Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PENGKAJIAN FISIK

PENGKAJIAN FISIK PADA KULIT

DISUSUN OLEH :

I - REGULER A

1. EVY NURHAYATI (P27820114001)


2. ANISA MUBAROKAH (P27820114002)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA

TAHUN AJARAN 2014/2015


I. PENGKAJIAN KULIT :

a. Persiapan Alat :
1. Pencahayaan yang cukup.
2. Sarung tangan sekali pakai (untuk lesi basah atau berair).
3. Alat TTV
4.

b. Persiapan Klien :
1. Untuk pengkajian total seluruh permukaan tubuh klien harus melakukan
beberaapa posisi.
2. Area yang diperiksa sebaiknya terbuka penuh.
3. Bila area yang hendak diperiksa tidak bersih atau tertutup kosmetik
mungkin kulit perlu perlu dibersihkan untuk memungkinkan inspeksi yang
adekuat.
4. Menanyakan kepada klien akan adanya lesi, kemerahan atau memar. Bisa
jadi merupakan gangguan dari panas, dingin atau stress, keterbukaan
terhadap materi toksik, berjalan-jalan ketempat yang terbuka atau hasil
dari perawatan kulit.

c. Pengkajian :
Tindakan Kewaspadaan : cuci tangan, bila klien mempunyai lesi yang
lembab atau terbuka gunakan sarung tangan

NO TEKNIK PEMERIKSAAN HASIL NORMAL HASIL ABNORMAL


1. Inspeksi warna dan 1. Pigmentasi normal berkisar Eritema (Kulit Bewarna merah),
pigmentasi kulit. Bandingkan antara merah muda ringan hal ini disebabkan karena
warna dari kulit bagian sampai kemerahan adalah sehat adanya demam, trauma
simetris tubuh.beri perhatian pada kulit yang putih coklat langsung, kemerahan pada
leih pada area seputar samar sampai coklat pekat atau wajah dan penggunaan alcohol.
amputasi, traksi, pembelatan berminyak pada kulit gelap. Kondisi yang ditimbulkan
atau balutan adalah peningkatan jarak
penglihatan oksihemoglobin
akibat dilatasi atau peningkatan
aliran darah.

1. Kulit bewarna Coklat


Kemerahan, hal ini
disebabkan karena adanya
penyakit kehamilan
addison’s dan akibat
berjemur. Kondisi yang
ditimbulkan adalah
peningkatan jumlah melanin.

2. Perhatikan bila kulit pucat Pucat (penurunan warna), hal


atau gelap lebih dari ini disebabkan karena penyakit
normalnya. Anemia yang disebabkan
penurunan jumlah oksi
hemoglabin. Syok (penurunan
jarak penglihatan pasien
terhadap oksi hemoglobin yang
merupakan akibat dari
penurunan aliran darah) dan
Vertigo (konsisi kongenital atau
yang biasa dikenal autonimun
yang dapat menyebabkan
kekurangan pigmen) pada kulit.

3. Perhatikan bidang atau area Dengan pemajanan terhadap Perubahan setempat seperti
kulit dimana terjadi variasi cahaya matahari beberapa area kemerahan, inflamasi atau
warna. tubuh seperti wajah dan lengan pembengkakan dapat
mempunyai lebih besar disebabkan dari reaksi alergi
pigmentasi. terhadap kosmetik.

4. Inspeksi warna bibir, kuku, Kelainan lebih mudah dikenali Sianosis (kuku dan bibir
telapak tangan dan diarea tubuh dimana produksi membiru), hal ini disebabkan
konjungtiva. melanin lebih sedikit. Klien karena adanya penyakit pada
berkulit gelap mempunyai telapak paru-paru atau jantung serta
tangan dan telapak kaki, bibir dan lingkungan yang dingin.
kuku yang bewarna lebih terang. Kondisi yang ditimbulkan
adalah adanya peningkatan
jumlah hemoglobin tidak
teroksigenasi berhubungan
dengan hipoksia.
5. Inspeksi Sklera untuk adanya Sclera umumnya bewarna seperti Jaundis (kulit bewarna kuning-
jaundis. porselen putih pada orang oranye), hal ini disebabkan
Amerika Eropa dan kuning terang karena adanya penyakit di hati,
untuk orang Amerika Afrika. ginjal atau pancreas serta
penghancuran sel darah merah.
Kondisi yang ditimbulkan
adalah peningkatan
penyimpanan bilirubin dalam
jaringan.

6. Menggunakan ujung jari Kulit secara normal kering. Kulit yang sangat kering dapat
untuk mempalpasi permukaan Lipatan kulit seperti aksila mengindikasikan dehidarsi atau
kulit untuk merasakan normalnya lembab (bervariasi penggunaan sabun pengering.
kelembabannya. menurut suhu dan kelembaban Perspirasi menandakan usaha
lingkungan, suhu tubuh dan tubuh untuk menghilangkan
aktivitas). Setelah latihan yang panas. Rekam warna, bau,
berlebihan atau terpajan langsung jumlah dan konsistensi dari
terhadap suhu hangat, kulit setiap cairan yang keluar dari
mungkin menjadi lembab. lesi.
7. Palpasi suhu kulit dengan Kulit secara normal terasa hangat. Adanya kehangatan setempat
bagian dorsal atau punggung disekitar luka dapat
tangan, bandingkan dengan mengindikasikan inflamasi atau
bagian tubuh simetris. infeksi. Dingin pada jari-jari
Bandingkan bagian tubuh atas dapat menandakan penurunan
dengan bagian tubuh bawah. aliran darah yang disebabkan
Jika kulit pasien pucat, dingin, oleh suhu ekstrim,penyakit
lembab, dan bercak-bercak vaskuler atau bedah vaskuler.
pada siku dan lutut atau ♦ Periarteritis nodosa.
seluruh badan, mungkin ia Gejala kulit yang dapat
mengalami syok hipovolemik. ditemukan antara lain adalah
Segera periksa tanda-tanda bercak livedo retikularis, nodul
vitalnya, dan cari tahu adakah yang teraba sepanjang jalur
takikardia atau denyut nadi arteri berukuran-sedang,
yang lemah dan kecil. eritema, atau purpura.
Observasi apakah vena leher Manifestasi lainnya meliputi
mendatar. Apakah pasien atrofi otot, ulkus, gangren,
tampak gelisah ? jika anda neuropati perifer, demam,
mendeteksi tanda dan gejala penurunan berat badan, atau
tersebut, letakkan pasien malaise.
dalam posisi telentang di ♦ Polisitemia vera.
tempat tidur dan lakukan Kelainan hematologik ini
elevasi tungkai 20 sampai 30 menimbulkan livedo retikularis,
derajat. Berikan oksigen hemangioma, purpura, rubor,
melalui kanula nasal atau nodul ulseratif, dan lesi mirip-
sungup muka, dan lakukan skleroderma. Gejala lain yang
pemantauan jantung. Passing mungkin terjadi antara lain
kanula I.V. berkaliber besar adalah sakit kepala, kepala
agar dapat dilakukan samar-samar terasa penuh,
resusitasi cairan secara cepat, pusing, vertigo, gangguan
dan bersiaplah untuk penglihatan, dispnea, atau
memasang jalur sentral atau pruritus akuagenik.
kateter arteri pulmonalis. ♦ Lupus eritematosus
Siapkan juga untuk sistemik. Kelainan jaringan ikat
memasang kateter urine agar ini dapat menyebabkan livedo
produksinya dapat dipantau. retikularis, paling sering di
Bercak-bercak terlokalisir lengan bagian luar. Tanda dan
pada ekstremitas yang pucat gejala lainnya antara lain adalah
dan dingin serta dirasakan ruam kupu-kupu, nyeri dan
nyeri, kebas, atau kesemutan, kaku sendi tanpa deformitas,
mungkin menandakan oklusi fotosensitivitas, fenomena
arteri akut. Segera periksa Raynaud, alopesia bebercak,
denyut nadi distal pasien. Jika kejang, demam, anoreksia,
tidak ada atau melemah, Anda penurunan berat badan,
perlu memasang kanula I.V. limfade- nopati, atau emosi
pada ekstremitas yang sehat, yang labil.
dan siapkan pasien untuk Penyebab lain
arteriografi atau pembedahan ♦ Imobilitas. Imobilitas
segera. yang lama dapat menimbulkan
atau badan. Mulanya, keadaan bercak-bercak berwarna ke-
ini intermiten dan terlihat biruan, paling jelas pada
paling jelas ketika terpajan ekstremitas bawah.
dingin atau stres, akhirnya ♦ Pajanan termal. Pajanan
bercak-bercak menetap, termal yang lama, seperti dari
bahkan setelah keadaan bantalan pemanas atau botol air
hangat. panas, dapat menyebabkan
eritema ab igne-terlokalisir,
seperti jala, bebercak coklat
sampai merah.

