Anatomi Fisiologi Dan Pemeriksaan Fisik Sistem Hematologi Kel 4
Anatomi Fisiologi Dan Pemeriksaan Fisik Sistem Hematologi Kel 4
DISUSUN OLEH :
Retno Susilowati (21200022)
Tiara Wulandari(21200006)
Fauzi Azima (21200027)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami semua
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah KEPERAWATAN
DEWASA SISTEM KARDIOVASKULER, REPIRATOR DAN HEMATOLOGI
yang berjudul “ANATOMI FISIOLOGI DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
HEMATOLOGI” dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya
makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara
materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah KEPERAWATAND EWASA SISTEM
KARDIOVASKULER, REPIRATOR DAN HEMATOLOGI . Makalah ini membahas
tentang ANATOMI FISIOLOGI DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
HEMATOLOGI .
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian Darah..........................................................................................................................6
B. Fungsi Darah.................................................................................................................................6
C. Komposisi Darah..........................................................................................................................6
D. Susunan Darah..............................................................................................................................7
E. Proses Pembekuan Darah..............................................................................................................8
F. Penggolongan Darah.....................................................................................................................9
G. Pembuluh Darah.........................................................................................................................11
H. Sistem Peredaran Darah..............................................................................................................13
I. Pembagian Sistem Peredaran Darah.............................................................................................13
J. Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah......................................................................14
K. Pemeriksaan Fisik.......................................................................................................................14
BAB III................................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yg mempelajari darah, organ pembentuk
darah dan penyakitnya. Hematologi berasal dari bahasa Yunani “haima” yang artinya
darah.Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yg diperlukan oleh se-sel di seluruh
tubuh. Darah juga menyuplai tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,
dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yg bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui
darah.
Darah terdiri dari sel dan plasma darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit),sel darah putih (leukosit) dan trombosit (platelet)leukosit terdiri dari dua jenis
yaitu polimorfonuklear (intinya banyak), yaitu neutrophil,eosinophil, basophil. Lalu yang
kedua mononuklear yang terdiri dari monosit/makropagdan limfosit.Sel darah ini pada
orang dewasa di produksi pada sum2 tulang panjang, seperti di paha atau di lengan
atas.Lalu plasma darah, merupakan bagian yang cair dari darah terdiri atas air dan
protein2darah sert faktor2 pembekuan darah.
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan
tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai
merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam
pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju
paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap
oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah
4
aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang
disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah
vena cava superior dan vena cava inferior.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian darah?
2) Apa saja fungsi darah?
3) Apa komposisi darah?
4) Apa saja susunan darah?
5) Bagaimana proses pembekuan darah ?
6) Bagaimana penggolongan darah?
7) Apa saja pembagian pembuluh darah?
8) Bagaimana sistem peredaran darah?
9) Apa saja pembagian sistem peredaran darah?
10) Apa saja kelainan gangguan pada system peredaran darah?
11) Bagaimana cara pemeriksaan fisik?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Darah
Darah merupakan cairan yang terdiri dari
banyak sel bebas yang membawa zat
penting yang diperlukan oleh tubuh
melalui sebuah jalur yang disebut
pembuluh darah. Kinerja darah diatur oleh
“master kontrol” yaitu jantung. Zat yang
dibawa bisa apa saja, seperti oksigen,
mineral, protein, vitamin dan hormon yang
berasal dari sistem endokrin. Hasil sisa olahan tubuh seperti karbondioksida dibawa
oleh darah ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen. Begitu pula banyak racun dan
bahan kimia yang tidak dikehendaki tubuh dibawa ke hati dan ginjal untuk kemudian
dideportasi keluar dari tubuh manusia melalui feces atau urine.
B. Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
dikeluarkan melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
6
C. Komposisi Darah
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari
darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan
kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
D. Susunan Darah
7
albumin
immunoglobin (antibodi)
hormon
8
Benang fibrin yang terbentuk lantas menjalin kembali sel-sel yang terkoyak sehingga
menutup jalan keluarnya darah. Fibrinogen akan bertahan hingga sel di sekitarnya membelah
diri dan menutup luka yang terjadi. Fibrinogen berperan seperti jembatan molekul dalam
interaksi antar sel ketika bereaksi dengan inflamasi atau luka.
F. Penggolongan Darah
1. Aglutinin
Aglutinin disebut juga antibodi yaitu senyawa kimia yang berperan dalam
menjalankan fungsi sistem kekebalan tubuh. Aglutinin berupa sekumpulan senyawa
yang terbentuk di dalam darah akibat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan
penggumpalan bersama bakteri itu. Di dalam darah aglutinin dijumpai dalam plasma
darah.
