Anda di halaman 1dari 4

PERISTIWA MAULID, HIJRAH DAN WAFAT (HAUL) NABI MUHAMMAD SAW.

Puji syukur Alhamdulillah hirobil ‘alamin marilah kita panjatkan kehadlirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya.

Sholawat serta salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar
Muhammad SAW, yang selalu kita nantikan syafa’at-nya di Hari Kiamat. Amin.

Amalan umat islam ahlusunnah wal jamaah pada saat “maulid”


 Membaca sirah/kisah Nabi Muhammad SAW
Sirah, atau sejarah hidup Rasulullah SAW itu sangat perlu dibaca dan dikaji karena penuh inspirasi

ْ َ ْ َ ْ َ َ ‫َ ً ّا َ ً ًا‬
dan bisa memantapkan iman. Allah SWT berfirman,
َ ًَ
َ‫ادك‬ ً ‫ا‬ َ ً َ ً ‫ًا‬ َ
‫ولُك نقص عليك مِن أنباءِ الرس ِل ما نثب ِت بِهِ فؤ‬
“Dan semua kisah dari rasul-rasul kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya
kami teguhkan hatimu.. (Hud :120)”

Membaca shalawat.

ۡ َ ْ ً ‫َ َ َ ً ْ َ ُّ ْ َ َ ۡ َ َ ا‬ َ ُّ َ َ َ َ َ ُّ َ ً ً َ َ َ َ َ َ
Bahkan Allah SWT dan para malaikat bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW :
ّ
٥٦ ‫يأيها ٱَّلِين ءامنوا صلوا عليهِ وسلِموا تسلِيما‬ ‫لَع ٱنل ا‬
َٰٓ ‫بي‬ ‫لئِكتهۥ يصلون‬ َٰٓ ‫إِن ٱّلل وم‬
ِِ
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya
(Surat Al-ahzab 56)

Sebagaimana diketahui, setiap tanggal 12 Rabiul Awal, kita memperingati Maulid Nabi Muhammad
SAW.
Peringatan ini dimaksudkan untuk mengingat tiga peristiwa besar yang dialami oleh Rasulullah
SAW, yakni kelahiran, Hijrah dan wafatnya Muhammad SAW.

Peristiwa besar saat lahirnya sebaik baik makhluk (Nabi Muhammad SAW) pada 12
Rabiul awal
Tanggal 12 Rabiul Awal adalah hari bersejarah yang utama bagi umat Islam di seluruh dunia,
karena para hari itulah junjungan kita Nabi Muhammad SAW dilahirkanke dunia, membawa
rahmat bagi seluruh alam.

Beliau dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 meter dari Masjidil Haram pada Senin menjelang terbit
fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Kini tempat kelahiran Nabi
itu dijadikan perpustakaan “Maktabah Makkah al Mukarromah”.

Dinamakan tahun itu dengan ‘tahun Gajah’ karena tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah
dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai gajah. Akan tetapi
penyerangan itu gagal, dengan dikirim Allah pasukan burung ababil dari angkasa menjatuhkan
batu-batu berapi kepada mereka sehingga mereka hancur lumat seperti daun kayu yang dimakan
ulat, sebagaimana firman Allah dalam al Quran surat al Fil ayat 1 – 4.

Menurut pendapat Ibnu Ishak yang mahsyur, Nabi SAW lahir 50 hari sesudah peristiwa itu. Ada
pula pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari sesudah kejadian itu. Mengenai
tanggal lahirnya pun terjadi pula perbedaan pendapat ahli-ahli sejarah. Ada yang mengatakan
tanggal 2 Rabiul Awal, 8 Rabiul Awal, 17 Rabiul Awal, dan 18 Rabiul Awal. Pendapat yang mahsyur
dan penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabiul Awal. Adapun saat kelahiran beliau itu
menurut yang mahsyur menjelang terbit fajar, saat doa dimakbulkan Allah SWT.

Hari Istimewa
Perlu diketahui, sejatinya Allah SWT juga menjadikan hari kelahiran Nabi SAW sebagai momen
istimewa. Fakta bahwa Rasul SAW terlahir dalam keadaan sudah dikhitan (Almustadrak ala
shahihain hadits no.4177) adalah salah satu tengara.

Fakta lainnya:
Pertama, perkataan Utsman bin Abil Ash Atstsaqafiy dari ibunya yang pernah menjadi pembantu
Aminah r.a. ibunda Nabi SAW. Ibu Utsman mengaku bahwa tatkala Ibunda Nabi SAW mulai
melahirkan, ia melihat bintang bintang turun dari langit dan mendekat. Ia sangat takut bintang-
bintang itu akan jatuh menimpa dirinya, lalu ia melihat kilauan cahaya keluar dari Ibunda Nabi
SAW hingga membuat kamar dan rumah terang benderang (Fathul Bari juz 6/583).

Kedua, Ketika Rasul SAW lahir ke muka bumi beliau langsung bersujud (Sirah Ibn Hisyam).

Ketiga, riwayat yang shahih dari Ibn Hibban dan Hakim yang menyebutkan bahwa saat Ibunda
Nabi SAW melahirkan Nabi SAW, beliau melihat cahaya yang teramat terang hingga
pandangannya bisa menembus Istana-Istana Romawi (Fathul Bari juz 6/583).

Keempat, di malam kelahiran Rasul SAW itu, singgasana Kaisar Kisra runtuh, dan 14 buah jendela
besar di Istana Kisra ikut rontok.

Kelima, padamnya Api di negeri Persia yang semenjak 1000 tahun menyala tiada henti (Fathul
Bari 6/583).

Kenapa peristiwa-peristiwa akbar itu dimunculkan Allah SWT tepat di detik kelahiran Rasulullah
SAW?. Tiada lain, Allah SWT hendak mengabarkan seluruh alam bahwa pada detik itu telah lahir
makhluk terbaik yang pernah diciptakan oleh-Nya, dan Dia SWT mengagungkan momen itu
sebagaimana Dia SWT menebar salam sejahtera di saat kelahiran nabi-nabi sebelumnya.

Dalam Shahih Bukhari diceritakan, sebuah kisah yang menyangkut tentang Tsuwaibah. Tsuwaibah
adalah budak [perempuan] Abu Lahab [paman Nabi Muhammad [SAW]. Tsuwaibah memberikan
kabar kepada Abu Lahab tentang kelahiran Muhammad [keponakannya], tepatnya hari Senin
tanggal 12 Robiul Awwal tahun Gajah. Abu Lahab bersuka cita sekali dengan kelahiran beliau.
Maka, dengan kegembiraan itu, Abu Lahab membebaskan Tsuwaibah. Dalam riwayat disebutkan,
bahwa setiap hari Senin, di akhirat nanti, siksa Abu Lahab akan dikurangi karena pada hari itu,
hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab turut bersuka cita. Kepastian akan hal ini tentu
kita kembalikan kepada Allah SWT, yang paling berhak tentang urusan akhirat. Peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW secara seremonial sebagaimana yang kita lihat sekarang ini, dimulai oleh
Imam Shalahuddin Al-Ayyubi, komandan Perang Salib yang berhasil merebut Jerusalem dari
orang-orang Kristen. Akhirnya, setelah terbukti bahwa kegiatan ini mampu membawa umat Islam
untuk selalu ingat kepada Nabi Muhammad SAW, menambah ketaqwaan dan keimanan, kegiatan
ini pun berkembang ke seluruh wilayah-wilayah Islam, termasuk Indonesia. Kita tidak perlu
merisaukan aktifitas itu. Aktifitas apapun, jika akan menambah ketaqwaan kita, perlu kita lakukan.

PERISTIWA HIJRAH : SAMPAINYA RASULULLAH DI MADINAH PADA 12 RABIUL AWAL


12 Rabiul Awal ,tahun 13 kerasulan atau 2 JULI 622 M. Rasulullah, Abu Bakar dan rombongan
sampai ke Madinah disambut oleh penduduk Madinah dengan kegembiraan dan kesyukuran.
Hijrah Tarikh hijrah adalah tarikh tibanya Rasulullah di Madinah al-Munawwarah pada ketika itu
di sebut Yatsrib. Rasulullah sampai di Quba’ pada hari Isnin 8 Rabiulawal dan Baginda sampai di
Kota Madinah pada hari Jumaat 12 Rabiulawal dan Baginda menunaikan solat Jumaat yang
pertama.

PERISTIWA WAFATNYA NABI MUHAMMAD : 12 RABIUL AWAL


Wafatnya junjungan besar kita, Muhammad Rasulullah saw. Rasulullah telah wafat pada hari Isnin
12 Rabiulawal 11H bersamaan 7 Jun 632M. Baginda wafat di rumah isterinya Aisyah ra dan
dikebumikan di Madinah al-Munawwarah.

