Anda di halaman 1dari 2

Suku Sunda dan Jawa Tinggal 1 Pulau, Tapi Kok Beda Bahasa?

Warga Suku Sunda dan Suku Jawa yang tinggal di satu pulau yang sama menggunakan
bahasa yang berbeda.

News 02 December 2021 12:02:13 WIB


Penulis: Yesaya Wisnu | Editor: Chelin Indra Sushmita

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Suku Sunda di Sumedang, Jawa Barat


(Instagram/@sumedangdoeloe)

Solopos.com, SOLO — Bahasa Jawa umumnya digunakan di sebagian besar provinsi


yang ada di Pulau Jawa, seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa
Timur. Hal ini dikarenakan ketiga provinsi tersebut didominasi oleh warga keturunan
Suku Jawa. Berbeda dengan Jawa Barat dan Banten yang penduduknya didominasi oleh
Suku Sunda.

Hal ini membuat kawasan Jawa Barat dan Banten berbeda dengan daerah lainnya di
Pulau Jawa. Meskipun tinggal di satu pulau, warga Suku Sunda yang menghuni Provinsi
Jawa Barat dan Banten tidak menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari
mereka, melainkan menggunakan Bahasa Sunda. Mengapa demikian?

PromosiDaihatsu Rocky, Mobil Harga Rp200 Jutaan Jadi Cuma Rp99.000

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui video di kanal Youtube DnA Motorbike


menjelaskan alasan warga Suku Sunda tidak berbahasa Jawa lantaran mereka bukan
orang Jawa seperti penghuni Pulau Jawa pada umumnya. Mereka menggunakan
Bahasa Sunda yang sudah diperkenalkan sejak zaman kerajaan Pasundan atau Pakuan
Pajajaran, di mana para tokoh atau raja-raja kerajaan saat itu telah menggunakan
Bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari.

Baca Juga: Aji Saka, Nenek Moyang Orang Jawa?

Asale Bahasa Jawa dan Sunda 


Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa sebenarnya berasal dari akar bahasa yang sama, yaitu
Melayu Polinesia. Namun secara pelafalan, dialek dan fonologi, kedua bahasa ini
memiliki perbedaan yang sangat kentara. Bahasa Sunda pada awalnya tidak mengenal
struktur tingkatan bahasa berdasarkan jabatan dan usia seperti pada Bahasa Jawa yang
menggunakan tingkatan, yaitu ngoko dan krama.

Namun pada masa Kerajaan Mataram Islam di mana terjadi ekspansi wilayah hingga ke
Jawa Barat, Suku Sunda mendapat pengaruh besar dari Suku Jawa, salah satunya
penggunaan Bahasa Jawa di sebagian wilayah Jawa Barat yang berdekatan dengan
Jawa Tengah, seperti Cirebon, Cilegon, Indramayu dan sekitarnya.

Bahasa Jawa juga digunakan di Serang yang berada di provinsi Banten. Hingga saat ini,
sebagian warga di kota/kabupaten tersebut masih menggunakan Bahasa Jawa untuk
berkomunikasi sehari-hari, namun dengan dialek yang berbeda. Bahasa Sunda juga
mengalami modernisasi seperti Bahasa Jawa pada zaman Kerajaan Mataram Islam di
mana terdapat tingkatan dalam penggunaan Bahasa Sunda berdasarkan jabatan dan
usia.

Baca Juga: Mitos Larangan Pernikahan Orang Sunda dan Jawa, 

Perselisihan Suku Jawa dan Sunda 

Berdasarkan faktor relasional, Suku Sunda dan Suku Jawa tidak memiliki keterikatan dan
hubungan secara emosional yang begitu dalam. Sejak awal peradabannya, Suku Sunda
dan Suku Jawa hidup secara masing-masing. Perselisihan Suku Sunda dan Suku Jawa
terjadi karena faktor politik antar dua kerajaan, yaitu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan
Negeri Sunda yang berakhir dalam perang Bubat pada abad ke-14. Dari perang tersebut,
munculah mitos bahwa ada larangan pernikahan antara Suku Sunda dan Suku Jawa.

Meskipun demikian, Suku Sunda dan Suku Jawa sebenarnya berasal dari nenek moyang
yang sama. nenek moyang kedua suku ini berasal dari dataran Yunan di Tiongkok. Ras
induk dari Suku Sunda dan Jawa adalah Ras Austronesia yang umum tersebar di
negara-negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia bagian barat. Induk Ras
Austronesia saat ini dipercaya menduduki daerah pedalaman pulau Farmosa yang
sekarang disebut Taiwan atau China Taipeh.

Baca juga: Asale Pulau Jawa: Pecahan Australia – Dipaku di Gunung Tidar

Suku Sunda sendiri merupakan suku terbesar kedua setelah Suku Jawa dengan
presentase sekitar 15 persen dari total penduduk Indonesia sebesar 270 juta jiwa (2020).
Selain di Jawa Barat, suku Sunda juga umum ditemui di kawasan-kawasan lain, seperti
di Jakarta dan beberapa kota/kabupaten di Jawa Tengah serta masih banyak lagi.

Sumber: Youtube
Daftar dan berlangganan Espos Plus sekarang. Cukup dengan Rp99.000/tahun, Anda
bisa menikmati berita yang lebih mendalam dan bebas dari iklan dan berkesempatan
mendapatkan hadiah utama mobil Daihatsu Rocky, sepeda motor NMax, dan hadiah
menarik lainnya. Daftar Espos Plus di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca artikel Solopos.com "Suku Sunda dan Jawa Tinggal 1 Pulau, Tapi Kok Beda
Bahasa?" selengkapnya di sini: https://www.solopos.com/suku-sunda-dan-jawa-tinggal-
1-pulau-tapi-kok-beda-bahasa-1207750.
Editor :
Penulis: Yesaya WisnuChelin Indra Sushmita
Publish:

Mau Mobil SUV Idaman hanya dengan Rp.328/hari? Langganan Espos Plus Sekarang
Silakan berlangganan dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.

Solopos.com - Panduan Insformasi & Inspirasi

Anda mungkin juga menyukai