum.
Jasa penyediaan tempat parkir.
Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam.
Jasa pengiriman uang dengan wesel pos.
Jasa boga atau katering.
TARIF PPN
Ketentuan tarif umum tertuang dalam Pasal 7 UU PPN. Tarif sebesar 11% mulai
berlaku pada tanggal 1 April 2022. Tarif kemudian akan naik menjadi 12% yang
mulai berlaku paling lambat tanggal 1 Januari 2025. Contoh cara menghitung PPN
dengan tarif terbaru dapat dilihat pada artikel berikut ini. Tarif sebesar 0%
diterapkan atas penyerahan tertentu. Penyerahan yang dimaksud adalah ekspor
Barang Kena Pajak (BKP) Berwujud, ekspor BKP Tidak Berwujud, dan Ekspor
Jasa Kena Pajak. Pada Pasal 7 ayat (3) UU PPN, dijelaskan bahwa tarif dapat
diubah menjadi paling rendah 5% (lima persen). Tarif juga dapat diubah menjadi
paling tinggi 15% yang perubahannya diatur dengan peraturan pemerintah.
Tarif PPN yang dikenakan kepada pembeli akan tertulis jelas pada setiap bukti
transaksi jual beli. Artinya, harga yang nantinya dibayar akan ditambah dengan
jumlah PPN. Namun, jika kita tidak menemukan keterangan PPN pada struk,
artinya total harga yang tertera sudah termasuk PPN.
7|Page
PEMBAYARAN DAN PELAPORAN
PPN mengikat pembeli dan penjual. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, PPN adalah
kewajiban dari pembeli sehingga dibayarkan oleh pembeli itu sendiri. Namun, kewajiban
pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPN merupakan kewajiban penjual/Pengusaha
Kena Pajak (PKP).
Di dalam sebuah faktur pajak dicantumkan beberapa hal seperti, nama, alamat,
barang atau jasa yang dibeli, NPWP, dll. Penjual wajib melaporkan faktur pajak
paling lambat pada akhir bulan terjadinya transaksi.
Pengusaha kena pajak (PKP) yang mengajukan barang kena pajak / jasa
kena pajak dalam bea cukai dan ekspor barang kena pajak berwujud /
barang kena pajak tidak berwujud / jasa kena pajak.
Pengusaha kecil yang memilih untuk meninjau adalah pengusaha kena
pajak (PKP).
RUMUS PPN
8|Page
PPN = 11% × nilai impor
Harga penjualan
Penggantian
Nilai impor
Jumlah ekspor
9|Page
BAB II
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
Jika dilihat dari sifatnya, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak yang
bersifat kebendaan. Artinya, besaran pajak terutang ditentukan dari keadaan objek
yaitu bumi dan/atau bangunan. Sedangkan keadaan subjeknya tidak ikut
menentukan besarnya barang.
Sawah.
Ladang.
Kebun.
Tanah.
Pekarangan.
Tambang.
Contoh objek bangunan:
Rumah tinggal.
Bangunan usaha.
10 | P a g e
Gedung bertingkat.
Pusat perbelanjaan.
Pagar mewah.
Kolam renang.
Jalan tol.
11 | P a g e
Objek pajak digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi
internasional yang ditentukan oleh menteri keuangan.
TARIF PAJAK
Tarif pajak bumi dan bangunan yang berlaku sejak dahulu hingga saat ini masih
sama, yakni sebesar 0,5%.
Bagi Anda yang ingin mendaftarkan objek PBB, baik untuk orang pribadi maupun
badan, Anda harus mendaftarkan Objek Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP),
12 | P a g e
Kantor Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) yang wilayah kerjanya
meliputi letak objek pajak yang akan Anda daftarkan.
Berikut ini hak-hak Anda ketika mengurus atau mendaftarkan Objek Pajak Anda
ke KPP dan KP2KP:
13 | P a g e
Sedangkan kewajiban Anda sebagai wajib pajak dalam mendaftarkan objek pajak
Anda melalui KPP atau KP2KP adalah:
1. Kewajiban Anda sebagai wajib pajak yang memiliki objek pajak bumi dan
bangunan adalah mendaftarkan objek pajak dengan mengisi SPOP.
2. Ketika mengisi SPOP harus jelas, benar, dan lengkap. Artinya, data dapat
dibaca sehingga tidak menimbulkan salah tafsir, sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya, dan data terisi seluruhnya, kemudian ditandatangani,
serta melampirkan surat kuasa khusus jika proses pengisian/pengurusan
SPOP dikuasakan.
3. Memberikan atau menyampaikan kembali SPOP yang telah Anda isi ke
KPP Pratama atau KP2KP setempat paling lambat 30 hari setelah formulir
SPOP diterima.
4. Jika ada perubahan data, Anda wajib melaporkan perubahan atas data
objek pajak ke KPP Pratama atau KP2KP setempat dengan mengisi
kembali SPOP sebagai perbaikan SPOP yang salah sebelumnya dengan
melampirkan beberapa dokumen pendukung seperti, Fotokopi sertifikat
tanah, akta jual beli tanah, dan lain sebagainya.
NJOP merupakan harga rata-rata atau harga pasar pada transaksi jual beli
tanah. Dalam hal ini, objek pajaknya adalah bumi dan bangunan. Setiap tahun,
biasanya Menteri Keuangan dengan mendengarkan pertimbangan bupati/walikota
menetapkan NJOP. Penetapan tersebut didasarkan atas sejumlah hal seperti:
o Letak.
14 | P a g e
o Pemanfaatan.
o Peruntukan.
o Kondisi Lingkungan.
o Rekayasa.
o Letak.
o Kondisi lingkungan.
Selain itu, terdapat juga dasar penetapan NJOP saat tidak ada transaksi jual beli.
Nah, penjelasannya akan dijabarkan di bawah ini.
15 | P a g e
NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK
NJOPTKP merupakan batas Nilai Jual Objek Pajak atas bumi dan bangunan yang
tidak kena pajak. Besarnya NJOPTKP di masing-masing wilayah memang
berbeda-beda. Namun, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
201/KMK.04/2000 ditetapkan, NJOPTKP untuk setiap daerah di kabupaten/kota
setinggi-tingginya senilai Rp12.000.000 dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) merupakan dasar penghitungan PBB. NJKP juga
dikenal sebagai assessment value atau nilai jual objek yang akan dimasukan dalam
perhitungan pajak terutang. Artinya, NJKP merupakan bagian dari NJOP.
Objek pajak lainnya seperti Pedesaan dan Perkotaan dilihat dari nilai
NJOP-nya, yakni:
16 | P a g e
o Sedangkan, jika NJOP-nya < Rp1.000.000.000,00, persentase
NJKP sebesar 20%.
BAB III
RETRIBUSI DAERAH
17 | P a g e
Retribusi Daerah dibagi menjadi 3 golongan, sebagaimana diatur dalam UU No.
28 Tahun 2009, yaitu Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan
Retribusi Lisensi Tertentu. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas masing-masing
persoalan satu per satu:
Retribusi Pelayanan Publik adalah penerimaan yang dipungut atas pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan masyarakat dan dapat
dimanfaatkan oleh perorangan atau organisasi.
18 | P a g e
untuk pedagang, tidak termasuk jasa peralatan pedagang yang dikelola
oleh BUMN, BUMD dan perorangan.
7. Biaya tes kendaraan bermotor untuk biaya layanan tes kendaraan bermotor
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
diselenggarakan oleh daerah.
8. Pengujian alat pemadam kebakaran Biaya pemeriksaan jasa pemeriksaan
dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, alat pemadam kebakaran,
dan alat keselamatan.
9. Penggantian biaya pencetakan peta untuk penggunaan peta yang
dihasilkan oleh pemerintah daerah.
10. Biaya penyediaan WC dan/atau biaya jasa penyedotan disediakan oleh
daerah dan tidak termasuk biaya yang dikelola oleh BUMD dan swasta.
11. Biaya pengolahan limbah cair yang dikumpulkan dari jasa pengolahan air
limbah untuk rumah tangga, perkantoran dan industri yang dimiliki dan
dioperasikan oleh pemerintah daerah.
