Oleh :
Prima Maya Nitias S.Kep.
NIM. 2230913320019
LAPORAN PENDAHULUAN
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)
RSUD ULIN KOTA BANJARMASIN
Oleh :
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
KOMPLIKASI PENATALAKSANAAN
Infeksi saluran napas sering muncul pada pasien PPOK akibat Prinsip Tatalaksana PPOK Farmakologi
mekanisme pertahanan normal paru yang terganggu dan penurunan 1) Berhenti Merokok 1) Bronkodilator
imunitas. Infeksi saluran napas pada status pernapasan yang sudah 2) Terapi farmakologis dapat 2) Methylxanthine
terganggu dapat menyebabkan gagal napas sehingga menjadi alasan mengurangi gejala, mengurangi 3) Kortikosteroid
pasien PPOK dirawat inap di rumah sakit. Bleb yang pecah dapat frekuensi dan beratnya eksaserbasi 4) Antikolinergik
menyebabkan pneumotoraks spontan. Pneumotoraks yang terjadi dan memperbaiki status kesehatan dan 5) Phospodiesterase-4 inhibitor
merupakan pneumotoraks tertutup dan memerlukan pemasangan toleransi aktivitas. 6) Farmakologi lainnya
selang dada untuk membantu pengembangan paru. 3) Regimen terapi farmakologis sesuai - Vaksin
Pada malam hari sering terjadi dispnea saat pasien tidur dengan pasien spesifik, tergantung - Alpha 1 (Augmentation Therapy)
sehingga pasien sering terjaga. Selama pasien tidur, terjadi beratnya gejala, risiko eksaserbasi, - Antibiotik
penurunan tonus otot dan penurunan aktivitas otot pernapasan. Hal availabilitas obat dan respon pasien. - Mukolitik (mukokinetik,
ini menyebabkan hipoventilasi dan peningkatan resistensi saluran 4) Vaksinasi Influenza dan mukoregulator, dan antioksidan)
napas hingga terjadi ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi Pneumococcal - Immunoregulators
yang akhirnya pasien PPOK mengalami hipoksemia (Black & 5) Semua pasien dengan napas pendek (immunostimulators, imunomodulator)
Hawks, 2014). ketika berjalan harus diberikan - Antitusif
rehabilitasi - Vaodilatasi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1) Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas (00031) 4) Intoleransi aktivitas (00006)
2) Ketidakefektifan Pola Napas (00032) 5) Gangguanpertukaran gas (00030)
3) Gangguan Pola Tidur (0056)
ASUHAN KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas (00031) Ketidakefektifan Pola Napas (00032) Intoleransi aktivitas (00006)
Reaksi inflamasi
Ketidakefektifan
Gangguan pola
Pola Napas Penyempitan saluran pernapasan Ketidakefektifan
Ketidakefektifan
napas
Bersihan
bersihan Jalan
jalan
napas Napas
Obstruksi
Penurunan ventilasi
Hambatan
Hambatan
Penyebaran udara ke alveoli
pertukaran
Pertukarangas
Gas
Suplai oksigen
menurun Vasokontriksi pembuluh darah paru-paru
Kelemahan
Suplai oksigen berkurang
Umar, T. P., Stevanny, B., Maretzka, A., & Andrean, A. (2018). Deteksi Dini
Penyakit Paru Obstruktif Kronis dengan Metode CaptureTM: Potensi
Skrining Rutin di Layanan Kesehatan Primer. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kedokteran Indonesia, 6(2), 100–108. https://bapin-ismki.e-
journal.id/jimki/article/view/165