http://journal.ummat.ac.id/index.php/telaah
p-ISSN2477-2429 | e-ISSN 2620-6226
Vol.5, No.2, Juli 2020, Hal. 28-35
Keywords: Abstract: The fact of the Act is an act expressed by meaning or function (purpose and
Strategy of purpose) inherent to speech. Some of the problems found in the event of a follow-up
follow up, that contain the element riba, Maysir and Gharar become the object of this research.
riba, The purpose of this research is to describe the form of action that contains elements
maysir, riba, Maysir, and Gharar in Islamic sharia. This research uses qualitative descriptive
gharar research methods. The collection of data in this study is as follows: (1) Preparation of
data collection, (2) Observation techniques, and (3) interview techniques. Qualitative
data analysis In this study consists of three simultaneous flows of activities, i.e. data
reduction activities, data presentation, and data verification or attracting sympulsion.
The results of the study showed a form of action that contains elements riba, Maysir,
and Gharar in Islamic sharia using two forms, namely 1) direct strategy and indirect
strategy. Both these follow-up strategies are attached to seven forms of action in
transactions that contain elements of Riba, Maysir, and Gharar in Islamic Shari'a, ie
1) transactions Akad containing riba Fadl element, 2) transaction contract containing
RIBA Nasî'ah, 3) contract agreement containing Maysir in the form of games, 4)
contract transactions containing Maysir in the form of bets, 5) transaction Akad
containing Gharar in the form of buying and selling Ma'dum , 6) transaction contract
containing Gharar in the form of buying and selling goods Majhul, 7) transaction
agreement containing Gharar in the form of buying and selling goods that can not be
handed over. The form of the transaction agreement contains a follow-up event as a
communication medium. With Demikin, the speech strategy used is not detached from
the direct strategy and indirect strategy. This is due to the transasction that raises
28
Habiburrahman, Transaksi yang MengandungUnsur...29
MengandungUnsur
the problem of Riba, Maysir, and Gharar not regardless of the aspect of the language
used in the transaction that is in the study of the follow
follow-up.
up.
————————————————————
maksunya secara langsung untuk meminjam uang banyak hadiah yang lain bisa dilihat
sebesar Rp 35.000.000 dan nanti akan dibayarkan di brosur dan spanduk.
40.000.000. sehingga terdapat kelebihan
pengembalian sebersar Rp 5.000.000 . Tuturan kasus ini menunjukkan bentuk
Berdasarkan data tuturan tersebut, peneliti praktik maysir dalam bentuk permainan. Hal ini
menemukan bahwa bentuk tindak tutur yang sebagaimana secara umum diartikan mengundi
mengandung unsur riba dalam akad transaksi tukar nasib dan setiap kegiatan yang sifatnya untung-
menukar dan simpan pinjam pada riba fadl dan riba untungan (spekulasi) dari permainan yang diikuti.
nasi’ah dituturkan dengan strategi langsung. Kata yang mengandung maysir tersebut, yaitu akad
Penggunaan strategi langsung dalam akad transasksi transaksi pada tuturan 4d yang berisi harga satu
tersebut memberikan kita kemudahan dalam kupon Rp 35.000, dengan hadiah utama sepeda
menganalisis kalimat transaksi yang mengandung motor dan hadiah tambahan yang lainnya. Akad
unsur riba. transaksi tersebut dimasukan dalam kategori maysir
2. Bentuk Tindak Tutur yang Mengandung Unsur sesuai dengan definisi dari hukum dasarnya, yaitu
Maysir (Spekulasi) karena adanya sifatnya untung-untungan (spekulasi)
Maysir (spekulasi) secara bahasa maknanya judi, dari permainan/kegiatan yang diikuti. Pada
secara umum mengundi nasib dan setiap kegiatan prinsipnya orang membeli kupon dengan harapan
yang sifatnya untung-untungan (spekulasi). Maysir nanti dapat undian hadiah utama atau hadiah
dalam bentuk permainan tambahan yang lainnya. Ketika orang tersebut tidak
1) Maysir dalam bentuk permainan mendapatkan hadiah dari undian, tentu dia akan
Maysir dalam bentuk permainan ini secara merasa dirugikan karena membeli kupon dengan
umum diartikan mengundi nasib dan setiap kegiatan harga mahal dan tidak mendapatkan apa-apa.