8. Tekan ringan kulit dengan Secara normal tekstur kulit terasa Perubahan tekstur kulit
ujung jari untuk menentukan halus, lembut dan lentur pada setempat dapat terjadi akibat
keadaan teksturnya. anak dan dewasa. Bagimanapun trauma atau lesi.
tekstur kulit tidak serupa pada
seluruh tubuh. Kulit telapak
tangan dan telapak kaki lebih
tebal.
9. Palpasi ringan kulit untuk
memeriksa kelembutan,
ketegangan dan kedalaman
lesi permukaan. Palpasi lebih
dalam pada area yang tampak
tidak biasa.
10. Pengkajian Turgor Kulit : Normalnya kulit segera kembali Turgor kulit dapat hilang karena
1. Lakukan penilaian tingkat keposisi awal pada orang-orang edema atau dehidrasi. Edema
kesadaran pasien, adakah dibawah usia 65 tahun. adalah akumulasi cairan dalam
kebingungan, disonterasi jaringan. Kulit tampak teregang
dan tanda dehidrasi berat. dan mengkilat. Edema
2. Kaji turgor dengan dependen terutama pada kaki,
mencubit kulit pada mata kaki dan sukrum dapat
punggung tangan atau menunjukkan aliran balik vena
lengan bawah dan lepskan. buruk. trauma langsung juga
Perhatikan seberapa mudah akan menyebabkan edema.
kulit kembali ketempat
semula.

3. Lakukan inspeksi pada


mukosa mulut, alur lidah
(terutama dibawah lidah)
dan adakah kekeringan
pada ketiak.
4. Periksa apakah vena leher
mendatar dan pantaulah
keluaran urine.
11. Kaji kondisi kulit, beri Reaksi hyperemia normal Reaksi hyperemia abnormal
perhatian khusus pada bagian (kemerahan) adalah efek yang adalah indurasi dan vasodilotasi
yang terpajan terhadap terlihat dari vasodilatasi setempat, yang berlebihan dalam respon
tekanan. Bila area kemerahan respon normal tubuh terhadap terhadap tekanan. Kulit tampak
terlihat, letakkan ujung jari kekurangan aliran darah mulai dari merah muda terang
diatas area tersebut dan beri kejaringan dibawahnya. Area sampai merah. Indurasi adalah
tekanan lembut kemudian kulit yang terkena akan memutih area edema setempat dibawah
lepaskan. dengan tekanan ujung jari. Reaksi kulit.Reaksi hiperemia
hyperemia normal akibat tekanan abnoramal dapat bertahan lebih
berakhir kurang dari 1 jam. dari 1 jam sampai 2 minggu
setelah terlupakannya tekanan.

12. Inspeksi adanya lesi untuk Dengan lembut palpasilah lesi Dengan ditemukannya tekstur
warna, ukuran, lokasi, jenis, untuk menentukan mobilitas, yang tidak teratur atau dengan
kelompok dan cara penularan. garis bentuk (ceper, menebal, atau lesi, tanyakan pada klien
cekung) dan konsistensi (lunak tentang perubahan pada warna
atau keras). Catat bila klien dan ukuran mungkin merupakan
mengeluh adanya nyeri tekan tanda prakanker.
selama palpasi. 1. Lesi Primer
a. Lesi datar, tidak teraba
dan ada perubahan pada
warna kulit :

Keterangan :
Makula-bercak datar dan
kecil berukuran sampai
1 cm. Contohnya
Hemangioma dan
vitiligo.
b. Penonjolan dapat teraba
atau massa lesi padat :

Keterangan :
Papula, berukuran
sampai 1 cm. Contoh
nevus yang menonjol.

Keterangan :
Plak - Lesi permukaan
yang menonjol 1cm atau
lebih, sering dibentuk
oleh kumpula papula.
Keterangan :
Nodul – Lesi seperti
Kristal yang berukuran
lebih dari 0,5 cm dan
lebih keras dari papula.

Keterangan :
Kista - Nodul yang
berisi material yang
dapat ditekan keluar
berupa cairan semi
padat.

Keterangan :
Kutil – Suatu area
superfisial edema kulit
local yang relatif
ireguler.

c. Elevasi yang dapat


dipalpasi yang berisi
cairan.
Keterangan :
Vesikel, ukuran sampai
1 cm dan terisi cairan
serosa.Contohnya herpes
simpleks.

Keterangan :
Bula, ukuran 1 cm atau
lebih besar. Berisi cairan
serosa.Contohnya
gigitan serangga.

Keterangan :
Pustulla, berisi pus.
Contohnya pada Akne
dan Cacar (impetigo).

Keterangan :
Skabies, sangat kecil.
Terowongan yang sangat
kecil dan agak menonjol
di epidermis. Umumnya
ditemukan pada sela jari
dan sisi jari.terlihat
pendek (5-15 mm) garis
lurus atau abu-abu
melengkung dan
berujung vesikel tipis.
Dengan lensa pembesar
dapat ditemukan
terowongan kutu yang
menyebabkan skibes.

