DISUSUN OLEH :
RICHARDUS NGABUT, S.Pd., Gr.
MODUL AJAR mata pelaran IPA – Kimia dengan pokok bahasan KIMIA HIJAU disusun oleh :
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Richardus Ngabut, S.Pd., Gr.
Jenjang Sekolah : SMA
Nama Sekolah : SMA Gabungan Jayapura
Tahun Ajaran : 2021/2022
Kelas : 10
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan ke : 1
B. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu peserta didik
telah : Memahami atom sebagai dasar penyusun materi, Mengklasifikasikan partikel penyusun
atom, Memahami penulisan konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom (Teori Niels Bohr),
Menuliskan notasi suatu atom, Menghitung jumlah proton, elektron, dan neutron berdasarkan
notasi suatu atom, Menentukan letak suatu unsur dalam SPU berdasarkan konfigurasi elektron
Niels Bohr, Memahami prinsip pembentukan molekul (Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen).
C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu : Kreatif, Bergotong royong (Kerja
sama), Mandiri, dan Bernalar Kritis.
D. SARANA PRASARANA
➢ HP / Komputer / Laptop
➢ Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Guided Discovery Learning untuk moda Pembelajaran Jarak
Jauh (blended learning).
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mengetahui pengertian kimia hijau dan
pentingnya kimia hijau dalam membantu melestarikan lingkungan ; mengetahui proses kimia
serta reaksi kimia yang terjadi di lingkungan sekitar.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana cara melestarikan lingkungan melalui proses kimia dalam kehidupan sehari-hari ?
D. KEGIATAN PEMBEJARAN
Tahapan Kegiatan Waktu
Daring via e-Learning
PENDAHULUAN
3. LAMPIRAN
Aktivitas 3.1
HOTS SIKAP
• Mandiri
Literasi • Analisis • Kreatif
• Evaluasi • Kerja sama
• Bernalar Kritis
A) STIMULUS
Amatilah gambar ledakan pabrik kimia berikut.
B) IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan gambar dan wacana mengenai ledakan pabrik kimia, tuliskan beberapa
pertanyaan yang akan dibahas bersama pada kolom di bawah ini.
PERTANYAAN
1. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
2. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
3. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
4. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
5. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
JAWABAN PERTANYAAN
1. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
2. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
3. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
4. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
5. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
D) PEMBUKTIAN
Baca dan analisis artikel berikut lalu jawablah pertanyaan yang ada di bagian bawah
artikel ini.
Dirgha Raj Joshi and Nisha Adhikari. 2019. Green Chemistry : Beginning, Recent
Progress, and Future Challenges. Word Journal of Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences. Volume 8, Issue 7, 280-293.
https://www.researchgate.net/publication/334163727_GREEN_CHEMISTRY_BEGINNIN
G_RECENT_PROGRESS_AND_FUTURE_CHALLENGES
E) KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, tuliskan kesimpulan Anda.
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
LEMBAR JAWABAN
1.
2.
CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = (3 x 100) + (1 x 50) =
350
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400) x 100 = 87,5
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. ASESMEN KOGNITIF
JENIS
SOAL
SOAL
PG 1. Perhatikan gambar struktur atom berikut ini.
24 19 40
3 C 1 12Mg 9F 18Ar
p = 12 p = 9 (x) p = 18
e = 12 (y) e = 9 e = 18
n = 12 n = 10 n = 40 – 18
= 22 (z)
4 D 1 Elektron pada kulit terluar (kulit ke 2) sebanyak 8
elektron, sehingga atom neon berada pada golongan
VIII A.
Sebanyak 2 kulit atom yang menunjukkan bahwa aton
neon berada pada periode ke 2 dalam system periodic
unsur.
KESIMPULAN
Kaca adalah padatan amorf yang tidak memiliki
struktur atom periodik jarak jauh, dan ini menunjukkan
perilaku transisi kaca sedangkan keramik adalah bahan
non logam anorganik yang mengeras pada suhu tinggi.
Perbedaan utama antara kaca dan keramik adalah
KD-1 KD
Nilai
4) Ulangi proses yang sama, sampai peserta didik mencapai tingkat kompetensi yang
diharapkan.
B) ASESMEN FORMATIF
Jenis Soal : Essay
Jawaban
1.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya pada
desain produk.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya pada
proses pembuatan produk.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang tidak merusak ozon.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang tidak menimbulkan pemanasan global.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang tidak menimbulkan paparan bahan kimia.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan semua kegiatan pada pelestarian
lingkungan.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan semua kegiatan yang tidak merusak
lingkungan.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang membuat lingkungan rumah aman.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi paparan bahan kimia.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan penghematan bahan bakar fosil.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan penggunaan sumber energi yang ramah
lingkungan.
➢ Kimia hijau adalah kimia yang mengurangi limbah.
Semua jawaban peserta didik ditampung tanpa menyalahkan, biarkan kreativitas berpikir
peserta didik muncul. (Skor 2)
2.
➢ Pentingnya kimia hijau adalah membuat lingkungan rumah aman dan sehat
➢ Pentingnya kimia hijau adalah membuat lingkungan sekitar rumah aman dan sehat.
Semua jawaban peserta didik ditampung tanpa menyalahkan, biarkan kreativitas berpikir
peserta didik muncul. (Skor 2)
Skor Total = 4
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Rumus Penilaian : 90 - 100% = Baik Sekali
80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh 70 - 79% = Cukup
Nilai = x 100
Skor total < 70% = Kurang
C) ASESMEN SUMATIF
JENIS
SOAL
SOAL
PG 1. Proses kimia yang tidak terjadi pada lingkungan sekitar kita yaitu…….
a. Esterifikasi
b. Pembakaran tidak sempurna
c. Perkaratan besi
d. Fotosintesis
e. Pemanggangan roti
2. Proses kimia yang baik, bermanfaat, dan aman bagi lingkungan sekitar
dikenal sebagai reaksi……..
a. Oksidasi
b. Perengkehan
c. Kimia hijau
d. Ekstraksi
e. Global warming
3. Tokoh kimia yang dikenal sebagai Father of Green Chemistry adalah…..
a. Arrhenius
b. Bronstead
c. Lowry
d. Gilbert N. Lewis
e. Paul Anastas
4. Pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan diharapkan
dapat memacu terbentuknya……….
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat diteruskan dengan
Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 80%, maka harus mengulang
materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum dikuasai.
D) SOAL PENGAYAAN
Jenis Soal : Essay
Bacalah jurnal dengan judul “Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia Hijau dalam
Meminimalisasi Limbah Industri vol. 42, no. 1” yang disusun oleh Oberlin Sidjabat pada
tahun 2008, lalu jawablah beberapa pertanyaan berikut.