2. Aglutinogen
Aglutinogen disebut juga antigen. Antigen sendiri diartikan sebagai senyawa kimia
yang dapat merangsang aktifnya sistem kekebalan tubuh. Dalam kehidupan kita
antigen bisa diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat menyebabkan penyakit.
Antigen bisa dijumpai di dalam darah tepatnya berada pada sel darah merah.
Antigen ada 2 macam yaitu antigen A dan antigen B.
Dr.Karl Landsteiner
9
yang dilakukan oleh Landsteiner berdasarkan keberadaan antigen, hasilnya ada
darah yang hanya memiliki antigen A saja, atau memiliki antigen B saja,atau
memiliki antigen A dan B, atau tidak memiliki antigen.
Konsepnya adalah Antigen tidak boleh bertemu dengan antibodinya. Jika sampai
bertemu maka akan terjadi penggumpalan di darah. Jika diapliaksikan dalam
transfusi darah, maka ketika darah menggumpal maka fungsi darah jadi tidak
berfungsi dan akibatnya pasien akan meninggal dunia.
Pada darah setiap manusia tidak akan dijumpai Aglutinogen/antigen dan zat
antinya(zat yang dapat menggumpalkan antigen). Jadi jika seseorang memiliki
aglutinin A maka dalam darahnya tidak akan dijumpai aglutinin a yang dapat
menggumpalkannya. Sama halnya dengan orang yang memiliki antigen B, maka
di dalam darahnya tidak akan dijumpai zat penggumpalnya. Demikian juga
dengan orang yang memiliki aglutinin A dan B, maka di dalam darahnya tidak
akan ada aglutinin. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki aglutinogen, di
dalam darahnya akan dijumpai 2 macam aglutinin yaitu aglutinin a dan aglutinin
b.
Antigen A jangan sampai bertemu dengan antibodi a, jika ketemu darah akan
menggumpal. Antigen B jangan sampai bertemu dengan antibodi b, jika ketemu
darah akan menggumpal. Dengan kata lain, jika Antigen A bertemu dengan
antibodi b, tidak terjadi penggumpalan demikian pula sebaliknya.
Pada proses Donor darah perhatikan antigen pada donor, dan perhatikan antibodi
resipien-jangan sampai bertemu.
10
Gambar darah setelah ditambahkan dengan aglutini
11
Jika orang yang memberi darah bergolongan A. Maka di dalam darahnya akan terdapat
aglutinogen A. Artinya dia tidak memberikan darahnya ke orang yang memiliki
antibodi/aglutinin a. Orang yang tidak memiliki antibodi a adalah orang-orang yang
bergolongan darah A dan AB. Jadi orang bergolongan darah A tidak boleh memberikan
darahnya ke orang yang bergolongan darah B dan O.
Dr.Karl Landsteiner
Berikutnya Landsteiner memeriksa juga antigenpada 1 jenis spesies kera (Maccacus Rhesus).
Landsteiner menemukan antigen yang dia namakan antigen Rhesus.Ini sangat penting,
Gologan darah manusia secara umum dibagi 2 :
Gologan darah Rh+ : golongan darah yang mempunyai antigen Rhesus
Golongan darah Rh- : golongan darah yang mempunyai antigen RhesusRh+ bersifat
dominan, oleh karena itu Rh+ tidak boleh mendonorkan darahnya k tipe Rh- karena akan
terjadi aglutinasi. Akan tetapi orang bergolongan darah Rh- boleh menyumbangkan darah ke
orang bergolongan darah Rh+.
G. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah
keseluruh tubuh. Pembuluh darah di bagi menjadi tiga bagian yaitu:
- Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh
pulmonalis yang bertugas membawa darah yang terkontaminasi karbondioksida
dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru.
12
- Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian
bawah tubuh.
13
Sistem transportasi manusia
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi
pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat
14
peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia
terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung
dan pembuluh darah.
Peredarah darah manusia dibagi menjadi dua kelompok yaitu peredaran darah besar
dan peredaran darah kecil. Nama lain peredaran darah besar dalah peredaran darah
sistemik sedangkan nama lain peredaran darah kecil disebut dengan peredaran darah
pulmonalis. Jalur Peredaran darah kecil meliputi jantung kemudian ke menuju paru-paru
dan kembali lagi ke janung. Sedangkan peredaran darah besar mengambil jalur dari
jantung kemudian menuju seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung.
Peredaran darah sistemik dimulai dari bilik kiri ke bagian semua bagian tubuh dan
berakhir di serambi kanan. Sedangkan peredaran darah pulmonaris dimulai dari bilik
kanan menuju paru-paru dan berakhir di serambi kiri.Karena darah mengalir dua kali
melewati jantung maka peredaran darah tipe ini disebut peredaran darah ganda. Selain itu
karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah maka disebut dengan peredaran
darah tertutup.
15
K. Pemeriksaan Fisik
Pengkajian pada klien dengan gangguan hematologi perlu dilakukan dengan teliti, sistematis,
serta memahami dengan baik fisiologis dari setiap organ system hematologi. Hal ini perlu
dilakukan agar kemungkinan adanya kesulitan dikarenakan gambaran klinis atau tanda serta
gejala yang hampir sama antara gangguan hematologi primer dan sekunder dapat
diminimalkan. Informasi dilakukan baik dari klien maupun keluarga tentang riwayat penyakit
dan kesehatan dapat dilakukan dengan anamnesis ataupun pemeriksaan fisik.
1. Data demografi
a. Usia
Usia merupakan data dasar yang penting karena ada beberapa gangguan hematologi
yang menyebabkan klien tidak berusia panjang(6-7 tahun).
b. Golongan darah
Penting untuk dikaji karena untuk memperoleh kecocokan dengan donor darah klien
bila diperlukan tranfusi darah.
c. Tempat tinggal
Ada beberapa gangguan hematologi yang disebakan karena factor lingkungan.
2. Riwayat kesehatan keluarga
Perlu dilakukan untuk mengetahui adanya anggota keluarga yang mengalami
gangguan seperti gangguan yang dialami klien seperti perdarahan dan anemia.
3. Masalah kesehatan klien sekarang
a. Tanda-tanda infeksi
b. Perdarahan
c. Warna kulit
d. Dispnea
e. Pica
f. Perut terasa penuh menunjukkan splenomegali
g. alkoholik
h. Neurologi
i. Pruritus
4. Riwayat kesehatan klien
Perawat melakukan pengkajian kondisi yang pernah dialami oleh klien yang berhubungan
dengan system hematologi seperti berikut ini:
16
a. Keganasan, kemoterapi
b. Risiko HIV
c. Hepatitis
d. Kehamilan
e. Thrombosis vena
5. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan daerah kepala, telinga, mata, hidung dan tenggorokan (HEENT)
1) Konjunctiva anemis, mukosa pucat anemia
2) Ikhterik/ jaundice hemolisis, heperbilirubinemia
3) Petekie trombositopenia
4) Glositis anemia defisiensi zat besi, anemia defisiensi vitamib B 12
5) Limfadenopatilimfoma
b. System integument
a) Pucat -anemia
b) Jaundice-hiperbilirubinemia
c) Koilonisia(kuku seperti sendok)-- anemia defisiensi zat besi
d) Ekimosis dan petekie- trombositopenia
c. System kardiovaskuler
Splenomegalipolisitemia, limfoma
e. System neurologi
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan secara valid melalui persiapan klien, alat dan
bahan, serta pemeriksanya sendiri. Pemeriksaan laboratorium meliputi berikut
a) Pemeriksaan Hbbila nilainya < 5 g/dlindikasi dilakukan tranfusi meski
tidak ada gejala
b) Pemeriksaan Hct bila nilaninya >70 % indikasi dilakukan flebotomi segera
17
c) Hitung plateletbila nilainya < 10.000.mm2 maka risiko terjadi perdarahan
spontan, bila nilainya < 50.000/mm2 maka risiko perdarahan meningkat pada
trauma dan pembedahan, bila > 2.000.000mm2 maka terdapat risiko
thrombosis
d) Hitung neutrofil bila nilainya <5oo.mm2 maka terdapat risiko tinggi infeksi
e) Protrombine time (PT)Bila nilainya <1,5x control maka tidak ada
peningkatan risiko perdarahan, tetapi bila <2,5 x control dapat terjadi risik
perdarahan spontan.
Pada PTT Bila nilainya<1,5x control maka ada penigkatan risiko
perdarahan, bila 2,5 kontrol maka risiko tinggi adanya perdarahan spontan.
f) Waktu perdarahan bila nilainya >20 menit maka terdapat risiko perdarahan
spontan
g) Antitrombin IIIBila nilainya <50% maka terdapat risiko terjadi thrombosis
spontan
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Darah
Bagian-bagian darah
Fungsi Darah
2. Jantung
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri,
serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan
adalah sama.
19
2. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan
pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi
Tempat Agak ke dalam
Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
Aliran darah Berasal dari jantung
Denyut terasa
Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi tambahan untuk Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat pada khususnya dan semua pembaca pada umumnya.
2. Bagi Mahasiswa
Setelah mempelajari dan memahami secara lebih dalam tentang Anatomi Fisiologi dan
Pemeriksaan Fisik Sistem Hematologi diharapkan mahasiswa mampu melihat kejadian
yang terjadi dilapangan.
20
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/darah
guruneblog.wordpress.com
semangatku.com/322/kesehatan/pengertian-fungsi-darah-dan-proses-pembekuan-darah/
21