Anda di halaman 1dari 2

AKNE VULGARIS RINGAN

No.Dokumen : 002/SOP_ADM/XI/18

No.Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 18 November 2018 Heny.S.Tr.Keb

Halaman :1/3

KLINIK PRATAMA
AL BAROKAH

Pengertian Penyakit kulit obstruktif dan inflamasi kronik pada unit pilosebasea yang sering
terjadi pada masa remaja.
Tujuan Meningkatkan pelayanan dalam diagnosis dan tatalaksana acne vulgaris ringan
Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Primer. Buku Ajar
ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ke 5. Balai Penerbit FK UI. Jakarta. 2007
Refrensi
Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Pasien datang dengan keluhan adanya wajah berminyak dan komedo
Hasil Pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan Penunjang Sederhana
(Objective)
Pemeriksaan Fisik
• Lesi kulit berupa komedo, papul, pustul, nodul, kistik bahkan scar. Daerah
predileksi adalah wajah, leher, bahu dan lengan atas serta punggung.

Pemeriksaan Penunjang
• Meskipun androgen berperan penting, sebagian besar penderita acne tanpa
gejala hiperandrogenisme memiliki kadar androgen serum normal, dan
derajat berat acne tidak berkorelasi dengan kadar androgen serum. Diduga,
androgen hanya sebagai faktor pemicu acne.
Penegakan Diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis ditegakan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan
fisik.
Rencana Penatalaksanaan (Plan)
Penatalaksanaan :
Non Medikamentosa
• Mengurangi kebiasaan makan yang dapat meningkatkan produksi minyak
oleh kelenjar sebasea.
Medikamentosa
• Topikal terapi : benzoil peroksida 2,5-5% , asam salisilat 0,5-2% , asam
retinoat 0,05% , sulfur, sabun keratolitik dan antibiotik.
Terapi oral : Asam retinoat, antibiotik ( klindamisisn dan eritromisin) , hormonal
terapi
Diagram Alir
Unit Terkait  Ruang pemeriksaan umum
 UGD
Departemen/Unit
Terkait

10.Rekaman Historis Perubahan


No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai