DAFTAR ISI
1 UMUM.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. 3
2 TUJUAN ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 3
3 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ......................................................................................................................................................................................................................................................................................... 4
3.1 Peran Dan Tanggung Jawab Supervisor atau Penanggung Jawab TPS........................................................................................................................... 4
3.2 Peran Dan Tanggung Jawab Operator Insinerator ........................................................................................................................................................ 4
4 INFORMASI PRODUK ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 5
5 SPESIFIKASI ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 6
6 PEMASANGAN DAN PENGOPERASIAN .............................................................................................................................................................................................................................................................................. 11
2
1 UMUM
Sebagai landasan/pedoman dasar Instalasi Mekanikal dan Elektrikal mesin STUNGTAXPINDAD, Dalam pengoperasian
mesin penting dengan adanya Standard Operating Procedure (SOP) agar mesin dapat beroperasional dengan
maksimal yang dimana telah dihimpun berdasarkan sistem pemasangan awal,alur pengoperasian,ketentuan dan lain-
lain.
Dengan mengacu pada SOP instalasi dan pengoperasian ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan agar
mesin berjalan dengan baik dan tidak ada kendala selama pemasangan dan pengoperasian sehari-harinya.
2 TUJUAN
3
3 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
3.1 Peran Dan Tanggung Jawab Supervisor atau Penanggung Jawab TPS
a. Memastikan bahwa pelatihan penanganan limbah yang sesusai diberikan kepada semua personil pengelolaan
limbah di lokasi dan hanya individu terlatih serta bersertifikat dari PT. Pindad dan Hejotekno. Sertifikat ini adalah
simbol bahwa individu tersebut telah melaksanakan pelatihan sebagai operator yang ditunjuk dan boleh
mengoperasikan mesin insinerator.
b. Memastikan bahwa operator mesin Insinerator mengikuti SOP yang telah diberikan perusahaan.
c. Memastikan pelatihan ulang yang memadai diberikan kepada operator dengan selang waktu yang telah
ditentukan atau dijadwalkan.
d. Memastikan keamanan semua personil dan lokasi pada saat pengoperasian mesin.
e. Selalu melakukan konsultasi kepada perusahaan apabila terjadi kerusakan dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan mesin.
a. Memastikan keamanan mesin insinerator, area kerja, dan penyimpanan yang terkait sebelum operasional.
b. Memastikan operasional dan pemeliharaan mesin insinerator dilakukan dengan peralatan yang sudah disiapkan
sesusai dengan SOP yang telah diberikan perusahaan.
c. Memastikan bahwa hanya limbah yang sesuai ketentuan SOP yang dapat dibakar oleh mesin.
d. Laporkan kepada supervisor atau penanggung jawab TPS atas gangguan yang terjadi terhadap mesin
insinerator seperti kegagalan fungsi atau perbaikan yang diperlukan.
e. Mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai SOP setiap saat mengoperasikan mesin insinerator atau pada
saat berada di area mesin beroperasi.
4
4 INFORMASI PRODUK
5
5 SPESIFIKASI
1. Ukuran : 5150 X 2000 X 2650 mm
6
7. Material Unit Ruang Bakar
Dinding : Bata Api SK-36
Bata isolator SK-36
Plat Baja 3,4 mm
Rockwool : 50 mm
Alumunium Skin 0.8 mm
Skin Kabin 1.2 mm
Rangka : Squaretube 5mm - 100x150 mm
UNP 80x40
Cat : Cat Tahan Panas 600 °C
Untuk body Primer
Cat Epoxy untuk Body Sekunder
10. Cerobong
Material : Stainless Steel 304 tebal 1,2 mm
Ukuran Cerobong : Diamater 200 mm
Tinggi Cerobong dari Tanah : 6 -14 Meter
7
11. Refractory/Insulation/Bata Tahan Api/Castable Dinding Dan Plenum Ruang Bakar
Rockwool : Tebal 50 mm
Ceramic Fiber : Tebal 50 mm
Bata Tahan Api : SK-36, tebal 114 mm
Insulator C2, tebal 65 mm
Lantai Ruang Bakar : Bata Tahan Api SK-36
Burnert Port dan Exhaust Collar : Castable CAJ 16
8
15. Perpipaan
Material : Pipa Stainless Steel 304
Ukuran : Diameter 1/2”,Valve dan Fitting
9
20. Generator (Genset)
Bahan Bakar : Solar
Type : Silent
Output Max : 5000 Watt
21. Elektrikal
Kebutuhan Daya Listrik : 1500-3000 Watt/220 Volt/ 1 Phasa
26. Sisa Pembakaran (Abu) : 5-10 % tergantung dari solid content material ( jenis kepadatan material yang
dibakar
29. Operator
Jumlah Operator : 2 Orang (Sudah melakukan pelatihan)
10
6 PEMASANGAN DAN PENGOPERASIAN
6.1 Lokasi
Unit harus di tempatkan diruangan terbuka, jika akan digunakan di dalam ruangan pastikan terlebih dahulu ventilasi
udara cukup atau memadai dan cerobong asap harus mengarah ke luar ruangan atau dekat dengan exhaust fan.
