2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat-
Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah Critical Book Report ini dengan tep
at waktu. Makalah critical book report ini saya buat guna memenuhi tugas critical book
report mata kuliah “FILSAFAT PENDIDIKAN” pada semester I tahun 2021.
Adapun makalah Critical Book Report ini saya buat dengan referensi melalui
buku karangan Prof. Dr. Muhmidayeli, M.Ag sebagai buku utama dan buku karangan
Muhammad Anwar sebagai buku pembanding. Saya juga mengucapakan terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan kepada
saya kesempatan dan bimbingan sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu.
Nursahara Siregar
DAFTAR ISI
ISBN : 978-602-8650-39-7
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat dan pendidikan merupakan dua istilah yang berdri pada makna dan
hakikat masing- masing, namun ketika keduanya digabungkan kedalam satu tema
khusus, maka ia pun memiliki makna tersendiri yang menunjuk dalam suatu
kesatuan pengertian yang tidak terpisahkan. Kendati filsafat pendidikan telah
dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, namun bukanlah berarti
bahwa kajiannya hanyalah sekedar menelaah sendi- sendi pendidikan dan
atau filsafat semata. Filsafat pendidikan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari filsafat secara keseluruhan, baik dalam sistem maupun metode.
Usia filsafat sudah memberikan bentuk-bentuk pemikiran yang bervariasi,
juga telah melahirkan berbagai aliran dan paham yang mengideologis. Dalam filsafat
juga menguraikan pendidikan karakter, yaitu pendidikan yang berbasis pada nilai-
nilai kepribadian bangsa yang digali dari keyakinan yang beragama, kebudayaan, dan
kreatifan lokal, serta kesucian hati nurani manusia yang merupakan fitrah dari sang
pencipta.
1.2. Tujuan
Pembuatan Critical Book Report ini memiliki tujuan untuk
1. Membandingkan dua buku filsafat pendidikan dengan pengarang yang
berbeda.
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan suatu buku.
1.3. Manfaat
1. Membantu memahami karakteristik filsafat pendidikan
2. Membantu memahami perkembangan filsafat pendidikan dalam negeri.
3. Membantu mahasiswa mengkritisi suatu hal termasuk dalam
perbandingan dua buah buku.
BAB II
ISI BUKU
Buku utama filsafat pendidikan karangan Prof. Dr. Muhmidayeli, M.Ag. (Terbit
pada bulan September 2013)
BAB I
Bahan filsafat tidaklah sama dengan bahan ilmu pengetahuan. Bahan pada
filsafat bersif atuniversal, sedangkan ilmu terbatas hanya pada bidang- bidang
tertentu, sifatnya parsial. Hal lain yang membedakan dunia filsafat dengan ilmu
pengetahuan adalah aktivitasnya. Filsafat memulaikerjanya dengan langkah yang tidak
memberikan kepemihakan. Lain halnya dengan pengetahuan yang memiliki nilai
kebenaran yang bersifat parsial, maka dalam aktivitas pencariannya, ia mesti
mengabaikan aspek-aspek yang lai, kendatipun ilmuwan menyadari bahwa hubungan
interdepedensi antar- realitas itu tidak dapat dielakkan.
Pengetahuan dan KebenaranPengetahuan
Pengetahuan pada hakikatnya akan selalu bersifat relasional, yaitu adanya
hubunganinterpedensi antara subjek dan objek.
Kebenaran
Kebenaran dalam bahasa sehari- hari selalu dipertentangkan dengan
kebohongan ataudusta; sesuatu yang memiliki celah salah, keliru dan ketidak validan.
Dalam konteks filsafat,istilah filsafat lebih lazin dipertentangkan dengan kekeliruan
atau kekhilafan..Dalam konteks kajian filsafat pengetahuan, paling tidak ada enam teori
kebenaran, yaitu:
1. Teori korespondensi; teori ini berpendapat bahwa kebenaran adalah hubungan
antarasubjek dan objek.
2. Teori konsistensi; teori ini mengatakan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang
selalu samakesan antarsubjek terhadap objek yang saman, sehingga
validitasnyapun sangattergantung pada tanggapan-tanggapan subjek yang satu
dengan yang lainnya
3. Teori pragmatism; teori ini mengatakan bahwa kebenaran adalah pemikiran
yang berguna bagi kehidupan praktis manusia.
4. Teori relativisme; kebenaran adalah kesesuaian pengetahuan dengan
perangkat persepsiyang sehat.
5. Teori Empirisme; kebenaran adalah pengetahuan yang bias dialami secara
indrawi.
6. Teori relijius; teori ini berpandangan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang
dating dariTuhan.
C. Sistematika Berpikir Filsafat
Dalam tata cara beroikir filsafat, suatu pengungkapan dapat dikatakan tepat jika
iadisusun atas dasar putusan-putusan (premis) yang benar, dan penarikan
kesimpulannya pundidasarkan pada kaidah-kaidah filsafat.
Ada tiga hal yang berhubungan langsung dengan sistematika berpikir filsafat,
yaitu bagaimana seseorang itu berupaya membentuk dan membangun suatu ide, pen
gerti an dan atau konsep; bagaiman prosedur yang dapat ditempuh seseorang dalam
membuat
keputusandan bagaimana pula sistem yang dapat dipedomani dalam upaya penutura
n dan atau pengungkapanapa yang tengah subjek pikirkan.
BAB II
PENGERTIAN, KEGUNAAN, DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN
A. Pengertian
Filsafat dan pendidikan memang merupakan dua istilah yang berdiri pada
makna dan hakikat masing-masing, namun ketika keduanya digabungkan dalam satu
terma khusus, makaiapun memiliki makna tersendiri yang menunjuk kedalam suatu
kesatuan pengertian yang tidakterpisahkan. Filsafat pendidikan adalah bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari filsafatkeseluruhan, baik dalam sistem maupun metode.
Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany menyebutkan, bahwa filsafat pendidikan
adalah pelaksanaa pandangan filsafat dan kaidah-kaidah filsafat dalam
bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut dengan pendidikan.
B. Kegunaan Filsafat Pendidikan
Pendidikan sangat terkait dengan aktivitas mulia manusia yang tugas utamanya
adalahmembantu pengembangan humanitas manusia untuk menjadi manusia yang
berkepribadianmulia anutama menurut karakteristik idealitas manusia yang
diinginkan. Hal ini sangatdiperlukan mengingat manusia memiliki potensi-potensi
dalam taraf kodrat
Humandity (martabat manusia) yang memiliki kesadaran diri yang mendorongnya
untuk merealisasikan berbagai potensinya, sehingga berkembang dengan
baik menjadi
self realization ( realisasi diri) yang akan menentukan bagi penunjukan jati dirinya
yang ideal, agar dpat berfungsi dan bermanfaat bagihidup dan kehidupannya secara
individu maupun social kemasyarakatan. Ada beberapa alasan mengapa kualitas
masyarakat memiliki relevansi dengan pendidikan sekolah.
Pertama bahwa sekolah memiliki kecenderungan untuk pengupayaan
perubahan-
perubahan tingkah laku yang merupakan cerminan dari setiap individu yang bernaun
g dalam suatu masyarakat. Selain itu, pendidikan sekolah dapat dilihat sebagai
pengupayaan manusiasejatinya yang disengaja, terarah, dan tertata sedemikian rupa
menuju pembentukan manusia-manusia yang idela bagi kehidupannya. Pendidikan
sekolah tidak lain adalah segala pengupayaanyang dilakukan secara sadar dan terarah
untuk menjadikan manusia sebagai manusia yang baikdan ideal.
Artinya, sekolah merupakan penyediaan kondisi yang baik untuk
menyediakan perilaku-perilaku potensial yang dianugerahkan kepada manusia tidak
lagi sebatas kecenderungan manusiawi an sich, tetapi benar-benar aktual dalam
merealita kehidupannya. Jika demikian, pendidikan sekolah adalah suatu kemestian
bagi percepatan kemajuan dalam suatu masyarakat.
C. Objek dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
BAB IV
Nilai, moral dan etika merupakan tiga isitilah yang saling terkait yang bias
anya dalam bahasa sehari-
hari dianggap sepadan,baik dalam makna maupun dalam fungsi, pada hal hetigakata
itu memiliki hakikat dan orientasi yang berbeda-beda kendati pun antara satu dengan
yanglain terkait
erat. Nilai adalah gambaran seseorang tentang sesuatu yang indah dan yang menari
k, yang mempesona, yang menakjubkan, yang membuat kita bahagia, senang dan ingin
memilikinya.Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompokdalam mengatur tingkah lakunya.
Estetika merupakan studi nilai dalam realitas keindahan. Nilai estetika biasanya
sukaruntuk dinilai , karena nilai-nilai ini menjadi nilai milik personal dan sangat
subjektif. Pendeknya, pendidikan dan estetika merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan begitu saja, tidak saja.karena aktifitasnya yang membutuhkan nilai estetis,
tetapi juga mengingat entitasnya yangmemang juga akan membangun nilai-nilai
estetis dalam diri subjek didik.
BAB V
BAB VI
Pengantar
Dalam analisis konsep, jawabannya berbentuk defenisi-defenisi, dan defenisi
terantung pulakepada tokoh-tokoh atau lembaga yang mengeluarkan atau
menciptakannya.
BAB III
Dalam tinjauan dari segi sistematik ini filsafat berhadapan dengan tiga problem
utama, yaitu sebagai berikut:1. Realitas 2. Pengetahuan 3. Nilai
BAB IV
Bidang filsafat pendidikan adalah juga masalah hidup dan kehidupan manusia.
Denganmengambil pengertian secara luas, berarti masalah pendidikan mempunyai
ruang lingkup manusia atau sepnjang pengalaman yang dialami seseorang sejak ia
dilahirkan hingga berpisahdengan dunia kehidupan atau mati.
BAB V
Manusia adalah salah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota
populasidipermukaan bumi ini. Ia adalah suatu himpunan yang memiliki ciri khas yang
tidak dimilikioleh sekian juta makhluk hidup lainnya.
Tujuan hidup sebagai muslim adalah menyembah, dan berbakti kepada Allah.
Artinya,mengabdikan diri kepada-Nya harus sesuai dengan kehendak-Nya. Semua
aktivitas dalamkehidupan manusia seharusnya sesuai dengan petunjuk dan aturan-
Nya, baik dalam kehidupanindividu, keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan
bernegara, baik sebagai masyarakatawam maupun sebagai pejabat penguasa, sebagai
orang yang tak punya maupun sebagai orang jutawan, baik dalam mencari maupun
menafkahkan harta.
E. Aliran Rekonstruksionalisme
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perbandingan Antara Kedua Buku
Kedua buku ini membahas tentang filsafat pendidikan. Kedua buku memiliki
judul yang sama dengan “Filsafat Pendidikan” merupakan buku yang cocok untuk
pegangan mahasiswa dalam mengambil matakuliah filsafat pendidikan, namun
memiliki pengarang yang berbeda. Pada buku ‘filsafat pendidikan’ karangan Prof. Dr.
Muhmidayeli, M.Ag membahas tentang ilmudasar filsafat dimulai dari pengertian,
kemudian filsafat filsafat pendidikan dan mazhab mazhab filsafat pendidikan serta
orientasi psikologis yang mempengaruhi filsafat pendidkan. Sedangkan karangan
Muhammad Anwar menjelaskan tentang filsafat pendidikan mulai dengan
pengertian filsfat pendidikan dan membahas aliran-aliran yang mendukung
filsafat pendidikan, membahas tentang filsafat pendidikan pancasila yang berupa das
ar dari negara indonesia. Selain itu buku ini juga membahas tentang hakekat
pendidikan dari berbagai filsuf-filsuf. Dari pembahasan sub bab yang disajikan dapat
diketahui bahwa buku pembanding memiliki kelengkapan materi yang lebih dari
buku utama. Hal ini dapat kita lihat pada
bagian buku pembanding memiliki 5 Bab yang berisi Materi penuh Filsafat
dengan tambahan Filsafat pendidikan bagi bangsa Indonesia sedangkan pada buku
utama tidak ada. Dari segi penulisan buku sudah benar dan baik dan mudah dipahami
pembaca.
3.2 Keunggulan
Pada kedua buku yang berjudul “ Filsafat Pendidikan” merupakan buku yang
cocok digunakan sebagai buku pembimbing atau buku pegangan mahasiswa mata
kuliahfilsafat pendidikan. Hal ini dikarenakan isi atau materi yang terkandung didala
mnya tersusun secara sistematis yang memudahkan mahasiswa untuk memahami
secara berkala materi yang dibahas pada setiap babnya. Namun untuk bahasan
yang lebih lengkap terdapat pada buku pembanding,tetapi khusus Bab II mengenai
filsafat buku utama lebih jelas dalam memaparkan materijnya. Bahasa yang digunakan
dalam penulisan kedua buku ini masih digolongkan bahasa yang dapat dipahami
mahasiswa yang baru belajar ilmu filsafat. Pada bagian awal setiap Bab pada buku
pembanding terdapat indikator yang membantu mahasiswa mencapai kompetensi
ajarnya.
3.3 Kelemahan
Pada dasarnya kedua buku ini hampir tidak memiliki kekurangan, namun pada
beberapa bagian materi yang terdapat didalam bab menggunakan bahasa yang tinggi
yang sulit untuk dimengerti mahasiswa mengingat mahasiswa merupakan permulaan
pada awal pembelajaran filsafat. Selain itu tidak dicantumkan rangkuman pada akhir
bab pada kedua buku merupakansalah satu kelamahan yang ada, karna rangkuman
sangat membantu mahasiswa dalam meringkasulang apa isi dari materi yang ada.
Kedua buku tidak melampirkan gambar yang menjadi salahsatu penarik perhatian
pembaca.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Filsafat adalah ilmu dari segala ilmu, ilmu yang mencari suatu kebenaran
dengan cara berpikir dan karena adanya suatu keragu -
raguaan. Maka dari itu dibutuhkan suatu
buku sebagai pegangan bagi mahasiswa untuk lebih memahami secara mendalam
tentang mata kuliah filsafat pendidikan. Dan untuk
mendalami apa yang ada pada materi tersebut diberikan tugas Critical Book Report
sebagai salah satu cara dalam membantu mahasiswa dalam memhami isi buku
tersebut. Dari kedua buku yang sudah dikritik dapat disimpulkan:
1. Walaupun memiliki judul buku yang samaakan tetapi kedua buku memiliki
perbedaandalam pembahasan materinya serta bagian bagian tambahan
pada buku pembanding terdapat tujuan filsafat pendidikan bagi bangsa.
2. Buku Pembanding lebih lengkap pembahasannya dibandingkan dengan
buku utama,namun dilain Bab buku utama memiliki pembahasan yang lebih
lengkap dibandingdengan buku pembanding ( Bab yang membahasa
pengantar Filsafat dan filsafat pendidikan )
3. Kelemahan dari kedua buku adalah tidak dilengkapi dengan gambar
pendukung.
4.2 Saran
Buku Filsafat Pendidikan ini merupakan buku yang cocok dan tepat sebagai
buku pegangan mahasiswa yang menjalani mata kuliah filsafat pendidkan, karena
kedua buku ini memiliki bahasa yang dapat dimengerti mahasiswa yang baru belajar
filsafat dan penyusunan materi yang sistematis. Namun tidak menutup kemungkinan
agar mahasiswa menggunakan beberpara referensi buku lain sebagai pegangan dalam
berfilsafat.
DAFTAR PUSTAKA