Anda di halaman 1dari 6

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Analisis
Masalah yang telah eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab
masalah
1 Kurangnya kedisiplinan 1. (Wardhani, Mahasti Windha; 2018) menjelaskan
peserta didik. bahwa masalah yang ditimbulkan siswa karena faktor-
faktor siswa yang memiliki rasa permusuhan dan
menentang kepada semua peraturan dan siswa yang
kurang tidur (karena melek mata sepanjang malam)
sehingga memungkinkan siswa terlambat untuk datang
ke sekolah.
2. (Wardhani, Mahasti Windha; 2018) menjelaskan
bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat
besar bagi kehidupan manusia. Apabila seseorang
hidup pada lingkungan berdisiplin, maka ia akan
terbawa pada lingkungan tersebut.
3. (Oktaviani, Utari. dkk; 2020) ada dua faktor yang
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, yaitu
faktor eksternal (yang berasal dari luar diri siswa) dan
internal (dari dalam diri siswa).

Hasil wawancara Drs.Usman (KAMAD)


-Guru-guru sebagai teladan suka datang terlambat
Hasil wawancara Kriatiana maya S, S.Pd (Guru BK)
-Siswa kurang kesadaran diri dalam mematuhi
peraturan
Hasil wawancara Sutikman, S.Pd (Guru piket)
- Kantin kantin di lingkungan sekolah kurang ada
kerjasama dengan pihak sekolah, sehingga ketika
jam masuk anak-anak masih ada yang di kantin

2 Kurangnya keberanian 1. (Ferina, Ocvi Milla.dkk;2020) keterampilan


peserta didik untuk berbicara merupakan keterampilan mereproduksi arus
berbicara di depan kelas. sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan
kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada
orang lain.
2. (Cahyadi, Nur. dkk; 2022) Public Speaking adalah
kemampuan untuk berbicara di depan khalayak umum.
Kemampuan ini merupakan keterampilan berbicara
yang ditentukan berdasarkan latihan, pengalaman,
teori dan juga praktek yang rutin.
3. (Cahyadi, Nur. dkk; 2022) Kemampuan
penyampaian secara verbal lebih ditonjolkan dan
diutamakan dalam hal penguasaan materi public
speaking. Dengan demikian, sudah sebaiknya siswa-
siswi dikenalkan dengan kegiatan public speaking,
agar kedepannya mereka tidak kaku ketika berbicara
didepan umum dan sebagai salah satu persiapan untuk
menjadi public speaker yang baik.

Hasil wawancara Euis Suryati,S.S (Guru bahasa


inggris)
1. Kurangnya guru guru melatih peserta didik
untuk presentasi didepan kelas
2. faktor motivasi diri rendah dan manajemen
waktu yang kurang baik
3. kurang percaya diri peserta peserta didik

3 Kurangnya minat baca 1. Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang


peserta didik di mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan
perpustakaan. masyarakat di sekolah dan diberikannya fasilitas yang
baik (Niswaty, Risma. dkk; 2020).
2. Kenyataannya, saat ini krisis minat baca di
Indonesia sangat memprihatinkan. Jika melihat data
yang pernah dikeluarkan “Pada Maret 2016 lalu, Most
Littered Nation In The World merilis pemeringkatan
literasi internasional, Indonesia berada di urutan ke-60
di antara total 61 Negara”, (Niswaty, Risma. dkk;
2020).
3. Perpustakaan merupakan salah satu sumber
informasi dan sumber ilmu pengetahuan yang mana
identik dengan tempat penyimpanan atau
pengumpulan bahan-bahan pustaka baik itu buku
maupun bukan berupa buku (Niswaty, Risma. dkk;
2020).

Hasil wawancara Sumarni,S.Pd (Petugas perpus)


1. kurangnya minat baca peserta didik
2. Pengaruh media sosial ( untuk peserta
didik diluar pondok)
3. pengaruh pergaulan yang kurang positif
4 Peserta didik kesulitan 1. (Yanda, Diyan Permata&Dina Ramadhanti, 2019)
dalam menulis cerpen. Mencintai karya sastra menjadi langkah awal bagi
siswa untuk mengapresiasi karya sastra mulai dari
memahami karya itu hingga mengetahui makna dan
strukturnya.
2. (Yanda, Diyan Permata&Dina Ramadhanti, 2019)
Pembelajaran menulis cerpen juga menjadi bagian
dari kegiatan mengapresiasi karya sastra. Kegiatan
menulis cerpen pun tak lepas dari berbagai
permasalahan, baik dari guru, siswa, maupun sarana
pendukung kegiatan pembelajaran.
3. Siswa membaca dan menemukan kata-kata yang
menarik untuk diikatkan menjadi sebuah tulisan
berbentuk cerpen. Kegiatan ini dilakukan secara
berkesinambungan untuk mendapatkan hasil belajar
yang maksimal dalam pembelajaran menulis cerpen
(Aeni & Lestari, 2018).

Hasil wawancara Septiana Tri W,S.Pd (Guru


B.Indonesia)
1. peserta didik sulit untuk mencari ide dan
menentukan tema
2. Peserta didik kurang paham cara memulai
menulis cerpen ( Bingung untuk memulai
menyusun kata-kata)
3. Peserta didik sulit untuk menyelesaikan
konflik dalam cerita

5 Kemampuan peserta 1.Grafik adalah gambar yang menampilkan data


didik sangat minim berupa angka dalam bentuk visual simbolik yang
dalam kegiatan biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat,
memahami grafik dan (Fahr, Muhammad Ullil; 2020).
diagram. 2. Kemampuan numerasi yang dapat diartikan sebagai
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan
matematika dari berbagai konteks, termasuk
kemampuan melakukan penalaran, menggunakan
konsep, prosedur dan fakta untuk menggambarkan,
menjelaskan atau memperkirakan kejadian dalam
kehidupan sehari-hari (Dyah et al., 2019).
3. Karakteristik kemampuan numerasi digunakan
untuk membantu menyelesaikan masalah sehari-hari.
Dengan memiliki kemampuan ini seseorang perlu
memiliki kepekaan terhadap penyajian data,
memahami pola dan barisan bilangan, serta dapat
mengenali situasi dimana penalaran matematika bisa
digunakan untuk menyelesaikan masalah (Pangesti,
2018).

Hasil wawancara Sudiono (Guru MTK)


1. Peserta didik susah untuk membedakan
atau mengingat antara grafik dan diagram
2. Pelajaran tentang grafik dan diagram
dianggap sulit

6 Peserta didik hiperaktif 1.(Lisa Roniyati, dkk; 2020), Hiperaktif adalah


dan berkebutuhan gangguan pada tingkah laku yang ditandai dengan
khusus tingginya aktifitas yang tidak bertujuan dan
bersifat negatif yang di sebabkan oleh disfungsi
neurologia. Hiperaktif ini ditandai dengan gejala
utama tidak mampu memusatkan perhatian dan
konsentrasi belajar.
2. Peran guru dalam mendidik dan membimbing anak
berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang
sama, tidak ada perbedaan dengan anak normal
(Jariono, Gatot.dkk; 2021).
3. Untuk mengajar anak berkebutuhan khusus
perlunya peran guru sebagai pengajar, pengayom,
dan pendidik agar anak yang memiliki
keistimewaan ini merasa diperhatikan dan
diperlakukan yang sama seperti pada anak normal
lainnya (Jariono, Gatot.dkk; 2021).
Hasil wawancara Rohmat alfin M (Peserta didik)
1. Peserta didik merasa stress (Banyak
hafalan di Ponpes)
2. Kesehatan mental terganggu karena
penyesuaian diri
3. Kurang tidur dan kurang olahraga (khusus
untuk anak Ponpes)
Hasil wawancara Ibu Suwarni (Orangtua Peserta
didik)
1. orang tua memberikan cara khusus agar
peserta didik tersebut tetap punya
semangat dan bisa seperti teman-teman
sebayanya
2. terapi untuk anak tersebut dan sudah bisa
lebih baik (untuk berbicara )

7 Orang tua kurang peduli 1.Fahriati dan Syuraini (2018), kepedulian adalah
terhadap pendidikan perbuatan peduli yang berupa cinta dan sayang
anak. kepada anak dengan segala kemampuan untuk
mendidiknya agar kelak menjadi orang baik dan
berguna.
2. (Sholehat, Desi ;2019) Keluarga adalah kunci
utama penentu keberhasilan pendidikan pada anak,
terutama orangtua.
3. Peran orang tua dalam hal pendidikan anak
diantaranya sebagai tempat pengalaman pertama anak
menerima pendidikan, menjamin kehidupan
emosional anak, menanamkan dasar pendidikan
moral, memberikan dasar pendidikan sosial,
meletakkan dasar-dasar pendidikan agama,
bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong
keberhasilan anak, serta memberikan pendidikan
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi kehidupan anak di masa
depan(Sholehat, Desi ;2019).
Hasil wawancara Suyono (wali)
-Orang tua sibuk bekerja dan peserta didik sudah
dipasrahkan di Ponpes
Hasil wawancara Sandi nanda T (pengurus pondok)
-Posisi orang tua jauh dan jarang bertemu jadi peserta
didik Hanya dipantau oleh Kakak pengurus pondok
8 Pendidik belum 1.Purwadhi (2019), bahwa kelebihan pembelajaran
merealisasikan model inovatif, antara lain, melatih siswa untuk mendesain
pembelajaran yang suatu penemuan. Pembelajaran inovatif melatih siswa
kreatif dan inovatif untuk berpikir kreatif, sehingga siswa mampu
untuk peserta didik memunculkan ide-ide baru yang positif. Didalam
pembelajaran ini, siswa dapat mengembangkan
kreativitasnya sehingga bisa menemukan hal-hal baru
di era globalisasi ini.
2. Mardhiyah, Rifa Hanifa.dkk; 2021) Pembelajaran
dalam definisi ini bukanlah sebuah proses
pembelajaran pengetahuan, melainkan proses
pembentukan pengetahuan oleh siswa melalui kinerja
kognitifnya
3. (Mardhiyah, Rifa Hanifa.dkk; 2021) untuk
menghadapi pembelajaran di abad 21 ialah setiap
orang harus memilikiketerampilan berpikir kritis,
pengetahuan dan kemampuan literasi digital,
literasi informasi, literasi media dan menguasai
teknologi informasi dan komunikasi.

Hasil wawancara Titi yuliah,S.Pd (Guru PKN)


1. Pendidik lebih mengarahkan peserta didik
untuk membangun sendiri konsep-konsep
baru berdasarkan konsep lama yang sudah
dimiliki
2. pendidik menerapkan kreatif yaitu
perubahan tingkah laku yang lebih baik
dan yang inovatif

9 Pembelajaran tentang 1. (Anisa, Azmi Rizky; 2021), Rendahnya minat


literasi dan numerasi baca di Indonesia ini bisa dipengaruhi oleh
belum optimal dalam beberapa faktor. Faktor pertama, belum adanya
pelaksanaannya. pembiasaan dalam membaca yang ditanamkan
sejak dini. Padahal usia kanak-kanak adalah masa
golden age di mana pada fase ini anak sedang
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
sehingga para orang tua dapat membentuk
karakter anaknya. Kedua, akses dalam fasilitas
pendidikan yang belum merata dan minimnya
kualitas sarana pendidikan. Dan terakhir adalah
kurangnya produksi buku di Indonesia karena
penerbit di daerah yang belum berkembang.
2. Literasi tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan manusia, kemampuan literasi
diperlukan dalam berbagai keperluan hidup
manusia (Patriana, Wendy Dian; 2021).
3. Literasi numerasi yang dipelajari melalui
matematika merupakan mata pelajaran yang
berkontribusi dalam praktik kehidupan sehari-
hari baik dalam karirmaupun Home and
Consumer studies, (Patriana, Wendy Dian;
2021).

Hasil wawancara Euis Suryati,S.S (Guru B.inggris)


- pendidik kurang gamblang menjelaskan
pengertian atau definisi tentang literasi dan
numerasi.
Hasil wawancara Fatoni mahmud,S.Pd (Guru B.arab)
-Peserta didik lebih banyak atau lebih suka
menghafal (hafalan di pondok)

10 Peserta didik kurang 1. Perkembangan teknologi sangat cepat dan manusia


memahami pemanfaatan di tuntut untuk bisa mengaplikasikannya terlebih
dalam bidang teknologi. dengan segala system sudah berbasis teknologi,
pendidikan pun terus mengikuti perkembangan
teknologi maka dari itu penggunaan teknologi
sebagai media pembelajaran merupakan keharusan
di era sekarng ini, (Suminar, Dewi. 2019).
2. Penggunaan teknologi juga memiliki kekurangan
dan kelebihan salah satu kekurangannya adalah
peserta didik kurang merasakan pengalaman belajar
,di sisi lain teknologi dapat menghemat biaya dan
waktu, (Suminar, Dewi. 2019).
3. (Suminar, Dewi. 2019) Penggunaan teknologi dalam
pendidikan tak lain dan tak bukan adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan , mengingat setiap
harinya kita menggunakan teknologi dan belum lagi
dalam dunia kerja sudah tak asing dengan benda
canggih itu.

Hasil wawancara Mahmud yunus,S.E (Guru TIK)


1. Kendala waktu yang terbatas karena
mayoritas anak pondok
2. peserta didik diperbolehkan membawa HP
atau alat yang berkaitan dengan media
sosial.

Anda mungkin juga menyukai