Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hany Ciima Safitri

NIM : 1204010065
Mata Kuliah : Manajemen Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Asep Saepulrohim, S.Ag., M.M.Pd.

Visi
Terwujudnya perkembangan peserta didik yang optimal dalam hal kedisiplinan,
unggul dalam prestasi, sikap dan kepribadian yang terpuji, kemandirian, serta
kecakapan berdaya saing, yang di landasi dengan iman dan taqwa.
Misi
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Mengembangkan potensi peserta didik yang unggul dalam kedisiplinan,
kejujuran, kreaftifitas dan berjiwa entrepreneur dan menumbuhkan sikap serta
kepribadian yang terpuji.

Perencanaan Program Konseling


1. Nama Program
Peningkatan Kedisiplinan Peserta Didik agar Mempunyai Kepribadian yang
Terpuji dengan di Landasi Iman dan Taqwa.

2. Sasaran
Peserta didik/siswa sekolah menengah atau remaja 13 – 18 tahun.

3. Tujuan Program
1) Memberikan dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
2) Mendorong peserta didik agar mempunyai kepribadian yang baik dan benar
serta melakukan hal-hal yang positif.
3) Membantu peserta didik memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntuan
lingkungannya dan menjauhi hal-hal yang menyimpang.

4. Teknik / Metode yang digunakan


Teknik atau metode yang digunakan untuk menjalankan program konseling
adalah Konseling Direktif (Directive counselling). Konseling dengan metode
ini, dalam prosesnya konselor akan berperan paling aktif dan berperan
langsung untuk mengarahkan peserta didik/konseli dalam melatih kedisiplinan
dengan memberikan saran, anjuran dan nasihat kepada peserta didik.
5. Materi
1) Pengenalan diri konselor kepada peserta didik dan sebaliknya dengan tujuan
agar program yang akan dilakukan lebih mudah untuk dilaksanakan ketika
konselor dan konselinya memiliki kedekatan atau sudah beradaptasi satu
sama lain.
2) Memberikan sebuah materi/teori tentang pentingnya kedisiplinan bagi diri
sendiri maupun lingkungan baik itu disiplin waktu, disiplin belajar, disiplin
dalam berpakaian, disiplin beribadah dan disiplin dalam segala hal.
3) Memberikan contoh/teladan kecil yang bisa menanamkan kedisiplinan
kepada peserta didik.
4) Memberikan sebuah game atau permainan yang memiliki makna
kedisiplinan sebagai salah satu contoh untuk mempraktikan sebuah
kedisiplinan sehingga dengan hal tersebut peserta didik bisa menyadari
bahwa kedisiplinan itu sangat penting.
5) Evaluasi
6. Durasi
Setiap materi yang diberikan berdurasi 90 menit.

Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
1) Materi yang diberikan dapat membantu peserta didik dalam menerapkan
kedisiplinan di mulai dengan hal-hal kecil.
2) Memiliki kekuasaan atas peserta didik.
3) Dengan sebuah permainan tidak membuat peserta didik jenuh
2. Weaknesess (Kelemahan)
1) Tidak semua peserta didik akan langsung menerima dan ingin menerapkan
kedisiplinan
2) Adanya peserta didik yang memiliki keterbatasan seperti mempunyai
trauma.
3) Memiliki waktu yang terbatas
3. Opportunities (Peluang)
1) Adanya kesempatan untuk menyampaikan materi kepada peserta didik.
2) Adanya keinginan dari peserta didik untuk memiliki kepribadian yang baik.
3) Adanya instansi atau lembaga yang memfasilitasi
4. Threats (Ancaman)
1) Adanya faktor internal atau eksternal yang dapat mengganggu kedisiplinan
peserta didik.
2) Peserta didik hanya memahami materi selama program dilaksanakan saja.

Anda mungkin juga menyukai