OLEH:
KELOMPOK 2 – MANAJEMEN PEMASARAN 2018 A
1. DYAN ERLYN OKTANIA (18080574006)
2. AURENSIA PUTRI AZZAHRA (18080574010)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah ini bertemakan “Motivasi dan Pelatihan”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan. Akhir kata, kami
sampaikan terim kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................1
1.1........................................................................................................................................Latar
Belakang........................................................................................................................1
1.2........................................................................................................................................Rumusa
n Masalah.......................................................................................................................1
1.3........................................................................................................................................Tujuan
.......................................................................................................................................2
BAB II Pembahasan............................................................................................................3
2.1.......................................................................................................................................Teori
Motivasi........................................................................................................................3
2.2.......................................................................................................................................Motivasi
dalam Pelatihan.............................................................................................................6
2.3.......................................................................................................................................Motivasi
dalam Insentif Keuangan..............................................................................................7
2.4.......................................................................................................................................Menetap
kan Target atau Kuota Penjualan..................................................................................7
2.5.......................................................................................................................................Pertemu
an antara Manajer dan Tenaga Penjual.........................................................................7
2.6.......................................................................................................................................Promosi
......................................................................................................................................8
2.7.......................................................................................................................................Motivasi
dalam Kontes Penjualan...............................................................................................8
2.8.......................................................................................................................................Kepemi
mpinan..........................................................................................................................8
ii
2.9.......................................................................................................................................Pelatiha
n....................................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................13
Daftar Pustaka......................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber daya manusia pada sebuah perusahaan pasti mempunyai karakteristik yang unik
dan tidak dimiliki oleh sumberdaya lainnya yaitu adanya kreativitas yang dimiliki, adanya
pola pikir, daya nalar dan penyesuaian terhadap lingkungan. Sumber daya manusia
mempunyai peran penting dalam interaksinya dengan faktor modal, material, metode, dan
mesin. Manusia merupakan sumber daya yang menyediakan berbagai teknik dan program
yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam memanfaatkan sumber daya. Sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan secara efekif dan efisien. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat
mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia tersebut
dikelola untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten.
Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor karyawan yang diharapkan dapat
berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu,
karyawan perlu mendapatkan motivasi supaya dapat bekerja dengan maksimal dan perlu
mendapatkan pelatihan untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas dan
berkompeten.
Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan
kinerja karyawan diantaranya melalui pemberian pelatihan dan motivasi kerja.
Meningkatnya motivasi akan menghasilkan lebih banyak usaha dan kinerja yang lebih baik.
Melalui motivasi dan pelatihan akan berpengaruh pada peningkatan kinerja karyawan.
Untuk mengikuti pelatihan diperlukan motivasi agar memberikan hasil yang maksimal.
Dengan adanya motivasi pelatihan ini maka kinerja karyawan akan meningkat.
1
1.3. Tujuan
1. Untuk membahas teori motivasi dalam konteks penjualan
2. Untuk mengetahui penerapan motivasi dalam pelatihan
3. Untuk mengetahui penetapan target dan kuota penjualan
4. Untuk mengetahui apa yang dibutuhkan menjadi pemimpin yang sukses
5. Untuk mengetahui program pelatihan penjualan yang sesuai dan mengevaluasi
kegunaan
6.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
motivasi dari tenaga penjual satu dengan penjual lainnya berbeda. Ini memungkinkan
setiap tenaga penjualan yang memiliki motivasi berbeda dengan tenaga penjual
lainnya.
2.1.2. Teori Herzberg
Teori faktor ganda Herzberg dibedakan menjadi faktor-faktor yang dapat
menimbulkan ketidakpuasan tetapi tidak dapat memotivasi (hygiene factor) dan
faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi positif. Hygiene Factor (Faktor
Kebersihan) meliputi kondisi fisik kerja, keamanan, gaji dan hubungan interpersonal.
Sifat dari pekerjaan itu sendiri juga memungkinkan orang tersebut untuk membuat
beberapa pencapaian konkret, pengakuan atas prestasi, tanggung jawab yang
dilakukan oleh orang tersebut, dan nilai minat dari pekerjaan itu sendiri.
2.1.3. Teori Harapan Vroom
Pada dasarnya Teori harapan Vroom mengasumsikan bahwa motivasi orang untuk
mengerahkan usaha tergantung pada harapan mereka untuk sukses. Terdapat tiga
konsep teori harapan vroom, yaitu:
1. Expectancy (Harapan), Ini mengacu pada hubungan yang dirasakan seseorang
antara usaha dan kinerja, yaitu sejauh mana seseorang percaya bahwa
peningkatan usaha akan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
2. Instrumentality (Perantaraan), Ini mencerminkan persepsi seseorang tentang
hubungan antara kinerja dan penghargaan; misalnya, mencerminkan sejauh
mana seseorang percaya bahwa kinerja yang lebih tinggi akan mengarah pada
promosi.