Rumus Penilaian :
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
90 - 100% = Baik Sekali
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 80 - 89% = Baik
Skor total
70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang
E) SOAL REMEDIAL
JENIS
SOAL
SOAL
PG 1. Berikut ini diberikan syarat terjadinya proses pembakaran dan hasil
pembakaran dalam kehidupan sehari-hari :
i. Memerlukan oksigen
ii. Membutuhkan kalor
iii. Mengasilkan gas karbon monoksida
iv. Menghasilkan gas karbon dioksida
v. Menghasilkan uap air
Yang merupakan ciri-ciri terjadinya pembakaran sempurna terdapat pada
nomor……
a. i dan iii
b. i, ii, dan iii
c. i dan ii
d. iv dan v
e. iii dan v
2. Senyawa natrium bikarbonat, NaHCO3 pada proses pembuatan roti berguna
untuk……
a. Memberi rasa manis pada roti
b. Memadatkan roti
c. Membuat roti mengembang
d. Membuat roti semakin gurih
e. Membuat warna roti semakin pekat
3. Konferensi penelitian Gordon yang merupakan pertemuan internasional kimia
hijau pada pertengahan tahun 1990 diikuti oleh beberapa negara
Skor Total = 5
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Rumus Penilaian : 90 - 100% = Baik Sekali
80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh 70 - 79% = Cukup
Nilai = x 100
Skor total < 70% = Kurang
CONTOH 1
CONTOH 2
CONTOH 4
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, bagaimana pendapat Kalian terhadap proses dan reaksi
kimia? Tulislah jawaban Kalian di buku catatan Kalian.
Ternyata proses kimia tidak selamanya menakutkan kita. Ada proses kimia yang baik,
bermanfaat, dan aman bagi lingkungan. Proses kimia ini akan menjaga bumi kita tetap lestari,
aman, dan sejahtera, demikian pula lingkungan akan tetap terjaga. Proses kimia seperti ini dikenal
sebagai reaksi kimia hijau. Prinsip kimia hijau pertama kali dicetuskan oleh Paul Anastas pada
tahun 1998 sebagai Father of Green Chemistry bersama John Warner.
Untuk lebih mengenal kimia hijau, marilah kita simak bersama Sejarah Kimia Hijau, Pengertian
dan Pentingya Kimia Hijau serta Rencana Pembangunan Berkelanjutan pada wacana berikut.
C) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Terkait dengan agenda pembangunan, pembangunan saat ini diarahkan pada
pembangunan berkelanjutan dimana Word Commision on Environment and development
(WCED), yaitu Komisi Sedunia Lingkungan Hidup dan pembangunan telah mensyaratkan
bahwa dalam pembangunan harus meningkatkan produksi dengan cara yang ramah
lingkungan serta menjamin terciptanya kesempatan yang merata dan adil bagi semua orang
dimana taraf hidup masyarakat ditingkatkan dengan cara yang tidak merusak lingkungan
hidup. Pembangunan diharapkan mengacu kepada pembangunan yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan menuju terbentuknya green globe (bumi yang hijau/lestari).
Berkaitan dengan hal di atas, proses pembangunan di Indonesia memang mampu
memberikan sumbangan yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi, namun menimbulkan
masalah, antara lain masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan-bahan
kimia yang beracun dan berbahaya yang berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Maka tidaklah keliru jika kondisi tersebut mendorong munculnya chemopobia dari
masyarakat yang menganggap kimia sebagai racun dan penyebab timbulnya pencemaran
lingkungan.
Memperhatikan kondisi di atas, dewasa ini para ahli kimia melakukan usaha untuk
mencari bahan dasar yang tidak berbahaya dan mengubah proses-proses kimia dalam industri
menjadi lebih aman dan lebih bersih. Usaha tersebut lebih dikenal dengan nama green
chemistry. Sebagai bidang kajian kimia yang relatif baru, green chemisty memfokuskan
kajiannya pada penerapan sejumlah prinsip kimia yaitu dalam merancang, menggunakan atau
memproduksi bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi zat berbahaya. Bidang
kajian ini mencakup konsep dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran,
karena penerapan metode pemecahan masalah secara ilmiah dan inovatif terhadap bahaya
pencemaran akibat bahan kimia beracun langsung pada sumbernya.
Mengingat konsep dan pendekatan green chemistry sebagai pendekatan untuk
pencegahan pencemaran akibat bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan dan
kesehatan, perlu dipikirkan bagaimana menerapkan gagasan konsep dan gagasan green
chemistry ini dalam pembelajaran kimia di sekolah maupun perguruan tinggi di Indonesia.
G. DAFTAR PUSTAKA
Tjahjadarmawan, E. dkk. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Nurbaity. (2011). “Pendekatan Green Chemistry Suatu Inovasi dalam Pembelajaran Kimia
Berwawasan Lingkungan”. Jurnal Riset Pendidikan Kimia. 1, (1), 13-21.
Anwar, Muslih. (2015). Kimia Hijau / Green Chemistry . [Online]. Diakses :
http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343 [25 Agustus 2021]
Mawardha, Nayshila. (2020). Ringkasan Materi Kimia Hijau. Malang : SMK N 1 Turen.
Sidjabat, Oberlin. (2008). “Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia Hijau dalam
Meminimalisasi Limbah Industri”. Jurnal Publikasi Lemigas. 42, (1), 45-50.
Link Video :
https://www.youtube.com/watch?v=gGmMj6sgIbQ
https://www.youtube.com/watch?v=38phz7Wnitc
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Richardus Ngabut, S.Pd., Gr.
Jenjang Sekolah : SMA
Nama Sekolah : SMA Gabungan Jayapura
Tahun Ajaran : 2021/2022
Kelas : 10
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan ke : 2
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik telah memahami proses kimia dan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik telah memahami pengertian dan pentingnya kimia hijau.
C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu Kreatif, Gotong royong / Kerja
sama, dan Mandiri.
D. SARANA PRASARANA
➢ HP / Komputer / Laptop
➢ Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Guided Discovery Learning untuk moda Pembelajaran Jarak
Jauh (blended learning).
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mengetahui cara memanfaatkan bahan kimia di
lingkungan sekitar yang sesuai dengan prinsip kimia hijau untuk melestarikan lingkungan.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip kimia hijau untuk memberikan kontribusi terhadap
pelestarian lingkungan ?
D. KEGIATAN PEMBEJARAN
Tahapan Kegiatan Waktu
Daring via e-Learning
PENDAHULUAN
E. ASESMEN
Bentuk asesmen :
Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa : observasi, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya.
Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja
Tertulis (tes objektif : Essay dan Pilihan Gdana)
5. Menggunakan Pelarut dan Kondisi Reaksi 11. Menganalisis secara Langsung untuk
yang Lebih Aman Mencegah Polusi
Aktivitas 3.2
HOTS SIKAP
• Mandiri
Literasi • Analisis
• Kreatif
• Evaluasi
• Kerja sama
Tabel 2. Hubungan prinsip kimia hijau terhadap fakta dan solusi dalam mendukung upaya
pelestarian lingkungan.
Prinsip kimia hijau ke-1
Topik kimia hijau Mencegah limbah
1) Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar ke-2 di dunia (1,23 million
Permasalahan metric ton).
2) Banyak sampah plastik di rumah saya.
1) Menggunakan bioplastik dari pati singkong yang tidak menghasilkan limbah
Solusi
telah dilakukan oleh tim peneliti dari LIPI sejak tahun 2016 hingga kini.
Permasalahan
Solusi
Sumber informasi
Permasalahan
Solusi
Sumber informasi
Permasalahan
Solusi
KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan pembelajaran pada kolom berikut.
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
LATIHAN SOAL
Untuk lebih memahami prinsip kimia hijau, jawablah beberapa pertanyaan berikut.
1. Bagaimana cara mempraktikkan prinsip yang lebih hijau untuk meletarikan lingkungan?
2. Sebutkan satu contoh penerapan prinsip kimia “mendesain proses yang melibatkan bahan
kimia yang aman” .
LEMBAR JAWABAN
1.
2.
CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. ASESMEN KOGNITIF
Jenis Soal : Essay
1) Apa yang dimaksud dengan Kimia Hijau ?
Jawaban
Kimia hijau adalah proses kimia atau teknologi yang dapat memperbaiki lingkungan
dan kualitas hidup. (Skor 2)
2) Mengapa kita harus mempelajari reaksi kimia hijau ?
Jawaban
Karena reaksi kimia hijau berperan dalam upaya memperbaiki lingkungan dan
memecahkan masalah lingkungan. (Skor 2)
B) ASESMEN FORMATIF
Jenis Soal : Essay
1. Bagaimana cara mempraktikkan prinsip yang lebih hijau untuk meletarikan lingkungan?
2. Sebutkan satu contoh penerapan prinsip kimia “mendesain proses yang melibatkan bahan
kimia yang aman” .
Jawaban
1. Cara mempraktikkan prinsip yang lebih hijau untuk melestarikan lingkungan yaitu dengan
menerapkan 12 prinsip kimia hijau.
(Skor 2)
2. Contoh penerapan prinsip kimia “mendesain proses yang melibatkan bahan kimia yang
aman” yaitu pembuatan sabun ramah lingkungan menggunakan buah lerak.
(Skor 2)
Skor Total = 4
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Rumus Penilaian : 90 - 100% = Baik Sekali
80 - 89% = Baik
Skor yang diperoleh 70 - 79% = Cukup
Nilai = x 100
Skor total < 70% = Kurang
ii. v.
iii.
Menggunakan Menganalisis
bahan baku secara langsung
terbarukan untuk mencegah
polusi
ii. v.
Mencegah Memaksimalkan
potensi nilai ekonomi
kecelakaan suatu atom
iii.
Menggunakan
pelarut dan
kondisi reaksi
yang lebih aman
8 D 1 Senyawa yang digunakan sebagai biosida ramah
lingkungan yang dibuat oleh Albright dan Wilson adalah
4,5-dikloro-2-oktil-4-isotyiazolin-3-on
9 E 1 Senyawa yang banyak dimanfaatkan sebagai pelarut
dalam industri oleh karena memiliki kandungan racun
yang rendah adalah super kritikal karbon dioksida.
10 C 1 Bahan baku yang dapat menggantikan bensin sebagai
bahan bakar kendaraan adalah etanol dan biodiesel
Skor Total = 10
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat diteruskan dengan
Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 80%, maka harus mengulang
materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum dikuasai.
D) SOAL PENGAYAAN
Jenis Soal : Essay
E) SOAL REMEDIAL
Jenis Soal : Essay
1. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi merupakan salah satu dari 12
prinsip kimia hijau. Apa tujuan dari prinsip tersebut ?
2. Tuliskan 4 peran katalis pada proses transformasi.
3. Jelaskan 5 prinsip rekayasa hijau (green engineering).
Rumus Penilaian :
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
90 - 100% = Baik Sekali
Skor yang diperoleh 80 - 89% = Baik
Nilai = x 100
Skor total 70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang
Pada tahun 1998, Paul Anastas bersama dengan John C. Warner mengembangkan prinsip
yang dijadikan sebagai pdanuan dalam praktik kimia hijau. Kedua belas prinsip tersebut
membahas berbagai cara untuk mengurangi dampak dari produksi bahan-bahan kimia terhadap
lingkungan dan kesehatan manusia, serta juga menunjukkan prioritas penelitian dalam
pengembangan teknologi kimia hijau. Dua belas prinsip kimia hijau yang dikembangkan oleh
Paul Anastas dan John Warner, yaitu :
Visi Kota Cerdas/Smart City, adalah perkotaan masa depan, yang dikembangkan agar
memiliki lingkungan yang aman, terjamin, hijau serta efisien. Semua sistem dan strukturnya
– baik sumberdaya listrik dan gas, air, transportasi dan sebagainya dirancang, dibangun, dan
dikelola dengan memanfaatkan kemajuan di bidang materi terintegrasi, sensor, elektronik, dan
jejaring yang dihubungkan dengan sistem komputer untuk database, pelacakan, dan algoritma
untuk pengambilan keputusan (Calvillo, Sanchez-Miralles, & Viilar, 2016). Untuk
mewujudkan hal ini diperlukan penelitian dan teknologi dari berbagai bidang seperti Fisika,
Kimia, Biologi, Matematika, Ilmu Komputer, serta Teknik-teknik Sistem, Mekanika,
Elektronika dan Sipil (Woinaroschy, 2016).
Konsep kota cerdas diperkenalkan untuk mengusahakan tersedianya kehidupan
perkotaan yang baik bagi penduduknya melalui pengelolaan optimal berbagai sumberdaya
yang diperlukan. Konsep kota cerdas merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk
membuat perkotaan menjadi nyaman untuk kehidupan penduduknya dan siap menghadapi
berbagai tantangan yang mungkin muncul. Tahun 2008 para walikota di Eropa telah
menyepakati kebijakan- kebijakan pembangunan kota berkelanjutan, yaitu mencapai tujuan
20-20-20 (20% reduksi gas buang/emisi, 20% energi terbarukan, dan 20% peningkatan
efisiensi energi) pada tahun 2020 (Woinasroschy, 2016).
