oleh Kelompok : 8
IH-A/SEMESTER II
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa, yang atas Rahmat dan karunia-nya maka
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ DIMENSI DAN SETRUKTUR ILMU”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah ilmu filsafat.
Semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat untuk pembaca maupun
kami sebagai penulis. Terimakasih kepada pembaca yang sudah bersedia melihat makalah kami
ini.
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
A. Pengertian Ilmu..................................................................................................
B. Dimensi Ilmu ....................................................................................................
C. Struktur Ilmu .....................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup berpikir dan selalu berusaha untuk
mengetahui segala sesuatu, tidak mau menerima begitu saja apa adanya sesuatu itu,
selalu ingin tahu apa yang ada dibalik yang dilihat dan diamati. Segala sesuatu yang
dilihatnya, dialaminya, dan gejala yang terjadi di lingkungannya selalu dipertanyakan
dan dianalisis atau dikaji. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat
yaitu keheranan, kesangsian, dan kesadaran atas keterbatasan. Berfilsafat kerap kali
didorong untuk mengetahui apa yang telah tahu dan apa yang belum tahu, berfilsafat
berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam kemestaan
yang seakan tak terbatas. Filsafat memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Setidaknya ada tiga peran utama yang dimiliki yaitu sebagai
pendobrak, pembebas, dan pembimbing. Pendidikan adalah upaya mengembangkan
potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun
karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya
dengan ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan
proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari
induknya. Pada awalnya pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat
tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat
diciptakan oleh manusia untuk kepentingan memahami kedudukan manusia,
pengembangan manusia, dan peningkatan hidup manusia.Dasar pendidikan adalah
cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi
mengenai masalah-masalah pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dimensi dan struktur ilmu itu?
2. Apa saja peran dimensi dan struktur ilmu itu?
3. Bagaimana dimensi dan struktur ilmu?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dalam
mata kuliah filsafat ilmu. Selain itu menambah ilmu pengetahuan kita dalam hal
dimensi dan struktur ilmu yang merupakan sebagian kecil dari filsafat ilmu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian ilmu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dinamakan Ilmu adalah pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Jujun S.Suriasumatri menggambarkan dengan sangat sederhana namun penuh makna “Ilmu
adalah seluruh pengetahuan yang kita miliki dari sejak bangku SD hingga Perduruan Tinggi”.
Beerling, Kwee, Mooij, dan Van Peursen menggamarkanny lebih luas “Ilmu timbul berdasarkan
hasil penyaringan, pengaturan, kuantifikasi, obyektivasi; singkatnya, berdasarkan atas hasil
pengolahan secara metedologi terhadap arus bahan-bahan pengalaman yang telah dikumpulkan
”.
Sehingga dengan demikian, ilmu adalah kumpulan pengetahuan secara holistik yang tersusun
secara sistematis yang teruji secara rasional dan terbukti empiris.
B. Dimensi Ilmu
Berasal dari Bahasa Inggris “dimension” yang berarti sifat perluasan (quality of
extension), hal penting (importance), dan watak yang cocok (character proper) pada suatu hal.
Dimensi ilmu mengacu pada perwatakan yang sepatutnya di anggap termasuk dalam ilmu,
peranan atau pentingnya ilmu dalam suatu kerangka tertentu, dan sifat atau ciri perluasan yang
dapat ditambahkan pada ilmu berdasarkan suatu pertimbangan. Apabila ilmu dibahas dari sudut
salah satu dimensi, maka merupakan suatu analisis dari sudut tinjauan khusus yang bercorak
eksternal. Untuk keperluan penelaahan terhadap ilmu, sudaut tinjauan dari arah luar adalah suatu
hampiran studi tertentu atau suatu perspektif dalam analisis. Hampiran atau perspektif ini berasal
pertama-tama dari berbagai cabang ilmu khusus yang mengambil konsep ilmu sebagai sasaran
penelaahannya. Diantara dimensi-dimensi ilmu tersebut yaitu: dimensi linguistik, dimensi
matematis, dimensi politik, dimensi sosiologi, dimensi kebudayan, dimensi sejarah, dimensi
reaksi, dimensi kemanusiaan, dan sebagainya.
C. Struktur Ilmu
Ilmu dalam pengertiannya sebagai pengetahuan merupakan suatu sistem pengetahuan
yang di dalamnya berisi penjelasan-penjelasan tentang berbagai fenomena yang menjadi objek
kajiannya. Dengan demikian ilmu terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan.
Saling hubungan di antara berbagai komponen tersebut merupakan struktur dari pengetahuan
ilmiah.
Menurut The Liang Gie (2004 : 139) sistem pengetahuan ilmiah mencakup lima
kelompok unsur, yaitu : jenis-jenis sasaran, bentuk-bentuk pernyataan, ragam-ragam proposisi,
ciri-ciri pokok, dan pembagian sistematis.
KESIMPULAN