Anda di halaman 1dari 36

SEKOLAH

PENGGERAK
MODUL AJAR BAB
3
“Kimia Hijau dalam
Pembangunan
Berkelanjutan 2030”

Kata Kunci
 Ledakan bahan kimia
 Proses kimia
 Reaksi kimia
 Pengertian kimia hijau
 Pentingnya kimia hijau
 Prinsip kimia hijau

 Atom
 Molekul
 Persamaan reaksi kimia
 Proses kimia
 Agenda pembangunan
berkelanjutan 2030 PBB
 Biosolar B-30

Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan
konsep kimia dalam kehidupan sehari-
hari dan menerapkan konsep kimia
dalam pengelolaan lingkungan.
PROSES KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TERKAIT HAL-HAL
YANG TIDAK SESUAI DENGAN PRINSIP KIMIA HIJAU

1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru :
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Tahun Ajaran : 2022/2023
Kelas : 10
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
Pertemuan ke :3

B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik telah memahami proses kimia dan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik telah memahami pengertian dan pentingnya kimia hijau.
3. Peserta didik telah mempelajari prinsip kimia hijau.
4. Peserta didik telah mampu menghubungkan proses kimia dan reaksi kimia terhadap prinsip
kimia hijau.

C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu Kreatif, Gotong royong / Kerja
sama, dan Mandiri.

D. SARANA PRASARANA
 HP / Komputer / Laptop
 Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik yang menjadi target yaitu :
 Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
 Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar terbatas hanya satu gaya.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memilki kemampuan
memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Guided Discovery Learning untuk moda Pembelajaran Tatap

2
Muka.

3
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menentukan proses kimia dalam kehidupan sehari-hari terkait hal-hal yang
tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik peduli pada keadaan di rumah dan lingkungan
sekitar rumah terhadap proses kimia berbahaya.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa semua aktivitas yang kita lakukan sudah menunjukkan
konstribusi terhadap penerapan prinsip kimia hijau?

D. KEGIATAN PEMBEJARAN
Tahapan Kegiatan Waktu
PENDAHULUAN

1. Guru memberi salam dan menyapa peserta didik


2. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai pelajaran
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik 10 Menit
4. Guru melakukan Apersepsi : masih ingatkah kalian, upaya apa saja
yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan melalui
prinsip kimia hijau ?
STIMULUS / PEMBERIAN RANGSANGAN
Guru meminta peserta didik mengenal tabel sistem periodik dan
lambang unsur.
IDENTIFIKASI MASALAH
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi 15 Menit
sebanyak mungkin pertanyaan. Misalnya :
1. Apakah pengertian unsur ?
2. Apa hubungannya atom dan molekul ?
3. Bagaimana cara menuliskan persamaan reaksi kimia setara ?
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
Guru dapat membagi peserta didik menjadi enam kelompok yang
maksimal terdiri 5 orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
Peserta didik dalam kelompok menggali informasi tentang
KEGIATAN INTI

persamaan reaksi setara, proses-proses kimia yang terjadi dalam 90 Menit


kehidupan, mengidentifikasi hal-hal yang tidak sesuai dengan
prinsip kimia hijau, menyarankan tindakan yang mendukung
penerapan kimia hijau sebagai solusinya.
Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang

4
diberikan guru terkait dengan proses kimia.
Guru membagikan LKPD dan peserta didik membaca petunjuk,
mengamati LKPD
Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau individual
untuk menuliskan dan menanyakan permasalahan yang belum
dipahami dari masalah yang disajikan dalam LKPD serta guru
mempersilahkan peserta didik dalam kelompok lain atau secara
individual untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan
secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah
dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa
yang telah dipahami berkaitan dengan permasahan kehidupan
sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan
menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi, melengkapi
informasi ataupun tanggapan lainnya.
PEMBUKTIAN / VERIFIKASI
Peserta didik membuktikan hasil pekerjaannya dengan membaca 5 Menit
literatur dan mencocokan jawabannya.
PENARIKAN KESIMPULAN
Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan
secara lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang 5 Menit
terkait proses kimia.
Guru dan peserta didik merangkum bersama
Guru mengingatkan tentang materi untuk pertemuan berikutnya
PENUTUP tentang Menciptakan Kegiatan yang Mendukung Prinsip Kimia 10 Menit
Hijau
Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan berdoa penutup

E. ASESMEN
Bentuk asesmen :
Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa : observasi, penilaian diri, dan penilaian teman
sebaya. Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja
Tertulis (tes objektif : Essay dan Pilihan Ganda)

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Soal Pengayaan untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran.
Soal Remedial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran.

5
3. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Aktivitas 3.3 untuk mengidentifikasi proses kimia dalam kehidupan sehari-hari terkait hal-
hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau beserta solusinya.

HOTS SIKAP
Analisis Mandiri
Literasi Evaluasi Kreatif
Kerja sama

Perhatikan diagram proses-proses kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Pernafasan Anaerob/ fermentasi


Pernafasan Anaerob
𝟏 𝐂𝟔𝐇𝟏𝟐𝐎𝟔 ((𝐬) ⟶ 𝟐 𝐂𝟐𝐇𝟓𝐎𝐇 (𝐥) + 𝟐 𝐂𝐎𝟐 (𝐠) + 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 𝟏 𝐂𝟔 𝐇𝟏𝟐𝐎𝟔 (s) + 𝟔 𝐎𝟐 (g) ⟶ 𝟔 𝐂𝐎𝟐 (𝐠)+ 𝟔 𝐇𝟐 𝐎 (𝐥) + 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢

Proses kimia dalam kehidupan


𝟑 Perkaratan atau Korosisehari-hari Pembakaran Sempurna
𝟐 𝐅𝐞 (𝐬) + 𝐎𝟐 (g) + 𝐱 𝐇𝟐 𝐎 (𝐥) ⟶ 𝟏 𝐅𝐞𝟐𝐎𝟑 . 𝐱𝐇𝟐 𝐎 (𝐬) 𝟏 𝐂𝟑 𝐇𝟖 (g) + 𝟓 𝐎𝟐 (g) ⟶ 𝟑 𝐂𝐎𝟐 (𝐠) + 𝟒 𝐇𝟐 𝐎 (𝐥)
𝟐

Reaksi sabun atau detergen dalam air


𝟔 𝐂𝐎𝟐 (𝐠) + 𝟔 𝐇
𝟐 𝐎 (𝐥) + 𝐜𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚 ⟶ 𝟏 𝟔𝐂 𝟏𝟐
𝐇 𝟔𝐎 (𝐬) + 𝟔𝟐 𝐎 (𝐠) Fotosintesis 𝟏 𝐂𝟏𝟕 𝐇𝟑𝟓 𝐂𝐎𝐎𝐍𝐚 (𝐬)+ 𝟏 𝐇
𝟐 𝐎 (𝐥) ⟶ 𝟏 𝟏𝟕
𝐂 𝟑𝟓𝐇 𝐂𝐎𝐎𝐇 (𝐚𝐪) + 𝟏 𝐍𝐚𝐎𝐇 (𝐚𝐪)

Gambar 1. Proses Kimia dalam Kehidupan e


Sumber : Puspaningsih, R. Ayuk. Tjahjadarmawan, Elizabeth. Krisdianti, R. Niken.
(2021). Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X.

Petunjuk melakukan aktivitas :


Berdiskusilah dalam kelompok masing-masing, lalu tulis dan presentasikan hal-hal berikut :
Amatilah proses kimia dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat pada gambar 1.
(Stimulus)
Identifikasi proses kimia yang terjadi dalam rumah maupun lingkungan sekitar rumah Kalian merujuk pada Gam
Identifikasi hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau dan sarankan tindakan yang merupakan solusi
(Pengumpulan Data)
Buatlah tabel seperti Tabel 1. Pada tabel tersebut disajikan satu contoh yang bisa Kalian rujuk dan kembangkan
Cocokkanlah jawaban hasil diskusi dengan literatur yang telah dibaca. Cantumkan sumber literatur sebagai wuj
Tabel 1. Identifikasi proses kimia dalam kehidupan sehari-hari terkait hal-hal yang tidak sesuai
dengan prinsip kimia hijau dan solusinya.
NO. KEGIATAN ATAU KEJADIAN DI DALAM / SEKITAR RUMAH
1 Membakar sampah di udara terbuka
Proses kimia
Proses pembakaran tidak sempurna
Persamaan reaksi kimia setara
(cari dari berbagai sumber informasi dengan dipandu guru)
Reaksi pembakaran tidak sempurna :
3CxHy(g) + (3⁄2 x + 3⁄4 y) O2(g)  x CO2(g) + 32y H2O(l) + x CO(g) + x C(s)
Hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau
Proses pembakaran tidak sempurna melepaskan gas CO2 sebagai gas rumah kaca
yang menyebabkan peningkatan suhu bumi, dan gas karbon monoksida
(CO) yang berbahaya bagi kesehatan.
Tindakan sebagai solusi penerapan prinsip kimia hijau
Pilah sampah plastik dari sampah organik. Sampah plastik didaur ulang menjadi pot
tanaman, sedangkan sampah organik dijadikan kompos.
2
Proses kimia

Persamaan reaksi kimia setara


(cari dari berbagai sumber informasi dengan dipandu guru)

Hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau

Tindakan sebagai solusi penerapan prinsip kimia hijau

3
Proses kimia

Persamaan reaksi kimia setara


(cari dari berbagai sumber informasi dengan dipandu guru)
Hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau

Tindakan sebagai solusi penerapan prinsip kimia hijau

4
Proses kimia

Persamaan reaksi kimia setara


(cari dari berbagai sumber informasi dengan dipandu guru)

Hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau

Tindakan sebagai solusi penerapan prinsip kimia hijau

KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan pembelajaran pada kolom berikut.
LATIHAN SOAL

Untuk lebih memahami persamaan reaksi kimia, jawablah beberapa pertanyaan berikut. Tulislah persamaan re
1. CH4 (g) + O2 (g)  CO2 (g) + H2O (g)
2. Al (s) + HCl (aq)  AlCl3 (g) + H2 (g)
3. Fe2O3 (s) + H2SO4 (aq)  Fe2(SO4)3 (aq) + H2O (l)

LEMBAR JAWABAN
1.
2.
3.
B. PENILAIAN RANAH SIKAP
1) LEMBAR OBSERVASI
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian Instrument
1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3 Mandiri Pengamatan Tugas Lembar observasi

Aspek Sikap yang dinilai


Jumlah Skor Kode
No. Nama Peserta Didik Kerja
Kreatif Mandiri Skor Sikap Nilai
sama
1
2
3

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


ASPEK INDIKATOR NILAI
Peserta didik memiliki rasa ingin tahu 25
Peserta didik tertarik dalam mengerjalan tugas 25
Kreatif
Peserta didik berani dalam mengambil resiko 25
Peserta didik tidak mudah putus asa 25
TOTAL 100
Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok 25
Peserta didik bersedia melaksanakan tugas sesuai kesepakatan 25
Kerja sama Peserta didik bersedia membantu temannya dalam satu
25
kelompok yang mengalami kesulitan
Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok 25
TOTAL 100
Peserta didik mampu memecahkan masalah 25
Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah 25
Mandiri
Peserta didik mampu mengambil keputusan 25
Peserta didik bertanggung jawab 25
TOTAL 100
SKOR TOTAL 300

CATATAN :
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
50,01 – 75,00 = Baik (B) 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2) LEMBAR PENILAIAN DIRI
Penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
100
mengusulkan ide / gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, setiap
anggota mendapatkan kesempatan 100 250 83,33 SB
untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat
50
kesimpulan hasil diskusi kelompok.

CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

3) LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEBAYA


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Nama teman yang diamati :
Pengamat :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
2 Memberikan solusi terhadap
100
permasalahan.
350 87,5 SB
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada
50
anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = (3 x 100) + (1 x 50) =
350
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400) x 100 = 87,5
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

C. PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN

RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA


ASPEK INDIKATOR NILAI
Penggunaan tata bahasa baik dan benar
Kesesuaian respon Jawaban yang relevan dengan pertanyaan
dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi
Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari
Keterlibatan anggota kelompok
Aktif bertanya dan menanggapi
Aktifitas diskusi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
Dipresentasikan dengan percaya diri
Kemampuan Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik
Presentasi Manajemen waktu presentasi dengan baik
Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok
Kerjasama dalam
Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
kelompok
Terlibat aktif dalam bekerja kelompok

SKOR TOTAL SEMUA ASPEK = 1500

KRITERIA PENILAIAN (SKOR)


75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐱 𝟏𝟎𝟎
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
D. PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN
A) ASESMEN DIAGNOSTIK
1. ASESMEN NON-KOGNITIF
1) Apa kabar semuanya pada hari ini?
2) Apa saja yang dilakukan sebelum belajar di pagi ini ?
3) Apa harapan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini ?

2. ASESMEN KOGNITIF
Jenis Soal : Essay
1) Tuliskan 5 prinsip kimia hijau yang kalian ketahui.
Jawaban
a. Mencegah limbah
b. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom
c. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit
d. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia yang aman
e. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman
f. Mendesain efisiensi energi
g. Menggunakan bahan baku terbarukan
h. Mengurangi bahan turunan kimia
i. Menggunakan katalis
j. Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah digunakan
k. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi
l. Mencegah potensi kecelakaan
(Skor 5)

B) ASESMEN FORMATIF
Jenis Soal : Essay

Tulislah persamaan reaksi setari dari :


1. CH4 (g) + O2 (g)  CO2 (g) + H2O (g)
2. Al (s) + HCl (aq)  AlCl3 (g) + H2 (g)
3. Fe2O3 (s) + H2SO4 (aq)  Fe2(SO4)3 (aq) + H2O (l)
Jawaban
3. CH4 (g) + 2O2 (g)  CO2 (g) + 2H2O (g) (Skor 2)
4. 2Al (s) + 6HCl (aq)  2AlCl3 (g) + 3H2 (g) (Skor 4)
5. Fe2O3 (s) + 3H2SO4 (aq)  Fe2(SO4)3 (aq) + 3H2O (l) (Skor 2)

Skor Total = 8
Rumus Penilaian : KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
90 - 100% = Baik Sekali
Skor yang diperoleh 80 - 89% = Baik
Nilai = Skor total x 100
70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

C) ASESMEN SUMATIF
JENIS
SOAL
SOAL
PG 1. “Materi tersusun dari partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi yang
disebut atom”. Pernyataan ini merupakan salah satu isi dari teori atom yang
dikemukakan oleh . . . .
A. John Dalton D. Niels Bohr
B. J.J. Thomson E. E. Schrodinger
C. E. Rutherford
2. Gambar model atom menurut Ruherford adalah ..........
A. D.

B. E.

C.

3. Kelemahan teori atom Niels Bohr ialah tidak menjelaskan tentang....


A. Kestabilan atom
B. Terbentuk spektrum garis
C. Keberadaan elektron pada lintasan
D. Terjadinya perpindahan elektron
E. Kedudukan elektron dalam atom
4. Teori yang menjadi dasar timbulnya model atom modern adalah teori ......
A. Rutherford, Niels Bohr, dan de Broglie
B. Pauli, Niels Bohr, dan de Broglie
C. Rutherford, de Broglie, dan Hund
D. de Broglie, Schrodinger, dan Heisenberg
E. Dalton, de Broglie, dan Heisenberg
5. Perhatikan persamaan reaksi berikut :
𝑎 Ba(OH)2 (𝑎𝑞 ) + 𝑏 P2 O5 (𝑠) ⟶ 𝑐 Ba3 (PO4 )2 (𝑠) + 𝑑 H2 O (l)
Koefisien reaksi a, b, c, dan d berturut-turut adalah……….
A. 1, 2, 1, 4 D. 3, 1, 1, 2
B. 1, 3, 2, 5 E. 2, 1, 1, 3
C. 3, 1, 1, 3

JAWABAN DAN PEMBAHASAN


Nomor Option
Skor Pembahasan
Soal Jawaban
1 A 1 Teori Atom Dalton :
a. Materi tersusun dari partikel-partikel terkecil yang disebut atom.
b. Unsur adalah materi yang tersusun dari atom-atom sejenis dengan
massa dan sifat yang sama.
c. Unsur yang berbeda mempunyai atom-atom dengan massa dan sifat
yang berbeda.
d. Senyawa adalah materi yang tersusun dari setidaknya 2 jenis atom
dari unsur-unsur berbeda, dengan perbandingan tetap dan tertentu.
Dalam senyawa, atom-atom tersebut berikatan melalui ikatan antar
atom.
e. Atom tidak dapat dimusnahkan. Reaksi kimia hanyalah penataan
ulang atom-atom yang bereaksi.
2 D 1

Teori Atom Dalton Teori Atom Rutherford

Teori Atom Thomson Teori Atom Schrodinger

Teori Atom Bohr


3 B 1 Kekurangan Model Atom Bohr :
a. Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
b. Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom
yang lebih rumit apabila atom ditempatkan pada medan magnet
4 D 1 Teori yang menjadi dasar timbulnya model atom modern adalah teori de
Broglie, Schrodinger, dan Heisenberg.
5 C 1 Persamaan Reaksi Setara :
3 Ba(OH)2 (𝑎𝑞 ) + P2 O5 (𝑠 ) ⟶ Ba3 (PO4 )2 (𝑠 ) + 3 H2O (𝑙 )

Skor Total = 5 KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :

Rumus Penilaian : 90 - 100% = Baik Sekali


80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh 70 - 79% = Cukup
Nilai = Skor total x 100 < 70% = Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat diteruskan dengan
Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 80%, maka harus mengulang
materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum dikuasai.

D) SOAL PENGAYAAN
Jenis Soal : Essay

1. Tentukanlah panjang gelombang elektron yang bergerak dengan kecepatan 5,97 x 106 m
s-1. (Massa elektron = 9,11 x 10-28 g ; tetapan Planck, h = 6,626 x 10-34 J s-1)
2. Setarakanlah persamaan reaksi berikut.
a. NaOH (aq) + H2SO4 (aq)  Na2SO4 (aq) + H2O (l)
b. Ba(OH)2 (aq) + P2O5 (s)  Ba3(PO4)2 (s) + H2O (l)
c. (NH4)2SO4 (aq) + KOH (aq)  K2SO4 (aq) + NH3 (g) + H2O (l)

PEMBAHASAN DAN SKOR


No. Pembahasan Skor
1 Dik.
ℎ = 6,626 x 10 𝑘𝑔 𝑚
−34 2

s
𝑚𝑒− = 9,11 x 10−28 𝑔 3
5,97 x 106 𝑚
𝑣=
𝑠
Dit.
1
𝜆 =?

Penyelesaian
λ= ℎ 1
𝑚−.𝑣
𝑒
6,626 x 10−34 𝑘𝑔 𝑚2

𝜆= 𝑠 2
1 𝑘g 5,97 x 106 𝑚
(9,11 x 10 −28
g. ). ( )
1000 g 𝑠

6,626 x 10−34 𝑘g 𝑚2
𝜆= 𝑠
5,97 x 106 𝑚 1
(9,11 x 10−31 𝑘𝑔 ) . ( )
s
6,626 x 10−34 𝑘𝑔 𝑚2
𝜆= 𝑠 1
5,43867 𝑥 10−24 𝑘𝑔 𝑚
𝑠
𝜆 = 1,2183 x 10−10 𝑚 1
Jadi, panjang gelombang elektron adalah 1,2183 x 10-10 m
2 a. 2NaOH (aq) + H2SO4 (aq)  Na2SO4 (aq) + 2H2O (l) 2
b. 3Ba(OH)2 (aq) + P2O5 (s)  Ba3(PO4)2 (s) + 3H2O (l) 2
c. (NH4)2SO4 (aq) + 2KOH (aq)  K2SO4 (aq) + 2NH3 (g) + 2H2O (l) 3
Skor Total 17

Rumus Penilaian : KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :


90 - 100% = Baik Sekali
Skor yang diperoleh
Nilai = Skor total x 100 80 - 89% = Baik
70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang

E) SOAL REMEDIAL
Jenis Soal : Essay

1. Elektron – elektron dalam atom beredar mengelilingi inti dan berada pada lintasan
(tingkat energi) tertentu. Elektron dapat berpindah dari satu tingkat energi ke tingkat
energi lainnya tanpa disertai penyerapan ini di kemukakan oleh .......
2. Setarakan persamaan reaksi berikut.
a. C6H12 (s) + O2 (g)  CO2 (g) + H2O (g)
b. H2SO4 (aq) + Al2O3 (s)  Al2(SO4)3 (s) + H2O (l)
PEMBAHASAN DAN SKOR
No. Pembahasan Skor
1 a. Elektron – elektron dalam atom beredar mengelilingi inti dan berada
pada lintasan (tingkat energi) tertentu.
b. Elektron dapat berpindah dari satu tingkat energi ke tingkat energi 1
lainnya tanpa disertai penyerapan.
Teori atom diatas dikemukakan oleh Niels Bohr.
2 a. C6H12 (s) + 9O2 (g)  6CO2 (g) + 6H2O (g) 3
b. 3H2SO4 (aq) + Al2O3 (s)  Al2(SO4)3 (s) + 3H2O (l) 2
Skor Total 6

Rumus Penilaian : KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :

Skor yang diperoleh 90 - 100% = Baik Sekali


Nilai = Skor total x 100 80 - 89% = Baik
70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang
E. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
A) ATOM
Dunia sekitar kita terdiri dari berbagai jenis materi. Materi tersebut dapat mengalami
perubahan, misalnya berkarat, membusuk, terbakar, atau berubah warna. Pada umumnya
kita menghiraukan keberadaan berbagai jenis materi tersebut serta perubahan-perubahan
yang terjadi. Namun demikian, beberapa orang mempunyai rasa ingin tahu yang istimewa.
Orang- orang seperti itu mengamati berbagai hal biasa secara lebih seksama dan
memikirkannya secara lebih mendalam. Lalu muncullah beberapa pertanyaan yang menjadi
pemikiran mereka. Terbentuk dari apakah sebenarnya materi ? bagaimana perubahan materi
tersebut terjadi ? dalam rangka untuk menjelaskan hakikat dan perubahan materi, para
pemikir masa lalu menduga bahwa materi terbentuk dari suatu bahan dasar. Democritus
(460 – 370 SM) dan beberapa filsuf pada masa itu mengemukakan bahwa materi terbentuk
dari partikel yang sudah tak terbagi yang dinamai atom (Yunani : atomos = tak terbagi).
Namun, filsuf lain mempunyai pendapat berbeda. Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa
tidak ada yang tak terbagi. Oleh karena Aristoteles termasuk orang yang sangat berpengaruh
pada masa itu, gagasan tentang atom memudar dan tidak mengalami perkembangan selama
berabad-abad.
Pemikiran tentang keberadaan atom Kembali muncul di Eropa pada abad ke-17,
Ketika para ilmuwan mencoba menjelaskan sifat-sifat gas. Meski tidak terlihat, udara terdiri
dari sejenis partikel yang senantiasa bergerak. Kita dapat merasakannya, misalnya Ketika
terjadi angin. Isaac Newton (1642 – 1727), seorang ilmuwan yang sangat berpengaruh pada
masa itu mengemukakan dukungannya tentang keberadaan atom. Selanjutnya pada abad ke-
18, para kimiawan mulai melakukan pengukuran massa zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Pada tahun 1774, Antoine Laurents Lavoisier (1743 – 1794), seorang kimiawan asal
Prancis, menemukan bahwa dalam reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa. Penemuan
ini dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa. Kemudian pada tahun 1799, Joseph Louis
Proust (1754
– 1826), kimiawan asal Prancis menemukan Hukum Perbandingan Tetap yang menyatakan
bahwa unsur-unsur bergabung dengan perbandingan tertentu.