Kota cerdas digambarkan dengan atribut kecerdasan dalam hal bangunan, infrastruktur,
teknologi, energi, mobilitas, penduduk, administrasi, dan pendidikan (Albino, Berardi, &
Dangelico, 2015). Atribut-atribut itu secara terintegrasi diterapkan dalam mengelola
sumberdaya, mengendalikan tingkat polusi, dan mengalokasikan energi. Sebagai penggiat
pengembangan ekonomi terutama pada industri modern seperti elektronik, teknologi
informasi, bio dan nanoteknologi, yang memainkan peran penting pada struktur dan
pengelolaan kota cerdas, industri kimia yang menerapkan prinsip Kimia Hijau dapat
memainkan peranan penting pada evolusi berkelanjutan kota cerdas.
Untuk Indonesia, standar kota cerdas sedang dikembangkan, yang didasarkan pada
standar internasional (Prihadi, 2016). Smart City atau kota cerdas memiliki 6 (enam) indikator
yaitu smart governance, pemerintahan transparan, informatif, dan responsif; smart economy,
menumbuhkan produktivitas dengan kewirausahaan dan semangat inovasi; smart people,
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan fasilitas hidup layak; smart mobility,
penyediaan sistem transportasi dan infrastruktur; smart environment, manajemen sumber daya
alam yang ramah lingkungan; dan smart living, mewujudkan kota sehat dan layak huni.
Menurut Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Suhono Harso
Supangkat, yang juga adalah inisiator kota cerdas di Indonesia, kota-kota besar di Indonesia
sedang berusaha mencapai standar kota cerdas, yang saat ini baru tercapai pada level 60.
Belum sempurnanya kota cerdas di Indonesia, menurut beliau, karena belum adanya sumber
daya manusia yang mencukupi yang menguasai berbagai teknologi pengeloaan kota cerdas
dan belum adanya satu kesatuan soal standar nasional pengelolaan kota cerdas.
Dari total 514 kabupaten atau kota di Indonesia, ada 50 yang ditargetkan oleh Dewan
G. DAFTAR PUSTAKA
Tjahjadarmawan, E. dkk. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Rakhmat, Putra. (2016). Prinsip-Prinsip Kimia Hijau. [Online]. Diakses :
https://greentech.undip.ac.id/scientech/ [09 Juli 2021]
Mustafa, Dina. ( ____ ). Peranan Kimia Hijau (Green Chemistry ) dalam Mendukung
Tercapainya Kota Cerdas (Smart City). 167 – 170.
Manahan, Stanley. (2006). Green Chemistry dan the Ten Commdanments of Sustainability.
Columbia : ChemChar Research, Inc.
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Richardus Ngabut, S.Pd., Gr.
Jenjang Sekolah : SMA
Nama Sekolah : SMA Gabungan Jayapura
Tahun Ajaran : 2021/2022
Kelas : 10
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan ke : 3
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik telah memahami proses kimia dan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik telah memahami pengertian dan pentingnya kimia hijau.
3. Peserta didik telah mempelajari prinsip kimia hijau.
4. Peserta didik telah mampu menghubungkan proses kimia dan reaksi kimia terhadap prinsip
kimia hijau.
C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu Kreatif, Gotong royong / Kerja
sama, dan Mandiri.
D. SARANA PRASARANA
➢ HP / Komputer / Laptop
➢ Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Guided Discovery Learning untuk moda Pembelajaran Jarak
Jauh (blended learning).
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik peduli pada keadaan di rumah dan lingkungan
sekitar rumah terhadap proses kimia berbahaya.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa semua aktivitas yang kita lakukan sudah menunjukkan
konstribusi terhadap penerapan prinsip kimia hijau?
D. KEGIATAN PEMBEJARAN
Tahapan Kegiatan Waktu
Daring via e-Learning
PENDAHULUAN
E. ASESMEN
Bentuk asesmen :
Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa : observasi, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya.
Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja
Tertulis (tes objektif : Essay dan Pilihan Ganda)
HOTS SIKAP
• Mandiri
Literasi • Analisis
• Kreatif
• Evaluasi
• Kerja sama
3
Proses kimia
4
Proses kimia
KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan pembelajaran pada kolom berikut.
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Untuk lebih memahami persamaan reaksi kimia, jawablah beberapa pertanyaan berikut.
Tulislah persamaan reaksi setari dari :
1. CH4 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O (g)
2. Al (s) + HCl (aq) → AlCl3 (g) + H2 (g)
3. Fe2O3 (s) + H2SO4 (aq) → Fe2(SO4)3 (aq) + H2O (l)
LEMBAR JAWABAN
1.
2.
3.
CATATAN :
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
50,01 – 75,00 = Baik (B) 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. ASESMEN KOGNITIF
Jenis Soal : Essay
1) Tuliskan 5 prinsip kimia hijau yang kalian ketahui.
Jawaban
a. Mencegah limbah
b. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom
c. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit
d. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia yang aman
e. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman
f. Mendesain efisiensi energi
g. Menggunakan bahan baku terbarukan
h. Mengurangi bahan turunan kimia
i. Menggunakan katalis
j. Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah digunakan
k. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi
l. Mencegah potensi kecelakaan
(Skor 5)
B) ASESMEN FORMATIF
Jenis Soal : Essay
Skor Total = 8
C) ASESMEN SUMATIF
JENIS
SOAL
SOAL
PG 1. Partikel bermuatan positif yang terdapat dalam inti atom adalah . . . .
A. Proton
B. Inti atom
C. Neutron
D. Elektron
E. Atom
2. Partikel dasar penyusun atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron.
Muatan listrik partikel dasar tersebut berturut-turut adalah ....
A. -1, +1, 0
B. +1, -1, 0
C. +1, 0, -1
D. -1, 0,+1
E. 0, -1, +1
3. Partikel dasar dalam atom terdiri dari ....
A. Proton, elektron, dan positron
B. Proton, neutron, dan nukleon
C. Proton, elektron, dan neutron
D. Positron, nukelon, dan elektron
E. Neutron, nukleon, dan electron
4. Kalium mempunyai nomor atom 19 dan nomor massa 39. Jumlah elektron
pada ion Kalium adalah ....
A. 21
B. 20
C. 19
D. 18
E. 17
5. Atom X mempunyai 10 elektron dan 12 neutron. Nomor massa unsur X itu
adalah....
A. 2
B. 10
Skor Total = 10
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat diteruskan dengan
Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 80%, maka harus mengulang
materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum dikuasai.