yang sifatnya untung-untungan (spekulasi) dari Dengan demikian maka dimasukan dalam
permainan yang diikuti. Dalam praktiknya di kategori maysir karena adanya sifatnya untung-
masyarakat, banyak masyarakat tidak memahami untungan (spekulasi) dari permainan/kegiatan yang
bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membayar diikuti. Berbeda hukumnya, jika biaya pendaftaran
uang pendaftaran dalam mengikuti kegiatan lomba digunakan untuk biaya administrasi dan diberikan
mengandung unsur riba. fasilitas berupa baju seragam kegiatan sehingga
Permainan yang mengandung unsur riba adalah hadiah utama dan hadiah yang lainnya diberlikan
peserta yang membayar uang pendaftaran untuk dari sponsor atau donatur, maka hukumnya boleh.
mengikuti kegiatan, dan penyelenggara kegiatan 2) Maysir dalam bentuk taruhan
menggunakan uang pendaftaran untuk membeli Maysir dalam bentuk taruhan ini secara
hadiah. Sementara peserta yang membayar uang umum diartikan mengundi nasib dan setiap kegiatan
pendaftaran untuk mengikuti kegiatan, dan yang sifatnya untung-untungan (spekulasi) dari
penyelenggara tidak menggunakan uang permainan yang diikuti. Dalam praktiknya di
pendaftaran untuk membeli hadiah melainkan masyarakat, sebagian masyarakat ada yang
digunakan sebagai biaya administrasi dan membeli mengundi nasib agar mendapatkan untung dengan
hadiah dari donatur atau sponsor, maka tidak jatuh sengaja mengikuti taruhan kecil-kecilan bahkan
permainan tersebut dalam maysir (judi). mengikuti judi dengan yang nyata.
Berdasarkan hukum dasar dari maysir dalam konsep dasar secara istilah judi bermaksud
bentuk permainan ini dapat ditemukan praktiknya ketika ada satu pihak yang diuntungkan dan pihak
dalam masyarakat sebagaimana dalam tuturan lain yang dirugikan dan tidak ada usaha dalam
berikut ini. mendapat keuntungan tersebut.
Tuturan 4 Berdasarkan hukum dasar dari maysir dalam
Penutur 4.a : Pak kita beli kupon sepeda santai. bentuk taruhan dan judi ini dapat ditemukan
Mitra tutur 4.b : berapa kupon ? praktiknya dalam masyarakat sebagaimana dalam
Penutur 4.c : satu kupon berapa? tuturan berikut ini.
Mitra tutur 4.d : satu kupon Rp 35.000, dengan
hadiah utama sepeda motor dan
Habiburrahman, Transaksi yang MengandungUnsur...33
tutur langsung akan memberikan kejelasan antara mempunyai makna sama (atau mirip) dengan maksud
bentuk kalimat yang digunakan dengan makna atau pengutaraannya. Dalam hal ini, penutur secara
maksud terkandung dari tuturan sehingga makna dari langsung menjual barang jualan yang belum pasti
tuturan dapat dipahami dengan jelas. bentuknya karena tidak ada deskripsi yang jelas. Oleh
Selain bentuk tindak tutur tersebut, tuturan karena itu, akad transaksi harus diperbaiki yaitu
serupa juga terjadi pada interaksi jual beli hasil barang yang akan dijual harus sesuai dengan
pertanian berupa padi, jagung, dan hasil pertanian deskripsinya sehingga pembeli tidak dirugikan. Maka
lainnya yang dijual masih muda dan masih belum jelas fungsi tindak tutur secara langsung sangat berperan
kondisinya saat dipanen. Maka hukumnya masih untuk menentukan tingkat hukum dalam setiap
berlaku dalam kategori jual beli ma’dum sebagaimana transaksi sehingga tidak menimbulkan kerugian
penjelasan pada prinsip hukum dasar. kepada kedua belah pihak. Penggunaan strategi tindak
2) Jual beli barang majhul tutur langsung akan memberikan kejelasan antara
Jual beli barang majhul, yakni jual beli barang bentuk kalimat yang digunakan dengan makna atau
yang tidak jelas. Contohnya adalah jual beli mobil maksud terkandung dari tuturan sehingga makna dari
tanpa deskripsi. Dalam praktik di masyarakat, tuturan dapat dipahami dengan jelas.
bentuk gharar yang masuk dalam jual beli majhul 3) Jual beli barang yang tidak dapat
dapat kita temukan dalam jual beli secara online. Jual diserahterimakan
beli online ada yang sifatnya menawarkan barang Jual beli barang yang tidak dapat
dengan mendeskripsikan secara jelas bentuk barang diserahterimakan Contohnya, jual beli ikan yang ada
yang akan dijual sehingga ketika barang dibeli tidak di laut. Dalam praktik di masyarakat, bentuk gharar
sesuai dengan deskripsi maka jelas hukum masuk yang masuk dalam jual beli yang tidak dapat
dalam kategori gharar karena termasuk menipu. Jual diserahterimakan adalah bentuk pemesanan barang
beli seperti ini dimasukan dalam kategori gharar yang dikirimkan tampa ada akad di dalamnya.
karena menipu akan mengakibatkan pembeli Tuturan yang mengandung transaksi jual beli ini
dirugikan sehingga jatuhlah hukumnya gharar. dapat ditemukan dalam tuturan berikut ini.
Berbeda dengan jual beli online yang sudah Tuturan 8
dideskripsikan secara lengkap bentuk barangnya Penutur 8a : Silakan pilih model sesuai pilihan
dan diterima oleh pembeli sesuai dengan hasil pada gambar barang di atas
deskripsi, maka sebagian ulama berpendapat Mitra tutur 8b : (dipilih) BRI?
bolehnya apalagi akadnya dapat secara jelas. Penutur 8c : Setelah anda melakukan
Tuturan yang mengandung transaksi jual beli majhul pembayaran dan konfirmasi maka
ini dapat ditemukan dalam tuturan berikut ini. kami akan mengirimkan pesanan
Tuturan 7 Anda sesuai alamat yang tercantum.
Penutur 7a : Silakan pilih model pembayaran Terima kasih
sesuai pilihan pada gambar barang
di atas Tuturan tersebut masuk dalam kategori jual beli
Mitra tutur 7b : (dipilih) BRI? diserahterimakan karena jual beli barang tersebut
Penutur 7c : Setelah anda melakukan tidak terdapat akad transaksi. Dalam kajian tindak
pembayaran dan konfirmasi maka tutur, bentuk akad transaksi tersebut dimasukkan
kami akan mengirimkan pesanan dalam bentuk strategi tidak langsung, yaitu strategi
Anda sesuai alamat yang tercantum. penyampaian tindak tutur menggunakan tuturan
Terima kasih yang bentuknya tidak mempunyai makna sama (atau
mirip) dengan maksud pengutaraannya. Dalam hal ini,
Tuturan tersebut masuk dalam kategori jual beli penutur secara tidak langsung menjual barang jualan
majhul karena jual beli barang yang tidak jelas sesuai tanpa akad yang mencantumkan dengan jelas teks
dengan deskripsi. Dalam kajian tindak tutur, bentuk transaksi tersebut namun makna dan maksudnya
akad transaksi tersebut dimasukkan dalam bentuk sudah tetuang secara tidak langsung. Oleh karena itu,
strategi langsung, yaitu strategi penyampaian tindak akad transaksi harus diperbaiki yaitu barang yang
tutur menggunakan tuturan yang bentuknya akan dijual harus dibuatkan teks transaksi secara
Habiburrahman, Transaksi yang MengandungUnsur...35
online. Maka fungsi tindak tutur secara langsung sangat tindak tutur sebagai media komunikasi. Dengan
berperan untuk menentukan tingkat hukum dalam demikin, strategi tindak tutur yang digunkan tidak
setiap transaksi di antara kedua belah pihak. terlepas dari strategi langsung dan strategi tidak
Penggunaan strategi tindak tutur langsung akan langsung. Hal ini disebabkan karena transasksi yang
memberikan kejelasan antara bentuk kalimat yang menimbulkan permasalahan riba, maysir, dan gharar
digunakan dengan makna atau maksud terkandung tidak terlepas dari aspek bahasa yang digunakan
dari tuturan sehingga makna dari tuturan dapat dalam bertransaksi yaitu dalam kajian tindak tutur.