Peringatan Haul para Pendahulu


Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW selalu berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud pada
setiap tahun. Sesampainya di Uhud beliau memanjatkan doa sebagaimana dalam surat Al-Qur’an
Surat Ar-Ra’d ayat 24:
َ ْ ً َْ َ ْ ًَْ َ َ ً َْ َ ٌَ َ
ِ‫سالم عليكم بِما صَبتم فنِعم عقب ادلار‬
Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.

Inilah yang menjadi sandaran hukum Islam bagi pelaksanaan peringatan haul atau acara tahunan
untuk mendoakan dan mengenang para ulama, sesepuh dan orang tua kita.

Diriwayatkan pula bahwa para sahabat pun melakukan apa yang telah dilakukan Rasulullah.
Berikut ini adalah kutipan lengkap hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi:
ُّ ً ْ ً َ َ َ َ ْ َ َ
َ ‫الش َه َد‬ ُّ ‫ ََك َن انل‬:‫ب َعن ال ْ َواق ِ ِدي قَ َال‬ ْ ‫َو َر َوى ْاْلَيْ َهِق ِف الش‬
‫اء‬ ‫ب َصَّل اّلل عليهِ و سلم يزور‬ ِ ِ ِ ‫ع‬ ِ ِ
َ‫َب ًت ْم فَن ِ ْع َم ًع ْقب‬ ً َْ َ ٌَ َ ًْ ًََ ًَْ َ َ ََ َ ََ َ َ ْ َ ‫ًا‬
ْ َ ‫كم ب َما َص‬ ً ً
ِ ‫سالم علي‬: ‫ و إذا بلغ رفع صوته فيقول‬.‫ك حو ٍل‬ ِ ‫بِأح ٍد ِِف‬
‫ادلار‬
Al-Baihaqi meriwayatkan dari al-Wakidi mengenai kematian, bahwa Nabi SAW senantiasa
berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud setiap tahun. Dan sesampainya di sana beliau
mengucapkan salam dengan mengeraskan suaranya, “Salamun alaikum bima shabartum fani’ma
uqbad daar” –QS Ar-Ra’d: 24– Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya
tempat kesudahan itu.

ْ َ‫ َو َكَن‬.‫ان‬
Lanjutan riwayat:
َ‫اّلل َعنْها‬
ً ‫ِض‬ َ ِ ‫ت فَا ِط َم ًة َر‬ ً َْ ً ً ً َ ً ً َ َ َْ ًَ ْ َ ْ َ ً ْ َ ًْ ً
‫ثم أبو بك ٍر ك حو ٍل يَعل مَِل ذل ِك ثم عمر ثم عَم‬
َ ًْ ًََ َ ْ ََ ًَْ َ ً ْ َْ َ ً‫ًَ ا‬ َ ْ ً ْ َ ََ َ ًْ َْ َ ْ َ
‫اص يسلِم علي ِهم ثم يقبل لَع أصحاب ِ ِهَيقول أال‬ ٍ ‫ و َكن سعد اب ِن ِأِب وق‬.‫تأتِيهِ و تدعو‬
َ ً ْ َ َ َ ْ ُّ ً َ ْ َ َ َ َ ْ ً ‫ً َ ا‬
ِ‫ك ْم بِالسالم‬ ‫تسلِمون لَع قو ٍم يردون علي‬
Abu Bakar juga melakukan hal itu setiap tahun, kemudian Umar, lalu Utsman. Fatimah juga pernah
berziarah ke bukit Uhud dan berdoa. Saad bin Abi Waqqash mengucapkan salam kepada para
syuhada tersebut kemudian ia menghadap kepada para sahabatnya lalu berkata, ”Mengapa kalian
tidak mengucapkan salam kepada orang-orang yang akan menjawab salam kalian?”

Demikian dalam kitab Syarah Al-Ihya juz 10 pada fasal tentang ziarah kubur. Lalu dalam kitab
Najhul Balaghah dan Kitab Manaqib As-Sayyidis Syuhada Hamzah RA oleh Sayyid Ja’far Al-Barzanji
dijelaskan bahwa hadits itu menjadi sandaran hukum bagi orang-orang Madinah untuk yang
melakukan Ziarah Rajabiyah (ziarah tahunan setiap bulan Rajab) ke maka Sayidina Hamzah yang
duitradisikan oleh keluarga Syeikh Junaid al-Masra’i karena ini pernah bermimpi dengan Hamzah
yang menyuruhnya melakukan ziarah tersebut.

Para ulama memberikan arahan yang baik tentang tata cara dan etika peringatan haul. Dalam al-
Fatawa al-Kubra Ibnu Hajar mewanti-wanti, jangan sampai menyebut-nyebut kebaikan orang
yang sudah wafat disertai dengan tangisan. Ibnu Abd Salam menambahkan, di antara cara berbela
sungkawa yang diharamkan adalah memukul-mukul dada atau wajah, karena itu berarti berontak
terhadap qadha yang telah ditentukan oleh Allah SWT.

Saat mengadakan peringatan haul dianjurkan untuk membacakan manaqib (biografi yang baik)
dari orang yang wafat, untuk diteladani kebaikannya dan untuk berbaik sangka kepadanya. Ibnu
Abd Salam mengatakan, pembacaan manaqib tersebut adalah bagian dari perbuatan taat kepada
Allah SWT karena bisa menimbulkan kebaikan. Karena itu banyak para sahabat dan ulama yang
melakukannya di sepanjang masa tanpa mengingkarinya.

PERISTWA – PERISTIWA PENTING PADA BULAN RABIUL AWAL BAGI UMAT ISLAM
Ada banyak peristiwa penting yang telah dicatatkan oleh sejarah jatuh bangunnya tamadun Islam
di dalam bulan Rabiulawal ini dan diantaranya ialah;
1. Perlantikan Nabi menjadi Rasul. Dibulan Rabiulawal inilah Nabi saw diangkat menjadi Rasul.
Ketika ini Nabi saw berumur 40 tahun. Maka dengan ini bermulah dakwah baginda secara rasmi
di Makkah al-Mukarramah.
2. Peperangan Banyak peperangan yang telah terjadi pada zaman Rasulullah saw diantara tentera
Islam dan tentera kuffar. Diantara peperangan yang berlaku di bulan Rabiulawal ialah
peperangan Safwan (Badar pertama), Bawat, Zi Amar (Ghatfan), Bani An-Nadhir, Daumatul
Jandal dan peperangan Bani Lahyan.
3. Abu Bakar ra. menjadi khalifah Pada hari Rasulullah wafat, para sahabat tidak mahu
menangguh urusan pentadbiran kerajaan dan segera membai’ah saidina Abu Bakar ra di Dewan
Bani Sa’idah. Ini adalah kerana urusan pentadbiran negara tidak boleh terhenti walau seketika
dan ia adalah nadi sesebuah kerajaan. Sebahagian sahabat pula menguruskan pengkebumian
jenazah Rasulullah saw yang diketuai oleh Saidina Ali ra Ahli Bait Rasulullah saw.
4. Pembukaan Iraq Tentera Islam yang dipimpin oleh Khalid Ibni Walid ra telah memasuki Iraq
dan bermulalah pemerintahan Islam di bumi Iraq di zaman saidina Abu Bakar ra.
5. Pembukaan Baitul Muqaddis Salahuddin al-Ayubi telah memimpin tentera Islam menewaskan
tentera Salib dan seterusnya membuka pintu bagi pembukaan Baitul Muqaddis pada tahun 583
H.
6. Kejatuhan Empayar kerajaan Islam Sepanyol Kubu terakhir tentera Islam di Andalusia telah
ditumbangkan oleh tentera Sepanyol yang dipimpin oleh Ferdinando dan Isabella pada tahun
897H. Bermulalah kemusnahan tempat-tempat bersejarah warisan umat Islam, masjid-masjid
ditukar menjadi gereja dan muzium dan tiada lagi suara azan di negara tersebut.

Jika ditinjau dari amalan maulid, haul ataupun hijrah nabi Muhammad SAW maka Tidak ada letak
bid’ah pada amalan maulid ini, hanya orang orang arab jahiliyah dari kalangan badwi gunung
najd (wahahby) saja yang menolak amalan ini. Anehnya mereka tidak menjadikan memperingati
hari maulid nabi tapi sibuk memperingati hari kelahiran muhammad ibnu abd wahab (gembong
khawarij akhir zaman)!.

Anda mungkin juga menyukai