D) SOAL PENGAYAAN
Jenis Soal : Essay
1. Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron dalam masing-masing atom berikut.
a. 168O
b. 157N
c. 23
11Na
2. Kelompokkan atom-atom berikut ke dalam isotop, isobar, dan isoton.
12 15 18
6C 7N 8O
14 14 16
6C 7N 8O
ISOBAR
14 14 1
6C dan 7N
ISOTON
12
6C n = 12 – 6 = 6
14
6C n = 14 – 6 = 8
15
15 – 7 = 8 6
7N n =
14
7N n = 14 – 7 = 7
18
8O n = 18 – 8 = 10
16
8O n = 16 – 8 = 8
14 15
6C dan 7N
14 16
6C dan 8O
16 15 3
8O dan 7N
3 Kekurangan dari tabel periodik Newlands adalah pada saat disusun, unsur-
unsur gas mulia belum ditemukan dan pengelompokkan ini hanya sesuai 2
untuk unsur dengan massa atom relatif rendah.
4 Kelebihan sistem periodik Mendeleev
Mendeleev lebih menekankan pada kesamaan sifat unsur dibandingkan
dengan kenaikkan massa atom relatifnya, sehingga terdapat tempat-tempat
kosong dalam tabel periodik yang diramalkan akan diisi unsur-unsur yang 4
pada saat itu belum ditemukan. Ramalan tersebut terbukti di kemudian hari
dengan ditemukannya unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat yang mirip
sesuai dengan ramalannya.
E) SOAL REMEDIAL
Jenis Soal : Essay
1. Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron dalam masing-masing atom berikut.
a. 63
29Cu
127
b. 53I
2. Tentukan notasi atom yang mempunyai :
a. Nomor atom 12 dan nomor massa 24
b. Jumlah proton 19 dan jumlah neutron 20
3. Apakah dasar pengelompokkan unsur yang dilakukan oleh :
a. Dobereiner
b. Newlands
c. Mendeleev
d. Moseley
4. Setarakan persamaan reaksi berikut.
a. C6H12 (s) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O (g)
b. H2SO4 (aq) + Al2O3 (s) → Al2(SO4)3 (s) + H2O (l)
Rumus Penilaian :
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Skor yang diperoleh 90 - 100% = Baik Sekali
Nilai = x 100 80 - 89% = Baik
Skor total
70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang
Pada tahun 1897 Joseph John Thomson melakukan suatu percobaan dengan
mengamati dua pelat elektrode dalam tabung vakum (gas pada tekanan normal bukanlah
penghantar panas). Ketika dua alat elektrode dihubungkan dengan sumber tegangan
tinggi, dari elektrode negatif (katode) dijalankan sinar menuju ke elektrode positif
(anode). Sinar katode yang dibelokkan oleh muatan listrik ke arah kutub positif adalah
partikel yang bermuatan positif adalah partikel yang bermuatan listrik negatif.
B) Penemuan Proton
Pada tahun 1886 Eugene Goldstein melakukan percobaan dengan memodifikasi
tabung sinar katode yang ditemukan oleh William Crookes dengan cara melubangi
lempeng katode. Dari percobaan ini, ditemukan sinar yang arahnya berlawanan disebut
Dari percobaan ini ditemukan bahwa gas yang berada di belakang katode menjadi
berpijar. Hal ini berarti radiasi dari anode menembus lempengan katode melalui lubang
yang sebelumnya telah dibuat.
1) Sifat sinar anode ini merupakan radiasi partikel karena mampu memutar baling-baling
yang bermuatan positif.
2) Radiasi ini bila dibelokkan menggunakan medan magnet, maka akan menuju ke kutub
magnet negatif. Itu artinya radiasi sinar ini bermuatan positif (itulah sebabkan
kemudian dinamakan anode yang kemudian dinamakan proton).
3) Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas yang ada di dalam tabung.
Gambar 5. Desain Percobaan Rutherford (hamburan sinar alfa oleh lempeng emas)
Pada saat terbentuk elektron yang menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang
menuju arah berlawan melewati lubang pada katoda. Setelah berbagai gas dicoba dalam
tabung, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling
kecil. Berdasarkan percobaan tersebut massa proton terkecil diperoleh pada atom
Hidrogen yaitu Massa 1 proton = 1 sma = 1,66 × 10-24 gram dengan muatan 1 proton =
+1 = 1,6 × 10-19 C. Penemuan proton oleh Goldstein ini menimbulkan pertanyaan,
bagaimanakah kedudukan masing-masing partikel tersebut di dalam atom.
Pada tahun 1919, Rutherford menemukan proton terbentuk ketika partikel alfa
ditembakan pada inti atom hidrogen. Untuk mengetahui kedudukan partikel-partikel
D) Penemuan Neutron
Setelah ditemukan adanya proton di dalam inti atom, didapati bahwa ternyata massa
inti atom selalu lebih besar daripada proton. Dari sinilah kemudian para peneliti
berpendapat bahwa ada partikel lain di dalam inti (selain proton) yang muatannya netral.
W. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930 melakukan penembakan menggunakan
partikel alpha (α) ke inti atom berilium. Ditemukan adanya radiasi partikel yang memiliki
daya tembus besar. Dua tahun sesudahnya yaitu tahun 1932, James Chadwick melakukan
penelitian lebih lanjut dimana ditemukan bahwa partikel tersebut bermuatan netral dan
memiliki massa hampir sama dengan partikel proton (bermuatan positif). Partikel ini
kemudian dinamakan sebagai neutron.
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930
melakukan eksperimen penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan
dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James
Chadwick pada tahun 1932.
Semua isotop hidrogen mempunyai 1 proton dan 1 elektron, tetapi mempunyai jumlah
neutron yang berbeda. H-2 mempunyai 1 neutron dan H-3 mempunyai 2 neutron.
CONTOH
Oksigen dialam terdiri atas 3 isotop dengan kelimpahan sebagai berikut :
16 17 18
8O 8O 8O
(99,76%) (0,04%) (0,20%)
Hitunglah massa atom relatif (𝐴𝑟 ) dari unsur oksigen!
Penyelesaian
99,76 0,04 0,20
𝐴𝑟 O = ( . 16 g) + ( . 17 g) + ( . 18 g)
100 100 100
𝐴𝑟 O = 16,0044 g
B) ISOBAR
Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi
mempunyai nomor massa yang sama.
Contoh : 146C dengan 147N
Pada atom Nitrogen dan Karbon mempunyai jumlah elektron dan jumlah proton yang
berbeda, tetapi memiliki jumlah neutron yang sama yaitu Nitrogen memiliki 7 neutron
dan karbon memiliki 7 neutron.
C) Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat di antara
beberapa unsur lalu mengelompokkannya menurut sifat yang ada. Tiap kelompok terdiri
dari tiga unsur sehingga disebut Triade. Jika unsur-unsur dalam satu triade disusun
menurut kenaikan massa atom-atomnya, ternyata massa atom unsur yang kedua
merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan ini
memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat unsur.
Namun, pengelompokkan ini memiliki kelemahan, karena kemiripan sifat tidak hanya
terjadi pada tiga unsur dalam setiap kelompok.
CONTOH
2 H (g ) + O (g ) → 2 H O (l )
2 2 2
Keterangan :
Tanda panah menunjukkan arah reaksi (artinya = membentuk atau bereaksi menjadi).
Huruf kecil dalam tanda kurung menunjukkan wujud atau keadaan zat yang
bersangkutan (g = gass, l = liquid, s = solid dan aq = aqueous / larutan berair).
Bilangan yang mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi (untuk
menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi).
Koefisien reaksi juga menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat
yang terlibat dalam reaksi.
CONTOH
Langkah 1 : Al(s ) + H2SO 4 (aq ) → Al2 (SO 4 ) (aq ) + H2 (g ) (belum setara)
3
Langkah 2 : 2 Al(s ) + 3 H2SO 4 (aq ) → Al2 (SO 4 ) (aq ) + 3 H2 (g ) (sudah setara)
3
CONTOH
Langkah 1 :
Persamaan reaksi yang belum setara.
C 2 H 6 + O 2 → CO 2 + H 2 O
Langkah 2 :
Menetapkan koefisien C2H6 = 1 sedangkan koefisien yang lain ditulis dengan huruf.
1 C 2 H 6 + a O 2 → b CO 2 + c H 2 O
Langkah 3 :
Jumlah atom di ruas kiri dan kanan :
Ruas
Atom Ruas kiri
kanan
C 2 B
H 6 2c
O 2a 2b+c
Langkah 4 :
Jumlah atom di ruas kiri = jumlah atom di ruas kanan.
Dari langkah 3, diperoleh :
b = 2 ……………. (i)
2c = 6 ……………. (ii)
2a = (2b + c) …….. (iii)
Dari persamaan (ii), diperoleh :
2c =6
6
c = = 3 ………. (iv)
2
Persamaan (i) dan (iv) disubstitusikan ke persamaan (iii) :
2a = (2b + c) …….. (iii)
2a = {(2).(2) + 3} = 7
7
a = …………... (v)
2
Langkah 5 :
Nilai-nilai a, b dan c disubstitusikan ke persamaan reaksi :
2 C 2 H 6 + 7 O 2 → 4 CO 2 + 6 H 2 O
Langkah 6 :
Memeriksa kembali jumlah atom di ruas kiri dan kanan, serta melengkapi wujud zatnya.
2 C 2 H 6 (g) + 7 O 2 (g) → 4 CO 2 (g) + 6 H 2 O(g)
F. GLOSARIUM
Atom : Bagian terkecil dari unsur yang terlibat dalam reaksi kimia. Semua zat
terdiri dari atom dengan komposisi tertentu.
Golongan : Lajur vertical dalam sistem perodik unsur.
Inti atom : Bagian yang padat dan bermuatan positif dari atom, yang berada di
pusat atom, dan terdiri dari proton dan neutron.
Ion : Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik.
Nilai e/m : Nisbah muatan terhadap massa partikel.
Nomor Atom : Jumlah proton dalam inti atom. Disebut juga nomor proton.
Nomor massa : Bilangan yang menyatakan jumlah proton dan neutron dalam inti.
Partikel : Unsur dasar benda atau bagian benda yang sangat kecil dan berdimensi
Periode : Lajur horizontal dalam tabel periodik unsur yang menyatakan kulit
atom yang dimiliki oleh unsur bersangkutan.
Persamaan reaksi : Satu cara pemaparan proses reaksi.
Tabel Periodik : Tampilan unsur kimia dalam bentuk tabel
G. DAFTAR PUSTAKA
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Richardus Ngabut, S.Pd., Gr.
Jenjang Sekolah : SMA
Nama Sekolah : SMA Gabungan Jayapura
Tahun Ajaran : 2021/2022
Kelas : 10
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Pertemuan ke : 4 dan 5
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik telah memahami proses kimia dan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik telah memahami pengertian dan pentingnya kimia hijau.
3. Peserta didik telah mempelajari prinsip kimia hijau.
4. Peserta didik telah mampu menghubungkan proses kimia dan reaksi kimia terhadap prinsip
kimia hijau.
5. Peserta didik telah mempelajari Proses kimia dalam kehidupan sehari-hari terkait hal-hal yang
tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau.
C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu Kreatif, Gotong royong / Kerja
sama, dan Mandiri.
D. SARANA PRASARANA
➢ HP / Komputer / Laptop
➢ Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Guided Discovery Learning untuk moda Pembelajaran Jarak
Jauh (blended learning).
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik membuat kegiatan yang mendukung prinsip
kimia hijau.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah kita telah mendukung prinsip kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari ? Bagaimana cara
kita mendukung prinsip kimia hijau ?
D. KEGIATAN PEMBEJARAN
Tahapan Kegiatan Waktu
Daring via e-Learning
PENDAHULUAN
3. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PROYEK
HOTS SIKAP
• Mandiri
Literasi • Analisis
• Kreatif
• Evaluasi
• Kerja sama
B) IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan gambar yang telah diamati, tuliskan beberapa pertanyaan yang akan dibahas
bersama pada kolom di bawah ini.
PERTANYAAN
1. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
2. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
3. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
C) PENGUMPULAN DATA
Tuliskan jawaban pertanyaan yang telah dibuat pada kolom di bawah ini.
JAWABAN PERTANYAAN
1. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
2. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
3. ___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
1. Carilah informasi dari berbagai sumber tentang biosolar B30. Catatlah sumber
referensi yang Kalian baca. Ini adalah salah satu sikap jujur dan menghargai
karya orang lain.
2. Kumpulkan, olah, analisis, simpulkan data informasi dari berbagai sumber
tentang sumber energi terbarukan lainnya, lalu komunikasikan dalam bentuk
infograis, tiktok, video singkat, atau bentuk lainnya. Postinglah informasi
tersebut di akun media sosial Kalian masing-masing (Instagram, Facebook,
Line, atau lainnya). Hal ini akan mengedukasi pembaca atau penonton untuk
mengenal dan mendukung prinsip kimia hijau.
3. Lakukan dengan sikap
➢ jujur, objektif,
➢ kritis,
➢ kreatif,
➢ mandiri,
➢ inovatif, dan
➢ bergotong royong sebagai insan dalam masyarakat global.
E) KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, tuliskan kesimpulan Anda.
