Anda di halaman 1dari 16

EKONOMI

INTERNASIONAL
Controversies In Trade Policy

Kelompok 8
•Helmy Fandani (A1A021096)
•Juliana (A1A021107)
•M Zainurrahman (A1A021118)
•Ni Made Cahya Chinta Kusmaputri (A1A021129)
KEBIJAKAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Kebijakan perdagangan internasional merupakan tindakan peraturan pemerintah
yang mempengaruhi stuktur dan arah transaksi perdagangan internasioanl.
Kebijakan perdangan internasional merupakan begian dari kebijakan ekonomi
makro.

Kebijakan Ekonomi Internasional dalam arti luas adalah


tindakan atau kebijaksanaan ekonomi pemerintah (suatu
negara), yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi komposisi, arah serta bentuk daripada
perdagangan dan pembayaran internasional.
TUJUAN KEBIJAKAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Autarki
Kesejahteraan (Welfare)
Proteksi /Protection
Keseimbangan Neraca Pembayaran
( Equlibrium Balance Of Payment=BOP)
Pembangunan Ekonomi (Economic Development)
RESTRIKSI DALAM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Ekspor Impor

Kebijakan Ekspor dalam Kebijakan Impor dalam


perdagangan Internasional : perdagangan Internasional :

1. Diskriminasi harga 1 .Pengenaan bea masuk/tarif


2. Subsidi

2. Kuota impor

3. Premi 3. Larangan Impor


4. Dumping 4. Pengendalian devisa
5. Kuota Ekspor 5. Kebijakan subsitusi impor
6. Larangan Ekspor 6. Devaluasi
7. Politik dagang bebas
RESTRIKSI DALAM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Kebijakan Tarif dan Non Tarif

a. Kebijakan hambatan tarif


Kebijakan hambatan tarif (tariff barrier)Adalah suatu kebijakan proteksionis
terhadap barang–barang produksi dalam negeri dari ancaman membanjirnya
barang-barang sejenis yang diimpor dari luar negeri, dengan cara
menarik/mengenakan pungutan bea masuk kepada setiap barang impor yang
masuk untuk dipakai/dikonsumsi habis di dalam negeri

b. Kebijakan hambatan non-tarif (non-tariff barrier)


Kebijakan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) Adalah berbagai kebijakan
perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi,
sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional.
KEBIJAKAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL LAINNYA
Politik Proteksi adalah kebijakan Politik dagang bebas adalah
pemerintah untuk melindungi kebijakan pemerintah untuk
industri dalam negeri yang mengadakan perdagangan bebas
sedang tumbuh (infant industry) antarnegara.
dan persaingan barang-barang
impor.
Politik autarki adalah kebijakan Devisa merupakan total
perdagangan dengan tujuan valuta asing yang dimiliki
untuk menghindarkan diri dari oleh pemerintah dan swasta.
pengaruh-pengaruh negara lain, Fungsi devisa sebagai alat
baik pengaruh politik, ekonomi, pembayaran luar negeri
maupun militer.
ARGUMEN MUKTAHIR UNTUK KEBIJAKAN
PERDAGANGAN AKTIVIS
Ada dua macam kegagalan pasar yang tampaknya hadir dan relevan dengan kebijakan
negara-negara maju:
1. Eksternalitas teknologi
2. Adanya keuntungan monopoli dalam tingkat yang tinggi

1. Teknologi dan eksternalitas

• Eksternalitas
Perusahaan dalam suatu industri menghasilkan pengetahuan yang juga dapat
digunakan oleh perusahaan lain tanpa membayarnya

• Di perusahaan industri teknologi tinggi menghadapi masalah kelayakan


contohnya : dalam elektronik, adalah umum bagi perusahaan untuk merekayasa balik
desain pesaing mereka
ARGUMEN MUKTAHIR UNTUK KEBIJAKAN
PERDAGANGAN AKTIVIS
Seberapa pentingkah eksternalitas?
Eksternalitas sulit diukur secara empiris
Masalah kelayakan di tingkat negara (sebagai lawan dari
perusahaan) kurang layak tetapi masih penting bahkan untuk negara
sebesar Amerika Serikat

2. Persaingan tidak sempurna dan kebijakan perdagangan strategis


Di beberapa industri di mana hanya ada sedikit perusahaan dalam
persaingan efektif :
Asumsi persaingan sempurna tidak akan berlaku
Perusahaan akan membuat kelebihan pengembalian (keuntungan)
Akan ada persaingan internasional untuk kelebihan pengembalian
Subsidi dari pemerintah kepada perusahaan domestik dapat
menggeser kelebihan pengembalian dari perusahaan asing ke
perusahaan domestik
GLOBALISASI DAN TENAGA KERJA RENDAH