Pasanglah unit sedekat mungkin dengan sumber listrik, sumber air dan sediakan pengamanan khusus dari orang yang
tidak berkepentingan. Pastikan struktur tanah kuat dan stabil untuk penempatan unit STUNGTAXPINDAD.
Stabilizer/Jack-stand adalah sistem penahan mesin di bagian chassis bawah yang berada di depan dan belakang mesin
yang tujuannya agar mesin tidak bergerak/stasioner.
Putar bagian handle Jakstand sampai bertumpu pada permukaan yang keras. Setelah jack-stand terpasang
maka Langkah selanjutnya adalah melepaskan ke-4 roda yang ada pada mesin setelah mesin berada pada
titik lokasi yang telah ditentukan
11
Catatan :
Roda pada mesin hanya berfungsi sebagai komponen perpindahan pada saat distribusi
12
6.3 Pemasangan Cerobong
Buka dan lepaskan bagian cerobong yang terdapat pada ruang penyimpanan cerobong. Cerobong terbagi menjadi
3 bagian dan di pasang satu per satu sesuai dengan urutan cerobong.
13
Setelah cerobong terpasang pada mesin Langkah selanjutnya adalah menyambungkan cerobong mesin dengan
cerobong dalam struktur rangka.
14
6.4 KONTROL PANEL
15
6.4.2 Panel Automatic Control System (ACS)
Tampilan awal Aplikasi
16
Berikut ini beberapa fitur yang ada pada dashboard panel kontrol ACS :
1. ≡ : Tombol menu untuk mengatur konfigurasi aplikasi.
2. : Indikator bluetooth tidak tersambung dengan mesin.
3. : Indikator blutooth telah tersambung dengan mesin.
4. AUTO ON 1 : Tombol untuk mengatifkan seluruh tombol secara berurutan dari AIR, ANGIN HISAP,
ANGIN TIUP, API 1, dan PINTU.
5. AUTO ON 2 : Tombol yang berfungsi sama seperti AUTO ON 1 namun dengan tambahan untuk
menyalakan API 2.
6. AUTO OFF : Tombol yang berfungsi untuk mematikan setiap komponen dimulai dari mematikan
PINTU, API 2,dan API 1. Jika suhu ruang sudah berada di bawah 200 °C maka ANGIN
TIUP, ANGIN HISAP, dan AIR dapat dimatikan secara otomatis.
7. API 1 : Tombol untuk menyalakan Burner 1 pada mesin, tombol ini bisa ditekan ketika AIR,
ANGIN HISAP, dan ANGIN TIUP sudah dinyalakan.
OFF : Informasi ini menunjukan bahwa API akan otomatis dimatikan ketika suhu mencapai 800 °C,
suhu ini dapat diatur pada menu Setting.
ON : Informasi ini menunjukan bahwa API akan otomatis dinyalakan ketika suhu mencapai
500°C, suhu ini dapat diatur pada menu Setting.
TEMPERATUR : Informasi ini menunjukan suhu saat ini pada chamber pembakaran
TIMER : Informasi ini sebagai pengingat waktu yang akan berjalan ketika API 1 dinyalakan,
ketika TIMER ini mencapai 0, maka akan secara otomatis mematikan API 1 dan
mengatifkan BUZZER. BUZZER dapat dinonaktifkan dengan cara menyalakan API 1
kembali Jangka waktu TIMER ini dapat diatur di menu TIMER.
17
Berikut ini beberapa fitur yang ada pada Menu untuk konfigurasi kontrol ACS:
18
1. SETTINGS : Tombol untuk masuk ke menu setting.
19
Jika PIN yang dimasukkan telah sesuai, maka tampilan aplikasi akan menampilkan konfigurasi seperti berikut :
20
Thermocouple 1 : menentukan batas bawah suhu untuk menyalakan dan batas atas untuk mematikan API 1
dalam derajat celsius.
Thermocouple 2 : menentukan batas bawah suhu untuk menyalakan dan batas atas untuk mematikan API 2
dalam derajat celsius.
LOKASI : menentukan lokasi dimana mesin digunakan dengan menekan tombol SET.