12. Biaya jasa kalibrasi dan kalibrasi ulang dipungut untuk jasa pengujian
alat, alat ukur, timbangan, perlengkapannya dan pengujian barang yang
dikemas sesuai dengan undang-undang.
13. Jasa Pendidikan Pendapatan dari jasa pendidikan dan pelatihan teknis
pemerintah daerah.
14. Biaya pengendalian menara telekomunikasi untuk penggunaan pajak ruang
untuk menara telekomunikasi.
15. Biaya pengaturan lalu lintas adalah biaya penggunaan jalan, koridor, dan
kawasan tertentu pada waktu dan kepadatan tertentu.
19 | P a g e
Pemanfaatan/penggunaan aset daerah yang belum dimanfaatkan dan/atau dilayani
secara optimal. oleh pemerintah daerah sampai dapat disediakan secara optimal
dan memadai oleh pihak swasta.
20 | P a g e
Retribusi penjualan produk niaga daerah untuk pajak penjualan produk
niaga pemerintah daerah, tidak termasuk pendapatan usaha Pemerintah,
BUMN, BUMD dan swasta.
Tarif atas jasa usaha didasarkan pada tujuan memperoleh laba relatif, yaitu laba
yang diperoleh jika jasa usaha itu dilakukan secara efisien dan sesuai dengan
orientasi harga pasar.
21 | P a g e
Untuk beberapa izin, retribusi didasarkan pada maksud untuk menutupi sebagian
atau seluruh biaya administrasi penerbitan izin yang relevan. Biaya
meliputi dokumentasi perizinan, pengawasan lapangan, penegakan, administrasi,
dan biaya yang terkait dengan dampak negatif perizinan.
Bahwa menurut Pasal 1 angka 64, pajak daerah adalah pendapatan daerah untuk
membayar pelayanan atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau
badan.
Tidak seperti pajak daerah, retribusi hanya dapat diterapkan jika pemerintah
daerah menyediakan layanan secara langsung atau mengeluarkan izin tertentu.
Layanan dan lisensi ini diberikan ketika individu atau organisasi
mengajukan permintaan untuk layanan atau lisensi tertentu.
Ini berarti bahwa biaya penggunaan hanya berlaku untuk individu atau organisasi
yang menerima layanan atau lisensi tertentu dari pemerintah. Sementara itu, pajak
22 | P a g e
daerah ditegakkan dengan undang-undang. Dengan demikian, jika ada wajib pajak
yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya, maka akan dikenakan sanksi.
Selain itu, orang pribadi atau badan yang membayar pajak akan memperoleh
pernyataan langsung. Misalnya, keberhasilan sebaliknya adalah memperoleh
pelayanan tertentu sesuai dengan jenis balas jasa yang dibayarkan.
Objek retribusi merupakan jasa yang akan diberikan kepada individu ataupun
badan yang akan menggunakan jasa tersebut. Sementara itu objek pajak daerah
merupakan penghasilan yang telah diperoleh atas pekerjaan ataupun usaha yang
dilakukan di suatu daerah tersebut.
Subjek retribusi merupakan orang-orang yang akan menikmati jasa yang biasa
diberikan oleh pemerintah daerah. Sedangkan untuk subjek pajak daerah telah
diberlakukan kepada banyak orang yang menikmati pekerjaan ataupun usaha yang
biasa dilakukan di daerah tersebut.
23 | P a g e
CONTOH RETRIBUSI DAERAH
Contoh pajak jasa bisnis termasuk penggunaan properti di daerah, pajak toko atau
pasar grosir, pajak lelang barang, pajak terminal transit, pajak area parkir, pajak
properti (villa, hotel , dll.), pajak hiburan dan olahraga, dll.
Contoh beberapa jenis retribusi izin antara lain izin mendirikan bangunan,
retribusi izin minuman keras, retribusi izin gangguan, retribusi izin jalan, dan
retribusi izin usaha penangkapan ikan.
BAB IV PENUTUP
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, yang masih jauh dari kesempurnaan dalam
pembuatannya. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini, Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca. Terimakasih.
24 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-ppn/
https://pakdosen.co.id/pengetian-ppn/
https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/uu-
ppn
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/pajak-bumi-
dan-bangunan
25 | P a g e
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/
retribusi-daerah
26 | P a g e