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Berdasarkan referensi yang telah kalian dapatkan mengenai Biosolar B30, jawablah
beberapa soal berikut ini.
LEMBAR JAWABAN
1.
2.
3.
CATATAN :
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
50,01 – 75,00 = Baik (B) 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
CATATAN :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Skala Point
No. Aspek Skor Terpenuhi 1 2 3 4 Point
(K) (C) (B) (SB)
1 Perencanaan Mengumpulkan sumber informasi
Rancangan jadwal proses pelaksanaan
proyek
Pemilihan media komunikasi (kampanye)
2 Proses Menganalisis sumber informasi untuk
Pelaksanaan menjawab tiga buah pertanyaan
Proyek Analisis sumber informasi untuk
mengemukakan ide lainnya terkait
sumber energi terbarukan
Kejasama kelompok
3 Hasil Daya Tarik media (mempunyai nilai
Produk seni)
Media Kebenaran isi media sesuai konten
Komunikasi
Kemudahan memahami media
(Kampanye)
4 Presentasi Penggunaan Bahasa yang baik dan benar
Penyampaian mudah dipahami
Daya Tarik media yang digunakan
Kekompakkan
POINT TOTAL 52
KETERANGAN
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
SB : Sangat Baik
2. ASESMEN KOGNITIF
Jenis Soal : Essay
1) Tuliskan reaksi pembentukan alkohol melalui proses fermentasi.
Jawaban
C6H12O6 (s) → 2 C2H5OH (l) + 2 CO2 (g) + energi (2 ATP) (Skor 2)
2) Tuliskan reaksi fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan.
Jawaban
uv
6 CO2 (g) + 6 H2O (l) → C6H12O6 (s) + 6 O2 (g) (Skor 2)
3) Jelaskan 1 contoh reaksi kimia yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau.
Jawaban
Reaksi kimia yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau yaitu reaksi pembakaran.
C3H8 (g) + 5 O2 (g) → 3 CO2 (g) + 4 H2O (l)
Gas CO2 yang dihasilkan dari reaksi pembakaran akan naik ke atmosfer dan
menghalangi pemancaran panas dari bumi, sehingga panas dipantulkan kembali ke
bumi. Akibatnya bumi menjadi sangat panas yang dikenal sebagai global warming.
Gas CO2 bereaksi dengan air di udara akan menyebabkan hujan asam yang dapat
merusak permukaan benda dan menyebabkan kematian biota air.
CO2 (g) + H2O (l) → H2CO3 (aq)
As. Karbonat
(Skor 5)
Apabila kandungan asam lemak bebas minyak nabati > 5%, maka terlebih dahulu
dilakukan reaksi esterifikasi. Selain dari proses esterifikasi/ transesterifikasi dapat juga
dilakukan dengan konversi enzimatis.
(Sumber : https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/12/19/2434/faq.program.mandatori.biodiesel.30.b30 )
(Skor 5)
Skor Total = 12
Rumus Penilaian :
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
90 - 100% = Baik Sekali
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 80 - 89% = Baik
Skor total
70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang
C) ASESMEN SUMATIF
Jenis Soal : Essay
1.
2. Nyatakan Benar atau Salah Pernyataan - pernyataan berikut beserta alasan kenapa Kalian
menjawab demikian.
a. Tidak semua reaksi kimia menghasilkan zat-zat yang berbahaya. Contohnya adalah
penggunaan soda kue dalam proses memanggang adonan roti. Gas karbondioksida
yang dihasilkan akan membuat roti menjadi empuk dan enak disantap.
Jawaban
Pernyataan diatas BENAR karena banyak reaksi kimia di sekitar kita yang mampu
menjaga kelestarian lingkungan serta dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan
seperti membuat kue. (Skor 2)
b. Reaksi kimia pembakaran tak sempurna misalnya membakar sampah di udara terbuka
tidak akan mencemari lingkungan karena menghasilkan gas karbon monoksida yang
aman bagi makhluk hidup.
Jawaban
Pernyataan diatas SALAH karena gas karbon monoksida bersifat racun yang dapat
membahayakan makhluk hidup. (Skor 2)
c. Biosolar B-30 adalah salah satu upaya pemerintah untuk menerapkan prinsip kimia
hijau yaitu menggunakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Jawaban
Pernyataan diatas BENAR karena Biosolar B-30 merupakan salah satu upaya dalam
mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil untuk menjaga kelestarian
lingkungan sesuai dengan prinsip kimia hijau ke-7 yakni Penggunaan Sumber Energi
yang dapat diperbarui. (Skor 2)
Skor Total = 15
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat diteruskan dengan
Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 80%, maka harus mengulang
materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum dikuasai.
D) SOAL PENGAYAAN
Jenis Soal : Essay
Pelajari infograis pada Gambar 4 yang memuat hal - hal terkait konservasi laut dalam
mendukung agenda pembangunan berkelanjutan 2030. Lakukan analisis infografis pada
gambar 4. Lalu jawablah pertanyaan di bawah ini.
2. Apa akibatnya bila hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau tersebut dibiarkan
terus terjadi ?
Jawaban
Jika dibiarkan terus-menerus, maka ekosistem laut akan terancam termasuk punahnya
keragaman laut hayati secara global. (Skor 2)
Skor Total = 12
Rumus Penilaian :
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Skor yang diperoleh 90 - 100% = Baik Sekali
Nilai = x 100 80 - 89% = Baik
Skor total
70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang
E) SOAL REMEDIAL
JENIS
SOAL
SOAL
PG 1. Berikut ini merupakan agenda pembangunan berkelanjutan 2030 yang
dicanangkan oleh PBB :
Skor Total = 5
Rumus Penilaian :
KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :
Skor yang diperoleh 90 - 100% = Baik Sekali
Nilai = x 100 80 - 89% = Baik
Skor total
70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang
Berdasarkan ke-17 agenda tersebut, prinsip kimia hijau terintegrasi dalam enam agenda
pembangunan berkelanjutan 2030 yaitu agenda nomor 3, 6, 7, 13, 14, dan 15. Hidup sehat dan
sejahtera bagi semua manusia di bumi tentu karena lingkungan yang aman dan bebas bahan-
bahan berbahaya.
Prinsip nomor 7 dari kimia hijau adalah penggunaan sumber
energi yang dapat diperbaharui. Indonesia telah berupaya untuk
menerapkan prinsip ini yaitu dengan cara mengurangi
ketergantungan terhadap sumber energi fosil untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Dalam hal ini Presiden Joko Widodo
mengakselerasi penerapan Biosolar 30 (B30) yang dimulai pada
penghujung tahun 2019.