Munculnya ekspor manufaktur dari negara-negara berkembang bukanlah


salah satu perubahan besar dalam ekonomi dunia selama generasi terakhir
Pekerja yang memproduksi barang-barang ini dibayar dengan upah rendah
dan bekerja di bawah kondisi yang buruk

Ada beberapa kontroversi dalam hal globalisasi dan


tenaga kerja rendah yaitu :

Perdagangan dan upah yang ditinjau kembali


Standar perburuhan dan negosiasi perdagangan
Isu lingkungan dan budaya
WTO dan kemerdekaan nasional
KONTROVERSI DALAM GLOBALISASI DAN
TENAGA KERJA RENDAH
1. Perdagangan dan Upah yang Ditinjau Kembali
Aktivis berpendapat bahwa globalisasi membuat pekerja di
industri ekspor negara berkembang lebih buruk. contoh upah di
meksiko maquiladiras di bawah $5 per hari dan kondisinya
mengerikan menurut standar AS
Para ekonom berpendapat bahwa meskipun upah rendah
yang diperoleh pekerja di negara berkembang, pekerja ini lebih
baik daripada jika globalisasi tidak terjadi.
KONTROVERSI DALAM GLOBALISASI DAN
TENAGA KERJA RENDAH
2. Standar perburuhan dan negosiasi perdagangan
Perjanjian perdagangan internasional dapat meningkatkan upah
dan kondisi kerja di negara-negara miskin dengan memasukkan:
• Sistem yang memantau upah dan kondisi kerja dan membuat hasil
pemantauan ini tersedia bagi konsumen.
• Standar tenaga kerja formal
- Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh industri ekspor sebagai
bagian dari perjanjian perdagangan
- Mereka memiliki dukungan politik yang cukup besar di negara
negara maju
- Mereka sangat ditentang oleh sebagian besar negara berkembang
KONTROVERSI DALAM GLOBALISASI DAN
TENAGA KERJA RENDAH
3. Isu Lingkungan dan Budaya
Standar lingkungan di industri ekspor negara berkembang jauh
lebih rendah daripada di industri negara maju.
Pencantuman standar lingkungan dalam perjanjian perdagangan
dapat menyebabkan :
- perbaikan di lingkungan
-industri ekspor potensial di negara-negara miskin untuk ditutup
Globalisasi telah menyebabkan homogenisasi budaya di seluruh
dunia. contoh McDonald's sekarang ditemukan hampir di mana-
mana
KONTROVERSI DALAM GLOBALISASI DAN
TENAGA KERJA RENDAH
4. WTO dan Kemerdekaan Nasional
WTO merupakan World Trade Organization atau Organisasi
Perdagangan Dunia yang merupakan organisasi antar pemerintah
dengan tujuan untuk membuat perdagangan antar negara semakin
terbuka dengan penurunan bahkan peniadaan hambatan tarif
maupun non tarif. Perdagangan bebas dan arus bebas modal telah
menggerogoti kedaulatan nasional.
WTO memantau tidak hanya instrumen tradisional kebijakan
perdagangan tetapi juga kebijakan domestik yang merupakan
kebijakan perdagangan de facto
KESIMPULAN

Seluruh negara yang melakukan kegiatan perdagangan internasional


pastilah memiliki kebijakan tersendiri yang sesuai dengan aturan
pemerintahnya dan aturan yang ditetapkan secara internasional. Namun
terkadang kebijakan tersebut membawa banyak kontroversi yang
menyebabkan terjadinya kesulitan dalam melakukan perdagangan
internasional. Oleh karena itu pemerintah harus menyesuaikan lagi
kebijakan yang ada sesuai dengan globalisasi saat ini dan kita sebagai
masyarakat haruslah mematuhi kebijakan yang ada danengedukasi diri
terkait kebijakan perdagangan internasional yang ada untuk
menghindari kesalahan dimasa yang akan datang.
Tidak terasa kita sudah
berada pada akhir
presentasi, semoga setelah
ini kita masih bisa bersama
lagi tidak seperti
hubunganmu dengan dia.
Kami ucapkan terimakasih
atas perhatiannya, kalau
sudah perhatian mohon
jangan ngilang:')
THANK YOU
FOR LISTENING!

Anda mungkin juga menyukai