Catatan :
Saat lokasi operasional STUNGTAxPINDAD B3 sudah ditentukan, hal tersebut harus dilaporkan kepada Pengelola
sebagai titik koordinat operasional yang TIDAK BOLEH bergeser (stationer). Titik koordinat (GPS) yang terpantau secara
online dan realtime dapat menjadi acuan pelaporan berkala kepada Pengelola.
Keamanan sistem ACS (Automatic Control System) mendukung titik operasional TIDAK DAPAT bergeser. Apabila titik
GPS berubah maka sistem STUNGTAxPINDAD B3 tidak dapat dioperasionalkan (SYSTEM OFF).
21
2. TIMER : Tombol untuk menentukan berapa lama API 1 dinyalakan.
dapat diatur dengan memasukan menit pada kolom yang tersedia lalu menekan tombol Set jika sudah selesai.
22
6.5 TAHAPAN PERSIAPAN PENGOPERASIAN
23
24
25
6.6 TAHAPAN PENGOPERASIAN
6.6.1 Menyalakan Mesin
26
27
28
6.6.2 Mematikan Mesin
29
30
31
32
6.6.3 Pengoperasian Genset
33
34
6.6.4 Pengambilan Abu
35
36
37
6.7 INPUT SAMPAH
6.7.1 KETENTUAN
Pemilahan limbah terlebih dahulu wajib dilakukan karena hanya limbah Spesifik atau sesuai yang hanya akan dibakar
oleh mesin. Sebelum memuat tumpukan limbah ke dalam mesin insinerator, sampah yang dimasukan ke dalam hopper
harus diperiksa kembali oleh operator insinerator secara visual dari simbol atau warna wadah untuk memastikan bahwa
limbah yang tidak sesuai tidak ikut masuk ke dalam mesin insinerator. Dengan catatan pengelomplokan (warna atau
simbol) limbah sudah dilakukan dengan benar sesuai dengan aturan yang ada.
38
1. Jaringan,
Limbah bahan buangan selama kegiatan 2. Organ,
3 operasi, otopsi, dan prosedur medis 3. Bagian tubuh,
Limbah patologis
lainnya. 4. cairan tubuh,
4. Spesimen beserta kemasannnya.
1. Jarum intravena
2. Vial
Limbah benda tajam merupakan limbah
3. Lancet
yang dapat menusuk dan/atau
4 4. Siringe
Limbah benda tajam menimbulkan luka dan telah mengalami
5. Pipet Pasteur
kontak dengan penyebab infeksi.
6. Kaca preparat
5. Skalpel
Keterangan
No Jenis Limbah Deskripsi
alat/benda/bahan/jenis
39
Limbah yang pada suhu dan tekanan 1. Asam Prikat
Limbah
standar dapat meledak karena dapat 2. Tabung yang memilki kandungan
2 karakterisktik
menghasilkan gas dengan suhu dan gas,dll
mudah meledak
tekanan tinggi. 3. Pelarut
40
Semua limbah yang tidak sesuai dipisahkan dan dipastikan tersimpan dengan baik sesuai dengan aturan yang ada,
sehingga limbah-limbah tersebut dapat ditangani lagi secara lanjut.
Berikut ini beberapa hal yang perlu dipastikan sebelum memasukan sampah ke dalam mesin insinerator :
a. Memastikan mesin atau sistem sudah menyala terlebih dahulu selama 20-30 menit atau mencapai suhu ideal
( Suhu Ruang Bakar 1 +/- 450 °C dan Suhu Ruang Bakar 2 +/- 600 °C ) pada saat memasukan limbah awal.
b. Memastikan bahwa tumpukan limbah sudah aman dan sesuai dengan ketentuan.
c. Memastikan limbah yang akan dimasukan ke dalam insinerator sudah tertimbang dan mempunyai volume yang
sesuai dengan ukuran bak hopper ( 400 x 400 x 800 mm ).
d. Memastikan bahwa mesin insinerator tidak terbebani oleh muatan atau masukan limbah yang berlebihan, Seperti
memasukan sampah yang melebihi 2/3 Volume Ruang Bakar (1m3 ).
Lalu berikut ini beberapa hal yang perlu dipastikan setelah memasukan sampah ke dalam mesin insinerator :
a. Operator insinerator harus mengamati pembakaran setidaknya 15-30 menit setelah memasukan limbah diawal
untuk memastikan limbah yang dibakar tidak menghasilkan asap dan juga volatil yang berlebihan.
b. Operator dilarang membuka pintu tungku pada saat pembakaran berlansung sesuai dengan ketentuan baik
dari waktu ataupun keadaan.
41
6.7.2 TAHAPAN INPUT SAMPAH
42
43
44
45
7 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
46
47
8 PENANGANAN GANGGUAN
48
49
50
51
52