10 Materi HAPER (Gugatan Rekonvensi, Penggabungan Gugatan, Consurcus)
10 Materi HAPER (Gugatan Rekonvensi, Penggabungan Gugatan, Consurcus)
ACARA
PERDATA
Gugatan Rekonvensi,
Penggabungan Gugatan,
Concursus
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
GUGATAN REKONVENSI
PENGERTIAN & DASAR HUKUM
• Rekonvensi adalah gugatan yang
diajukan oleh tergugat sebagai gugatan
balasan terhadap gugatan yang diajukan
penggugat kepadanya yang mana
diajukan tergugat kepada PN pada saat
berlangsung proses pemeriksaan gugaran
yang diajukan penggugat (sering disebut
gugat balik).
• Pasal 132a dan Pasal 132b HIR/Pasal
157-158 R.Bg.
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
TUJUAN GUGATAN
01 MENEGAKKAN ASAS PERADILAN SEDERHANA
Sesuai dengan Pasal 132 b ayat (3) HIR, gugatan
konvensi dan rekonvensi diperiksa dan diputus secara REKONVENSI
serentak dan bersamaan dalam satu proses dan
dituangkan dalam satu putusan.
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
WAKTU PENGAJUAN
GUGATAN
REKONVENSI
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
SYARAT FORMIL
GUGATAN REKONVENSI
1.GUGATAN REKONVENSI DIFORMULASIKAN SECARA
TEGAS
• Menyebutkan dengan tegas subjektif yang ditarik sebagai tergugat
rekonvensi
• Merumuskan dengan jelas posita dan dalil gugatan rekonvensi
berupa penegasan dasar hukum
• Menyebut dengan rinci petitum gugatan
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
SYARAT FORMIL
GUGATAN REKONVENSI
3.GUGATAN REKONVENSI DIAJUKAN BERSAMA DENGAN
JAWABAN
• Pasal 132 b ayat (1) HIR yang berbunyi “Tergugat wajib mengajukan
gugatan melawan bersama-sama dengan jawabannya baik dengan
surat maupun dengan lisan”
• Batas pengajuan gugatan rekonvensi adalah sampai tahap
pembuktian
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
• Larangan mengajukan gugatan rekonvensi kepada diri
orang yang bertindak berdasarkan suatu kualitas. LARANGAN
(Misal seorang kuasa yang bertindak mengajukan MENGAJUKAN
gugatan kepada tergugat untuk kepentingan dan atas GUGATAN
nama (on behalf) pemberi kuasa (principal)). REKONVENSI
• Larangan mengajukan gugatan rekonvensi di luar
yurisdiksi PN yang memeriksa perkara
• Gugatan rekonvensi terhadap eksekusi
• Larangan mengajukan gugatan rekonvensi pada
tingkat banding
• Larangan mengajukan gugatan rekonvensi pada
tingkat kasasi
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
CONTOH KASUS:
Misal, Amin menggugat Bahrun untuk menyerahkan tanah
yang dibelinya dari Bahrun sesuai dengan transaksi jual beli
yang dibuat PPAT. Terhadap gugatan itu, Pasal 132 a ayat (1)
HIR memberi hak kepada Bahrun mengajukan gugatan
rekonvensi terhadap Amin, agar Amin melunasi pembayaran
yang masih tersisa ditambah ganti rugi maupun bunga atas
perbuatan wanprestasi yang dilakukannya.
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
PENGGABUNGAN GUGATAN
(Komulasi Gugatan)
• Baik HIR maupun RBg tidak mengatur soal
penggabungan gugatan (komulasi), namun
dalam praktik, yurisprudensi membenarkan.
• Dalam Pasal 127 HIR/151 RBg hanya
menyebutkan tentang ditangguhkannya
pemeriksaan perkara sampai pada
persidangan yang lan, jika seseorang atau
lebih tergugat tidak datang atau menyuruh
wakilnya untuk menghadap.
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
MACAM-MACAM
BENTUK KOMULASI
01 KOMULASI SUBYEKTIF
(PENGGABUNGAN SUBYEK)
• Bahwa dalam satu perkara, seorang penggugat melawan beberapa
tergugat atau beberapa penggugat melawan seorang tergugat, atau
apabila kedua belah pihak masing-masing terdiri lebih dari seorang.
• Syarat Komulasi Subyektif : Tuntutan harus ada hubungan yang erat
satu sama lain, tuntutan yang tidak ada hubungannya harus digugat
tersendiri.
• Tangkisan tergugat bahwa masih ada orang lain yang harus ditarik
sebagai pihak yang berkepentingan disebut exception pluriumlitis
consortium.
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
CONTOH:
• Komulasi Subyektif Penggugat: Beberapa orang Penggugat (A, B,
C) mengajukan gugatan terhadap seorang Tergugat (D) yang
melakukan perbuatan melawan hukum.
• Komulasi Subyektif Tergugat: Seorang kreditur (A) menggugat
beberapa orang debitur (B, C, D, E) yang berutang secara
tanggung renteng.
• Komulasi Subyektif Penggugat dan Tergugat: Beberapa orang
ahli waris (A, B, C) berhadapan dengan ahli waris yang lain (D, E,
F)
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
MACAM-MACAM
BENTUK KOMULASI
02 KOMULASI OBYEKTIF
(Penggabungan dari Obyek atau Tuntutannya)
• Penggugat mengajukan beberapa tuntutan
sekaligus dalam satu perkara atau gugatan.
• Contoh: X menggugat Y ke Pengadilan, selain
minta untuk dibayar hutangnya yang belum
dibayar juga menuntut mengembalikan barang
yang telah dipinjamnya.
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
CONTOH:
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
DALAM KOMULASI OBYEKTIF INI TIDAK DISYARATKAN AGAR
TUNTUTAN HARUS ADA HUBUNGAN YANG ERAT SATU SAMA LAIN,
AKAN TETAPI DALAM TIGA HAL TIDAK DIPERBOLEHKAN YAITU:
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
CONCURSUS
(Tuntutan Berganda)
• Komulasi gugatan harus dibedakan dengan concursus.
• Concursus adalah beberapa tuntutan yang kesemuanya menuju kepada satu akibat hukum
yang sama. Dengan dipenuhi atau dikabulkannya salah satu akibat tuntutan, maka tuntutan
yang lain terkabul.
• Namun dalam praktiknya, concursus ini jarang digunakan.
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
CONTOH:
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.
THANK YOU!
Mata Kuliah: Hukum Acara Perdata | Oleh: Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H.