B) PERKEMBANGAN MODEL ATOM


1. TEORI ATOM DALTON
Pada 1808, ilmuwan berkebangsaan Inggris, John Dalton, mengemukakan teorinya
tentang materi atom yang dipublikasikan dalam A New System of Chemical Philosophy.
Berdasarkan penelitian dan hasil-hasil perbandingannya, Dalton menyimpulkan sebagai
berikut :
a. Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi. Postulat ini untuk mempertegas
pendapat Democritus yang menyatakan jika suatu materi terus dibagi, suatu saat
akan sampai pada suatu partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Partikel ini disebut
atom.
b. Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama meliputi
volume, bentuk, maupun massanya. Sebaliknya atom – atom tidak sejenis
mempunyai
sifat yang berbeda. Postulat ini merupakan gagasan baru Dalton. Menurut Dalton,
atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur
itu.
c. Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom. Selanjutnya, atom
– atom itu di tata ulang sehingga membentuk komposisi tertentu. Postulat ini di
dasarkan pada Hukum Kekekalan Massa dari Lavoiser, yaitu massa sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama. Olek karena itu, tidak ada atom yang hilang atau
tercipta dalam suatu reaksi kimia. Perubahan yang terjadi hanyalah berupa
pemisahan dan penggabugan antar atom.
d. Atom dapat bergabung dengan atom lain untuk membentuksuatu molekul dengan
angka perbandingan bulat dan sederhana. Postulat ini merupakan konsep molekul,
yaitu antar atom dapat bergabung membentuk suatu molekul. Atom yang bergabung
dapat sejenis atau tidak sejenis. Penggabungan atom-atom sejenis membentuk
molekul unsur. Penggabungan atom tidak sejenis membentuk senyawa. Berikut
gambar teori atom Dalton :

Gambar 2. Teori Atom Dalton


(https://i.pinimg.com/564x/1b/34/bf/1b34bfd8318772a552fbd3e8d80e1ee2.jpg )

Kelebihan Atom Dalton :


a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier).
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Kelemahan Atom Dalton :


a. Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom.
b. Pada kenyataannya atom dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil yang
disebut partikel subatomik.

2. MODEL ATOM THOMSON


Seorang Kimiawan Inggris, Joseph John Thomson, pada tahun 1899 menemukan
elektron, suatu partikel bermuatan negatif yang lebih ringan daripada atom. Dia
memperlihatkan bahwa elektron merupakan partikel sub atomik. Dari penemuannya ini,
J. J. Thomson mengemukakan dugaan (hipotesis) sebagai berikut : "karena elektron
bermuatan negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral maka haruslah ada muatan
listrik positif yang mengimbangi muatan elektron dalam atom". Maka ia mengusulkan
suatu model atom yang dikenal dengan model atom roti kismis.
a. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen (diibaratkan sebagai
roti).
b. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis yang tersebar di
dalam roti).

Gambar 3. Model Atom Thomson


(https://download.imgbin.com/api_download.php?k=Kv9jntyb )

Kelebihan Model Atom Thomson :


a. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel
subatomik.
b. Dapat menerangkan sifat listrik atom.

Kelemahan Model Atom Thomson :


a. Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis
emas yang dikemukakan oleh Rutherford

3. MODEL ATOM RUTHERFORD


Ahli Kimia Inggris, Ernest Rutherford beserta temannya Geiger dan Marsden pada
1911 melakukan eksperimen yang dikenal dengan penghamburan partikel alfa oleh
selaput tipis emas (0,0004 mm). Setelah berkali-kali melakukan percobaan, akhirnya
Rutherford berhasil mengungkapkan fakta-fakta berikut.
1) Sebagian besar partikel alfa menembus selaput tipis emas. Berarti, sebagian besar
atom adalah ruang kosong.
2) Sedikit dari partikel alfa (yang bermuatan positif) dibelokkan keluar oleh sesuatu,
hal ini menunjukkan adanya sesuatu yang bermuatan positif yang dapat
membelokkan partikel alfa.
3) Lebih sedikit lagi dari partikel alfa itu (hanya 1 dari 20.000) terpantul dari selaput
tipis emas. Dengan kenyataan ini, Rutherford sempat tercengang dan berkomentar,
“sungguh luar biasa, seolah Anda menembak selembar kertas tisu dengan peluru
setebal 40 cm dan peluru itu kembali menghantam Anda sendiri”. Hal ini
menunjukkan adanya sesuatu yang sangat kecil (belakangan disebut sebagai inti),
namun massa terpusat disana sehingga partikel alfa yang menumbuk pusat massa itu
akan terpantulkan.
Berdasarkan fenomena percobaan tersebut maka Rutherford mengusulkan suatu model
atom yang dikenal dengan model atom nuklir Rutherford sebagai berikut.
1) Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruangan kosong.
2) Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif dan hampir seluruh massa atom
terpusat pada inti.
3) Elektron beredar mengelilingi inti.
4) Jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron sehingga atom bersifat
netral.

Gambar 4. Model atom Rutherford


(https://www.clipartkey.com/mpngs/b/81-817731_atom-clip-art.png )

Akan tetapi, teori atom Rutherford juga memiliki kelemahan. Beberapa kelebihan dan
kelemahan dari model atom nuklir Rutherford.

Kelebihan Model Atom Rutherford :


a. Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas.
b. Mengemukakan keberadaan inti atom yang bermuatan positif dan merupakan pusat
massa atom.

Kekurangan Model Atom Rutherford :


a. Bertentangan dengan teori elektron dinamika klasik, di mana suatu partikel
bermuatan listrik apabila bergerak akan memancarkan energi.
b. Elektron bermuatan negatif yang beredar mengelilingi inti akan kehilangan energi
terus menerus sehingga akhirnya akan membentuk lintasan spiral dan jatuh ke inti.
Pada kenyataannya hal ini tidak terjadi, elektron tetap stabil pada lintasannya.

