Anda di halaman 1dari 21

ANATOMI FISIOLOGI DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM HEMATOLOGI

DISUSUN OLEH :
Retno Susilowati (21200022)
Tiara Wulandari(21200006)
Fauzi Azima (21200027)

MATA KULIAH KEPERAWATAN DEWASA SISTEM KARDIOVASKULER,


REPIRATOR DAN HEMATOLOGI
DOSEN PENGAMPU:
Ns. Yasherly Bachri, M.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami semua
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah KEPERAWATAN
DEWASA SISTEM KARDIOVASKULER, REPIRATOR DAN HEMATOLOGI
yang berjudul “ANATOMI FISIOLOGI DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
HEMATOLOGI” dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya
makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara
materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah KEPERAWATAND EWASA SISTEM
KARDIOVASKULER, REPIRATOR DAN HEMATOLOGI . Makalah ini membahas
tentang ANATOMI FISIOLOGI DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
HEMATOLOGI .
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Bukittinggi, 11 Oktober 2022

Penyusun
       

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian Darah..........................................................................................................................6
B. Fungsi Darah.................................................................................................................................6
C. Komposisi Darah..........................................................................................................................6
D. Susunan Darah..............................................................................................................................7
E. Proses Pembekuan Darah..............................................................................................................8
F. Penggolongan Darah.....................................................................................................................9
G. Pembuluh Darah.........................................................................................................................11
H. Sistem Peredaran Darah..............................................................................................................13
I. Pembagian Sistem Peredaran Darah.............................................................................................13
J. Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah......................................................................14
K. Pemeriksaan Fisik.......................................................................................................................14
BAB III................................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yg mempelajari darah, organ pembentuk
darah dan penyakitnya. Hematologi berasal dari bahasa Yunani “haima” yang artinya
darah.Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yg diperlukan oleh se-sel di seluruh
tubuh. Darah juga menyuplai tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,
dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yg bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui
darah.
Darah terdiri dari sel dan plasma darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit),sel darah putih (leukosit) dan trombosit (platelet)leukosit terdiri dari dua jenis
yaitu polimorfonuklear (intinya banyak), yaitu neutrophil,eosinophil, basophil. Lalu yang
kedua mononuklear yang terdiri dari monosit/makropagdan limfosit.Sel darah ini pada
orang dewasa di produksi pada sum2 tulang panjang, seperti di paha atau di lengan
atas.Lalu plasma darah, merupakan bagian yang cair dari darah terdiri atas air dan
protein2darah sert faktor2 pembekuan darah.

Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan
tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai
merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam
pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju
paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap
oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah

4
aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang
disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah
vena cava superior dan vena cava inferior.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian darah?
2) Apa saja fungsi darah?
3) Apa komposisi darah?
4) Apa saja susunan darah?
5) Bagaimana proses pembekuan darah ?
6) Bagaimana penggolongan darah?
7) Apa saja pembagian pembuluh darah?
8) Bagaimana sistem peredaran darah?
9) Apa saja pembagian sistem peredaran darah?
10) Apa saja kelainan gangguan pada system peredaran darah?
11) Bagaimana cara pemeriksaan fisik?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Darah
Darah merupakan cairan yang terdiri dari
banyak sel bebas yang membawa zat
penting yang diperlukan oleh tubuh
melalui sebuah jalur yang disebut
pembuluh darah. Kinerja darah diatur oleh
“master kontrol” yaitu jantung. Zat yang
dibawa bisa apa saja, seperti oksigen,
mineral, protein, vitamin dan hormon yang
berasal dari sistem endokrin. Hasil sisa olahan tubuh seperti karbondioksida dibawa
oleh darah ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen. Begitu pula banyak racun dan
bahan kimia yang tidak dikehendaki tubuh dibawa ke hati dan ginjal untuk kemudian
dideportasi keluar dari tubuh manusia melalui feces atau urine.

B. Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
dikeluarkan melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

6
C. Komposisi Darah
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari
darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan
kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari:


 Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap
sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan
oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang
yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.

 Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)


Trombosit bertanggungjawab dalam proses pembekuan darah.

 Sel darah putih atau leukosit (0,2%)


Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal
virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang
tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia,
sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.

