Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas


Mata Kuliah : FIQIH (Haji dan Umroh)
Dosen Pengampu : Nurohman, S.Ag.,MA.,M.Si

Disusun Oleh :
Endah Purnamasari

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Ad-Da’wah (STITDA)


Jalan T.B Hasan, Rangkasbitung, Kab. Lebak-Banten
Tahun Akademik 2022
KATA PENGANTAR

ِ
ُ‫ْك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َب َر َكاتُه‬ ُ ‫الس الَ ُم َعلَي‬
َّ
‫اجا‬ ِ ِ ِ َّ ‫ َتبار َك الَّ ِذي جعل فِي‬،‫صيرا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ‫ْح ْم ُد لِلَّ ِه الَّ ِذ ْي َك‬
ً ‫الس َماء ُب ُر ْو ًجا َو َج َع َل ف ْي َها س َر‬ َ ََ ْ َ َ ً ْ َ‫ان بعبَاده َخب ْي ًرا ب‬ َ ‫اَل‬
‫ْح ِّق بَ ِش ْي ًرا‬ ِ ْ .‫َوقَ َم ًرا ُمنِ ْي ًرا‬
َ ‫وَأش َه ُد اَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ ُو َر ُسولُهُ الَّذ ْي َب َعثَهُ بِال‬ْ ُ‫َأش َه ُد اَ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ اهلل‬
‫ص ْحبِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما‬ ِِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ ‫ص ِّل َعلَ ْيه َو َعلَى آله َو‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫اجا ُمن ْي ًرا‬ ً ‫ْح ِّق بِِإ ْذنه َوس َر‬
َ ‫ َو َداعيَا ِإلَى ال‬،‫َونَذ ْي ًرا‬
‫ ََّأم ا َب ْع ُد؛‬.‫َكثِ ْي ًرا‬

Pertama – tama dan yang paling utama marilah kita senantiasa panjatkan puja dan puji syukur
kita kepada Allah Swt yang dengan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya saya telah dapat menyelesaikan
makalah yang berkaitan dengan mata kuliah fiqih dalam rangka memenuhi tugas saya sebagai
mahasiswa.

Meskipun demikian, penyusun mengakui bahwa masih sangat banyak kekurangan dalam hal
penyusunan yang disajikan dalam makalah ini. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berharap
kepada dosen pengampu yang terkait untuk memberikan saran dan kritik agar makalah ini dapat
tersusun sebagaimana mestinya. Kalau di dalamnya terdapat kelebihan maka kelebihan itu datang
dari Allah Swt semata dan apabila terdapat kekurangan maka itu sebuah kekurangan dari penyusun
sendiri.

Sekian dan terima kasih.

Rangkasbitung, 14 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................................2
A. Pengertian Haji dan Umrah.............................................................................................2
B. Dasar Hukum Haji dan Umroh.......................................................................................2
C. Perbedaan Haji dan Umroh.............................................................................................3
D. Syarat, Rukun, Wajib Haji dan Umroh...........................................................................4
E. Keutamaan Haji dan Umroh...........................................................................................6
BAB III.........................................................................................................................................6
PENUTUP....................................................................................................................................6
Kesimpulan...........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haji dan umrah adalah aktivitas suci yang pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah SWT pada
semua umat islam yang sudah memiliki kemampuan. Kegiatan ibadah sebagai rukun islam
yang ke-5 yang berkunjung ke baitullah merupakan aktifitas puncak sebagai bukti ketaatan
kepada sang Khalik baik secara fisik, material dan spiritual.

Banyak dari kalangan umat islam dari berbagai negara di dunia khususnya indonesia yang
mendominasi jumlah pemeluknya berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk bisa
beribadah dan menghadap secara langsung di depan Ka’bah sebagai pusat peribadahan serta
memenuhi kewajiban rukunnya bagi yang mampu.

Untuk mendiskusikannya lebih lanjut, maka dalam makalah ini penulis akan membahas
tentang “Haji” dan “Umrah” yang berkenaan dengan pengertian, jenis-jenis pelaksanaan dan
tahapannya serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan tema tersebut.

1
BAB II.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji dan Umrah

Secara bahasa, "Haji" artinya maksud atau tujuan atau niat. Secara istilah artinya tujuan
atau maksud orang-orang Islam untuk mendatangi Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji
sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Adapun menurut ulama ahli fiqih
definisi haji adalah sengaja mendatangi ka'bah untuk menunaikan amalan-amalan tertentu,
atau mengunjungi tempat tertentu pada waktu tertentu.

