1. NURBAYA (P00620220025)
2. NURFADILLAH (P00620220026)
3. NURUL AHDIATUN (P00620220027)
4. NURUL LISTAIMUL (P00620220028)
5. NURUL MI’RAJ (P00620220029)
6. NURUL SALSABILAH (P00620220030)
7. PUTRI LESTARI (P00620220031)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022
1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………...
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………..
B. TUJUAN……………………………………………………………………..
C. TARGET
KOMPETENSI……………………………………………………………………..
BAB II PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA/SITUASI……………………………
A. PROFIL PUSKESMAS DOMPU KOTA………………………………………
1. Gambaran umum puskesmas dompu kota………………………………………
a. Luas Dan Batas Batas Wilayah……………………………………
b. Demografi……………………………………………………………………..
c. Jumlah penduduk………………………………………………………………..
2. Struktur organisasi dan ketenagaan…………………………………………….
a. Struktur organisasi…………………………………………………………...
b. Ketenagaan………………………………………………………………….
3. Upaya Kesehatan puskesmas………………………………………………………
a. Upaya Kesehatan esensial………………………………………………………..
b. Upaya Kesehatan perorangan…………………………………………………..
c. Program puskesmas……………………………………………………………...
d. 10 Penyakit terbanyak…………………………………………………………..
B. ANALISA DATA DAN SITUASI…………………………………………………….
BAB III PERENCANAAN KEGIATAN…………………………………………………….
A. PLANNING OF ACTION (POA) PKK PELAYANAN KESEHATAN PRIMER……
BAB IV IMPLEMENTASI KEGIATAN……………………………………………………..
A. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA…………………………………………………
1) SAP STUNTING……………………………………………………………………..
2) SAP DBD…………….……………………………………………………………
3) SAP ISPA……………………………………………………………………..
4) SAP DIABETES MELITUS…………………………………………………………
5) SAP HIPERTENSI……………………………………………………………
6) SAP GIZI BURUK……………………………………………………………
7) SAP COVID 19……………………………………………………………………..
B. RINGKASAN HASIL KEGIATAN…………………………………………………
2
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………..
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
FOTO DAN DOKUMENTASI
KEGIATAN……………………………………………………………………..
3
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1…………………………………………………………………………………..
4
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1…………………………………………………………………………………..
GAMBAR 1.2…………………………………………………………………………………..
GAMBAR 1.3…………………………………………………………………………………...
GAMBAR 1.4……………………………………………………………………………………
5
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 2.1………………………………………………………………………………
GRAFIK 2.2………………………………………………………………………………
6
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh
Nurbaya (P00620220025)
Nurfadillah (P00620220026)
Nurul ahdiatun (P00620220027)
Nurul listaimul (P00620220028)
Nurul mi’raj (P00620220029)
Nurul salsabilah (P00620220030)
Putri lestari (P00620220031)
Telah disetujui dan disahkan sebagai syarat pelaksanaan praktik klinik Keperawatan Mk.
Pelayanan Keperawatan Primer Prodi D3 Keperawatan Bima.
Mengesahkan
Mengetahui
Ketua Program StudiKeperawatan
Abdul Haris,SST.M.Pd
NIP.196612081987031002
7
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengesahkan,
Mengetahui
Ketua Program StudiKeperawatan
Abdul Haris,SST.M.Pd
NIP.196612081987031002
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan Laporan Praktek klinik praktek klinik
keperawatan mk. pelayanan keperawatan primer yang berisi mengenai memaksimalkan layanan
prima dalam upaya deteksi dini penyakit tidak menular dan menular di puskesmas dompu kota.
Halangan dan rintangan tak mampu kami hadapi tanpa ada dukungan dan bantuan. Maka, dalam
kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Abdul Haris,SST.M.Pd selaku kaprodi D3 keperawatan Bima yang telah
memberikan kami kesempatan untuk melakukan praktek klinik Keperawatan MK.
Pelayanan keperawatan primer di puskesmas Dompu Kota.
2.Bapak Ns.H.Syarif efendi, S.Kep.M.Mkes. selaku kepala puskesmas dompu kota yang
telah menerima kami untuk melaksanakan praktek klinik keperawatan MK. Pelayanan
keperawatan primer di puskesmas dompu kota
3. Bapak Syaiful,S.Kep.Ns.M.Pd selaku pembimbing akademik yang telah membimbing
kami selama melaksanakan praktikum serta menyelesaikan laporan kegiatan praktek klinik
Keperawatan MK. Pelayanan keperawatan primer di puskesmas Dompu Kota
4. Ibu Ni komang allit wiratni,S.Kep,Ns. Pembimbing Klinik yang senantiasa membimbing
kami selama melaksanakan praktikum serta menyelesaikan laporan kegiatan klinik
Keperawatan MK. Pelayanan keperawatan primer di puskesmas Dompu Kota
5. Staf dan Dosen prodi D3 keperawatan Bima
6. Staf serta Pegawai Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di puskesmas dompu kota
7. Koordinator dan staf pendaftaran IGD,poli lansia, poli umum dan staf lainnya untuk
berbagi ilmunya kepada kami.
8. Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan keluarga9 yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan
do’a kepada kami.
9.Teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan
motivasi kepada kami.
Selaku penyusun, kami memohon maaf apabila masih terdapat kesalahan pada laporan ini.
Meski demikian, semoga laporan ini bisa bermanfaat sebagaimana mestinya. Maka dari itu
diperlukan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Penyusun
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran (Praktik Klinik) mahasiswa mampu
melaksanakan pendidikan kesehatan tentang :
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pendidikan kesehatan pada orang sehat dan
sakit
b. Mahasiswa mampu melaksanakan sosialisasi tentang penyediaan makanan dan
perbaikan gizi
11
c. Mahasiswa mampu melaksanakan sosialisasi penyedian air bersih dan
sanitasi dasar
d. Mahasiswa mampu memahami pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar
e. Mahasiswa mampu memahami cara pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Mahasiswa mampu melakukan sosialisasi tentang memanfaatkan pelayanan
kesehatan
C. TARGET KOMPETENSI
1. Pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
a. Pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
3) evaluasi proses dan hasil
2. Sosialisasi tentang penyediaan makanan dan perbaikan gizi
a. penyediaan makanan dan perbaikan gizi
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet,
gambar balik
3) evaluasi proses dan hasil
12
3. Sosialisasi penyedian air bersih dan sanitasi dasar
a. sosialisasi penyedian air bersih dan sanitasi dasar
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet,
gambar balik
3) evaluasi proses dan hasil
13
6. Sosialisasi tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan
a. Cara pencegahan dan pengendalian penyakit
1) Persiapan tempat dan alat
2) Pelaksanaan kegiatan
➢ SAP
➢ Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet,
gambar balik
3) evaluasi proses dan hasil
14
BAB II
PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA/SITUASI
Wilayah Kec. Dompu merupakan Pusat aktifitas di Kabupaten Dompu dengan jumlah
penduduk sebanyak 52.551 jiwa yang tersebar di 15 Kelurahan dan Desa serta terbagi dalam
2 (dua) wilayah Puskesmas yaitu Puskesmas Dompu Kota dan Puskemas Dompu Timur.
15
Puskesmas Dompu Kota sendiri memiliki wilayah kerja yang mencakup 6 kelurahan
dan 2 Desa dengan jumlah penduduk yang tersebar secara merata sebanyak 27760 jiwa.
Dengan sex rasio di tahun 2021 menunjukkan jumlah jumlah laki-laki sebanyak 14936 jiwa
dan perempuan sebanyak 13364 jiwa (Berdasarkan data PIS-PK Tahun 2021).
Grafik 2.1
Laju Pertambahan Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Kota Tahun 2020 s/d 2021
Grafik 2.2
LAJU
12 PERTUMBUHAN
00
0
10 KA B DO BA PO KANDA
16
c. Jumlah penduduk
Pada grafik laju pertambahan penduduk Wilayah Puskesmas Dompu Kota di atas dapat
dilihat jumlah populasi penduduk dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021. Sedangkan
berdasarkan desa dan kelurahan Wilayah yang paling banyak jumlah penduduknya yaitu Kel.