D. Susunan Darah

Serum darah atau plasma terdiri atas:


1. Air: 91,0%
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, ,
kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
4. Garam

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :-

7
 albumin

 bahan pembeku darah

 immunoglobin (antibodi)

 hormon

 berbagai jenis protein


 berbagai jenis garam

E. Proses Pembekuan Darah


Ketika luka terjadi yang
mengakibatkan rusaknya jaringan
tubuh, merobek pembuluh darah
hingga darah keluar, maka hati akan
menggenjot produksi komponen yang
ada di trombosit maupun plasma
darah yang bernama fibrinogen.
Fibrinogen adalah sebuah
glikoprotein yang ada dalam plasma
darah dalam bentuk cairan dan
trombosit dalam bentuk granula yang semuanya dihasilkan oleh hati. Fibrinogen ini yang
kemudian melakukan proses koagulasi darah dan meningkatkan viskositas darah. Proses
ini akan menghasilkan trombin dan protrombin dengan bantuan CA2+ dan vitamin K.
Trombin yang terbentuk akan memecah fibrinogen menjadi benang fibrin. Bersamaan
dengan proses ini, terjadi pengendapan LDL yang memacau proses terbentuknya plak
dan memicu agregasi trombosit yang pecah mengeluarkan trombokinase untuk merubah
protrombin menjadi trombin dan proses kembali ini menyebabkan semakin banyaknya
benang fibrin yang terbentuk.

Berikut adalah gambar skema proses pembekuan darah:

8
Benang fibrin yang terbentuk lantas menjalin kembali sel-sel yang terkoyak sehingga
menutup jalan keluarnya darah. Fibrinogen akan bertahan hingga sel di sekitarnya membelah
diri dan menutup luka yang terjadi. Fibrinogen berperan seperti jembatan molekul dalam
interaksi antar sel ketika bereaksi dengan inflamasi atau luka.

F. Penggolongan Darah

1. Aglutinin
Aglutinin disebut juga antibodi yaitu senyawa kimia yang berperan dalam
menjalankan fungsi sistem kekebalan tubuh. Aglutinin berupa sekumpulan senyawa
yang terbentuk di dalam darah akibat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan
penggumpalan bersama bakteri itu. Di dalam darah aglutinin dijumpai dalam plasma
darah.
2. Aglutinogen
Aglutinogen disebut juga antigen. Antigen sendiri diartikan sebagai senyawa kimia
yang dapat merangsang aktifnya sistem kekebalan tubuh. Dalam kehidupan kita
antigen bisa diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat menyebabkan penyakit.
Antigen bisa dijumpai di dalam darah tepatnya berada pada sel darah merah.
Antigen ada 2 macam yaitu antigen A dan antigen B.

Dr.Karl Landsteiner

Dengan dasar ini Dr.Karl Landsteiner dengan rekannya Donath dapat


menggolongkan darah menjadi 4 macam. Penggolongan darah yang mereka
lakukan disebut dengan penggolongan darah dengan sistem ABO.  Penggolongan

9
yang dilakukan oleh  Landsteiner berdasarkan keberadaan antigen, hasilnya ada
darah yang hanya memiliki antigen A saja, atau memiliki antigen B saja,atau
memiliki antigen A dan B, atau tidak memiliki antigen.

Konsepnya adalah Antigen tidak boleh bertemu dengan antibodinya. Jika sampai
bertemu maka akan terjadi penggumpalan di darah. Jika diapliaksikan dalam
transfusi darah, maka ketika darah menggumpal maka fungsi darah jadi tidak
berfungsi dan akibatnya pasien akan meninggal dunia.

 Pada darah setiap manusia tidak akan dijumpai Aglutinogen/antigen dan zat
antinya(zat yang dapat menggumpalkan antigen). Jadi jika seseorang memiliki
aglutinin A maka dalam darahnya tidak akan dijumpai aglutinin a yang dapat
menggumpalkannya. Sama halnya dengan orang yang memiliki antigen B, maka
di dalam darahnya tidak akan dijumpai zat penggumpalnya. Demikian juga
dengan orang yang memiliki aglutinin A dan B, maka di dalam darahnya tidak
akan ada aglutinin. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki aglutinogen, di
dalam darahnya akan dijumpai 2 macam aglutinin yaitu aglutinin a dan aglutinin
b.
 Antigen A jangan sampai bertemu dengan antibodi a, jika ketemu darah akan
menggumpal. Antigen B jangan sampai bertemu dengan antibodi b, jika ketemu
darah akan menggumpal. Dengan kata lain, jika Antigen A bertemu dengan
antibodi b, tidak terjadi penggumpalan demikian pula sebaliknya.

Pada proses Donor darah perhatikan antigen pada donor, dan perhatikan antibodi
resipien-jangan sampai bertemu.

10
Gambar darah setelah ditambahkan dengan aglutini

Pada proses penggolongan darah

 jika seseorang memiliki aglutinogen A digolongkan ke dalam golongan darah A.

 jika seseorang memiliki aglutinogen B digolongkan ke dalam golongan darah B.

 jika seseorang memiliki aglutinogen A dan B  digolongkan ke dalam golongan darah


AB.

 jika seseorang memiliki tidak memiliki aglutinogen digolongkan ke dalam golongan


darah O.

Berikut ini akan dijelaskan kasus mengenai proses transfusi darah:

11
Jika orang yang memberi darah bergolongan A. Maka di dalam darahnya akan terdapat
aglutinogen A. Artinya dia tidak memberikan darahnya ke orang yang memiliki
antibodi/aglutinin a. Orang yang tidak memiliki antibodi a adalah orang-orang yang
bergolongan darah A dan AB. Jadi orang bergolongan darah A tidak boleh memberikan
darahnya ke orang yang bergolongan darah B dan O.
Dr.Karl Landsteiner
Berikutnya Landsteiner memeriksa juga antigenpada 1 jenis spesies kera (Maccacus Rhesus).
Landsteiner menemukan antigen yang dia namakan antigen Rhesus.Ini sangat penting,
Gologan darah manusia secara umum dibagi 2 :
Gologan darah Rh+ : golongan darah yang mempunyai antigen Rhesus
Golongan darah Rh- : golongan darah yang mempunyai antigen RhesusRh+ bersifat
dominan, oleh karena itu Rh+ tidak boleh mendonorkan darahnya k tipe Rh- karena akan
terjadi aglutinasi. Akan tetapi orang bergolongan darah Rh- boleh menyumbangkan darah ke
orang bergolongan darah Rh+.

G. Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah
keseluruh tubuh. Pembuluh darah di bagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Pembuluh Darah Arteri atau Nadi


Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung
yang berdinding tebal dan kaku.
- Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta yang
tugasnya mengangkut oksigen untuk disebar keseluruh tubuh.

- Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh
pulmonalis yang bertugas membawa darah yang terkontaminasi karbondioksida
dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru.

2. Pembuluh Darah Vena atau Balik


Pembuluhdarah venaadalahpembuluhdarah yang datangmenujuserambijantung
yang bersifat tipis danelastis.
- Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian
atas tubuh.

12
- Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian
bawah tubuh.

3. Pembuluh Darah Kapiler


Pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir dari
pembuluh arteri. Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman
rumit di mana setiap mili meter dari suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar
2000 kapiler darah.

Pasokan Darah Ke Jantung


Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah
yang mengali rmelalui atrium dan ventrikel. Suatu sistem arteri dan vena
(sirkulasikoroner) menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium dan
kemudian mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen kedalam atrium kanan.
Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta. Vena
kardiak mengalirkan darah ke dalam sinurs koroner, yang akan mengembalikan darah
kedalam atrium kanan.
Sebagian besar darah mengalir kedalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang
mengendur diantara denyutnya (selamadiastolventrikuler).

H. Sistem Peredaran Darah

Sistem Transportasi/Peredaran Darah pada Manusia

13
Sistem transportasi manusia
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi
pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat

14
peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia
terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung
dan pembuluh darah.

I. Pembagian Sistem Peredaran Darah

Peredarah darah manusia dibagi menjadi dua kelompok yaitu peredaran darah besar
dan peredaran darah kecil. Nama lain peredaran darah besar dalah peredaran darah
sistemik sedangkan nama lain peredaran darah kecil disebut dengan peredaran darah
pulmonalis. Jalur Peredaran darah kecil meliputi jantung kemudian ke menuju paru-paru
dan kembali lagi ke janung. Sedangkan peredaran darah besar mengambil jalur dari
jantung kemudian menuju seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung.
Peredaran darah sistemik dimulai dari bilik kiri ke bagian semua bagian tubuh dan
berakhir di serambi kanan. Sedangkan peredaran darah pulmonaris dimulai dari bilik
kanan menuju paru-paru dan berakhir di serambi kiri.Karena darah mengalir dua kali
melewati jantung maka peredaran darah tipe ini disebut peredaran darah ganda. Selain itu
karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah maka disebut dengan peredaran
darah tertutup.

J. Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah


 Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku
 Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang
kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah
merah
 Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat
kemasukan aglutinin dari luar
 Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali
 Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri
koronaria
 Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu
aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang
disebabkan oleh endapan zat kapur)
 Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.