Umroh diambil dari kata l'timar yang berarti mengunjungi. Maksud mengunjungi dalam
hal ini adalah mengunjungi Ka'bah, melakukan Thawaf, melakukan Sa'i antara Shafa dan
Marwah, serta mencukur rambut. Para ulama sepakat tentang disyaratkannya Umroh. Ibnu
Umrar ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "(Pahala) melaksanakan Umroh
pada bulan Ramadhan seperti (pahala) melaksanakan haji." HR Ahmad an Ibnu Majah.

B. Dasar Hukum Haji dan Umroh

Para Ulama fiqih sepakat bahwa ibadah Haji dan Umroh adalah wajib hukumnya bagi
setiap muslim yang mempunyai kemampuan biaya. fisik dan waktu sesuai dengan nash al-
Qur'an.
"Dan Allah Swt mewajibkan atas manusia haji kebaitullah bagi roang yang mampu." (QS.
Al-Imran: 97).
"Dan sempurnakanlah ibadah Haji dan Umroh karena Allah." (QS. Al-Baqarah: 196).

Nabi Ibrahim as diperintahkan untuk menyeru ibadah haji tersebut ke seluruh penjuru
dunia, sehingga berdatanglah orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang jauh dengan
berjalan kaki atau berkendaraan, Allah berfirman:

2
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji. niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh," (QS. Al-Hajj: 27).

C. Perbedaan Haji dan Umroh

1. Hukum pelaksanaan
Ibadah haji hukumnya wajib, fardu ain bagi setiap muslim mukalaf dan mampu. Tidak ada
satu pun ulama yang menyatakan ibadah haji sebagai sunnah. Sementara itu, mengenai
hukum ibadah Umroh para ulama berbeda pendapat, sebagian mengatakan hukumnya wajib
dan sebagiannya mengatakan sunnah. Mazhab Hanafi dan Maliki mengatakan hukum ibadah
Umroh adalah sunnah, sedangkan mazhab Syafi'i dan Hambali mengatakan hukum ibadah
Umroh adalah wajib minimal sekali seumur hidup.

2. Waktu pelaksanaan
Ibadah haji dapat dilaksanakan minimal empat hari, 9 sampai 12 dzulhijjah jika melakukan
nafar awal. Jika melakukan nafar sani, ibadah haji paling cepat bisa dilakukan dalam waktu 5
hari. Ibadah Umroh dapat dilakukan dalam waktu 2 sampai 3 jam saja.

3. Proses Pelaksanaan
Dalam prakteknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia sudah
melakukan praktek umroh. Karena Umroh hanya terdiri: niat, thawaf dan sa'i, memotong
rambut/tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua tata cara umroh ditambah dengan wuquf di
Arafah, menginap di Muzdalifah dan di Mina, serta melempar jumroh.

4. Miqat
Miqat adalah batas-batas yang telah ditetapkan bagi dimulainya ibadah haji dan umroh.
Apabila melintasi miqat, seseorang yang ingin mengerjakan haji perlu mengenakan kain
ihram dan melakukan niat.
a. Miqat Zamani (batas yang ditentukan berdasarkan waktu).
1) Ibadah Haji Miqat dimulai pada bulan syawal sampai terbit fajar tanggap 10 Dzulhijjah
yaitu ketika ibadah haji dilaksanakan.
2) Ibadah Umroh
Miqat dapat dimulai sepanjang tahun pada waktu umroh dapat dilakukan.

3
b. Miqat Makani (batas yang ditentukan berdasarkan tempat).
1) Bagi mereka yang tinggal di Makkah, tempat untuk ihram haji adalah Makkah itu sendiri
(rumah sendiri). Untuk umroh adalah keluar dari tanah haram Makkah yaitu sebaiknya di
Ji'ranah, Tan'eim atau Hudaibiyah.
2) Bagi mereka yang datang dari sebelah timur seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan
kebanyakan Negara Asia lain, tempatnya adalah di Yalamlam atau Jeddah.
3) Bagi yang datang dari barat seperti Mesir, miqatnya di Juhfah.
4) Bagi yang datang dari selatan seperti Yaman, tempat untuk berihram adalah Qarnul
Manazil.
5) Bagi yang datang dari Madinah, tempatnya di Dzulhulaifah Bir Ali (Abyar 'Ali).
6) Bagi yang datang dari bagian iraq pula adalah di Dzatu’Irq.

