Anda di halaman 1dari 115

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN


MK. PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

“MEMAKSIMALKAN LAYANAN PRIMA


DALAM UPAYA DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN MENULAR DI
PUSKESMAS DOMPU KOTA”

OLEH KELOMPOK IV (EMPAT)

1. NURBAYA (P00620220025)
2. NURFADILLAH (P00620220026)
3. NURUL AHDIATUN (P00620220027)
4. NURUL LISTAIMUL (P00620220028)
5. NURUL MI’RAJ (P00620220029)
6. NURUL SALSABILAH (P00620220030)
7. PUTRI LESTARI (P00620220031)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022

1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………...
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………..
B. TUJUAN……………………………………………………………………..
C. TARGET
KOMPETENSI……………………………………………………………………..
BAB II PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA/SITUASI……………………………
A. PROFIL PUSKESMAS DOMPU KOTA………………………………………
1. Gambaran umum puskesmas dompu kota………………………………………
a. Luas Dan Batas Batas Wilayah……………………………………
b. Demografi……………………………………………………………………..
c. Jumlah penduduk………………………………………………………………..
2. Struktur organisasi dan ketenagaan…………………………………………….
a. Struktur organisasi…………………………………………………………...
b. Ketenagaan………………………………………………………………….
3. Upaya Kesehatan puskesmas………………………………………………………
a. Upaya Kesehatan esensial………………………………………………………..
b. Upaya Kesehatan perorangan…………………………………………………..
c. Program puskesmas……………………………………………………………...
d. 10 Penyakit terbanyak…………………………………………………………..
B. ANALISA DATA DAN SITUASI…………………………………………………….
BAB III PERENCANAAN KEGIATAN…………………………………………………….
A. PLANNING OF ACTION (POA) PKK PELAYANAN KESEHATAN PRIMER……
BAB IV IMPLEMENTASI KEGIATAN……………………………………………………..
A. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA…………………………………………………
1) SAP STUNTING……………………………………………………………………..
2) SAP DBD…………….……………………………………………………………
3) SAP ISPA……………………………………………………………………..
4) SAP DIABETES MELITUS…………………………………………………………
5) SAP HIPERTENSI……………………………………………………………
6) SAP GIZI BURUK……………………………………………………………
7) SAP COVID 19……………………………………………………………………..
B. RINGKASAN HASIL KEGIATAN…………………………………………………

2
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………..
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
FOTO DAN DOKUMENTASI
KEGIATAN……………………………………………………………………..

3
DAFTAR TABEL

TABEL 2.1…………………………………………………………………………………..

4
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1…………………………………………………………………………………..
GAMBAR 1.2…………………………………………………………………………………..
GAMBAR 1.3…………………………………………………………………………………...
GAMBAR 1.4……………………………………………………………………………………

5
DAFTAR GRAFIK

GRAFIK 2.1………………………………………………………………………………
GRAFIK 2.2………………………………………………………………………………

6
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktik klinik dengan judul:

MEMAKSIMALKAN LAYANAN PRIMA DALAM UPAYA DETEKSI DINI PENYAKIT


TIDAK MENULAR DAN MENULAR DI PUSKESMAS DOMPU KOTA

Disusun oleh
Nurbaya (P00620220025)
Nurfadillah (P00620220026)
Nurul ahdiatun (P00620220027)
Nurul listaimul (P00620220028)
Nurul mi’raj (P00620220029)
Nurul salsabilah (P00620220030)
Putri lestari (P00620220031)
Telah disetujui dan disahkan sebagai syarat pelaksanaan praktik klinik Keperawatan Mk.
Pelayanan Keperawatan Primer Prodi D3 Keperawatan Bima.

Dompu, 17 september 2022

Mengesahkan

Pembimbing akademik pembimbing lahan

Syaiful,S.Kep.Ns.M.Pd Ns.H.Syarif Efendi,S.Kep.M.Mkes.


NIP: 196805231989031003 NIP:196812311989031095

Mengetahui
Ketua Program StudiKeperawatan

Abdul Haris,SST.M.Pd
NIP.196612081987031002

7
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK KLINIK

MEMAKSIMALKAN LAYANAN PRIMA


DALAM UPAYA DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN MENULAR DI
PUSKESMAS DOMPU KOTA

LAPORAN INI TELAH DISETUJUI OLEH :

Dompu, 17 september 2022

Mengesahkan,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Syaiful,S.Kep.Ns.M.Pd Ns.H.Syarif Efendi,S.Kep.M.Mkes.


NIP: 196805231989031003 NIP:196812311989031095

Mengetahui
Ketua Program StudiKeperawatan

Abdul Haris,SST.M.Pd
NIP.196612081987031002

8
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan Laporan Praktek klinik praktek klinik
keperawatan mk. pelayanan keperawatan primer yang berisi mengenai memaksimalkan layanan
prima dalam upaya deteksi dini penyakit tidak menular dan menular di puskesmas dompu kota.
Halangan dan rintangan tak mampu kami hadapi tanpa ada dukungan dan bantuan. Maka, dalam
kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Abdul Haris,SST.M.Pd selaku kaprodi D3 keperawatan Bima yang telah
memberikan kami kesempatan untuk melakukan praktek klinik Keperawatan MK.
Pelayanan keperawatan primer di puskesmas Dompu Kota.
2.Bapak Ns.H.Syarif efendi, S.Kep.M.Mkes. selaku kepala puskesmas dompu kota yang
telah menerima kami untuk melaksanakan praktek klinik keperawatan MK. Pelayanan
keperawatan primer di puskesmas dompu kota
3. Bapak Syaiful,S.Kep.Ns.M.Pd selaku pembimbing akademik yang telah membimbing
kami selama melaksanakan praktikum serta menyelesaikan laporan kegiatan praktek klinik
Keperawatan MK. Pelayanan keperawatan primer di puskesmas Dompu Kota
4. Ibu Ni komang allit wiratni,S.Kep,Ns. Pembimbing Klinik yang senantiasa membimbing
kami selama melaksanakan praktikum serta menyelesaikan laporan kegiatan klinik
Keperawatan MK. Pelayanan keperawatan primer di puskesmas Dompu Kota
5. Staf dan Dosen prodi D3 keperawatan Bima
6. Staf serta Pegawai Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di puskesmas dompu kota

7. Koordinator dan staf pendaftaran IGD,poli lansia, poli umum dan staf lainnya untuk
berbagi ilmunya kepada kami.
8. Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan keluarga9 yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan
do’a kepada kami.
9.Teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan
motivasi kepada kami.
Selaku penyusun, kami memohon maaf apabila masih terdapat kesalahan pada laporan ini.
Meski demikian, semoga laporan ini bisa bermanfaat sebagaimana mestinya. Maka dari itu
diperlukan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Dompu, 17 september 2022

Penyusun

10
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Diploma III keperawatan adalah suatu program pendidikan yang


berbasis kompetensi yang bertujuan untuk melahirkan perawat professional pemula yang
berkualitas dan berkompeten dalam hal pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan
sikap (Attitude). Untuk dapat mencapai hal tersebut maka mahasiswa diberikan
pengalaman belajar nyata dalam memberikan asuhan keperawatan dalam bentuk praktek
klinik keperawatan disuatu institusi pelayanan kesehatan.
Poses pembelajaran mata kuliah Pelayanan Keperawatan Primer dilaksanakan
dalam bentuk belajar aktif, dimana mahasiswa mengaplikasikan dan menerapkan konsep
yang diperoleh pada mata kuliah Pelayanan Keperawatan Primer. Mahasiswa diberi
kesempatan untuk mengindentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan
biopsikososial melalui interaksi dengan pasien dan keluarganya, merencanakan dan
melaksanakan tindakan yang tepat pada berbagai tatanan klinik atau situasi nyata.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan PHC (Primary Health Care)

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran (Praktik Klinik) mahasiswa mampu
melaksanakan pendidikan kesehatan tentang :
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pendidikan kesehatan pada orang sehat dan
sakit
b. Mahasiswa mampu melaksanakan sosialisasi tentang penyediaan makanan dan
perbaikan gizi

11
c. Mahasiswa mampu melaksanakan sosialisasi penyedian air bersih dan
sanitasi dasar
d. Mahasiswa mampu memahami pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar
e. Mahasiswa mampu memahami cara pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Mahasiswa mampu melakukan sosialisasi tentang memanfaatkan pelayanan
kesehatan

C. TARGET KOMPETENSI
1. Pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
a. Pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
3) evaluasi proses dan hasil
2. Sosialisasi tentang penyediaan makanan dan perbaikan gizi
a. penyediaan makanan dan perbaikan gizi
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet,
gambar balik
3) evaluasi proses dan hasil

12
3. Sosialisasi penyedian air bersih dan sanitasi dasar
a. sosialisasi penyedian air bersih dan sanitasi dasar
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet,
gambar balik
3) evaluasi proses dan hasil

4. Pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar


a. Pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet,
gambar balik
3) evaluasi proses dan hasil
5. Cara pencegahan dan pengendalian penyakit
a. Cara pencegahan dan pengendalian penyakit
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet,
gambar balik
3) evaluasi proses dan hasil

13
6. Sosialisasi tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan
a. Cara pencegahan dan pengendalian penyakit
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet,
gambar balik
3) evaluasi proses dan hasil

14
BAB II
PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA/SITUASI

A. Profil Puskesmas Dompu Kota


1. Gambaran umum Puskesmas Dompu Kota
a. Luas Dan Batas – Batas Wilayah
• Wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota mencakup 6 Kelurahan dan 2
Desa dengan luas wilayah kerja ± 38,17 km2, dan luas wilayah tiap-tiap
kelurahan sebagai berikut :
1. Kelurahan Karijawa: ± 3,36 km2
2. Kelurahan Bali I: ± 3,22 km2
3. Kelurahan Dorotangga: ± 2,81 km2
4. Kelurahan Potu: ± 6,64 km2
5. Kelurahan Kandai I : ± 8,28 km2
6. Kelurahan Bada: ± 5,55 km2
7. Desa Mangge Asi : ± 3,29 km2
8. Desa Sorisakolo : ± 5,02 km2
• Batas – Batas Wilayah Puskesmas Dompu Kota meliputi : Sebelah Utara
: Desa O’O dan Desa Serakapi
➢ Sebelah Timur : Kabupaten Bima
➢ Sebelah Selatan: Desa Kareke dan Desa Dorebara Sebelah Barat :
Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja
b. Demografi

Wilayah Kec. Dompu merupakan Pusat aktifitas di Kabupaten Dompu dengan jumlah
penduduk sebanyak 52.551 jiwa yang tersebar di 15 Kelurahan dan Desa serta terbagi dalam
2 (dua) wilayah Puskesmas yaitu Puskesmas Dompu Kota dan Puskemas Dompu Timur.

15
Puskesmas Dompu Kota sendiri memiliki wilayah kerja yang mencakup 6 kelurahan
dan 2 Desa dengan jumlah penduduk yang tersebar secara merata sebanyak 27760 jiwa.
Dengan sex rasio di tahun 2021 menunjukkan jumlah jumlah laki-laki sebanyak 14936 jiwa
dan perempuan sebanyak 13364 jiwa (Berdasarkan data PIS-PK Tahun 2021).

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu


pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Laju pertumbuhan penduduk sangat
berguna untuk memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Laju
pertumbuhan penduduk (LPP) di Wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota menunjukkan
angka yang semakin bertambah tiap tahunnya. Laju pertumbuhan penduduk dapat kita lihat
pada grafik berikut ini :

Grafik 2.1

Laju Pertambahan Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Kota Tahun 2020 s/d 2021

Grafik 2.2

Laju Pertambahan Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Kota


BerdasarkanDesa dan Kelurahan Tahun 2020 s/d 2021

LAJU
12 PERTUMBUHAN
00
0
10 KA B DO BA PO KANDA

16
c. Jumlah penduduk

Pada grafik laju pertambahan penduduk Wilayah Puskesmas Dompu Kota di atas dapat
dilihat jumlah populasi penduduk dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021. Sedangkan
berdasarkan desa dan kelurahan Wilayah yang paling banyak jumlah penduduknya yaitu Kel.
Dorotangga dan yang terendah yaitu Desa Sorisakolo.

Tabel 2.1

Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Desa/Kel Puskesmas Dompu Kota Tahun
2021
JUMLAH RATA-
KEPADAT
PENDUDUK RATA
JUMLAH AN
N KELURAHAN/DE JUMLAH
RUMAH PENDUDU
O SA Laki- JIWA/RUM
Wanita Jmh TANGGA K per
Laki AH
km2
TANGGA
1. KARIJAWA 1667 1610 3277 1135 3.43 11.58
2. BADA 1938 1873 3811 1454 4.00 10.48
3. BALI I 1913 1867 3780 1333 4.11 16.99
4. SORISAKOLO 1442 1239 2681 610 3.76 4.57
5. MANGGE ASI 1724 1394 3118 811 3.98 9.81
6. DOROTANGGA 2040 1969 4009 1122 4.04 16.14
7. POTU 1436 1444 2880 942 4.36 6.19
8. KANDAI SATU 2236 1968 4204 1145 3.98 5.51
Jumlah 14396 13364 27760 8552 3.96 9.00

17
2. Struktur organisasi dan ketenagaan

a.struktur organisasi

Kepala puskesmas
Ns.H.Syarif Efendi, S.Kep.M.Kes
NIP:19681231198911311095

Sekretaris
Mulyadi S.Kep
NIP:198408172010011035

JKN BOK Administrasi


Wiwik Pratiwi A.MK Rian Angnani Amd.Keb Suharni
NIP:198403262008032002 NIP:198603372017042007 NIP: 196407171989082001

PJ Admin PJ UKM Esensial PJ UKM Pengembangan PJ UKP PJ Jaringan


Mulyadi S.Kep Syamsirrahmah,Amd.keb Ni Komang Alit Wiratni S.Kep Dr.Devi oktavia Nurlaila Amd.Kep
NIP:198408172010011035 NIP:196510171984032015 Ns NIP:198210032014102001 NIP:196803171989032012
NIP:198103032012122002

-Administrasi -KIA -Lansia -Lab -Poskesdes


Kantor -Imunisasi -Kesorga -Loket -Poskeskel
-P2PL -K3 -Polindes -Pustu
-PTM -KRR -Bersalin
-UGD

18
b. ketenagaan

a.Tenaga Medis

b.Tenaga keperawatan

c.Tenaga kefarmasian

d.Tenaga kesehatan masyarakat & tenaga kesehatan lingkungan

e.Tenaga Gizi

f.Tenaga keterapian fisik

g.Tenaga keteknisan Medis

h.Tenaga kesehatan lainnya

i.Tenaga Penunjang/pendukung Kesehatan

3. Upaya Kesehatan puskesmas


a. Upaya Kesehatan Essensial

1) Pelayanan Promosi Kesehatan :

• Penyuluhan dan Pemantauan PHBS (Rumah Tangga, Sekolah, TTU)

• Pembinaan Posyandu dan Kader Kesehatan

• Desa Siaga

• Penyuluhan Perorangan dan Kelompok

• UKS

• Konseling Terpadu

2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan :

• Inspeksi Sanitasi

• Abatesasi dan Kaporisasi

19
• Pengawasan TTU

• Pengawasan TPM

• Pembinaan Kelompok Pengguna Air Bersih (POKMAIR)

• Klinik Sanitasi

• STBM

• Konseling Terpadu

3) Pelayanan KIA dan KB yang bersifat UKM :

• Pelayanan ANC

• Pelayanan Puskesmas PONED

• Kemitraan Bidan dan Dukun

• P4K dan Pembentukan Kelas Ibu

• Pelayanan Kesehatan Remaja dan Lansia (PKPRT)

4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM :

• Pemantauan Status Gizi

• Pemantauan Tumbuh Kembang Balita

• Surveilans Kasus Gizi

• Penyediaan Ruang Laktasi

• Pemberian PMT Pada Bumil dan Balita

• Pemberian Vit. A (Bulan Pebruari dan Agustus)

5) Konseling Terpadu Pelayanan

• Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P ):

• Penjaringan Kasus Penyakit

20
• Penanganan dan Pengobatan Penyakit menular

• Konseling Kasus

• Survey Kontak Penyakit

6) Pelayanan Perkesmas

✓ Upaya Kesehatan Pengembangan

• Pelayanan Kesehatan Jiwa

• Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

• Pelayanan Kesehatan Olahraga

• Pelayanan Kesehatan Haji

• Pelayanan Kesehatan Indera

• Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

• Pelayanan Kesehatan Kerja

b.Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )

• Pelayanan Pemeriksaan Umum

• Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

• Pelayanan KIA dan KB yang bersifat UKP

• Pelayanan Gawat Darurat

• Pelayanan Persalinan

• Pelayanan Rawat Inap

• Pelayanan Kefarmasian

• Pelayanan Laboratorium

21
c. program puskesmas

1) Program Kia/Kb
• Jumlah Kelahiran
• Jumlah Kematian neonatal bayi dan balita
• Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur
• Cakupan Kunjungan Ibu Hamil dan persalinan oleh tenaga kesehatan
• Jumlah presentase penanganan komplikasi
• Proporsi Peserta KB aktif
• Proporsi peserta KB baru
• Jumlah peserta KB baru dan KB aktif
• BBLR ( Berat badan lahir rendah )
• Cakupan kunjungan neonatal
• Cakupan pelayanan kesehatan anak balita

2) program gizi
▪ Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe
▪ jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif
▪ Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita
▪ Jumlah balita ditimbang
▪ Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
▪ Data stunting 210 kasus
▪ Data gizi buruk 34 kasus

3) Program Pneumonia
• Penemuan kasus pneumonia balita
Jumlah perkiraan penderita pneumonia di wilayah kerja puskesmas
Dompu Kota yaitu 254 balita dengan perkiraan balita tertinggi terdapat di
desa Sorisakolo sebanyak 39 balita dan perkiraan balita terrendah terdapat
di kelurahan Karijawa sebanyak 26 kasus.

22
4) Program HIV/AIDS dan Syphilis
• Jumlah kasus HIV/AIDS dan syphilis
Kasus HIV, AIDS dan Syphilis di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Kota selama tahun 2021 yaitu sebanyak 7 kasus.

5) program diare
• Kasus diare yang ditangani
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota sebesar
27760 jiwa, berdasarkan jumlah tersebut diketahui bahwa target penemuan
penderita sebesar 2052 jiwa, dengan target penemuan penderita diare
tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1 sebanyak 350 jiwa dan target
penemuan penderita diare terrendah terdapat di kelurahan Karijawa
sebanyak 200 jiwa.

6) program kusta
• Kasus Baru kusta
• Kasus Baru kusta 0-14 tahun, cacat tingkat 2
• Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut type / jenis
7) Program AFP
• Jumlah kasus AFP ( non Polio )
Jumlah kasus AFP ( non polio ) selama tahun 2021 tidak ada
kasus di wilayahkerja Puskesmas Dompu Kota

8) Program PD3I
• Jumlah kasus penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi
• Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

23
9) Program DBD
• Jumlah kasus DBD

Kasus Penemuan penyakit DBD (Demam Berdarah


Dengue) sebanyak 106 kasus,dengan jumlah kasus tertinggi
sebanyak 32 kasus di kelurahan Potu dan terrendah di Desa
Sorisakolo yaitu 0 kasus
10) Program Malaria
• Kesakitan dan kematian akibat malaria

Jumlah penderita suspek malaria di wilayah kerja


Puskesmas Dompu Kota untuk tahun 2021 yaitu 12 kasus,
Positif 1 kasus dan tidak ada kematian akibat penyakit malaria.

11) Program Filariaris


• Penderita Filariasis ditangani

Selama tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Dompu


Kota tidak ditemukanadanya kasus penderita filariasis.