dipahami dengan jelas. Strategi langsung dominan digunakan dalam
Berdasarkan beberapa penjelasan hasil ketujuh bentuk transaksi tersebut. Hal ini
penelitian tersebut, strategi tindak tutur yang disebabkan karena bentuk akad transaksi tersebut
melekat dalam ketujuh bentuk akad transaksi yang harus jelas teks yang tertuang di dalam bentuk
mengndung unsur riba, maysir, dan gharar dalam transaksi sehingga makna dan maksud tuturan dapat
syariat Islam ada dua bentuk, yaitu 1) strategi dipahami dengan baik. Dengan demikian, hukum
langsung dan 2) strategi tidak langsung. Strategi yang melekat dalam akad tersebut dapat diputuskan.
langsung dominan digunakan dalam ketujuh bentuk Sementara strategi tindak tutur tidak langsung
transaksi tersebut. Hal ini disebabkan karena bentuk digunakan hanya pada jual beli barang yang tidak
akad transaksi tersebut harus jelas teks yang dapat diserahterimakan barangnya. Dalam arti
tertuang di dalam bentuk transaksi sehingga makna bahwa penutur secara tidak langsung menjual
dan maksud tuturan dapat dipahami dengan baik. barang tersebut meskipun tidak dituangkan akad
Dengan demikian, hukum yang melekat dalam akad transaksi. Hal inilah dalam hukum Islam harus
tersebut dapat diputuskan. Sementara strategi diperhatikan.
tindak tutur tidak langsung digunakan hanya pada Saran
jual beli barang yang tidak dapat diserahterimakan Berdasarkan simpulan tersebut,peneliti
barangnya. Dalam arti bahwa penutur secara tidak menyarankan kepada beberpa pihak sebagai berikut.
langsung menjual barang tersebut meskipun tidak 1) Saran bagi Masyararkat
dituangkan akad transaksi. Hal inilah dalam hukum Hasil penelitian ini diharapakan menjadi
Islam harus diperhatikan. referensi untuk membuka kesadaraan dalam
bertransaksi di lingkungan hidup masyarakat
D. SIMPULAN DAN SARAN sehingga selamat dari perkara unsur riba,
Simpulan maysir, dan gharar dalam syariat Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bentuk tindak 2) Saran bagi para da’i
tutur yang mengandung unsur riba, maysir, dan Hasil penelitian ini diharapakan menjadi
gharar dalam syariat Islam menggunakan dua referensi bagi da’i untuk mendapatkan
bentuk, yaitu 1) strategi langsung dan strategi tidak perhatian lebih dalam memberikan
langsung. Kedua strategi tindak tutur tersebut pencerahan kepada masyarakat.
melekat pada tujuh bentuk tindak tutur dalam akad
transaksi yang mengandung unsur riba, maysir, dan REFERENSI
gharar dalam syariat Islam, yaitu 1) akad transaksi
[1] Arifin. 2012. Bahan Ajar Pragmatik. Universitas
yang mengandung unsur riba fadl, 2) akad transaksi Pendidikan Ganesha. Tidak Diterbitkan.
yang mengandung riba nasî’ah, 3) akad transaksi [2] Arikunto, Suharmini. 2009. Manajemen Penelitian.
yang mengandung maysir dalam bentuk permainan, Jakarta: Rineka Cipta.
[3] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan:
4) akad transaksi yang mengandung maysir dalam
Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung:
bentuk taruhan, 5) akad transaksi yang mengandung Alfabeta.
gharar dalam bentuk jual beli ma’dum, 6) akad [4] Sumarsono. 2010. Buku Ajar Pragmatik. Universitas
transaksi yang mengandung gharar dalam bentuk Pendididkan Ganehsa.
[5] Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik.
jual beli barang majhul, 7) akad transaksi yang
Jakarta: Andi.
mengandung gharar dalam bentuk jual beli barang [6] Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi.2011.
yang tidak dapat diserahterimakan. Katujuh bentuk Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis.
akad transaksi tersebut mengandung peristiwa Surakarta: Yuma Pustaka