Anda di halaman 1dari 3

Nama : Denes Wara Ayu Puspita

Nim : 191221249

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Jurusan : Kesehatan Masyarakat

 Mengapa PAI perlu diajarkan di Perguruan Tinggi?

Tujuan umum pendidikan agama Islam di perguruan tinggi adalah memberikan landasan
pengembangan kepribadian kepada mahasiswa agar menjadi kaum intelektual yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berfikir filosofis, bersikap
rasional dan dinamis, berpandangan luas, ikut serta dalam kerjasama antar umat beragama dalam
rangka pengembangan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi serta seni untuk kepentingan
nasional.

 Apa landasan filosofi yang menjadi latar belakang pelaksanaan pembelajaran


agama islam di perguruan tinggi?

Pelaksanaan PAI di Perguruan Tinggi Umum mempunyai dasar yang sangat kuat. Dasar tersebut
dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu sebagai berikut :

1. Dasar Yuridis

Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan yang secara tidak
langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama. Dasar yuridis
tersebut terdiri atas:

a. Dasar Ideal, yaitu dasar falsafah Negara Pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha
Esa.

b. Dasar Struktural atau Konstitusional, yaitu UUD 1945 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2,
serta UUD 1945 Pasal 31 ayat 1,2,3,4, dan 5.
c. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu bab V tentang
peserta didik, Pasal 12 ayat (1) bagian a-c, dan pasal 37 ayat (1).

2. Dasar Religius

Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam yaitu al-
Quran dan Hadis. Terdapat beberapa ayat yang menjelaskan hal tersebut. Adalah sebagai berikut,
yang Artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl/16: 125)

Selain itu dijelaskan pula dalam firman Allah QS. Ali Imran. Yang Artinya:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung.” (QS. Ali Imran/03: 104)

Beberapa dasar religius tersebut, dapat dilihat bahwa pentingnya pelaksanaan pendidikan Agama
Islam bukan hanya sekedar untuk memperoleh pengetahuan saja, namun lebih kepada
pembentukan sikap manusia ke arah yang sesuai dengan tujuan.

3. Dasar Psikologis

Yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Oleh karena
itu, kondisi manusia pada hakikatnya menuntut agar semua kebutuhan dapat tercapai dalam
rangka mewujudkan hidup yang harmonis, dan bahagia termasuk juga kebutuhan rohani
seseorang terhadap agama.

 Ke mana arah dan tujuan yang hendak dicapai?

Tujuan khusus mata kuliah PAI di Perguruan Tinggi adalah :


1. Membentuk manusia bertakwa, yaitu manusia yang patuh dan takwa kepada Allah dalam
menjalankan ibadah dengan menekankan pembinaan kepribadian muslim yakni pembinaan
akhlakul karimah.

2. Melahirkan para agamawan yang berilmu. Bukan para ilmuwan dalam bidang agama,
artinya yang menjadi titik tekan PAI di PTN adalah pelaksanaan agama di kalangan calon para
intelektual yang ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku mahasiswa ke arah
kesempurnaan akhlak.

3. Tercapainya keimanan dan ketakwaan pada mahasiswa serta tercapainya kemampuan


menjadikan ajaran agama sebagai landasan penggalian dan pengembangan disiplin ilmu yang
ditekuninya. Oleh sebab itu, materi yang disajikan harus relevan dengan perkembangan
pemikiran dunia mereka.

4. Menumbuhsuburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap positif dan disiplin serta
cinta terhadap agama dalam pelbagai kehidupan peserta didik yang nantinya diharapkan menjadi
manusia yang bertakwa kepada Allah, taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya.

 Apa kontribusi yang dapat diberikan mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran


agama Islam?

Kontribusi yang dapat diberikan mahasiswa yaitu menjadi :

a. Manusia yang unggul secara intelektual; penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni, dan keterampilan yang bermanfaat bagi masyarakat.

b. Manusia yang anggun secara moral; punya nilai-nilai religius, etika, moral, dan estetika yang
berguna bagi kehidupan pribadi dan masyarakat di mana ia tinggal.

c. Berkompeten; penguasaan ilmu pengetahuan umum dan teknologi yang relevan dengan
kebutuhan zaman.

d. Memiliki komitmen tinggi bagi berbagai peran sosial kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai