DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH :
NAMA : ASRIANI
NIM : 190101007
KELAS : 7A
ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
Tahun Ajaran 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4-9
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................9
1.3 Tujuan penulisan........................................................................................10
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................11
2.1 Profesionalisme.....................................................................................11-16
2.2 Kualitas Pelayanan................................................................................16-18
2.3 Gratifikasi ..................................................................................................19
BAB III : PENUTUP.............................................................................................21
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................21
3.2 Saran ..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
aktor birokrasi yang dilakoni oleh aparatur sipil Negara, tidak hanya dari
4
meningkatnya tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat, selain itu
tuntutan ini merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya pemerintah
Aparatur Sipil Negara yang sejujurnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
kerja yang diangakt oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan
5
dibuat oleh pemerintah dengan tujuan pembangunan nasional bangsa. Oleh
juga sebagai penanggung jawab dari fungsi pelayanan publik yang akan
akan diberikan relative lebih baik. Pelayanan publik hanya akan dapat
6
penggunanya saat pelayanan itu dikerjakan oleh para pelayan (birokrasi)
yang profesional.
yang prima. Rasa puas masyarakat dalam pelayanan publik akan terpenuhi
ketika apa yang diberikan oleh aparatur pemerintah sesuai dengan apa
terdapat tiga unsur pokok yaitu biaya relative lebih murah, waktu untuk
mengerjakan relative lebih cepat dan mutu yang diberikan relative lebih
baik.
7
adanya kesiapan aparatur pemerintah yang profesional untuk
tempat dimana dia bekerja. Oleh karena itu pegawai negeri sipil sebagai
Dasar 1945.
dengan baik atau dengan kata lain produktivitas kerjanya masih kurang
8
Salah satu pelayanan yang seharusnya ada di Kecamatan yang
Disdukcapil.
9
1.3 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui hubungan antara Good Governance dan Variabel
Profesionalisme.
2. Untuk mengetahui hubungan antara Good Governance dan Variabel
Kualitas Pelayanan.
10
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROFESIONALISME
1) Kemampuan
Kemampuan adalah kecakapan dalam menguasai suatu keahlian
yang merupakan bawaan sejak lahir atau hasil pelatihan atau praktik dan
digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui
tindakannya.
11
tersebut tentunya dibutuhkan kemampuan yang telah ter asa dengan
profesionalitas tinggi.
12
2) Kualitas
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, layanan, manusia, proses, lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan.
Bab 1 : Good Governance
Salah satu prinsip good governance yaitu pada point Efektifitas dan
efisiensi menjelaskan bahwa setiap proses kegiatan dan kelembagaan
diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai kebutuhan melalui
pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan berbagai sumber yang ada.
13
5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan
para pihak yang terkait
6. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran
keuangan Negara
7. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang
8. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikann untuk
memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dn lain-lain.
4) Jumlah SDM
Jumlah SDM merupakan suatu potensi yang ada dalam diri
seseorang yang dapat berguna untuk menyokong suatu organisasi atau
perusahaan sesuai dengan keterampilan atau kemampuan yang dimiliki.
Bab 1 : Good Governance
1. Negara atau pemerintahan
Negara sebagai salah satu unsur Governance, di dalamnya
termasuk lembaga politik dan lembaga sektor publik. Peran
pemerintah melalui kebijakan publiknya sangat penting dalam
memfasilitasi terjadinya mekasnisme pasar yang benar sehingga
penyimpangan yang terjadi di dalam pasar dapat dihindari. (Lokasi
Penelitian)
2. Masyarakat Madani
Kelompok masyarakat dalam konteks kenegaraan pada
dasarnya berada di antara atau di tengah-tengah pemerintah dan
perseorangan, yang mencakup baik perseorangan maupun
kelompok masyarakat yang berinteraksi secara sosial, politik dan
ekonomi. (Sasaran Penelitian)
5) Teknologi informasi
Teknologi informasi merupakan seperangkat alat yang membantu
proses dalam bekerja dengan informasi, dan melaksanakan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
14
Bab 2 : Government Indonesia
Perkembangan teknologi komunikasi dan dunia digital membuat
sekat komunikasi antar individu semakin tereduksi. Perkembangan ini
pun semakin membuka ruang bagi masyarakat dalam mengekspresikan
diri. Pesatnya penggunaan aplikasi media sosial seperti twitter,
facebook,maupun aplikasi media sosial lainnya yang turut
berkontribusi dalam meningkatkan perhatian publik pada isu-isu di
bidang sosial, politik dan ekonomi.
Peran teknologi informasi dalam tata kelola pemerintahan yaitu:
1. Turut mempengaruhi tata kelolah pemerintahan, memungkinkan
keterbukaan dan transparansi informasi sehingga mendukung
pemerintah yang demokratis
2. Karena adanya revolusi dalam dunia teknogi informasi dan
komunikasi, maka baik pemerintah global maupun pemerintah
Indonesia mengalami perubahan yang cukup berarti untuk
mendorong adanya keterbukaan.
3. Pemerintah yang terbuka pun lahir dalam gerakan open
government partnership (OGP) dimana Indonesia menjadi salah
satu dari 8 negara perintis gerakan yang terlahir pada bulan
September 2011.
4. OGP merupakan international platform untuk mendorong adanya
komitmen pemerintahan yang lebih terbuka, akuntabel, dan
responsive kepada masyarakatnya.
6) Keandalan
Keandalan adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran. Hal
tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama ( ter dengan ter
ulang) akan memberikan hasil yang sama.
Bab 1 : Good Governance
Menurut world Bank, good governance diartikan sebagai “the way
state power is used in managing economic and social resources for
15
development society” yaitu cara bagaimana kekuasaan Negara digunakan
untuk mengelolah sumberdaya-sumberdaya ekonomi dan sosial guna
pembangunan masyarakat. Untuk mewujudkan pembangunan masyarakat
tersebut tentunya dibutuhkan kemampuan yang telah ter asa dengan
profesionalitas tinggi.
16
2) Reability (kehandalan)
Reability adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan
layanan bagi pelanggan. Jika tangibels adalah tentang hal yang kongkret,
reability bisa dibilang lebih abstrak. Ini karena reability bersinggung
langsung dengan konsumen.
Bab 3 : Pelayanan publik
Pada dasarnya, pelayanan publik adalah kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang dan
jasa, dan pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Untuk memberi pelayanan yang terbaik, maka ada beberapa
komponen yang harus diperhatikan yaitu asas, prinsip dan standar
pelayanan publik.
3) Responsiviness (ketanggapan)
Responsiviness adalah tentang bagaimana perusahaan memberikan
layanan yang prima terhadap semua keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Biasanya responsiviness ini juga diikuti dengan penyampaian yang runtut
namun tetap mudah dimengerti.
Bab 1 : Good Governance
Pada prinsip good governance, tertuang prinsip responsive yang
mana setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk
melayani berbagai pihak yang berkepentingan (Stakeholder).
Bab 3 : Pelayanan publik
Pada asas pelayanan publik menjelaskan mengenai suatu keadaan
yang kondisional sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan
efektifitas.
17
4) Assurance (jaminan)
Assurance adalah suatu kepastian yang didapatkan pelanggan dari
perilaku pelaku usaha. Assurance ini bisa didapat, misalnya, dari
komunikasi yang baik, pengetahuan yang luas, hingga sikap sopan dan
santung kepada pelanggan.
Bab 3 : Pelayanan publik
Pada prinsip pelayanan publik tertuang komponen yang
memberikan jaminan atau kepastian kepada konsumen diantara nya :
1. Kepastian waktu : pelaksanaan pelayanan publik memberikan rasa
aman dan kepastian hukum.
2. Akurasi : produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat
dan sah.
3. Keamanan : proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa
aman dan kepastian hukum.
5) Empaty (empati)
Empati berkaitan dengan kepuasan pelanggan yang erat kaitannya
dengan perhatian yang tulus dan dekat kepada masing-masing pelangan.
Empati akan membantu anda untuk mengetahui kebutuhan serta
keinginan dari pelanggan secara spesifik.
Bab 3 : Pelayanan publik
Pada asas-asas pelayanan publik, menjelaskan bahwa kesamaan
hak adalah suatu sikap yang tidak diskriminatif dalam arti tidak
membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, atau status ekonomi.
18
2.3 GRATIFIKASI
A. Pengertian gratifikasi
Berdasarkan penjelasan pada pasal 12B Undang Undang Nomor 20
Tahun 2001, Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi
pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi,pinjaman tanpa bunga,
tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan
Cuma-Cuma dan fasilitas lainnya.
B. Kapan gratifikasi menjadi kejahatan korupsi?
Untuk mengetahui kapan Gratifikasi menjadi kejahatan korupsi,
dapat dilihat pada rumusan pasal 12B ayat (1) Undang-Undang Nomor 31
tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 : “setiap gratifikasi
kepada pegawai negeri atau penyelenggaraan Negara dianggap pemberian
suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlaawanan
dengan kewajiban atau tugas nya.
19
sebagai pemberian yang berhubungan dengan jabatan dan berkaitan
dengan kewajiban penyelenggara Negara atau pegawai negeri, karena
pelayanan yang baik memang seharusnya diberikan oleh petugas
sebagai bentuk pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itu, masyarakat
berhak dan pantas untuk mendapatkan layanan yang baik.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan terkait hubungan sub materi Good
Governance dengan variabel penelitian yaitu Profesionalisme dan Kualitas
Pelayanan, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, setiap komponen
ataupun dimensi-dimensi dari ke 2 variabel penelitian saling berhubungan
dengan sub materi Good Governance.
3.2 Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Jadi jika dalam penyusunan dan penulisan makalah ini terdapat hal-hal
yang tidak sesuai dengan harapan, kami dengan senang hati menerima
masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
perbaikan makalah yang akan datang.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://upg.kkp.go.id/faq/contoh-kasus
22