Anda di halaman 1dari 8

KIMIA DAN PERTANIAN

Disusun Oleh:

Al Ghani Fauzan Aji

NIM 2203036036

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

ISI...............................................................................................................................................3

KESIMPULAN..........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

2
ISI

Bahan kimia pertanian adalah bahan kimia sintetik maupun non-sintetik (atau
biosintetik) yang diterapkan dalam bidang pertanian. Contoh penggunaan utama
bahan kimia pertanian adalah pestisida dan pupuk.Berbagai bahan kimia
pertanian cenderung bersifat toksik dan penyimpanannya dalam jumlah besar
memiliki risiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Di berbagai negara,
pembelian bahan kimia pertanian dalam jumlah besar membutuhkan persetujuan
instansi terkait demi membatasi kadar paparan bahan kimia terhadap lingkungan
dan manusia di daerah penerapannya.

Fungsi dan Pengaruh Unsur Hara


C,H,O,N,P dan K merupakan contoh unsur hara. C,H dan O didapat oleh sebuah
tanaman melalui senyawa CO2 dan H2
O. Unsur N digunakan tanaman dalam bentuk nitrat tetapi unsur N banyak
diudara dalam bentuk N2
. Unsur N digunakan tanaman untuk membantu dalam  pertumbuhan, terutama
batang dan daun. Unsur P atau fosfor digunakan tanaman untuk pembentukan
akar dan asimilasi tanaman. Unsur K atau kalium membantu dalam
pembentukan protein dan karbohidrat selain itu  juga berfungsi memperkuat
bunga dan buah.
Unsur-unsur tersebut diambil oleh tanaman dari tanah. Tanaman yang tidak
difungsikan oleh manusia akan mati dan mengembalikan unsur-unsur tersebut
ke tanah. Tetapi pada lahan tanah yang dipanen atau difungsukan oleh manusia
otomatis tanaman tidak mengembalikan unsur tersebut ke tanah dengan kata
lain unsur hara pada tanah berkurang. Pada  pertanian tradisional masyarakat

3
menanam polong-polongan untuk mengembalikan kesuburan tanah karena
polong-polongan mengikat langsung nitrogen dari udara dan nantinya diubah
menjadi senyawa amonia bersama bakteri tanah. Pada pertanian moderen hal ini
tidak efektif, para ahli dan pakar kimia mencari pemecahan masalah ini dan
didapati yang namanya pupuk. Misal pada pemupukan N terhadap produksi
tanaman padi toleran rendaman. Tanaman padi akan tumbuh dan memiliki nilai
produksi yang maksimal apabila di beri pupuk yang mengandung unsur
Nitrogen (N) dengan takaran yang sesuai. Namun berbeda cerita apabila
tanaman padi tersebut terendam banjir. Apabila tanaman padi terendam banjir
maka produksinya akan  berkurang di akibatkan oleh kekurangan oksigen
karena difusi oksigen terhambat oleh air. Maka pemupukan yang dilakukan
tidak sama seperti kondisi normal. Oleh karena itu kita harus mengetahui
seberapa besar peranan  pemupukan N terhadap padi yang terendam banjir.
Setelah dilakukan beberapa percobaan maka dapat diketahui bahwa padi yang
terendam banjir tumbuh lebih lambat daripada yang tidak terendam banjir.
Sedangkan pertumbuhan tanaman yang terendam banjir akan lebih stabil
apabila di beri pupuk urea briket sebesar 300 kg / hektar. Dimana urea adalah
senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen. Dengan kandungan nitrogen yang dominan sekitar 46 persen. Maka
dari itu  
 peranan unsur hara atau unsur kimia sangat penting dalam menunjang
pertumbuhan dan produksi tanaman

A.Dampak Penggunaan zat Kimia

Alasan utama kenapa pupuk kimia dapat menimbulkan pencemaran pada tanah
karena dalam prakteknya, banyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk
buatan (an-organik) yang terus-menerus akan mempercepat habisnya zat-zat
organik, merusak keseimbangan zat-zat makanan di dalam tanah, sehingga

4
menimbulkan berbagai penyakit tanaman.
Pupuk kimia adalah zat substansi kandungan hara yang dibutuhkan oleh
tumbuhan. Akan tetapi seharusnya unsur hara tersebut ada di tanah secara alami
dengan adanya siklus hara tanah misalnya tanaman yang mati kemudian
dimakan binatang pengerat/herbivora, kotorannya atau sisa tumbuhan tersebut
diuraikan oleh organisme seperti bakteri, cacing, jamur dan lainnya. Siklus
inilah yang seharusnya dijaga, jika menggunakan pupuk kimia terutama bila
berlebihan maka akan memutuskan siklus hara tanah tersebut terutama akan
mematikan organisme tanah, jadinya akan hanya subur di masa sekarang tetapi
tidak subur di masa mendatang.

Untuk itu sebenarnya perlu dijaga dengan pola tetap menggunakan pupuk
organik bukan pupuk kimia. Dampaknya zat hara yang terkandung dalam tanah
menjadi diikat oleh molekul-molekul kimiawi dari pupuk sehingga proses
regenerasi humus tak dapat dilakukan lagi. Akibatnya ketahanan tanah/daya
dukung tanah dalam memproduksi menjadi kurang hingga nantinya tandus. Tak
hanya itu penggunaan pupuk kimiawi secara terus-menerus menjadikan
menguatnya resistensi hama akan suatu pestisida pertanian. Masalah lainnya
adalah penggunaan Urea biasanya sangat boros. Selama pemupukan Nitrogen
dengan urea tidak pernah maksimal karena kandungan nitrogen pada urea hanya
sekitar 40-60% saja. Jumlah yang hilang mencapai 50% disebabkan oleh
penguapan, pencucian (leaching) serta terbawa air hujan (run off).

Efek lain dari penggunaan pupuk kimia juga mengurangi dan menekan populasi
mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanah yang sangat bermanfaat bagi
tanaman. Lapisan tanah yang saat ini ada sudah parah kondisi kerusakannya
oleh karena pemakaian pupuk kimia yang terus menerus dan berlangsung lama,
sehingga mengakibatkan:
a. Kondisi tanah menjadi keras
b. Tanah semakin lapar dan haus pupuk
5
c. Banyak residu pestisida dan insektisida yang tertinggal dalam tanah
d. Mikroorganisme tanah semakin menipis
e. Banyak Mikroorganisme yang merugikan berkembang biak dengan baik
f. Tanah semakin miskin unsur hara baik makro maupun mikro
g. Tidak semua pupuk dapat diserap oleh tanaman.

6
KESIMPULAN

Peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian sangatlah penting untuk


meningkatkan hasil produksi jika digunakan dengan bijak dan tidak berlebihan
sehingga tidak membahayakan bagi kita

7
DAFTAR PUSTAKA

 Muh Adil Perkasa M (2015). Peranan Ilmu Kimia Dalam Bidang


Pertanian.Politeknik Pertanian Negeri.

Anda mungkin juga menyukai