Anda di halaman 1dari 5

 Masa 5 Juli 1959 – 11 Maret 1966

 Terjadi banyak penyelewengan


 Keluarlah Tritura sebagai dasar terbitnya Supersemar 1966
 Masa 11 Maret 1966 – 19 Oktober 1999
 Kilasan sejarah Orde Baru
 Kelemahan UUD 1945 dimanfaatkan oleh Presiden Soeharto denganmenguasai proses
rekrutmen MPR melalui rekayasa undang-undangsusunan dan kedudukan parlemen,
meski pemilu terselenggara
 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri
 Masa 19 Oktober 1999 – Sekarang
 Pertanggungjawaban BJ Habibie ditolak MPR
 Amandemen I UUD 1945 (19 Oktober 1999 – 18 Agustus 2000)
 Amandemen II UUD 1945 (18 Agustus 2000 – 9 Nov 2001)
 Amandemen III UUD 1945 (9 November 2001 – 10 Agustus 2002)
 Amandemen IV UUD 1945 (10 Agustus 2002 – sekarang

Hasil Amandemen UUD 1945 mempertegas deklarasi negarahukum dari semula


hanya ada di dalam penjelasan menjadibagian dari batang tubuh UUD 1945
 Pemisahan kekuasaan negara ditegaskan

 Dasar hukum sistem pemilu diatur


 Pemilu langsung diterapkan bagi presiden dan wakilpresiden
 Periodisasi lembaga kepresidenan dibatasi secarategas
 Kekuasaan kehakiman yang mandiri
 Akuntabilitas politik melalui proses rekrutmenanggota parleman (suara
terbanyak)
 Adanya perlindungan secara tegas terhadap HAM

Satu hal yang perlu dicatat bahwa amandemen hanyadilakukan terhadap batang tubuh
UUD 1945 tanpasedikitpun merubah pembukaan UUD 1945 yang padahakekatnya
adalah ruh negara proklamasi. Dengantidak diubahnya Pembukaan UUD 1945
makasistematika dan rumusan Pancasila tidak mengalamiperubahan.
Nilai dan filsafat Pancasila terbukti tetap bertahan di sepanjangperubahan sistem
ketatanegaraan Indonesia hingga saat ini. Iniartinya, sistem filsafat (ontologi,
epistemologi & aksiologi) dalamPancasila adalah kodrati karena selaras dengan nilai-
nilaiidealitas yang diharapkan manusia
Pengertian Pancasila
 Setiap negara (bahkan agama) didirikan atasdasarfalsafahtertentuuntuk mengetahui
arah dan tujuanyang ingin dicapai.
 Falsafah adalah merupakan perwujudan dariwatak dan keinginan dari suatu bangsa
(rakyatdan bangsanya) sehingga segala aspekkehidupan bangsa harus sesuai
denganfalsafahnya
 Falsafah suatu bangsa adalah kristalisasi darinilai-nilai yang dimiliki,
yangdiyakinikebenarannya, menimbulkantekad untuk mewujudkannya

Dari sudut pandang falsafah, Pancasiladipahami sebagai p h i l o s p h i c a l w a y o f   thingking


Atau philosophical system,
yaitu Pancasila bersifat obyektif ilmiah karena uraiannya bersifat logisdan dapat diterima
oleh paham yanglain.

FUNGSI POKOK 
PredikatPancasilayang MenggambarkanFungsi& Peranannya

 Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum (SumberTertib Hukum)
 Pancasila sebgai Perjanjian Luhur Bangsa
 Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan BangsaIndonesia
 Pancasila sebagai Moral Pembangunan
 Pancasila sebagai Satu-satunya azas dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


 Dalam hal ini Pancasila dipergunakansebagai dasar mengatur(penyelenggaraan)
pemerintahannegara
 Pembukaan UUD 1945 :“….., maka disusunlahkemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu undang- undang dasar yang berbentuk dalam suatu susunan
negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada….” 

Pancasila = Dasar Negara Karena :


 Azas Ketuhanan yang Maha Esa: Tercermin dalam tigabidang ketatanegaraan
Indonesia (Eksekutif, Legislatif,Yudikatif)
 Azas Perikemanusiaan: adalah azas yang mengakui danmemperlakukan manusia
sesuai dengan harkat danmartabatnya sebagai mahluk tuhan.
 Azas Kebangsaan: setiap warga negara mempunyaikedudukan, hak dan kewajiban
yang sama
 Azas Kedaulatan Rakyat: menghendaki bahwa setiaptindakan negara harus
berdasarkan keinginan rakyat
 Azas Keadilan Sosial: menghendaki bahwa tujuan negaraadalahmewujudkan keadilan
sosial secara merata

PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NEGARA

 Ideologi dipandang sebagai sistem pemikiran yangdiciptakan oleh suatu kekuatan


untuk kepentingankekuatan itu sendiri.
 Ideologi tidak ditekankan pada kebenaran-kebenaranintelektual melainkan pada
manfaat-manfaat praktikal
 Ideologi meminta kesetiaan yang tegas tanpa kompromi –karenanya bersifat
dogmatik-.
 Ideologi Mengandung suatu eksklusifisme total sertadeterminisme yang monolitik.
 Ideologi lebih dipandang sebagai “belief system” dan “power system” daripada hal
yang bersifat ilmiah dan falsafahiah

Keterbukaan Ideologi Pancasiladidasarkan pada :

 Kenyataan dalam proses pembangunan nasional berencana dandinamika masyarakat


yang berkembang sangat cepat(dimensirealitas)
 Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutntya ideologi yangtertutup dan beku
cenderung meredupkan perkembangan dirinya(dimensifleksibilitas)
 Pengalaman sejarah politik kita sendiri pada masa lampau(dimensihistoris)
 Tekad untuk memperkukuh kesadaran akan nilai-nilai dasarPancasila yang bersifat
abadi dan hasrat mengembangkansecara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai
tujuannasional (dimensiidealitas).