Kelemahan teori aton Rutherford tersebut dikoreksi oleh Niels Bohr dan melahirkan
teori atom Bohr.
4. MODEL ATOM BOHR
Niels Henrik David Bohr adalah seorang ahli Kimia Denmark. Pada 1913, Bohr
mengemukakan teori tentang atom yang bertitik tolak dari model atom nuklir Rutherford
dan teori kuantum Planck. Model atom Bohr berdasarkan teorinya sebagai berikut.
a. Elektron beredar mengelilingi inti pada lintasan-lintasan (orbit) tertentu.
b. Elektron yang beredar pada lintasannya tidak memancarkan energi, lintasan elektron
ini disebut lintasan stasioner.
c. Apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat
energi lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, peristiwa ini disebut
eksitasi. Sebaliknya, apabila elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi
lebih tinggi ke lintasan dengan tingkat energi lebih rendah maka elektron akan
memancarkan energi, peristiwa ini disebut deeksitasi. Baik eksitasi maupun
deeksitasi disebut peristiwa transisi elektron. Energi yang diserap atau dipancarkan
pada peristiwa transisi elektron ini dinyatakan dengan persamaan :
∆𝑬 = 𝒉. 𝒗

KETERANGAN
∆𝐸 : perbedaan tingkat energi
ℎ : tetapan Planck = 6,6 × 10–34 J/s
𝑣 : frekuensi radiasi

d. Energi yang dipancarkan/diserap ketika terjadi transisi elektron terekam sebagai


spektrum atom.

Gambar 5. Model Atom Bohr


(https://cdn1.byjus.com/wp-content/uploads/2018/07/Niels-Bohr-atomic-model.png )

Kelebihan Model Atom Bohr :


a. Menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan teori
kuantum.
b. Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi)
dari atom hidrogen.
Kekurangan Model Atom Bohr :
a. Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
b. Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit
apabila atom ditempatkan pada medan magnet.

5. TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM


Teori atom mekanika kuantum merupakan penyempurnaan dari teori atom Bohr. Teori
ini di dasari oleh hipotesis de Broglie dan prinsip ketidakpastian Heisenberg.

(A) Hipotesis de Broglie


Meskipun teori atom Bohr cukup memuaskan untuk menerangkan sejumlah garis –
garis spektrum hidrogen, teori tersebut tidak dapat menerangkan banyak fakta
eksperimen. Misalnya teori atom Bohr tidak dapat menerangkan elektron dapat
didifraksikan melalui sebuah kristal (peristiwa difraksi hanya dapat diterangkan
dengan teori gelombang). Sebenarnya, gerakan elektron dalam aom sangat rumit
dan sama sekali tidak dapat di gambarkan dengan lintasan yang berupa lingkaran
atau elips.
Louis de Broglie (1924) mengemukakan bahwa elektron yang bergerak
mempunyai sifat – sifat gelombang. Ia menggambungkan persamaan Einsten (energi
suatu partikel bermassa m).
𝐸 = 𝑚 . 𝑐2 …………………………(1)

Dengan persamaan Planck (energi suatu gelombang berfrekuensi)


𝐸 = ℎ. 𝑣........................................................................................................(2)
ℎ. 𝑐
𝑚. 𝑐2 = ℎ. 𝑣 =
𝜆

𝑚= ………………………....(3)
𝜆

Louis de Broglie berpendapat jika sesuatu merupakan gelombang


sebagaimana sinar dipertimbangkan sebagai aliran suatu partikel maka ia
mengusulakan bahwa suatu partikel seperti elektron dapat dipikirkan sebbagai
gelombang. Tidak sepeerti sinar yang berjalan dengan kecepatan tetap, elektron
berjalan dengan kecepatan tidak tetap (bervariasi). Substitusi kecepatan cahaya (c)
pada persamaan (3) dengan kecepatan elektron (v), menghasilakan persamaan (4).

𝒉
𝒎=𝝀
atau
𝒉
𝝀 = 𝒎. 𝒗 ……………...(4)
Keterangan :
𝜆 : panjang gelombang (m atau nm)
h : tetapan Planck (6,626 x 10−34 𝐽 . 𝑠 −1 ) 𝑱 = 𝒌𝒈 . 𝒎𝟐
m : massa elektron (9,11 x 10 −31 𝑘𝑔)
v : kecepatan elektron (m s-1)

(B) Prinsip Ketidakpastian Heisenberg


Ketidakpastian Heisenberg pada prinsipnya berkaitan dengan suatu partikel
kecil yang bergerak dengan kecepatan tinggi seperti elektron dalam atom. Prinsip ini
dikemukakan oleh Werner Heisenberg (1926). Mekanika klasik tentang gerakan di
dasarkan pada pengetahuan tentang momentum dan posisi dari suatu partikel yang
bergerak. Kita dapat mengukur kecepatan benda besar yang sedang bergerak dan
menentukkan posisinya dengan ketetapan yang tinggi, misalnya kecepatan bola
kaki. Hal ini berada dengan gerakan elektron dalam atom. Prinsip ketidakpastian
Heisenberk menyatakan bahwa “Momentum dan posisi dari suatu partikel yang
kecil tidak dapat diketahui secara bersamaan (simultan) dengan derajat kepastian”.
Dapat dibayangkan bahwa makin tepat usaha mengukur posisi suatu partikel,
kepastian momentumnya makin berkurang. Heisenberg menunjukkan bahwa batas
terkecil ketidakpastian adalah tetapan Planck. Hal ini berarti bahwa perkalian Δy
dan Δ(mv) sama dengan atau lebih besar dari h.