D. Syarat, Rukun, Wajib Haji dan Umroh

Syarat sah Haji dan Umroh adalah suatu perkara atau pekerjaan yang harus dikerjakan
dengan sempurna sebelum mengerjakan Haji atau Umroh dan menentukan sah atau tidaknya
ibadah tersebut.
Syarat Sah Haji dan Umroh
A. HAJI
1. Islam
2. Merdeka (bukan seorang budak)
3. Taklif (seseorang yang sudah dikenai kewajiban untuk melaksanakan haji)
4. Mampu (secara finansial fisik, mental, dan kondisi yang memungkinkan)
5. Memenuhi syarat administrasi
6. Adanya kendaraan yang sudah jelas bahwa tidak akan mengalami kesulitan
B. UMROH
1. Islam
2. Baligh (Dewasa)
3. Berakal sehat
4. Merdeka (bukan budak atau hamba sahaya)
5. Istitha’ah (mampu). Termasuk di dalamnya mampu secara jasmani, finansial yaitu
memiliki cukup biaya untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkannya, serta situasi dan
kondisi yang memungkinkan, aman bagi dirinya dan keluarga yang ditinggalkannya dan
tidak terhalang/mendapat izin untuk perjalanan haji.

4
Rukun Haji dan Umroh adalah suatu perkara atau pekerjaan yang harus dilakukan dalam
mengerjakan proses ibadah Haji atau Umroh dan menentukan sah atau tidaknya ibadah
tersebut. Dengan kata lain jika tidak dilaksanakan maka batal ibadahnya.

Rukun Haji dan Umroh


A. Rukun Haji
1. Ihram
2. Wukuf
3. Thawaf Ifadah
4. Sa’i
5. Tahallul (bercukur)
6. Tertib
B. Rukun Umroh
1. Ihram
2. Thawaf
3. Sa’i
4. Tahallul
5. Tertib

A. Jenis-jenis Haji
1. Haji Ifrad
Haji Ifrad adalah Haji yang dilaksanakan dengan cara melaksanakan ibadah Haji terlebih
dahulu baru melaksanakan Umroh di luar musim Haji.
2. Haji Qiran
Haji Qiran adalah melaksanakannya ihram Haji dan Umroh secara bersamaan di miqat.
3. Haji Tamattu’
Cara melaksanakan Haji tamatttu’ yaitu dengan mendahulukan ibadah Umroh terlebih
dahulu setelah itu melaksanakan ibadah Haji pada musim Haji tahun ini juga.

5
E. Keutamaan Haji dan Umroh

Keutamaan Haji dan Umroh meliputi:


1. Menjauhkan kefakiran dan menghapus dosa seperti bayi
2. Haji sebanding nilainya dengan jihad
3. Balasannya Surga
4. Amal terbaik
5. Jema’ah Haji menjadi tamu Allah SWT

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam ibadah Haji dan Umroh banyak sekali kegiatan yang harus dipelajari oleh orang-
orang khalayak umum, khususnya bagi yang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk
melaksanakannya. Mulai dari bagaimana amalan-amalan manasik, waktunya, tempat-
tempatnya, syarat, wajib, rukun dan hal-hal lain yang harus diikuti aturannya secara
berurutan. Karena jika tidak tertib dan berurutan maka akan menyebabkan tertolaknya ibadah
suci seseorang yang sedang menjalankan rukun islam yang kelima.
Selain dalam hal teknis dan praktis, terdapat juga etika dan hikmah utama adanya ibadah
Haji dan Umroh salah satunya adalah menghapus dosa seperti bayi dan balasan surga.

6
DAFTAR PUSTAKA

As Suhuili, A Solihin. 2018. Tuntunan Super Lengkap Haji & Umroh. Jakarta: Cahaya Ilmu.
Basyanfar, Syaikh Sa'id bin Abdul Qodir. 2006. Al-Mughnie: Tuntunan Manasik Publishing.
Haji dan Umroh Terlengkap. Bandung: I-Dea Jakarta: PT Gramedia.

Maksum, M. Syukron. 2013. Bimbingan Lengkap Haji dan Umroh, (Yogyakarta: Al-
Barokah, Pribadi, Retno Widyani dan Mansyur. 2010. Panduan Ibadah Haji dan Umroh,
Cirebon: Swagati Press.

Rohmansyah. 2017. Figh Ibadah dan Mu'amalah.Yogyakart: LP3M.

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah 3, Tahkik dan Takhrij: Muhammad Nasiruddin al-Albani.
Sarwat, Ahmad. 2014. Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji dan Umroh.

Tim Darul Ilmi Bandung, 2015. Mengenal Fikiha Ibadah: bermula dari Rukun Islam.

7
1

Anda mungkin juga menyukai