2. Lesi Sekunder
Lesi sekunder dapat muncul
akibat dari lesi primer.

Keterangan :
Skale, Epidermis yang
mengalami eksfoliasi
dan krusta tipis. Contoh
iktiosi, ketombe, kulit
kering dan psoriasis.

Keterangan :
Krusto, residu eksudat
kulit yang mengering
seperti serum, pus atau
darah. Contohnya
Impetigo.

Keterangan :
Keloid, pembentukkan
jaringan parut
hipertrofik yang meluas
melewati batas cidera
aslinya.

Keterangan :
Ulkus, hilangnya
epidermis dan dermis.
Dapat berdarah dan
membentuk jaringan
parut. Contohnya ulkus
statis karena insufisiensi
vena dan syangker sifili.

Keterangan :
Fisura, pecah-pecah
linear pada kulit sering
akibat kulit terlalu
13. Inspeksi setiap area Secara normal kulit bebas dari Adanya suatu pembengkakan
edematous megenai lokasi, edema. atau edema pada kulit.
warna dan bentuk.
14. Palpasi setiap area edema Pengerasan area setempat
tentang mobilitas, konsistensi dibawah kuit bisa jadi
dan nyeri tekan. Untuk merupakan akibat berulang-
mengakaji edema piting, ulangnya penyuntikkan
tekan kuat area tersebut diintramuskuler atau subkutan,
selama 5 detik dan lepaskan, seperti pada klien diabetic atau
rekam kedalaman piting seseorang klien yang menerima
dalam millimeter (Siedel et al. injeksi vitamin B12.
1990). kedalaman 4mm.
15 Lakukan inspeksi ruam, Pada kulit yang normal tidak Ditemukan berabagai jenis
perhatikan adanya macula, terjadi ruam. Ruam,diantaranya adalah :
papul, pustule, dan skuama. 1. Erysipelas
Inspeksi apakah ruamnya Pada infeksi streptokokus
edematosa dan terdapat area ini, ruam kupu-kupu muncul
hipopigmentasi atau sebagai plak yang hangat,
hiperpigmentasi. Periksa ruam berindurasi, nyeri, pruritik,
di bagian tubuh yang lain. edematosa, dan eritematosa,
yang melebar ke perifer
disertai tepi yang sangat
meninggi. Bentuk vesikel
dan bulla. Biasanya ruam
timbul tiba-tiba dan
menutupi jembatan hidung
dan satu atau kedua bagian
pipi, berakhir di garis
rambut kulit kepala atau
janggut. Walaupun
demikian, ruam juga bisa
timbul pada tangan dan
genitalia.
2. Rosarea
Ruam kupu-kupu tampak
seperti eritema intermiten
yang mencolok dan tidak
berskuama terbatas pada
daerah separuh bawah
hidung atau mencakup dagu,
pipi, dan dahi bagian tengah.
Pada pasien laki-laki dengan
rosasea berat, ruam kupu-
kupu bisa disertai
rhinofirma- pertumbuhan
glanduka sebasea yang
berlebihan, menebal serta
berlobus, dan pertumbuhan
jaringan ikat epitel yang
berlebihan pada separuh
bawah hidung dan,
kemungkinan pipi di
dekatnya.
3. Dermatitis seboroik.
Ruam kupu-kupu tampak
sebagai macula dan papul
yang berminyak, berskuama,
agak kering dengan ukuran
yang bervariasi pada pipi
dan jembatan hidung,
membentuk gambaran pola
kupu kupu. Kulit kepala,
janggut, alis mata, bagian
dahi di atas jembatan
hidung, lipatan nadolabialis,
atau badan juga dapat
terkena. Tanda dan gejala
penyertaanya antara lain
adalah krusta, fisura
(terutama jika mengenai
telinga uar dan kulit kepala),
kemerahan, bleferitis,
kelopak mata yang
membengkak dan
kemerahan, serta kulit
berminyak.

16. Persiapkan pasien untuk uji


imunologik, hitung daerah
lengkap, dan kemungkinan uji
fungsi hati. Ambil specimen
urine, jika perlu. Jangan
memberikan obat yang
mencetuskan fotosensitivitas,
misalnya fenoiazin,
sulfanomid, sulfonylurea, dan
diuretic tiazid.
Minta pasien untuk
menghindari pajanan cahaya
matahari atau menggunakan
sunscreen. Anjurkan pasien
untuk menggunakan makeup
hipoalergenik untuk
membantu menutupi lesi yang
ada di wajahnya.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. 1996. Pengkajian Kesehatan. Jakarta: EGC

Bickley, Lynn S. 2012. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bate. Jakarta:
EGC.

Kowalak, Jennifer P dan Audrey S. Hughes. 2010. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan
Anamnesis, Penyebab dan Tip Klinis. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai