Home ! Ilmu Islam ! Al Quran ! Surat An Nasr beserta Artinya, Tafsir dan Asbabun Nuzul
Surat An Nasr ( )اﻟﻨﺼﺮadalah surat ke-110 dalam Al Quran. Berikut ini terjemahan, asbabun
nuzul, dan tafsir Surat An Nasr.
Surat ini terdiri dari tiga ayat dan merupakan Surat Madaniyah, meskipun turunnya tidak di
Madinah. Sebab penggolongan surat Makkiyah dan Madaniyah bukanlah berdasarkan
tempat turunnya tetapi berdasarkan waktu turunnya. Surat yang turun sebelum hijrah ke
Madinah digolongkan sebagai surat Makkiyah. Sedangkan surat yang turun sesudah hijrah
disebut Surat Madaniyah.
Dinamakan surat An Nasr yang berarti pertolongan karena surat ini membicarakan
pertolongan Allah. Nama tersebut diambilkan dari ayat pertama surat ini.
Ia dinamakan juga Surat Idza jaa’a nashrullaahi wal fath, sebagaimana bunyi awal surat ini.
Ia juga dinamakan surat At Taudi’ (perpisahan) karena terdapat isyarat dekatnya ajal
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Daftar Isi
Surat An Nasr beserta Artinya
Asbabun Nuzul
Tafsir Surat An Nasr
Surat An Nasr ayat 1
Surat An Nasr ayat 2
Surat An Nasr ayat 3
Penutup Tafsir Surat An Nasr
ْ ٮ$ ﺴ
ﺢ# ً $ ِﻪ أ َ ) ْڡ َو4ﻦ ِاﻟل8ون )ڡ ِ ;ى ِدٮ
َ ) َڡ. اﺣﺎ َ ُ ﺣل
ُ @ َ ْﺪ8ﺎسَ ٮ4ﺖ اﻟﻨ َ ْ8 َو َرأَٮ. ﺢ
ُ ْ ِﻪ َوالْ ) َڡﺘ4ﺼ ُﺮ اﻟل
ْ َ ﺣﺎ َء ﻧَ $ إ َذا
ِ
َ ُﻪ َﰷ4اﺳﺘَ ) ْﻌ ) ِڡ ْﺮ ُه إﻧ َ
$ ن ﺗَو
اٮًﺎ4 ِ ْ ﻚ َو#ٮ$ ﺪ َرِ ﺤ ْﻤ َ ِ ٮ$
(Idzaa jaa-a nashrulloohi wal fath. Waro-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa.
Fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahuu kaana tawwaabaa)
Artinya:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk
agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu
dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
Asbabun Nuzul
Surat An Nasr adalah surat yang terakhir diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Yakni setelah surat At Taubah. Menurut Ibnu Katsir, ia diturunkan di Mina
sewaktu Haji Wada’. Namun ada pula yang berpendapat diturunkan sebelum Fathu Makkah.
Asbabun Nuzul Surat An Nasr ini terkait dengan dua hal. Pertama, ia mengabarkan
kemenangan dan masuk Islamnya orang-orang Arab berbondong-bondong. Kedua, ia
mengisyaratkan telah dekatnya ajal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa surat ini diturunkan pada pertengahan
hari-hari tasyrik. “Maka aku mengetahui bahwa hal ini merupakan al wada’ (perpisahan),”
kata Ibnu Umar.
Mengenai Asbabun Nuzul Surat An Nasr, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa
Kulkas
setelah Allah Desain Cantik
menurunkan surat &
ini,Elegan
Rasulullah memanggil Fatimah radhiyallahu ‘anha.
Kulkas Belleza Varia dengan rak yang lebar
Buka
Fatimah menangis
hingga 60cmsaat
untukRasulullah
penyimpananmengabarkan
yang bahwa ajalnya telah dekat. Lalu Fatimah
lebih luas. Polytron
tersenyum karena Rasulullah bersabda:
ل أ َ ْﻫ ِﲆ ﻻ َ ِﺣ ٌﻖ (ٮِﻰ
ُ و6َ ﻚ أ َ َ
ِ 6 ;ڡﺈِﻧ، ﻻ ﺗ َ( ْٮ ِﻜﻰ
“Jangan menangis, karena sesungguhnya engkau adalah keluargaku yang paling awal
menyusulku.” (HR. Ad Darimi dan Thabrani; hasan)
Terkait juga dengan asbabun nuzul surat An Nasr, Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu
Abbas bahwa Umar bin Khattab menyertakan beliau dalam majelis para pahlawan perang
Badar. Sebagian pahlawan Badar keberatan Ibnu Abbas dimasukkan dalam majlis itu.
Lalu Umar pun menguji mereka semua. “Apa pendapat kalian mengenai firman Allah idza
ja’a nashrullahi wal fath dalam surat An Nasr?”
“Allah memerintahkan kita untuk bertahmid dan beristighfar kepada-Nya jika Dia menolong
dan memberi kemenangan,” jawab salah seorang dari mereka. Yang lain diam, tidak ada
jawaban berbeda.
“Tidak wahai Amirul Mukminin. Idza ja’a nashrullahi wal fath merupakan isyarat ajal
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang Allah beritahukan kepada beliau. Datangnya
kemenangan dan fathu Makkah merupakan tanda ajal beliau.”
“Aku tidak mengetahui tafsir surat An Nasr ini melainkan apa yang kamu katakan,” pungkas
Umar.
Baca juga: Surat Al Waqiah
Kata nashr ( )ﻧﺼﺮartinya adalah kemenangan atau pertolongan dalam mengatasi lawan.