3. Valence (Valensi), Ini mewakili nilai yang ditempatkan pada hadiah tertentu
oleh seseorang. Bagi beberapa individu, promosi mungkin sangat dihargai; bagi
orang lain mungkin nilainya kecil.
Jadi, menurut teori ini jika seorang tenaga penjualan percaya bahwa dengan
bekerja lebih keras mereka akan mencapai peningkatan penjualan (harapan tinggi)
dan bahwa penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan komisi yang lebih besar
(instrumentalitas tinggi) dan komisi yang lebih tinggi sangat penting (valensi tinggi),
sehingga tingkat motivasi harus dihasilkan.
4
Gambar 2.2 Teori Motivasi Harapan Vroom
5
Churchill mengembangkan model motivasi tenaga penjual dengan
mengintegrasikan beberapa gagasan Hazberg dan Vroom. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi motivasi tenaga penjual, semakin besar usaha yang mengarah
pada kinerja yang lebih tinggi. Implikasi model motivasi ini adalah sebagai berikut:
1. Manajer penjualan harus meyakinkan tenaga penjual bahwa mereka akan menjual
lebih banyak dengan bekerja lebih keras atau dengan mengadakan pelatihan.
2. Manajer penjualan harus meyakinkan tenaga penjualan bahwa untuk
menghasilkan kinerja yang lebih baik harus dengan usaha yang tinggi. Manajer
penjualan harus memberikan hadiah bagi tenaga penjual sebagai bentuk
penghargaan.
6
Gambar 2.4 Faktor Motivasi Tenaga Penjual
2.3. Motivasi dalam Insentif Keuangan
Sebagian besar perusahaan, baik yang menjual barang konsumen atau industri, membayar
komisi atau bonus kepada tenaga penjualan mereka. Bentuk pembayaran yang paling umum
adalah sistem gaji ditambah komisi karena ini memberikan tingkat keamanan ditambah
insentif pendapatan yang lebih tinggi untuk penjualan yang lebih tinggi. Namun, dalam
beberapa kasus, tenaga penjualan dibayar berdasarkan komisi langsung sehingga pendapatan
sepenuhnya bergantung pada pencapaian.
7
dapat lebih memahami penyebab motivasi dan demotivasi pada tenaga penjualan individu
dan merespons dengan cara yang mempertimbangkan kebutuhan, masalah, dan kepribadian
tenaga penjual. Manajemen penjualan berpikir bahwa kompetisi atau hadiah dan insentif
berdasarkan penetapan target memotivasi tenaga penjualan secara signifikan lebih dari yang
dilakukan oleh tenaga penjualan itu sendiri.
2.6. Promosi
Manajer penjualan percaya bahwa sistem promosi berdasarkan prestasi memang berperan
sebagai motivator. Jika promosinya ke posisi manajer penjualan, keterampilan yang
dibutuhkan harus lebih luas daripada yang dibutuhkan seorang tenaga penjualan. Seorang
manajer penjualan harus mampu menganalisis dan mengontrol kinerja orang lain,
memotivasi dan melatih mereka. Contoh tangga promosi berbasis prestasi adalah:
Pramuniaga → Penjual Senior → Eksekutif Akun Nasional
2.8. Kepemimpinan
Agar motivasi menjadi efektif maka harus ada kepemimpinan yang dapat memberikan
arahan yang mungkin baik pada perusahaan maupun tenaga penjual untuk dapat mencapai
tujuan. Enam gaya kepemimpinan dapat memotivasi tenaga penjual.
8
Gambar 2.5 Enam Gaya Kepemimpinan dan Karakteristik Utama
Goleman menyimpulkan bahwa pemimpin terbaik adalah yang menguasai empat atau
lebih gaya antara lain afiliasi, demokratis, pelatihan, dan otoritatif, dan memiliki
kemampuan untuk mengubah gaya sesuai tuntutan situasi. Pemimpin yang efektif memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan perilaku dengan situasi dengan cara yang otomatis,
fleksibel, lancar, dan mulus. Goleman juga berpendapat bahwa kemampuan untuk
menggunakan lebih dari gaya kepemimpinan yang datang secara alami dapat diajarkan (atau
dilatih).
2.9. Pelatihan
2.9.1. Tantangan Penjualan
Tujuh tantangan penjualan bagi tenaga penjual yang harus diberikan pelatihan jika
ingin bertahan di pasar yang kompetitif:
1. Dapat membedakan antara produk dan layanan, tenaga penjual yang baik
diperlukan untuk memanfaatkan perbedaan produk agar dapat melakukan
penjualan yang mencapai target
2. Menyatukan kelompok produk untuk membentuk solusi bisnis, tenaga penjual
harus sangat terlatih untuk menyusun paket untuk memenuhi kebutuhan ini
3. Menangani populasi pembelian, tenaga penjualan professional harus bekerja lebih
keras untuk menutup penjualan
4. Menguasai seni penjualan konsultatif, tenaga penjual sekarang perlu memahami
masalah bisnis tertentu dan masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Peran tenaga
penjualan adalah untuk membantu menemukan kebutuhan konsumen, dan dapat
menunjukkan bagaimana produk dan layanan yang ditawarkan akan memenuhi
kebutuhan konsumen
5. Mengolala pendekatan penjual tim, tenaga penjual harus memanfaatkan
pengetahuan teknis, pemasaran, dan bidang produk lainnya
6. Mengetahui konsumen, dalam hal ini tenaga penjual harus di motivasi untuk
memiliki pengetahuan mendalam tentang konsumen. Informasi pemasaran yang
akurat diperlukan untuk memberikan layanan terbaik kepada setiap konsumen
9
7. Menambah nilai melalui layanan, tenaga penjual harus terus membangun
hubungan mereka dengan konsumen dengan menambahkan nilai melalui layanan
seperti konsultasi bisnis dan dukungan produk berkelanjutan.
10
Gambar 2.6 Komponen Program Pelatihan
11
termasuk manajemen hubungan pelanggan dan penggunaan media sosial, serta harus
dimasukkan sebagai bagian dari pelatihan mereka.
Pentingnya membangun hubungan berarti bahwa program pelatihan akan sangat
menekankan pada keterampilan tenaga penjual. Misalnya, program pelatihan
penjualan konsultatif IBM menekankan bekerja dengan klien sebagai konsultan
untuk membangun hubungan yang erat dan bekerja sama untuk memecahkan
masalah. Komponen kasus dari program ini melibatkan tenaga penjual dan
keterampilan komunikasi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Motivasi sangat berpengaruh terhadap kinerja tenaga penjualan, oleh karena itu motivasi
perlu diberikan oleh perusahaan kepada tenaga penjualan agar berusaha meningkatkan
kinerjanya, dengan kinerja yang baik akan meningkatkan penjualan dan tentunya juga akan
meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Tenaga penjual yang termotivasi akan berusaha
mengoptimalkan kinerjanya agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tenaga penjual
akan lebih semangat dalam bekerja jika diberikan motivasi dalam bentuk reward berupa
uang ataupun bentuk penghargaan lainnya. Motivasi yang diberikan perusahaan kepada
tenaga penjual sebaiknya disesuaikan dengan apa yang menjadi harapan tenaga penjual
untuk dicapai. Semakin besar motivasi tenaga penjual akan menentukan terhadap kualitas
perilaku yang ditampilkannya. Seorang manajer penjualan harus terus memberikan motivasi
kepada tenaga sales sehingga mereka merasa puas dalam bekerja.
Penting sekali memberikan arahan berupa pelatihan kepada tenaga penjual agar mereka
tidak menyerah ditengah jalan. Mereka akan berusaha memberikan pelayanan yang
maksimal pada para calon konsumen. Mengetahui betul bahwa penolakan terjadi akibat
kurangnya informasi yang membuat konsumen enggan mengetahui lebih lanjut tentang
produk yang ditawarkan. Dengan adanya pelatihan, akan memberikan langkah konkrit dalam
meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Dibandingkan sebelumnya, para tenaga
penjual memberikan informasi membosankan pada konsumen sebaiknya tenaga penjual
harus mampu mengubah cara tersebut dengan menjadi solusi bagi segala permasalahan
konsumen. Dalam praktik tersebut, tenaga penjual membutuhkan keterampilan khusus
termasuk memiliki etika, ramah tamah serta berkharisma. Kecakapan tenaga penjual yang
13
maksimal akan membuat konsumen menjadi tertarik mengetahui manfaat produk lebih detail
dan mungkin saja membeli produk yang ditawarkan. Cara-cara penjualan yang baik dapat
disampaikan melalui pelatihan tenaga penjual yang dapat diadakan oleh perusahaan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Jobber, David & Geoffrey, Lancaster. 2015. Selling and Sales Management 10 th Edition.
Prentice Hall.
15