𝚫𝒚 . 𝚫(𝒎 . 𝒗) ≥ 𝒉 (h : tetapan Planck)

Karena tetapan Planck (h) berharga sangat kecil (6,626 x 10−34 J . s),
ketidakpastian dalam pengukuran posisi atau momentum suatu objek yang besar,
seperti pelemparan bola kaki, diabaikan. Tumbukan antara foton sinar yang
memiliki energi sangat tinggi dengan elektron akan mengubah momentum elektron.
Akibatnya pengukuran akan menjadi salah.
Prinsip ketidakpastian Heisenberg menerangkan suatu dasar kelemahan model
atom Bohr. Teori atom Bohr beranggapan bahwa elektron memiliki orbit yangtepat.
Dengan demikian, posisi (r) dan momentum (m . v) diketahui dengan tepat. Ini tidak
sesuai dengan prinseip Heisenberg dan merupakan kelemahan teori atom Bohr.

(C) Persamaan Gelombang (𝝍)


Oleh karena spektrum atom bersifat diskrit, maka hanya ada satu bantuk gelombang
yang mungkin bagi elektron, yakni gelombang stasioner. Sifat gelombang dari
elektron ini dapat dijelaskan menggunakan persamaan gelombang (𝝍) yang
dirumuskan oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1926.

𝑑2𝜓 𝑑2𝜓 d2𝜓 8𝜋2𝑚


+ + +
𝑑𝑥2 𝑑𝑦2 𝑑𝑧2 (𝐸 − 𝐸𝑝) 𝜓 = 0
ℎ2
Pada teori atom mekanika kuantum, kebolehjadian menemukan elektron dikenal
sebagai konsep orbital. Orbital mempunyai energi, bentuk, dan orientasi tertentu
yang dikarakterisasi oleh satu set tiga bilangan kuantum yang diperoleh dari
persamaan gelombang Schrodinger. (adanya set bilangan kuantum ini membolehkan
pemisahan lebih lanjut tingkat energi Bohr, sehingga dapat menjelaskan garis-garis
halus pada spektrum atom hidrogen). Selain set ketiga bilangan kuantum tersebut,
ada penambahan bilangan kuantum keempat yang menjadi dasar aturan pengisian
elektron dalam orbital. Dengan demikian, di dalam teori atom mekanika kuantum,
kedudukan elektron dalam atom dijelaskan oleh 4 bilangan kuantum. Susunan
elektron dalam orbital-orbital dalam atom unsur dikenal sebagai konfigurasi
elektron.

Gambar 6. Model Atom Mekanika Kuantum


(https://assets.sutori.com/user-uploads/image/fb6b3d0a-620b-43db-8efe-
e90c222f833c/8b3673f8be2ee7dc497247db9e211b76.png )

(1) Bilangan kuantum utama (𝒏) menunjukkan kulit atom


Bilangan kuantum utama menentukan tingkat energi elektron dan sesuai dengan
tingkat energi atom Bohr (menunjukkan lintasan elektron atau kulit atom). Pada
umumnya, elektron yang tingkat energinya lebih rendah adalah elektron yang
dekat dengan inti atom, sedangkan elektron yang tingkat energinya lebih tinggi
adalah elektron yang jauh dari intinya. Harga bilangan kuantum utama
merupakan bilangan bulat positif dan dimulai dari satu.
Harga bilangan kuantum utama (𝒏) : 1, 2, 3, 4, ...
Tingkat energi ke- : 1, 2, 3, 4, ...
Sesuai dengan lintasan ke- : 1, 2, 3,4, ...
Sesuai dengan kulit atom : K, L, M, N, ...

(2) Bilangan kuantum azimuth (𝒍) menunjukkan subkulit


Bilangan kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron.
Bilangan kuantum ini menunjukkan di subtingkat energi/subkulit/sub lintasan
mana elektron bergerak dan menentukkan bentuk orbital. Harga bilangan
kuantum azimut bergantung pada harga bilangan kuantum utamanya. Untuk
suatu harga n, terdapat beberapa harga 𝑙 yang mungkin , yaitu dari 𝑙 = 0 hingga
𝑙
=n–1
𝑙 = 0, 1, 2, 3, ..., n – 1

(3) Bilangan kuantum magnet (𝒎) menunjukkan orientasi orbitalnya Bilangan


kuantum magnetik menunjukkan kedudukan atau orientasi orbital dan juga
menunjukkan adanya satu atau beberapa tingkat energi setingkat yang
merupakan penyusunan subkulit. Harga bilangan kuantum magnetik dari −𝑙
hingga +𝑙 termasuk harga 0. Setiap harga 𝑙 mempunyai harga 𝑚1.

(4) Bilangan kuantum spin (𝒔) menunjukkan perputaran elektron (rotasi)


Bilangan kuantum spin (𝑠) ini memberikan gambaran tentang arah perputaran
elektron pada sumbunya. Terdapat dua kemungkinan perputaran elektron pada
1
sumbunya, yaitu berputar searah jarum jam, bernilai + dan berputar berlawanan
2
1
dengan arah jarum jam, bernilai − . Pada penggambaran dalam ruang orbital
2
1 1
atom, + diberi simbol panah ke atas (↑)dan − diberi simbol panah ke bawah
2 2
(↓).

C) MOLEKUL
Molekul merupakan gabungan dari dua atau lebih atom, dapat terbentuk dari atom yang
sama, contohnya hidrogen (H2) dan oksigen (O2), dan dapat juga terbentuk dari atom yang
berbeda, contohnya air (H2O), karbon dioksida (CO2), atau karbon monoksida (CO).
Molekul yang tersusun atas atom yang sama dinamakan molekul unsur, sedangkan molekul
yang dibangun oleh atom berbeda disebut molekul senyawa. Molekul yang terbentuk dari
dua atom, baik atom yang sama ataupun beda disebut molekul diatomik. Selain itu, atom
juga bisa membentuk molekul poliatomik, yaitu molekul yang tersusun atas tiga atau lebih
atom, contohnya seperti ozon (O3) dan belerang atau sulfur (S8).

