Anda di halaman 1dari 10

Materi ( Bahan Ajar-

Ajar-3 & 4 )
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

TIM MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI – BANDAR LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2009/2010

Pengertian Pancasila
 Setiap negara (bahkan agama) didirikan atas
dasar falsafah tertentu untuk mengetahui arah
dan tujuan yang ingin dicapai.
 Falsafah adalah merupakan perwujudan dari
watak dan keinginan dari suatu bangsa (rakyat
dan bangsanya) sehingga segala aspek
kehidupan bangsa harus sesuai dengan
falsafahnya
 Falsafah suatu bangsa adalah kristalisasi dari
nilai-nilai yang dimiliki, yang diyakini
kebenarannya, menimbulkan tekad untuk
mewujudkannya.

1
Dari sudut pandang falsafah, Pancasila
dipahami sebagai philosphical way of
thingking atau philosophical system,
yaitu Pancasila bersifat obyektif
ilmiah karena uraiannya bersifat logis
dan dapat diterima oleh paham yang
lain.

Kedudukan, Peranan & Fungsi Pancasila

Liberalisme/Materialisme Sosialisme

Dimanakah kedudukan
Pancasila di antara dua
idiologi besar di dunia
sekaligus idiologi-idiologi lain
yang ada..?
Pancasila tidak terbentuk atas
keduanya meskipun dalam
proses terbentuknya DASAR
NEGARA dipengaruhi oleh
FUNGSI POKOK berbagai macam idiologi pada
masa itu.

2
Predikat Pancasila
yang Menggambarkan Fungsi & Peranannya

 Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum (Sumber
Tertib Hukum)
 Pancasila sebgai Perjanjian Luhur Bangsa
 Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa
Indonesia
 Pancasila sebagai Moral Pembangunan
 Pancasila sebagai Satu-satunya azas dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

 Dalam hal ini Pancasila dipergunakan


sebagai dasar mengatur
(penyelenggaraan) pemerintahan
negara
 Pembukaan UUD 1945 : “….., maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-
undang dasar yang berbentuk dalam suatu susunan negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada….”

3
Pancasila = Dasar Negara Karena :

 Azas Ketuhanan yang Maha Esa : Tercermin dalam tiga


bidang ketatanegaraan Indonesia (Eksekutif, Legislatif,
Yudikatif)
 Azas Perikemanusiaan : adalah azas yang mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai mahluk tuhan.
 Azas Kebangsaan : setiap warga negara mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
 Azas Kedaulatan Rakyat : menghendaki bahwa setiap
tindakan negara harus berdasarkan keinginan rakyat
 Azas Keadilan Sosial : menghendaki bahwa tujuan negara
adalahmewujudkan keadilan sosial secara merata

PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NEGARA


 Ideologi dipandang sebagai sistem pemikiran yang
diciptakan oleh suatu kekuatan untuk kepentingan
kekuatan itu sendiri.
 Ideologi tidak ditekankan pada kebenaran-kebenaran
intelektual melainkan pada manfaat-manfaat praktikal
 Ideologi meminta kesetiaan yang tegas tanpa kompromi –
karenanya bersifat dogmatik-.
 Ideologi Mengandung suatu eksklusifisme total serta
determinisme yang monolitik.
 Ideologi lebih dipandang sebagai “belief system” dan
“power system” daripada hal yang bersifat ilmiah dan
falsafahiah

4
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

IDEOLOGI BANGSA Nilai Dasar, Instrumental, Praktis

IDEOLOGI TERTUTUP VS IDEOLOGI TERBUKA

Adalah suatu bangunan ideologi yang Adalah suatu bangunan ideologi yang
tidak menerima ide, gagasan atau membuka diri untuk menerima ide,
konsep dari luar gagasan atau konsep dari luar

Pancasila sebagai dasar negara RI


merupakan sebuah ideologi yang
terbuka. Karena, dengan pemahaman
secara kreatif dan dinamis terbukalah
peluang bagi bangsa Indonesia untuk
secara terus menerus mengembangkan
melalui konsensus-konsensus nasional

Keterbukaan Ideologi Pancasila


didasarkan pada : (notonegoro, alfian)
 Kenyataan dalam proses pembangunan nasional berencana dan
dinamika masyarakat yang berkembang sangat cepat (dimensi
realitas)
 Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutntya ideologi yang
tertutup dan beku cenderung meredupkan perkembangan dirinya
(dimensi fleksibilitas)
 Pengalaman sejarah politik kita sendiri pada masa lampau
(dimensi historis)
 Tekad untuk memperkukuh kesadaran akan nilai-nilai dasar
Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan
secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan
nasional (dimensi idealitas).

5
Asal Mula Pancasila sebagai Ideologi

 Kausa Materialis : Pancasila yang sekarang menjadi


ideologi negara bersumber pada bangsa Indonesia.
Artinya, bangsa Indonesia sebagai Kausa Materialis.
 Kausa Formalis (asal mula bentuk):Pancasila sebagai
ideologi negara merujuk kepada bagaimana proses
Pancasila itu dirumuskan menjadi Pancasila yang
terkandung dalam UUD 1945. Artinya pidato Soekarno
sebagai kausa formalis.
 Kausa Efisien (asal mula karya) : yang menjadikan
Pancasila dari calon ideologi negara menjadi ideologi
negara yang sah. PPKI melalui sidang BPUPKI menjadi
kausa efisien pembentuk Pancasila
 Kausa Finalis (asal mula tujuan) : mewujudkan
Pancasila sebagai ideologi negara yang sah adalah para
anggota BPUPKI dan panitia sembilan. Para anggota dari
badan itulah yang menentukan tujuan dirumuskannya
Pancasila sebagai ideologi negara yang sah.

PANCASILA BERSIFAT INTEGRALISTIK

TEORI DASAR NEGARA

TEORI INDIVIDUALISTIK VS TEORI GOLONGAN VS TEORI INTEGRALISTIK

Negara sebagai suatu Negara adalah suatu alat dari Negara didirikan dari susunan
masyarakat hukum yang suatu golongan ekonomi kuat masy yang integral yang
dibentuk atas dasar kontrak untuk menindas gol. ekonomi anggota-anggotanya saling
dari seluruh individu lemah terkait sehingga membentuk
satu kesatuan yang organis

Pancasila bersifat integralistik karena mengandung


semangat kekeluargaan dalam kebersamaan, seperti FILSAFAT
adanya semangat kerja sama, gotong royong, PANCASILA
memelihara persatuan dan kesatuan serta
musyawarah untuk mufakat

6
Beberapa Pendapat bahwa Pancasila merupakan Sistem
Filsafat :

 Muh. Yamin (1962) : “Ajaran pancasila tersusun secara


harmonis dalam suatu sistem filsafat”
 Soediman Kartahadiprojo (1969) : “Pancasila disajikan
sebagai pidato untuk memenuhi permintaan
memberikan dasar filsafat negara…..”
 Drijarkoro (1957) : “….dengan semua itu kita hendak
mengemukakan bahwa Pancasila sudah lama merupakan
weltanshauung bagi bangsa Indonesia tetapi tanpa
dirumuskan sebagai filsafat sehingga perlu….
 Notonagoro (1976) : “Kata-kata ‘dengan berdasar
kepada” dalam pembukaan UUD 45 menentukan
kedudukan Pancasila dalam negara dalam pengertian
dasar filsafat.
 Roeslan Abduoelgani (1962) : Pancasila adalah filsafat
negara yang lahir sebagai collection ideologis dari
seluruh bangsa Indonesia.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


 Pancasila disebut FILSAFAT karena Pancasila memenuhi
ciri-ciri sebagai filsafat yakni :
 Sistematis, fundamental, universal, integral, dan radikal
mencari kebenaran yang hakiki
 Filsafat yang monotheis dan religius yang mempercayai adanya
sumber kesemestaan yaitu Tuhan yang Maha Esa
 Monodualisme dan monopluralisme atau integralistik yang
mengutamakan ketuhanan, kesatuan dan kekeluargaan
 Memiliki corak universal terutama sila I dan sila II serta corak
nasional Indonesia terutama silan III, IV dan V
 Idealisme fungsional (dasar dan fungsi serta tujuan idiil
sekaligus)
 Harmoni Idiil (asas selaras, serasi dan seimbang)
 Memiliki ciri-ciri dimensi idealitas, realitas dan fleksibilitas
 Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat
dan utuh (sebagai suatu totalitas)

7
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui
hakekat dasar dari sila-sila Pancasila. Hakekat
dasar ontologis Pancasila adalah manusia karena
manusia merupakan subyek hukum pokok dari
sila-sila pancasila
Pancasila sebagai
kesatuan Kajian epistemologis Pancasila dimaksudkan
sebagai upaya untuk mencari hakekat Pancasila
sistem filsafat sebagai suatu sistem pengetahuan (sumber
memiliki dasar pengetahuan*, teori kebenaran pengetahuan**,
watak pengetahuan***). * : nilai-nilai yang ada
ontologis, pada bangsa Indonesia. ** : logisitas yang
harmonis antara akal, rasa, dan kehendak
dasar manusia untuk memperoleh kebenaran yang
epistemologis tertinggi. *** : Pancasila mendasarkan
pandangan bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas
dan dasar nilai

aksiologis Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada


hakekatnya membahas tentang nilai praksis atau
manfaat suatu pengetahuan tentang Pancasila.
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita
membahas tentang filsafat nilai Pancasila

PANCASILA SEBAGAI ETIKA (nilai, moral, norma)

 Pancasila memuat nilai-nilai luhur dan


mendalam yang menjadi pandangan hidup
dan dasar negara yakni nilai dasar, nilai
instrumental dan nilai praksis :
 Nilai dasar adalah azas yang kita terima sebagai
dalil yang kurang lebih mutlak.
 Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum
nilai-nilai dasar biasanya dalam norma sosial
dan norma hukum yang selanjutnya
terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang
sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu
 Nilai praksis adalah nilai yang sesungguhnya
kita laksanakan dalam kenyataan

8
NILAI OBYEKTIF NILAI POSITIF

Nilai dalam Kehidupan


Berbangsa :
1 1. Nilai Ideal
2. Nilai Material
4 2 3. Nilai Spiritual
4. Nilai Pragmatis
5. Nilai Positif 5 SILA
3 6. Nilai Logis PANCASILA
7. Nilai Etis
8. Nilai Estetis
Nilai Dasar
9. Nilai Sosial
10. Nilai Religius
Nilai Instrumental

Nilai Praksis

NILAI TRANSENDEN NILAI INTRINSIK

PANCASILA SEBAGAI ETIKA (nilai, norma, moral)

 Pancasila sebagai sumber perubahan hukum : berfungsi


sebagai paradigma hukum terutama kaitannya dengan
berbagai macam upaya perubahan atau pembaharuan
hukum dengan fungsi :
 Fungsi Konstitutif; menentukan dasar suatu tata hukum
yang memebri arti dan makna bagi hukum itu sendiri
 Fungsi Regulatif; menentukanapakah suatu hukum positif
itu merupakan produk yang adil atau tidak adil
 Sumber dari segala sumber hukum (sumber hukum
formal dan sumber material hukum).
 Pancasila sebagai Nilai Pertahanan dan Keamanan: bukan
hanya pada para aparat penegak hukum yang dengan
sendirinya harus berlandaskan nilai-nilai serta norma
yang bersumber pada landasan filosofis negara Pancasila,
tetapi juga untuk politisi dan intelektual

9
PANCASILA SEBAGAI ETIKA (nilai, norma, moral)

 Pancasila sebagai moral perorangan, moral bangsa


dan moral negara mempunyai pengertian :
 Dasar negara Republik Indonesia yang merupakan
sumber dari segala sumber hukum yang ada dan berlaku
 Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat
mempersatukan serta memberi petunjuk dalam mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin dalam
masyarakat yang beraneka ragam sifatnya
 Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia karena Pancasila
merupakan ciri khas Bangsa Indonesia yang tidak dapat
dipisahkan dari Bangsa Indonesia serta yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA


PEMBANGUNAN NASIONAL

KERANGKA TEORITIS KERANGKA TERAPAN

FALSAFAH PANCASILA (5 NILAI DASAR YANG SATU)

IDEOLOGI NEGARA PANCASILA (DALAM PEMBUKAAN UUD 1945) + ESENSI ISI PEMBUKAAN

WAWASAN KEBANGSAAN WAWASAN NUSANTARA (WADAH NKRI SEBAGAI KESATUAN


POLEKSOSBUDHANKAM NEGARA)

METODE & KONSEP BERPIKIR KOMPREHENSIF INTEGRAL (HOLISTIK, INTERDISIPLINER)

TOLAK UKUR KEBERHASILAN KETAHANAN NASIONAL (KESERASIAN PEMBANGUNAN YANG


PEMBANGUNAN MENGHASILKAN KEULETAN, KETANGGUHAN DAN KEMANDIRIAN)

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL


(TAHAPAN MODEL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PENDEK NASIONAL
APBN/APBD/DSB

10

Anda mungkin juga menyukai