12) Program PTM


• Pemeriksaan obesitas
Pemeriksaan obesitas tidak pernah dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas Dompu Kotaselama tahun 2021.
• Pengukuran tekanan darah penduduk usia > 18 Tahun
Untuk pengukuran tekanan darah pada penduduk usia 18
tahun keatas sebanyak 1372 jiwa dengan pengukuran tekanan
darah tertinggi terdapat di desa Mangge Asi sebanyak 310 jiwa
dan pengukuran tekanan darah terrendah terjadi di kelurahan
Bali sebanyak 142 jiwa.

24
13) Program surveilans

• Jumlah penderita dan kematian pada KLB

Untuk tahun 2021 diwilayah kerja Puskesmas Kota tidak terjadi KLB.
14) Program Imunisasi
• Presentase cakupan imunisasi TT ibu hamil
• Presentase cakupan imunisasi TT pada WUS

Jumlah imunisasi TT pada wanita usia subur (WUS)


sebanyak 5 kali yaitu imunisasi TT1, TT2, TT3, TT4 dan TT5 pada
wus yaitu tidak ada
• Cakupan desa/kelurahan UCI
• Cakupan imunisasi HB < 7 hari
• Cakupan imunisasi DPT –HB/DPT-HIB , Polio, Campak dan
imunisasi dasar lengkap
15) program kesehatan lingkungan
• Presentase Rumah sehat
• Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (
layak )
• Presentase kualitas air minum di penyelenggara air minum
yang memenuhisyarat
• Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak ( jamban
sehat )
• Desa yang melaksanakan STBM
• Presentase tempat – tempat umum yang memenuhi syarat
• TPM yang dibina dan diuji petik

16) program promosi kesehatan


• Cakupan pelayanan kesehatan ( penjaringan ) siswa SD/ setingkat
• Presentase rumah tangga ber PHBS

25
• Jumlah Posyandu menurut strata
• Jumlah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM )
• Jumlah Desa Siaga
17) program pelayanan kesehatan dasar ( yankesdas)
• Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
• Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat
• Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan
gangguan jiwa disarana

18) program penyakit menular


• Membentuk tim gugus tugas covid 19
• Data covid 19 217 kasus

d. 10 penyakit terbanyak di puskusmas dompu kota


1) BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah )
Jumlah bayi baru lahir yang ditimbang sebanyak 874 bayi (100% )
dengan penimbangan bayi baru lahir tertinggi terdapat di kelurahan Bada
sebanyak 151 bayi (100%) dan terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebesar
76 bayi (100%).
2) gizi buruk
Jumlah kasus balita gizi buruk sebanyak 7 balita dengan rincian jenis
kelamin laki- laki sebanyak 4 orang dan 3 orang balita berjenis kelamin
perempuan.
3) TB paru
Jumlah kasus baru TB BTA (+) sebanyak 32 kasus, dengan kasus
baru TB tertinggi berada di kelurahan Dorotangga sebanyak 9 orang dan
kasus baru TB terrendah terdapat di kelurahan Potu dan desa Sorisakolo
dengan masing-masing 3 kasus.

26
4) pneumonia
Jumlah perkiraan penderita pneumonia di wilayah kerja puskesmas
Dompu Kota yaitu 254 balita dengan perkiraan balita tertinggi terdapat di
desa Sorisakolo sebanyak 39 balita dan perkiraan balita terrendah terdapat
di kelurahan Karijawa sebanyak 26 kasus.

5) HIV AIDS
Kasus HIV, AIDS dan Syphilis di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Kota selama tahun 2021 yaitu sebanyak 7 kasus.

6) Diare
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota sebesar
27760 jiwa, berdasarkan jumlah tersebut diketahui bahwa target penemuan
penderita sebesar 2052 jiwa, dengan target penemuan penderita diare
tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1 sebanyak 350 jiwa dan target
penemuan penderita diare terrendah terdapat di kelurahan Karijawa
sebanyak 200 jiwa.

7) Kusta
Jumlah kasus Baru kusta menurut jenis kusta yang diderita oleh
pasien di wilayah puskesmas Dompu Kota yaitu kasus kusta baru dengan
jenis kusta Multi basiler (MB) sebanyak 2 kasus dengan kasus kusta jenis
MB yang tersebar di kelurahan Bada sebanyak 1 kasus dan kelurahan Potu
1 kasus.

27
8) DBD
Kasus Penemuan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) sebanyak 106
kasus,dengan jumlah kasus tertinggi sebanyak 32 kasus di kelurahan Potu dan
terrendah di Desa Sorisakolo yaitu 0 kasus.

9) Malaria

Jumlah penderita suspek malaria di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota


untuk tahun 2021 yaitu 12 kasus, Positif 1 kasus dan tidak ada kematian akibat
penyakit malaria.

10) Hipertensi

Jumlah di kasus dan kasus hipertensi di puskesmas dompu kota 261,5 tahun
2022.

28
B. Analisa Data Atau Situasi

Problem (P) Etiologi (E) Symptom (S)

Resiko timbulnya Kurangnya -data stunting 210


penyakit stunting pengetahuan kasus
keluarga dalam
(STUNTING) -sistem pemberian
memenuhi gizi pada
gizi pada keluarga
anak dan balita

Terjadinya penyakit -Kurangnya -Data hipertensi 310


hipertensi akibat pola kepedulian kasus
makan yang tidak masyarakat terhadap
-sistem pola makan
sehat pola makan
yang tidak sehat
(HIPERTENSI)

Resiko timbulnya -kurangnya -Data DBD 106 kasus


penyakit DBD pengetahuan
-Sistem kebersihan
masyarakat tentang
(DBD) lingkungan.
kebersihan
lingkungan di area
yang tergenang air

29
Terjadinya penyakit -Kurangnya -Data covid 19 217
akibat virus pengetahuan kasus
masyarakat tentang
(COVID 19) -sistem pola proteksi
penularan virus covid
diri
19

Terjadinya penyakit -kurangnya -Data gizi buruk 34


akibat kurangnya kepedulian keluarga kasus
pengetahuan terhadap gizi anak
-sistem pemberian
keluarga tentang gizi
gizi
dan juga pemenuhan
gizi yang harus di
penuhi

(GIZI BURUK)

Resiko timbulnya -Kurangnya -Data ispa 32 kasus


penyakit ISPA pengetahuan
-sistem kebersihan
keluarga dalam
(ISPA) lingkungan dan
memelihara
proteksi diri
lingkungan dan
kebersihan rumah

Resiko timbulnya -Kurangnya - data DM 115 kasus


penyakit DM pengetahuan
- sistem pola gaya
keluarga dalam
(DM) hidup
mengatur pola makan
dan gaya hidup

30
BAB IV

IMPLEMENTASI KEGIATAN

A. Pelaksanaan program kerja

31
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“STUNTING (BALITA PENDEK)” DI POSYANDU DOROTANGGA

Disusun oleh:

Nurul mi’raj (P00620220029)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN BIMA

TAHUN 2022

32
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Pembahasan : Stunting

Sub. Pokok Pembahasan : Penyuluhan Tentang Stunting, diharapkan keluarga dapat

mengetahui dan memahami penyebab stunting dan pencegahannya.

Sasaran : Keluarga,( ibu hamil dan menyesui)

Hari / Tanggal : Kamis, 15 September 2022

Tempat : Posyandu Dorotangga

Pukul : 09.00-10.30

Penyuluh : Nurul Mi’raj

A.TUJUAN

• Tujuan umum

Setelah di lakukan penyuluhan Tentang Stunting Diharapkan keluarga dapat


mengetahui dan memahami penyebab stunting dan cara pencegahanya.

• Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan,di harapkan :

1. Keluarga Dapat Mengetahui Pengertian Stunting

2. Keluarga Dapat Mengetahui Penyebab Stunting

3. Keluarga Dapat Mengetahui Risiko Kesehatan Pada Anak Stunting

4. Keluarga Dapat Mengetahui cara pencegahan dan penanganan Stunting

33
B. MATERI (TERLAMPIR)

1. Pengertian Stunting

2. Penyebab Stunting

3. Risiko Kesehatan Pada Anak Stunting

4. Cara Pencegahan Dan Penanganan Stunting

C. MEDIA/ ALAT
a. Leaflet

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

E. SETTING TEMPAT PENYULUHAN

34
F. PENGORGANISASI
• Moderator : Nurul mi’raj
• Penyuluh : Putri lestari
• Fasilitator : 1.Nurul salsabilah

2.Nurul listaimul
3.Nurul ahdiantun
4.Nurfadilah

• Observer : Ni Komang Alit Wiratni,S.Kep,Ns


Nip 19810303 201212 2 002

Pembagian Tugas

• Moderator: Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dan awal sampai


akhir
• Penyuluh: Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator: Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer: Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

35
G. PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. Pembukaan 1. Memberi Salam 1. Menjawab Salam
(5 Menit) 2. Memperkenalkan Diri 2. Mendengarkan Dan
Memperhatikan
3. Menggali Pengetahuan Keluarga Pasien 3. Menjawab Pertanyaan
Tentang Stunting
4. Menjelaskan Tujuan Penyuluhan 4. Mendenfarkan Dan
Memperhatikan
5. Membuat Kontrak Waktu 5.Menyetujui Kontrak Waktu
2. Kegiatan 1. Menjelaskan Pengertian Stunting, 1. Mendengarkan Dan
Inti Penyebab Stunting, Risiko Kesehatan Pada Memperhatikan Penjelsan
(25 Menit) Anak Stunting, Cara Pencegahan Dan Penyuluh
Penanganan Stunting.
2. Memberikan Kesempatan Untuk 2. Aktif Bertanya
Bertanya
3. Menjawab Pertanyaan Peserta 3. Mendengarkan
3. Penutup 1. Menyimpulkan Materi Yang Di 1. Mendengarkan Dan
(15 Menit) Sampaikan Oleh Penyuluh Memperhatikan
2. Mengevaluasi Peserta Atas Penjelasan 2. Menjawab Pertanyaan
Yang Di Sampaikan Dan Penyuluh Yang Berikan
Menanyakan Kembali Mengenai Materi
Penyuluhan
3. Salam Penutup 3.Menjawab Salam

36
H. EVALUASI LISAN

1. Apa Pengertian Stunting?

2. Apa saja yang menyebabkan terjadinya Stunting?

3. Sebutkan Risiko Kesehatan Pada Anak Stunting?

4. Bagaimana Cara Pencegahan Dan Penanganan Stunting?

I. MATERI (TERLAMPIR)

37
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat
kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak
normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Stunting adalah
masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu
lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting
terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun

Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak


usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat)
dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran
WHO. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan
perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental
dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi
lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes,
hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.

B. Penyebab Stunting
Secara umum, kekerdilan atau stunting ini disebabkan oleh gizi buruk
pada ibu, praktik pemberian dan kualitas makanan yang buruk, seringmengalami
infeksi serta tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

1. Pemberian nutrisi atau makanan yang buruk


Calon ibu yang tidak bisa menjaga asupan nutrisi makanannya ketika hamil,
memiliki resiko yang cukup besar untuk melahirkan anak dengan dengan
masalah kesehatan seperti stunting.

38
Bahkan, dalam beberapa kasus, hal seperti ini menyebabkan stunting
menjadi penyakit turun-temurun. Tak sampai disitu saja, pemberian nutrisi
atau makanan terhadap bayi dimasa-masa awal pertumbuhan, juga bisa
menjadi penyebab stunting. Kurangnya pemberian ASI eksklusif di 6 bulan
awal menjadi salah satunya

2.infeksi yang berasal dari lingkungan sekitar


Kondisi lingkungan sekitar yang buruk menjadi salah satu faktor penyebab
munculnya beberapa masalah kesehatan. Stunting menjadi salah satunya. Bayi
yang sudah diberi nutrisi cukup melalui ASI namun hidup dikawasan atau
daerah yang tidak terjaga kehigienisannya, masih berpotensi cukup besar
untuk mengidap penyakit stunting. Kenapa? Sebab, infeksi yang disebabkan
oleh buruknya lingkungan sekitar dapat mengurangi kemampuan usus untuk
bekerja dengan baik. Dampaknya tentu saja langsung menuju ke tumbuh
kembang anak.

3.Kelahiran dengan berat badan yang rendah


stunting bisa muncul jikalau calon ibu tidak dapat menjaga pola
makannya ketika masih hamil. Pola makan yang tidak dijaga, dengan
kecenderungan malas makan menjadi yang paling utama. Beberapa
penelitian menyebut bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah (yang
notabene hasil dari kurangnya asupan nutrisi sang ibu), memiliki peluang yang
cukup tinggi untuk mengidap stunting. Untuk mencegahnya, para ibu bisa
melakukan pengecekan rutin terkait berat badannya setiap satu bulan sekali.

4. Kondisi ekonomi yang buruk


Sebuah penelitian yang dilakukan di Guatemala, menunjukkan bahwa sebagian
besar anak pengidap stunting disana, tidak mendapatkan pendidikan yang layak dan
hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk.

39
Tingkat ekonomi yang buruk tentu saja memiliki dampak yang sangat kuat dengan
pemberian nutrisi si calon ibu kepada calon anaknya. Dengan fakta ini, kita bisa
menyimpulkan apabila stunting biasa terjadi di negara atau kawasan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lambat atau tidak baik.

• Penyebab lain
Anak yang terlahir dengan sindrom alkohol janin (Fetus Alcohol
Syndrome/FAS) juga dapat mengalami stunting. FAS merupakan pola cacat
yang dapat terjadi pada janin karena Sang Ibu mengonsumsi terlalu banyak
minuman beralkohol saat sedang hamil. Anak dengan FAS memiliki sekelompok
rangkaian gejala yang mencakup bentuk wajah yang berbeda dari anak normal,
pertumbuhan fisik terhambat, serta beberapa gangguan mental.

C. Risiko kesehatan pada anak stunting

Berikut adalah beberapa risiko kesehatan pada anak stunting.

1.Stunting dikaitkan dengan otak yang kurang berkembang dengan konsekuensi


berbahaya untuk jangka waktu lama, termasuk kecilnya kemampuan mental dan
kapasitas untuk belajar, buruknya prestasi sekolah di masa kecil, dan mengalami
kesulitan mendapat pekerjaan ketika dewasa yang akhirnya mengurangi
pendapatan, serta peningkatan risiko penyakit kronis terkait gizi seperti diabetes,
hipertensi, dan obesitas.
2.Memiliki risiko yang lebih besar untuk terserang penyakit, bahkan kematian
dini.
3.Kekerdilan dapat menurun pada generasi berikutnya, disebut siklus kekurangan
gizi antar generasi.
4.Ketika dewasa, seorang wanita stunting memiliki risiko lebih besar untuk
mengalami komplikasi selama persalinan karena panggul mereka lebih kecil,
dan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

40
D.cara mencegah stunting
Stunting dapat di cegah dengan hal-hal berikut :

1. Seorang ibu harus mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan nutrisi
yang dibutuhkan selama menyusui.
2. Memberikan nutrisi yang baik kepada Si Buah Hati, seperti memberikan ASI
eksklusif dan nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia.
3. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum
makan, meminum air yang aman, mencuci peralatan makan dan peralatan dapur,
membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil, serta memiliki sanitasi
yang ideal (toilet yang bersih). Menjaga asupan nutrisi yang ideal dan bervariatif
ditambah dengan perilaku hidup bersih dan sehat memegang peranan yang krusial
bagi kesehatan ibuhamil, terutama bagi janin. Hal ini untuk mencegah terjadinya
kekerdilan demi kelangsungan hidup anak dalam jangka pendek dan dalam jangka
panjang yang sehat, serta untuk memastikan anak tumbuh menjadi orang dewasa
yang kuat, terdidik, dan produktif

E.Penatalaksanaan Gizi Kurang


Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah:

1. Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dandiberikan


secara bertahap.
2. Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus bagi anak
dibawah usia 2 tahun.
3. Pemberian makanan tambahan.
4. Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu.
5. Kontrol berat badan secara rutin.
6. Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan.
7. Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang memilikianak
balita.

41
LEAFLET STUNTING

42
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Demam Berdarah Dengue (DBD)


Dan Permasalahannya

Oleh : Putri lestari


NIM:P00620220031

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
43
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Permasalahannya.

Sub pokok pembahasan : Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sasaran : Masyarakat

Hari/tanggal : 16 september 2022

Tempat : Doro tangga

Pukul : 07:30

Penyuluh : Putri lestari

A. Tujuan
• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
diharapkan keluarga pasien mengetahui tentang cara pencegahan Demam Berdarah Dengue.
• Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
4. Mengetahui cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Ciri nyamuk Aedes Aegypty
4. Tanda dan gejala Demam Berdarah
44
5. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
C. Media
• LCD/Proyektor
• Leaflet

D. Metode Penyuluhan
• Ceramah
• Tanya jawab

E. Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

45
F. Pengorganisasi
• Moderator: Nurul mi’raj
• Penyuluh : Putri lestari
• Fasilitator : 1.Nurul salsabilah
2.Nurul listaimul
3.Nurul ahdiantun
4.Nurfadilah

• Observer : Ni Komang Alit Wiratni,S.Kep,Ns

Nip 19810303 201212 2 002

Pembagian Tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

46
G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menggali pengetahuan memperhatikan
keluarga pasien tentang 3. Menjawab pertanyaan
Demam Berdarah Dengue
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan
5. Membuat kontrak waktu 5. Menyetujui kontrak waktu
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang : 1. Mendengarkan dan
(25 enit) Pengertian, Penyebab, Tanda memperhatikan penjelasan
dan gejala, Cara Pencegahan Penyuluh
Demam Berdarah Dengue
(DBD) 2. Aktif bertanya
2. Memberikan kesempatan untuk
bertanya 3. Mendengarkan
3. Menjawab pertanyaan peserta
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan dan
(15 menit) disampaikan oleh penyuluh Memperhatikan
2. Mengevaluasi peserta atas 2. Menjawab pertanyaan yang
penjelasan yang disampaikan diberikan
dan penyuluh menanyakan
kembali mengenai materi
penyuluhan 3. Menjawab salam
3. Salam Penutup

47
H. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) ?
2. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya DBD ?
3. Bagaimana cara penularan DBD ?
4. Sebutkan tanda dan gejala DBD ?
5. Bagaimana cara pencegahan DBD ?

I. Materi ( Terlampir )

48
LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa
dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua
hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan

B. Penyebab (Etiologi)
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes
Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini banyak di temukan di daerah tropis
yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah
yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia
yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini.

C. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty


1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
2. Berbadan kecil
3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari
4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng bekas,kolam
ikan,ban bekas,pot tanaman air,tempat minuman burung)
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap
dan lembab.
6. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter

49
D. Cara penularan Demam Berdarah Dengue
1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes
Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum
(Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb)
2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah orang
yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus
Dengue.
3. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit dapat pergi
kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada
nyamuk Aedes Aegyptynya.
4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak dalam
tubuh nyamuk.
5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.
6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue gejala
sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi)
7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik,ia akan
segera menderita DBD (demam berdarah dengue)

E.Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue


1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan,serta sakit kepala.

2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan
(epistaksis).

3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan muntah.

4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan tanda
syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.

• TANDA BAHAYA DBD :


50
a. Perdarahan gusi
b. Muntah darah

c. Penderita tidak sadar

d. Denyut nadi tidak teraba

Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.

F.Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue


Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus diberantas
sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam pencegahan penyakit
DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti.

Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah


memberantas jentikjentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan Pemb
erantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-tempat berkembang
biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus
melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.

` PSN-DBD tersebut dapat digambarkan pada bagan berikut :

Gambar 2.1.

Nyamuk Dewasa
Foggi Fogging (dengan insektisida)

Kimia
Jentik nyamuk
Fisika Fisika
Biologi
Bagan cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD)

51
• Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.
2. Fisik

Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M plus :


a.Menguras bak mandi
b. Menutup tempat penampungan air
c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air seperti ban
bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb.
d.Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian

e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.

f. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.

g. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.

h. Menaburkan bubuk Larvasida.

i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.

j. Memasang kawat kasa.

k. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.

l. Menggunakan kelambu.

m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.

3. Biologi

Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan
adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk

52
G.Sumber

1. Mansjoer, Arif, dkk. 1999.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1.Jakarta: Media
Aesculapius

2. Ngastiyah. 2005.Perawatan Anak Sakit . Jakarta : EGC

3. Suwarsono H : Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypti. Cermin


DuniaKedokteran 1997; 119 : 32-3.

4. Brunner & Suddarth (2002), Keperawatan Medikal Bedah,volume 2, Jakarta;


EGC2.Buku Ajar Penyakit Dalam. (1995). Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UIEffendi,
1995, Perawatan Pasien DHF, Jakarta : EGC.

53
F. leaflet

54
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ISPA
Dan Permasalahannya

Oleh : Nurul listaimul


NIM:P00620220028

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022

55
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Ispa dan Permasalahannya.

Sub pokok pembahasan : Pencegahan Ispa

Sasaran : Masyarakat

Hari/tanggal : 15 september 2022

Tempat : Bali satu

Pukul : 07:30

Penyuluh : Ispa

A. Tujuan

• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang ispa diharapkan keluarga pasien
mengetahui tentang cara pencegahan ispa
• Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
5. Menjelaskan pengertian ispa
6. Mengetahui penyebab ispa
7. Menyebutkan tanda dan gejala ispa
8. Mengetahui cara pencegahan ispa

56
B. Materi (terlampir)

Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :


6. Pengertian ispa
7. Penyebab ispa
8. Ciri nyamuk ispa
9. Tanda dan gejala ispa
10. Cara pencegahan ispa

C. Media

• LCD/Proyektor
• Leaflet

D. Metode Penyuluhan

• Ceramah
• Tanya jawab

57
E. Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

F. Pengorganisasi

• Moderator: Putri lestari


• Penyuluh : Nurul listaimul
• Fasilitator : 1. Nurul salsabilah
2. Nurul listaimul
3. Nurfadila
4. Nurul ahdiantun
• Observer : Ni Komang Alit Wiratni,S.Kep,Ns
Nip 19810303 201212 2 002

58
Pembagian Tugas

• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

G.Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menggali memperhatikan
pengetahuan 3. Menjawab pertanyaan
keluarga pasien
tentang ispa 4. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memperhatikan
Penyuluhan 5. Menyetujui kontrak
5. Membuat kontrak waktu
waktu
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
(26 enit) : Pengertian, memperhatikan
Penyebab, Tanda dan penjelasan Penyuluh
gejala, Cara
Pencegahan ispa 2. Aktif bertanya
2. Memberikan
kesempatan untuk 3. Mendengarkan
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta

59
3 Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan dan
(15 menit) materi yang Memperhatikan
disampaikan oleh 2. Menjawab pertanyaan
penyuluh yang diberikan
2. Mengevaluasi
peserta atas
penjelasan yang 3. Menjawab salam
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan kembali
mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup

H.Evaluasi Lisan

6. Apa pengertian ispa ?


7. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya ispa?
8. Sebutkan tanda dan gejala ispa?
9. Bagaimana cara pencegahan ispa?

I. Materi ( Terlampir )

60
LAMPIRAN MATERI
ISPA

A.Pengertian

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang menyerang satu
komponen saluran pernapasan, terutama pernapasan bagian atas. Bagian saluran pernapasan
atas yang terkena dapat meliputi hidung, sinus, faring, dan laring. Contoh infeksi saluran
pernapasan atas, seperti flu biasa, epiglottitis, radang tenggorokan, faringitis, dan sinusitis
(infeksi sinus).

ISPA merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di seluruh
dunia, dan menyumbang sepertiga dari kematian balita di negara berpenghasilan rendah.
Infeksi saluran pernapasan akut meliputi infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, dengan
flu biasa dan influenza menjadi ISPA yang paling umum.

B. Penyebab (Etiologi)

• Adenovirus, yang dapat menyebabkan pilek, bronkitis, dan pneumonia.


• Rhinovirus, yang dapat menyebabkan pilek.
• Pneumokokus, yang dapat menyebabkan meningitis dan pneumonia.

C. Ciri-ciri ispa
1. Batuk, Pilek, Demam
2. Mudah lelah .
3. Sakit kepala
4. Nyeri pada saat menelan
5. Pembesaran kelenja getah bening

61
D. Tanda dan gejala Ispa
➢ Tanda –tanda penderita ispa
1. Batuk, Pilek, Demam
2. sesak nafas
3. tarikan dinding dada
➢ gejala ispa

Gejala ISPA sebenarnya tak hanya menyoal satu atau dua tanda saja. Sebab, infeksi
yang menyerang pernapasan bagian atas ini bisa menimbulkan berbagai keluhan. Berikut
beberapa gejala ISPA yang umumnya dialami pengidapnya.

▪ Hidung tersumbat dan pilek.


▪ Batuk kering tanpa dahak.
▪ Demam ringan.
▪ Nyeri tenggorokan.
▪ Nyeri kepala ringan.
▪ Bernapas cepat atau kesulitan bernapas.
▪ Warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen.
▪ Gejala sinusitis, seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus, dan demam.

E. Cara pencegahan

1. Jauhkan anak-anak dari penderita ISPA/ batuk pilek


2. Jagalah kebersihan tubuh, lingkungan, dan makanan
3. Berikan makanan bergizi dan cukup setiap hari
4. Berikan ASI untuk anak usia kurang dari 2 tahun
5. Minta Imunisasi lengkap
6. Menutup mulut bila batuk
7. Membunag dahak/lendir pada tempatnya atau pada tempat tertutup

62
F. Leaflet

63
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELITUS
Dan Permasalahannya

Oleh : NURUL AHDIATUN


NIM:P00620220027

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022

64
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : DIABETES MELITUS (DM) dan Permasalahannya.

Sub pokok pembahasan : Pencegahan DIABETES MELITUS (DM)

Sasaran : Masyarakat

Hari/tanggal : 16 september 2022

Tempat : Doro tangga

Pukul : 07:30

Penyuluh : Nurul Ahdiatun

A.Tujuan

• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Diabetes melitus (DM) diharapkan
keluarga pasien mengetahui tentang cara pencegahan Diabetes melitus (DM)
• Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian Diabetes melitus (DM)
2. Mengetahui penyebab Diabetes melitus (DM)
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes melitus (DM)
4. Mengetahui cara pencegahan Diabetes melitus (DM)

65
B.Materi (terlampir)

Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :


1. Pengertian Diabetes melitus (DM)
2. Penyebab Diabetes melitus (DM)
3. Ciri – Ciri Diabetes melitus (DM)
4. Tanda dan gejala Diabetes melitus (DM)
5. Cara pencegahan Diabetes melitus (DM)

C.Media

• LCD/Proyektor
• Leaflet

D.Metode Penyuluhan

• Ceramah
• Tanya jawab

66
E. Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

F.Pengorganisasi

• Moderator: Nurul mi’raj


• Penyuluh : Nurul ahdiatun
• Fasilitator : 1.Nurul salsabilah
2.Nurul listaimul
3.Putri lestari
4.Nurfadilah
• Observer : Ni Komang Alit Wiratni,S.Kep,Ns
Nip 19810303 201212 2 002

67
Pembagian Tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir.

68
G.Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1.Memberi salam 1.Menjawab salam


(5 menit) 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri
memperhatikan
3.Menggali pengetahuan 3.Menjawab pertanyaan
keluarga pasien tentang Diabetes
melitus 4. Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan
5. Menyetujui kontrak waktu
Penyuluhan

5.Membuat kontrak waktu

2 Kegiatan Inti 1.Menjelaskan tentang : 1Mendengarkan dan


(27 enit) Pengertian, Penyebab, Tanda dan memperhatikan penjelasan
gejala, Cara Pencegahan Penyuluh
Diabetes melitus

2.Memberikan kesempatan untuk


2.Aktif bertanya
bertanya

3.Menjawab pertanyaan peserta


3.Mendengarkan

3 Penutup 1.Menyimpulkan materi yang 1Mendengarkan dan


(15 menit) disampaikan oleh penyuluh Memperhatikan

2.Mengevaluasi peserta atas 2.Menjawab pertanyaan yang


penjelasan yang disampaikan dan diberikan
penyuluh menanyakan kembali
mengenai materi penyuluhan

3.Salam Penutup
3.Menjawab salam

69
H.Evaluasi Lisan

1. Apa pengertian Diabetes mellitus (DM) ?


2. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Diabetes mellitus (DM)?
3. Bagaimana cara penularan Diabetes mellitus (DM)?
4. Sebutkan tanda dan gejala Diabetes mellitus (DM)?
5. Bagaimana cara pencegahan Diabetes mellitus (DM)?

I. Materi ( Terlampir

70
LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Pengertian

Diabetes Melitus adalah : sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristrik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerena insulin atau
keduanya American Diabetes Association. (ADA, 2010)

Diabetes Melitus adalah : gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi


yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya
dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler dan neuropati. (Yuda
Handaya, 2016 )

B.Penyebab (Etiologi)

• Diabete melitus tipe 1

1. Faktor genetik /keturunan

2. Imunologi

3. Lingkungan

• Diabetes Melitus tipe 2

1. Usia

2. Obesitas

3. Riwayat Keluarga

71
C. Ciri-ciri diabetes melitus

1. Diabetes melitus yang tergantung insulin ( DM tipe 1 ): disebabkan kekurangan


produksi insulin. DM ini dapat terjadi karena kerusakan sel beta langerhans dikelenjar
pankreas akibat proses kekebalan tubuh (autoimun) terjadi pelisisan (pembunuhan) sel
tubuh oleh sistem imunitasnya sendiri.

a. Biasanya terdiagnosis di bawah umur 35 tahun


b. Tidak gemuk

2. Diabetes melitus yang tidak tergantung pada insulin ( DM tipe 2 ) : akibat


kegagalan relatif sel beta langerhans dikelenjar pankreas sehingga produksi insulin yang
terjadi dengan kualitas rendah tidak mampu merangsang sel tubuh agar menyerap gula
darah. Misalnya karena obesitas, pola makan yang tidak benar.
a. Biasanya terdiagnosis diatas umur 40 tahun
b. Biasanya gemuk
c. Gejala timbul perlahan-lahan (kronis)

3. Diabetes melitus disebabkan penyakit lain misalnya: sirosis hati, penyakit kelenjar
pankreas, infeksi, obat-obatan.
4. Diabetes melitus gastrointestinal, gejala-gejala yang muncul menyertai penyakit ini
adalah polifagia (makan banyak),poliuria (kencing banyak) dan polidipsi (minum
banyak). Kondisi lain yang muncul biasanya dapat berupa penurunan berat badan, gatal,
kesemutan, mata kabur, mudah lelah, luka yang tidak sembuh, dan sering timbul infeksi
kulit.

72
D.Tanda dan gejala

a. Banyak minum dan mudah haus. Penderita DM banyak buang air kecil sehingga penderita DM juga harus
banyak minum, sebab terus menerus dalam keadaan haus.
b. Banyak kencing
c. Berat Badan menurun : tubuh orang penderita DM tidak terdapat
cukup insulin untuk mengubah gula menjadi tenaga, maka orang tersebut menjadi semakin kurus setiap
harinya, karena tubuh akan menggunakan simpananya lemak dan protein untuk kehidupan sehari-hari.
Srhingga walaupun orang tersekbut banyak makan tetapi akan terus merasa lapar.

E. Penanganan

• Diabetes melitus tipe 1;


1.Suntik insulin
2.Pompa insulin
3.Menjaga gula darah
4.Memantau gula darah
• Diabetes melitus tipe 2;
1.mengonsumsi makanan sehat
2.menurunkan berat badan
3.memantau gula darah
4.terapi insulin

73
LEAFLET

74
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI
Dan Permasalahannya

Oleh : Nurul Salsabilah


NIM:P00620220030

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022

75
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Hipertensi dan Permasalahannya.

Sub pokok pembahasan : Pencegahan Hipertensi

Sasaran : Masyarakat

Hari/tanggal : 17 september 2022

Tempat : Puskesmas Dompu Kota

Pukul : 10.00-10.45

Penyuluh : Nurul salsabilah

A. Tujuan
• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Hipertensi diharapkan keluarga pasien
mengetahui tentang cara pencegahan Hipertensi.

• Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :

1. Menjelaskan pengertian Hipertensi


2. Menyebutkan penyebab dan factor resiko Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
4. Menyebutkan upaya pencegahan Hipertensi
5. Menjelaskan penanganan Hipertensi

76
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan di sampaikan meliputi:
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan gejala Hipertensi
4. Cara pencegahan dan penanganan Hiper

C. Media
• LCD/Proyektor
• Leaflet

D. Metode Penyuluhan

• Ceramah
• Tanya jawab

77
E. Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer
F. Pengorganisasi

• Moderator: Nurul mi’raj


• Penyuluh : Nurul salsabilah
• Fasilitator : 1.Putri lestari
2.Nurul listaimul
3.Nurul ahdiantun
4.Nurfadilah

• Observer : Ni Komang Alit Wiratni,S.Kep,Ns


Nip 19810303 201212 2 002

78
Pembagian Tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1.Memberi salam 1.Menjawab salam


(5 menit) 2.Memperkenalkan diri 2.Mendengarkan dan
memperhatikan
3.Menggali pengetahuan 3.Menjawab pertanyaan
keluarga pasien tentang Hipertensi
4.Menjelaskan tujuan Penyuluhan 4.Mendengarkan dan
memperhatikan
5.Membuat kontrak waktu 5.Menyetujui kontrak
waktu

2 Kegiatan Inti 1.Menjelaskan tentang : 1.Mendengarkan dan


(28 enit) Pengertian, Penyebab, Tanda dan memperhatikan
gejala, Cara Pencegahan Hipertensi penjelasan Penyuluh

2.Memberikan kesempatan untuk 2.Aktif bertanya


bertanya
3.Menjawab pertanyaan peserta 3.Mendengarkan

79
3 Penutup 1.Menyimpulkan materi yang 1.Mendengarkan dan
(15 menit) disampaikan oleh penyuluh Memperhatikan
2.Mengevaluasi peserta atas 2.Menjawab pertanyaan
penjelasan yang disampaikan dan yang diberikan
penyuluh menanyakan kembali
mengenai materi penyuluhan
3.Salam Penutup 3.Menjawab salam

H. Evaluasi Lisan

1. Apa pengertian hipertensi?


2. Apa saja penyebab dan factor resiko Hipertensi ?
3. Sebutkan tanda dan gejala Hipertensi?
4. Bagaimana upaya pencegahan Hipertensi?
5. Bagaimana cara penanganan Hipertensi?

I. Materi (Terlampir)

80
LAMPIRAN MATERI
(HIPERTENSI)

A. Pengertian

Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140


mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanandarah,
makin besar resikonya. (Amin & Hardhi 2015)

B. Penyebab dan factor resiko

• Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.

a. Hipertensi primer (esensial)

Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya.


Factor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan, hiperaktivitas saraf
simpatis system rennin. Antigiotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler.
Factor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol dan
polisitemia.
b. Hipertensi sekunder

Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing


dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

• Berdasarkan factor resiko dibagi menjadi 2 yaitu:

i. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:

81
a. Jenis kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita
terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Harrison, Wilson dan Kasper
mengatakan bahwa wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon
estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadarHigh Density Lipoprotein (HDL). Kadar
kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses
aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas
wanita pada usia premenopause. Dari hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah
penderita hipertensi berjenis kelamin wanita sekitar 56,5%. Hipertensi lebih banyak terjadi
pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah
umur 55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.Hal ini sering dikaitkan
dengan perubahan hormon setelah menopause (Aisyah, 2009).
b. Umur

Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang yang
lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih
muda. Peningkatan kasus hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enam
puluhan. Dengan bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko hipertensi (Suzanne &
Brenda, 2001).
c. Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai
risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium. Individu dengan orang tua dengan hipertensi
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak
mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi
esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah, 2009).

82
ii. Faktor Resiko Yang Dapat Dikontrol:

a. Obesitas

Pada usia pertengahan (+50 tahun) dan dewasa lanjut asupan kalori sehingga
mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya aktivitas. Itu sebabnya berat
badan meningkat.Obesitas dapat memperburukkondisi lansia.Kelompok lansia karena dapat
memicu timbulnya berbagai penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh darah, hipertensi.
(Aisyah, 2009)

b. Kebiasaan Merokok
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah.Perokok berat dapat dihubungkan dengan
peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami
ateriosklerosis.Merokok menyebabkan hipertensi karena nikotin yg terkandung di dalam rokok
memiliki kecenderungan untuk menyempitkan pembuluh darah dan arteri yang dapat menyebabkan
plak.Plak menyempitkan pembuluh darah.Nikotin juga memiliki kemampuan untuk merangsang
produksi hormon epinefrin juga dikenal sebagai adrenalin yang menyebabkan pembuluh darah
mengerut (Aisyah, 2009).

c. Mengkonsumsi garam berlebih


Dalam diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hipertensi) kita di wajibkan untuk membatasi
asupan natrium ( garam) hanya 2/3 sendok teh atau setara dengan 1500 mg natrium

d. Stres

Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis
peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak menentu).Stres
yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Hal ini dapat
dihubungkan dengan pengaruh stres yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.

83
Menurut Aisyah (2009) mengatakan stresakan meningkatkan resistensi pembuluh darah
perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stres
ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.
e. Penyakit jasmani

Penyakit jasmani merupakan penyakit yang dapat menyebabkan meningkatkan


hipertensi yaitu asam urat, arterosklerosis, hiperkolesterol dan hiperuresemi. Asam urat dapat
menyebabkan peningkatan hipertensi karena asam urat akan menyumbat aliran darah ke
jantung sehingga jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa jantung. Dengan
demikian tekanan darah akan meningkat (Suzanne & Brenda, 2001).

C. Tanda dan gejala

Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :

1. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala

2. Sering gelisah

3. Wajah merah

4. Tengkuk terasa pegal

5. Mudah marah

6. Telinga berdengung

7. Sukar tidur

8. Sesak napas

9. Rasa berat ditengkuk

10. Mudah lelah


11. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
12. Mimisan ( keluar darah dari hidung).

84
D.Upaya Pencegahan hipertensi dengan cerdik

1. Cek kesehatan secara berkala.


2. Enyahkan asap rokok.
3. Rajin aktivitas fisik.
4. Diet seimbang.
5. Istirahat cukup.
6. Kelola stres.

E. Penanganan hipertensi dengan cara diet.

a. Pengertian.

Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk
membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah
menuju normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan
factor resiko hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol dan
Asam Urat dalam darah.
b. Tujuan.

Membantu Menghilangkan Nutrisi garam / mengurangi air dalam jaringan


tubuh dan menurunkan tekaan darah pada hipertensi.

c. Syarat- Syarat Diet.

• Cukup energy, Protein, Mineral dan Vitamin

• Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit

• Jumlah natrium disesuaikan dengan berat ringannya Hipertensi

85
• Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi :

• Pisang

• Sayuran Hijau kecuali daun singkong , daun melinjo dan bijinya

• Buah- buahan kecuali buah durian

• Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak

• Susu Skim

• Oatmeal

• Ikan

d. Makanan yang di Hindari /Dibatasi

1. Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji, makanan


kemasan.
2. Makanan yang banyak mengandung Gula

3. Makanan Berlemak

4. Makanan dan Minuman mengandung Alkohol

5. Contoh jus Penurun Hipertensi yang mudah di buat dan di peroleh bahan
bahan nya :
Jus Apel dan Seledri

a. 1 buah apel ukuran sedang di tambah 2-3 sendok irisan seledri

b. Jus belimbing dan Timun

c. 3- 4 iris belimbing buah di tambah 5-7 iris mentimun segar bisa di tambah
perasan jeruk nipis sesuai selera
d. Jus timun Seledri

e. 5-7 iris mentimun segar ditambah 2-3 sendok irisan seledri

86
LEAFLET HIPERTENSI

87
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Gizi buruk
Dan Permasalahannya

Oleh : Nurfadilah
NIM:P00620220026

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022

88
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Gizi buruk dan Permasalahannya.

Sub pokok pembahasan : Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sasaran : Masyarakat

Hari/tanggal : 16 september 2022

Tempat : Posyandu Doro tangga

Pukul : 08.30-10.30

Penyuluh : Nurfadilah

A. Tujuan

• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang gizi buruk diharapkan keluarga
pasien mengetahui tentang cara pencegahan gizi buruk
• Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian gizi buruk
2. Mengetahui penyebab gizi buruk
3. Menyebutkan tanda dan gejala gizi buruk
4. Mengetahui cara pencegahan gizi buruk

89
B.Materi (terlampir)

Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :


1. Pengertian gizi buruk
2. Penyebab gizi buruk
3. Ciri nyamuk gizi buruk
4. Tanda dan gejala gizi buruk
5. Cara pencegahan gizi buruk

C.Media

• Leaflet

D.Metode Penyuluhan

• Ceramah
• Tanya jawab

90
E.Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer
F.Pengorganisasi
• Moderator: Putri lestari
• Penyuluh : Nurfadila
• Fasilitator : Nurul salsabilah
Nurul listaimul
Nurul ahdiantun
• Observer : Nurul mi’raj
Pembagian Tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

91
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menggali pengetahuan memperhatikan
keluarga pasien tentang 3. Menjawab pertanyaan
Gizi buruk 4. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memperhatikan
Penyuluhan 5. Menyetujui kontrak waktu
5. Membuat kontrak waktu
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang : 1. Mendengarkan dan
(29 enit) Pengertian, Penyebab, memperhatikan penjelasan
Tanda dan gejala, Cara Penyuluh
Pencegahan Gizi buruk
2. Memberikan kesempatan 2. Aktif bertanya
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan 3. Mendengarkan
peserta
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan dan
(15 menit) yang disampaikan oleh Memperhatikan
penyuluh 2. Menjawab pertanyaan yang
2. Mengevaluasi peserta diberikan
atas penjelasan yang 3. Menjawab salam
disampaikan dan
penyuluh menanyakan
kembali mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup

92
H. Evaluasi Lisan

1. Apa pengertian gizi buruk ?


2. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya gizi buruk?
3. Sebutkan tanda dan gejala gizi buruk?
4. Bagaimana cara pencegahan gizi buruk?

I.Materi ( Terlampir )

93
LAMPIRAN MATERI
Gizi buruk

A.Pengertian

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transfortasi, penyimpanan metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan dan fungsi
normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.

B. Penyebab (Etiologi)

Gizi buruk dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

1. Faktor diet / makanan


Makanan yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein dapat menyebabkan
akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang kurang energi walaupun zat-zat gizi
essensialnya seimbang akan menyebabkan anak menderita marasmus.
2. Faktor sosial
Dimasyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya salah bila dilihat
dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan bahan makanan tertentu banyak sekali di
temukan, dapat mempengaruhi status gizi terutama anak-anak, faktor sosial yang lain
diantaranya keluarga yang mempunyai banyak anak dan berpenghasilan rendah.
3. Faktor infeksi/ penyakit
Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena di sebabkan karena
penurunan daya tubuh terutama pada anak karena asupan yang kurang akibat anak tidak nafsu
makan.
4. Faktor kemiskinan.

Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan masyarakat negara yang
rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan masyarakat memenuhi bahan makanan sendiri di
tambah dengan banyak timbulnya penyakit infeksi dan lingkungan yang kotor, maka timbul gejala
KEP lebih cepat.

94
C. Ciri-ciri gizi buruk

1. Berat badan sulit naik


2. Sulit focus
3. Makan lebih sedikit
4. Masalah gigi dan mulut
5. Gampang sakit
6. Suasana hati gampang berubah

D.Tanda dan gejala gizi buruk

Menurut Kementerian Kesehatan, status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat
badan, dan tinggi badan. Pengukuran ini bisa dilakukan di layanan Posyandu di tiap
wilayah untuk mengetahui ada-tidaknya tanda gizi buruk balita.

Penting untuk mengetahui tanda balita gizi buruk sedari dini. Tanda gizi buruk pada
balita tergantung jenis nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuhnya, antara lain:

• Sering merasa cepat lelah


• Mudah marah
• Sering sakit karena daya tahan tubuh rendah
• Kulit kering dan bersisik
• Pertumbuhan terhambat
• Perut buncit
• Ketika sakit atau luka susah sembuh
• Massa otot berkurang
• Pertumbuhan intelektual dan perilaku pelan
• Gangguan pencernaan

95
E.Cara pencegahan

1. Minimalkan gangguan saat makan


Makan sambil main HP atau menonton TV dapat membuat anak kehilangan selera makan.
Cara tersebut dianggap ampuh untuk membuat anak fokus pada makanan. Dengan fokus pada
makanan dan percakapan, ikatan orangtua dan anak juga jadi lebih dekat. Siapkan juga tempat
makan yang nyaman untuk anak. Bila perlu, berikan kursi khusus yang bikin anak nyaman.
Baca juga: Tanpa Perlu Banyak Drama, Ini 5 Cara Bikin Anak Doyan Makan Sayur.
2. Sajikan porsi makanan yang tepat Beberapa anak menolak makan karena melihat porsi
makanan mereka terlalu banyak seperti orang dewasa. Dengan melihat terlalu banyak
makanan di piring, beberapa anak merasa perutnya sudah penuh. Alih-alih memberikan
makanan porsi besar, berikan porsi cukup. Ingat, terkadang anak tidak lapar karena sedang
tidak nafsu makan. Dalam kondisi ini, berikan anak makanan dengan porsi kecil selama
beberapa kali sehari. Tidak sekaligus.
3. Jangan jadwalkan makan terlalu dekat dengan jam tidur Anak jadi tidak berselera makan
saat mengantuk atau waktu tidurnya sudah mepet. Jadi, jangan memberikan makanan kepada
anak saat jam tidurnya sudah dekat.
4. Hilangkan stres saat makan Anak bisa stres saat dipaksa, ditekan, atau diteriaki untuk
menghabiskan makanan. Respons si kecil biasanya marah atau menangis. Jadi, motivasi anak
untuk mau makan dengan kasih sayang.
5. Variasikan menu makanan Anak bisa saja bosan saat diberi makanan yang itu-itu saja.
Variasi menu dapat meningkatkan selera si kecil. Bila perlu, libatkan anak untuk memilih
makanan apa yang ingin dikonsumsi. Ajak mereka mulai dari memilih menu, berbelanja,
sampai memasak. Dengan begitu anak bisa jadi lebih bersemangat untuk makan. Baca juga:
Terlihat Sepele, Kebanyakan Main Game Bisa Bikin Anak Pingsan
6. Kurangi makanan dan minuman di luar jam makan Beberapa anak menolak makan karena
terlalu banyak makanan ringan atau minuman di luar jam makan utama. Ingat, ukuran perut
anak-anak lebih kecil dari orang dewasa. Mereka tidak butuh terlalu banyak asupan agar
kenyang.

96
F.Leaflet

97
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“COVID 19” DI POSYANDU BALI SATU

Disusun oleh:

Nurbaya (P00620220025)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN BIMA

TAHUN 2022

98
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Pembahasan : covid 19 dan Permasalahannya.


Sub pokok pembahasan : Pencegahan covid 19
Sasaran : Masyarakat
Hari/tanggal : 17 september 2022
Tempat : posyandu bali satu
Pukul : 09.30-10.30
Penyuluh : Nurbaya

A. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga khususnya


anak-anak dapat memahami tentang pencegahan covid 19

2. TUJUAN KHUSUS
a. dapat memahami pengertian Virus Corona
b. dapat memahami penyebab terjangkitnya virus Corona
c. dapat memahami gejala Virus Corona
d. mengetahui Kebiasaan untuk Pencegahan Virus Corona Pada Anak
e. mengetahui bagaimana Edukasi Corona untuk Anak

99
B.Materi (terlampir)

Materi penyuluh yang akan disampaikan meliputi :

1.pengertian covid19
2.penyebab covid19
3.ciri ciri covid19
4.tanda dan gejala covid19
5.cara pencegahan covid19

C. MEDIA
• Leflet
• Poster (berisi gambar-gambar)

D . Metode penyuluhan
• Ceramah
• Tanya jawab

E.Setting Tempat

E . Setting tempat
: Penyaji

media

anak anak

keluarga
fasilitator

100
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menggali pengetahuan memperhatikan
keluarga pasien tentang 3. Menjawab pertanyaan
covid 19 4. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memperhatikan
Penyuluhan
5. Membuat kontrak waktu 5. Menyetujui kontrak waktu

2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang : 1. Mendengarkan dan


(30 enit) Pengertian, Penyebab, memperhatikan penjelasan
Tanda dan gejala, Cara Penyuluh
Pencegahan covid 19 2. Aktif bertanya
2. Memberikan kesempatan 3. Mendengarkan
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan dan
(15 menit) yang disampaikan oleh Memperhatikan
penyuluh 2. Menjawab pertanyaan yang
2. Mengevaluasi peserta diberikan
atas penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh menanyakan
kembali mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup 3. Menjawab salam

101
F.Pengorganisasian
• Moderator : Nurul salsabilah
• Penyuluh : Nurbaya
• Fasilitator :- Nurul miraj
-Nurfadilah
• Observer : Ni komang Alit Wiratni,S.Kep,Ns.

Pembagian tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari
awal sampai akhir
• Penyuluh : menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir

102
H.Evaluasi lisan
1. Apa saja pengertian covid19?
2. Apa saja yang menyebabkan terjadinya covid19?
3. Bagaimna cara penularan covid19?
4. Sebutkan tanda dan gejala covid19?
5. Bagaimana cara pencegahan covid19?

I. Materi ( terlampir )

103
LAMPIRAN MATERI

CORONA ( COVID 19 )

A. Pengertian

Nama virus corona berasal dari Bahasa latin “corona” dan Yunani “korone”
yang artinya adalah mahkota atau lingkaran cahaya. Penamaan ini memang
tak lepas dari wujud khas virus itu, yang memiliki pinggiran permukaan yang
bulat dan besar, penampilan yang mengingatkan pada “corona matahari.”
Bentuk ini tercipta oleh peplomer viral spike yang merupakan protein yang
mengisi permukaan virus.
Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan
dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging
binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar


hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan
hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus
sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa
jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang
paru.

104
B. Penyebab ( Etiologi )

Virus korona dapat dijumpai pada banyak spesies hewan, termasuk


kelelawar dan juga unta. Penularan utama dapat terjadi justru darihewan ke
manusia dan tergolong jarang adanya kasus virus korona yang
berkembanglalu menginfeksi manusia.
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar
kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai
sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Seiring perkembangannya virus ini dapat menular melalui beberapa cara.
Virus MERS-CoV penyebab penyakit MERS dapat menular melalui dua
cara. Pertama, dari hewan ke manusia. Dalam hal ini, unta dipercaya sebagai
sumber utama virus. Penyakit SARS diketahui berasal dari kelelawar dan
musang. Penularannya terjadi dari manusia ke manusia melalui cairan yang
keluar dari sistem pernapasan (droplets) atau melalui kontak dekat.
Sebagaimana dilansir dari badan pencegahan dan pengendalian penyakit
Amerika Serikat, CDC, ada kemungkinan pula bahwa virus corona penyebab
SARS menular melalui udara.

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19


yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang
absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu
singkat hingga butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum
ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-
19. WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus
Corona secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian
akibat COVID-19 dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona,

105
menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan
wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China
daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona
terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus. Sedangkan data
covid diindonesia sebanyak 6.405.044 terkonfirmasi,28.460 dalam
perawatan,6.218.708 sembuh,157.876 meninggal.adapun data covid19 NTB
update terakhir 14 september 2022,17:00,dirawat 10 (0.03%),sembuh ;
35123 (97.21 %),meninggal ; 999 (2,76%) san totalnya 36,132.sedangkan di
kecamatan pekat merupakan wilayah kecamatan terluas dikabupaten dompu
dengan luas sebesar 875,2 km2 dan puskesmas dompu kota 1 Orang yang
terinfeksi.

C . Ciri ciri Covid 19


1. Gejala umum
2. Demam tinggi
3. Diare
4. Gangguan pencernaan
5. Gangguan pernapasan

E . Tanda dan gejala Covud 19

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya


mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan
sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam
tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
1) Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius).

2) Pilek

3) Batuk.

106
4) Sesak napas.

Selain itu, gejala gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare, juga bisa
terjadi meskipun sangat jarang. Walaupun umumnya ringan, gejala pada
anak-anak juga bisa berkembang menjadi syok sepsis dan acute respiratory
distress syndrome atau gagal napas akut yang sangat berbahaya.
Bila Anda mencurigai Si Kecil memiliki gejala atau baru saja mengajak
buah hati bepergian ke negara yang terjangkit virus Corona, seperti
Tiongkok, Korea Selatan, atau Italia, Anda bisa mencoba mendeteksi apakah
Si Kecil berisiko terinfeksi virus Corona. Menurut penelitian, gejala
COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar
virus Corona.

4. cara pencegahan Covid 19

dibawah ini adalah kebiasaan pencegahan infeksi virus Corona atau COVID-19
yang bisa diterapkan orang tua pada anak-anaknya:
1. QualityTime bersama anak

Dengan banyak menghabiskan waktu bersama keluarga khusunya anak-


anak, maka kegiatan diluar rumah atau keinginan anak untuk bermain
diluar otomatis akan berkurang, anak lebih senang bermain didalam
rumah yang tentunya keadaan dalam rumah dengan keadaan yang sehat.
2. Biasakan anak menggunakan masker apabila ada kegiatan yang
mengharuskan untuk keluar dari lingkungan rumah, ajari anak untuk
terbiasa menggunakan masker. karna masker seperti masker kain teah
terbukti 70% untuk mengurangi resiko terpapar virus covid 19.
Pilihlah masker yang ukurannya pas untuk anak-anak dan anjurkan Si
Kecil memakai masker bila berada di dekat orang yang sedang sakit.
Jangan lupa untuk mengajarinya cara memakai masker yang benar dan

107
ingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh
masker.
3. beritahu anak untuk tidak sembarangan memegang atau
menyentuh barang ditempat umum
4. Ajari anak mencuci tangan dengan benar

Ajarkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,
setidaknya selama 20 detik. Pastikan ia membasuh seluruh bagian
tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan ujung kuku.
mencuci tangannya secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan,
setelah menyentuh hewan, serta setelah batuk atau bersin. atau dengan
penggunaan hand sanitizer, karna kandungan alkohol minimal 60% di
dalam tas sekolahnya untuk digunakan bila tidak ada air dan sabun saat
perlu mencuci tangan.
5. Berikan anak makanan bergizi

Guna membangun daya tahan tubuh yang kuat untuk mencegah infeksi
virus Corona pada anak, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan kepada Si Kecil
telah dimasak hingga matang.
6. Ajak anak untuk rutin berolahraga saat qualitytime bersama anak
bisa imanfatkan untuk berolahraga bersama, Tidak hanya menjaga
kebugaran, berolahraga dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk
melawan infeksi. Oleh karena itu, ajaklah Si Kecil untuk rutin
berolahraga, minimal 30 menit sehari dapat menjadi cara yang efektif
untuk menjaga kesehatannya dan melindunginya dari infeksi virus
Corona.

108
LEAFLET
COVID 19

109
B. Ringkasan hasil kegiatan harian

No. Hari/tgl Uraian kegiatan


1. Senin,12/9/22 Penerimaan peserta PKK, pelayanan
Kesehatan primer di PKM dompu kota dan
sosialisasi dan orientasi program dan wilayah
PKM dompu kota
2. Selasa, 13/9/22 -Musyawarah masyarakat puskesmas atau
MMP
-Posyandu Bali 1
-Pembuatan BAB I DAN II
3. Rabu, 14/9/22 -penjaringan di wilayah SMAN 1 kota bima
-pembuatan BAB III DAN IV

4 Kamis,15/9/22 -action atau promkes (SAP stunting, hipertensi,


gizi, covid 19, ISPA,DBD,DM
-penyuluhan Stunting di dorotangga
-Pembuatan BAB V

5. Jumat,16/9/22 -Posyandu sori sakolo


-konsul laporan
6. Sabtu, 17/9/22 -penyuluhan hipertensi
-pertemuan dengan pembimbing lahan
membahas laporan akhir kegiatan

110
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan
gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya
dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Gizi buruk adalah suatu keadaan
kekurangan konsumsi zat gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
protein dalam makanan sehari-hari, yang ditandai dengan berat dan tinggi badan tidak
sesuai umur (dibawah rata-rata) dan harus ditetapkan oleh tenaga medis. Data stunting
210 kasus dan data gizi buruk 34 kasus

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus


dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan
dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan. Data DBD
32 kasus

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang


menyerang satu komponen saluran pernapasan, terutama pernapasan bagian atas. Nama
virus corona berasal dari Bahasa latin “corona” dan Yunani “korone” yang artinya
adalah mahkota atau lingkaran cahaya. Data ispa 32 kasus dan data covid 19 217 kasus

Diabetes Melitus adalah : sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristrik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerena insulin
atau keduanya American Diabetes Association. Hipertensi adalah sebagai peningkatan
tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90
mmHg. Dan data DM

111
B.Saran

1. Saran kepada pemerintah untuk menambah tenaga kesehatan


puskesmas, pada bagian promosi kesehatan. Hal ini bertujuan agar
pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dapat berjalan dengan
maksimal.
2. Saran kepada pemerintah untuk memberikan dana lebih kepada
puskesmas, agar kegiatan yang ada di puskesmas salah satunya
promosi kesehatan dapat terlaksana dengan maksimal.
3. Saran kepada pemerintah perlu membuat ketentuan tentang standar
operasional prosedur tentang pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan. Hal ini diperlukan agar pelaksanaannya sesuai dengan
standar yang telah di tentukan sehingga hasilnya dapat maksimal.
4. Puskesmas perlu meningkatkan kegiatan promosi kesehatan, hal
inidiperlukan agar masyarakat berpartisipasi. Keterlibatan masyarakat
sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.

112
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Profil SD Cemara Dua.


http://www.cemaradua.sch.id/2011/index.php?option=com_content&view=c
ategory&layout=blog&id=14&Itemid=26. diakses tanggal 7 juli 2011.
Amir A. 2008. “ Pengeruh penyuluhan model pendampingan terhadap
perubahan status gizi anak usia 6 – 24 bulan”. Tesis. Program pasca
sarjana, Universitas Diponegoro : Semarang.
Anwar M.C. 2000. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingginya
kejadianDBD di Kabupaten Tegal. , Buletin Keslingmas No 73,74 Tahun
XX,AKL Depkes, Purwokerto.
Arikunto S. 2005. Manajemen penelitian. Rienika Cipta : Jakarta.
Bapeda. 2008. Buku sistem informasi profil daerah kota Surakarta. Bapeda
Kota Surakarta.
Chen K, Pohan H.T & Sinto R. 2009. Diagnosis dan terapi cairan pada
demamberdarah dengue. Medicinus (Scientific Journal of Pharmaceutical
Development and Medical Application) Vol. 22, No.1, Edisi MaretMei 2009
: 3-7.Dahlan S. 2009. Statistik untuk kedokteran kesehatan. Salemba Medika
: Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi. 2007. Buku pedoman pemantauan
jentik anaksekolah. bidang pemberdayaan kesehatan masyarakat : Ngawi.

113
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1.1

Gambar 1.2

(PENYULUHAN STUNTING)

114
Gambar 1.3

Gambar 1.4

(PENYULUHAN HIPERTENSI)

115

Anda mungkin juga menyukai