Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ardina Milku Lilla

Nim : 22101020024
KERAJAAN PANJALU
Kerajaan panjalu atau kerajaan kediri (Jawa timur) berdiri sekitar tahun 1019-1222. Kerajaan ini
merupakan salah satu kerajaan yang bercorak hindu-budha di Indonesia khususnya di pulau Jawa.
Kerajaan ini merupakan hasil pembelahan oleh raja Airlangga dari Dinasti Mataram kuno. Kerajaan ini
berpusat Dahanapura (nama Kediri kuno).
A. SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN PANJALU

Dahulu Kahuripan yang dipimpin oleh Raja Airlangga (1009-1042 M) mengalami masa
kemunduran. Dimana pada saat sebelum wafatnya Raja Airlangga beliau sudah menunjuk penerus
takhtanya yaitu putrinya yang bernama Sanggramawijaya Tunggadewi. Namun, sang putri makhkota
justru memilih bertapa dan tidak mau meneruskan takhta ayahnya. Sehingga dikhawatirkan akan
pecahnya konflik saudara antara dua anak Airlangga yang lain. Yaitu, Sri Samarawijaya dan Mapanji
Garasakan.

Akhirnya, karena kekhawatiran Raja Airlangga tersebut. Maka, dibagilah kerajaan kahuripan
dalam dua wilayah. Wilayah barat yang di berikan kepada Sri Samarawijaya kemudian berdirilah
kerajaan Panjalu yang berpusat di Dahanapura (Kediri). Kemudian, wilayah timur diberikan kepada
Mapanji Garasakan yang kemudian berdirilah kerajaan Jenggala yang tetap berpusat di Kahuripan.

B. KONFLIK DENGAN KERAJAAN JENGGALA

Walaupun wilayah kerajaan kahuripan telah dibagi sama rata oleh raja Airlangga kepada dua
putranya. Yaitu, Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Namun, konflik yang terjadi antara kedua
bersaudara ini tetap saja terjadi. Bukti dari konflik tersebut ialah adanya prasasti Ngantang, disitu tertulis
Panjalu Jayati “panjalu menang” tulisan tersebut merujuk kepada kemenangan Panjalu atas Jenggala .

Selain itu, ada juga cerita yang ditulis dalam prasasti Turun Hyang yang memberitakan adanya
perang saudara antara dua kerajaan sepeninggal Airlangga. Kemudian kerajaan Jenggala benar-benar
runtuh akibat konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Panjalu dan juga bencana alam berupa erupsi
dari gunung-gunung lumpur. Akhirnya kerajaan Panjalulah satu-satunya kerajaan keturunan Airlangga
yang bertakhta.

C. MASA KEJAYAAN KERAJAAN PANJALU

Pendiri kerajaan panjalu ialah Sri Samarawija pada tahun 1042 M. namun kerajaan Panjalu baru
mencapai masa kejayaan pada masa sri Jayabhaya (1135-1157 M). Hal itu diperkuat oleh catatan Cina
berjudul Ling wai tai ta yang ditulis oleh Chou ku-fei pada tahun 1178 M.

Chou ku-fei menyebutkan, pada masa itu, negeri-negeri yang kaya selain Cina adalah Arab
(Dinasti Abbasiyah), Jawa (kerajaan Panjalu), Sumatra (kerajaan Sriwijaya). Pada waktu itu wilayah
kerajaan Panjalu juga sangat luas, meliputi : Surabaya, Pacitan, Malang, Dieng. Bahkan sebrang pulau
Jawa seperti : Papua barat, Sumba, Nusa tanggara, Kalimantan barat, Timor, Sulawesi Tengah, hingga
Maluku. Luasnya wilayah tersebut bisa terjadi.karena armada laut yang sangat Tangguh dimiliki kerajaan
Panjalu terutama di pelabuahan Hujung Galuh (Surabaya)
Selain wilayahnya yang luas, kerajaan Panjalu juga memiliki perekonomian yang maju. Terutama
pada sektor pertanian dan perdagangan, pada sektor pertanian kerajaan Panjalu meiliki lahan pertanian
yang subur sehingga menghasilkan padi yang melimpah. Pada sektor perdagangan, kerajaan Panjalu
mengembangkannya melalui jalur pelayaran sungai Berantas. Dimana pada waktu itu, sungai Berantas
menjadi jalur perdangan yang maju. Bukan hanya padi saja yang mejadi komoditas perdagangan waktu
itu, ada juga berang-barang seperti emas, perak, kayu cendana, rempah-rempah, dan sebagainya juga di
perjualbelikan disitu.

Tatanan sosial masyarakat di kerajaan Panjalu juga sangat baik dan teratur. Karena raja
Jayabhaya dikenal sebagai raja yang adil dan bijaksana. Masyarakatnya terbagi menjadi tiga golongan,
yaitu : golongan masyarakat kerajaan, golongan masyarakat thani (pejabat pemerintahan), golongan
masyarakat nonpemerintahan. Dengan tatanan masyarakat yang demikian raja Jayabhaya bisa
menciptakan kedamaian dan kesejahteraan dalam kehidupan rakyatnya.

D. RUNTUHNYA KERAJAAN PANJALU


Kemunduran kerajaan Panjalui terjadi akibat ulah raja terakhir kerajaan panjalu yaitu raja Sri
Kertajaya (1200-1222 M). ia dikenal sebagai raja yang kejam dan mewajibkan rakyatnya untuk
menyembahnya. Hal ini dikisahkan dalam kitab Negarakertagama dan kitab Pararaton, dimana Kertajaya
memicu kebencian diantara khususnya dikalangan Brahmana.
Kemudian para Brahmana meminta perlindungan dari Ken Arok di Tumapel. Yang kebetulan
Ken Arok juga bercita-cita memerdekakan Tumepel dari kekuasaan kerajaan Panjalu. Hingga akhirnya
terjadilah perang antara kerajaan Panjalu dan Tumapel yang dipimpin langsung oleh Ken Arok serta
dukungan rakyat yang sudah muak akibat kebijakan dari Kertajaya. Perang tersebut terjadi di dekat desa
Ganter dan dimenangkan oleh Ken Arok. Keberhasilan Ken Arok ini menandai berakhirnya kerajaan
Panjalu dan cikal bakal berdirinya kerajaan Singasari kelak.
E. PENINGGALAN KERAJAAN PANJALU
1. Prasasti Sirah Keting
2. Prasati Ngantang
3. Prasati Jaring
4. Candi Panataran
5. Candi Tondowongso
6.Candi Gurah

Referansi

(Djoened, 2019, pp. 279-304)

(Wulandari, 2021)

Anda mungkin juga menyukai