3 Usaha untuk menata kembali sistem politik dan hukum pertanahan berdasarkan Pancasila,
UUD 1945 dan UUPA merupakan pengertian:
a. Intensifikasi tanah
b. Reformasi Agraria (V)
c. Ajudikasi
d. Landreform
e. Larasita
5 Pasal 19 UUPA memberikan amanah bahwa pendaftaran tanah ditujukan untuk menjamin
terciptanya:
a. Keadilan
b. Kepastian hukum (V)
c. Kesejahteraan
d. Kemanfaatan
e. Kemakmuran
7 Unit kerja yang merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengaturan, penetapan,
dan pendaftaran hak atas anah, pembinaan PPAT serta pemberdayaan masyarakat adalah :
a. Sekretariat Jenderal
b. Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan (V)
c. Direktorat Jenderal Penataan Agraria
d. Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah
e. Inspektorat Jenderal
8 Unit kerja yang melaksanakan dan menyelenggarakan fungsi pembinaan teknis terhadap
PPAT adalah :
a. Direktorat pendaftaran hak, guna ruang dan PPAT
b. Direktorat pengaturan dan pendaftaran hak tanah, ruang dan PPAT (V)
c. Direktorat pengaturan hak tanah, guna ruang dan PPAT
d. Direktorat penetapan hak tanah dan PPAT
e. Direktorat penetapan hak
9. Sub direktorat PPAT mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusaan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standart, prosedur dan kriteria, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang, kecuali:
a. Pengadaan, pengembangan, pengangkatan pertama kali, pengangkatan kembali
b. Pemberhentian, penyusunan formasi PPAT
c. Pengelolaan basis data dan pemegang/penerima protocol PPAT
d. Penyiapan spesifikasi teknis blanko Akta PPAT dan pembinaan PPAT
e. Pembinaan teknis penilaian tanah (V)
10. Unit kerja Eselon III pada sub direktorat PPAT terdiri dari dua seksi, yaitu:
a. Seksi pendaftaran hak atas tanah, dan pembebanan hak
b. Seksi pendaftaran hak atas tanah dan seksi PPAT
c. Seksi PPAT dan pengelolaan dokumen pendaftaran hak
d. Seksi peralihan dan pembebanan hak, dan seksi PPAT
e. Seksi PPAT Wilayah I dan Seksi PPAT Wilayah II (V)
Catatan: Untuk soal nomor 7 s/d 10, lihat Permen ATR/Kapala BPN No.8 Tahun 2015 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian ATR/Kepala BPN
11. Kelembagaan pertanahan yang selalu hidup, berkembang dan dinamis disebut dengan
istilah:
a. Living organitation (V)
b. Living development
c. Living governance
d. Living nation
e. Living law
13. Perwakilan Kantor Pertanahan merupakan bagian dari Kantor Pertanahan Induk dan
merupakan satu kesatuan:
a. Organisasi (V)
b. Nilai dan adat istiadat
c. Politik dan idiologi
d. Budaya dan kesukuan
e. Budaya
14. Berikut ini merupakan sembilan agenda prioritas dalam RPJMN yang disebut NAWACITA,
kecuali:
a. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional (V) (Visi)
b. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman kepada seluruh warga negara (NAWACITA)
c. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya (NAWACITA)
d. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan (NAWACITA)
e. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara
hukum (V) (Visi)
15. Visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia Yang
Berdaulat, Mandiri Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”, dibawah ini
merupakan upaya-upaya untuk mewujudkan visi tersebut, kecuali:
a. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara
hukum (Visi)
b. Mewujudkan politik lur negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim (Visi)
c. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing (Visi)
d. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor stategis
ekonomi domestik (V) (Nawacita)
e. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya (V) (Nawacita)
1. Berdasarkan UUPA, siapa yang menguasai bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan
yang terkandung di dalamnya pada tingkat tertinggi ?
Jawaban:
Bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan yang terkandung di dalamnya pada tingkat
tertinggi dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.
2. Hak menguasai dari negara memberi wewenang kepada negara untuk melakukan/berbuat
apa saja menurut yang saudara ketahui ?
Jawaban:
Pasal 2 ayat (2) UUPA menetapkan bahwa hak menguasai negara memberi wewenang
untuk:
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan
bumi, air dan ruang angkasa;
b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi,
air dan ruang angkasa, dan
c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan
perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
3. Tanah mempunyai pengertian beragam, menurut saudara pengertian tanah menurut UUPA ?
Jawaban:
Pengertian bumi menurut Pasal 1 ayat (4) UUPA adalah permukaan bumi, termasuk pula
tubuh bumi di bawahnya serta yang berada dibawah air. Dan permukaan bumi menurut Pasal
4 ayat 1 UUPA adalah tanah.
4. Menurut saudara siapa saja yang dapat diberikan hak atas tanah ?
Jawaban:
- WNI
- Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia
- Departemen, lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah
- Badan-badan keagamaan dan sosial
- Orang asing yang berkedudukan di I ndonesia
- Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia
- Perwakilan negara asing dan perwakilan badan internasional
5. Subjek hak atas tanah diberi wewenang untuk mempergunakan tanah, menurut saudara
apakah wewenang tersebut termasuk mempergunakan tubuh bumi, menguasai bahan
tambang di dalam bumi dan mempergunakan ruang di atas tanah?
Jawaban:
Hak-hak atas tanah memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan,
demikian pula tubuh bumi dan air serta ruang yan berada di atasnya sekedar diperlukan
untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas-
batas menurut UU ini dan peraturan perundang-undangan lainnya.
9. Pendaftaran tanah yang dilakukan di Indonesia dibagi atas 2 (dua) kegiatan, yakni
pendaftaran tanah originair dan pendaftaran tanah derivatif. Apa yang dimaksud dengaan
pendaftaran tanah originair dan pendaftaran tanah derivatif tersebut ?
Jawaban:
Hak milik atas tanah juga dapat terjadi melalui dua cara, yaitu
1) Secara originair
Terjadinya hak milik atas tanah untuk pertama kalinya menurut hukum adat, penetapan
pemerintah dan karena Undang-Undang.
2) Secara derivatif
Suatu subjek hukum memperoleh tanah dari subjek hukum lain yang semula sudah
berstatus hak milik, misalnya melalui jual beli, tukar-menukar, hibah, pewarisan.
Dengan terjadinya perbuatan hukum atau peristiwa hukum tersebut maka hak milik atas
tanah yang sudah beralih atau berpindah dari subjek hukum yang satu kepada subjek
hukum yang lain.
10. Sertipikat hak atas tanah adalah tanda bukti hak atas tanah yang berlaku sebagai pembuktian
yang kuat. Apa maksudnya ?
Jawaban:
Sertifikat sebagai surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat
maksudnya bahwa selama tidak dapat dibuktikan sebaliknya maka data fisik dan yuridis
yang tercantum di dalamnya (sertifikat) harus diterima sebagai data yang benar, baik di
dalam melakukan perbuatan hukum sehari-hari maupun di dalam proses berperkara di muka
pengadilan.
1. Saudara selaku PPAT yang profesional harus memiliki perilaku tanggung jawab, mandiri,
jujur dan tidak berpihak. Apakah saudara dilayani atau melayani ?
a. Melayani
b. Dilayani
2. Apakah saudara selaku PPAT diperkenankan memiliki lebih dari 1 kantor ? Boleh apa tidak,
apa dasar hukumnya ?
Jawaban:
Sesuai dengan ketetntuan yang diatur dalam Pasal 20 ayat (1) PP No.24 Tahun 2016 ttg
Peraturan Jabatan PPAT ditetapkan bahwa PPAT wajib mempunyai hanya satu kantor yaitu
ditempat kedudukannya. Dengan demikian, PPAT tidak diperkenankan memliki lebih dari 1
kantor baik didalam maupun diluar tempat kedudukannya.
3. Apakah yang menjadi tupoksi saudara selaku PPAT, sebutkan tugas pokok tersebut dan hal
tersebut diatur dimana ?
Jawaban:
PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat
akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah
atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran
perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu.
Perbuatan hukum yang dimaksud, yaitu jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam
perusahaan (inbreng), pembagian hak bersama, pemberian HGB/HP atas tanah hak milik,
pemberian hak tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak tanggungan.
Diatur dalam Pasal 2 PP No.24 Tahun 2016 ttg Peraturan Jabatan PPAT.
5. Apakah saudara diperkenankan selaku PPAT untuk memasang papan nama diluar batas-
batas kewajaran, contoh memasang spotlite untuk papan nama.
Jawaban:
PPAT dilarang untuk memasang papan nama diluar batas-batas kewajaran, contoh
memasang spotlite untuk papan nama karena mengenai hal tersebut telah diatur dan
ditetapkan dalam Pasal 49 Perkaban No 1 Tahun 2006 ttg Ketentuan Pelaksana PP No 37
Tahun 1998 ttg Peraturan Jabatan PPAT.
8. Apakah saudara selaku PPAT diperkenankan untuk menahan berkas atau sertipikat yang
telah jadi yang mana diminta oleh yang berhak ?
Jawaban:
PPAT tidak diperkenankan untuk menahan berkas atau sertipikat yang telah jadi yang mana
diminta oleh yang berhak, sebagaimana diatur dalam kode etik PPAT yang merupakan
norma-norma moral yang ditetapkan oleh IPPAT.
9. Apakah saudara selaku PPAT diperkenankan menempatkan staff atau pembantu diluar
kantor PPAT ?
Jawaban:
PPAT diperkenankan menempatkan staff atau pembantu diluar kantor PPAT, , sebagaimana
diatur dalam kode etik PPAT yang merupakan norma-norma moral yang ditetapkan oleh
IPPAT.
10. Untuk kita menjaga rasa percaya diri terhadap pelayanan kita, apa yang harus saudara
lakukan ?
Jawaban:
Selaku PPAT harus memperkaya informasi, tekhnologi, pelatihan-pelatihan yang
diselenggarakan IPPAT maupun BPN dan ilmu pengetahuan khususnya dibidang hukum
pertanahan terkait dengan akta yang dibuatnya.
11. Apa yang harus saudara lakukan apabila menemui turunan akta yang dibuat PPAT lain ada
yang salah ?
Jawaban:
Mmemberitahukan secara baik-baik tanpa maksud menggurui kepada PPAT ybs.
12. Apa yang harus saudara lakukan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai seorang
PPAT ?
Jawaban:
Melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan integritas yang baik sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku terhadap pelaksanaan tugas PPAT.
14. Apabila saudara melanggar kode etik PPAT, apakah juga melanggar perbuatan hukumnya ?
Jawaban:
Tergantung dari jenis pelanggaran yang dilakukan oleh PPAT. Bisa jadi pelanggaran kode
etik tidak menjadi pelanggaran perbuatan hukum. Pelanggaran perbuatan hukum pasti
melanggar kode etik.
15. Sanksi-sanksi apakah yang akan anda terima apabila anda melakukan pelanggaran kode
etik?
Jawaban:
a. Teguran;
b. Peringatan;
c. Schorsing (pemecatan sementara) dari keanggotan perkumpulan IPPAT;
d. Onzetting (pemecatan) dari keanggotaan perkumpulan IPPAT;
e. Pemberhentian dengan tidak hormat dari kenaggotaan perkumpulan IPPAT.
NO Pernyataan B/S
1. Sengketa tanah adalah perselisihan antara orang perorang, badan B
hukum atau lembaga yang tidak berdampak luas.
2. Konflik atau sengketa terjadi jika penggunaan kewenangan dan B
kewajiban oleh para subjek hak atas tanah menciptakan benturan satu
dengan lainnya.
3. Sumber sengketa atau konflik pertanahan dapat berasal dari hukum S
yang bersifat keperdataan saja.
4. Sumber sengketa atau konflik pertanahan mengakibatkan dampak B
secara ekonomis dan sosial.
5. Salah satu langkah strategis Kementerian ATR/Kepala BPN dalam B
penyelesaian sengketa adalah melakukan pencegahan terjadinya
sengketa/konflik agraria.
6. Melaksanakan pengendalian pemberian hak atas tanah skala besar B
merupakan langkah pencegahan sengketa/konflik.
7. Memberlakukan kebijakan One Map Policy merupakan langkah B
pencegahan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
8. Penanganan perkara oleh Kementerian ATR/Kepala BPN adalah S
penanganan perkara peradilan perdata saja.
9. Mengintensifkan penyelesaian melalui mediasi bukan merupakan S
langkah percepatan penanganan sengketa/konflik pertanahan oleh
Kementerian ATR/Kepala BPN.
10. Akta PPAT bukan merupakan sumber sengketa, konflik dan perkara S
pertanahan.
1. B 7. E
2. B 8. E
3. C 9. D
4. B 10. E
5. D 11. E
6. E