JENJANG SMK
FASE F (KELAS 11 & 12)
RASIONAL
"Alur tujuan pembelajaran disusun berdasarkan situasi nyata (kontekstual) kedalam
pembelajaran sehingga memberikan pengalaman belajar siswa pada situasi yang
sesungguhnya sehingga pembelajar memiliki kompetensi berpikir kritis, kreatif dan
mandiri untuk menemukan solusi dalam hidupnya. Serta menyiapkan diri untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat yang reflektif, kritis, kreatif serta memiliki kebhinekaan
global sesuai dengan profil pelajar Pancasila.”
Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran Bahasa Jepang disusun sesuai standar CEFR yaitu standar yang
diakui secara internasional untuk menggambarkan kecakapan berbahasa. Bahasa Jepang
juga menggunakan standar yang sama yang disebut dengan JF Standar yaitu Can do JF
yang memberikan situasi penggunaan bahasa Jepang sebagai gambaran kegiatan bahasa
yang konkret (kontekstual) untuk mencapai komunikasi yang sesungguhnya. Melalui
ketrampilan menyimak dan berbicara pembelajar dapat memahami dan berinteraksi
dengan orang lain dalam situasi/kondisi sehari-hari dan lingkungan sekolah. Pembelajar
juga mampu mengikuti/merespon instruksi/pertanyaan dari berbagai informasi kepada
orang lain dengan kata/frasa sederhana dengan alat bantu visual dan komunikasi
nonverbal untuk membantu mereka dalam berkomunikasi dengan mencari informasi
mandiri melalui berbagai sumber seperti internet, majalah, lagu, film dan sebagainya.
Kemudian pembelajar mampu memproduksi berbagai wacana sederhana melalui
rangkaian huruf pada kosakata sederhana dalam Bahasa Jepang. Pada akhir fase F
pembelajar mampu memahami, menggunakan, menganalisis teks lisan, tulisan dan
visual dalam Bahasa Jepang sederhana untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial
secara formal/informal dengan tujuan dan kondisi nyata setara level A2 (pemula).
FASE F KOMPETENSI
CP MENYIMAK (聞く) BERBICARA (話す) MEMBACA (読む) MENULIS (書く)
GLOSARIUM
CEFR sendiri membagi level bahasa menjadi enam, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2. Di
mana A1 adalah level paling dasar dan C2 adalah level teratas, biasanya si pemilik level
ini sangat fasih hingga menyerupai bahasa ibu (Native speaker). Pengaturan level ini
biasanya dapat dibuktikan dengan melakukan ujian sertifikasi, misalnya bahasa Inggris
menggunakan IELTS (International English Language Testing System) dan bahasa Jerman
melalui sertifikasi ujian di Goethe Institut (Deutschprüfung). Hasil yang diharapkan pun
berbeda-beda. Misalnya saja, untuk menikah dengan au pair Jerman, dibutuhkan bahasa
Jerman level A1. Untuk kuliah di Eropa biasanya dibutuhkan bahasa Inggris level B2 atau
lebih tinggi.
Level A1
Pada level ini, pembicara umumnya bisa memberikan kalimat sederhana yang sering
diucapkan sehari-hari. Umumnya digunakan untuk memperkenalkan diri,
memberitahukan alamat, membuat pertanyaan sederhana, dsb.
Level A2
Level ini masih mencakup kompetensi dasar. Penutur diharapkan dapat memberikan
jawaban dan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya seperti tentang
keluarga, kegiatan sehari-hari, pekerjaan, dsb. Pada level ini penutur juga diharapkan
untuk bisa membuat dirinya dimengerti oleh pendengar.
Level B1
Level ini sudah tidak lagi bagian dari level pemula. Jika sudah mencapai level ini,
biasanya kita akan bisa memberikan pendapat sederhana tentang suatu topik. Kita juga
akan merasa lebih fleksibel dalam berbicara dibandingkan dengan jika kita masih berada
di level A1/A2.
Level B2
Pada level ini, kita akan mengerti poin utama dari beragam tema. Kemampuan beropini
kita juga akan lebih meningkat dibandingkan level sebelumnya. Apabila ada pertanyaan
yang diberikan secara spontan, kita juga akan merasa lebih mudah dan fleksibel dalam
menjawab.
Level C1
Pada level ini, seseorang akan dikatakan fluent alias fasih dalam berbahasa asing.
Penggunaan bahasanya pun akan lebih terstruktur rapih dan bisa digunakan secara
profesional, misalnya dalam pekerjaan ataupun secara akademik.
Level C2
Level C2 adalah level di mana penutur akan menjadi sangat fasih. Sekalipun dihadapkan
dengan berbagai jenis pertanyaan dan situasi, tidak akan sulit bagi si penutur untuk
menjelaskan maksudnya. Secara grammatik pun si penutur akan sangat terstruktur.
* Khusus menyimak pada level A2 (pemula) tidak dapat digunakan pada pembelajar di
SMK namun ketrampilan menyimak menjadi output yang produktif dalam bentuk
interaksi (Kiku dan Hanasu) melalui berbagai kegiatan interaksi sosial, interaksi
formal/informal, berinteraksi di public area dan saling bertukar informasi dalam bentuk
yang sederhana.
REKOMENDASI MATERI
KELAS XI
1. Berbagai ungkapan sehari-hari dan Salam (aisatsu)
2. Perkenalan dan Identitas diri
3. Jadwal jam mulai belajar, les, rumah sakit, restoran, pusat perbelanjaan, semester
baru, dan sebagainya.
4. Keluarga, Karakter dan Kesukaan.
5. Lingkungan Rumah
6. Kehidupan Sekolah
KELAS XII
"Materi Kelas 12
1. Kemampuan dan Masa depan.
2. Kehidupan Sehari-hari
3. Kesehatan
4. Kegemaran/Hobi
5. Waktu Senggang