Kini pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) resmi mengimplementasi B30 di
Indonesia. Biosolar B30 sebagai bahan bakar nabati untuk mesin
atau motor disel adalah lanjutan dari Biosolar 20. Mari lakukan
Gambar 6. Biosolar B30
aktivitas kerja ilmiah berikut sebagai contoh penerapan prinsip
kimia hijau di sekitar Kalian.
A) Pendekatan Kimia Hijau untuk Mencegah Pencemaran Zat Kimia dalam Makanan
(Agenda ke-3)
Ilmu dan teknologi kimia berperan besar dalam peningkatan mutu kehidupan, karena
berdampak pada perkembangan industri obat-obatan, peningkatan penyediaan pangan dunia
yang ditunjang oleh pemanfaatan pupuk dan pestisida, serta penemuan zat-zat kimia untuk
memperbaiki mutu kehidupan seperti, zat warna, kosmetik, plastik, dan membran untuk
penyaringan cairan (World Bank Group, 2012). Namun kemajuan itu dibarengi pula dengan
dampak buruk produk-produk kimia di samping limbah kimia terhadap lingkungan termasuk
kehidupan manusia, seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Untuk mencegah dampak buruk
inilah muncul konsep “Kimia Hijau” yang didefinisikan sebagai kimia yang ramah
lingkungan (environmentally benign chemistry) (Anastas & Warner, 1998). Pendekatan kimia
hijau memandu berbagai penemuan dan penerapan pendekatan sintesis zat-zat kimia dengan
menggunakan sumber-sumber terbarukan, kondisi-kondisi reaksi yang ramah lingkungan,
meminimalkan energi dan merancang zat-zat kimia yang tidak beracun dan jauh lebih aman
(Dhage, 2013). Selanjutnya proses kimia yang digunakan diusahakan agar seminimal
mungkin dalam menimbulkan polusi pada lingkungan, dan tidak menimbulkan dampak
negatif bagi lingkungan (Clark, 2005).
Dalam hubungannya dengan keamanan pangan, konsep kimia hijau diterapkan sejak
dari persawahan/perladangan/perkebunan/pertanian/ perikanan sampai dengan pengolahan
dan pengemasan bahan pangan. Bekerja sama dengan konsep pertanian berkelanjutan
(sustainable agriculture) untuk mengurangi dampak buruk penggunaan zat-zat kimia untuk
lingkungan pertanian, baik pada tanah, flora, fauna, dan badan air di sekitar daerah pertanian,
juga pada kesehatan petani, yang menggunakannya dan masyarakat yang mengkonsumsi
bahan makanan yang dihasilkan pertanian. Menurut laporan United National Environment
Program (UNEP) dan World Health Organization (WHO) sekitar 3 juta orang mengalami
keracunan pestisida akut dan sekitar 10–20 ribu orang meninggal karena hal ini setiap tahun
di negara-negara berkembang. Para ahli di Amerika Serikat memperkirakan bahwa sampai
dengan 20 ribu orang Amerika mungkin akan meninggal karena kanker akibat adanya residu
pestisida pada tingkat yang rendah pada makanan yang berasal dari nabati maupun hewani
(Sinha, Herat, Valani, & Chauhan, 2009).
Untuk mengatasi hal ini, konsep pertanian berkelanjutan mengusulkan
membudidayakan bahan pangan yang bergizi dan dapat melindungi kesehatan manusia
dengan bantuan pupuk dan pestisida dari bahan-bahan organik yang berbasis zat-zat biologis
(Sinha et al., 2009). Sejauh mungkin, sistem pertanian organik bergantung pada rotasi
tanaman, pemanfaatan residu tanaman, pupuk kandang, kacang-kacangan, dan pupuk hijau
demi menjaga produktivitas dan kesuburan tanah untuk memasok nutrisi tanaman. Ini
menekankan pada metode pencegahan dan kuratif pengendalian hama seperti penggunaan
kultivar yang tahan hama, agen biokontrol, dan metode budaya pengendalian hama (Sinha et
al., 2009). Vermicompost (produk metabolisme cacing tanah yang memakan limbah organik)
terbukti sebagai 'pupuk organik' yang sangat bergizi dan 'promotor pertumbuhan ajaib' yang
Gambar 7. Profil Jenis Pangan Penyebab Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan di
Indonesia 2011-2013
Gambar 8. Zat Penyebab Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan di Indonesia pada
2011 – 2013
Apabila kandungan asam lemak bebas minyak nabati > 5%, maka terlebih dahulu
dilakukan reaksi esterifikasi. Selain dari proses esterifikasi/ transesterifikasi dapat juga
dilakukan dengan konversi enzimatis.
11) Apakah regulasi yang mengatur tentang pelaksanaan mandatori program B20 ?
Regulasi yang mengatur tentang pentahapan mandatori program B20 adalah Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 12 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga
atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 tahun 2008 tentang
Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan
Bakar Lain. Dalam peraturan ini ditetapkan target pentahapan pencampuran biodiesel
untuk semua sektor terkait.
16) Apakah biodiesel dapat langsung digunakan pada mesin diesel biasa ?
Biodiesel siap digunakan oleh mesin diesel biasa dengan sedikit atau tanpa penyesuaian.
Penyesuaian dibutuhkan jika penyimpanan atau wadah biodiesel terbuat dari bahan yang
sensitif dengan biodiesel seperti seal, gasket, dan perekat terutama mobil lama dan yang
terbuat dari karet alam dan karet nitril.
17) Apakah benar biodiesel menyebabkan kerak pada tangki bahan bakar ?
Tidak benar bahwa biodiesel menyebabkan kerak pada tangki bahan bakar. Biodiesel
merupakan senyawa ester yang banyak digunakan sebagai pelarut/pembersih.
Pemanfaatan biodiesel justru dapat membersihkan kerak dan kotoran yang tertinggal pada
mesin, saluran bahan bakar dan tangki bahan bakar karena sifatnya sebagai
solvent/pelarut.
30) Apa manfaat pelaksanaan Program Mandatori B20 dan B30 bagi aspek ekonomi
dan sosial?
Secara garis besar manfaat ekonomi dan sosial dari implementasi B20 dan B30, sebagai
berikut :
G. DAFTAR PUSTAKA
Tjahjadarmawan, E. dkk. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Mustafa, Dina. (2018). Penerapan Kimia Hijau untuk Menjamin Keamanan Pangan. Jakarta :
Seminar Nasional Universitas Terbuka.
Nefilinda (2014). “Teknologi Hijau : Solusi untuk Pelestarian Sumber Air”. Jurnal Spasial :
Penelitian, Terapan Ilmu Geografi, dan Pendidikan Geografi. 1, (2), 18-28.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2019). Program Mandatori Biodiesel 30%
(B30). Jakarta : EBTKE.