15
K. Pemeriksaan Fisik
Pengkajian pada klien dengan gangguan hematologi perlu dilakukan dengan teliti, sistematis,
serta memahami dengan baik fisiologis dari setiap organ system hematologi. Hal ini perlu
dilakukan agar kemungkinan adanya kesulitan dikarenakan gambaran klinis atau tanda serta
gejala yang hampir sama antara gangguan hematologi primer dan sekunder dapat
diminimalkan. Informasi dilakukan baik dari klien maupun keluarga tentang riwayat penyakit
dan kesehatan dapat dilakukan dengan anamnesis ataupun pemeriksaan fisik.
1. Data demografi
a. Usia
Usia merupakan data dasar yang penting karena ada beberapa gangguan hematologi
yang menyebabkan klien tidak berusia panjang(6-7 tahun).
b. Golongan darah
Penting untuk dikaji karena untuk memperoleh kecocokan dengan donor darah klien
bila diperlukan tranfusi darah.
c. Tempat tinggal
Ada beberapa gangguan hematologi yang disebakan karena factor lingkungan.
2. Riwayat kesehatan keluarga
Perlu dilakukan untuk mengetahui adanya anggota keluarga yang mengalami
gangguan seperti gangguan yang dialami klien seperti perdarahan dan anemia.
3. Masalah kesehatan klien sekarang
a. Tanda-tanda infeksi
b. Perdarahan
c. Warna kulit
d. Dispnea
e. Pica
f. Perut terasa penuh menunjukkan splenomegali
g. alkoholik
h. Neurologi
i. Pruritus
4. Riwayat kesehatan klien

Perawat melakukan pengkajian kondisi yang pernah dialami oleh klien yang berhubungan
dengan system hematologi seperti berikut ini:

16
a. Keganasan, kemoterapi
b. Risiko HIV
c. Hepatitis
d. Kehamilan
e. Thrombosis vena
5. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan daerah kepala, telinga, mata, hidung dan tenggorokan (HEENT)
1) Konjunctiva anemis, mukosa pucat anemia
2) Ikhterik/ jaundice hemolisis, heperbilirubinemia
3) Petekie trombositopenia
4) Glositis anemia defisiensi zat besi, anemia defisiensi vitamib B 12
5) Limfadenopatilimfoma
b. System integument
a) Pucat -anemia
b) Jaundice-hiperbilirubinemia
c) Koilonisia(kuku seperti sendok)-- anemia defisiensi zat besi
d) Ekimosis dan petekie- trombositopenia
c. System kardiovaskuler

Takikardi S4-- anemia berat dengan gagal jantung


d. Abdomen

Splenomegalipolisitemia, limfoma
e. System neurologi

Kehilangan sensasi getar (vibratio sense)anemia megaloblastik


f. System muskuloskleletal

Nyeri tulang/ terderness myeloma multiple


6. Evaluasi Pemeriksaan: Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan secara valid melalui persiapan klien, alat dan
bahan, serta pemeriksanya sendiri. Pemeriksaan laboratorium meliputi berikut
a) Pemeriksaan Hbbila nilainya < 5 g/dlindikasi dilakukan tranfusi meski
tidak ada gejala
b) Pemeriksaan Hct bila nilaninya >70 % indikasi dilakukan flebotomi segera

17
c) Hitung plateletbila nilainya < 10.000.mm2 maka risiko terjadi perdarahan
spontan, bila nilainya < 50.000/mm2 maka risiko perdarahan meningkat pada
trauma dan pembedahan, bila > 2.000.000mm2 maka terdapat risiko
thrombosis
d) Hitung neutrofil bila nilainya <5oo.mm2 maka terdapat risiko tinggi infeksi
e) Protrombine time (PT)Bila nilainya <1,5x control maka tidak ada
peningkatan risiko perdarahan, tetapi bila <2,5 x control dapat terjadi risik
perdarahan spontan.
Pada PTT Bila nilainya<1,5x control maka ada penigkatan risiko
perdarahan, bila 2,5 kontrol maka risiko tinggi adanya perdarahan spontan.
f) Waktu perdarahan bila nilainya >20 menit maka terdapat risiko perdarahan
spontan
g) Antitrombin IIIBila nilainya <50% maka terdapat risiko terjadi thrombosis
spontan

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Darah
Bagian-bagian darah

Sel-sel darah (bagian yg padat)


 Eritrosit (sel darah merah)
 Leukosit (sel darah putih)
 Trombosit (keping darah)

Plasma Darah (bagian yg cair)


 Serum
 Fibrinogen

Fungsi Darah

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :


1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan
oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6.Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

2. Jantung

Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri,
serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan
adalah sama.

19
2. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan
pembuluh darah halus)

Pembuluh Nadi
 Tempat Agak ke dalam
 Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
 Aliran darah Berasal dari jantung
 Denyut terasa
 Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
 Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena

1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis


2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

B. Saran
1.    Bagi Institusi Pendidikan
Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi tambahan untuk Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat pada khususnya dan semua pembaca pada umumnya.

2.    Bagi Mahasiswa
Setelah mempelajari dan memahami secara lebih dalam tentang Anatomi Fisiologi dan
Pemeriksaan Fisik Sistem Hematologi diharapkan mahasiswa mampu melihat kejadian
yang terjadi dilapangan.

20
DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/darah
guruneblog.wordpress.com
semangatku.com/322/kesehatan/pengertian-fungsi-darah-dan-proses-pembekuan-darah/

21

Anda mungkin juga menyukai