Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP DAYA INGAT ANAK USIA

SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR


Riska Ausrianti1, Yola Yolanda2, Ulfa Suryani3, Dona Eka Fitria4, Aydila
Ruzhalia5

ABSTRAK

Menurut World Health Organization (WHO) 2012 melaporkan 5-25% dari


anak-anak usia sekolah menderita disfungsi otak minor, termasuk gangguan
perkembangan motorik halus. Sementara di Afrika, masalah kesehatan pada anak
sekitar 28% pada tahun 2010, yaitu 100 juta anak mengalami masalah kesehatan
dan keterlambatan tumbuh kembang. Perkembangan intelektual dan performa
akademik anak telah menjadi perhatian karena implikasinya pada performa masa
depan serta kualitas hidup individual dan dalam kehidupan sosial. Perkembangan
intelektual dan performa akademik anak sangat dipengaruhi oleh daya ingat anak
tersebut. Daya ingat anak dalam perkembangan intelektual dan performa
akademik anak tersebut tergantung dari kemampuan memori jangka pendek anak
tersebut. Program senam otak yang sudah populer di beberapa Negara dapat
memberikan stimulasi yang sangat di butuhkan untuk pembelajaran efektif.
Senam otak sangat besar manfaatnya untuk mengatasi masalah belajar anak (Sulis
dkk, 2016). Manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan senam otak, seperti
meningkatkan kemampuan kognitif, kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan,
persepsi, pemecahan masalah dan kreativitas. Dengan melakukan senam otak ini,
memudahkan berkonsentrasi dalam melaksanakan tugas maupun berpikir secara
tepat akan situasi tertentu, serta kemampuan memecahan masalah situasi tersebut
(Yosef, 2016).

Kata Kunci : senam otak, daya ingat, anak usia sekolah


THE EFFECT OF BRAIN EXERCISE ON MEMORY OF SCHOOL-AGE
CHILDREN IN ELEMENTARY SCHOOL

Riska Ausrianti1, Yola Yolanda2, Ulfa Suryani3, Dona Eka Fitria4, Aydila
Ruzhalia5

ABSTRACT

According to the 2012 World Health Organization (WHO), 5-25% of school-age


children suffer from minor brain dysfunction, including impaired fine motor
development. While in Africa, health problems in children about 28% in 2010, ie
100 million children experience health problems and developmental delays. The
intellectual development and academic performance of children have become a
matter of concern because of their implications for future performance and quality
of life for individuals and in social life. The intellectual development and
academic performance of children are strongly influenced by the memory of the
child. The child's memory in intellectual development and the child's academic
performance depends on the child's short-term memory ability. Brain exercise
programs that are already popular in several countries can provide the much-
needed stimulation for effective learning. Brain exercise is very useful for
overcoming children's learning problems (Sulis et al, 2016). The benefits that can
be obtained by doing brain exercises, such as improving cognitive abilities,
alertness, concentration, speed, perception, problem-solving, and creativity. By
doing this brain exercise, it is easier to concentrate on carrying out tasks and
thinking appropriately about certain situations, as well as the ability to solve
problems in these situations (Yosef, 2016).

Keywords: brain exercise, memory, school-age children


PENDAHULUAN

Anak-anak usia sekolah (school-age child) adalah anak-anak yang


sedang belajar di sekolah. Anak-anak ini tergolong pada tahap perkembangan
akhir masa kanak-kanak (middle childhood).Anak usia sekolah merupakan anak-
anak yang sedang belajar di sekolah yang masuk dalam tahap perkembangan akhir
masa anak-anak. Kondisi perkembangan anak pada usia sekolah dasar, yaitu pada
(6-12 tahun) mengalami proses percepatan pada usia 10-12 tahun, dimana akan
ada penambahan berat badan pertahun, secara umun aktivitas anak semakin tinggi
dengan motoriknya yang semakin kuat sehingga dapat dengan mudah menerima
pelajaran (Zainaro, 2021).
Perkembangan intelektual dan performa akademik anak telah menjadi
perhatian karena implikasinya pada performa masa depan serta kualitas hidup
individual dan dalam kehidupan sosial. Perkembangan intelektual dan performa
akademik anak sangat dipengaruhi oleh daya ingat anak tersebut (Prasetyo dkk,
2017). Perkembangan kemampuan psikososial anak usia sekolah (6-12 tahun)
adalah kemampuan menghasilkan karya , berinteraksi, dan berprestasi dalam
belajar berdasarkan kemampuan diri sendiri. Penyampaian kemampuan ini akan
membuat anak bangga terhadap dirinya. Hambatan atau kegagalan dalam
menyampai kemampuan ini menyebabkan anak rendah diri, sehingga pada masa
dewasa, anak dapat mengalami hambatan dalam bersosialisai.
Senam otak sangat besar manfaatnya untuk mengatasi masalah belajar
anak (Sulis dkk, 2016). Senam otak merupakan kumpulan gerakan-gerakan
sederhana dan bertujuan untuk menghubungkan menyatukan pikiran dan
tubuh.Senam otak adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana.
Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dn kanan meringankan atau
merelaksasi belakang otak dan bagian otak depan (dimensi pemfokusan),
merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/emosi, yakni otak tengah
(limbik), serta otak besar (dimensi pemusatan). Senam otak atau brain excercise
diperlukan untuk mengurangi stres di otak akibat belajar terlalu keras, kurang
berfungsinya bagian otak tertentu akibat melemahnya integrasi mekanisme otak,
dan perasaan kurang mampu dan percaya diri yang mengakibatan semangat
belajar turun sehingga mempengaruhi semangat belajar (Wulandari, 2014).
Manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan senam otak, seperti meningkatkan
kemampuan kognitif, kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, pemecahan
masalah dan kreativitas. Dengan melakukan senam otak ini, memudahkan
berkonsentrasi dalam melaksanakan tugas maupun berpikir secara tepat akan
situasi tertentu, serta kemampuan memecahan masalah situasi tersebut (Yosef,
2016) Maka dengansenam otak, pikiran akan lebih jernih, hubungan antar
manusia akan lebih rileks dan senang, lebih semangat berkonsentrasi, anak akan
kreatif dan efisien juga lebih sehat dan prestasi belajar akan meningkat.

METODE
Pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan pada usia sekolah dengan senam
otak untuk meningkatkan daya ingat pada anak yang dilakukan pada kamis 21
April 2022 pada pukul 10:00 WIB sampai dengan pukul 11:00 WIB. Metode
pelaksanaan yaitu dengan melalukan penyuluhan kepada anak usia sekolah yang
akan diadakan di Mesjid AL-Mukarahmah dengan kegiatan pelaksanaan seperti
memberikan penyuluhan tentang pengaruh senam otak terhadap daya ingat anak
usia sekolah. Pelakasanaan penyuluhan dengan ceramah, demontrasi dan
penyuluhan diawali dengan pembukaan, penyampain materi dan dilanjutkan
dengan melakukan demontrasi senam otak kepada anak usia sekolah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu berupa
penyuluhan yang diberikan kepada anak usia sekolah berupa senam otak di
Mesjid AL-Mukarahmah. Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari kamis 21 April
2022 dengan kegiatan pelaksanaan seperti memberikan penyuluhan tentang
pengaruh senam otak terhadap daya ingat anak usia sekolah. Daya ingat anak
dalam perkembangan intelektual dan performa akademik anak tersebut tergantung
dari kemampuan memori jangka pendek anak tersebut. Sebelumnya tahap
persiapan dilakukan survey tempat dan meminta izin dari pihak masjid dan
Puskesmas Nanggalo Siteba Padang. Tahap pelaksanaan dibuka oleh moderator
dan menjelaskan tujuan dari kegiatan. Serta materi disampaikan oleh presenter.
Tahap evaluasi struktur 100% peserta mengahadiri kegiatan. Tempat, media dan
alat yang digunakan saat penyuluhan sesuai dengan rencana. 100% peserta tidak
meninggalkan tempat saat acara penyuluhan dilakukan. 90% peserta mampu
menjawab dan mengulangi pertanyaan yang diajukan oleh presenter. Waktu yang
direncakan sesuai dengan kegiatan penyuluhan. Peserta sangat antusias dan aktif
bertanya serta mampu memahami materi yang diberikan.
Hasil dari kegiatan penyuluhan ini didapatkan bahwa peserta penyuluhan
mendengarkan materi penyuluhan yang diberikan dan mampu mendemontasikan
terapi senam otak dengan baik. Peserta juga serius memperhatikan presentator
dalam menjelaskan materi penyuluhan yang diberikan. Kesimpulan dengan
melakukan senam otak ini, memudahkan berkonsentrasi dalam melaksanakan
tugas maupun berpikir secara tepat akan situasi tertentu, serta kemampuan
memecahan masalah situasi tersebut. Saran, agar anak dapat melakukan senam
otak ini untuk meningkatkan daya ingat pada anak usia sekolah.
Program senam otak yang sudah populer di beberapa Negara dapat
memberikan stimulasi yang sangat di butuhkan untuk pembelajaran efektif.
Senam otak sangat besar manfaatnya untuk mengatasi masalah belajar anak (Sulis
dkk, 2016). Manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan senam otak, seperti
meningkatkan kemampuan kognitif, kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan,
persepsi, pemecahan masalah dan kreativitas. Dengan melakukan senam otak ini,
memudahkan berkonsentrasi dalam melaksanakan tugas maupun berpikir secara
tepat akan situasi tertentu, serta kemampuan memecahan masalah situasi tersebut
(Yosef, 2016). Dengan senam otak anak akan kreatif, efisien, lebih sehat, dan
prestasi belajar akan meningkat (Eliasa, 2007).
Berikut hasil pendokumentasian kegiatan :
DAFTAR PUSTAKA

Alfonsus, Yosef. (2016). ‘Pengaruh pemberian senam otak terhadap memori


jangka pendek pada mahasiswa’. Tesis Doktor. Universitas Negeri Medan.

Ardian, Eka. (2015). ‘Perbedaan skor memori jangka pendek sebelum dan
sesudah diberikan Brain Gym pada siswa Sekolah Dasar Kelas III Di SDN
Rumpin 01 Tahun 2015. Skripsi. Stikes Banten Tanggerang Selatan.

Dinie, R. Desiningrum & Yeniar, Idriana. (2018). ‘Model pelatihan senam otak
utuk Adiyuswa. Fastindo’. Semarang. Hal. 6.

Prima Dian Furqoni, Yuliani (2021), Senam Otak Terhadap Tingkat Stres Belajar
Pada Anak Usia Sekolah Bandar lampung. [MAHESA: MALAHAYATI
HEALTH STUDENT JOURNAL, P- ISSN: 2746-198X E-ISSN 2746-3486
VOLUME 1, NOMOR 1 2021] HAL 13-24

Yunita Dikir, Atik Badi’ah, Lala Budi Fitriana, Senam Otak (Brain Gym)
Berpengaruh terhadap Tingkat Stres pada Anak Usia Sekolah Kelas V di SD
Negeri Pokoh 1 Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. ISSN2354-7642
Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai