I. Tujuan Percobaan
Tujuan dari pratikum pengamatan yang telah dilakukan adalah untuk mengamati
pertumbuhan jamur dan bakteri terhadap tomat di 2 kondisi yang berbeda.
Hasil Laporan.
V. Pembahasan
Pada praktikum yang saya lakukan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan bakteri
atau jamur pada tomat selama 7 hari dengan kondisi berbeda. Percobaan yang
dilakukan menggunakan 2 perlakuan, yaitu yang pertama tomat yang utuh atau
kulitnya tidak dikupas dan yang kedua yaitu tomat yang kulitnya sudah dikupas.
Pada percobaan ini terjadi perbedaan pertumbuhan jamur pada masing – masing
tomat. Tomat yang kulitnya dikupas itu lebih cepat ditumbuhi jamur dibanding
dengan tomat yang utuh atau kulitnya tidak dikupas. Hal ini terjadi karena
pembusukan sering terjadi pada keadaan basah atau lembab. Selain itu, kadar air yang
tinggi dalam makanan juga mempercepat proses pembusukan. Sedangkan pada
kondisi tomat yang utuh itu hanya mengalami layu, lembek dan jamur tidak tumbuh
yang sama dengan tomat yang kulitnya dikupas. Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan jamur adalah faktor lingkungan, yaitu suhu dan kelembapan.
Natawijaya et al. (2015) menyatakan suhu yang rendah dan kelembapan yang tinggi
sangat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan jamur baik pada daerah inokulasi
maupun tempat lain.
Pada hari ke-3 sampai hari ke-5 terjadi perubahan warna kulit tomat pada
kondisi tomat yang kulitnya dikupas. Hal ini terjadi karena proses oksidasi sederhana
dimana ketika tomat terkena udara luar enzim oksidatif akan bereaksi sehingga warna
tomat berubah menjadi coklat kehitaman.
Pada hari ke-6 dan ke-7 tomat yang kulitnya tidak dikupas yang semula keras
menjadi lembek dan berair, jamur tumbuh banyak pada permukaan kulit tomat, dan
berbau menyengat. Menurut literatur, hal ini dapat terjadi karena adanya peran bakteri
pengurai dalam menguraikan protein dalam bahan organik dan juga bau menyengat
ini diduga dihasilkan dari proses pembusukan oleh bakteri dan mengeluarkan gas
Amonia (NH3). Kapang putih yang tumbuh di tomat itu dinamakan Penicillium
italicum. Menurut peneliti keberadaan Penicillium italicum dikarenakan adanya
kelembapan namun dapat menyebar secara cepat melalui sporanya sehingga mudah
dalam perkembangbiakan, hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan Dya (2011)
dalam Yuniar, dkk (2014). Jamur tersebut dapat merusak epidermis pada kulit buah -
buahan atau sayuran sehingga membuat hasil panen tidak sempurna
VI. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Kulit pada sebuah buah sangat berpengaruh dalam perlindungan dari jamur
dibuktikan dengan tomat yang utuh atau tidak dikupas kulitnya lebih lambat
mengalami pembusukan daripada tomat yang kulitnya dikupas.
2. Kondisi tomat yang kulitnya dikupas lebih cepat mengalami pembusukan
karena tidak adanya kulit dalam tomat membuat substrat lembab dan
mempercepat proses tumbuhnya jamur.
3. Perubahan warna kulit tomat dari merah menjadi coklat kehitaman karena
mengalami oksidasi sederhana.