Dorotangga dan yang terendah yaitu Desa Sorisakolo.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Desa/Kel Puskesmas Dompu Kota Tahun
2021
JUMLAH RATA-
KEPADAT
PENDUDUK RATA
JUMLAH AN
N KELURAHAN/DE JUMLAH
RUMAH PENDUDU
O SA Laki- JIWA/RUM
Wanita Jmh TANGGA K per
Laki AH
km2
TANGGA
1. KARIJAWA 1667 1610 3277 1135 3.43 11.58
2. BADA 1938 1873 3811 1454 4.00 10.48
3. BALI I 1913 1867 3780 1333 4.11 16.99
4. SORISAKOLO 1442 1239 2681 610 3.76 4.57
5. MANGGE ASI 1724 1394 3118 811 3.98 9.81
6. DOROTANGGA 2040 1969 4009 1122 4.04 16.14
7. POTU 1436 1444 2880 942 4.36 6.19
8. KANDAI SATU 2236 1968 4204 1145 3.98 5.51
Jumlah 14396 13364 27760 8552 3.96 9.00
17
2. Struktur organisasi dan ketenagaan
a.struktur organisasi
Kepala puskesmas
Ns.H.Syarif Efendi, S.Kep.M.Kes
NIP:19681231198911311095
Sekretaris
Mulyadi S.Kep
NIP:198408172010011035
18
b. ketenagaan
a.Tenaga Medis
b.Tenaga keperawatan
c.Tenaga kefarmasian
e.Tenaga Gizi
• Desa Siaga
• UKS
• Konseling Terpadu
• Inspeksi Sanitasi
19
• Pengawasan TTU
• Pengawasan TPM
• Klinik Sanitasi
• STBM
• Konseling Terpadu
• Pelayanan ANC
20
• Penanganan dan Pengobatan Penyakit menular
• Konseling Kasus
6) Pelayanan Perkesmas
• Pelayanan Persalinan
• Pelayanan Kefarmasian
• Pelayanan Laboratorium
21
c. program puskesmas
1) Program Kia/Kb
• Jumlah Kelahiran
• Jumlah Kematian neonatal bayi dan balita
• Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur
• Cakupan Kunjungan Ibu Hamil dan persalinan oleh tenaga kesehatan
• Jumlah presentase penanganan komplikasi
• Proporsi Peserta KB aktif
• Proporsi peserta KB baru
• Jumlah peserta KB baru dan KB aktif
• BBLR ( Berat badan lahir rendah )
• Cakupan kunjungan neonatal
• Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
2) program gizi
▪ Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe
▪ jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif
▪ Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita
▪ Jumlah balita ditimbang
▪ Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
▪ Data stunting 210 kasus
▪ Data gizi buruk 34 kasus
3) Program Pneumonia
• Penemuan kasus pneumonia balita
Jumlah perkiraan penderita pneumonia di wilayah kerja puskesmas
Dompu Kota yaitu 254 balita dengan perkiraan balita tertinggi terdapat di
desa Sorisakolo sebanyak 39 balita dan perkiraan balita terrendah terdapat
di kelurahan Karijawa sebanyak 26 kasus.
22
4) Program HIV/AIDS dan Syphilis
• Jumlah kasus HIV/AIDS dan syphilis
Kasus HIV, AIDS dan Syphilis di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Kota selama tahun 2021 yaitu sebanyak 7 kasus.
5) program diare
• Kasus diare yang ditangani
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota sebesar
27760 jiwa, berdasarkan jumlah tersebut diketahui bahwa target penemuan
penderita sebesar 2052 jiwa, dengan target penemuan penderita diare
tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1 sebanyak 350 jiwa dan target
penemuan penderita diare terrendah terdapat di kelurahan Karijawa
sebanyak 200 jiwa.
6) program kusta
• Kasus Baru kusta
• Kasus Baru kusta 0-14 tahun, cacat tingkat 2
• Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut type / jenis
7) Program AFP
• Jumlah kasus AFP ( non Polio )
Jumlah kasus AFP ( non polio ) selama tahun 2021 tidak ada
kasus di wilayahkerja Puskesmas Dompu Kota
8) Program PD3I
• Jumlah kasus penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi
• Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
23
9) Program DBD
• Jumlah kasus DBD
24
13) Program surveilans
Untuk tahun 2021 diwilayah kerja Puskesmas Kota tidak terjadi KLB.
14) Program Imunisasi
• Presentase cakupan imunisasi TT ibu hamil
• Presentase cakupan imunisasi TT pada WUS
25
• Jumlah Posyandu menurut strata
• Jumlah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM )
• Jumlah Desa Siaga
17) program pelayanan kesehatan dasar ( yankesdas)
• Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
• Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat
• Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan
gangguan jiwa disarana
26
4) pneumonia
Jumlah perkiraan penderita pneumonia di wilayah kerja puskesmas
Dompu Kota yaitu 254 balita dengan perkiraan balita tertinggi terdapat di
desa Sorisakolo sebanyak 39 balita dan perkiraan balita terrendah terdapat
di kelurahan Karijawa sebanyak 26 kasus.
5) HIV AIDS
Kasus HIV, AIDS dan Syphilis di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Kota selama tahun 2021 yaitu sebanyak 7 kasus.
6) Diare
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota sebesar
27760 jiwa, berdasarkan jumlah tersebut diketahui bahwa target penemuan
penderita sebesar 2052 jiwa, dengan target penemuan penderita diare
tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1 sebanyak 350 jiwa dan target
penemuan penderita diare terrendah terdapat di kelurahan Karijawa
sebanyak 200 jiwa.
7) Kusta
Jumlah kasus Baru kusta menurut jenis kusta yang diderita oleh
pasien di wilayah puskesmas Dompu Kota yaitu kasus kusta baru dengan
jenis kusta Multi basiler (MB) sebanyak 2 kasus dengan kasus kusta jenis
MB yang tersebar di kelurahan Bada sebanyak 1 kasus dan kelurahan Potu
1 kasus.
27
8) DBD
Kasus Penemuan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) sebanyak 106
kasus,dengan jumlah kasus tertinggi sebanyak 32 kasus di kelurahan Potu dan
terrendah di Desa Sorisakolo yaitu 0 kasus.
9) Malaria
10) Hipertensi
Jumlah di kasus dan kasus hipertensi di puskesmas dompu kota 261,5 tahun
2022.
28
B. Analisa Data Atau Situasi
29
Terjadinya penyakit -Kurangnya -Data covid 19 217
akibat virus pengetahuan kasus
masyarakat tentang
(COVID 19) -sistem pola proteksi
penularan virus covid
diri
19
(GIZI BURUK)
30
BAB IV
IMPLEMENTASI KEGIATAN
31
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Disusun oleh:
TAHUN 2022
32
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pukul : 09.00-10.30
A.TUJUAN
• Tujuan umum
• Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan,di harapkan :
33
B. MATERI (TERLAMPIR)
1. Pengertian Stunting
2. Penyebab Stunting
C. MEDIA/ ALAT
a. Leaflet
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
34
F. PENGORGANISASI
• Moderator : Nurul mi’raj
• Penyuluh : Putri lestari
• Fasilitator : 1.Nurul salsabilah
2.Nurul listaimul
3.Nurul ahdiantun
4.Nurfadilah
Pembagian Tugas
35
G. PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. Pembukaan 1. Memberi Salam 1. Menjawab Salam
(5 Menit) 2. Memperkenalkan Diri 2. Mendengarkan Dan
Memperhatikan
3. Menggali Pengetahuan Keluarga Pasien 3. Menjawab Pertanyaan
Tentang Stunting
4. Menjelaskan Tujuan Penyuluhan 4. Mendenfarkan Dan
Memperhatikan
5. Membuat Kontrak Waktu 5.Menyetujui Kontrak Waktu
2. Kegiatan 1. Menjelaskan Pengertian Stunting, 1. Mendengarkan Dan
Inti Penyebab Stunting, Risiko Kesehatan Pada Memperhatikan Penjelsan
(25 Menit) Anak Stunting, Cara Pencegahan Dan Penyuluh
Penanganan Stunting.
2. Memberikan Kesempatan Untuk 2. Aktif Bertanya
Bertanya
3. Menjawab Pertanyaan Peserta 3. Mendengarkan
3. Penutup 1. Menyimpulkan Materi Yang Di 1. Mendengarkan Dan
(15 Menit) Sampaikan Oleh Penyuluh Memperhatikan
2. Mengevaluasi Peserta Atas Penjelasan 2. Menjawab Pertanyaan
Yang Di Sampaikan Dan Penyuluh Yang Berikan
Menanyakan Kembali Mengenai Materi
Penyuluhan
3. Salam Penutup 3.Menjawab Salam
36
H. EVALUASI LISAN
I. MATERI (TERLAMPIR)
37
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat
kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak
normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Stunting adalah
masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu
lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting
terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun
B. Penyebab Stunting
Secara umum, kekerdilan atau stunting ini disebabkan oleh gizi buruk
pada ibu, praktik pemberian dan kualitas makanan yang buruk, seringmengalami
infeksi serta tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
38
Bahkan, dalam beberapa kasus, hal seperti ini menyebabkan stunting
menjadi penyakit turun-temurun. Tak sampai disitu saja, pemberian nutrisi
atau makanan terhadap bayi dimasa-masa awal pertumbuhan, juga bisa
menjadi penyebab stunting. Kurangnya pemberian ASI eksklusif di 6 bulan
awal menjadi salah satunya
39
Tingkat ekonomi yang buruk tentu saja memiliki dampak yang sangat kuat dengan
pemberian nutrisi si calon ibu kepada calon anaknya. Dengan fakta ini, kita bisa
menyimpulkan apabila stunting biasa terjadi di negara atau kawasan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lambat atau tidak baik.
• Penyebab lain
Anak yang terlahir dengan sindrom alkohol janin (Fetus Alcohol
Syndrome/FAS) juga dapat mengalami stunting. FAS merupakan pola cacat
yang dapat terjadi pada janin karena Sang Ibu mengonsumsi terlalu banyak
minuman beralkohol saat sedang hamil. Anak dengan FAS memiliki sekelompok
rangkaian gejala yang mencakup bentuk wajah yang berbeda dari anak normal,
pertumbuhan fisik terhambat, serta beberapa gangguan mental.
40
D.cara mencegah stunting
Stunting dapat di cegah dengan hal-hal berikut :
1. Seorang ibu harus mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan nutrisi
yang dibutuhkan selama menyusui.
2. Memberikan nutrisi yang baik kepada Si Buah Hati, seperti memberikan ASI
eksklusif dan nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia.
3. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum
makan, meminum air yang aman, mencuci peralatan makan dan peralatan dapur,
membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil, serta memiliki sanitasi
yang ideal (toilet yang bersih). Menjaga asupan nutrisi yang ideal dan bervariatif
ditambah dengan perilaku hidup bersih dan sehat memegang peranan yang krusial
bagi kesehatan ibuhamil, terutama bagi janin. Hal ini untuk mencegah terjadinya
kekerdilan demi kelangsungan hidup anak dalam jangka pendek dan dalam jangka
panjang yang sehat, serta untuk memastikan anak tumbuh menjadi orang dewasa
yang kuat, terdidik, dan produktif
41
LEAFLET STUNTING
42
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
43
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran : Masyarakat
Pukul : 07:30
A. Tujuan
• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
diharapkan keluarga pasien mengetahui tentang cara pencegahan Demam Berdarah Dengue.
• Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
4. Mengetahui cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Ciri nyamuk Aedes Aegypty
4. Tanda dan gejala Demam Berdarah
44
5. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
C. Media
• LCD/Proyektor
• Leaflet
D. Metode Penyuluhan
• Ceramah
• Tanya jawab
E. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
45
F. Pengorganisasi
• Moderator: Nurul mi’raj
• Penyuluh : Putri lestari
• Fasilitator : 1.Nurul salsabilah
2.Nurul listaimul
3.Nurul ahdiantun
4.Nurfadilah
Pembagian Tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
46
G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
47
H. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) ?
2. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya DBD ?
3. Bagaimana cara penularan DBD ?
4. Sebutkan tanda dan gejala DBD ?
5. Bagaimana cara pencegahan DBD ?
I. Materi ( Terlampir )
48
LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa
dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua
hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan
B. Penyebab (Etiologi)
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes
Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini banyak di temukan di daerah tropis
yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah
yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia
yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini.
49
D. Cara penularan Demam Berdarah Dengue
1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes
Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum
(Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb)
2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah orang
yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus
Dengue.
3. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit dapat pergi
kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada
nyamuk Aedes Aegyptynya.
4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak dalam
tubuh nyamuk.
5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.
6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue gejala
sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi)
7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik,ia akan
segera menderita DBD (demam berdarah dengue)
2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan
(epistaksis).
3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan muntah.
4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan tanda
syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.
Gambar 2.1.
Nyamuk Dewasa
Foggi Fogging (dengan insektisida)
Kimia
Jentik nyamuk
Fisika Fisika
Biologi
Bagan cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD)
51
• Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.
2. Fisik
e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
l. Menggunakan kelambu.
3. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan
adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk
52
G.Sumber
1. Mansjoer, Arif, dkk. 1999.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1.Jakarta: Media
Aesculapius
53
F. leaflet
54
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ISPA
Dan Permasalahannya
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022
55
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran : Masyarakat
Pukul : 07:30
Penyuluh : Ispa
A. Tujuan
• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang ispa diharapkan keluarga pasien
mengetahui tentang cara pencegahan ispa
• Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
5. Menjelaskan pengertian ispa
6. Mengetahui penyebab ispa
7. Menyebutkan tanda dan gejala ispa
8. Mengetahui cara pencegahan ispa
56
B. Materi (terlampir)
C. Media
• LCD/Proyektor
• Leaflet
D. Metode Penyuluhan
• Ceramah
• Tanya jawab
57
E. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
F. Pengorganisasi
58
Pembagian Tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G.Kegiatan Penyuluhan
59
3 Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan dan
(15 menit) materi yang Memperhatikan
disampaikan oleh 2. Menjawab pertanyaan
penyuluh yang diberikan
2. Mengevaluasi
peserta atas
penjelasan yang 3. Menjawab salam
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan kembali
mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup
H.Evaluasi Lisan
I. Materi ( Terlampir )
60
LAMPIRAN MATERI
ISPA
A.Pengertian
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang menyerang satu
komponen saluran pernapasan, terutama pernapasan bagian atas. Bagian saluran pernapasan
atas yang terkena dapat meliputi hidung, sinus, faring, dan laring. Contoh infeksi saluran
pernapasan atas, seperti flu biasa, epiglottitis, radang tenggorokan, faringitis, dan sinusitis
(infeksi sinus).
ISPA merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di seluruh
dunia, dan menyumbang sepertiga dari kematian balita di negara berpenghasilan rendah.
Infeksi saluran pernapasan akut meliputi infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, dengan
flu biasa dan influenza menjadi ISPA yang paling umum.
B. Penyebab (Etiologi)
C. Ciri-ciri ispa
1. Batuk, Pilek, Demam
2. Mudah lelah .
3. Sakit kepala
4. Nyeri pada saat menelan
5. Pembesaran kelenja getah bening
61
D. Tanda dan gejala Ispa
➢ Tanda –tanda penderita ispa
1. Batuk, Pilek, Demam
2. sesak nafas
3. tarikan dinding dada
➢ gejala ispa
Gejala ISPA sebenarnya tak hanya menyoal satu atau dua tanda saja. Sebab, infeksi
yang menyerang pernapasan bagian atas ini bisa menimbulkan berbagai keluhan. Berikut
beberapa gejala ISPA yang umumnya dialami pengidapnya.
E. Cara pencegahan
62
F. Leaflet
63
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELITUS
Dan Permasalahannya
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022
64
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran : Masyarakat
Pukul : 07:30
A.Tujuan
• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Diabetes melitus (DM) diharapkan
keluarga pasien mengetahui tentang cara pencegahan Diabetes melitus (DM)
• Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian Diabetes melitus (DM)
2. Mengetahui penyebab Diabetes melitus (DM)
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes melitus (DM)
4. Mengetahui cara pencegahan Diabetes melitus (DM)
65
B.Materi (terlampir)
C.Media
• LCD/Proyektor
• Leaflet
D.Metode Penyuluhan
• Ceramah
• Tanya jawab
66
E. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
F.Pengorganisasi
67
Pembagian Tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir.
68
G.Kegiatan Penyuluhan
3.Salam Penutup
3.Menjawab salam
69
H.Evaluasi Lisan
I. Materi ( Terlampir
70
LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
A. Pengertian
B.Penyebab (Etiologi)
2. Imunologi
3. Lingkungan
1. Usia
2. Obesitas
3. Riwayat Keluarga
71
C. Ciri-ciri diabetes melitus
3. Diabetes melitus disebabkan penyakit lain misalnya: sirosis hati, penyakit kelenjar
pankreas, infeksi, obat-obatan.
4. Diabetes melitus gastrointestinal, gejala-gejala yang muncul menyertai penyakit ini
adalah polifagia (makan banyak),poliuria (kencing banyak) dan polidipsi (minum
banyak). Kondisi lain yang muncul biasanya dapat berupa penurunan berat badan, gatal,
kesemutan, mata kabur, mudah lelah, luka yang tidak sembuh, dan sering timbul infeksi
kulit.
72
D.Tanda dan gejala
a. Banyak minum dan mudah haus. Penderita DM banyak buang air kecil sehingga penderita DM juga harus
banyak minum, sebab terus menerus dalam keadaan haus.
b. Banyak kencing
c. Berat Badan menurun : tubuh orang penderita DM tidak terdapat
cukup insulin untuk mengubah gula menjadi tenaga, maka orang tersebut menjadi semakin kurus setiap
harinya, karena tubuh akan menggunakan simpananya lemak dan protein untuk kehidupan sehari-hari.
Srhingga walaupun orang tersekbut banyak makan tetapi akan terus merasa lapar.
E. Penanganan
73
LEAFLET
74
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI
Dan Permasalahannya
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022
75
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran : Masyarakat
Pukul : 10.00-10.45
A. Tujuan
• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Hipertensi diharapkan keluarga pasien
mengetahui tentang cara pencegahan Hipertensi.
• Tujuan Khusus
76
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan di sampaikan meliputi:
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan gejala Hipertensi
4. Cara pencegahan dan penanganan Hiper
C. Media
• LCD/Proyektor
• Leaflet
D. Metode Penyuluhan
• Ceramah
• Tanya jawab
77
E. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
F. Pengorganisasi
78
Pembagian Tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
79
3 Penutup 1.Menyimpulkan materi yang 1.Mendengarkan dan
(15 menit) disampaikan oleh penyuluh Memperhatikan
2.Mengevaluasi peserta atas 2.Menjawab pertanyaan
penjelasan yang disampaikan dan yang diberikan
penyuluh menanyakan kembali
mengenai materi penyuluhan
3.Salam Penutup 3.Menjawab salam
H. Evaluasi Lisan
I. Materi (Terlampir)
80
LAMPIRAN MATERI
(HIPERTENSI)
A. Pengertian
81
a. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita
terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Harrison, Wilson dan Kasper
mengatakan bahwa wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon
estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadarHigh Density Lipoprotein (HDL). Kadar
kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses
aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas
wanita pada usia premenopause. Dari hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah
penderita hipertensi berjenis kelamin wanita sekitar 56,5%. Hipertensi lebih banyak terjadi
pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah
umur 55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.Hal ini sering dikaitkan
dengan perubahan hormon setelah menopause (Aisyah, 2009).
b. Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang yang
lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih
muda. Peningkatan kasus hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enam
puluhan. Dengan bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko hipertensi (Suzanne &
Brenda, 2001).
c. Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai
risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium. Individu dengan orang tua dengan hipertensi
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak
mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi
esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah, 2009).
82
ii. Faktor Resiko Yang Dapat Dikontrol:
a. Obesitas
Pada usia pertengahan (+50 tahun) dan dewasa lanjut asupan kalori sehingga
mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya aktivitas. Itu sebabnya berat
badan meningkat.Obesitas dapat memperburukkondisi lansia.Kelompok lansia karena dapat
memicu timbulnya berbagai penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh darah, hipertensi.
(Aisyah, 2009)
b. Kebiasaan Merokok
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah.Perokok berat dapat dihubungkan dengan
peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami
ateriosklerosis.Merokok menyebabkan hipertensi karena nikotin yg terkandung di dalam rokok
memiliki kecenderungan untuk menyempitkan pembuluh darah dan arteri yang dapat menyebabkan
plak.Plak menyempitkan pembuluh darah.Nikotin juga memiliki kemampuan untuk merangsang
produksi hormon epinefrin juga dikenal sebagai adrenalin yang menyebabkan pembuluh darah
mengerut (Aisyah, 2009).
d. Stres
Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis
peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak menentu).Stres
yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Hal ini dapat
dihubungkan dengan pengaruh stres yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
83
Menurut Aisyah (2009) mengatakan stresakan meningkatkan resistensi pembuluh darah
perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stres
ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.
e. Penyakit jasmani
Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
84
D.Upaya Pencegahan hipertensi dengan cerdik
a. Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk
membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah
menuju normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan
factor resiko hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol dan
Asam Urat dalam darah.
b. Tujuan.
85
• Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi :
• Pisang
• Susu Skim
• Oatmeal
• Ikan
3. Makanan Berlemak
5. Contoh jus Penurun Hipertensi yang mudah di buat dan di peroleh bahan
bahan nya :
Jus Apel dan Seledri
c. 3- 4 iris belimbing buah di tambah 5-7 iris mentimun segar bisa di tambah
perasan jeruk nipis sesuai selera
d. Jus timun Seledri
86
LEAFLET HIPERTENSI
87
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Gizi buruk
Dan Permasalahannya
Oleh : Nurfadilah
NIM:P00620220026
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022
88
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran : Masyarakat
Pukul : 08.30-10.30
Penyuluh : Nurfadilah
A. Tujuan
• Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang gizi buruk diharapkan keluarga
pasien mengetahui tentang cara pencegahan gizi buruk
• Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian gizi buruk
2. Mengetahui penyebab gizi buruk
3. Menyebutkan tanda dan gejala gizi buruk
4. Mengetahui cara pencegahan gizi buruk
89
B.Materi (terlampir)
C.Media
• Leaflet
D.Metode Penyuluhan
• Ceramah
• Tanya jawab
90
E.Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
F.Pengorganisasi
• Moderator: Putri lestari
• Penyuluh : Nurfadila
• Fasilitator : Nurul salsabilah
Nurul listaimul
Nurul ahdiantun
• Observer : Nurul mi’raj
Pembagian Tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
• Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
91
G. Kegiatan Penyuluhan
92
H. Evaluasi Lisan
I.Materi ( Terlampir )
93
LAMPIRAN MATERI
Gizi buruk
A.Pengertian
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transfortasi, penyimpanan metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan dan fungsi
normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.
B. Penyebab (Etiologi)
Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan masyarakat negara yang
rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan masyarakat memenuhi bahan makanan sendiri di
tambah dengan banyak timbulnya penyakit infeksi dan lingkungan yang kotor, maka timbul gejala
KEP lebih cepat.
94
C. Ciri-ciri gizi buruk
Menurut Kementerian Kesehatan, status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat
badan, dan tinggi badan. Pengukuran ini bisa dilakukan di layanan Posyandu di tiap
wilayah untuk mengetahui ada-tidaknya tanda gizi buruk balita.
Penting untuk mengetahui tanda balita gizi buruk sedari dini. Tanda gizi buruk pada
balita tergantung jenis nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuhnya, antara lain:
95
E.Cara pencegahan
96
F.Leaflet
97
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Disusun oleh:
Nurbaya (P00620220025)
TAHUN 2022
98
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
a. dapat memahami pengertian Virus Corona
b. dapat memahami penyebab terjangkitnya virus Corona
c. dapat memahami gejala Virus Corona
d. mengetahui Kebiasaan untuk Pencegahan Virus Corona Pada Anak
e. mengetahui bagaimana Edukasi Corona untuk Anak
99
B.Materi (terlampir)
1.pengertian covid19
2.penyebab covid19
3.ciri ciri covid19
4.tanda dan gejala covid19
5.cara pencegahan covid19
C. MEDIA
• Leflet
• Poster (berisi gambar-gambar)
D . Metode penyuluhan
• Ceramah
• Tanya jawab
E.Setting Tempat
E . Setting tempat
: Penyaji
media
anak anak
keluarga
fasilitator
100
G. Kegiatan Penyuluhan
101
F.Pengorganisasian
• Moderator : Nurul salsabilah
• Penyuluh : Nurbaya
• Fasilitator :- Nurul miraj
-Nurfadilah
• Observer : Ni komang Alit Wiratni,S.Kep,Ns.
Pembagian tugas
• Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari
awal sampai akhir
• Penyuluh : menyajikan materi penyuluhan
• Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
• Observer : mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir
102
H.Evaluasi lisan
1. Apa saja pengertian covid19?
2. Apa saja yang menyebabkan terjadinya covid19?
3. Bagaimna cara penularan covid19?
4. Sebutkan tanda dan gejala covid19?
5. Bagaimana cara pencegahan covid19?
I. Materi ( terlampir )
103
LAMPIRAN MATERI
CORONA ( COVID 19 )
A. Pengertian
Nama virus corona berasal dari Bahasa latin “corona” dan Yunani “korone”
yang artinya adalah mahkota atau lingkaran cahaya. Penamaan ini memang
tak lepas dari wujud khas virus itu, yang memiliki pinggiran permukaan yang
bulat dan besar, penampilan yang mengingatkan pada “corona matahari.”
Bentuk ini tercipta oleh peplomer viral spike yang merupakan protein yang
mengisi permukaan virus.
Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan
dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging
binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus.
104
B. Penyebab ( Etiologi )
105
menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan
wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China
daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona
terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus. Sedangkan data
covid diindonesia sebanyak 6.405.044 terkonfirmasi,28.460 dalam
perawatan,6.218.708 sembuh,157.876 meninggal.adapun data covid19 NTB
update terakhir 14 september 2022,17:00,dirawat 10 (0.03%),sembuh ;
35123 (97.21 %),meninggal ; 999 (2,76%) san totalnya 36,132.sedangkan di
kecamatan pekat merupakan wilayah kecamatan terluas dikabupaten dompu
dengan luas sebesar 875,2 km2 dan puskesmas dompu kota 1 Orang yang
terinfeksi.
2) Pilek
3) Batuk.
106
4) Sesak napas.
Selain itu, gejala gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare, juga bisa
terjadi meskipun sangat jarang. Walaupun umumnya ringan, gejala pada
anak-anak juga bisa berkembang menjadi syok sepsis dan acute respiratory
distress syndrome atau gagal napas akut yang sangat berbahaya.
Bila Anda mencurigai Si Kecil memiliki gejala atau baru saja mengajak
buah hati bepergian ke negara yang terjangkit virus Corona, seperti
Tiongkok, Korea Selatan, atau Italia, Anda bisa mencoba mendeteksi apakah
Si Kecil berisiko terinfeksi virus Corona. Menurut penelitian, gejala
COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar
virus Corona.
dibawah ini adalah kebiasaan pencegahan infeksi virus Corona atau COVID-19
yang bisa diterapkan orang tua pada anak-anaknya:
1. QualityTime bersama anak
107
ingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh
masker.
3. beritahu anak untuk tidak sembarangan memegang atau
menyentuh barang ditempat umum
4. Ajari anak mencuci tangan dengan benar
Ajarkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,
setidaknya selama 20 detik. Pastikan ia membasuh seluruh bagian
tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan ujung kuku.
mencuci tangannya secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan,
setelah menyentuh hewan, serta setelah batuk atau bersin. atau dengan
penggunaan hand sanitizer, karna kandungan alkohol minimal 60% di
dalam tas sekolahnya untuk digunakan bila tidak ada air dan sabun saat
perlu mencuci tangan.
5. Berikan anak makanan bergizi
Guna membangun daya tahan tubuh yang kuat untuk mencegah infeksi
virus Corona pada anak, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan kepada Si Kecil
telah dimasak hingga matang.
6. Ajak anak untuk rutin berolahraga saat qualitytime bersama anak
bisa imanfatkan untuk berolahraga bersama, Tidak hanya menjaga
kebugaran, berolahraga dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk
melawan infeksi. Oleh karena itu, ajaklah Si Kecil untuk rutin
berolahraga, minimal 30 menit sehari dapat menjadi cara yang efektif
untuk menjaga kesehatannya dan melindunginya dari infeksi virus
Corona.
108
LEAFLET
COVID 19
109
B. Ringkasan hasil kegiatan harian
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan
gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya
dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Gizi buruk adalah suatu keadaan
kekurangan konsumsi zat gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
protein dalam makanan sehari-hari, yang ditandai dengan berat dan tinggi badan tidak
sesuai umur (dibawah rata-rata) dan harus ditetapkan oleh tenaga medis. Data stunting
210 kasus dan data gizi buruk 34 kasus
111
B.Saran
112
DAFTAR PUSTAKA
113
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1.1
Gambar 1.2
(PENYULUHAN STUNTING)
114
Gambar 1.3
Gambar 1.4
(PENYULUHAN HIPERTENSI)
115