Kata nashrullah ( )ﻧﺼﺮ ﷲmenunjukkan bahwa kemenangan itu dinisbatkan kepada Allah
karena sumbernya dari Dia semata. Kata ini juga menunjukkan bahwa kemenangan ini
bukan sembarang kemenangan.
Ibnu Katsir menjelaskan, seluruh ulama sepakat bahwa al fath yang dimaksud dalam ayat ini
adalah pembebasan kota Makkah (fathu Makkah). Saat itu, suku-suku bangsa Arab
menunda masuk Islam karena menunggu pembebasan kota Makkah. Mereka meyakini, jika
Muhammad bisa kembali ke Makkah dan mengalahkan kaumnya, ia benar-benar seorang
Nabi.
Sayyid Qutb mendukung pendapat bahwa surat ini turun sebelum Fathu Makkah. Karena
ayat ini mengisyaratkan kemenangan yang akan terjadi. Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, ia
mengkompromikan dzahiriyah nash dengan hadits Ummu Salamah. Bahwa ayat ini turun
mengabarkan berita gembira pembebasan kota Makkah. Setelah pembebasan kota
Makkah, Rasulullah tahu bahwa beliau akan wafat sehingga memanggil Fatimah untuk
memberitahukan dekatnya ajal tersebut.
Sejalan dengan pendapat Sayyid Qutb tersebut, ayat ini sekaligus merupakan bukti
kebenaran Al Quran. Sebab apa yang dikabarkan Al Quran kemudian benar-benar terjadi.
Makkah benar-benar dibebaskan.
Redaksi dalam ayat ini juga menunjukkan bahwa pertologan Allah dan kemenangan ini
didatangkan Allah. Bukan kewenangan manusia. Rasulullah dan para sahabat tidak bisa
menentukan hasil perjuangan mereka. Namun Allah-lah yang mendatangkan pertolongan
dan kemenangan.
Kata raaita (ﺖF )رأٮbisa berarti melihat dengan mata kepala dan bisa juga bermakna
mengetahui. Dan Rasulullah memang melihat secara langsung penduduk Makkah
berduyun-duyun masuk Islam dan beliau mendapatkan berita bahwa penduduk jazirah
Arab juga berbondong-bondong masuk Islam.
Orang-orang Arab di luar Makkah dan Madinah juga berbondong-bondong masuk Islam.
Selama ini mereka menunggu apakah Rasulullah bisa membebaskan Makkah setelah sekian
lama ‘diusir’ dari tanah kelahiran yang di dalamnya ada Baitullah.
َ ُﻪ َﰷ4اﺳﺘَ ) ْﻌ ) ِڡ ْﺮ ُه إﻧ
$ ن ﺗَو
اٮًﺎ4 ْ وَ َﻚ#ٮ$ ﺪ َر
ِ ْ ﺤ
ﻤ ْ ٮ$ ﺴ
َ ِ ٮ$ ﺢ# َ َ)
ڡ
ِ
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
Inilah taujih Rabbani saat datang pertolongan Allah dan kemenangan dari-Nya. Rasulullah
diperintahkan untuk bertasbih, bertahmid dan beristighfar. Orang-orang beriman tidak
boleh sombong dan euforia atas kemenangan ini. Tapi harus menyadari bahwa
kemenangan itu datangnya dari Allah. Karenanya harus mendekatkan diri kepada-Nya,
mensucikan-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memohon ampunan.
Sayyid Qutb menjelaskan, bertasbih dan bertahmid atas karunia Allah yang telah
menjadikan mereka sebagai pemegang amanat untuk melaksanakan dakwah-Nya dan
menjaga agama-Nya. Beristighfar dari rasa bangga dan sombong yang kadang-kadang
menyelinap ke dalam jiwa saat kemenangan tiba. Juga beristighfar atas perasaan dan sikap
yang boleh jadi menyertai saat perjuangan panjang dan sekian lama menantikan datangnya
kemenangan.
Ibnu Katsir menjelaskan, Rasulullah tak hanya bertasbih dan beristighfar. Bahkan pada hari
fathu Makkah, beliau mengerjakan sholat dhuha delapan rakaat. Sebagian ulama
berpendapat, disunnahkan mencontoh Rasulullah mengerjakan sholat delapan rakaat
ketika mendapatkan kemenangan atas suatu negeri. Sholat itu disebut juga sholat al fath.
Sa’ad bin Abi Waqash ketika menaklukkan kota-kota di Persia juga melakukan sholat itu.
Saat penduduk Makkah ketakutan akan dibalas Rasulullah, ternyata beliau memaafkan
mereka semua. “Siapa yang masuk Masjidil Haram, ia aman. Siapa yang masuk rumahnya
masing-masing, ia aman. Siapa yang masuk rumah Abu Sufyan, ia aman.”
Surat ini sekaligus memberi arahan, ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan
tersebut, hendaklah Rasulullah menghadapkan diri kepada Allah dengan bertasbih,
bertahmid dan beristighfar.
Yang tidak banyak diketahui, surat ini juga memberikan isyarat akan tibanya ajal Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau akan wafat, sehingga sahabat yang tahu seperti Abu
Bakar dan Fatimah menangis karenanya.
Demikian Surat An Nasr mulai dari terjemahan, asbabun nuzul, hingga tafsir. Semoga
semakin menguatkan harapan kita mendapatkan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
& ' ( ) * +
3 KOMENTAR
Komentar:
Nama:*
Email:*
Website:
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
TERBITKAN KOMENTAR
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda
diproses.
© Bersamadakwah.net - BedaMedia Group