O + O  O2 Molekul
1 atom oksigen 1 atom oksigen 1 molekul oksigen Unsur
2H + O  H2O Molekul
1 atom hidrogen 1 atom oksigen 1 molekul air Senyawa

Molekul dikatakan bagian terkecil dari benda yang dapat berdiri sendiri. Satu molekul
panjangnya kurang lebih satu per milliyar centimeter (1 x 10−9 cm). Dalam satu benda yang
panjangnya satu centimeter, terdapat 1 x 109 molekul. Bayangkan bagaimana halusnya
molekul itu. Bayangkan juga jumlah molekul yang terdapat dalam sehelai rambut, berapa
jumlah molekul dalam tubuh, dan berapa molekul dalam bumi serta ruang angkasa. Seperti
halnya atom, molekul juga mempunyai massa dan bentuk. Massa molekul suatu zat adalah
jumlah massa atom yang membentuknya.

D) PERSAMAAN REAKSI KIMIA


Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi
disertai dengan koefisiennya masing-masing.

(A) MENULISKAN PERSAMAAN REAKSI


1) Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi = reaktan) menjadi zat baru (produk).
2) Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia
di antaranya berubah.
3) Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya.
4) Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi.

CONTOH
2H2 (g) + O2 (g)  2H2O (l)

Keterangan :
Tanda panah menunjukkan arah reaksi (artinya = membentuk atau bereaksi menjadi).
Huruf kecil dalam tanda kurung menunjukkan wujud atau keadaan zat yang
bersangkutan (g = gass, l = liquid, s = solid dan aq = aqueous / larutan berair).
Bilangan yang mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi (untuk
menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi).
Koefisien reaksi juga menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat
yang terlibat dalam reaksi.

Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan 2 langkah :


1) Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan
wujudnya.
2) Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap
unsur sama pada kedua ruas (cara sederhana).
CONTOH
Langkah 1 : Al (s) + H2SO4 (aq)  Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g) (belum
setara)
Langkah 2 : 2Al (s) + 3H2SO4 (aq)  Al2(SO4)3 (aq) + 3H2 (g)
(Sudah Setara)

(B) MENYETARAKAN PERSAMAAN REAKSI


Langkah-langkahnya (cara matematis) :
1) Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumusnya paling kompleks = 1,
sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf.
2) Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi
koefisien 1 itu.
3) Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling
akhir.

CONTOH
Persamaan reaksi yang belum setara.
C2H6 + O2  CO2 + H2O

Langkah 1 :
Menetapkan koefisien C2H6 = 1 sedangkan koefisien yang lain ditulis dengan huruf.
1 C2H6 + a O2  b CO2 + c H2O

Langkah 2 :
Jumlah atom di ruas kiri dan kanan :
Ruas
Atom Ruas kiri
kanan
C 2 b
H 6 2c
O 2a 2b + c

Langkah 3 :
Jumlah atom di ruas kiri = jumlah atom di ruas kanan.
Dari langkah 3, diperoleh :
b = 2 ……………. (i)
2c = 6 ……………. (ii)
2a = (2b + c) …..………... (iii)
Dari persamaan (ii), diperoleh :
2c = 6
6
c =
2
c = 3................................................(iv)
Persamaan (i) dan (iv) disubstitusikan ke persamaan (iii)
: 2a = (2b + c).......................................(iii)
2a = {(2) . (2) + 3} = 7
.................................................
a = 7 (v)
2

Langkah 4 :
Nilai-nilai a, b, dan c disubstitusikan ke persamaan reaksi :
1 C2H6 + 7 O2  2 CO2 + 3 H2O (x2)
2
2 C2H6 + 7 O2  4 CO2 + 6 H2O

Langkah 5 :
Memeriksa kembali jumlah atom di ruas kiri dan kanan, serta melengkapi wujud zatnya.
2 C2H6 + 7 O2  4 CO2 + 6 H2O
F. GLOSARIUM

Atom : Bagian terkecil dari unsur yang terlibat dalam reaksi kimia. Semua zat
terdiri dari atom dengan komposisi tertentu.
Eksitasi : Proses pelepasan energi radiasi ke suatu atom atau molekul tanpa
mengakibatkan ionisasi.
Elektron : Partikel subatom yang bermuatan
negatif. Foton : Paket energi radiasi elektromagnetik.
Materi : Segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Neutron : Partikel subatom yang tidak bermuatan dan terdapat dalam inti
atom. Nukleus : Inti atom yang mengandung proton dan neutron.
Orbital : Daerah dalam ruang di sekitar inti atom yang memiliki kemungkinan
tertinggi untuk bisa menemukan elektron.
Partikel : Unsur dasar benda atau bagian benda yang sangat kecil dan
berdimensi Persamaan reaksi : Satu cara pemaparan proses reaksi kimia.
Proton : Partikel subatom yang bermuatan positif dan terdapat dalam inti atom.
Reaksi kimia : Suatu proses di mana suatu zat atau reaktan diubah menjadi zat yang
berbeda dan disebut dengan produk.
Tingkat energi : Besar energi tertentu yang dapat dimiliki sebuah atom, inti atom, atau
partikel subatom yang terikat pada ruang tertentu.

G. DAFTAR PUSTAKA

Puspaningsih, R. Ayuk. Tjahjadarmawan, Elizabeth. Krisdianti, R. Niken. (2021). Ilmu


Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.
Johari. Rachmawati, M. (2007). Kimia 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta : Esis
Purba, Michael. (2007). Kimia untuk SMA Kekas X Semester 1. Jakarta : Erlangga
Rufaida, Anis Dyah, dkk. (2016). Kimia X Semester 1. Klaten : Intan Pariwara
Rahardjo, Sentot Budi. (2018). Kimia Berbasis Eksperimen. Solo : Platinum
Hidayah, Nurul. (2020). Berkenalan dengan Atom, Molekul, dan Ion. [Online]. Diakses :
https://www.ruangguru.com/blog/atom-molekul-dan-ion [25 September 2021]
Sabarni. (2014). “Atom dan Molekul berdasarkan Ilmu Kimia dan Perspektif Al-Quran”.
Lantanida Journal. 2, (2), 123 - 136.

Anda mungkin juga menyukai