Asal Mula Pancasila sebagai Ideologi

 Kausa Materialis: Pancasila yang sekarang menjadiideologi negara bersumber pada


bangsa Indonesia.Artinya, bangsa Indonesia sebagai Kausa Materialis.
 Kausa Formalis
(asal mula bentuk):Pancasila sebagaiideologi negara merujuk kepada bagaimana
proses Pancasila itu dirumuskan menjadi Pancasila yangterkandung dalam UUD
1945. Artinya pidato Soekarnosebagai kausa formalis.
 Kausa Efisien
(asal mula karya) : yang menjadikanPancasila dari calon ideologi negara menjadi
ideologinegara yang sah. PPKI melalui sidang BPUPKI menjadikausa efisien
pembentuk Pancasila
 Kausa Finalis
(asal mula tujuan) : mewujudkanPancasila sebagai ideologi negara yang sah adalah
paraanggota BPUPKI dan panitia sembilan. Para anggota daribadan itulah yang
menentukan tujuan dirumuskannyaPancasila sebagai ideologi negara yang sah.
Beberapa Pendapat bahwa Pancasila merupakan SistemFilsafat :

 Muh. Yamin (1962): “Ajaran pancasila tersusun secaraharmonis dalam suatu sistem
filsafat” 
 Soediman Kartahadiprojo (1969): “Pancasila disajikansebagai pidato untuk memenuhi
permintaanmemberikan dasar filsafat negara…..” 
 Drijarkoro (1957): “….dengan semua itu kita hendakmengemukakan bahwa Pancasila
sudah lama merupakan
weltanshauung
bagi bangsa Indonesia tetapi tanpadirumuskan sebagai filsafat sehingga perlu….
 Notonagoro (1976): “Kata-kata ‘dengan berdasarkepada” dalam pembukaan UUD 45
menentukankedudukan Pancasila dalam negara dalam pengertiandasar filsafat.
 Roeslan Abduoelgani (1962): Pancasila adalah filsafatnegara yang lahir sebagai
collection ideologis dariseluruh bangsa Indonesia.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT 

o Pancasila disebut FILSAFAT karena Pancasila memenuhiciri-ciri sebagai filsafat yakni :


 Sistematis, fundamental, universal, integral, dan radikalmencari kebenaran yang
hakiki
 Filsafat yang monotheis dan religius yang mempercayai adanyasumber kesemestaan
yaitu Tuhan yang Maha Esa
 Monodualisme dan monopluralisme atau integralistik yangmengutamakan ketuhanan,
kesatuan dan kekeluargaan
 Memiliki corak universal terutama sila I dan sila II serta coraknasional Indonesia
terutama silan III, IV dan V
 Idealisme fungsional (dasar dan fungsi serta tujuan idiilsekaligus)
 Harmoni Idiil (asas selaras, serasi dan seimbang)
 Memiliki ciri-ciri dimensi idealitas, realitas dan fleksibilitas
 Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulatdan utuh (sebagai suatu
totalitas)

PANCASILA SEBAGAI ETIKA(nilai,moral, norma)

o Pancasila memuat nilai-nilai luhur danmendalam yang menjadi pandangan hidupdan


dasar negara yakni nilai dasar, nilaiinstrumental dan nilai praksis :
 Nilai dasar adalah azas yang kita terima sebagaidalil yang kurang lebih mutlak.
 Nilai instrumental adalah pelaksanaan umumnilai-nilai dasar biasanya dalam norma
sosialdan norma hukum yang selanjutnyaterkristalisasi dalam lembaga-lembaga
yangsesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu
 Nilai praksis adalah nilai yang sesungguhnyakita laksanakan dalam
kenyataan
PANCASILA SEBAGAI ETIKA(nilai,norma, moral)

o Pancasila sebagai sumber perubahan hukum : berfungsisebagai paradigma hukum


terutama kaitannya denganberbagai macam upaya perubahan atau
pembaharuanhukum dengan fungsi :
 Fungsi Konstitutif; menentukan dasar suatu tata hukumyang memebri arti dan
makna bagi hukum itu sendiri
 Fungsi Regulatif; menentukanapakah suatu hukum positif itu merupakan
produk yang adil atau tidak adil
 Sumber dari segala sumber hukum (sumber hukumformal dan sumber material
hukum).
o Pancasila sebagai Nilai Pertahanan dan Keamanan: bukanhanya pada para aparat
penegak hukum yang dengansendirinya harus berlandaskan nilai-nilai serta
normayang bersumber pada landasan filosofis negara Pancasila,tetapi juga untuk
politisi dan intelektual

PANCASILA SEBAGAI ETIKA(nilai,norma, moral)


o Pancasila sebagai moral perorangan, moral bangsadan moral negara mempunyai
pengertian :
 Dasar negara Republik Indonesia yang merupakansumber dari segala sumber
hukum yang ada dan berlaku
 Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapatmempersatukan serta memberi
petunjuk dalam mencapaikesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin
dalammasyarakat yang beraneka ragam sifatnya
 Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia karena Pancasilamerupakan ciri khas
Bangsa Indonesia yang tidak dapatdipisahkan dari Bangsa Indonesia serta
yangmembedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

Anda mungkin juga menyukai